Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru profesional dalam masyarakat yang semakin maju, demokratis, dan
terbuka menuntut suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik secara profesional.
Hal ini hanya dapat dilakukan oleh guru profesional, yaitu guru yang mempunyai
karakteristik profesionalisme. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian,
tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa saja karakteristik guru profesional?
2. Apa saja ciri-ciri guru profesional?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu :
1. Untuk mengetahui apa saja karakteristik guru profesional.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri guru profesional.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Guru Profesional


Istilah profesionalisme berasal dari profession. Dalam kamus Bahasa Inggris –
Indonesia, “profession” memiliki arti pekerjaan. Menurut Arifin didalam bukunya yang
berjudul Kapita Selekta Pendidikan mengemukakan bahwa profession mengandung arti
yang sama dengan kata “occupation” atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang
diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus.1
Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar yang berjudul Guru Profesional
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa
profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang
ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan
atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang
diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.2
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi
adalah suatu pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan kompetensi intelektualitas,
sikap dan keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan secara
akademis.
Dengan demikian, Kunandar mengemukakan profesi guru adalah keahlian dan
kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni
untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan.
Guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi
(keahlian dan kewenangan) dalam pendidikan dan pembelajaran agar dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien serta berhasil guna.3
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Undang-undang Guru dan Dosen No.
14 Tahun 2005 bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah”

1
Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-3, Hal. 105
2
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikuum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan
Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), Cet. Ke-1, h. 45.
3
ibid., hal. 46

2
Guru profesional dalam masyarakat yang semakin maju, demokratis dan
terbuka menuntut suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik secara profesional.
Hal ini hanya dapat dilakukan oleh guru profesional, yaitu guru yang memiliki
karakteristik profesionalisme. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian,
tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat. 4
Moh Uzer Usman dalam bukunya Menjadi Guru Profesional mendefinisikan
bahwa guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal.5
Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas- tugas
yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun melode. Dengan keahliannya itu.,
seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik pribadi maupun sebagai
pemangku profesinya. Di samping dengan keahliannya, sosok profesional guru
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya
profesional hendak-nya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai
guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara dan agarnanya. Guru
profesional mempunyai tanggung jawab sosial, intelektual, moral dan spiritual.
Menurut Uzer usman (2002:47) sebagai ilustrasi profesionalitas guru berikut
tampak perbandingan antara sikap profesional dan sikap amatir (tidak profesional)
yaitu:6

PROFESIONAL AMATIR
Guru memandang tugas sebagai bagian Guru memandang tugas semata-mata
dari ibadah bekerja
Guru memandang profesi guru adalah Guru memandang profesi guru biasa saja
mulia dan terhormat
Guru menganggap kerja itu adalah Guru memandang kerja itu hanya mencari
amanah nafkah
Guru memandang profesi guru sebagai Guru memandang profesi guru sebagai
panggilan jiwa keterpaksaan

4
Edi Henri, “Guru Berkualitas : Profesional dan Cerdas Emosi”,VOL. 1 NO. 2, 2010, hal. 3
5
Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009 hal. 15
6
Abdul Hamid, “Guru Profesional” , VOL. XVII NO. 23, Tahun 2017, hal. 277

3
Guru menganggap kerja itu nikmat dan Guru memandang kerja itu beban dan
menyenangkan membosankan
Guru menganggap kerja itu sebagai Guru memandang kerja itu murni mencari
bentuk pengabdian penghasilan
Guru memiliki rasa / ruhul jihad dalam Guru mengajar sekadar menggugurkan
mengajarnya kewajiban
Guru mempelajari setiap aspek dari Guru amatir mengabaikan untuk
tugasnya mempelajari tugasnya
Guru akan secara cermat menemukan Guru amatir menganggap sudah merasa
apa yang diperlukan dan diinginkan cukup apa yang diperlukan dan diinginkan
Guru memandang, berbicara dan Guru amatir berpenampilan dan berbicara
berbusana secara sopan dan elegan semaunya
Guru akan menjaga lingkungan Guru amatir tidak memerhatikan
kerjanya selalu rapi dan teratur lingkungan kerjanya
Guru bekerja secara jelas dan terarah Guru amatir bekerja secara tidak menentu
dan tidak teratur
Guru tidak membiarkan terjadi Guru amatir mengabaikan atau
kesalahan menyembunyikan kesalahan
Guru berani terjun kepada tugas-tugas Guru amatir menghindari pekerjaan yang
yang sulit dianggap sulit
Guru mengerjakan tugas secepat Guru amatir akan membiarkan
mungkin pekerjaannya terbengkalai
Guru akan senantiasa terarah dan Guru amatir bertindak tidak terarah dan
optimistic pesimis
Guru akan memanfaatkan dana secara Guru amatir akan menggunakan dana
cermat tidak menentu
Guru bersedia menghadapi masalah Guru amatir menghindari masalah orang
orang lain lain
Guru menggunakan nada emosional Guru amatir menggunakan nada
yang lebih tinggi seperti antusias, emosional rendah seperti marah, sikap
gembira, penuh minat, bergairah permusuhan, ketakutan, penyesalan, dan
sebagainya

