Ovkvviviviviv
Ovkvviviviviv
Disusun Oleh :
JURUSAN FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini
penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pelayanan Farmasi Komunitas
mengenai “Promosi Kesehatan dengan tema Hidup Sehat Tanpa Rokok yang
dilakukan di Panti Asuhan Yatim, Piatu dan Terlantar Masjid Gelora Indah Kel.
Purwokerto Lor, Kec. Purwokerto Timur” Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagikita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindunganNya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan usia remaja merupakan salah satu masalah
penting dalam siklus kehidupan. Masalah kesehatan di usia dewasa sebagian
berkaitan dengan perilaku kesehatan ataupun gaya hidup di usia muda
termasuk di usia remaja. Perilaku hidup sehat sejak usia dini merupakan
salah satu upaya yang cukup penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang produktif dan berkualitas di masa yang akan datang. Beberapa
perilaku berisiko pada usia remaja diantaranya adalah kebiasaan merokok,
gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, hygiene dan sanitasi individu,
depresi/stress, konsumsi obat-obatan terlarang dan konsumsi minuman
beralkohol. Kesehatan pada usia sekolah menjadi penting karena adanya
keterkaitan antara kesehatan dan fungsi akademik karena periode ini
merupakan periode belajar, pertumbuhan dan perkembangan. Indikator
kesehatan yang berkaitan dengan fungsi akademik dapat dikategorikan
dalam indikator sosial psikologikal dan fisik. Kondisi fisik yang baik
mempunyai dampak positif terhadap kemampuan akademik murid sekola.
Disamping itu, kemampuan akademik murid sekolah juga berkaitan dengan
dukungan sosial, proses belajar dan kesehatan, serta pengalaman di masa
lalu (Kusumawardani, dkk, 2016).
Di Indonesia aktivitas merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-
hari. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang
pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau
bagi kesehatan menyatakan bahwa rokok adalah salah satu produk
tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap atau dihirup
asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica
dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin yang
bersifat adiktif dan tar bersifat karsinogenik. Kecanduan sebagai penyakit
kehendak bebas. Dimana merokok merupakan perilaku sukarela yang
membuat seseorang untuk melanjutkan atau tidak (Parwati dan sodik, 2018)
1
Saat ini rokok menjadi salah satu produk yang tingkat konsumsinya relatif
tinggi di masyarakat. Masalah rokok juga masih menjadi masalah nasional
dan diprioritaskan upaya penanggulangannya karena menyangkut berbagai
aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial politik
dan terutama aspek kesehatan (Kemenkes RI. 2011).
Merokok memberikan resiko tinggi terhadap timbulnya berbagai
jenis penyakit serta memberikan resiko kematian. Menurut Wold Health
Organization (WHO), sejak 1986 tercatat tiga juta kematian per tahun
berkaitan dengan penyakit yang dipicu karena merokok. Selain itu
diperkirakan pada 2025 nanti kurang lebih 10 juta kematian akan dipicu oleh
rokok, sehingga perlu ada usaha pencegahannya. Berdasarkan pernyataan
WHO tersebut, di Indonesia (1996) terdapat 57.000 jiwa atau 157 jiwa
meninggal setiap tahun akibat merokok. Tidak ada yang memungkiri
adanya dampak negatif dari perilaku merokok, tetapi perilaku merokok bagi
kehidupan manusia merupakan kegiatan fenomenal artinya meskipun sudah
diketahui akibat negatif merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin
menurun tetapi semakin meningkat dan usia merokok pun semakin
bertambah muda (Ramopoly, dkk, 2015).
Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan diri dan
lingkungannya (Kholid, 2012). Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya
promosi kesehatan upaya hidup sehat tanpa rokok pada anak-anak,
khususnya anak-anak di Panti Asuhan Anak Yatim, Piatu dan Terlantar
Masjid Gelora Indah Kel. Purwokerto Lor, Kec. Purwokerto Timur. melalui
media promosi kesehatan yang memadai.
2
B. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat pemahaman bahaya merokok pada remaja
Panti Asuhan Masjid Gelora Indah Purwokerto.
