Anda di halaman 1dari 66

UPN VETERAN JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI S1 KEPERAWATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER TGL PENYUSUNAN
Keperawatan Mata Kuliah Keperawatan 3 SKS ( T : 2, L : 1) 5 23 Juli 2019
Medikal Bedah 2 SKS Teori= 2 sks x 50 menit x 14
III minggu = 1400 menit
1 SKS Lab= 1 sks x 170 menit x 14
minggu = 2380 menit
DOSEN PENGEMBANG KOORDINATOR RMK KA. PRODI
RPS
Ns. Santi Herlina, M.Kep,
Sp.Kep.MB
Ns. Ani Widiastuti, M.Kep,
Sp.Kep.MB Ns. Fiora Ladesvita, M.Kep, Sp.Kep.MB Ns. Duma L Tobing, M.Kep, Sp.Kep.J
OTORISASI
Christine Diane Dien,
BSN, MSN
Ns. Fiora Ladesvita,
M.Kep, Sp.Kep.MB
Ns. Mareta Dea Rosaline,
M.Kep
CAPAIAN CPL-PRODI
PEMBELAJAR Sa Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
AN (CP) Sb Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika

Sc Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik


Sd Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
Se Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

Sf Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan
pancasila;

1
Sg Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
Sh Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Si Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
Sj Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Sk Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan;
Sl Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia ;
Sm Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan
menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
Sn Memiliki nilai-nilai bela negara yang berkemajuan serta terintegrasi dalam penerapan asuhan keperawatan
Pb Menguasi konsep teoritis ilmu biomedik
Pc Menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values);
Pd Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok
Pe Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
Pf Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
Pg Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level
primer, sekunder dan tertier
Ph Menguasai pengetahuan Bela Negara yang berkemajuan untuk penerapan asuhan keperawatan
Pi Menguasai pengetahuan kesehatan matra dalam berbagai kondisi
Kua Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan
standar kompetensi kerja profesinya

Kub Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan
kreatif;
Kud Mengokomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan,
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
Kuf Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
Kug Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya
sendiri dan oleh sejawat;
Kuh Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
Kuk Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesinya;

2
Kul Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
Kka Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
Kkb Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas (termasuk keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik) sesuai
dengan delegasi dari ners spesialis;
Kkd Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan
kewenangan yang didelegasikan;
Kke Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analis data, informasi, dan
hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
Kkf Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatansesuai standar asuhan keperawatan dan kode
etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
Kkg Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan
melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
Kkh Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
Kki Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
/pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
Kkj Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik
keperawatan yang dilaksanakannya;
Kkl Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan;
Kkm Mengaplikasikan nilai Bela Negara dalam asuhan keperawatan melalui profesi
Kkn Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan dalam konteks kesehatan matra pada berbagai tahap perkembangan

CP Skill
4.0
a. Pemecahan masalah kompleks
b Berpikir kritis
c Kreatifitas
d Management orang
e Berkoordinasi dengan orang lain
f Kecerdasan emosional
g Penlaian dan pembuatan keputusan
h Orientasi pelayanan
i Negosiasi

3
j Fleksibilitas kognitif/keluwesan berpikir
k Literasi digital
l Menggunakan informasi
m Kesadaran kultural/relasi dengan komunitas global
n Kapasitas untuk perubahan
CP-MK
MK1 Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
MK2 Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
MK3 Mengintegrasikan hasil hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan
MK4 Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan persarafan
MK5 Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
Mk6 Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan
pelayanan yang efisien dan efektif
Deskripsi Singkat MK Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi,
biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi,nutrisi, bedah dan
rehabilitasi. Gangguan dari sistem tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degenerative, keganasan dan trauma, yang
termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi
termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan Belajar
Berdasarkan Masalah (BDM),dan praktik laboratorium.
Materi Pembelajaran/ Pokok
Bahasan 1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia terkait sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori,
sistem persarafan
2. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem muskuloskeletal (Fraktur, Dislokasi), sistem integumen
(luka bakar) , sistem persepsi sensori (glaukoma, katarak, otitis, vertigo), sistem persarafan (stroke, tumor otak, meningitis)
3. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori, sistem
persarafan

4
4. Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori, sistem
persarafan
5. Pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masalah gangguan sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem
persepsi sensori, sistem persarafan
6. Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium pada masalah gangguan sistem
muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori, sistem persarafan
7. Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi
sensori, sistem persarafan , Trend dan issue terkait gangguan muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori,
sistem persarafan, Evidence Based Practice dalam penatalaksanaan gangguan sistem muskuloskeletal, sistem integumen,
sistem persepsi sensori, sistem persarafan
8. Manajemen kasus pada gangguan sistem muskuloskeletal
9. Manajemen kasus pada gangguan sistem integumen
10. Manajemen kasus pada gangguan sistem persepsi sensori
11. Peran dan fungsi perawat
12. Fungsi advokasi perawat pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi
sensori, sistem persarafan pada klien dewasa
13. Intervensi Keperawatan pada sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori, sistem persarafan:
a. Body movement/body mechanic
b. Ambulasi dini
c. Fiksasi dan imobilisasi
d. ROM Excercie
e. Wound Care
f. Irigasi mata
g. Tetes mata
h. Irigasi telinga
i. Tetes telinga
j. Pain management
Pustaka Utama:
Ackley B.J.,Ladwig G.B (2014). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence Base Guide to Planning Care. 10th edition. Mosby:
Elsevier Inc
Barber B. Robertson D, (2012)..Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd., Galsgow
Black J.M., Hawks J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen Klinis untuk hasil yang diharapkan (3-vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8. Elsevier Pte. Ltd

5
Bulechek G. M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wagner C. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC). 6th edition. Mosby:
Elsevier Inc
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia: Saunders: Elsevier Pte.Ltd
Lewis S.L. Dirksen S.R., Heikemper M.M., Bucher L. (2014). Medical Surgical Nursing. Assessment and Management of Clinical
Problems. 9th edition.Mosby: Elsevier Inc
Lynn P. (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skill. China: Wolter Kluwer Health
MacCance,K.L.& Huether,S.E. (2013). Pathophisiology : The Biologc Basic for Disease in Adults and Children, 7th edition.
Mosby:Elsevier Inc
Moorhead S., Johnson M., Maas M.L., Sansons E. (2013). Nursing Outcome Classification (NOC): Measurement of Health
Outcomes. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc
Nanda Inernational. (2014). Nursing Diagnosis 2015-17. Definition and Classification (Nanda Internastional). Philadelphia: Whiler
Backwell
Waugh A., Grant. (2014). Buku kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3. Chrchill Livingstone:
Elsevier Ptc.Ltd

Pendukung:
Buku ajar yang terkait materi
E-Book
Jurnal yang terkait dengan materi
Online Reading:
http://www.journals.elsevier.com/
http://www.sciencedirect.com

Media Pembelajaran Perangkat Lunak Perangkat Keras


Video, e_learning dalam LCD dan Proyektor
https://www.schology.com Video
Team Teaching 1. Ns. Santi Herlina, M.Kep, Sp.Kep.MB
2. Ns. Ani Widiastuti, M.Kep, Sp.Kep.MB
3. Christine Diane Dien, BSN, MSN
4. Ns. Fiora Ladesvita, M.Kep, Sp.Kep.MB
5. Ns. Mareta Dea Rosaline, M.Kep
Matakuliah syarat IDK I, II, IKD I, II, III
Metode Bobot
Mg Kemampuan Akhir Bahan Kajian Pengalaman Kemampuan Metode
Pembelajara Waktu Penilai
ke- yang diharapkan (Materi Pembelajaran) Pembelajaran belajar 4.0 Evaluasi
n an

6
(dalam
%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Menjelaskan Konsep dan ruang lingkup SGD (Small 2x 50’(tatap muka)a. a. Kajian Pustaka a.Pemecahan Penilaian 1,25%
tentang konsep keperawatan meliputi Group b. b. Diskusi, masalah melalui log
dan ruang lingkup anatomi, fisiologi, biokimia Discussion) 2x60’ (tugas c. c. Presentasi kompleks book
keperawatan mandiri) b. Berpikir kritis
sistem muskoleskeletal,
meliputi anatomi, c. Berkoordinasi
fisiologi, biokimia integumen, persepsi sensori, 2x60’ (tugas dengan orang
sistem dan persarafan. terstruktur) lain
muskoleskeletal, Membuat resume d. Literasi digital
integumen, Pembagian kasus setiap Mind mapping
persepsi sensori, sistem pada KMB 3
dan persarafan.
2 a. Melakukan Asuhan keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a. Diskusi a. Pemecahan a. Penilaia a. 1,25
simulasi pasien dengan Fraktur Problem b. menelaah masalah n Log %
asuhan a. Pengertian, prevelensi, Base 2x60’ (tugas kasus pemicu kompleks book b. 5%
keperawatan klasifikasi Learning mandiri) c. presenta si b. Berpikirk kritis explor
dengan kasus b. Etiologi (PBL), hasil diskusi c. kreatifitas b. MCQ
gangguan c. Patofisiologi Discovery 2x60’ (tugas d. telaah jurnal d. Berkoordinasi
sistem d. Manifestasi Klinik Learning terstruktur) tentang inovasi dengan orang
muskuloskeletal e. Komplikasi (DL) keperawatan lain
pada klien f. Pemeriksaan penunjang terkait pasien e. Penilaian dan
dewasa dengan (Lab, dll) fraktur pembuatan
memperhatikan g. Penatalaksanaan medis e. membuat keputusan
aspek legal dan (terapi farmakologi dan media edukasi f. Fleksibilitas
etis. tindakan medis) 4.0 kognitif
b. Melakukan h. Asuhan keperawatan g. Literasi digital
pendidikan i. Hasil hasil penelitian
kesehatan terkait kasus Fraktur
dengan kasus (telaah jurnal tentang
fraktur inovasi keperawatan
terkait pasien fraktur)
j. Edukasi pada pasien
Fraktur

