Anda di halaman 1dari 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Obat golongan sulfanamida yang mempunyai struktur umum C6H4-5-4-


NHR3 mengabsorbsi cahaya dalam daerah ultraviolet karena mengandung
kromotor fenil. Namun tidak memperlihatkan absorbs yang persis sama karena
gugus R dapat menyebabkan absorbsi tambahan mengubah sifat spektrum
aromatik dasar nya. Spektrum ini kuat sehingga memungkinkan untuk
menganalisis obat dalam percobaan ini, diadakan pengukuran spektrum absorbsi
senyawa campuran sulfanamida. Golongan sulfonamida mengandung gugus amin
aromatis primer (Ar-NH2), apabila direaksikan dengan asam nitrit dengan
pemberian pereaksi pengkopling dari senyawa N-(1-Naftil) etilendiamin, sehingga
menghasilkan derivat garam diazonium yang berwarna (reaksi diazotasi).
Sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah sulfadiazine.
Sulfadiazine merupakan salah satu contoh senyawa yang tidak berwarna namun
memiliki kromofor. Dalam percobaan ini, digunakan asam klorida, tujuannya
adalah untuk menghilangkan kelebihan asam nitrit. Hal ini sangat penting, karena
mengingat asam nitrit dapat mengoksidasi larutan sampel sehingga larutan yang
berwarna kembali lagi menjadi tidak berwarna. Reaksi kemudian dikopling
dengan penambahan 1-naftil etilendiamin. Dalam percobaan ini, didapatkan
panjang gelombang maksimum dari sulfadiazin adalah 470 nm, dimana pada
panjang gelombang ini sulfadiazine memiliki serapan yang maksimum. Larutan
sampel memiliki absorbansi sebesar 1,321 A. Untuk mengetahui kadar
sulfadiazin, dilakukan beberapa kali pengenceran dengan menggunakan beberapa
konsentrasi yaitu 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm, dengan
menggunakan alat yang di sebut spektrofotometri UV-vis. Pengenceran ini di
lakukan karena sampel sukar larut dalam air, tetapi larut dalam alkali hidroksida.
Hal ini ditunjukkan melalui hasil absorbansi yang telah diplotkan dalam kurva
baku, seperti berikut :
Sediaan Murni
0.012
y = -0.0012x + 0.0122
0.01 R² = 0.96
0.008
Absorbansi

0.006 absorbansi (A)

0.004
Linear (absorbansi
0.002 (A))
0
0 5 10 15
Konsentrasi

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakuan pada


sulfadiazina, dapat diketahui bahwa hubungan antara konsentrasi (ppm) dengan
nilai absorben (a) tegak lurus, sehingga dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi sulfadiazina, maka nilai absorbennya atau daya tembus cahaya yang di
lewati sampel semakin besar berdasarkan hasil perhitungan, maka di dapatkan
kadar sulfadiazin dalam sampel obat Burnazin® yaitu 1,300 mg/mL. Faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi hasil pada percobaan ini adalah : kesalahan
dalam penempatan sampel, kurang teliti dalam melakukan pengenceran sampel
serta alat dan bahan kurang steril dan telah terkontaminasi.
Penentukan kadar dalam suatu sediaan obat sangat penting untuk
dilakukan karena kadar suatu obat dalam suatu sediaan farmasi mempengaruhi
efek terapi yang diharapkan, namun juga kadar yang tidak sesuai dengan kadar
yang telah ditetapkan pada suatu senyawa obat tertentu juga dapat berefek buruk,
baik ditunjukkan dengan timbulnya efek samping yang tidak diharapkan ataupun
timbulnya efek toksisitas.

Anda mungkin juga menyukai