C. MANFAAT
Hasil kegiatan promosi kesehatan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
memberikan informasi dan pemahaman mengenai bahaya merokok bagi
kesehatan pada Remaja Panti Asuhan Masjid Gelora Indah Purwokerto.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
dikenal adalah twitter, facebook, website, e-mail, instagram, dan masih
banyak yang lainnya (Setyabudi dan Dewi, 2017).
B. PENGERTIAN ROKOK
Rokok adalah slinder dari kertas berukuran panjang aatara 70 hingga
120mm (bervariasi tergantung negaranya) dengan diameter sekitar 10mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya.
Rokok merupakan produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan
ketergantungan). Di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya
yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan
kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar,
karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll (Kemenkes RI,
2011)
C. JENIS-JENIS ROKOK
Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :
a. Perokok aktif
Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung
sendiri akibatnya.
b. Perokok pasif
Mereka sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain
yang merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap
rokok dengan segala akibatnya.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
a. Ringan.
Perokok yang merokok atau menghabiskan sekitar 1-10 batang
rokok per hari.
b. Perokok sedang.
Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
5
c. Perokok berat.
Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari
(Kholid, 2012)
6
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung
racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan
berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat
menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini
awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini
bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat
didalam protein dan menghalangi kerja enzyme
10. ACETOZAL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan
menguap dengan alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras.
Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu
mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu
atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan
compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan
pembius.
14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika
diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Tar itu sendiri
mengandung banyak bahan beracun ke dalam tubuh. Ini adalah substansi,
tebal lengket, dan ketika menghirup itu melekat pada rambut-rambut
kecil di paru-paru. Organ ini melindungi paru-paru dari kotoran dan
infeksi, tapi ketika tertutup tar organ ini tidak dapat melakukan
fungsinya. Tar juga melapisi dinding sistem respirasi secara keseluruhan,
mempersempit tabung yang transportasi udara (yang bronchioles) dan
7
mengurangi elastisitas paru-paru. Yang pada akhirnya menyebabkan
kanker paru-paru dan penyakit pernafasan kronis (Kemenkes RI, 2016).
8
F. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT MEROKOK
Adapun beberapa bahaya yang di timbulkan oleh rokok antara lain:
1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan
oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke
dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di
paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10
perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat
kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen
perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-
naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah
pada kanker kandung kemih.
3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan
kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai
merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama
kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan
oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan
terkena infeksi oleh virus menular seksual.
5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-
sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar
80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada
beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker
gastrointestinal (pencernaan).
9
7. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung
nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama
dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida
dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan
sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari
tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel
ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu
kanker.
8. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui
perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan
dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok
tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.
9. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan
melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan
rokok.
10. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja
lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon
monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang
membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung
bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa
menyebabkan serangan jantung.
11. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh
rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti
diabetes melitus.
12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan
arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan
10
menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang
menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga
membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus
PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan
terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung
udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir
yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).
14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok
bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini
karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin
mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan
darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka
bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah
lain di tubuh.
15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok
seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan,
memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi
mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara
bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan
noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta
merusak penampilan (Setyabudi et al, 2017).
Bahaya merokok untuk anak usia sekolah
Kita dapat menemui di jalan-jalan, baik di kota besar dan kota
kecil dimana para pelajar dengan santainya merokok seolah itu bukan
perbuatan yang buruk. Anda dapat menemukan mereka di berbagai
tempat, seperti kafe, terminal, kendaraan umum atau bahkan di sekitar
sekolah mereka sendiri. Orang yang mengerti dan sadar tentang
11
kesehatan pastinya akan prihatin dengan keadaan seperti ini. Merokok
itu jelas merugikan kesehatan, namun selain itu ada kerugian lainnya,
yakni masalah ekonomi. Para pelajar pada umumnya adalah orang-
orang yang masih tergantung secara ekonomi kepada orang tua. Hal ini
tentu saja akan menambah berat beban yang harus ditanggung orang
tua. Terlebih saat ini banyak juga wanita dan remaja putri yang
merokok.