7
Skill Lab : fiksasi dan Role play 1x170’ a. Berkoordinasi 3,3%
imobilisasi dan (Laboratorium) Labskill, Role play dengan orang a.Objective
Demonstrasi dan Redemonstrasi lain Structure
b. Orientasi Clinical
pelayanan Examinatio
n (OSCE)
b.Penilaian
oponen
3B a.Melakukan Asuhan keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan a.Penilaian a. 1,25
simulasi asuhan pasien dengan Fraktur Problem b.Menelaah kasus masalah kompleks Log book %
keperawatan a.Pengertian, prevelensi, Base 2x60’ (tugas pemicu b.Berpikirk kritis explor
dengan kasus klasifikasi Learning mandiri) c.Presenta si hasil c.kreatifitas b.MCQ
gangguan sistem b.Etiologi (PBL), diskusi d.Berkoordinasi b.5%
muskuloskeletal c.Patofisiologi Discovery 2x60’ (tugas d.Telaah jurnal dengan orang lain
pada klien dewasa d.Manifestasi Klinik Learning terstruktur) tentang inovasi e.Penilaian dan
dengan e.Komplikasi (DL) keperawatan pembuatan
memperhatikan f.Pemeriksaan penunjang terkait pasien keputusan
aspek legal dan (Lab, dll) fraktur f.Fleksibilitas
etis. g.Penatalaksanaan medis e.membuat media kognitif
b.Melakukan (terapi farmakologi dan edukasi 4.0 g.Literasi digital
pendidikan tindakan medis)
kesehatan dengan h.Asuhan keperawatan
kasus fraktur i.Hasil hasil penelitian terkait
kasus Fraktur (telaah jurnal
tentang inovasi keperawatan
terkait pasien fraktur)
j.Edukasi pada pasien
Fraktur

Skill Lab : fiksasi dan


Role play 1x170’ a.Berkoordinasi a.Objective 3,3%
imobilisasi
dan (Laboratorium) Labskill, Role play dengan orang lain Structure
Demonstrasi dan Redemonstrasi b.Orientasi Clinical
pelayanan Examinatio
n (OSCE)

8
b.Penilaian
oponen

4 a.Melakukan Asuhan keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a. Pemecahan a. Penilaia a. 1,25
simulasi asuhan pasien dengan Combustio Problem b.Menelaah kasus masalah n Log %
keperawatan a.Pengertian, prevelensi, Base 2x60’ (tugas pemicu kompleks book
dengan kasus klasifikasi Learning mandiri) c.Presenta si hasil b. Berpikir explor
gangguan sistem b.Etiologi (PBL), diskusi Kritis b. MCQ b. 5%
integumen pada c.Patofisiologi Discovery 2x60’ (tugas d.Telaah jurnal c. Kreatifitas
klien dewasa d.Manifestasi Klinik Learning terstruktur) tentang d. Berkoordinasi
dengan e.Komplikasi (DL) inovasikeperawata dengan orang
memperhatikan f.Pemeriksaan penunjang n terkait pasien lain
aspek legal dan (Lab, dll) fraktur e. Penilaian dan
etis. g.Penatalaksanaan medis e.membuat media pembuatan
b. Melakukan (terapi farmakologi dan edukasi 4.0 keputusan
pendidikan tindakan medis) f. Fleksibilitas
kesehatan dengan h.Asuhan keperawatan kognitif
kasus combustio i.Hasil hasil penelitian terkait g. Literasi digital
kasus Combustio (telaah
jurnal tentang inovasi a. Berkoordinasi
keperawatan terkait pasien dengan orang
combustio) lain
j.Edukasi pada pasien b. Orientasi
pelayanan
Combustio

Role Play, 1x170’ Roleplay, a.Berkoordinasi 3,3%


Skill Lab : Wound Care
Demonstrasi (Laboratorium) Redemonstrasi, dengan orang lain a.Objective
Lab skill b. Orientasi Structure
pelayanan Clinical
Examinatio
n (OSCE)

9
b.Penilaian
oponen

5 a.Melakukan Asuhan keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan c. Penilaia a. 1,25
simulasi asuhan pasien dengan Combustio Problem b.Menelaah kasus masalah kompleks n Log %
keperawatan a.Pengertian, prevelensi, Base 2x60’ (tugas pemicu b.Berpikir book
dengan kasus klasifikasi Learning mandiri) c.Presenta si hasil Kritis explor
gangguan sistem b.Etiologi (PBL), diskusi c.Berkoordinasi d. MCQ b. 5%
integumen pada c.Patofisiologi Discovery 2x60’ (tugas d.Telaah jurnal dengan orang lain
klien dewasa d.Manifestasi Klinik Learning terstruktur) tentang c.Kreatifitas
dengan e.Komplikasi (DL) inovasikeperawata d.Berkoordinasi
memperhatikan f.Pemeriksaan penunjang n terkait pasien dengan orang lain
aspek legal dan (Lab, dll) combustio e.Penilaian dan
etis. g.Penatalaksanaan medis e.membuat media pembuatan
b. Melakukan (terapi farmakologi dan edukasi 4.0 keputusan
pendidikan tindakan medis) f.Fleksibilitas
kesehatan dengan h.Asuhan keperawatan kognitif
kasus combustio i.Hasil hasil penelitian terkait h.Literasi digital
kasus combustio (telaah
jurnal tentang inovasi
keperawatan terkait pasien
combustio)
j.Edukasi pada pasien
Combustio
a.Berkoordinasi 3,3%
Role Play, 1x170’ Roleplay, dengan orang lain a.Objective
Skill Lab : Wound Care
Demonstrasi (Laboratorium) Redemonstrasi, b.Orientasi Structure
Lab skill pelayanan Clinical
Examinatio
n (OSCE)
b.Penilaian
oponen

6 a.Melakukan Asuhan Keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a. Pemecahan a. Penilaia a. 1,25
simulasi asuhan klien dengan Stroke Problem b.Menelaah kasus masalah n Log %
keperawatan a. Pengertian, prevelensi, Base 2x60’ (tugas pemicu kompleks book
dengan kasus klasifikasi Learning mandiri) b. Berpikir kritis explor b. 5%

10
gangguan sistem b. Etiologi (PBL), c.Presenta si hasil c. Berkoordinasi b. MCQ
persarafan pada c. Patofisiologi Discovery 2x60’ (tugas diskusi dengan orang
klien dewasa d. Manifestasi Klinik Learning terstruktur) d.Telaah jurnal lain
dengan e. Komplikasi (DL) tentang d. Penilaian dan
memperhatikan f. Pemeriksaan penunjang inovasikeperawata pembuatan
aspek legal dan (Lab, dll) n terkait pasien keputusan
etis. g. Penatalaksanaan medis stroke e. Fleksibilitas
b. Melakukan (terapi farmakologi dan e.membuat media kognitif
pendidikan tindakan medis) edukasi 4.0 f. Literasi digital
kesehatan dengan h. Asuhan keperawatan
kasus stroke i. Hasil hasil penelitian
terkait kasus Stroke
(telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan
terkait pasien stroke)
j. Edukasi pada pasien
stroke

Skill Lab : ROM Exercise Role Play, 1x170’ a. Berkoordinasi 3,3%


Demonstrasi (Laboratorium) Roleplay, dengan orang a.Objective
Redemonstrasi, lain Structure
Lab skill b. Orientasi Clinical
pelayanan Examinatio
n (OSCE)
b.Penilaian
oponen

11
7 a.Melakukan Asuhan Keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan a.Penilaian a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Stroke Problem b.Menelaah kasus masalah kompleks Log book %
keperawatan k. Pengertian, prevelensi, Base 2x60’ (tugas pemicu b. Berpikir kritis explor b.5%
dengan kasus klasifikasi Learning mandiri) c.Presenta si hasil c. Berkoordinasi b.MCQ
gangguan sistem l. Etiologi (PBL), diskusi dengan orang lain
persarafan pada m. Patofisiologi Discovery 2x60’ (tugas d.Telaah jurnal d. Penilaian dan
klien dewasa n. Manifestasi Klinik Learning terstruktur) tentang pembuatan
dengan o. Komplikasi (DL) inovasikeperawata keputusan
memperhatikan p. Pemeriksaan penunjang n terkait pasien e. Fleksibilitas
aspek legal dan (Lab, dll) stroke kognitif
etis. q. Penatalaksanaan medis e.membuat media f. Literasi digital
b. Melakukan (terapi farmakologi dan edukasi 4.0
pendidikan tindakan medis)
kesehatan dengan r. Asuhan keperawatan
kasus stroke s. Hasil hasil penelitian
terkait kasus Stroke
(telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan
terkait pasien stroke)
t. Edukasi pada pasien
stroke
a.Objective
Skill Lab : ROM Exercise Role Play, 1x170’ Roleplay, a.Berkoordinasi Structure 3,3%
Demonstrasi (Laboratorium) Redemonstrasi, dengan orang lain Clinical
Lab skill b.Orientasi Examinatio
pelayanan n (OSCE)
b.Penilaian
oponen

12
8 a.Melakukan Asuhan Keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan a.Penilaian a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Meningitis Problem b.Menelaah kasus masalah kompleks Log book %
keperawatan a. Pengertian, Base 2x60’ (tugas pemicu b.Berpikir kritis explor
dengan kasus Learning mandiri) c.Presentasi hasil c.Berkoordinasi b.MCQ b.5%
prevelensi,
gangguan sistem (PBL), diskusi dengan orang lain
persarafan pada klasifikasi Discovery 2x60’ (tugas d.Telaah jurnal d.Penilaian dan
klien dewasa b. Etiologi Learning terstruktur) tentang pembuatan
dengan c. Patofisiologi (DL) inovasikeperawata keputusan
memperhatikan d. Manifestasi Klinik n terkait pasien e.Fleksibilitas
aspek legal dan e. Komplikasi meningitis kognitif
etis. f. Pemeriksaan e.membuat media f.Literasi digital
b. Melakukan edukasi 4.0
penunjang (Lab, dll)
pendidikan
kesehatan dengan g. Penatalaksanaan
kasus meningitis medis (terapi
farmakologi dan
tindakan medis)
h. Asuhan
keperawatan
i. Hasil hasil penelitian
terkait kasus
Meningitis (telaah
jurnal tentang
inovasi keperawatan
terkait pasien
Role Play, 1x170’ Roleplay, a.Berkoordinasi a.Objective 3,3%
meningitis)
Demonstrasi (Laboratorium) Redemonstrasi, dengan orang lain Structure
j. Edukasi pada Lab skill b.Orientasi Clinical
pasien meningitis pelayanan Examinatio
Skill Lab : Management n (OSCE)
Nyeri b.Penilaian
oponen
9 a.Melakukan Asuhan Keperawatan pada Case Studi, 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan a.Penilaian a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Meningitis Problem b.Menelaah kasus masalah kompleks Log book %
keperawatan Base 2x60’ (tugas pemicu b.Berpikir kritis explor
dengan kasus Learning mandiri) b.MCQ b.5%

