SUMMARY
PASAR MODAL EFISIEN
Dosen Pengampu : Latifah Putranti, S.E., M.Sc.
Disusun Oleh :
1. Herlina Febriani (17133200145)
2. Abdul Rahman (17133200161)
3. Agus Rahmat K (17133200162)
4. Awal Yulianto (17133200171)
5. Valsa Ayunda T (17133200176)
FAKULTAS EKONOMI
2019
[Type here]
[Type here]
BAB I
PENDAHULUAN
[Type here]
[Type here]
tentang pentingnya memahami konsep pasar efisien yang sampai saat ini masih
menjadi topik menarik dalam manajemen keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
[Type here]
[Type here]
Apabila semua pertanyaan di atas jawabannya positif, maka pasar dapat dikatakan
efisien. Sebaliknya apabila beberapa pertanyaan di atas tidak tersedia jawaban dengan
baik, maka pasar modal tidak efisien. Alasan untuk menjelaskan pasar modal tidak
efisien, antara lain kurangnya pengungkapan informasi keuangan yang diminta, serta
kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berterima umum. Secara umum, efisiensi
pasar (market eficiency) didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas
dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa
macam definisi, yaitu :
1. Definisi efisiensi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas
Efisiensi pasar diukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas
menyimpang dari nilai intrinsiknya. Dengan demikian suatu pasar yang
efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai
sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya.
2. Definisi efisiensi pasar berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga
Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas
“mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia. Pengertian dari
“mencerminkan secara penuh” menunjukkan bahwa harga dari sekuritas
secara akurat mencerminkan informasi yang ada.
3. Definisi efisiensi pasar berdasarkan distribusi informasi
Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi, jika dan hanya jika
harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem
informasi tersebut. Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika setiap
orang mengamati suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka
setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang sama.
4. Definisi efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik
Definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada proses dinamik
mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan menjelaskan
bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi tidak simetris
[Type here]
[Type here]
[Type here]
[Type here]
pada sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi
pasar yang tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Dalam hal ini Haugen
(2001) membagi kelompok informasi menjadi tiga, yaitu (1) informasi harga
saham masa lalu (information in past stock prices), (2) semua informasi publik
(all public information), dan (3) semua informasi yang ada termasuk informasi
orang dalam (all available information including inside or private information).
Masing-masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana
tingkat efisiensi suatu pasar.
Jones (1998) menyebutkan bahwa harga sekarang suatu saham
(sekuritas) mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah
diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah
diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun
atau kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current information) selain juga
kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih akan terjadi
(misalnya rencana pemisahan saham). Contoh untuk informasi yang masih
membutuhkan dugaan adalah jika banyak investor percaya bahwa suku bunga
akan segera turun, harga-harga akan mencerminkan kepercayaan ini sebelum
penurunan sebenarnya terjadi.
[Type here]
[Type here]
Adapun syarat – syarat umum yang harus dipenuhi bagi terciptanya suatu
pasar modal yang efisien adalah:
- Disclouseure. Disclosure adalah berbagi informasi pengetahuan dan perkiraan
direfleksikan atau tergambarkan secara akkurat dalam harga – harga pasar
tersebut, dimana berbagai pihak mengetahui sebab musabab naik turunnya
harga tersebut dari berbagai perolehan informasi baik dari sisi fundamental
dan tekhnikal analisis. Dan data-data tersebut dapat diperoleh tanpa ada batas
dan biaya dengan waktu yang cepat akurat serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
- Pasar dalam keadaan seimbang. Selalu menjaga pasar berada dalam keadaan
seimbang, seperti usaha – usaha untuk memasukkan informasi baru. Dengan
demikian terserapnya informasi bari tersebut ke pasaran akan menghasilkan
nilai instrinsik saham. Dan informasi baru selalu saja terus menerus kondisi
pasar yang seimbang memungkinkan terciptanya equilibrium pasar (EqP)
memungkinkan harga – harga aktiva berada dalam aktiva berada dalam posisi
yang jauh dari terjadinya perdagangan spekulasi.
- Kondisi pasar berlangsung secara bebas. Kondisi pasar berlangsung secara
bebas adalah dimana tidak ada seorangpun yang bisa mempengaruhi kondisi
harga dipasar, berbagai pihak memperoleh informasi yang sama, dan tidak ada
saling intervensi.
Pasar modal efisien merupakan alat guna mengoperasikan gagasan perfect
market, dengan maksud agar para pelaku pasar dapat menyesuaikan diri, dalam
rangka mengambil keputusan.
[Type here]
[Type here]
[Type here]
[Type here]
menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, yang
berarti pelaku itu sendiri tidak dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.
b. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia
bebas bagi pelaku pasar pada waktu yang hamper sama.
c. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang
ada di pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang
lain.
d. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru
yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan
penyesuaian.
Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang
investornya dengan cepat melakukan penyesuaian harga sekuritas ketika terdapat
informasi baru di pasar dimana informasi ini terjadi secara acak sehingga harga-harga
sekuritas di pasar tersebut akan secara cepat dan secara penuh mencerminkan semua
informasi yang tersedia.
[Type here]
[Type here]
kondisi perusahaan. Jadi, harga saham menarik sebagai alat mendapatkan biaya
yang fair.
- Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham.
Tugas analis, yaitu untuk menemukan kesalahan penetapan harga saham. Mereka
secara sederhana mendapat harga pada pasar yang diketahui yang akan dikoreksi
oleh analis lain dipasar. Dari sisi lain, perusahaan tidak akan khawatir tentang
harga sahamnya. Jika perusahaan akan membeli saham perusahaan tersebut dari
pasar untuk mempengaruhi harga, cenderung naik akan tetapi pada titik tertentu
sebagai refleksi semua informasi.
- Pada pasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil. Biaya iklan
diperlukan untuk melakukan penyebaran informasi mengenai shaam di pasar.
Meskipun, pada pasar efisien secara cepat informasi akan tersebar dan
direfleksikan pada harga saham. Dalam kenyataannya besarnya biaya iklan akan
mempengaruhi kenaikan harga atau meningkatkan volume pembelian saham.
Hipotesis pasar efisien mengasumsikan bahwa harga saham tidak akan
dipengaruhi oleh biaya iklan tersebut.
- Pada pasar efisien, para manager tidak dapat memanipulasi teknik data akuntansi
atau prosedur – prosedur ntuk memberi gambaran perusahaan yang berbeda.
Mereka dapat memanipulasi dengan mengumumkan laba per lembar saham yang
cenderung naik. Dengan laba yang meningkat, akan meningkatkan harga saham
di pasar. Meskipun, terdapat informasi pengumuman laba yang demikian, para
analis akan menyesuaikan dengan akuntansi yang benar sebagai akibatnya harga
saham tetap pada titik yang benar dan merefleksikan gambaran perusahaan yang
benar. Jadi, pada pasar efisien, manipulasi prosedur akuntansi tidak mempunyai
dampak pada harga saham.
- Di pasar efisien, para investor tidak memerlukan sumber informasi lain.
Informasi siap direfleksikan pada harga saham. Para investor tidak khawatir
membeli saham pada harga yang cukup optimistik. Mereka menilai harga yang
benar adalah seperti apa yang mereka lihat di pasar.
[Type here]
[Type here]
informasi tersebut:
Dalam hal ini Levy (1996) menggambarkan dengan cukup jelas tentang
bagaimana keterkaitan antara informasi dan pasar efisien
[Type here]
[Type here]
Gambar 1.
Sumber Data dalam Kaitannya dengan Pandangan Seseorang tentang
Efisien Tidaknya Sebuah Pasar Modal
Berbeda dengan Fama (1970) yang membagi jenis pasar efisien menjadi tiga
berdasarkan pada kekuatan data yang ada, West (1975) membagi pasar efisien
menjadi dua macam, yaitu pasar efisien secara operasional atau internal
(operationally or internally efficient market) dan pasar efisien secara eksternal
[Type here]
[Type here]
atau harga (price or externally efficient market). Dikatakan pasar efisien secara
operasional bilamana investor dikenai jasa transaksi semurah mungkin berkaitan
dengan biaya-biaya atas terjadinya suatu transaksi. Contoh biaya-biaya transaksi
di pasar modal (uang) adalah biaya komisi broker (brokerage commission), biaya
eksekusi (execution fees), biaya- biaya lain, dan biaya peluang (opportunity loss)
(Fabozzi dan Modligiani 1996: 155). Adapun yang dimaksud dengan pasar efisien
secara eksternal atau harga adalah suatu kondisi bilamana harga setiap saat benar-
benar mencerminkan informasi yang tersedia (available information). Informasi
yang tersedia tersebut merupakan informasi yang relevan untuk dipergunakan
dalam penilaian sekuritas. Informasi relevan dalam hal ini adalah informasi yang
dengan segera tercermin pada harga sekuritas.
[Type here]
[Type here]
Menurut Sunariyah (2006) secara teoritikal dikenal tiga bentuk pasar modal yang efisien,
yaitu :
a. Hipotesa pasar efisien bentuk lemah (the weak form efficient market hypothesis)
Hipotesa pasar efisien bentuk lemah merupakan suatu pasar modal dimana harga
saham merefleksikan semua informasi harga historis. Harga saham sekarang dipengaruhi oleh
harga saham masa lalu lebih lanjut informasi masa lalu dihubungkan kepada harga saham
untuk membantu menentukan harga saham sekarang.
Misalkan, adanya bentuk musiman atas kinerja harga suatu saham yang menunjukkan
bahwa harga saham akan naik menjelang tutup tahun (akhir tahun) dan kemudian turun pada
awal tahun. Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera
mengetahui dan merevisi kebijakan harganya dengan melakukan perubahan terhadap strategi
perdagangannya. Mengantisipasi kemungkinan penurunan harga pada awal tahun, pedagang
akan menjual saham yang dimilikinya sesegera mungkin untuk menghindari kerugian sebagai
akibat dari ”jatuhnya” harga saham perusahaan yang diamati. Upaya yang dilakukan
pedagang tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan secara keseluruhan akan
turun. Investor yang cerdik tentu akan menjual saham yang dimilikinya pada akhir tahun
untuk menghindari kerugian sebagai akibat dari menurunnya harga saham di awal tahun.
b. Hipotesa pasar efisien bentuk setengah kuat (semistrong form efficient market
hypothesis)
Harga saham pada suatu pasar modal menggambarkan semua informasi yang
dipublikasikan sampai ke masyarakat keuangan, tujuannya adalah untuk meminimalkan
ketidaktahuan mengenai operasi perusahaan, dan dimaksudkan untuk menjelaskan dan
menggambarkan kebenaran nilai dari suatu efek yang telah dikeluarkan oleh suatu instituisi.
Jenis informasi yang dipublikasikan termasuk semua informasi dalam laporan keuangan,
laporan tahunan atau informasikan yang disajikan dalam prospektus, informasi mengenai
posisi dari perusahaan pesaing, maupun harga saham historis. Data makro atau kebijakan
fiskal suatu negara juga digambarkan pada harga saham. Lebih lanjut karakteristik anggaran
nasional juga akan berpengaruh terhadap harga saham pada suatu pasar modal. Singkat kata,
semua informasi yang relevan dipublikasi menggambarkan harga saham yang relevan.
Menurut konsep semi-kuat, investor tidak akan mampu untuk memperoleh abnormal
returns dengan menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan informasi yang tersedia di
public. Dengan kata lain, analisis terhadap laporan keuangan tidak memberikan manfaat apa-
apa. Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali informasi tersebut menjadi informasi public
[Type here]
[Type here]
(umum), artinya tersebar di pasar, maka semua investor akan bereaksi dengan cepat dan
mendorong harga naik untuk mencerminkan semua informasi public yang ada.