Faktor utama yang menjadi penyebab pelajar merokok adalah
lingkungan. Masa remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu membuat
mereka ingin mencoba banyak hal. Seperti yang sudah disinggung
sebelumnya, rokok mengandung nikotin yang mengakibatkan
kecanduan. Maka sekali merokok, akan sulit untuk berhenti, kecuali ada
kemauan yang keras dan bantuan dari lingkungan. Hal yang kedua ini
tentu tidak akan didapatkan ketika para pelajar berada dalam
lingkungan perokok. Bahkan banyak diantara para pelajar yang
menganggap bahwa pria yang tidak merokok itu tidak jantan. Hal inilah
yang menyebabkan para pelajar banyak yang menjadi perokok,
dikarenakan rokok merupakan salah satu dari ajang mereka untuk
mengaktualisasikan diri mereka. Sebagai simbol bahwa mereka adalah
orang gaul dan eksis (Kusumawardani, 2016)
12
2. Buatlah kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Misal sehabis makan,
kita bisa mengunyah permen atau makanan penutup. Saat ngeblog, kita
bisa makan kudapan. Saat antre kendaraan, kita bisa browsing atau
membaca buku. Tidak mudah memang, tetapi bila dilakukan dengan
tekad penuh maka akan mudah untuk dilakukan.
3. Berolahraga dan minum cukup air akan membantu kita melupakan
rokok. Aktivitas ini akan membuat tubuh kita tambah sehat dan
membantu mengeluarkan toksin serta zat beracun lain dari tubuh.
4. Olahraga bisa dilakukan dilingkungan yang banyak orang sehingga kita
juga bisa bergaul.
5. Jauhi material terkait rokok. Jauhi segala macam material (bahan) yang
menggugah selera merokok seperti korek api, asbak. Karena jika benda-
benda tesebut berada di sekitar, bukan tidak mungkin akan memicu
kembali gairah untuk merokok.
6. Bulatkan tekad
Begitu berencana untuk berhenti merokok, buatlah sebuah harapan dan
target dalam sebuah catatan pribadi. Setiap kali merasa menyerah pada
godaan, buka kembali catatan pribadi untuk mengingat akan tujuan
awal.
7. Berpikir positif
Pikiran memegang peranan vital dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita
seseorang. Tanamkan selalu dibenak bahwa kita mampu dan bisa untuk
melepaskan godaan-godaan merokok (Ramopoly et al, 2015)
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
14
pada anak-anak. Informasi ini terdiri dari dampak negatif Rokok bagi
kesehatan serta cara untuk menghindari pengaruh untuk merokok.
d. Penutup
Pada penutup juga dilakukan sesi tanya jawab berhadiah bagi peserta
yang menjawab benar pertanyaan yang diberikan.
e. Post test
Post test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan peserta akan dampak
rokok setelah dilakukan penyampaian informasi.
D. Media Promosi
Proses penyampaian informasi pada kegiatan ini menggunakan media
berupa presentasi power point.
E. Instrumen Penilaian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai hasil promosi
kesehatan yang telah dilaksanakan yaitu menggunakan lembar kuesioner
yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Jawaban yang disediakan berupa opsi
benar, salah dan tidak tahu. Untuk jawaban benar diberikan skor 1,
sedangkan untuk jawaban salah diberikan skor 0.
F. Analisis Data
Analisa data meggunakan metode skor persentase dan analisis
statistik SPSS. Data dari metode skor persentase akan dikonfirmasi dengan
analisis statistik SPSS. Hal tersebut dilakukan agar data yang didapatkan
data yang tidak bias. Berikut adalah rumus perhitungan skor persentase
(Arikunto, 2006) :
𝒙
𝒑= 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒏
Keterangan
P = Persentase
X = Jumlah jawaban yang benar
N = Jumlah jawaban seluruh item soal
15
Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, yaitu :
G. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan promosi kesehatan telah dilaksanakan dalam waktu 4 minggu
dengan tahapan sebagai berikut:
Minggu ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4
Survey lapangan dan persiapan
1.