13
gangguan sistem a. Pengertian, (PBL), c.Presenta si hasil c.Berkoordinasi
persarafan pada prevelensi, Discovery 2x60’ (tugas diskusi dengan orang lain
klien dewasa klasifikasi Learning terstruktur) d.Telaah jurnal d.Penilaian dan
dengan (DL) tentang pembuatan
b. Etiologi
memperhatikan inovasikeperawata keputusan
aspek legal dan c. Patofisiologi n terkait pasien e.Fleksibilitas
etis. d. Manifestasi Klinik stroke kognitif
b. Melakukan e. Komplikasi e.membuat media f.Literasi digital
pendidikan f. Pemeriksaan edukasi 4.0
kesehatan dengan penunjang (Lab, dll)
kasus meningitis g. Penatalaksanaan
medis (terapi
farmakologi dan
tindakan medis)
h. Asuhan
keperawatan
i. Hasil hasil penelitian
terkait kasus Stroke
(telaah jurnal
tentang inovasi
keperawatan terkait a.Objective 3,3%
pasien meningitis) Role Play, 1x170’ a.Berkoordinasi Structure
j. Edukasi pada Demonstrasi (Laboratorium) Roleplay, dengan orang lain Clinical
pasien stroke Redemonstrasi, b.Orientasi Examinatio
Lab skill pelayanan n (OSCE)
Skill Lab : Management
b.Penilaian
Nyeri
oponen
10 a.Melakukan Asuhan Keperawatan pada QBL 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan a.Penilaian a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Dislokasi (Question b..Presenta si hasil masalah kompleks Log book %
keperawatan a. Pengertian, Based 2x60’ (tugas diskusi b.Berpikir kritis explor
dengan kasus Learning), mandiri) d.Telaah jurnal c.Berkoordinasi b.MCQ b.5%
prevelensi,
gangguan sistem E-learning tentang inovasi dengan orang lain
muskuloskeletal klasifikasi 2x60’ (tugas keperawatan
pada klien dewasa b. Etiologi terstruktur)

14
dengan c. Patofisiologi terkait pasien d.Penilaian dan
memperhatikan d. Manifestasi dislokasi pembuatan
aspek legal dan Klinik e.membuat media keputusan
etis. edukasi 4.0 e.Fleksibilitas
e. Komplikasi
kognitif
f. Pemeriksaan f.Literasi digital
penunjang (Lab,
dll)
g. Penatalaksanaa
n medis (terapi
farmakologi dan
tindakan medis)
h. Asuhan
keperawatan
i. Hasil hasil
penelitian terkait
kasus dislokasi
(telaah jurnal
tentang inovasi
keperawatan
terkait pasien
stroke)
j. Edukasi pada
pasien dislokasi
Role Play, 1x170’ a.Objective
Skill Lab : Ambulasi Dini
Demonstrasi (Laboratorium) Roleplay, Structure 3,3%
Redemonstrasi, a.Berkoordinasi Clinical
Lab skill dengan orang lain Examinatio
b.Orientasi n (OSCE)
pelayanan b.Penilaian
oponen
11 Melakukan Asuhan Keperawatan pada QBL 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a. Pemecahan a. Penilaia a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Glaukoma dan (Question b.Presentasi hasil masalah n Log %
keperawatan Katarak Based 2x60’ (tugas diskusi kompleks book
dengan kasus Learning), mandiri) b. Berpikirk kritis explor b.5%

15
gangguan sistem a. Pengertian, E-learning c.Telaah jurnal c. Berkoordinasi b. MCQ
persepsi sensori prevelensi, 2x60’ (tugas tentang inovasi dengan orang
pada klien dewasa klasifikasi terstruktur) keperawatan lain
dengan b. Etiologi terkait pasien d. Penilaian dan
memperhatikan c. Patofisiologi glaukoma dan pembuatan
aspek legal dan d. Manifestasi Klinik katarak keputusan
etis. e. Komplikasi d.membuat media e. Fleksibilitas
f. Pemeriksaan edukasi 4.0 kognitif
penunjang (Lab, f. Literasi digital
dll)
g. Penatalaksanaan
medis (terapi
farmakologi dan
tindakan medis)
h. Asuhan
keperawatan
i. Hasil hasil
penelitian terkait
kasus glaukoma
(telaah jurnal
tentang inovasi
keperawatan terkait
pasien glaukoma
dan katarak)
j. Edukasi pada
pasien glaukoma
a. Berkoordinasi c.3.3
dan katarak
Role Play, 1x170’ dengan orang a.Objective %
Skill Lab : irigasi mata dan Demonstrasi (Laboratorium) Role Play, lain Structure
tetes mata Demonstrasi, b. Orientasi Clinical
Redemonstrasi, pelayanan Examinatio
Lab skill n (OSCE)
b.Penilaian
oponen

16
12 Melakukan Asuhan Keperawatan pada QBL 2x 50’(tatap muka) a.Diskusi a.Pemecahan a.Penilaian a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Otitis (Question b.Presenta si hasil masalah kompleks Log book %
keperawatan a. Pengertian, Based 2x60’ (tugas diskusi b.Berpikirk kritis b.MCQ b.5%
dengan kasus prevelensi, Learning), mandiri) d.Telaah jurnal c.Berkoordinasi
gangguan sistem klasifikasi E-learning tentang inovasi dengan orang lain
persepsi sensori b. Etiologi 2x60’ (tugas keperawatan d.Penilaian dan
pada klien dewasa c. Patofisiologi terstruktur) terkait pasien otitis pembuatan
dengan d. Manifestasi Klinik e.membuat media keputusan
memperhatikan e. Komplikasi edukasi 4.0 e.Fleksibilitas
aspek legal dan f. Pemeriksaan kognitif
etis. penunjang (Lab, dll) f.Literasi digital
g. Penatalaksanaan
medis (terapi
farmakologi dan
tindakan medis)
h. Asuhan
keperawatan
i. Hasil hasil penelitian
terkait kasus otitis
(telaah jurnal
tentang inovasi Role Play,
keperawatan terkait Demonstrasi,
pasien otitis) Redemonstrasi, a.Berkoordinasi a.Objective
j. Edukasi pada Role Play, 1x170’ Lab skill dengan orang lain Structure
pasien otitis Demonstrasi (Laboratorium) b.Orientasi Clinical
pelayanan Examinatio
Skill Lab : irigasi telinga dan n (OSCE)
tetes telinga b.Penilaian
oponen
13 Melakukan Asuhan Keperawatan pada QBL 2x 50’(tatap muka) Diskusi a. Pemecahan a. Penilaia a.1,25
simulasi asuhan klien dengan Vertigo, Tumor (Question b.Menelaah kasus masalah n Log %
keperawatan Otak Based 2x60’ (tugas pemicu kompleks book,
dengan kasus Learning), mandiri) c.Presenta si hasil b. Berpikirk kritis Diskusi
gangguan sistem E-learning diskusi dan b.5%

17
persarafan pada a. Pengertian, 2x60’ (tugas d.Telaah jurnal c. Berkoordinasi presenta
klien dewasa prevelensi, terstruktur) tentang inovasi dengan orang si
dengan klasifikasi keperawatan lain b. MCQ
memperhatikan b. Etiologi terkait pasien d. Penilaian dan
aspek legal dan c. Patofisiologi dislokasi pembuatan
etis. d. Manifestasi Klinik e.membuat media keputusan
e. Komplikasi edukasi 4.0 e. Fleksibilitas
f. Pemeriksaan kognitif
penunjang (Lab, f. Literasi digital
dll)
g. Penatalaksanaan
medis (terapi
farmakologi dan
tindakan medis)
h. Asuhan
keperawatan
i. Hasil hasil a.Berkoordinasi
penelitian terkait Role Play, dengan orang lain
kasus katarak Role Play, 1x170’ Demonstrasi, b.Orientasi
(telaah jurnal Demonstrasi Redemonstrasi, pelayanan a.Objective
tentang inovasi Lab skill Structure
keperawatan terkait Clinical
pasien vertigo, Examinatio
tumor otak) n (OSCE)
j. Edukasi pada b.Penilaian
pasien vertigo dan oponen
tumor otak

Skill Lab : Body Movement

14 a.Menjelaskan Asuhan keperawatan pada QBL 2x 50’(tatap muka) Diskusi, menelaah a. Pemecahan a. Penilaia a.1,25
tentang konsep pasien perioperatif di kamar (Question kasus pemicu, masalah n Log %
dan ruang lingkup bedah yang meliputi : Based 2x60’(tugas presentasi hasil kompleks book,
keperawatan peri a.Persiapan pasien pre Learning), mandiri) diskusi b. Berpikir kritis diskusi b.5%
operatif, peran operatif (inform consent, E-learning c. Berkoordinasi b. MCQ
perawat respon psikologis dan 2x60’ (tugas dengan orang
perioperatif, terstruktur) lain

18
persiapan operasi, fisiologis), dengan d. Penilaian dan
dan standar pendekatan caring Membuat resume pembuatan
pelayanan b. Tindakan keperawatan Mind mapping) keputusan
keperawatan intra Intra Operasi (penerapan e. Fleksibilitas
operatif teknik sterilisasi, Upload di kognitif
b.Menganalisis, manajemen instrumen dan schoologi f. Literasi digital
mengidentifikasi sampah medis)
asuhan c. Tindakan keperawatan
keperawatan pasca operasi (perawatan
perioperatif sesuai pasca anastesi lokal,
dengan evidence regional, dan general)
based practice

19
20
JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III
TK. II SEMESTER IV TA. 2019/2020

