PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa tugas dari Customer Service di Rumah Sakit ?
1.2.2 Apa peranan dari Customer Service di Rumah Sakit ?
1.2.3 Apa saja kompetensi yang dimiliki oleh Customer Service Rumah Sakit ?
1.2.4 Bagaimana pelayanan prima dari Customer Service di Rumah Sakit ?
1.2.5 Apa saja complain yang pernah diterima oleh Customer Service di Rumah
Sakit dan cara mengatasinya ?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.3 Tugas dan Fungsi Customer Service
Semua Customer Service pasti memiliki tugas dan fungsi masing – masing. Adapun tugas
dan fungsi dari Customer Service secara umum yaitu:
a. Sebagai Reseptionis
Dalam hal ini, Customer Service sebagai reseptionis (penerima tamu) yang datang ke
perusahaan dan melayani pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tamu serta
memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin secara ramah, sopan,
menarik dan menyenangkan. Harus selalu memberi perhatian, bicara dengan suara
jelas serta lembut, dan memakai bahasa yang mudah dimengerti klien.
b. Sebagai Deskman
Customer Service mengurusi berbagai macam data baik dari pelanggan ataupun para
calon pelanggan dimana semua aplikasi seperti permohonan maupun formulir data
akan dilayani.
c. Sebagai Sales
Customer Service sebagai orang yang menjual sebuah produk kepada para pelanggan.
Komunikatif dan memiliki kecakapan dalam menawarkan sebuah produk.
e. Sebagai Komunikator
Customer Service menjadi penghubung antara pelanggan dengan perusahaan. Disini
harus memiliki pengetahuan akan seluk belum dari perusahaan tempat ia bekerja.
Dengan begitu sebagai CS bisa memberikan informasi kepada pelanggan sesuai
dengan yang dibutuhkan.
4
c. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
d. Memahami produk dan layanan yang ada di perusahaan tempatnya bekerja.
e. Memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa baku yang baik.
f. Mampu berakting sesuai dengan kebutuhan.
g. Manajemen waktu yang baik.
h. Selalu fokus pada tugas dan pekerjaannya.
i. Memiliki mental yang kuat serta mampu mengambil keputusan yang tepat.
j. Memiliki komunikasi yang sifatnya persuasif.
k. Selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.
5
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
6
2.2.2 Tipe
Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan merupakan rumah sakit dengan
tipe B dengan 16 pelayanan dan 200 tempat tidur. Sebenarnya BRSU Tabanan
sudah bertipe A, tetapi dengan luas area yang kurang luas dan tidak memenuhi
kriteria luas Rumah Sakit tipe A, maka BRSU Tabanan hanya dapat mencapai
sebagai rumah sakit tipe B.
b. Misi
1. Mewujudkan fasilitas sarana prasarana layanan yang bermutu, melalui SDM
rumah sakit yang profesional, dan berkomitmen serta berintegritas sebagai
landasan pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan bermutu prima melalui
peningkatan standar mutu layanan kesehatan yang terakreditasi serta
mengutamakan keselamatan pasien.
3. Menjalankan proses pendidikan dan penelitian yang berkwalitas dan
mengarah pada pengembangan ilmu teknologi kesehatan berbasis SIM RS.
c. Motto
Motto Badan Rumah Sakit Umum Tabanan yaitu CEMERLANG (Cepat,
Efektif, Mudah, Efisien, Lancar, Aman, Nyaman dan ber-Gairah)
7
3. PROFESIONAL, sikap prilaku kerja yang menjunjung tinggi etika dan
standar- standar profesi.
4. KASIH SAYANG, sikap dan prilakun yang senantiasa bersedia memberi
bantuan dan bersedia melayani dengan ramah hangat dan bersahabat.
5. IKHLAS, sikap dan prilaku yang tulus, tanpa pamrih, dapat menerima
kelebihan dan kekurangan.
6. SEMANGAT, sikap dan prilaku kerja/pelayanan yang dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, disiplin disertai dengan perasaan senang dan gembira.
7. KERJA SAMA, sikap dan prilaku yang sanggup bekerja sama dalam sebuah
tim,menghargai perbedaan dan keragaman,serta menghargai kelebihan dan
hak orang lain.
8. INTEGRITAS, sikap dan prilaku yang jujur dan terbuka, utuh dan satu antara
pikiran, ucapan dan perbuatan (Tri Kaya Parisuda).
