Anda di halaman 1dari 12

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA MYOFASCIAL TRIGER

POINT SYNDROME

Oleh :

Nama : IRIA YULISTINA, SST.Ft.

NIM : P27226018293

PRODI FISIOTERAPI PROGRAM PROFESI

JURUSAN FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

SURAKARTA

2019

0
BLANKO STATUS KLINIS

NAMA MAHASISWA : IRIA YULISTINA

N.I.M : P27226018293

TEMPAT PRAKTIK : RSUP dr. MOH.HOESIN

PEMBIMBING : D. HENDRO TRIBEKTI, S.Ft.

Tanggal Pembuatan SK : 7 Februari 2019

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Perumnas Talang Kelapa blok D no. 15
No. CM : 1105461

1
II. SEGI FISIOTERAPI

1. Deskripsi Pasien dan Keluhan Utama

Keluhan Utama : pasien mengeluh nyeri dan tegang pada leher dan pundak
kiri

Riwayat Penyakit Sekarang :

± sudah sejak 2 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri dan tegang pada
pundak kiri. Awalnya hanya terasa tegang, lama kelamaan nyeri terasa
terutama saat menggerakkan bahu. Nyeri sangat mengganggu dan kadang
terasa pusing.

Deskripsi Nyeri : Nyeri pegal

Onset Nyeri : Saat aktifitas, di pagi hari dan malam hari saat hendak tidur

2. Data Medis

 Diagnosis Medis : low back pain


 Riwayat Penyakit Dahulu :
Trauma ( - )
Hypertensi ( - )
Diabetes ( - )
 Riwayat Penyakit Keluarga :
Hypertensi (+)
Diabetes ( - )
Tidak ada keluarga mengalami keluhan yang sama
 Medikametosa :
Neurobion
 Alergi Obat : tidak ada
 Rontgen : tidak ada

2
III. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

Nyeri dan tegang pada leher ec.


Myofascial triger point syndrome

1. Pemeriksaan Tanda Vital

(Umum)

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Denyut nadi : 76x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Temperatur : 36˚C

Tinggi badan : 164 cm

Berat badan : 67 kg

2. Inspeksi/Observasi

 Statis :

Bahu kiri tampak lebih tinggi dari bahu kanan

Wajah tampak menahan nyeri

 Dinamis :

Saat gerakan menoleh kekanan dan kekiri tampak ada keterbatasan di leher

Saat gerakan leher menunduk tampak adanya keterbatasan

3
3. Palpasi

Terdapat nyeri tekan pada m. Upper trapezius sinistra

Terdapat nyeri tekan pada m. Paravertebra cervical

Terdapat spasme pada otot paravertebrae cervical

Terdapat spasme pada upper trapezius sinistra

4. Joint Test

Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif/pasif/isometrik fisiologis)

 Gerak aktif :

Pada saat gerakan fleksi-ekstensi dan rotasi cervical pasien mampu


melakukan namun ad keterbatasan dan nyeri. Keterbatasan pada gerakan
fleksi cervical, rotasi lateral dextra dan fleksi lateral dextra.

 Gerak pasif :

Saat digerakkan fleksi-rotasi dan lateral fleksi cervical terdapat


keterbatasan gerakan fleksi cervical, lateral fleksi dextra dan rotasi dextra
dengan end feel springy.

 Isometrik melawan tahanan :

Pasien mampu melawan tahanan sedang dengan adanya nyeri.

5. Muscle Test dan Antropometri

 MMT: upper trapezius : 4

 Trigger Point : dengan sweep palpasi terdapat 5 titik trigger


point pada upper trapezius sinistra

 ROM : aktif : S : 40˚ - 0˚ - 40˚

F : 35˚ - 0˚ - 35˚

R : 50˚ - 0˚ - 55˚

4
Pasif : S : 45˚ - 0˚ - 45˚

F : 40˚ - 0˚ - 40˚

R : 55˚ - 0˚ - 60˚

 Nyeri : Diam : 5

Gerak : 5

Tekan : 8

6. Kemampuan Fungsional

Pada kemampuan fungsional pasien mampu melakukan aktifitas fungsional


dasar dengan baik seperti duduk, berdiri, berjalan. Namun untuk aktifitas
fungsional dalam pekerjaan terdapat gangguan saat bekerja depan komputer.

5
\B. ALGORITMA
(CLINICAL REASONING)

Nyeri tengkuk dan tegang pada


pundak

Nyeri meningkat saat gerakan lateral


fleksi kontraklateral serta elevasi

Forward head position,


cervical deviation

Servikal fleksi dan 3 dimensi ektensi


tegang/nyeri,

Terdapat trigger point, taut band dan twisting


pada otot upper trapezius

Nyeri tekan Nyeri gerak spasme Keterbatasan LGS

Penurunan aktifitas fungsional

MTPS Upper TRapezius

US + MWD + Stretching

Pengurangan nyeri gerak & tekan


Penurunan spasme otot
Peningkatan LGS

6
C. KODE DAN KETERANGAN PEMERIKSAAN ICF

1. Body Function
 b2880 : sensation of pain
 b2801 : pain in body part
 b7801 : sensation of muscle spasme

2. Activities and Participation


 d8451 : maintaning a job

3. Enviromental Factors
 e310 : immediate family
 e355 : health profesional

4. Body Structure
 s7104 : muscle of head and neck region
 s7702 : muscles

C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

1. Impairment
 Adanya nyeri gerak pada cervical

 Adanya tekan pada m. upper trapezius sinistra

 Adanya spasme otot m. upper trapezius

 Adanya Spasme m. paravertebra lumbal

 Adanya tautband di m. upper trapezius

 Adanya keterbatasan gerak

7
2. Functional Limitation

Terdapat keterbatasan fungsional dalam bekerja terutama saat menulis dan


mengetik dalam waktu lama.