NO Hari/Tgl Waktu Pokok Bahasan Ket

1 08.00-09.40 Konsep dan ruang lingkup keperawatan meliputi anatomi, fisiologi,


2 09.40-11.20 biokimia sistem muskoleskeletal, integumen, persepsi sensori, dan
persarafan, penjelasan program, dan diskusi kasus explor
3 08.00-09.20 Explor Asuhan Keperawatan pada pasien Fraktur
4 09.40-11.20
13.00-15.00 Laboratorium Fiksasi dan imobilisasi, ambulasi dini
5 08.00-09.40 Explor Asuhan Keperawatan pada pasien Combustio
6 09.40-11.20
13.00-15.50 Laboratorium Wound Care
7 08.00-09.20 Explor asuhan keperawatan pada pasien Stroke
8 09.40-11.20
13.00-15.50 Laboratorium ROM
9 08.00-09.40 Explor Asuhan keperawatan pasien Meningitis
10 09.40-11.20
13.00-15.50 Laboratorium Manajemen Nyeri
11 08.00-09.20 Presentasi QBL kasus Dislokasi, glaukoma, dan katarak
09.40-11.20
12 13.00-15.50
Laboratorium body movement, irigasi mata dan tetes mata
13 08.00-09.40 Presentasi QBL Kasus Otitis, Vertigo, Tumor Otak
09.40-11.20
13.00-15.50 Laboratorium irigasi telinga dan tetes telinga
14 07.00-09.50 Asuhan keperawatan pada pasien perioperatif di kamar bedah
09.50-12.40

21
NO KASUS
1 Kasus I: Askep Klien dengan Fraktur

Learning Outcome
1. Pengertian, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala (DS dan DO)
5. Penatalaksanaan medis (Farmakologi, dll)
6. Pemeriksaan penunjang (lab, dll)
7. Komplikasi
8. Asuhan keperawatan (termasuk di patofisiologi, tanda dan gejala)

Seorang klien dirawat diruangan perawatan umum dirumah sakit


pemerintah. Klien dirawat dengan keluhan patah tulang pada femur sinistra
dan luka terbuka sehingga tulang keluar dari kulit, nyeri hebat, dan
perdarahan. Seorang perawat melakukan anamnesa, didapatkan hasil sebagai
berikut: klien mengatakan sakitnya karena kecelakaan ditabrak motor, saat
kecelakaan klien menyatakan sadar akan kejadian, dan tungkai sinistra sakit
untuk digerakkan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapat data: tingkat
kesadaran composmentis, TTV: TD 100/60 mmHG, HR 112 x/menit, T 37
o
C, RR 20 x/menit, palpasi daerah farktur ada bagian tulang yang menonjol
dan ada krepitus di femur sisnistra, tulang keluar dari permukaan kulit,
perdarahan. Dari hasil pemeriksaan laboraturium Hb 12 gr/dl, Ht 40%,
Lekosit 12.000, GDS 125, Hasil Rontgen Femur Sinistra: Fraktur Kominutif.
Tindakan sementara klien terpasang spalk dan akan direncanakan dilakukan
ORIF, klien terpasang Infus RL 28 tts/menit, dan mendapat antibiotik
Cefizox 1 gr/IV. Diagnosa medis klien Fraktur Terbuka Kominutif Sinistra.
Perawat dan dokter serta paramedic lainnya yang terkait melakukan
perawatan secara integrasi untuk menghindari / mengurangi resiko
komplikasi lebih lanjut.

2 Kasus II: Askep Klien dengan Luka Bakar atau Combutio

Learning Outcome
1. Pengertian, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala (DS dan DO)
5. Penatalaksanaan medis (Farmakologi, dll)
6. Pemeriksaan penunjang (lab, dll)
7. Komplikasi
8. Asuhan keperawatan (termasuk di patofisiologi, tanda dan gejala)

Seorang psien dirawat diruangan Isolasi Perawatan Bedah dirumah sakit


pemerintah. Pasien dirawat dengan keluhan mengalami luka bakar. Seorang
perawat melakukan anamnesa, didapatkan hasil sebagai berikut: Pasien
mengatakan luka bakarnya karena kompor gas yang meledak saat ia sedang
memasak di dapur; dari hasil pemeriksaan fisik di dapat data: tingkat

22
kesadaran pasien composmentis, Hipotensi 90/50 mmHg, tachicardia 110
x/menit, respiration rate 28 x/menit; temperature 38,3 oC, BB 49,5 Kg, TB
155 cm; ketebalan combustio sebagian lapisan epidermal dan dermal
melepuh serta edema subkutan, luka tampak merah buah ceri dan pasien
tampak nyeri hebat dengan skala nyeri 9-10, lokasi combustio meliputi:
kedua femur sinistra dan dextra; daerah pubis sampai anal; kedua lengan
bagian bisep; serta bagian frontalis. Hasil klarifikasi dari keluhan pasien
didapat data: sangat nyeri sekali dan terasa susah digerakkan pada bagian
daerah yang terkena luka bakar, jari tangan dan kaki terasa kesemutan,
lemes serta agak sesak. Hasil pemeriksaan laboraturium di dapat: Hb 11
gr/dl; Ht 40 % ; Lekosit 13.000; K 3,4 mEq/L; Na: 120 mEq/L; Cl: 105
mEq/L; Albmin 3,0 g/dL AGD: pH 7,35, PaO275mmHg,PCO2 40 mmHg,
HCO3 25 mEq/L. Diagnosa medis klien Luka Bakar grade III, perawat dan
dokter serta tenaga kesehatan lainnya yang terkait melakukan perawatan
secara integrasi untuk menghindari atau mengurangi resiko komplikasi lebih
lanjut. Pasien telah mendapatkan penaganan pertama resusitasi cairan
dengan menggunakan rumus Baxter; analgetik: Tramadol 10 mg/iv;
perawatan luka bakar 2x/hari dengan Nacl + Burnazin Zalf.

3 Kasus 3:
Askep klien dengan stroke
Learning Outcome:
1. Pengertian, tipe/grade/klasifikasi
2. Epidemiologi: Insiden dan prevalensi
3. Etiologi
4. Patofisiologi
5. Tanda dan gejala ( data subjektif dan data objektif)
6. Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi)
7. Penatalaksanaan medis (farmakologi, pembedahan, dll).
8. Komplikasi
9. Asuhan keperawatan (Diagnosa sesuai kriteria NANDA)

Seorang pasien dirawat diruangan perawatan umum untuk pasien gangguan


neurologi dengan kapasitas 24 pasien.
Pasien dirawat dengan keluhan parese pada tangan dan kaki kanan, pusing,
dysphasia dan dysphagia. Keluarga mengatakan 8 jam sebelum dibawa
kerumah sakit klien mengeluh sakit kepala, mual, lemas dan tampak berjalan
sempoyongan. Keluarga juga mengatakan klien sudah lama menderita
hipertensi dan suka sekali memakan ikan asin. Saat pengkajian diperoleh
data bahwa pasien pernah dirawat sebelumnya karena hipertensi dan
aterosklerosis. Pemeriksaan fisik ditemukan: kesadaran compos mentis, TD:
180/100, N: 100, RR: 24x/m T: 370C, gangguan pada nervus V, VII, X dan
XII, kekuatan otot:
2222 4444
2222 4444
Pemeriksaan diagnostic menunjukkan: Lab;hypercholesterolemia

Pasien didiagnosa Total anterior circulation stroke-infarct (TACI)/ stroke


infark-sirkulasi anterior total sesuai dengan gambaran pada CT brain pasien.

23
Keluarga mengatakan bingung dan takut bagaimana pasien bisa terkena
stoke karena bapak pasien meninggal setelah sakit dengan gejala yang sama.
Pasien mendapatkan terapi captopril 12,5 mg, amlodipin 5 mg, simvastatin
40 mg dan diet rendah garam dan rendah kolesterol. Dokter, perawat, ahli
gizi dan tim kesehatan lainnya melakukan perawatan secara terintegrasi
untuk menghindari/ mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut.

4 Kasus 4 :
Askep klien dengan infeksi system saraf pusat; Meningitis

Learning Outcome:
1. Pengertian, tipe/grade/klasifikasi
2. Epidemiologi: Insiden dan prevalensi
3. Etiologi
4. Patofisiologi
5. Tanda dan gejala ( data subjektif dan data objektif)
6. Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi)
7. Penatalaksanaan medis (farmakologi, pembedahan, dll).
8. Komplikasi
9. Asuhan keperawatan (Diagnosa sesuai kriteria NANDA)

Seorang pasien dirawat diruangan perawatan umum untuk pasien gangguan


neurologi dengan kapasitas 24 pasien.
Klien dirawat dengan keluhan sudah 3 hari tidak bisa bangun dari tempat
tidur, lemas, nyeri kepala, demam disertai menggigil, mual dan muntah. Saat
pengkajian ditemukan suhu 390C, kaku kuduk +, Kernig’s sign +.
Pemeriksaan lumbal fungsi menunjukkan hasil kultur + bakteri Neisseria
meningitidis grup B. Pasien didiagnosa meningitis akut. Keluarga bertanya
pada perawat bagaimana pasien bisa terkena penyakit ini. Pasien
mendapatkan terapi panadol 500 mg tid, cefotaxime 2x 1 gram bd,
dexamethasone 0,15 mg/kg setiap 6 jam.
Dokter, perawat, ahli gizi dan tim kesehatan lainnya melakukan perawatan
secara terintegrasi untuk menghindari/ mengurangi resiko komplikasi lebih
lanjut seperti hydrocephalus.

24
NO KASUS
1 Kasus I : Askep Klien dengan Fraktur

Learning Outcome
1. Pengertian, tipe/grade/klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala (DS dan DO)
5. Penatalaksanaan medis (Farmakologi, dll)
6. Pemeriksaan penunjang (lab, dll)
7. Komplikasi
8. Asuhan keperawatan (Diagnosa sesuai Kriteria NANDA)

Seorang klien dirawat diruangan perawatan umum dirumah sakit pemerintah.


Klien dirawat dengan keluhan patah tulang pada femur sinistra dan luka terbuka
sehingga tulang keluar dari kulit, nyeri hebat, dan perdarahan. Seorang perawat
melakukan anamnesa, didapatkan hasil sebagai berikut: klien mengatakan
sakitnya karena kecelakaan ditabrak motor, saat kecelakaan klien menyatakan
sadar akan kejadian, dan tungkai sinistra sakit untuk digerakkan. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapat data: tingkat kesadaran composmentis, TTV: TD 100/60
mmHG, HR 112 x/menit, T 37 oC, RR 20 x/menit, palpasi daerah farktur ada
bagian tulang yang menonjol dan ada krepitus di femur sisnistra, tulang keluar dari
permukaan kulit, perdarahan. Dari hasil pemeriksaan laboraturium Hb 12 gr/dl, Ht
40%, Lekosit 12.000, GDS 125, Hasil Rontgen Femur Sinistra: Fraktur Kominutif.
Tindakan sementara klien terpasang spalk dan akan direncanakan dilakukan ORIF,
klien terpasang Infus RL 28 tts/menit, dan mendapat antibiotik Cefizox 1 gr/IV.
Diagnosa medis klien Fraktur Terbuka Kominutif Sinistra. Perawat dan dokter
serta paramedic lainnya yang terkait melakukan perawatan secara integrasi untuk
menghindari / mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut.

