Anda di halaman 1dari 10

Suplemen Makanan dan Fungsi Otak

Disusun Oleh :

Ceacilia Eva Luluk Septiana (201833012)

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2018/2019

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah fisiologi lanjut ini dengan lancar
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh,sebab itu saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada saran sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Playen,6 Maret 2019

2
Daftar Isi
Kata Pengatar..…………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi…….…………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….. 4


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan…....…………………………………………………………………………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….………………………………………………… 6


1.1 Suplemen makanan………………………………………………………………….. 6
1.2 Fungsi otak………………………………………………………………………….. 6
1.3 Hubungan suplemen makanan (B6) dengan fungsi otak……………………………. 7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 9


1.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 10

3
BAB I
PEBDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Otak melaksanakan semua fungsi yang disadari. Otak bertanggung jawab


terhadap pengalaman-pengalaman berbagai macam sensasi atau rangsangan terhadap
kemampuan manusia untuk melakukan gerakan-gerakan yang menuruti kemauan
(disadari), dan kemampuan untuk melaksanakan berbagai macam proses mental, seperti
ingatan atau memori, perasaan emosional, intelegensia, berkomunikasi, sifat atau
kepribadian dan ramalan.
Kesehatan otak merupakan modal dasar utama untuk beraktivitas secara produktif
dan berkualitas sesuai kemampuan.Kesehatan otak manusia penting untuk menjadikan
manusia sehat secara jasmani dan rohani.Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM), tidak terlepas dari peran kesehatan otak. Melalui pengelolaan kesehatan otak
yang terintegrasi akan menghasilkan SDM yang cerdas, memiliki kompetensi,
kemampuan, keterampilan, serta daya saing tinggi (Sekjend. Kemenkes : dr. Ratna
Rosita, MPHM dalam sambutannya saat membuka “Seminar Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia Melalui Brain Development”, di Jakarta, 6 Desember 2011).

Upaya kesehatan otak adalah upaya pelayanan kesehatan secara individu ataupun
kelompok bertujuan meningkatkan dan memelihara potensi kecerdasan yang ada serta
menanggulangi gangguan kesehatan otak yang dapat menurunkan produktivitas dan
kualitas hidup manusia. Peran kesehatan dalam mengembangkan SDM berbasis otak
dilakukan dengan mengoptimalkan kesehatan otak dimulai dari sejak janin sampai lanjut
usia.
Kualitas makanan yang dimakan akan mempengaruhi kesehatan otak (Hariyanti,
2008 : 91).Kekurangan asupan zat gizi tertentu dapat mempengaruhi fungsi otak
tersebut,ada beberapa zat gizi mikro yang sangat mempengaruhi tingkat kognitif manusia
diantaranya adalah vitamin B 6,Asam folat,B 12, vitamin C dan masih banyak lagi.Dalam
makalah ini saya akan mendalami bagaimana kontribusi vitamin B 6 dengan tingkat
kognitif akankah berpengaruh atau tidak.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan suplemen makanan?
2. Apa fungsi otak manusia?
3. Bagaimana hubungan konsumsi vitamin B 6 dengan fungsi otak?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu suplemen makanan
2. Mengetahui fungsi otak manusia
3. Mengetahui hubungan konsumsi vitamin B 6 dengan fungsi otak

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Suplemen Makanan


Suplemen makanan adalah produk jadi yang dikonsumsi untuk melengkapi makanan
sehari-hari.Suplemen makanan mengandung satu atau lebih bahan sebagai berikut: vitamin,
mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino, bahan yang
digunakan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG); atau konsentrat,
metabolit,konstituen, ekstrak, atau kombinasi dari beberapa bahan di atas.Suplemen
makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet,tablet hisap,tablet efervesen,tablet
kunyah, serbuk , kapsul ,kapsul lunak, pastiles,atau produk cair berupa tetes , sirup atau
larutan (BPOM,1996)
Suplemen makanan juga merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral,
asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai
nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.(Bab 1,ayat 1.Keputusan
kepala BPOM RI No. HK.00.05.23.3644 tentang ketentuan pokok pengawasan suplemen
makanan)