9. SPIRITUAL, sikap dan prilaku yang menjunjung tinggi kebenaran dan
keadilan universal, hukum alam dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
8
b. Unit Rawat Inap
BRSU Tabanan memiliki unit rawat inap sebanyak 207 tempat tidur
dengan 7 klasifikasi kelas antara lain:
1. pasien (satu tempat tidur untuk 1 pasien) dengan fasilitas 1 kipas angin.
2. Kelas II : satu kamar untuk 3-4 pasien (satu tempat tidur untuk 1 pasien)
dengan fasilitas 1 kipas angin.
3. Kelas I : satu kamar untuk 2 pasien (satu tempat tidur untuk 1 pasien)
dengan fasilitas kamar mandi di dalam.
4. Pratama : satu kamar untuk 1 pasien, dengan fasilitas kamar mandi dalam,
AC, intercom, telepon, dan sofa.
5. Madyatama : satu kamar untuk 1 pasien dengan fasilitas TV, AC, kulkas,
intercom, telepon, sofa, kamar mandi dalam dan sentral gas medik.
6. Madyatama Plus : satu kamar untuk 1 pasien dengan fasilitas TV, AC,
kulkas, intercom, telepon, sofa, kamar mandi dalam (air panas dan dingin)
dan sentral gas medik.
7. Utama : satu kamar untuk 1 pasien dengan fasilitastempat tidur otomatis
(dengan remote control), TV, AC, kulkas, intercom, telepon, sofa, kamar
mandi dalam (air panas dan dingin) dan sentral gas medic.
9
e. Unit Pelayanan Penunjang
Unit pelayanan penunjang yang tersedia di BRSU Tabanan diantaranya :
Farmasi, Laboratorium, Radiologi, (USG, CT Scan, MRI), Endoscopi,
Echocardiographi, Instalasi Farmasi (Pengadaan dan pendistribusian obat pada
lingkungan BRSU Tabanan), Instalasi Gizi, Serta Treadmill.
10
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standart pelayanan
minimal (SPM) rumah sakit.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat menurunkan nama baik rumah sakit.
13
b. Customer Service berperan dalam membantu melakukan upaya – upaya
meningkatkan pelayanan pada pengunjung. Dalam meningkatkan upaya pelayanan
pada pengunjung customer service melakukannya dengan cara sebagai berikut :
Melakukan pelayanan prima ( excellent service ). Melakukan pelayanan yang
terbaik dan memuaskan kepada pelanggan. Misalnya Customer service rumah
sakit memberikan informasi pada pengunjung. Informasi yang disampaikan
meliputi informasi pelayanan poliklinik, tarif rawat inap dan rawat jalan serta
biaya operasi.
Bersikap ramah, sampaikan salam sesuai waktunya misalnya selamat pagi, ada
yang bisa saya bantu ?
14
mendengarkan apa yang disampaikan oleh pelanggan tanpa memotong
pembicaraannya, menunjukkan simpati dan berbicara dengan penuh perasaan
untuk menunjukkan bahwa customer service paviliun cendana mengerti dan
memahami perasaan pelanggan.
Melengkapi liflet dan brosur pelayanan poliklinik yang ada di rumah sakit,
yang meliputi daftar tarif, daftar dan jadwal dokter spesialis di Rumah Sakit
Tabanan, menggunakan pendaftaran online bagi pasien yang akan
mengadakan control agar memudahkan pasien dan tidak menunggu lama.
15
c. Memiliki Sifat yang Positif
Bagaimanakah perasaan anda apabila mendapati seorang Customer Service yang
ketus terhadap anda? tentu anda akan merasa kesal. Itu merupakan contoh seorang
Customer Service yang tidak baik, yakni tidak menerapkan sikap positif. Seorang
Customer Service harusnya memiliki sikap positif selalu apalagi ketika menghadapi
pengunjung atau pasien. Tidak ada yang mengatakan bahwa menjadi seorang
Customer Service itu mudah karena nantinya akan dihadapkan dengan berbagai
macam pengunjung atau pasien yang mungkin bisa membuat anda juga sebal,
mengingat bahwa anda juga manusia yang bisa memiliki rasa kesal kepada yang
manusia lain. Disinilah seni anda sebagai seorang Customer Service diuji. Anda harus
pandai mengelola emosi dan juga tetap bersikap positif bagaimanapun keadaannya.