2 Kasus 2 : Askep pasien dengan Luka Bakar (Combustio)

Learning Outcome :
1. Pengertian, tipe/grade/klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala (DS dan DO)
5. Penatalaksanaan medis (Farmakologi, dll)
6. Pemeriksaan penunjang (lab, dll)
7. Komplikasi
8. Asuhan keperawatan (Diagnosa sesuai Kriteria NANDA)

Seorang psien dirawat diruangan Isolasi Perawatan Bedah dirumah sakit


pemerintah. Pasien dirawat dengan keluhan mengalami luka bakar. Seorang
perawat melakukan anamnesa, didapatkan hasil sebagai berikut: Pasien
mengatakan luka bakarnya karena kompor gas yang meledak saat ia sedang
memasak di dapur; dari hasil pemeriksaan fisik di dapat data: tingkat kesadaran

25
pasien composmentis, Hipotensi 90/50 mmHg, tachicardia 110 x/menit,
respiration rate 28 x/menit; temperature 38,3 oC, BB 49,5 Kg, TB 155 cm;
ketebalan combustio sebagian lapisan epidermal dan dermal melepuh serta edema
subkutan, luka tampak merah buah ceri dan pasien tampak nyeri hebat dengan
skala nyeri 9-10, lokasi combustio meliputi: kedua femur sinistra dan dextra;
daerah pubis sampai anal; kedua lengan bagian bisep; serta bagian frontalis. Hasil
klarifikasi dari keluhan pasien didapat data: sangat nyeri sekali dan terasa susah
digerakkan pada bagian daerah yang terkena luka bakar, jari tangan dan kaki terasa
kesemutan, lemes serta agak sesak. Hasil pemeriksaan laboraturium di dapat: Hb
11 gr/dl; Ht 40 % ; Lekosit 13.000; K 3,4 mEq/L; Na: 120 mEq/L; Cl: 105 mEq/L;
Albmin 3,0 g/dL AGD: pH 7,35, PaO275mmHg,PCO2 40 mmHg, HCO3 25
mEq/L. Diagnosa medis klien Luka Bakar grade III, perawat dan dokter serta
tenaga kesehatan lainnya yang terkait melakukan perawatan secara integrasi untuk
menghindari atau mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut. Pasien telah
mendapatkan penaganan pertama resusitasi cairan dengan menggunakan rumus
Baxter; analgetik: Tramadol 10 mg/iv; perawatan luka bakar 2x/hari dengan Nacl
+ Burnazin Zalf.

3 Kasus 3 : Askep pasien dengan Stroke

Learning Outcome :
1. Pengertian, tipe/grade/klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala (DS dan DO)
5. Penatalaksanaan medis (Farmakologi, dll)
6. Pemeriksaan penunjang (lab, dll)
7. Komplikasi
8. Asuhan keperawatan (Diagnosa sesuai Kriteria NANDA)

Seorang pasien dirawat diruangan perawatan umum untuk pasien gangguan


neurologi dengan kapasitas 24 pasien.
Pasien dirawat dengan keluhan parese pada tangan dan kaki kanan, pusing,
dysphasia dan dysphagia. Keluarga mengatakan 8 jam sebelum dibawa kerumah
sakit klien mengeluh sakit kepala, mual, lemas dan tampak berjalan sempoyongan.
Keluarga juga mengatakan klien sudah lama menderita hipertensi dan suka sekali
memakan ikan asin. Saat pengkajian diperoleh data bahwa pasien pernah dirawat
sebelumnya karena hipertensi dan aterosklerosis. Pemeriksaan fisik ditemukan:
kesadaran compos mentis, TD: 180/100, N: 100, RR: 24x/m T: 37 0C, gangguan
pada nervus V, VII, X dan XII, kekuatan otot:
2222 4444
2222 4444
Pemeriksaan diagnostic menunjukkan: Lab;hypercholesterolemia

Pasien didiagnosa Total anterior circulation stroke-infarct (TACI)/ stroke infark-


sirkulasi anterior total sesuai dengan gambaran pada CT brain pasien.

Keluarga mengatakan bingung dan takut bagaimana pasien bisa terkena stoke
karena bapak pasien meninggal setelah sakit dengan gejala yang sama. Pasien
mendapatkan terapi captopril 12,5 mg, amlodipin 5 mg, simvastatin 40 mg dan

26
diet rendah garam dan rendah kolesterol. Dokter, perawat, ahli gizi dan tim
kesehatan lainnya melakukan perawatan secara terintegrasi untuk menghindari/
mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut.

4 Kasus 4 : Askep pasien dengan Meningitis

Learning Outcome :
1. Pengertian, tipe/grade/klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala (DS dan DO)
5. Penatalaksanaan medis (Farmakologi, dll)
6. Pemeriksaan penunjang (lab, dll)
7. Komplikasi
8. Asuhan keperawatan (termasuk di patofisiologi, tanda dan gejala)

Seorang pasien dirawat diruangan perawatan umum untuk pasien gangguan


neurologi dengan kapasitas 24 pasien.
Klien dirawat dengan keluhan sudah 3 hari tidak bisa bangun dari tempat tidur,
lemas, nyeri kepala, demam disertai menggigil, mual dan muntah. Saat pengkajian
ditemukan suhu 390C, kaku kuduk +, Kernig’s sign +. Pemeriksaan lumbal fungsi
menunjukkan hasil kultur + bakteri Neisseria meningitidis grup B. Pasien
didiagnosa meningitis akut. Keluarga bertanya pada perawat bagaimana pasien
bisa terkena penyakit ini. Pasien mendapatkan terapi panadol 500 mg tid,
cefotaxime 2x 1 gram bd, dexamethasone 0,15 mg/kg setiap 6 jam.
Dokter, perawat, ahli gizi dan tim kesehatan lainnya melakukan perawatan secara
terintegrasi untuk menghindari/ mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut seperti
hydrocephalus.

27
A. Materi QBL

No Materi Kelompok

1 Asuhan Keperawatan pada pasien dengan dislokasi Kelompok 1


1. Pengertian, prevelensi, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang (Lab, dll)
7. Penatalaksanaan medis (terapi farmakologi dan
tindakan medis)
8. Asuhan keperawatan
9. Hasil hasil penelitian terkait kasus katarak (telaah
jurnal tentang inovasi keperawatan terkait pasien
dislokasi)
10. Edukasi pada pasien dislokasi
2 Asuhan Keperawatan pada pasien dengan glaukoma Kelompok 2
1. Pengertian, prevelensi, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang (Lab, dll)
7. Penatalaksanaan medis (terapi farmakologi dan
tindakan medis)
8. Asuhan keperawatan
9. Hasil hasil penelitian terkait (telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan terkait pasien glaukoma
10. Edukasi pada pasien glaukoma
3 Asuhan Keperawatan katarak Kelompok 3
1. Pengertian, prevelensi, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang (Lab, dll)
7. Penatalaksanaan medis (terapi farmakologi dan
tindakan medis)
8. Asuhan keperawatan
9. Hasil hasil penelitian terkait (telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan terkait pasien katarak
10. Edukasi pada pasien katarak
4 Asuhan Keperawatan Otitis Kelompok 4
1. Pengertian, prevelensi, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang (Lab, dll)
7. Penatalaksanaan medis (terapi farmakologi dan
tindakan medis)
8. Asuhan keperawatan
9. Hasil hasil penelitian terkait (telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan terkait pasien otitis
10. Edukasi pada pasien otitis

28
5 Asuhan Keperawatan Vertigo Kelompok 5
1. Pengertian, prevelensi, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang (Lab, dll)
7. Penatalaksanaan medis (terapi farmakologi dan
tindakan medis)
8. Asuhan keperawatan
9. Hasil hasil penelitian terkait (telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan terkait pasien vertigo
10. Edukasi pada pasien vertigo
6 Asuhan Keperawatan Tumor Otak Kelompok 6
1. Pengertian, prevelensi, klasifikasi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang (Lab, dll)
7. Penatalaksanaan medis (terapi farmakologi dan
tindakan medis)
8. Asuhan keperawatan
9. Hasil hasil penelitian terkait (telaah jurnal tentang
inovasi keperawatan terkait pasien tumor otak
10. Edukasi pada pasien tumor otak
7 Asuhan keperawatan pada pasien perioperatif di kamar Kelompok 7
bedah yang meliputi :
1. Persiapan pasien pre operatif (inform consent,
respon psikologis dan fisiologis), dengan
pendekatan caring
2. Tindakan keperawatan Intra Operasi (penerapan
teknik sterilisasi, manajemen instrumen dan
sampah medis)
3. Tindakan keperawatan pasca operasi (perawatan
pasca anastesi lokal, regional, dan general)

• Untuk QBL langsung dibuat PPT

29
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP BODY MOVEMENT

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Kursi roda
2. Spygmomanometer
3. Stetoscope,
4. Bantal
5. Pat Slide (jika dibutuhkan)
Belt (jika dibutuhkan)
FASE ORIENTASI
2. Ucapkan salam. Ucapkan salam.
Mengidentifikasi pasien menggunakan dua
identitas (nama dan tanggal lahir, nama dan
nomer rekam medis)
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
4. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
5. Mencuci tangan
6 Identifikasi kebutuhan klien duduk di kursi
roda
7 Menjaga privacy klien, menutup
sampiran/menutup pintu
8 Jika diperlukan, ukur tanda-tanda vital klien
terlebih dahulu
9 Tinggikan bagian atas kepala tempat tidur dan
atur posisi duduk atau sesuai yang ditoleransi
klien. Beri bantal di belakang punggung klien
jika diperlukan
10 Perhatikan dan kaji keluhan klien apabila
merasa pusing.
11 Atur posisi klien duduk di tepi tempat tidur
(sesuai sisi yang
diinginkan). Apabila tidak ada kontraindikasi,
letakkan
lengan klien melingkar di bahu perawat, dan
tangan perawat
berada di bawah aksila klien sementara tangan