1.2 Fungsi Otak


1) Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia. Otak besar
mempunyai fungsi dalam mengatur semua aktivitas mental, yang berkaitan dengan
kepandaian (intelegensia), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
terdiri atas Lobus Oksipitalis sebagai pusat penglihatan, Lobus temporalis yang berfungsi
sebagai pusat pendengaran, dan Lobus frontalis yang berfungsi sebagai pusat kepribadian
dan pusat komunikasi.
2) Otak kecil (serebelum)
Otak kecil (serebelum) mempunyai fungsi utama dalam koordinasi terhadap otot dan tonus
otot, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya

6
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil juga berfungsi
mengkoordinasikan gerakan yang halus dan luwes.

3) Otak tengah (mesensefalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah berfungsi penting
pada refleks mata, tonus otot serta fungsi posisi atau kedudukan tubuh.
4) Otak depan (diensefalon)
Otak depan terdiri atas dua bagian, yaitu thalamus yang berfungsi menerima semua
rangsang dari reseptor kecuali bau, dan hipothalamus yag berfungsi dalam pengaturan suhu,
pengaturan nutrien, penjagaan agar tetap bangun, dan penumbuhan sikap agresif.
5) Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan. Selain itu, menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

1.3 Hubungan vitamin B6 dan fungsi otak

Piridoksin (vitamin B6) dalam alam terdapat dalam 3 bentuk, yaitu piridoksin yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, serta piridoksal dan piridoksamin yang terutama berasal dari
hewan. Ketiga bentuk piridoksin tersebut dalam tubuh diubah menjadi piridoksal fosfat di
mana semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi dari dalam intestinum , tetapi hidrolisis tertentu
senyawa-senyawa ester fosfat terjadi selama proses pencernaan. Vitamin B 6 dalam plasma
bentuk Plasma Pyridoxal 5’-Phosphate (PLP) . Sebagian besar jaringan mengandung
piridoksal kinase yang dapat mengkatalisis reaksi fosforilasi oleh ATP terhadap bentuk
vitamin yang belum terfosforilasi menjadi masing- masing derivat ester fosfatnya.
Piridoksal fosfat merupakan koenzim pada beberapa enzim dalam metabolisme asam aimno
pada proses transaminasi, dekarboksilasi atau aktivitas aldolase. Piridoksal fosfat juga
terlibat dalam prosesglikogenolisis yaitu pada enzim yang memperantarai proses pemecahan
glikogen. (Murray et al.,2006).
Vitamin B6 merupakan golongan vitamin yang paling penting di antara keluarga besar
vitamin B. Vitamin B6 bersama dengan niasin, asam folat dan kobalamin berperanan dalam
membantu menggerakkan beberapa fungsi vital dari tubuh manusia. Vitamin ini diperlukan

7
pada saat tubuh membentuk protein dengan mengubah asam amino yang terdapat dalam
makanan. Vitamin B6 membantu tubuh membentuk energi dengan membakar cadangan
gula yang tersimpan di antara organ tubuh dan pembentukkan hemoglobin dari protein.
Di luar perannya sebagai kofaktor yang diperlukan dalam siklus folat,peran vitamin B 6