16
dipandang sebagai suatu interaksi, dimana waktu yang dialokasikan untuk pelanggan
adalah untuk memahami lebih baik masalah mereka. Jika seorang Customer Service
setiap hari menghadapi pelanggan, tetaplah sabar ketika mereka datang kepada Anda
dengan perasaan jengkel dan frustrasi. Tetapi yang lebih penting lagi adalah mencari
tahu apa yang diinginkan – mereka lebih memerlukan pelayanan yang benar dan
bukan diusir ke luar pintu.
f. Keterampilan Ber-acting
Kadang-kadang Customer Service berjumpa dengan orang yang tidak mungkin
membuat bahagia. Situasi di luar kendali bisa saja dialami oleh seorang Customer
Service dalam tugasnya sehari - hari. Misalnya ada pasien atau pengunjung yang
sedang mengalami hari yang buruk, atau secara lahiriah mereka memang tukang
mengeluh. Seorang Customer Service yang baik akan mampu menjaga emosi dan
tetap ceria kendali berhadapan dengan orang yang bertemperamen tinggi dan serba
tidak puas dengan layanan yang diberikan.
17
yang pernah digunakan, Informasi layanan yang diterima dari berbagai sumber atau janji-
janji dan faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari pengguna jasa rumah sakit sendiri.
Selain itu, adapun tujuan dari pelayanan prima yaitu:
a. Untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.
b. Untuk menjaga agar pelanggan merasa dipentingkan dan diperhatikan.
c. Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan barang dan jasa
yang ditawarkan.
d. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan.
e. Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan agar segera membeli
barang/jasa yang ditawarkan.
f. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap pelanggan terhadap
barang/jasa yang ditawarkan.
g. Untuk menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu dikemudian hari
terhadap produsen.
Tindakan Nyata Pelayanan Prima oleh Customer Service di Rumah Sakit Umum
Daerah Tabanan
a. Menyapa dan memberi salam kepada pasien
Setelah kami mengamati customer service yang ada di RS Tabanan selalu menyapa
dan memeberikan salam kepada pasien atau keluarga dari pasien, selain itu mereka
juga menanyakan apakah ada yang mereka bisa bantu.
b. Ramah dan senyum manis kepada pasien
Di dalam memberikan pelayanan senantiasa dilakukan dengan memberikan senyuman
agar terlihat lebih ramah.
18
e. Penampilan yang rapi dan bangga akan penampilan
Penampilan merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, jadi sebagai costumer
service yang baik harus senantiasa berpenampilan yang rapi dan bersih. Setelah kita
mengamati customer service yang ada di RS Tabanan selalu terlihat rapi dan bersih.
4.5 Komplain yang pernah dialami oleh Customer Service dan cara menanganinya di
Rumah Sakit
Komplain adalah suatu bentuk ekspresi tentang ketidaksukaan atau ketidakpuasan
terhadap beberapa aspek seperti pelayanan, fasilitas dan hak yang diterima oleh sesorang.
Komplain bisa terjadi dimana saja seperti perusahaan, bank, dan rumah sakit. Adapun
beberapa complain yang di alami di RSUD Tabanan sebagai berikut :
Fasilitas yang diberikan tidak sesuai dengan harapan pasien.
Staff tidak mengingatkan dokter yang merawat mengenai perhatian yang diperlukan
pasien.
Pasien dipulangkan dari rumah sakit terlalu cepat.
Rumah sakit tidak melindungi kerahasiaan pasien.
Rumah sakit tidak meminta informed consent dari pasien.
Pasien merasa di perlakukan tidak wajar, ditelantarkan atau terdapat tindakan tidak
etis lainnya.
19
Proses Penanganan Complain
Rumah sakit sebaiknya membentuk tim khusus penanganan komplain ketika
akan membuat kebijakan serta sistem manajemen komplain. Tim tersebut terdiri dari
petugas administrasi, staff pendamping pasien, manajer risiko, manajer mutu, tim
hukum, dan perawat/staff lain yang berhubungan langsung dengan pasien. Komplain
dapat muncul darimana saja, oleh karena itu harus dibuat prosedur pengajuan komplain
yang jelas dan seragam baik pengajuan komplain secara verbal maupun tulisan sehingga
semua komplain dapat ditangani dengan baik dan cepat.