30
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)

FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan

TOTAL
Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

31
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP PENGATURAN POSISI

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Bantal
2. Trochanter roll
3. Papan penahan kaki
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
FASE ORIENTASI
2. Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas (nama dan tanggal
lahir, nama dan nomer rekam medis)
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
4. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
5. Mencuci tangan
6 Mempersiapkan alat
7 Jaga privasi klien
8 Atur posisi tempat tidur yang memudahkan
perawat untuk bekerja
9 Sesuaikan berat badan klien dan perawat. Bila
perlu carilah bantuan atau gunakan alat bantu
pengangkat
MEMPOSISIKAN PASIEN DI TEMPAT
TIDUR
1 Atur tempat tidur pada posisi dasar yaitu posisi
datar (supine). Ambil semua bantal dan
perlengkapan lain yang digunakan pada posisi
sebelumnya. Beri bantal pada tempat tidur
klien bagian atas.
2 Pindahkan klien pada bagian atas tempat tidur,
bila ada gunakan draw sheet. Ajak klien untuk
bekerjasama.
3 Tekuk lutut klien dan anjurkan untuk
meletakkan tangan diatas dadanya. Letakkan
satu tangan perawat dibawah bahu klien dan
tangan yang lain dibawah paha klien

32
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
4 Angkat dan tarik klien sesuai yang diinginkan,
anjurkan klien untuk mendorong kakinya

PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER


ATAU FOWLER
1 Naikkan posisi kepala30⁰-45⁰ untuk posisi semi
fowler atau 90⁰ untuk posisi fowler (bagi klien
hemiplegia, atur klien setegak mungkin).
Instruksikan klien untuk menekuk lutut sedikit
sebelum menaikkan bagian kepala tempat tidur
2 Letakkan bantal dibawah kepala, leher dan
bahu (bagi klien hemiplegia, atur dagu agak
keatas).
3 Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk
didaerah lekuk pinggang, jika terdapat celah
kecil didaerah tersebut.
4 Letakkan bantal untuk mendukung lengan dan
tangan, jika klien tidak dapat menggerakkan
tangan seperti paralisis pada ekstremitas atas
atau tidak sadar
5 Berikan hand roll jika klien mempunyai
kecenderungan deformitas pada jari dan telapak
tangan dan trochanter roll disisi luar paha
6 Letakkan bantal kecil dibawah kaki, mulai dari
bawah lutut sampai ke tumit
7 Letakkan foot board/papan kaki pada telapak
kaki klien
PEMBERIAN POSISI SIMS
1 Pindahkan klien ke posisi tempat tidur
berlawanan dengan posisi yang diinginkan.
2 Rapatkan kedua kali klien dan tekuk salah satu
lutut
3 Miringkan klien sampai posisi agak tengkurap
4 Letakkan bantal kecil di bawah kepala
5 Tempatkan satu tangan di belakang punggung
dan tangan yang lainnya diatas tempat tidur
6 Atur bahu atas sedikit abduksi dan siku fleksi
7 Letakkan bantal di ruang antara dada,
abdomen, serta lengan atas dan tempat tidur
8 Letakkan bantal diantara abdomen, pelvis, paha
atas dan tempat tidur
9 Pastikan bahwa bahu dan pinggul berada pada
bidang yang sama
10 Letakkan gulungan handuk atau bantal pasir di
telapak kaki

33
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
PEMBERIAN POSISI LATERAL
1 Bantu klien ke posisi miring. Tempatkan diri
anda dan klien secara tepat sebelum bergerak
2 Pindahkan klien ke sisi tempat tidur
berlawanan dengan arah yang di inginkan
3 Letakkan tangan klien yang jauh dengan
perawat ke dada dan tangan yang dekat dari
perawat sedikit ke depan badan klien
4 Letakkan kaki klien yang terjauh dengan
perawat disilangkan di atas kaki yang terdekat
5 Tempatkan diri perawat sedekat mungkin
dengan klien
6 Tempatkan tangan perawat di bokong dan bahu
klien
7 Tarik badan klien sehingga menjadi posisi
miring
8 Letakkan gulungan handuk dibawah kepala dan
leher
9 Atur posisi bahu bawah sedikit fleksi dan agak
condong ke depan
10 Letakkan bantal di bawah tangan
11 Letakkan bantal keras pada punggung klien
untuk menstabilitaskan posisi
12 Letakkan dua atau lebih bantal di antara kedua
kaki klien dengan posisi kaki sebelah atas semi
fleksi
PEMBERIAN POSISI PRONE
1 Bantu klien pada posisi telungkup
2 Hadapkan kepala klien ke satu sisi, letakkan
bantal kecil di bawah kepala tetapi tidak
sampai bahu
3 Letakkan bantal kecil di bawah perut mulai dari
diafragma sampai Crista Iliaca
4 Letakkan bantal di bawah kaki mulai dari lutut
hingga tumit
FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan
Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

34
Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

35
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP MOBILISASI DENGAN ALAT BANTU

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan
2. Ikat pinggang pengaman
3. Alat bantu jalan seperti kruk, walker,
atau tongkat
4. Meteran,
5. Alas kaki sesuai indikasi.
FASE ORIENTASI
1 Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas (nama dan tanggal
lahir, nama dan nomer rekam medis)
2 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
3 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
1 Mencuci tangan
2 Memakai sarung tangan sesuai kebutuhan
3 Kaji motivasi dan kondisi psikologis klien
berjalan untuk menentukan kemampuan klien
terlibat dalam aktivitas (Depresi, takut,
kelelahan, dll)
4 Mengkaji kekuatan otot, ROM, ketajaman
penglihatan, keseimbangan dan hambatan atau
kesulitan yang mungkin dialami klien saat
berjalan menggunakan kruk/tongkat/walker
MOBILISASI DENGAN ALAT BANTU
KRUK
1 Mencocokkan jenis kruk yang sesuai. Apabila
pasien dari posisi supine, ukur dari tumit
hingga ke aksila. Dan apabila posisi pasien
berdiri, ukur posisi kruk menggunakan meteran
dengan jarak 4 - 5 inches (10 - 13 cm) lateral
dan 4 - 5 inches di depan kaki klien. Bantalan
kruk harus berada pada jarak 1.5 - 2 inches di
bawah aksila (3 - 4 jari).

36
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
2 Genggaman tangan harus disesuaikan untuk
memungkinkan jarak siku klien tidak lebih dari
30° fleksi
3 Sesuaikan tinggi tempat tidur dengan posisi
kaki klien
4 Bantu klien duduk di sisi tempat tidur
kemudian istirahat selama beberapa menit. Kaji
apakah ada vertigo
5 Instruksikan pada klien metode untuk
memegang kruk dan jelaskan bahwa posisi
kruk lateral dan di depan bergantian kiri kanan
untuk mempermudah berjalan. Atau perawat
dapat memonstrasikan posisi yang benar
6 Pasang belt pengaman di pinggang klien bila
perlu untuk keseimbangan dan stabilitas
7 Bantu klien dalam posisi berdiri dengan kruk.
Perawat tetap berada di sisi klien sebagai
support saat dibutuhkan.
8 Dorong klien untuk berjalan sesuai kemampuan
9 Saat berjalan, pastikan posisi kruk dalam jarak
4.5 - 6 inches (12 – 15 cm) di masing - masing
bagian sisi kaki depan dan belakang. Gerakkan
kruk yang ada di sisi kanan bersamaan dengan
kaki kiri melangkah, dan seterusnya.
10 Setelah selesai, bantu klien kembali ke posisi
nyaman
MOBILISASI DENGAN ALAT BANTU
WALKER
1 Bantu klien berdiri di pusat alat bantu walker
sambil memegang pegangan tangan pada
walker
2 Sesuaikan tinggi walker sehingga penyangga
tangan
berada dibawah pinggang klien dan siku klien
agak fleksi.
3 Gunakan kaki terkuat sebagai tumpuan
4 Ayunkan walker kedepan sejauh 15 – 20 cm,
kemudian meletakkannya dengan memastikan
bahwa keempat kaki walker menapak di lantai.
5 Dorong klien untuk melangkah ke depan
dengan salah satu kaki dan diikuti dengan kaki
yang lain. Lakukan berulang secara bertahap
6 Jika ada kelemahan unilateral, instruksikan
klien untuk melangkah ke depan dengan kaki
yang lemah sementara berat badan bertumpu
37
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
pada kedua lengan, kemudian diikuti oleh kaki
yang kuat.
7 Jika klien tidak dapat menahan berat badan
dengan satu kaki maka setelah menggerakkan
walker ke depan klien mengayunkan kakinya
dengan berat badan bertumpu pada tangan.
MOBILISASI DENGAN ALAT BANTU
TONGKAT
1 Tongkat ditempatkan pada sisi kaki/tubuh
pasien yang terkuat
2 Tempatkan tongkat di depan sekitar 15-25 cm,
menjaga berat badan pada kedua kaki klien
3 Minta klien berdiri tegak, memandang lurus ke
depan, dan bergerak ke depan menggunakan
tongkat
4 Kaki yang terlemah bergerak maju dengan
tongkat sehingga berat badan dibagi antara
tongkat dan kaki yang terkuat
5 Kaki yang terkuat maju setelah tongkat,
sehingga kaki terlemah dan berat badan
disokong oleh tongkat dan kaki terlemah
FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan
Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

38
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP PROSEDUR PEMBALUTAN

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Sarung Tangan
2. Kassa gulung
3. Kassa steril
4. Elastic verband
5. Alkohol swab
6. Larutan antiseptik ( NaCl 0,9%) P
7. Plester
8. Gunting
9. Plastik sampah infeksius.
FASE ORIENTASI
1 Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas (nama dan tanggal
lahir, nama dan nomer rekam medis)
2 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
3 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
1 Menutup sampiran atau pembatas ruangan dan
mencuci tangan
2 Memakai sarung tangan

3 Kaji tingkat kesadaraan dan keluhan utama


pasien
4 Meletakkan peralatan sedekat mungkin
dengan pasien
5 Membaringkan pasien atau mengatur posisi
senyaman mungkin ditempat yang datar dan
aman
6 Mengkaji status
neurovaskular(nadi,CRT,warnakulit,kehanga
tankulit,sensasi), integritas
kulit(kering,rapuh,perdarahan,laserasi,tandai