dalam metabolisme asam amino menjadikannya sebagai kofaktor pembatas laju dalam
sintesis neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, γ-aminobutirat asam (GABA),
noradrenalin dan hormon melatonin. Sintesis neurotransmitter ini sensitif terhadap kadar
vitamin B6, bahkan dengan defisiensi ringan yang mengakibatkan turunnya regulasi GABA
dan sintesis serotonin, yang mengarah pada penghapusan penghambatan aktivitas saraf oleh
GABA dan gangguan tidur, perilaku, dan fungsi kardiovaskular. dan hilangnya kontrol
ekskresi hormon hipotalamus-hipofisis. Vitamin B 6 juga memiliki efek langsung pada
fungsi kekebalan tubuh dan transkripsi / ekspresi gen dan berperan dalam regulasi glukosa
otak Lebih luas lagi, kadar piridoksal-5 phosph-fosfat dikaitkan dengan peningkatan indeks
fungsional dan penanda biologis peradangan, dan kadar piridoksal-5′-fosfat diatur ke bawah
sebagai fungsi dari peradangan yang lebih parah,berpotensi sebagai konsekuensi dari peran
pyridoxal-5′-fosfat baik dalam metabolisme triptofan atau dalam metabolisme satu karbon.
Peran ini sangat relevan karena proses inflamasi berkontribusi pada etiologi berbagai
keadaan patologis termasuk demensia dan penurunan kognitif . Salah satu dari banyak
konsekuensi dari kekurangan vitamin B ini adalah potensi menghambat pemecahan alami
dan daur ulang homocysteine, yang mengarah pada akumulasi dan sejumlah potensi,
konsekuensi seluler negatif. Bersamaan dengan itu, pengamatan bahwa kadar homocysteine
meningkat pada mereka yang menderita berbagai patologi termasuk penyakit kardiovaskular
dan neurodegeneratif telah menghasilkan "hipotesis homocysteine".
Piridoksin tersedia dalam bentuk tablet piridoksin HCI 10-100 mg dan sebagai larutan
steril 100 mg/ml piridoksin HCI untuk injeksi. Kebutuhan sehari manusia akan piridoksin
berhubungan dengan konsumsi protein yaitu kira-kira 2 mg/100 mg protein (National
Academic Sciences, 1998).

8
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Suplemen makanan adalah merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral,
asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai
nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
Otak melaksanakan semua fungsi yang disadari. Otak bertanggung jawab terhadap
pengalaman-pengalaman berbagai macam sensasi atau rangsangan terhadap kemampuan
manusia untuk melakukan gerakan-gerakan yang menuruti kemauan (disadari), dan
kemampuan untuk melaksanakan berbagai macam proses mental, seperti ingatan atau
memori, perasaan emosional, intelegensia, berkomunikasi, sifat atau kepribadian dan
ramalan.
Defisiensi Vitamin B6 mengakibatkan mengakibatkan turunnya regulasi GABA dan
sintesis serotonin, yang mengarah pada penghapusan penghambatan aktivitas saraf oleh
GABA dan gangguan tidur, perilaku,fungsi kardiovaskular,demensia dan penurunan kognitif.
Kebutuhan sehari manusia akan piridoksin berhubungan dengan konsumsi protein yaitu
kira-kira 2 mg/100 mg protein

9
Daftar Pustaka

Kennedy,David O.2016.B Vitamins and the Brain: Mechanisms, Dose and


Efficacy.UK.Nutrients MDPI

Rahmawati, Ade ;Pramantara,I Dewa Putu;dkk.2012 Vol. 8, No. 4,. Asupan zat gizi mikro
dengan fungsi kognitif pada lanjut usia. Jurnal gizi klinik Indonesia

Fikriya, Ulul ; Safitri ,Yeni Agus;dkk. Volume 4, Nomor2, Oktober 2016. PEMBERIAN VITAMIN
B6 SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KECEMASAN PADA REMAJA AKHIR DENGAN
PREMENSTRUASI SYNDROM.Malang. Jurnal Hesti Wira Sakti
Triana,vivi.2006. Macam-macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia. Jurnal Kesehatan
Masyarakat

Yuniati, Heru ;dan Almasyhuri.2012. KANDUNGAN VITAMIN B6, B9, B12 DAN E
BEBERAPA JENIS DAGING, TELUR, IKAN DAN UDANG LAUT DI BOGOR DAN
SEKITARNYA. Penel Gizi Makan

https://www.youtube.com/watch?v=Hy-TlN1LLs4

10

Anda mungkin juga menyukai