Pasien dapat mengajukan komplain kepada siapapun, dengan demikian semua
staff terutama yang memiliki kontak langsung dengan pasien harus diberitahu mengenai
proses penanganan komplain dan tahu siapa pihak yang dapat membantu untuk
menindaklanjuti komplain tersebut. Selain itu staff juga harus diberikan pelatihan
komunikasi dan empati dalam hal mendengar dan menerima komplain. Diharapkan pula
agar dokter yang merawat tidak melakukan visit secara terburu-buru terhadap pasien
yang berpotensial komplain untuk menghindari semakin meningkatnya ketidakpuasan
pasien dan akhirnya dapat mengurangi risiko terkena tuntutan.
Rumah sakit harus menentukan koordinator komplain seperti pendamping
pasien, manajer risiko, manajer mutu yang bertugas menampung semua komplain yang
diajukan dan menentukan apakah keluhan tersebut harus diselesaikan oleh rumah sakit
itu sendiri atau oleh pihak lain seperti pihak asuransi dan penyedia layanan kesehatan
lainnya. Selanjutnya, apabila komplain memang ditujukan untuk pihak di luar rumah
sakit, maka koordinator segera menawarkan bantuan untuk menghubungkan pasien
dengan pihak lain yang bersangkutan dalam menyelesaikan komplain tersebut.
Apabila komplain memang ditujukan untuk rumah sakit yang bersangkutan,
maka pasien atau keluarga yang mengajukan komplain harus menerima surat yang
menyatakan secara resmi bahwa komplain mereka telah diterima dan akan
ditindaklanjuti dengan sesegera mungkin. Harus ada satu orang khusus dari tim
penanganan komplain yang bertanggung jawab terhadap proses investigasi dari setiap
kasus dan sebaiknya dipilih staff yang sesuai dengan bidang yang terkait dengan keluhan
yang disampaikan. Sebagai contoh, manajer risiko sebaiknya bertanggung jawab
terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan litigasi, petugas privasi bertanggung
jawab terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan isu kerahasiaan medis.
Di dalam kebijakan rumah sakit mengenai penanganan komplain, harus
ditentukan juga batasan waktu dalam merespon setiap komplain yang ada dan pasien
20
maupun keluarganya juga harus diberitahukan batasan waktu tersebut. Selain itu harus
pula dibuat prioritas-prioritas kasus yang harus segera ditangani (contohnya komplain
mengenai penelantaran ataupun salah tata laksana) sehingga bisa menurunkan risiko
munculnya tuntutan-tuntutan lebih lanjut. Setiap komplain yang ditangani haruslah
terdokumentasikan dengan baik termasuk didalamnya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan komplain tersebut. Pada kasus komplain yang berat dimana waktu
penyelesaian lebih dari 7 hari, maka rumah sakit wajib untuk memberikan notifikasi
kepada pasien atau keluarganya yang menyatakan bahwa komplain tersebut masih
diinvestigasi dan mereka akan segera memperoleh respon tertulis dari komplain yang
diajukan sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki
peran sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Dalam memeberikan pelayanan yang baik kepada pasien atau pengunjung, alangkah
baiknya di dalam rumah sakit memiliki customer service yang dapat melayani dan
memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan oleh pasien atau pengunjung.
Seorang customer service rumah sakit memiliki tugas dan peran yang akan dikerjakan.
Selain itu, customer service rumah sakit memiliki kompetensi yang harus dimiliki sebagai
dasar menjadi customer service yang baik. Seorang customer service harus mampu
memberikan pelayanan yang prima agar image rumah sakit tetap baik dan tidak negative.
Selain itu, customer service rumah sakit pasti pernah mengalami complain dari pasien
atau keluarga pasien bahkan pengunjung yang lainnya karena ketidak nyamanan mereka.
Maka dari itu, customer service harus mampu menangani complain tersebut dan
memberikan solusi dengan baik tanpa terbawa emosi.
5.2 Saran
Adapun saran kami sebagai penulis yaitu agar pelayanan di rumah sakit lebih meningkat
dari sebelumnya mengingat banyak pasien yang complain terhadap pelayanan rumah
sakit. Selain itu, ketika ada pasien atau keluarga pasien maupun pengunjung melakukan
complain sebaiknya dicatat dan dibicarakan dalam evaluasi atau rapat agar hal tersebut
tidak terjadi kembali dan selalu melakukan pembenahan menjadi lebih baik dalam
melakukan pelayanan.
22
23
24
25