4
Guru akan bekerja sehingga sasaran Guru amatir akan berbuat tanpa
tercapai memedulikan ketercapaian sasaran
Guru menghasilkan sesuatu melebihi Guru amatir menghasilkan sekadar
dari yang diharapkan memenuhi persyaratan
Guru menghasilkan sesuatu produk Guru amatir menghasilkan produk atau
atau pelayanan bermutu pelayanan dengan mutu rendah
Guru mempunyai janji untuk masa Guru amatir tidak memiliki masa depan
depan yang jelas

Secara spesifik, guru profesional adalah figure guru yang memiliki kompetensi
yang memadai untuk melakukan tugas pokok dan fungsi seorang guru.

B. Ciri-ciri Guru Profesional


Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya
secara profesional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan
professional. Dalam diskusi pengembangan model pendidikan profesional tenaga
kependidikan, yang diselenggarakan oleh PPS IKIP Bandung tahun 1990, dirumuskan
10 ciri suatu profesi yaitu:
1. Memiliki fungsi dan signifikan social.
2. Memiliki keahlian/keterampilan tertentu.
3. Keahlian/keterampilan diperoleh dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4. Didasarkan atas disiplin ilmu yang jelas.
5. Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama.
6. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional
7. Memiliki kode etik.
8. Kebebasan untuk memberikan judgment dalam memecahkan masalah dalam
lingkungan kerjanya.
9. Memiliki tanggung jawab profesional dan otonomi.
10. Ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.7

7
Ibid., 2009, hal. 191

5
Menurut Muhajir Effendi dalam pidatonya saat memperingati hari Guru
Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil tema "Meningkatkan
Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad 21".
Pertama, guru guru harus memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai
pendidik. Perubahan zaman mendorong guru untuk dapat menghadirkan pembelajaran
abad 21 yaitu menyiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir kritis,
kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi. "hal tersebut tentu tidak akan
dapat diwujudkan jika para guru berhenti belajar dan mengembangkan diri," ucap
Mendikbud.
Kedua, seorang guru hendaknya mampu membangun kesejawatan dan
mengembangkan diri serta meningkatkan kecakapan untuk mengikuti laju perubahan
zaman. Jiwa korsa guru harus senantiasa dipupuk agar dapat membantu dan mengontrol
satu sama lain.
Ketiga, seorang guru hendaknya mampu merawat jiwa sosial. para guru
Indonesia adalah para pejuang pendidikan yang sesungguhnya yang menjalankan peran
tugas dan tanggung. Dengan segala tantangan dan hambatan, Mendikbud mengajak
para guru untuk selalu berada di garda terdepan dalam pencerdasan kehidupan bangsa.
Ciri-ciri guru professional yaitu :
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap
percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya
kemampuan mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap
pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif
sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang
baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan
bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada
seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
6
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua
dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi
di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat
diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan
sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan
mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan
potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang
kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga
memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang
guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk
subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan
menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan
bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-
anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan
memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan
siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan
saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang
dapat dipercaya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan
rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat. Guru profesional
mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki fungsi dan signifikan sosial, memiliki
keahlian/ketrampilan tertentu, keahlian/ketrampilan diperoleh dengan menggunakan
teori dan metode ilmiah, didasarkan atas disiplin ilmu yang jelas, diperolah dengan
pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama, aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai
profesional, memiliki kode etik, kebebasan untuk memberikan judgment dalam
memecahkan masalah dalam lingkungan kerjanya, memiliki tanggung jawab
profesional dan otonomi, ada pengauan dari masyarakat dan imbalan atas layanan
profesinya.

B. Saran
Kurang lebih inilah yang diwacanakan pada penulisan kali ini meskipun
penulisan ini jauh dari kata sempurna, minimal kita bisa memahami tulisan ini.
Mungkin masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini dan kami juga butuh
saran/kritikan agar dapat menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari
sebelumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. (1995). Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum). Jakarta: Bumi Aksara.

Hamid, A. (2017). Guru Profesional. Vol. XVII No. 23, 277.

Henri, E. (2010). Guru Berkualitas: Profesional dan Cerdas Emosi. Vol. 1 No. 2, 3.

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Uzer, M. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai