Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN STRATEGIK

“KASUS MANAJEMEN STRATEGI”

OLEH:

KELOMPOK 8

LA ODE ANE B1C1 13 121

SERLI B1C1 14 044

RAHARJO B1C1 14 045

REZKI WULANDARI YUSUF B1C1 14 047

RIZKI PUJA KHUMAERAH B1C1 14 048

NUR ANNISAK B1C1 14 049

SALIANI B1C1 14 050

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Manajemen Strategi yang berjudul,
“KASUS MANAJEMEN STRATEGI PADA STARBUCKS DAN COCA-COLA COMPANY”.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik dalam
materi maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak
yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber-sumber materi sebagai
bahan referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan.

Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Kendari, Mei 2017

Kelompok 8

1
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
2.1 Starbucks .................................................................................................... 3
2.1.1 Profil Perusahaan ...............................................................................
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan...................................................................
2.1.3 Strategi ..............................................................................................
2.1.4 Lingkungan Umum dan Manajemen .................................................
2.1.5 Analisis SWOT ..................................................................................
2.2 Coca-Cola Company .................................................................................. 8
2.2.1 Profil Perusahaan ...............................................................................
2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan...................................................................
2.2.3 Strategi ...............................................................................................
2.2.4 Analisis SWOT ..................................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini sektor industri telah mengalami kemajuan yang begitu pesatnya.
Kemajuan ini juga berimbas terhadap timbulnya persaingan diantara para pelaku usaha
dalam industri tersebut . Salah satu persaingan itu adalah persaingan dibidang industri
minuman. Minuman kopi dan cola merupakan minuman yang paling diminati belakangan
ini, baik anak kecil hingga orang dewasa. Salah satu brand yang disukai masyarakat
untuk kedua macam minuman itu adalah Starbucks dan Coca-Cola.
Starbucks adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal
Amerika Serikat yang menjual minuman panas dan dingin, biji kopi, salad, sandwich
panas dan dingin, kue kering manis, camilan, dan barang-barang seperti gelas dan
tumbler. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan merek Hear Music, perusahaan ini
juga memasarkan buku, musik, dan film. Banyak di antara produk perusahaan yang
bersifat musiman atau spesifik terhadap daerah tempat kedai berdiri. Es krim dan kopi
Starbucks juga dijual di toko grosir. Sedangkan, Coca-Cola adalah minuman ringan
berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara.
Kedua brand tersebut telah memiliki cabang hampir diseluruh dunia. Tentunya tak
mudah untuk melakukan pemasaran atas setiap produk yang dijual. Oleh karena itu, kami
akan membahas mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks dan Coca-
Cola Company.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah kami adalah
1. Apakah Starbucks dan Coca-Cola Company itu?
2. Apa visi dan misi Starbucks dan Coca-Cola Company?
3. Apa dan bagaimana strategi yang diterapkan oleh Starbucks dan Coca-Cola
Company?
4. Bagaimana lingkungan umum dan manajemen pada Starbucks dan Coca-Cola
Company?
5. Serta bagaimana analisis SWOT pada Starbucks dan Coca-Cola Company?

1
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini, yaitu:
1. Untuk lebih mengenal Starbucks dan Coca-Cola Company.
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi visi dan misi Starbucks dan Coca-Cola
Company.
3. Untuk mengetahui strategi manajemen apa yang digunakan oleh Starbucks dan Coca-
Cola Company.
4. Untuk mengetahui lingkungan umum dan manajemen Starbucks dan Coca-Cola
Company.
5. Serta untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan pada
Starbucks dan Coca-Cola Company.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 STARBUCKS
2.1.1 Profil Perusahaan

Starbucks adalah salah satu perusahaan franchise yang bergerak dalam bidang
penjualan biji kopi dan minuman kopi. Saat ini Starbuck merupakan retailer kopi
terbesar di dunia dan telah menjadi merek yang benar-benar global. Reputasi
Starbucks untuk kopi terbaik di dunia, layanan pelanggan legendaris dan integritas
tertinggi adalah akibat langsung dari upaya kolektif manajemen Starbucks.
Perusahaan ini sudah beroperasi selama 43 tahun sejak 1971 sampai sekarang.
Starbucks tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks banyak
membuka toko baru. Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai tahun 2000-an. Pada akhir
Maret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 toko, 11.434 diantara berada di Amerika
Serikat dan Duapuluh sembilan persen kedai berada di luar Amerika. Dan dari hasil
annual report tahun 2013 jumlah kedai atau toko mencapai sekitar 20.000 yang tersebar
di lebih dari 60 negara.
Di Indonesia sendiri, Starbucks mulai masuk pada tahun 2002, melalui PT Sari
Coffee Indonesia. Gerai pertama Starbucks yang didesain dengan gaya populer terletak di
Plaza Indonesia. Hingga hari ini, Starbucks telah memiliki 147 gerai di Indonesia,
diantaranya berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Medan,
Balikpapan, Semarang, Batam dan Makassar.