perizinan
2. Penyusunan bahan promosi kesehatan
Promosi kesehatan tentang hidup sehat
3.
tanpa rokok dan Dagusibu
4. Pembuatan laporan
H. Susunan Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan Memperhatikan
pembelajaran
- Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
16
2. 25 menit Pelaksanaan : - Mengisi kuesioner Pretest
- Pengisian kuesioner pretest - Menyimak dan
- Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan secara berurutan penyampaian materi
dan teratur
3. 10 menit Doorprize dengan memberikan - Bertanya
kesempatan kepada peserta untuk - Menjawab pertanyaan
bertanya dan memberikan
pertanyaan kepada peserta.
Peserta yang bertanya atau
menjawab akan diberi hadiah.
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
jawab mengenai materi yang telah disampaikan. Ada 10 pertanyaan yang diajukan
oleh peserta yang diajukan oleh peserta yang dibagi dalam dua sesi.
Setelah kegiatan berakhir dilakukan evaluasi akhir dengan memberikan post
test kepada peserta yang berisi pertanyaan pertanyaan yang sama dengan pre test
seminggu kemudian. Skor nilai pre test dibandingkan dengan skor nilai post test
untuk menilai ada tidaknya peningkatan pengetahuan peserta. Apabila terjadi
peningkatan pengetahuan pada lebih dari 80% peserta, maka kegiatan peningkatan
pengetahuan dianggap berhasil.
Menurut Ircham Machfoedz yang dikutip oleh Arikunto (2006) hasil
pengukuran pengetahuan dapat dibagi menjadi 3 (empat) kategori yaitu kategori
kurang apabila memiliki nilai benar < 55%, kategori cukup apabila memiliki nilai
benar 56% - 75% dan kategori baik apabila memiliki nilai benar 76% - 100%.
19
pengetahuan peserta meningkat dilihat pada nilai post test peserta yaitu pada tabel
4.2 dimana idak ada peserta dengan tingkat pengetahuan kurang mengenai bahaya
merokok, peserta dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 1 peserta atau 5,3%
peserta dan 18 peserta atau 94,7% peserta dengan tingkat pengetahuan baik
terhadap materi yang disampaikan.
15
Jumlah Anak
10
0
Sebelum Sesudah
Dari hasil gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa peserta yang ikut dalam
penyuluhan mendapatkan peningkatan pengetahuan yang signifikan mengenai
bahaya merokok. Mayoritas peserta dapat menjawab hampir semua pertanyaan post
test yang diberikan setelah diberikan materi penyuluhan dengan metode ceramah
dan tanya jawab bahaya merokok bagi kesehatan dibandingkan hasil pre test
sebelum materi. Dari berlangsungnya kegiatan penyuluhan ini baik saat proses
ceramah materi bahaya merokok, sesi tanya jawab mengenai bahaya merokok dan
post test terjadi peningkatan dan kepedulian peserta akan bahaya rokok baik itu
perokok pasif maupun aktif hal ini diharapkan dapat menurunkan perilaku merokok
pada perserta tersebut dan menurunkan bahaya bagi kesehatan yang mungkin
terjadi dimasa mendatang.
Uji statistika dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan terhadap pemahaman sebelum dan setelah pemberian informasi
mengenai bahaya rokok. Uji statistik ini menggunakan software IBM SPSS Statistic
Ver.22. Pengujian data menggunakan SPSS diawali dengan menentukan apakah
20
data terdistrisbusi secara normal atau tidak menggunakan Uji Normalitas. Uji
normalitas menggunakan metode Shapiro-Wilk karena data yang digunakan adalah
19 data sehingga kurang dari 50 data. Syarat Uji Normalitas adalah apabila nilai
Sig. < 0,05 maka diasumsikan bahwa data tidak terdistribusi normal, sedangkan
apabila nilai Sig. > 0,05 maka diasumsikan bahwa data terdistribusi normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Kelompok Signifikan
Pre Test 0,001
Post Test 0,005
Berdasarkan output Uji Normalitas, diketahui bahwa hasil pre test memiliki nilai
signifikan 0,001 < 0,05 dan hasil post test memiliki nilai signifikan 0,005 < 0,05,
sehingga disimpulkan bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal. Hasil Uji
Normalitas menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal, sehingga
langkah selanjutnya menggunakan uji non parametrik yaitu Uji Wilcoxon.