3. Disability / Participation restriction

 Keterbatasan dalam aktifitas

 Keterbatasan dalam berkendara

D. PROGRAM FISIOTERAPI

1. Tujuan Jangka Panjang

Meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional seperti semula agar dapat


melakukan kegiatan sehari-hari lebih optimal.

2. Tujuan Jangka Pendek

 Mengurangi nyeri
 Mengurangi spasme otot paravertebrae cervical & upper trapezius
 Mengurangi tautband
 Mengurangi keterbatasan gerak

3. Teknologi Intervensi Fisioterapi

 MWD

 Ultrasound

 Stretching

F. RENCANA EVALUASI

Evaluasi dilakukan setiap pertemuan. Yang akan dievaluasi adalah


pengukuran Nyeri, LGS dan trigger point upper trapezius.

8
G. PROGNOSIS

Quo ad Vitam : bonam

Quo ad Sanam : bonam

Quo ad Cosmeticam : bonam

Quo ad Fungsionam : bonam

H. PELAKSANAAN TERAPI

1. Micro Wave Diathermi

Intensitas : subthermal

Gelombang : continues

Waktu terapi : 15 menit

Pelaksanaan : Pasien duduk dikursi dan pastikan posisi pasien nyaman.


Bebaskan area leher dan pundak dari pakaian. Arahkan
kepala elektroda pada area upper trapezius dan cervical
sinistra. Atur intensitas dan setel waktu 15 menit.

2. Ultrasound

Waktu : 8 menit
Intensitas : 1,5 W/cm²
Frequensi : 1 MHz
Pelaksanaan : Pasien diposisikan duduk dikursi dan pastikan posisi
nyaman. Bebaskan area leher dan pundak dari pakaian. Beri
gel US pada area leher dan pundak kiri. Atur intensitas dan
waktu. Aplikasikan tranduser dan gerakkan tranduser secara
sirkuler.

9
3. Contract Relax Stretching

Durasi : kontraksi 6 detik dan stretching 9 detik

Pengulangan : 7x pengulangan

Pelaksanaan : Pasien diposisikan duduk dikursi dan pastikan posisi


nyaman. Letakkan handling terapis pada kepala dan bahu
pasien. Minta pasien untuk mendorong tangan terapis di
kepala dan bahu dengan tahanan dari terapis selama 6 detik
lalu regangkan otot leher dengan mendorong kepala dan
bahu kearah berlawanan selama 9 detik. Lakukan pada
gerakan lateral fleksi dextra, rotasi dextra dan fleksi
cervical.

I. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

 Nyeri

Nyeri 22/1/19 24/1/19 29/1/19 31/1/19 4/2/19 6/2/19

Nyeri diam 5 5 4 3 2 1

Nyeri tekan 8 8 7 7 6 4

Nyeri gerak 5 5 5 4 3 2

 ROM

Gerak 22/1/19 24/1/19 29/1/19 31/1/19 4/2/19 6/2/19


Aktif S : 40˚-0˚-40˚ S : 40˚-0˚-40˚ S : 40˚-0˚-43˚ S : 40˚-0˚-43˚ S : 45˚-0˚-45˚ S : 45˚-0˚-45˚

F : 35˚-0˚-35˚ F : 35˚-0˚-35˚ F : 37˚-0˚-35˚ F : 37˚-0˚-35˚ F : 40˚-0˚-38˚ F : 40˚-0˚-40˚

R : 50 -0˚-55˚ R : 50 -0˚-55˚ R : 55 -0˚-60˚ R : 55 -0˚-62˚ R : 60˚-0˚-62˚ R : 62˚-0˚-65˚

10
Gerak 22/1/19 24/1/19 29/1/19 31/1/19 4/2/19 6/2/19
S : 45˚-0˚-45˚ S : 45˚-0˚-45˚ S : 45˚-0˚-49˚ S : 45˚-0˚-49˚ S : 48˚-0˚-50˚ S : 48˚-0˚-50˚

Pasif F : 40˚-0˚-40˚ F : 40˚-0˚-40˚ F : 43˚-0˚-40˚ F : 43˚-0˚-40˚ F : 43˚-0˚-43˚ F : 43˚-0˚-43˚

R : 55˚-0˚-60˚ R : 55˚-0˚-60˚ R : 60˚-0˚-60˚ R : 60˚-0˚-60˚ R : 60˚-0˚-60˚ R : 60˚-0˚-60˚

 Trigger Point dengan sweep palpasi

22/1/19 : 5 titik triger point

24/1/19 : 5 titik triger point

29/1/19 : 5 titik triger point

31/1/19 : 4 titik triger point

4/2/19 : 4 titik triger point

6/2/19 : 3 titik triger point

J. HASIL TERAPI AKHIR

Tn. M dengan usia 55 tahun seorang PNS menderita myofascial


trigger point syndrome. Setelah mendapat terapi selama 6x pada tanggal
selama 2 minggu dengan tindakan fisioterapi berupa MWD, US dan
stretching. Didapatkan evaluasi penurunan pada nyeri, penurunan spasme
otot, penurunan jumlah trigger point, peningkatan lingkup gerak sendi
cervical, dan peningkatan aktifitas fungsional terutama saat bekerja dan
berkendara.

11

Anda mungkin juga menyukai