Donny Damala Pradana (TEORI PEMBANGUNAN SDGS) PDF
Donny Damala Pradana (TEORI PEMBANGUNAN SDGS) PDF
Nim : 1702015006
1
mengambil langkah-langkah strategis. Sejumlah langkah yang telah ditempuh
Indonesia sampai dengan akhir 2016 antara lain (i) melakukan pemetaan
antara tujuan dan target SDGs dengan prioritas pembangunan nasional, (ii)
melakukan pemetaan ketersediaan data dan indikator SDGs pada setiap
target dan tujuan termasuk indikator proksi, (iii) melakukan penyusunan defiisi
operasional untuk setiap indikator SDGs, (iv) menyusun peraturan presiden
terkait dengan pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan, dan (v)
mempersiapkan rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah terkait
dengan implementasi SDGs di Indonesia.
Dalam SDGs (Sustainable
Development Goals) terdapat 17 Tujuan
pembangunan berkelanjutan yang menjadi
prioritas pembangunan , salah satunya adalah
Poin 6 yaitu Akses Air Bersih Dan Sanitasi (
Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air
bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk
semua). Di Indonesia Untuk menjamin
ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan
sanitasi yang berkelanjutan untuk semua, pemerintah menerapkan sebuah
peraturan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2017 (PMK RI NOMOR 32 TAHUN 2017) tentang Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Sanitasi , Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan
Pemandian Umum.
Menjamin akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan
tanggungjawab yang seringkali berada di bawah pemerintah daerah,
dan sangat bergantung pada pemerintahan yang efektif, manajemen
sumber daya serta perencanaan kota.
Tantangan yang dihadapi daerah-daerah dapat bervariasi, khususnya
antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Tantangan terbesar di
2
kawasan perkotaan seringkali berupa minimnya akses terhadap layanan
dasar di permukiman informal, atau tarif yang tinggi dan kurangnya
pengendalian mutu oleh penyedia air swasta.
Sementara di kawasan perdesaan, meski air tersedia secara bebas di
alam, perjalanan yang harus ditempuh untuk memperoleh air dari
sumbernya sangatlah panjang, dan memiliki kemungkinan untuk
tercemar.
Pemerintah daerah berkewajiban untuk meningkatkan kualitas air
melalui langkah-langkah perlindungan lingkungan hdup dan
pengelolaan limbah padat yang berkelanjutan.
Manajemen sumberdaya air yang terpadu membutuhkan kerjasama
dalam perencanan dan kebijakan lingkungan antara daerah yang
berdekatan. Pemerintah daerah memiliki posisi strategis untuk
mendukung pengelolaan air bersih dan sanitasi berbasis partisipasi oleh
masyarakat, termasuk para penduduk permukiman kumuh
3
2011 menjadi 70,97 persen pada tahun 2015. Dengan peningkatan yang
konsisten, target SDGs untuk memberikan kemudahan bagi seluruh
penduduk dan menjamin akses perumahan dengan pelayanan dasar yang
layak pada tahun 2030 juga optimis akan tercapai.
Presentase Perkembangan Grafik Sumber air minum layak dari tahun 2011-
2015 (Sumber Bps)
4
kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan jumlah penduduk
dan rumah tangga seluruhnya, dinyatakan dalam persentase. Mencuci
tangan dengan air saja tidak cukup. Menurut penelitian, perilaku mencuci
tangan pakai sabun merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan
efektif dibandingkan dengan cara lainnya untuk mengurangi risiko penularan
penyakit.
5
Lumpur tinja adalah limbah cair
yang dihasilkan oleh manusia (tinja).
Sementara instalasi pengelolaan lumpur
tinja (IPLT) adalah instalasi pengelolaan
lumpur tinja rumah tangga. Jumlah
kota/kabupaten yang ditingkatkan kualitas
pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan
dilakukan pembangunan IPLT adalah
banyaknya kota/kabupaten yang ditingkatkan kualitas pengelolaan lumpur
tinja perkotaan melalui pembangunan IPLT
Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga
tercapai kualias air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin
agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya (PP No. 82/2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalaian Pencemaran Air).