39
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
nfeksi), kebutuhan mobilisasi bagian tubuh
yang cidera dan akan dibalut
Melonggarkan pakaian di sekitar area luka,
7 bila perlu menggunting pakaian area tubuh
yang luka
8 Mersihkan area sekitar luka dengan larutan
antiseptik/ alcohol swab
9 Memilih jenis pembalutan yang tepat:
kebutuhan untuk menutup luka, memberikan
penekanan, menahan balutan pada
tempatnya, menyokong tubuh,
mempertahankan sirkulasi, mengurangi
edema
10 Letakkan kasa steril tepat diatas luka
(Tambahkan beberapa lembar kasa bila
masih rembes dan tekan untuk menutup dan
menghentikan perdarahan)
11 Tekan luka sampai perdarahan
berkurang/berhenti

12 Khusus untuk perdarahan arteri: Tekan kasa


persis di atas arteri sambil diberi tekanan
yang kencang.
13 Balut dengan rapi luka yang sudah di tutup
dengan kasa dengan cukup kencang, posisi
kassa gulung atau verban elastis gulungan
menghadap ke atas, pegang gulungan dengan
tangan dominan
14 Model balutan disesuaikan dengan luka:
figure eight (joint, tarsal) reverse spiral (luka
tidak beraturan), reccurent turns (untuk
amputasi, dan jari, kepala) spiral dan circular
(dislokasi, sprain dan strain)
15 Periksa ujung ekstremitas terhadap status
neurologi setelah pembalutan
16 Rapikan pasien dan peralatan
17 Lepaskan sarung tangan
18 Cuci tangan
FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan

40
Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

41
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP PROSEDUR PEMBIDAIAN

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Sarung Tangan
2. Bidai/spalk sesuai kebutuhan
3. Jika perlu (untuk perawatan luka):
a. Kassa gulung
b. Kassa steril
c. Elastic verband
d. Alkohol swab
e. Larutan antiseptik ( NaCl
0,9%) P
f. Plester
4. Gunting
FASE ORIENTASI
1 Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas (nama dan tanggal
lahir, nama dan nomer rekam medis)
2 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
3 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
1 Menutup sampiran atau pembatas ruangan dan
mencuci tangan
2 Memakai sarung tangan

3 Kaji tingkat kesadaraan dan keluhan utama


pasien
4 Meletakkan peralatan sedekat mungkin
dengan pasien
5 Membaringkan pasien atau mengatur posisi
senyaman mungkin ditempat yang datar dan
aman

42
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)

6 Observasi, palpasi dan evaluasi gerakan


bagian tubuh yang cidera yang akan di bidai:

7 Adanya perubahan asimetris kanan-kiri


8 Adanya deformitas seperti angulasi, rotasi,
atau pemendekan serta krepitasi
9 Adanya jejas atau memar;
10 Adanya pembengkakan
11 Terlihat adanya tulang yang keluar dari
jaringan lunak
12 Longgarkan /sisihkan pakaian di sekitar area
yang cidera
13 Rawat luka terlebih dahulu bila ditemukan
ada perdarahan.
14 Ukur dan pilih jenis bidai yang tepat, sesuai
jenis cidera yang dialami pasien
15 Periksa ujung ekstremitas terhadap status
neurologi setelah pembalutan
16 Rapikan pasien dan peralatan
17 Lepaskan sarung tangan
18 Cuci tangan
FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan
Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

43
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP RANGE-OF-MOTION EXERCISES

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Sarung Tangan
FASE ORIENTASI
1 Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas (nama dan tanggal
lahir, nama dan nomer rekam medis)
2 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
3 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
1 Menutup sampiran atau pembatas ruangan dan
mencuci tangan
2 Memakai sarung tangan

3 Kaji tingkat kesadaraan dan keluhan utama


pasien
4 Meletakkan peralatan sedekat mungkin
dengan pasien
5 Jaga privasi klien
6 Kaji fungsi persendian. Perhatikan keterbatasan
pergerakan sendi, kemerahan, teraba hangat,
dan nyeri pada sendi; deformitas; atau krepitus
yang dihasilkan saat pergerakan sendi
Kaji tingkat kenyamanan klien (pada skala 0-
7 10, dengan nilai 10 klien mengeluh nyeri hebat)
sebelum dilakukan latihan. Tentukan apakah
klien akan mengonsumsi obat antinyeri
sebelum dilakukan latihan ROM.
8 Bantu klien pada posisi yang nyaman, apakah
duduk atau berbaring
Spina servikal, Leher
9 Fleksi: Gerakkan dagu ke arah dada
10 Ekstensi : Kepala kembali pada posisi tegak

44
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
11 Hiperekstensi: Tekuk kepala ke belakang (lihat
langit-langit)
12 Fleksi lateral : Miringkan kepala ke arah bahu
13 Rotasi : Putar kepala dalam gerakan melingkar
Bahu
14 Fleksi : Angkat lengan dari samping ke depan
sampai melewati kepala
15 Ekstensi : Kembalikan lengan pada posisi
semula
16 Hiperekstensi : Gerakkan lengan ke belakang
tubuh, dengan siku tetap lurus
17 Abduksi : Angkat lengan dari samping hingga
telapak tangan melewati kepala
18 Adduksi : Turunkan lengan sampai menyilang
tubuh sedapat mungkin
19 Rotasi internal :Dengan siku difleksikan, putar
bahu dengan menggerakkan lengan sehingga
telapak tangan bergerak ke dalam dan
menghadap ke belakang
20 Rotasi eksternal :Dengan siku difleksikan,
gerakkan lengan hingga telapak tangan
menghadap ke depan dan berada di samping
kepala
Sirkumduksi : Gerakkan lengan dalam
lingkaran penuh
Siku
21 Fleksi : Tekuk siku agar lengan bawah
bergerak ke arah sendi bahu dan tangan sejajar
dengan bahu
22 Ekstensi : Luruskan siku dengan menurunkan
tangan
Lengan Bawah
23 Supinasi : Putar telapak tangan ke atas
24 Pronasi : Putar telapak tangan ke bawah
Pergelangan Tangan
25 Fleksi :Tekuk pergelangan tangan ke bawah
26 Ekstensi : Kembalikan pada posisi semula
(midline)
27 Hiperekstensi : Tekuk pergelangan tangan ke
atas
28 Deviasi radial : Tekuk pergelangan tangan ke
arah ibu jari
29 Deviasi ulnar : Tekuk pergelangan tangan ke
arah jari kelingking

45
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
Jari – Jari Tangan
30 Fleksi : Membuat kepalan tangan
31 Ekstensi : Membuka tangan (meluruskan jari-
jari)
32 Hiperekstensi : Tekuk jari-jari ke atas sedapat
mungkin
33 Abduksi : Buka jari-jari
34 Adduksi : Rapatkan jari-jari
Ibu Jari
35 Fleksi : Gerakkan ibu jari melewati permukaan
telapak tangan ke arah jari kelingking
36 Ekstensi : Gerakkan ibu jari menjauhi dari
tangan
37 Oposisi: Menyentuh ibu jari ke setiap ujung jari
yang lain pada tangan yang sama
Panggul
38 Fleksi : Gerakkan kaki ke depan dan ke atas
39 Ekstensi : Kembalikan pada posisi semula
disamping kaki yang lain
40 Hiperekstensi : Gerakkan kaki ke belakang
tubuhsejauh mungkin
41 Abduksi : Gerakkan kaki ke samping menjauhi
tubuh
42 Adduksi : Gerakkan kaki kembali ke tengah
dan sejauh mungkin
43 Rotasi internal :Gerakkan kaki ke arah dalam
(mendekati kaki yang lain)
44 Rotasi eksternal : Gerakkan kaki ke arah luar
(menjauhi kaki yang lain)
45 Sirkumduksi : Gerakkan kaki dengan arah
melingkar
Lutut
46 Fleksi : Tekuk lutut (gerakkan tumit ke arah
paha belakang)
47 Ekstensi : Kembalikan pada posisi semula (kaki
kembali menapak lantai)
Pergelangan Kaki
48 Fleksi dorsal : Gerakkan kaki agar jari-jari kaki
mengarah ke atas
49 Fleksi plantar: Gerakkan kaki agar jari-jari
mengarah ke bawah (ke lantai)
Kaki
50 Inversi :Gerakkan tapak kaki ke arah tengah
51 Eversi : Gerakkan tapak kaki ke arah samping

46
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
Jari- jari Kaki
52 Fleksi : Gerakkan jari-jari kaki ke bawah
53 Ekstensi : Luruskan jari-jari kaki
54 Abduksi : Buka jari-jari kaki
55 Adduksi : Rapatkan jari-jari kaki
FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan

Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

47
RUBRIK PENILAIAN SKILL LAB

Nama Mahasiswa : ………………………………………….


NRP : ………………………………………….

SOP PROSEDUR WOUND CARE

PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
1. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan steril
2. Sarung tangan bersih
3. Set balutan (2 pinset anatomis, 1
pinet cirugris, 2 kom, kassa, kapas)
4. Gunting steril
5. Plester (micropore)
6. Kassa steril tambahan
7. Bengkok
8. Cairan pembersih fisiologis
9. Antiseptik(sesuai pesanan medik)
10. Under pad / alas tahan air
11. Lidi kapas steril
12. Transofiks
13. Plastik kuning
14. Meteran luka
15. Sabun cair (microshield)
FASE ORIENTASI
1 Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas (nama dan tanggal
lahir, nama dan nomer rekam medis)
2 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, kontrak waktu
3 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
FASE KERJA
1 Menutup sampiran atau pembatas ruangan dan
mencuci tangan
2 Memakai sarung tangan

48
PENILAIAN
0 1 2
No PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN (Tidak (Dilakukan (Dilakukan
dilakukan) tapi belum dengan baik)
sempurna)
3 Mengatur posisi klien sesuai dengan lokasi luka

4 Mengkaji kondisi balutan luka (lokasi,


rembesan, nyeri dan kulit sekitar luka)
tergantung jenis wound dress
5 Menggunakan sarung tangan bersih,
meletakkan underpad, dan kemudian membuka
balutan luka dengan pinset bersih / tangan,
menuangkan cairan fisiologis jika perlu
6 Mengangkat kassa yang menempel pada luka
(jika sulit diangkat jangan dipaksa, berikan lagi
cairan fisiologis hingga kassa lepas)
Mengkaji kondisi luka (panjang, lebar, dalam,
7 adanya tunnel, kondisi jahitan, banyaknya
jahitan
8 Bersihkan kulit sekitar luka dengan sabun
cair/microshield, kemudian bersihkan area luka
bagian dalam menggunakan cairan fisiologis.
(Khusus untuk luka kronik)
9 Membuka sarung tangan bersih
10 Membuka set ganti balutan dengan
memperhatikan teknik aseptik
11 Menyiapkan cairan antiseptik (sesuai pesanan
medik) dan cairan fisiologis ke area steril
12 Memakai sarung tangan steril
13 Melakukan desinfektan didaerah sekitar luka
14 Mencuci luka dengan cairan fisiologis
15 Membersihkan luka sesuai dengan kondisi
luka; Perhatikan agar jangan sampaimerusak
jaringan granulasi, membersihkan luka dari
daerah bersih ke daerah kurang bersih
16 Membalut luka sesuai dengan kondisi luka:
Balutan Lembab-pada daerah sekeliling luka
diberikan kasa
Balutan modern (menggunakan balutan produk
pabrik)
17 Menutup luka
18 Bantu klien ke posisi nyaman*)
FASE TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan dan
kontrak pertemuan selanjutnya
2 Salam penutup, buka sampiran, letakkan alat
pada tempatnya dan cuci tangan
3 Dokumentasikan

49
Sumber : Perry, Potter & Ostendof (2014)

Jakarta,………2019

Penguji

(…………………..)