2.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

"Menjadikan Starbucks sebagai merek yang paling diakui dan dihormati di dunia."

Pernyataan visi tersebut menggambarkan mimpi atau masa depan perusahaan untuk
menjadi kedai kopi yang terkenal dan juga menjadi merk yang paling dihargai dan dinilai
paling positif oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Perusahaan juga
memfokuskan visinya untuk kepuasan karyawan, sehingga karyawan akan bahagia.

Misi Perusahaan

1
“Menetapkan bahwa Starbucks tetap menjadi penyedia kopi yang terbaik di dunia
dan tetap menjaga prinsip yang konsisten di saat mereka tumbuh”.

Enam prinsip itu adalah:


1. Membuat suatu lingkungan kerja yang bagus dan memperlakukan sesama dengan
saling menghormati dan menjaga martabat masing-masing.
2. Menyatukan unsur keragaman sebagai salah satu komponen esensial dalam cara
mereka berbisnis.
3. Menetapkan standar yang paling tinggi terhadap pembelian, pemanggangan kopi
dan fresh delivery dari kopi mereka.
4. Mengembangkan entusiasme kepuasan pelanggan setiap saat.
5. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan komunitas mereka.
6. Mengakui bahwa profitabilitas adalah salah satu esensial untuk kesuksesan masa
depan.

2.1.3 Strategi yang Diterapkan Perusahaan Starbucks


a. Strategi Pemasaran Starbucks
1) Strategi Fokus Diferensiasi

Starbucks menggunakan strategi diferensiasi dan Fokus. Diferensiasi adalah


tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa
yang ditawarkannya berbeda dengan para pesaing. Dalam hal ini, Starbucks
mendiferensiasikan jasanya menjadi Retail Restoran, Retail Kopi dan Teh,
Minuman, dan Hiburan. Dengan produk unggulan, seperti, Frappucino, biji
kopi, Minuman Botol, Merchandise, Baked Goods, dan Made-to-Order
Beverages. Sedangkan, strategi fokus adalah salah satu tipe strategi yang
menekankan pada konsentrasi terhadap suatu pasar regional atau kelompok
pembeli tertentu. Starbucks terfokus pada segmen menengah ke atas.

2) Inisiatif Pemasaran Starbucks


Inisiatif pemasaran Starbucks Corporation tidak begitu agresif dalam
memasarkan perusahaan atau produk mereka. Sebaliknya, mereka mengarahkan
penjualan mereka melalui gambaran perusahaan dan reputasi. Namun, hal itu
adalah hasil kerja keras perusahaan, perhatian terhadap detail dan pengalaman
pelanggan, membuat keputusan etis dan pelatihan karyawan adalah peringkat

1
sebagai "Salah satu merek global yang paling berharga". Sebagian besar hal ini
telah dicapai melalui pemasaran dari perkataan mulut dan melalui kemitraan.
Starbucks tidak menggunakan daftar email distribusi, hanya satu pelanggan
Starbucks yang mendaftar. Jika tidak, perusahaan tidak jinjing merek.
Sebaliknya, pemasaran melalui kemitraan dengan dunia, membantu dan etis
fokus lembaga dan melalui infiltrasi kopi Starbucks ke pasar umum konsumen,
hanya didukung oleh integritas merek dan pengalaman seperti disebutkan
pelanggan di lokasi toko di seluruh dunia (Theodore, 2002).