Tabel 4.4 Hasil Uji Wilcoxon
Kelompok Signifikansi
21
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan antusiasme anak-anak yang tinggi pada saat pemberian
edukasi, kami menyarankan lebih memantau pergaulan anak-anak saat berada
diluar lingkungan panti asuhan dan tidak pernah bosan untuk mengingatkan
pada anak-anak tentang bahayanya merokok.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawardani, Nunik., 2016, Perilaku Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP dan
SMA di Indonesia tahun 2015, Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
Badan Litbangkes Kementrian RI: Jakarta
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Parwati, Elsy Putri., Sodik, Muhammad Ali, 2018, Pengaruh Merokok Pada
Perokok Aktif Dan Perokok Pasif Terhadap Kadar Trigliserida, STIKes Surya
Mitra Husada
Ramopoly, Irene Hendrika., Astuti, Kamsih., Fatmah, Siti Noor, 2015, Latihan
Kontrol Diri Untuk Penurunan Perilaku Merokok Pada Perokok Ringan,
InSight, Vol. 17 No. 2, Agustus 2015 ISSN: 1693–2552
Setyabudi, Ratih Gayatri., Dewi, Mutia., 2017, Analisis Strategi Promosi Kesehatan
dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa
Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah, Jurnal komunikasi,
Volume 12, Nomor 1.
Tiraihati, Zelbi Windarini, 2017, Health Promotion Hospital Based Ottawa Charter
in Onkologi Surabaya, Jurnal Promkes, Vol. 5, No. 1 Juli 2017: 1–11
23
Lampiran 1. Nilai Pre test dan Post test
Nilai
Sampel
Pre test Post test
1 100 100
2 80 100
3 90 90
4 80 100
5 70 100
6 90 90
7 50 90
8 80 80
9 60 80
10 60 70
11 90 90
12 90 90
13 90 100
14 90 90
15 40 80
16 90 90
17 90 90
18 90 100
19 90 90
Rata-rata 80% 90,5 %
24
Lampiran 2. Uji SPSS
1. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
2. Uji Wilcoxon
Descriptive Statistics
Ranks
Ties 10c
Total 19
Test Statisticsa
Z -2.687b
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
25
Lampiran 3. Kuisioner
I. Identitas peserta
1. Nama :
2. Umur :
Dari manakah teman-teman mendapatkan informasi/pengetahuan tentang produk,
bahan baku, maupun efek samping yang berkaitan dengan rokok?
*Berilah tanda (√) pada kolom jawaban (bisa dipilih lebih dari satu).
II. Pengetahuan
Berilah tanda (√) pada kolom benar apabila jawaban responden benar dan pada
kolom salah jika jawaban responden salah. Jawaban dapat dipilih lebih dari satu.
Tidak
No. Pertanyaan Benar Salah
Tahu
Kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat dalam rokok antara lain Nikotin,
2.
Tar, Bahan baku plastik (vinilklorida)
Kandungan gas yang paling berbahaya dalam asap rokok adalah Gas Karbon
3. monoksida
4. Perokok pasif adalah seorang yang merokok dan perokok aktif adalah
seorang yang tidak merokok
5. Perokok aktif memiliki resiko penyakit yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perokok pasif
6. Merokok dapat dilakukan secara bebas di tempat umum
26
Lampiran 4. Daftar Hadir Minggu, 13 Okrober 2019
27
Lampiran 5. Daftar Hadir Sabtu, 19 Okrober 2019
28
Lampiran 6. Contoh jawaban kuisioner sebelum pemaparan materi (pre test)
29
Lampiran 7. Contoh jawaban kuisioner setelah pemaparan materi (post test)
30
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan
31
Gambar 4. Penyerahan kenang-kenangan kepada pengurus panti asuhan
32