50
RUBRIK PENILAIAN MAKALAH
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR
1 2 3 4
1 Konten Makalah Tidak jelas dan tidak Masih berhubungan Fokus ,Menjawab Fokus tulisan jelas,
menjawab pertanyaan, dengan topic bahasan tujuan,menjelaskan menjawab tujuan,
tulisan sulit dipahami namun penjelasan tidak beberapa detail bahasan relevan dengan topic,
pembaca detail atau hanya sedikit detail dan pembaca
sekali yang detail menjadi tertarik
berkaitan dengan topic
bahasan
2 Sistematika Sistematika Sistematika tepat sesuai Sistematika jelas dan Sistematika jelas dan
Makalah membingungkan dan dengan aturan, namun baik dari pendahuluan, baik dari pendahuluan,
tidak sesuai aturan, penggunaan kalimat isi sampai dengan isi sampai dengan
kalimat penghubung penghubung tidak tepat. kesimpulan, kesimpulan, focus dan
tidak efektif. menggunakan kalimat kalimat penghubung
penghubung. jelas dan tepat.

3 Pemilihan kata Hanya mengguanakan Menggunakan beberapa Pemilihan kata sesuai Pemilihan kata Efektif
beberapa variasi kata variasi kata untuk dengan tujuan dan menarik.
berusaha membuat
makalah yang menarik
4 Kesinambungan Variasi struktur kalimat Menggunakan struktur Banyak menggunakan Konsisten dan
antar paragraf sangat terbatas kata yang sederhana dan berbagai variasi struktur menggunakan berbagai
beberapa yang komplek kalimat variasi struktur kalimat

5 Kesesuaian dengan Banyak hubungana antar Terdapat hubungana Konsisten hubungana


Konsisten hubungan
kaidah penulisan kalimat yang tidak tepat, antar kalimat, sedikit antar kalimat, tidak
antar kalimat, tidak
banyak terdapat terdapat kesalahan terdapat kesalahan
terdapat kesalahan
kesalahan penulisan, penulisan, dan penulisan, baik dalam
penulisan, efektif dan
dan penggunakan kata penggunakan kata menggunakan kata.
efisien dalam
menggunakan kata.
6 Bentuk gramatikal Sudut pandang tidak Sudut pandang terhadap Sudut pandang terhadap Sudut pandang terhadap
jelas dan pembaca hanya topic bahasan jelas, topic bahasan jelas, topic bahasan jelas,
hanya pembaca skillful dalam menulis
51
dapat memahami secara kelompok tertentu yang skillful dalam menulis dapat pahami dan
samar-samar dapat memahami menarik pembaca. diadaptasi pembaca.

TOTAL SKOR Total skor/24 x 100%=

Skor: A=80-100; B=68-79; C=67-74; D=66-56; E=Kurang 65

52
RUBRIK PENILAIAN OPONEN SKILL LAB
Nama Mahasiswa ynang dinilai :........................
NRP :......................
NO KOMPONEN PENILAIAN SKOR
1 2 3 4
1 Mempersiapkan Ada lebih dari tiga alat Ada dua persiapan alat Ada satu persiapan alat Semua alat lengkap
alat yang kurang yang kurang yang kurang

2 Melakukan langkah Tidak melakukan fase Ada dua langkah fase Ada satu langkah fase Seluruh langkah fase
fase orientasi orientasi orientasi tidak dilakukan orientasi tidak dilakukan orientasi dilakukan

3 Melakukan langkah Lebih dari empat Lebih dari tiga langkah Lebih dari dua langkah Seluruh langkah fase
fase kerja langkah fase kerja tidak fase kerja tidak fase kerja tidak kerja dilakukan
dilakukan dilakukan dilakukan

4 Melakukan langkah Tidak melakukan fase Ada dua langkah fase Ada satu langkah fase Seluruh langkah fase
fase terminal terminasi terminasi tidak terminasi tidak dilakukan terminasi dilakukan
dilakukan
TOTAL SKOR Total skor/16 x 100%=

Nama Mahasiswa yang menilai :


NRP :
Tanda Tangan :

53
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI MELALUI E-LEARING

GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA


Tidak ada ide yang jelas untuk menjawab pertanyaan dalam
Sangat kurang <20 topik
bahasan
Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan
pertanyaan
Kurang 21–40
dalam topik bahasan
Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang
inovatif
Cukup 41– 60

Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah,


inovatif,
Baik 61- 80 cakupan tidak terlalu luas

Ide, jelas, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah


dengan cakupan
Sangat Baik >81 luas

54
Rubrik Diskusi Kasus

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI TUTOR (DISKUSI KASUS)

Hari/Tangga
l
Kelas /Kelompok : :
Nama Dosen Tutor : Kasus :

Nama Mahasiswa
No Kriteria Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

KOMUNIKASI
a. Mendengarkan
secara aktif
1 b. Membantu 10
anggota lain
memahami apa
yang disampaikan
DISKUSI
a. Mengajukan
pendapat dan
perasaan dengan
2 20
cara yang
konstruktif
b. Menunjukkan
dukungan terhadap
41

55
anggota lain
KETERBUKAAN
a. Menyatakan apa
yang ingin
3 dipelajari 20
b. Meminta umpan
balik terhadap
dirinya
Perilaku Lain
a. Bersedia
menerima tugas
dan perilaku
khusus
b. Menggunakan
4 10
pengetahuan dan
pengalaman
anggota lain dalam
kelompok sebagai
sumber
pengetahuan
Kemampuan
5 60
Belajar 4.0
a. Pemecahan
masalah kompleks
b. Berpikir Kritis
c. Kreatifitas

42

56
d. Management
manusia
e. Berkoordinasi
dengan orang
lain
f. Penilaian dan
pembuatan
keputusan
h. Orientasi
pelayanan
i. Negosiasi
j. Fleksibilitas
kognitif/keluwesa
n berpikir
k. Literasi digital
l. Menggunakan
informasi
m. Kesadaran
kultural/relasi
dengan
komunitas global
n. Kapasitas untuk
perubahan
TOTAL NILAI

57
43
Rubrik Explor Kasus

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI TUTOR (EXPLOR DAN CRITICAL THINKING)

Hari/Tanggal
Kelas /Kelompok : :

Nama Dosen Tutor : Kasus :

No Kriteria Nilai Nama Mahasiswa


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

KOMUNIKASI
a. Mendengarkan secara
aktif
1 10
b. membantu anggota
lain memahami apa
yang disampaikan
DISKUSI
a. Mengajukan pendapat
dan perasaan dengan
2 cara yang konstruktif 10
b. Menunjukkan
dukungan terhadap
anggota lain
KETERBUKAAN
3 10
a. Menyatakan apa yang

58
44

59
ingin dipelajari
b. Meminta umpan
balik terhadap dirinya
PEMAHAMAN
PROBLEM
a. Sumber minimal 2
buku, 10 tahun terakhir
b. Mengaitkan dengan
4 10
Nursing Proses
b. Memahami apa yang
disampaikan, explor dan
critical thinking
mendalam
Kemampuan Belajar
60
4.0
a. Pemecahan masalah
kompleks
b. Berpikir Kritis
c. Kreatifitas
5 d. Management manusia
e. Berkoordinasi
dengan orang
lain
f. Penilaian dan
pembuatan
keputusan
h. Orientasi pelayanan
i. Negosiasi

60
45

61
j. Fleksibilitas
kognitif/kel
uwesan
berpikir
k. Literasi digital
l. Menggu
nakan
informas
i
m. Kesadaran
kultural/relasi
dengan
komunitas
global
n. Kapasitas
untuk
perubahan
TOTAL NILAI

62
46

63
Rubrik Presentasi

FORMAT PENILAIAN PRESENTASI KASUS

Kelas /Kelompok : Hari/Tanggal :


Nama Dosen Tutor : Kasus :

Nama Mahasiswa
No Kriteria Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

DISKUSI
a. Penguasaan materi
1 (individu) 20
b. Argumentasi dalam
diskusi (individu)
ORGANISASI
a. Pemerataan diskusi
2 tugas (Kelompok) 10
b. Penguasaan kelas
(Kelompok)
SIKAP
3 a. Kerapihan dan 10
kebersihan (Kelompok)

47

64
b. Bicara jelas dan
sopan (Individu)
c. Menerima saran
(individu)
d. Interaksi baik
(Individu)
e. Tanggap dan
berespon sesuai
(Individu)
4 Kemampuan Belajar
60
4.0
a. Pemecahan masalah
kompleks
b. Berpikir Kritis
c. Kreatifitas
d. Management
manusia
e. Berkoordinasi
dengan orang lain
f. Penilaian dan
pembuatan keputusan
h. Orientasi pelayanan
i. Negosiasi
j. Fleksibilitas
kognitif/keluwesan
berpikir

48

65
k. Literasi digital
l. Menggunakan
informasi
m. Kesadaran
kultural/relasi dengan
komunitas global
n. Kapasitas untuk
perubahan
TOTAL NILAI

66

Anda mungkin juga menyukai