3) Aliansi
Pemanfaatan aliansi merupakan landasan strategi pemasaran Starbucks
Corporation. Isidro (2004) menegaskan bahwa strategis aliansi Starbucks
merupakan salah satu alasan mendasar bagi kesuksesan dan pertumbuhan
korporasi jangka panjang. Aliansi benar-benar faktor pendorong dan pengenalan
merek Starbuck. Bentuk aliansi Starbucks dengan perusahaan dan kelompok-
kelompok sosial di seluruh papan, sehingga memperluas pemaparan dari
perusahaan, meningkatkan citra merek organisasi dan reputasi, dan mengekspos
nama dan produk secara berkala kepada pelanggan baru yang potensial. Pada
tahun 1993, perusahaan bermitra dengan toko buku Barnes dan Noble di rumah
kedai kopi (Isidro, 2004). Selanjutnya, pada tahun 1996, Starbucks bermitra
dengan PepsiCo botol, mendistribusikan dan menjual Starbucks Frappuccino
(Isidro, 2004). Starbucks juga membentuk aliansi dengan es krim manufaktur
dan rantai hotel untuk menawarkan merek Starbucks dan rasa es krim dan kopi
Starbucks dalam hotel (Isidro, 2004).
Selanjutnya, Starbucks telah membentuk aliansi dengan United Airlines,
menawarkan Starbucks kopi di cangkir bantalan logo kopi perusahaan baik di
penerbangan. Sulit untuk perjalanan melalui perusahaan Amerika dan tidak
menemukan kopi Starbucks di dispenser menanggung Logo Starbucks di ruang
pertemuan, ruang dewan, dan kafetaria perusahaan (Larson, 2008). Starbucks
bahkan telah bermitra dengan makanan Kraft untuk mendistribusikan kopi
Starbucks di rantai nasional toko grosir dan outlet barang dagangan massa
(Theodore, 2002).
Salah satu kemitraan yang telah sangat sukses, serta finansial
menguntungkan, untuk Starbucks adalah dengan industri musik. Wolk (2008)

1
mencatat bahwa hari ini Starbucks adalah "salah satu musik pengecer yang
paling kuat di pasar" (hal.4). Perusahaan sangat selektif dalam judul musik dan
seleksi terbatas, tetapi perusahaan tidak menjual yang membawa pada premium
(Wolk, 2008). Sebuah kemitraan musik kedua adalah antara Starbucks dan i-
Tunes, suatu aliansi yang telah membentuk Program "lagu minggu ini" (Wolk,
2008). Terlepas dari keberhasilan dan makanan pasangan musik, Starbucks
menegaskan dan tegas tetap setia untuk alasan eksistensi: kualitas kopi premium
dan kualitas kopi pengalaman pelanggan. Dalam aplikasi, Starbucks telah
dipahami, memeluk, dan keuntungan dari aliansi strategis, baik dalam
pemasaran positif dan profitabilitas.

b. Strategi Starbucks untuk Menjangkau Pelanggan


1) Menjaga Cita Rasa Kopi

Sejarah Starbucks telah menunjukkan bahwa mereka menempatkan


penekanan yang besar pada kualitas produk kopi mereka, bahkan jika harga
sedikit lebih mahal dari yang diharapkan, sangat sebanding untuk memuaskan
pelanggan dengan kaya rasa, lezat dan aroma.

2) Tempat Ke Tiga
Sejak awal, strategi pemasaran Starbucks telah berfokus pada menciptakan
"tempat ketiga" bagi setiap orang untuk pergi antara ke rumah dan bekerja.
Starbucks ingin menciptakan "pengalaman" unik bagi pelanggan mereka yang
menggabungkan padatnya jadwal mereka, serta sebagai tempat untuk bersantai.
adanya "suasana" berbeda dalam Starbucks membuat orang-orang terkesan,
sangat penting bagi Starbucks karena mereka telah menyadari bahwa ini adalah
salah satu konsep kuat melekat pada Starbucks, untuk pelanggan yang sangat
tertarik dengan Starbucks.

3) Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah masalah yang sangat penting dengan Starbucks.
Dari pintu masuk terakhir toko mereka sudah disambut dengan penyajian kopi,
itu adalah suatu keharusan bahwa pelanggan merasakan keunikan mereka
menikmati pengalaman kopi Starbucks.

1
4) Menciptakan Masyarakat Starbucks
Strategi pemasaran Starbucks bahkan diperluas untuk menciptakan sebuah
masyarakat sekitar merek mereka. Pada situs web mereka, individu didorong
untuk mengekspresikan pengalaman mereka dengan sejarah Starbucks, dan
perusahaan berusaha untuk "secara pribadi" bergabung dalam diskusi. Teknik ini
cerdik ditunjukkan oleh Webolutions: The Strategic Marketing Agency.