Berlawanan dengan pendukung hipotesis pasar efisien bentu lemah, pada pasar efisien
bentuk semi-kuat ada banyak investor yang berfikir bahwa mereka dapat memperoleh
keuntungan dengan melakukan analisis dengan menggunakan data atau informasi akuntansi
(dari laporan keuangan) dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi saham yang salah
harga (mispriced) disebut investor tersebut melaukan analisis fundamental (Fundamental
Analysis).
c. Hipotesa pasar modal efisien bentuk kuat (strong form efficient market hypothesis)
Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat merupakan tingkat efisiensi pasar yang
tertinggi. Konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi
direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun yang tidak
dipublikasikan. Bentuk pasar semacam ini akan sulit dicapai, bahkan di negara maju
sekalipun.
Pasar bentuk kuat berarti sudah mencapai efisiensi bentuk yang sempurna, karena dalam
pasar efisien ini mencakup semua informasi, baik itu informasi historis, informasi yang
dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan.
[Type here]
[Type here]
berikut terjadi
1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas
2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara
pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama.
3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-
pelaku pasar.
[Type here]
[Type here]
tetapi juga informasi yang bersifat privat. Pengujian bisa dilakukan dengan menganalisis
kinerja porofolio yang dibentuk oleh pihak yang mungkin mempunyai informasi khusus.
Pengujian terhadap hipotesis pasar efisien pada dasarnya bisa dibagi dalam tiga
kelompok pengujian berdasarkan klasifikasi hipotesis pasar efisien yang akan diuji, antara
lain:
[Type here]
[Type here]
[Type here]
[Type here]
Di mana a menunjukan tingkat return yang diharapkan yang tidak berhubungan dengan return
sebelumnya, dan b menunjukan besarnya hubungan antara return di waktu yang lalu dengan
return hari ini. dalam persamaan di atas, jika T=0 akan menunjukan hubungan antara return
hari ini dengan return sehari sebelumnya, sedangkan jika T=1 menunjukan hubungan return
hari ini dengan return dua hari sebelumnya dan seterusnya. Sedangkan, e dalam persamaan di
atas merupakan angka acak yang merupakan variabilitas return yang tidak berhubungan
dengan tingkat return sebelumnya.
2. Run test
Koefision korelasi cenderung sangat dipengaruhi oleh data return yang bersifat
ekstrem (terlalu besar ataupun terlalu kecil). Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu alternatif
analisis yang bisa menghilangkan dampak dari data yang ekstrem tersebut, yaitu dengan
memberikan tanda pada perubahan harga. Teknik analisis seperti ini tidak akan terpengaruh
oleh adanya perubahan-perubahan harga yang ekstrem, dan disebut sebagai analisis run.
Pada analisis run ini, perubahan harga ditandai dengan (+) bila terjadi kenaikan harga, (-) bila
terjadi penurunan dan 0 bila tidak terjadi perubahan. Kemudian jika perubahan harga
berhubungan positif, maka kecenderunganya a + aka diikuti oleh a + dan a- juga diikuti oleh
a-. Urutan tanda yang sama diantara tanda yang berbeda disebut dengan run. Misalnya
perubahan harga sebuah sekuritas adalah + - - - - + + + 0, dalam contoh tersebut, terdapat
empat run terdiri atas satu run pertama dengan satu bentuk perubahan positif (+), satu run
kedua yang terdiri atas empat bentuk perubahan negatif (---), satu run ketiga yang terdiri atas
tiga bentuk positif (+ + +), dan satu run keempat berupa satu bentuk perubahan nol (0).
Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil uji korelasi dan run test ini adalah bahwa sering
terdapat adanya indikasi hubungan yang psitif antara return hari ini dengan return yang telah
lalu, meskipun secara rata-rata hubungan tersebut masih bersifat sangat lemah. Bahkan
kadangkala sering juga ditemui adanya korelasi yang bersifat negatif antara return sekarang
dengan return yang lalu. Dalam sebuah pasar yang efisien di mana terdapat korelasi return
yang tinggi, biasanya akan diikuti oleh komponen biaya transaksi yang relatif tinggi pula.
