Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI HERBISIDA

MAKALAH

OLEH
KELOMPOK 5:

TITIN CANTIKA MANURUNG (160301124)


RAHMAT DIANSYAH (160301230)
MIRANDA Br SEMBIRING (180301245)
BRYAN DEVA SIMATUPANG (180301247)
M.KHAIRUL ALFI SIREGAR (180301260)
ANGEL YOHANNA (180301264)
FAHRUL RIZKI NASUTION (180301274)
NOVELIA PUTRI SARAGIH (180301277)
ADRIKA AZHARI NASUTION (180301279)
FHILLIO AGIKA GINTING (180301285)

LABORATORIUM ILMU GULMA


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat–Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari makalah ini adalah “ Identifikasi Herbisida” yang

merupakan salah satu komponen penilaian di Mata Kuliah Ilmu Gulma Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeritas Sumatera Utara, Medan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Ir.Hot Setiado, MS. dan

Ir. Emmy Harso Khardinata M. Sc selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Gulma yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

menyempurnakan makalah ini

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Spesifikasi Dan Bahan Aktif Herbisida Herbazol ................................. 3
2.2 Spesifikasi Dan Bahan Aktif Herbisida Roundup ................................. 4
2.3 Sesifikasi Dan Bahan Aktif Herbisida Rhodiamine ..............................
2.4 Spesifikasi Dan Bahan Aktif Herbisida Gramoxone .............................

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Herbisida merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem budidaya Olah Tanah

Konservasi (OTK) seperti meningkatkan indek pertanaman, membantu persiapan lahan

dalam skala luas, menghemat biaya produksi dan akhirnya dapat meningkatkan

pendapatan petani. Penggunaan herbisida yang meningkat secara signifikan akhir –

akhir ini tidak lepas dari usaha memenuhi permintaan dunia akan pangan, pakan dan

energi terutama biji – bijian. Peningkatan penggunaan herbisida tersebut diikuti dengan

makin meningkatnya sistem persiapan lahan yang mengacu pada sistem budidaya Olah

Tanah Konservasi (OTK) terutama Tanpa Olah Tanah (TOT) (Irianto dan Johannis,

2011).

Salah satu tindakan dalam pengendalian gulma dengan mempertimbangkan aspek

biaya, tenaga kerja dan juga waktu yang relatif rendah adalah dengan menggunakan

herbisida. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat kelemahan penggunaan herbisida

pada pengendalian gulma pada daerah tanaman pertanian ataupun sektor pertanian

(Duke et.al., 1991).

Penggunaan herbisida sejenis secara terus menerus dalam waktu yang lama, dapat

menyebabkan resistensi gulma. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk

mengeliminasi resistensi gulma adalah dengan melakukan pencampuran beberapa

bahan aktif herbisida. Selanjutnya diaplikasikan bahwa pencampuran herbisida dapat

mempertinggi pengendalian gulma baik secara efektif dan ekonomis, sehingga dosis

aplikasi dapat ditekan lebih rendah dibanding dosis herbisida yang diaplikasi secara

terpisah (Zimdhall, 2007).


Aplikasi herbisida campuran mampu menekan perkembangan gulma yang lebih

lama dibandingkan aplikasi tunggal. Hal ini terjadi karena herbisida campuran

mengendalikan lebih banyak jenis gulma baik untuk gulma golongan berdaun sempit

aupun gulma golongan berdaun lebar. Herbisida sistemik lebih rendah 33% - 42%

dibanding menngunakan pengendalian manual (Kusnanto, 1991).

Selektivitas herbisida pada dasarnya adalah peningkatan kemampuan untuk

mengendalikan gulma, tanpa mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang diusahakan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi

selektivitas herbisida adalah ; tumbuhan, karakteristik herbisida serta lingkungan.

Lebih rinci dijelaskan pula bahwa faktor karakteristik herbisida adalah jenis herbisida

dan dosis herbisida (Vencill et.al., 2002).

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana spesifikasi dan bahan aktif herbisida Herbazol ?
B. Bagaimana spesifikasi dan bahan aktif herbisida Roundup?
C. Bagaimana spesifikasi dan bahan aktif herbisida Rhodiamine?
D. Bagaimana spesifikasi dan bahan aktif herbisida Gramoxone?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas

Penilaian pada Mata Kuliah Ilmu Gulma. Program Studi Agroteknologi, Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan

.1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan dari Makalah ini yaitu agar kita lebih memahami

identifikasi herbisida beserta spesifikasi dan bahan aktif herbisida tersebut.


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Spesifikasi Dan Bahan Aktif Herbisida Herbazol

Gambar 1. Herbazol

Herbisida herbazol mengandung 2-4-D dimetil amina 720 g/l. Herbisida ini

diproduksi oleh PT. Agromanna Jaya Lestari. Herbisida ini berbentuk larutan dalam air

(Soluble concentrate/SL). Herbisida 2,4-D DMA termasuk dalam golongan asam

phenoxy (phenoxycarboxylic acid), diformulasikan dalam garam dimetil amin yang

banyak digunakan untuk pengendalian gulma berdaun lebar (Petrosida Gresik, 2015).