5) Kemitraan
Starbucks Coffee Company telah dikenal untuk menciptakan kemitraan
strategis yang menunjukkan fakta bahwa cara lain untuk mengembangkan bisnis
Anda adalah mitra cerdas. Selama bertahun-tahun, Starbucks telah sangat
meningkatkan penjualan hanya dengan menggunakan strategi ini

6) Inovasi
Selama bertahun-tahun, Starbucks Coffee Company telah dikenal untuk
memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk menambah produk atau jasa
mereka. Mereka telah menambahkan rasa yang berbeda untuk kopi mereka,
makanan lebih banyak pada menu mereka, dan bahkan menjadi salah satu
pengalaman pertama untuk menawarkan kemampuan internet di toko mereka.

7) Pemasaran Merk
Strategi pemasaran Starbucks selalu berfokus pada "word-of-mouth" yaitu
perkataan mulut. Iklan dan menjaga kualitas tinggi dari produk dan layanan
mereka berbicara sendiri. Selama bertahun-tahun, ini telah menjadi keunikan
Starbucks, dan telah memainkan peran besar dalam membuat Starbucks Coffee
Company sukses.

c. Strategi Atasi Krisis


Yang dilakukan Starbucks menangkis dampak dari krisis global dan
mempertahankan pelanggannya?

1) Memancing Pelanggan di pagi dan sore sekaligus.


Setelah menyatakan akan menutup ratusan gerainya, kedai kopi ini akan
menawarkan paket murah minum ngopi di sore hari. Strategi ini dilakukan

1
bukan untuk mengobral produknya, namun untuk mendongkrak angka
penjualannya. Seperti diketahui produsen minuman kopi ini akan menutup 600
gerainya dan memangkas setidaknya 12 ribu karyawan. Tidak hanya pada unit
bisnisnya yang berada di Amerika Serikat saja, 61 dari 84 gerainya di Negeri
Kanguru alias Australia juga ditutup. Akibatnya, sekira 700 karyawan akan
dirumahkan. Goncangan ini merupakan imbas hentakan resesi ekonomi Negeri
Paman Sam yang mengakibatkan merosotnya daya beli masyarakat. Kekacauan
ekonomi ini diperparah dengan harga minyak mentah dunia yang menggila dan
banyaknya pengangguran akibat banyak perusahaan yang gulung tikar. Sadar
akan kondisi yang tidak menguntungkan ini, manajemen Starbucks langsung
melakukan berbagai promosi. Salah satunya adalah paket ngopi sore tesebut.
Saat ini, kita harus melihat berbagai relevansi. Para konsumen akan mencari
harga yang pas, ujar Vice President for Customer Relationship Management
Starbucks Brad Stevens, seperti dikutip oleh Reuters.
Dalam membidik pelanggan, Starbucks cukup cerdik. Dia tidak hanya
menggaet pelanggan di sore hari. Namun, juga pelanggan di pagi hari. Caranya,
Starbuck memberikan potongan harga bagi pelanggan yang menunjukan
kuitansi pembelian di pagi hari. Dengan demikian, perusahaan kopi kelas dunia
ini mampu meraih pembeli dua kali lipat. Bagi pelanggan yang menunjukan
kwitansi, maka mereka hanya mengeluarkan dana USD2 per cangkir kopi.
Hanya dengan mengeluarkan uang yang cukup murah untuk ukuran Amerika,
maka pelanggan disuguhkan kopi jenis grande atau minuman ukuran medium.
Para penggemar kopi ini bisa mulai menikmati minum kopi murah pukul 14.00
waktu setempat.

2) Insentif Starbucks Melakukan Kampanye Di Dunia Maya.


Mulai dari Twitter, Facebook, YouTube. Starbucks dapat meraih perhatian
lebih banyak orang dibanding lewat media tradisional. Strategi pemasaran yang
terbilang unik pun mereka lakukan, salah satunya adalah dengan perlombaan di
Twitter. Starbucks memanfaatkan kekuatan situs jejaring dengan memberikan
tantangan pada orang-orang untuk menjadi yang pertama memposting foto
poster Starbucks di Twitter. Kampanye dan promosi yang dilakukan Starbucks
merupakan suatu langkah untuk mengimbangi kampanye minuman kopi yang
dilakukan McDonalds yang dengan berani melakukan promosinya secara besar-

1
besaran melalui TV, billboard, dan media lini atas lainnyaStarbucks yakin, lewat
media online, selain budget yang mereka keluarkan bisa ditekan, merekapun
bisa menjaring jumlah orang yang lebih banyak.
Inilah perbedaan antara perilisan dengan dana jutaan dollar versus jutaan
fans, begitu ungkap Mr. Bruzzo dari Starbucks, jaringan kedai kopi yang telah
mendunia ini. Tak hanya Twitter, situs video YouTube juga dimanfaatkan untuk
promosi. Promosi ini dikemas dalam bentuk kontes bagi pekerjanya. Ternyata,
kontes foto yang dilakukan Facebook terinspirasi dari apa yang dilakukan
orang-orang melalui Facebook dan Twitter. Setiap tahunnya orang-orang
berlomba melakukan posting foto pertama dari toko Starbucks yang didekor
bernuansa merah saat liburan. Begitu juga di Flickr, mereka berlomba
memamerkan foto beberapa foto toko Starbucks dalam shot yang sama.
Starbucks optimistis kampanye tersebut akan didukung oleh 3,6 juta fans
Facebook dan 1,8 juta followernya di Twitter. Dengan strategi-strategi diatas
maka Starbucks dapat menjadikan dirinya sebagai perusahaan Coffee Shop yang
terbaik didunia pada saat ini

2.1.4 Lingkungan Bisnis dan Lingkungan Manajemen Starbucks


a. Lingkungan Umum
 Dimensi Internasional
Budaya ngopi sangat populer di kalangan masyarakat internasional.
Ditunjang dengan pengelolaan dan brand image yang memang sudah kuat,
membuat Starbucks mampu menembus pasar asing dengan mudah lewat
strategi franchising dan akuisisi. Bahkan Starbucks memiliki bargaining
power yang sangat tinggi dalam proses seleksi franchising.
 Dimensi Teknologi
Starbucks menerapkan teknologi free wi-fi untuk mengakomodasi
kebutuhan para konsumennya, yang mayoritas berasal dari kalangan
aktif. Selain itu, Starbucks juga menerapkan penjualan on-line (di luar
Indonesia).
 Dimensi Sosial Budaya
Di kalangan masyarakat Eropa yang notabene beriklim dingin,
budaya ngopi adalah kebutuhan untuk menghangatkan tubuh. Terutama

1
masyarakat di Skandinavia yang telah dibuktikan oleh data statistic yang
benar-benar akurat sebagai Negara yang tidak mampu melepaskan kebiasaan
minum kopi tertutama di pagi hari. Desakan iklim tersebut menyebabkan
tradisi minum kopi yang masih dipelihara oleh kalangan masyarakat Nordic.

b. Lingkungan Tugas
 Pelanggan
Pelanggan Starbucks mayoritas berasal dari kalangan aktif. Karena
Starbucks memberikan harga yang reasonable dan terjangkau untuk produk
dan kenyamanan yang ditawarkan, maka di Amerika seorang buruh pabrik
mampu menikmati segelas Vanilla Frappucinno seperti yang biasa dipesan
oleh para artis Hollywood.

 Pesaing
Pesaing Starbucks adalah kedai-kedai kopi mewah lain seperti Coffee
Bean and tea Loaf dan Gloria Jean’s n Coffee. Terutama telah muncul
pesaing di Indonesia yang memberi diversifikasi lebih luas dengan logo
mirip yang hampir menyerupai Starbucks, yaitu J.Co.

 Pasar Tenaga Kerja


Tidak ada persayaratan khusus untuk menjadi karyawan Starbucks.
Yang terpenting adalah karyawan yang tanggap, siap bekerja keras, giat,
terampil dan ramah terhadap semua orang baik di lingkungan internal
Starbucks maupun pelanggan.

c. Lingkungan Internal
 Budaya
Para pemimpin Starbucks sangat fokus membangun budaya
perusahaan. Starbucks memiliki program bernama Starbucks Experience,
yaitu sebuah program yang diterapkan pada karyawannnya. Inti dari
program ini adalah bagaimana memperlakukan customer dan partner kerja.
Selain itu, seluruh karyawan diharuskan untuk bisa meracik kopi bahkan

1
setiap pagi diadakan ritual coffee tasting, sebuah ritual dimana para warga
Starbucks saling meracik kopi dan merasakan kopi buatan partnernya.

