Disusun Oleh :
1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah fisiologi lanjut ini dengan lancar
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh,sebab itu saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada saran sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
2
Daftar Isi
Kata Pengatar..…………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi…….…………………………………………………………………………… 3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 10
3
BAB I
PEBDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya kesehatan otak adalah upaya pelayanan kesehatan secara individu ataupun
kelompok bertujuan meningkatkan dan memelihara potensi kecerdasan yang ada serta
menanggulangi gangguan kesehatan otak yang dapat menurunkan produktivitas dan
kualitas hidup manusia. Peran kesehatan dalam mengembangkan SDM berbasis otak
dilakukan dengan mengoptimalkan kesehatan otak dimulai dari sejak janin sampai lanjut
usia.
Kualitas makanan yang dimakan akan mempengaruhi kesehatan otak (Hariyanti,
2008 : 91).Kekurangan asupan zat gizi tertentu dapat mempengaruhi fungsi otak
tersebut,ada beberapa zat gizi mikro yang sangat mempengaruhi tingkat kognitif manusia
diantaranya adalah vitamin B 6,Asam folat,B 12, vitamin C dan masih banyak lagi.Dalam
makalah ini saya akan mendalami bagaimana kontribusi vitamin B 6 dengan tingkat
kognitif akankah berpengaruh atau tidak.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan suplemen makanan?
2. Apa fungsi otak manusia?
3. Bagaimana hubungan konsumsi vitamin B 6 dengan fungsi otak?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu suplemen makanan
2. Mengetahui fungsi otak manusia
3. Mengetahui hubungan konsumsi vitamin B 6 dengan fungsi otak
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil juga berfungsi
mengkoordinasikan gerakan yang halus dan luwes.
Piridoksin (vitamin B6) dalam alam terdapat dalam 3 bentuk, yaitu piridoksin yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, serta piridoksal dan piridoksamin yang terutama berasal dari
hewan. Ketiga bentuk piridoksin tersebut dalam tubuh diubah menjadi piridoksal fosfat di
mana semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi dari dalam intestinum , tetapi hidrolisis tertentu
senyawa-senyawa ester fosfat terjadi selama proses pencernaan. Vitamin B 6 dalam plasma
bentuk Plasma Pyridoxal 5’-Phosphate (PLP) . Sebagian besar jaringan mengandung
piridoksal kinase yang dapat mengkatalisis reaksi fosforilasi oleh ATP terhadap bentuk
vitamin yang belum terfosforilasi menjadi masing- masing derivat ester fosfatnya.
Piridoksal fosfat merupakan koenzim pada beberapa enzim dalam metabolisme asam aimno
pada proses transaminasi, dekarboksilasi atau aktivitas aldolase. Piridoksal fosfat juga
terlibat dalam prosesglikogenolisis yaitu pada enzim yang memperantarai proses pemecahan
glikogen. (Murray et al.,2006).
Vitamin B6 merupakan golongan vitamin yang paling penting di antara keluarga besar
vitamin B. Vitamin B6 bersama dengan niasin, asam folat dan kobalamin berperanan dalam
membantu menggerakkan beberapa fungsi vital dari tubuh manusia. Vitamin ini diperlukan
7
pada saat tubuh membentuk protein dengan mengubah asam amino yang terdapat dalam
makanan. Vitamin B6 membantu tubuh membentuk energi dengan membakar cadangan
gula yang tersimpan di antara organ tubuh dan pembentukkan hemoglobin dari protein.