Golongan ini ditemukan pada tahun 1940-an, senyawa ini ada dua jenis yaitu

dalam bentuk garam atau ester. Akar gulma akan menyerap 2,4-D (garam) sementara

daun menyerap 2,4-D (ester). Duan yang terkena semperotan 2,4_D dapat menyerap

dalam waktu 4-6 jam sekiranya tidak ada hujan selama penyemperotan. Senyawa

dalam bentuk ester sukar dicuci dari permukaan daun karena senyawa ini akan diubah

dalam bentuk asamnya oleh gulma. Senyawa 2,4-D yang diserap daun akan diangkut

ke bagian tubuh yang lain melalui jaringan phloem, sementara yang diserap akar akan

diangkut melalui proses transpirasi. Penimbunan dari senyawa ini akan berada di

bagian meristem ujung dan akar (Petrosida Gresik, 2015)


Gejala dan akibat yang ditimbulkan adalah penghambatan dalam proses

fisiologi maupun proses biokimia pada gulma yang rentan seperti meningkatnya

sintesa protein dan RNA, pembelahan sel, penghambatan fotosintesa dan respirasi serta

menstimulasi produk etilen. Karakteristik dari 2,4-D adalah sangat mobil di dalam

gulma dan efektif pada gulma yang terkena semperotan. Pergerakan dari 2,4-D sangat

dipengaruhi oleh umur gulma dan asimilat. Pergerakan akan lebih lambat pada gulma

tua dibanding seedling dan tanaman muda (Petrosida Gresik, 2015).

Gejala awal gulma yang disemprot dengan herbisida ini terlihat menguning dan

akhirnya mengering dan mati. Herbisida ini tidak menimbulkan fitotoksik pada

tanaman jika digunakan sesuai petunjuk. (Petrosida Gresik, 2015).

2.2 Spesifikasi Dan Bahan Aktif Herbisida Roundup

Gambar 2. Roundup

Roundup adalah herbisida yang menggunakanbahan aktif glifosat yang banyak

digunakan di dunia. Glifosat (N-phosphonomethyl-glycine) digunakan untuk

mengontrol gulma dan rumput liar pada berbagai tanaman pertanian, seperti padi,

jagung,dan kacang kedelai. Di Indonesia glifosat banyak digunakan terutama pada

budidaya tanaman jagung dengan system tanpa olah tanam (TOT) (Jasper et al, 2012).
Glifosat pada Roundup dapat menghambat metabolisme tanaman dan beberapa

hari setelah penyemprotan, tumbuhan menjadi layu, kuning,dan akhirnya mati.

Herbisida glifosat mengandung bahan kimia yang membuat herbisida menempel pada

daun sehingga glifosat dapat bergerak dari permukaan tumbuhan ke dalam sel

tumbuhan (Djau, 2009).

Glifosat membunuh gulma dengan menghambat aktivitas dari enzim 5-asam

enolpyruvylshikimic-3-synthase phosphate (EPSPS), yang penting bagisintesisasam

amino seperti tyrosine, tryptopan, danphenylalanine. Dengan adanya glifosat, sintesis

asam amino yang penting untuk pembentukan protein akan terhambat (Djau, 2009).

Keunggulan Roundup adalah (1) dapat diserap dan ditranslokasikan ke jaringan

gulma tiga kali lebih cepat dan lebih banyak sehingga daya brantas lebih unggul dalam

jangka waktu lama, (2) Jenis gulma yang dapat dikendalikan lebih banyak, sekalipun

gulma bandel, (3) Tahan hujan 1-2 jam setelah aplikasi. Ini akan menghilangkan

kekhawatiran akan penyemprotan ulang dan resiko karena hujan, (4) Lebih fleksibel

pada kondisi lapangan, (5) Formulasi menggunakan teknologi Biosorb yang sudah

dipatenkan dan tidak bisa ditiru oleh kompetitor lain, (6) Konsisten dalam mutu, (7)

Tidak perlu menambahkan bahan surfaktan lain (Faqihhudin, 2014)


DAFTAR PUSTAKA

Djau, R.A. 2009. Faktor Risiko Kejadian Anemia dan Keracunan Pestisida pada
Pekerja Penyemprot Gulma di Kebun Kelapa Sawit PT. Agro Indomas Kab.
Seruyan Kalimantan Tengah. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Duke, S.O., R.N. Paul., J.M. Becerril and J.H. Schmidt., 1991. Clomazone causes
Accumulation of Sesquiterpenoids in cotton (Gossypium hirssutum L.)
Weed Sci. 39 ; 339 – 346.

Irianto, M.Y dan M.L.I. Johannis., 2011. Peranan Herbisida Dalam Sistem Olah
Tanah Konservasi Untuk Menunjang Ketahan Pangan. J. Gul dan Tumb
Invasif Trop 2 : 62 – 69.

Faqihhudin, M.D., Haryadi, P. Heni. 2014. Penggunaan Herbisida IPA-Glifosat


terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Residu pada Jagung. Ilmu Pertanian.

Jasper, R., G.O. Locatelli, C. Pilati, C. Locatelli. 2012. Evaluation of Biochemical,


Hematological and Oxidative Parameters in Mice Exposed to The Herbicide
Glyphosate-Roundup.Interdiscip Toxicol. 5(3): 133-140

Kusnanto U, 1991. Pengendalian Gulma Secara Manual dan Kimiawi di


Perkebunan Kelapa Sawit : Studi Tentang Efikasi, Frekuensi Aplikasi dan
Analisis Biaya . Bul.Perkebunan 22 : 163 – 182.

Petrosida Gresik. 2015. Herbisida Sidamin 865SL. (diakses pada 22 Oktober 2019
melalui https://petrosida-gresik.com )

Vencill, W.K., K. Armbrust, H.G. Hancock, D. Johnson, G. McDonald, D.


Kinter. F. Lichtner, H.Mclean, J. Reynolds, D. Rushing, S. Senseman and
D.Wauchope., 2002. Herbicide Handbook 8th ed. Weed Science Society Of
America, Lawrence, KS

Zimdhall, R.L., 2007. Fundamentals Of Weed Science. 3 rd . Academic Press,


Inc., San Diego, CA.

Anda mungkin juga menyukai