 Karyawan
Tenaga kerja Starbucks terdiri dari beberapa jenis :
1) Part-Time Worker, merupakan pekerja paruh waktu yang biasanya adalah
anak-anak muda dan bertugas sebagai front-liner (barista dan pelayan).
Mereka yang terseleksi untuk menjadi mitra paruh waktu Starbucksi ini
harus mengikuti pelatihan selama seminggu tentang visi-misi Starbucks,
cara membuat kopi, dan melakukan pendekatan ke konsumen.
2) Full-Time Worker , merupakan tingkatan di atas Part-Time Worker. Untuk
mitra penuh waktu, pelatihan dilakukan selama 2 minggu, dan dilanjutkan
dengan learning in store.
3) Store Supervisor
4) Store Manager
5) Coffee Master, adalah para ahli kopi yang ditempatkan di tiap store.
6) Coffee Ambasador, adalah guru dari para ahli kopi Starbucks

2.1.5 Analisis SWOT


SWOT adalah singkatan dari Strenght, Weakness, Opportunity, Threat
(Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman). Analisis SWOT adalah teknik yang
banyak digunakan dalam berbagai manajemen umum dan skenario pemasaran.
SWOT dilakukan dengan menganalisa kegiatan organisasi dimulai dari kekuatan
dan kelemahan dan kemudian menggunakan ini dan data penelitian eksternal untuk
menetapkan peluang dan ancaman yang ada.
a. Strenghts(Kekuatan)

 Global brand: Starbucks telah menjadi brand global khususnya kopi ini
terbukti dengan telah memiliki toko di lebih dari 50 negara di dunia.
 Produk yang berkualitas: produk yang disajikan oleh Starbucks telah diakui
banyak kalangan memiliki kualitas yang baik.
 Loyalitas konsumennya: Starbucks sangat baik dalam melakukan hubungan
denggan para konsumernya, terbukti dengan melakukan berbagai loyalty
program seperti Starbucks Card.

1
 Starbucks dikenali ramai bagi kaki tangan yang berpengetahuan tinggi.
Mereka adalah aset utama Syarikat dan mereka dibekalkan dengan faedah-
faedah yang besar seperti pilihan saham, akaun persaraan dan budaya yang
sihat. Pengurusan modal insan ini berkesan diterjemahkan ke dalam
perkhidmatan pelanggan yang hebat. Ia adalah nilai ke-91 dalam 100 tempat
terbaik untuk bekerja oleh majalah Fortune.
 Kedai Starbucks khas rumah-rumah kopi Italia, canggih dengan nuansa
music, interior desain dan karya seni Outlet diposisikan di lokasi jalan
tinggi, mall, dalam area bisnis lain seperti bangunan kantor Wi-Fi layanan
internet diseluruh starbucks ritel.
 Penerimaan semua pertanyaan, komentar dan umpan balik dimana
pelanggan dapat mengirimnya dengan email, sms atau hanya
menginformasikan di starbucks ritel.
 Memiliki starbucks serikat pekerja yang membantu karyawan untuk
menginformasikan pikiran mereka kepada manajemen.

b. Weaknesses (Kelemahan)
 Harga yang mahal: harga menjadi salah satu faktor yang menjadi kelemahan
Starbucks, dimana produk yang dijual masih terlalu mahal bagi beberapa
kalangan. Khususnya kalangan menangah kebawah.
 Starbucks dianggap ‘Amerika Global’ yang mengeluarkan biaya sentimental
bagi pelanggan di beberapa Negara
 Karena kesempurnaan atas pelayanan karyawan, beberapa keluhan karyawan
tentang manajemen yang mendorong mereka untuk selalu menjadi
sempurna. Itulah sebabnya mereka membuat Starbucks Serikat Pekerja
 Terlalu bergantung kepada pasaran di Amerika Serikat (AS). Selaras dengan
pengurangan jualan kendiri daripada pasaran AS dengan 8078 kedai-kedai,
Starbucks menghasilkan peratusan besar daripada hasil mereka dari Amerika
Syarikat dan ini menjadikan ia sensitif kepada prospek ekonomi dan
pertumbuhan AS.

c. Opportunities (Peluang)
 Produk yang beragam tidak hanya dalam kopi.