Sehingga akhirnya, return tak noirmal yang didapat akan berkurang setelah dikurangi denagn
biaya transaksi yang harus ditanggung investor.
3. Filter Test
Cara sederhana untuk menguji keberadaan pola return yang lebih kompleks tersebut
adalah dengan menguji apakah ada strategi perdagangan (trading rule) berdasarkan informasi
harga di masa lalu yang dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan return tak normal
di pasar. Teknik analisis tersebut sering disebut dengan filter rule.
[Type here]
[Type here]
Teknik analisis filterrule biasanya dilakukan dengan membandingkan return yang didapat jika
investor melakukan strategi perdagangan aktif tertentu dengan return yang didapat jika
investor melakukan strategi beli dan simpan (buy and hold strategi). Pengujian mengenai
filter rule ini secara intensif pernah dilakukan oleh fama dan blume (1966), dengan
membandingkan return yang menggunakan strategi filterrule dengan strategi buy and hold.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa strategi dengan menggunakan filter rule ternyata
kurang relatif kurang menguntungkan dibandingkan dengan strategi buy and hold.
4. Relative Strenght
Salah satu cara yang banyak dikenal untuk mengombinasikan informasi harga
sekuritas di masa lalu untuk memilih saham, adalah dengan cara yang disebut sebagai
kekuatan relatif (relative strenght). salah satu contoh aturan relative strenght pernah
dikemukakan oleh levy (1976), yaitu dengan membandingkan harga suatu saham saat ini
(𝑝𝑗𝑡 ) dengan harga rata-rata tersebut dalam beberapa periode 𝑝𝑗𝑡 . misalnya, jika harga rata-
rata 𝑝𝑗𝑡 adalah harag rata-rata saham saham j pada waktu t selama 27 minggu , dan 𝑝𝑗𝑡
adalah harga saham j pada waktu t. Maka relative strenght saham tersebut adalah sebesar 𝑝𝑗𝑡
/𝑝𝑗𝑡 . Menurut Levy , sekuritas yang dipilih adalah sekuritas yang mempunyai rasio X%
tertimggi, dan saham tersebut bisa dibeli dengan jumlah uang tertentu. Selanjutnya, dalam
periode berikutnya , jika relative strenght dari saham tersebut mengalami penurunan hingga
dibawah relative strenght sebesar K% maka saham tersebut harus di jual dan dana yang
diperoleh dari hasil penjualan tersebut harus di investasikan kembali pada saham-saham yang
termasuk dalam X% rasio tertinggi . Levy te;ah menguji bahwa untuk nilai X dan K yang
menguntungkan adalah sebesar X=5% dan K=70%.
[Type here]
[Type here]
bagi investor yang percaya pasar dalam kondisi efisien, akan cenderung menerapkan straegi
perdagangan pasif, dengan membentuk portofolio yang bisa mereplika pasar.
Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi di pasar modal
bisa juga dilihat dari implikasinya terhadap investor yang menerapkan analisis teknikal
maupun analisis fundamental dalam penilaian dan pemilihan saham.
Dengan demikian, investor yang menerapkan analisis teknikal akan bergantung pada
informasi masa lalu (historis) tentang data harga dan volume perdagangan saham, untuk
memperkirakan data harga saham di masa yang akan datang. Dalam situasi ini, jika hipotesis
pasar efisien dalam bentuk lemah benar , maka tindakan investor yang melakukan analisis
teknikal sudah tidak akan memberi nilai tambah lagi bagi investor , karena harga pasar saham
yang terjadi sudah mencerminkan semua informasi pergerakan harga dan volume saham
historis.
[Type here]
[Type here]
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Irham Fahmi dan Yovi Lavianti. 2009. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Bandung: Alfabeta
Malinda, Martalena dan Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Pakarti, Pandji Anoraga dan Piji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
[Type here]