Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aliyatul Maulida (170121600546)

: Citra Devi Anindia Putri (170121600600)

Kelompok : 7

Mata Kuliah : Model Pengembangan Kurikulum

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM DINAMIS

Model dinamis merupakan model yang dikembangkan oleh Waker dan Skilbeck.
Menurut Skilbeck, model pengembangan kurikulum yang ia namakan model Dynamic,
adalah model pengembangan kurikulum pada level sekolah (school Nased Curriculum
Development). Skilbeck menjelaskan model ini diperuntukkan untuk setiap guru yang ingin
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Agar proses
pengembangan berjalan dengan baik, maka setiap pengembangan termasuk guru perlu
memahami lima elemen pokok yang dimulai dari menganalisis situasi sampai pada
melakukan penilaian. Skilbeck menganjukan model pengembangan kurikulum yang ia susun
dapat dijadikan alternatif dalam pengembangan kurikulum tingkat sekolah.

Menurut Skilbeck (dalam Hamalik.2009), terdapat lima fase pengembangan kurikulum, yaitu:

1. Analisis situasi
2. Formulasi program
3. Pembangunan program
4. Interpretasi dan implementasi;
5. Monitoring, umpan balik, penilaian serta rekonstruksi.
 Analisis situasi
Skilbeck membagi membagi analisis situasi menjadi 2 yaitu:
Analisis situasi internal, meliputi bakat peserta didik kemampuan guru.
Analisis situasi eksternal, meliputi budaya, asumsi masyarakat dan harapan orang tua.
 Merumuskan tujuan, skilbeck memberikan peran pengambilan keputusan kepada guru
dan kepala sekolah dalam mengembangan kurikulum berbasis sekolah
 Membuat program
 Implementasi
 Evaluasi

Adapun kelebihan dari model pengembangan kurikulum ini adalah:


a. Memiliki prosedur yang lebih realistis dan fleksibel untuk pengembangan kurikulum,
khususnya dari sudut pandang guru atau pendidik yang tentunya memiliki tugas yang
banyak.
b. Pengembang lebih bebas dan menjadi lebih kreatif dengan tidak dituliskannya tujuan-
tujuan yang bersifat perilaku.

Sedangkan kelemahan dari model pengembangan ini adalah:


a. Dalam pelaksanaannya akan cukup membingungkan karena pendekatannya yang tidak
sistematis sehingga akan memunculkan hasil yang kurang memuaskan.
b. Kurangnya penekanan dalam menempatkan pembangunan dan penggunaan objectives
serta petunjuk-petunjuk yang diberikan.
c. Dengan tidak mengikuti susunan yang logis dalam pengembangan kurikulum, para
pengembang hanya membuang-buang waktu sehingga kurang efektif dan efisien.

Pada model rasional menjelasskan tentang pentingnya pendapat secara rasional,


menganalisis, menginterpretasi kurikulum dan program pengajarannya dari suatu pengajaran
dari suatu lembaga pendidikan. Pengembangan kurikulum model Tyler mungkin yang
terbaik, dengan penekanan khusus pada fase perencanaan. Walaupun Tyler mengajukan
model pengembangan kurikulum secara komprehensif tetapi bagian pertama dari modelnya
(seleksi tujuan) menerima sambutan yang hangat dari para educator.

Sedangkan pada model siklus dapat menggunakan suatu proses melingkar (a cycle
process), yang namanya setiap elemen saling berhubungan dan bergantungan.
Pendekatan yang digunakan pengembangan kurikulum pada dasarnya memiliki bentuk
rasional. Setiap langkah kurikulum pada dasarnya memiliki bentuk rasional. Setiap langkah
(phase)nya merupakan pengembangan secara logis terhadap model sebelumnya, di mana
secara umum langkah tidak dapat dilakukan sebelum langkah-langkah sebelumnya telah
diselesaikan. pada model ini akan menghasilkan suatu kurikulum yang efefektif.

Menurut kami model pengembangan kurikulum dinamis cocok untuk mengembangkan


kurikulum pada tingkat sekolah. mengembangkan suatu interaksi altertnatif atau model
dinamis bagi suatu interaksi alternatif atau model dinamis bagi model proses kurikulum,
Pendapatnya mengenai sekolah di dasarkan pada pengembangan kurikulum.
https://www.slideshare.net/ShaharyarShoukatShou/dynamic-model-and-skilbeck-model-of-
curriculum/33
http://ridhoaidilsy.blogs.uny.ac.id/2018/01/03/resume-model-model-pengembangan-kurikulum-
pertemuan-5-desember-2017/

Anda mungkin juga menyukai