1
Starbucks membuat berbagai macam macam produk mulai dari
minuman kopi maupun non kopi untuk menarik minat para non peminum
kopi dan mereka juga mengembangkan cake dan pastry sebagai teman
minum kopi dan teh. Starbucks mengembangkan produk baru untuk non-
peminum kopi ditengah pasar yang kompetitif. Starbucks menarik konsumen
baru dengan tidak hanya dengan produk-produk berkualitas, tetapi juga
dengan rasa yang disukai konsumen. Selain itu Starbucks menambahkan
product minuman juice, smoothie, dan teh. Dan ada product untuk makan
siang seperti Fiesta Chicken Salad, dan Buah dan Platter Keju.

 Bisa dapat mengubah citra negatif kopi menjadi satu positif.


 Para karyawan potensial adalah orang-orang berpendidikan yang
membuatnya lebih mudah untuk melatih mereka.
 Lebih mudah untuk menembus pasar karena apa yang dijualnya adalah
pemenuhan harga diri dan perlu cinta atau milik masyarakat yang
merupakan alasan utama mengapa masyarakat membeli suatu produk.
 Beberapa biji Starbucks dipanen di pulau Sumatera dan Indonesia Sulawesi.
Starbucks membeli kacang berkualitas tinggi di pulau ini di premium harga
untuk membantu para petani untuk menghidupi keluarga mereka dan
berinvestasi secara berkelanjutan produksi.
 Membuat produk baru: kesempatan untuk membuat produk baru, sehingga
dapat tetap menarik para konsumennya.
 Membuka pasar di negara baru: dengan membuka toko baru di negara baru
memungkinkan Starbucks untuk menambah keuntungan dan membuat brad
Starbucks sendiri lebih dikenal lagi.
 Beberapa biji starbucks dipanen di pulau Sumatera dan Sulawesi. Starbucks
membeli kacang berkualitas tinggi dipulau ini karena untuk membantu para
petani menghidupi keluarganya dan berinvestasi secara berkelanjutan.
 Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pasar, terutama perkotaan
memudahkan starbucks memperluas bisnis mereka.

d. Threats (Ancaman)
 Kompetitor international dan lokal

1
Kehadiran berbagai pesaing dalam industri apapun berarti bahwa ada
ancaman yang ditimbulkan oleh pesaing. Pesaing biasanya bersaing dalam
harga yang dikenakan serta kualitas produk. Fakta bahwa terdapat berbagai
pesaing langsung seperti Café Coffee Day, Costa dan McCafe, berarti bahwa
ancaman yang ditimbulkan oleh pesaing sebenarnya tinggi.
 Sentimental masalah dengan efek buruk dari kopi dari masyarakat.
 Perubahan pada gaya hidup pelanggan: gaya hidup yang lebih sehat
memungkinkan terjadinya ancaman terhadap produk – produk yang
ditawarkan oleh Starbucks.
 Kondisi krisis keuangan global yang membuat masyarakat cenderung untuk
tidak menghabiskan terlalu banyak uang
 Ancaman produk pengganti termasuk barang-barang minuman lain seperti
cola, teh atau jus yang dijual diritel
 Isu menyatakan bahwa starbucks mengeksploitasi pekerja mereka dengan
membayar upah yang sangat minimum dengan standar yang sangat tinggi
 Pendapatan rendah di suatu negara membuat sulit bagi Starbucks untuk
menembus pasar yang lebih segmentasi

2.2 COCA-COLA COMPANY


2.2.1 Profil Perusahaan
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca cola menjual
empat dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca cola, Diet coke,
Sprite, Fresh Tea dan Fanta. Coca cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200
negara. Coca cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600
produk minuman. Produk-produk coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko
makanan, serta pemasok.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth
Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang
pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank
M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena
berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia
menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo
paling terkenal di dunia.