Guna menjamin ketahanan air
untuk mendukung ketahanan nasional
dilakukan melalui arah kebijakan
pembangunan untuk ketahanan air, antara
lain melalui pemenuhan kebutuhan air
untuk kebutuhan sosial dan ekonomi
produktif. Pemenuhan kebutuhan air untuk
kebutuhan sosial dan ekonomi produktif
dilakukan antara lain melalui pengendalian dan penegakan hukum bagi
penggunaan air tanah yang berlebihan diiringi percepatan penyediaan dan
pengelolaan air baku kawasan perekonomian, dan penerapan kebijakan
pengenaan tarif air industri yang kompetitif.
Pengendalian dan penegakan hukum bagi penggunaan air tanah yang
berlebihan adalah upaya menjamin ketahanan air sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif, yang diikuti
6
percepatan penyediaan dan pengelolaan air baku kawasan perekonomian,
dan penerapan kebijakan pengenaan tarif air industri yang kompetitif.
7
Danau prioritas adalah danau yang
memiliki kondisi ekosistem yang semakin
terancam akibat kerusakan dan pencemaran
lingkungan pada daerah tangkapan air (DTA)
hingga perairan danaunya.Kebijakan
penyelamatan danau diprioritaskan pada 15
danau di Indonesia yaitu Danau Toba, Danau
Maninjau, Danau Singkarak, Danau Kerinci,
Danau Tondano, Danau Limboto, Danau
Poso, Danau Tempe, Danau Matano, Danau Mahakam (Semayang,
Jempang, Melintang), Danau Sentarum, Danau Sentani, Rawa Danau,
Danau Batur, dan Danau Rawa Pening. Danau adalah cekungan besar di
permukaan bumi yang digenangi oleh air tawar atau air asin yang seluruh
cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan
Berdasarkan data
disamping, periode tahun 2011 –
2015 indonesia telah membangun
dam pengendali sebanyak 244 unit,
dam pengendali jurang sebanyak
1372 unit, sumur resapan
sebanyak 8781 unit dan 556 unit
embung air dan tercatat pada
tahun 2015 penduduk perkotaan
memiliki sanitasi layak sebesar 76,36 % dan 47,84 % di kutip melalui sumber
statistik KLHK 2015.
Dengan data tersebut artinya, perlu adanya peran dari pemerintah
untuk mendorong masyarakat lokal untuk menggunakan sanitasi layak dan
juga perlu ketersediiaan akses untuk mendapatkan sanitasi layak yang
diberikan oleh pemerintah
8
Berdasarkan data diatas , maka dapat disimpulkan bahwa , SDGs
merupakan sebuah tujuan pembangunan yang mengutamakan kepada
kesamarataan , dimana tidak ada masyarakat yang tertinggal, tujuan
pembangunan berkelanjutan ini, meningkatkan masyarakat yang sebelumnya
belum menjadi prioritas, dengan adanya Sustainable Development Goals,
diharapkan kesenjangan antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat
perdesaan menjadi kecil, karena hal yang terpenting adalah sebuah
keseimbangan dalam sebuah negara.
17 tujuan pembangunan berkelanjutan ini di indonesia sudah di
selaraskan dengan rencana pembangunan nasional, salah satunya tujuan no
6 , yaitu menjamin air bersih dan sanitasi layak bagi semua.
Indonesia sendiri dalam menjalankan 17 pembangunan tersebut masih
pada tahap pertengahan , dimana masih terdapat masyarakat yang tidak
memiliki kesadaran untuk menggunakan air dan sabun ketika beraktivitas, hal
ini menandakan bahwa , masyarakat belum memiliki kesadaran tentang hal
itu. Ini menjadi tugas pemerintah untuk mendorong hal tersebut dan juga
kesadaran masyarakat dibutuhkan guna tercapainya tujuan pembangunan
berkelanjutan tahun 2030.
9
DAFTAR PUSTAKA
10