Di luar perannya sebagai kofaktor yang diperlukan dalam siklus folat,peran vitamin B 6
dalam metabolisme asam amino menjadikannya sebagai kofaktor pembatas laju dalam
sintesis neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, γ-aminobutirat asam (GABA),
noradrenalin dan hormon melatonin. Sintesis neurotransmitter ini sensitif terhadap kadar
vitamin B6, bahkan dengan defisiensi ringan yang mengakibatkan turunnya regulasi GABA
dan sintesis serotonin, yang mengarah pada penghapusan penghambatan aktivitas saraf oleh
GABA dan gangguan tidur, perilaku, dan fungsi kardiovaskular. dan hilangnya kontrol
ekskresi hormon hipotalamus-hipofisis. Vitamin B 6 juga memiliki efek langsung pada
fungsi kekebalan tubuh dan transkripsi / ekspresi gen dan berperan dalam regulasi glukosa
otak Lebih luas lagi, kadar piridoksal-5 phosph-fosfat dikaitkan dengan peningkatan indeks
fungsional dan penanda biologis peradangan, dan kadar piridoksal-5′-fosfat diatur ke bawah
sebagai fungsi dari peradangan yang lebih parah,berpotensi sebagai konsekuensi dari peran
pyridoxal-5′-fosfat baik dalam metabolisme triptofan atau dalam metabolisme satu karbon.
Peran ini sangat relevan karena proses inflamasi berkontribusi pada etiologi berbagai
keadaan patologis termasuk demensia dan penurunan kognitif . Salah satu dari banyak
konsekuensi dari kekurangan vitamin B ini adalah potensi menghambat pemecahan alami
dan daur ulang homocysteine, yang mengarah pada akumulasi dan sejumlah potensi,
konsekuensi seluler negatif. Bersamaan dengan itu, pengamatan bahwa kadar homocysteine
meningkat pada mereka yang menderita berbagai patologi termasuk penyakit kardiovaskular
dan neurodegeneratif telah menghasilkan "hipotesis homocysteine".
Piridoksin tersedia dalam bentuk tablet piridoksin HCI 10-100 mg dan sebagai larutan
steril 100 mg/ml piridoksin HCI untuk injeksi. Kebutuhan sehari manusia akan piridoksin
berhubungan dengan konsumsi protein yaitu kira-kira 2 mg/100 mg protein (National
Academic Sciences, 1998).
8
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Suplemen makanan adalah merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral,
asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai
nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
Otak melaksanakan semua fungsi yang disadari. Otak bertanggung jawab terhadap
pengalaman-pengalaman berbagai macam sensasi atau rangsangan terhadap kemampuan
manusia untuk melakukan gerakan-gerakan yang menuruti kemauan (disadari), dan
kemampuan untuk melaksanakan berbagai macam proses mental, seperti ingatan atau
memori, perasaan emosional, intelegensia, berkomunikasi, sifat atau kepribadian dan
ramalan.
Defisiensi Vitamin B6 mengakibatkan mengakibatkan turunnya regulasi GABA dan
sintesis serotonin, yang mengarah pada penghapusan penghambatan aktivitas saraf oleh
GABA dan gangguan tidur, perilaku,fungsi kardiovaskular,demensia dan penurunan kognitif.
Kebutuhan sehari manusia akan piridoksin berhubungan dengan konsumsi protein yaitu
kira-kira 2 mg/100 mg protein
9
Daftar Pustaka
Rahmawati, Ade ;Pramantara,I Dewa Putu;dkk.2012 Vol. 8, No. 4,. Asupan zat gizi mikro
dengan fungsi kognitif pada lanjut usia. Jurnal gizi klinik Indonesia
Fikriya, Ulul ; Safitri ,Yeni Agus;dkk. Volume 4, Nomor2, Oktober 2016. PEMBERIAN VITAMIN
B6 SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KECEMASAN PADA REMAJA AKHIR DENGAN
PREMENSTRUASI SYNDROM.Malang. Jurnal Hesti Wira Sakti
Triana,vivi.2006. Macam-macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia. Jurnal Kesehatan
Masyarakat
Yuniati, Heru ;dan Almasyhuri.2012. KANDUNGAN VITAMIN B6, B9, B12 DAN E
BEBERAPA JENIS DAGING, TELUR, IKAN DAN UDANG LAUT DI BOGOR DAN
SEKITARNYA. Penel Gizi Makan
https://www.youtube.com/watch?v=Hy-TlN1LLs4
10