1
Upaya mengiklankan merek Coca Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca Cola dengan
kata-kata berikut: "Mintalah Coca Cola sesuai namanya secara lengkap, nama sebutan
hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap
saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera
popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan
yang sama dengan Coca Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang
terdaftar.
Adapun Jenis-jenis Coca Cola perusahaan ini yaitu New Coke (Baru), Diet Coke
(Tanpa gula), Coca-Cola C2, Coca-Cola Zero (Penuh rasa, tanpa gula), Cherry Coke
(Rasa buah ceri), Vanilla Coke (Rasa vanilli), Coca-Cola with Lime (Jeruk nipis),
Raspberry Coke (Rasa frambus). The Coca-Cola Company juga telah memperkenalkan
beberapa minuman kola lainnya dibawah merek Coke. Yang paling terkenal adalah Diet
Coke, yang telah menjadi kola diet utama. Selain itu, ada juga Caffeine free Coke, Cherry
Coke, Coke ZERO, Vanilla Coke, dan edisi khusus lainnya dengan lemon, jeruk limau,
dan bahkan kopi.

2.2.2 Visi dan Misi

Visi Perusahaan

Visi The Coca-Cola Company adalah sebagai kerangka kerja roadmap


perusahaan dan memandu setiap aspek bisnis perusahaan dengan cara menjelaskan
apa yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas
dan berkelanjutan.
a. People, Membawa inspirasi dalam kehidupan masyarakat saat bekerja di Coca-
Cola.
b. Partners, Menciptakan jaringan pemasok dan pelanggan
c. Portofolio, Bawa portofolio kualitas ke dalam dunia.
d. Produktivitas, Membuat Coca-Cola perusahaan yang efektif.
e. Profit, Membuat keuntungan sementara penuh perhatian dari tanggung jawab.
f. Planet, Menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mendukung
masyarakat yang berkelanjutan.

1
Misi Perusahaan
Dalam pernyataan misi dari Coca-Cola tujuannya sebagai sebuah perusahaan
adalah untuk melayani dalam hal standar. Hal ini juga memperhitungkan baik
tentang masing-masing dan setiap tindakan dan keputusan yang dibuat oleh Coca-
Cola. Tujuan dari misi ini adalah untuk membuat refresh dunia, menginspirasi
orang, membawa kebahagiaan, dan untuk membuat perbedaan dengan nilai
produknya.

2.2.3 Strategi Perusahaan


a. Integration Strategies (Strategi Integrasi)
Tiga jenis strategi, yaitu forward, backward, dan horizontal seringkali disebut
sebagai strategi-strategi vertical integration. Namun, tidak jarang yang
memaksudkan integrasi vertikal sebagai hanya integrasi forward dan backward
saja.
1) Forward Integration (Integrasi ke Depan)
Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh kepemilikan (saham
perusahaan) lebih besar atau meningkatkan kontrol terhadap para distributor dan
peritel. Salah satu bentuk/cara efektif untuk melakukan strategi ini adalah waralaba
(franchising). Begitu banyak perusahaan berminat di bidang ini sebagai upaya
untuk mendistribusikan produknya (barang maupun jasa). Salah satu alasan
terbesar hadirnya bentuk waralaba ini adalah realita bahwa model ini sebetulnya
merupakan upaya untuk membagi biaya dan peluang kepada banyak pihak.
Perhatikan gejala bermunculannya factory outlet yang merupakan salah satu bentuk
strategi ini. Dimana Coca Cola dengan perusahaan pembotolan di berbagai negara
serta keputusannya untuk membeli perusahaan fastfood. Selain itu coca cola juga
menjalin kerjasama dengan hotel, restoran dan cafe di dalam memasarkan
produknya.
2) Backward Integration (Integrasi Mundur)
Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang mengupayakan kepemilikan
atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Hal ini dibutuhkan
karena baik produsen maupun peritel selalu membeli bahan baku dari perusahaan
pemasok. Strategi ini menjadi menarik terutama ketika perusahaan pemasok yang
saat ini ada ternyata tidak dapat diandalkan (unreliable), terlalu mahal, atau tidak
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Langkah ini dapat disebut sebagai upaya

1
“mengamankan” jalur pasokan perusahaan terhadap kebutuhan dalam rangka
proses produksinya. Seperti halya yang dilakukan coca cola company melakukan
akuisisi terhadap perusahaan aujan bottler company di arab saudi.
3) Horizontal Integration (Integrasi Horizontal)
Strategi integrasi ke samping merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk
membeli atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu
kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi perusahaan saat ini adalah
meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi ke samping sebagai suatu strategi
pertumbuhan. Merjer, akusisi, dan pengambilalihan perusahaan yang sedang
bersaing memberikan peluang terjadinya skala ekonomi (economies of scale) serta
mendorong terjadinya transfer sumber daya dan kompetensi perusahaan. Merger di
antara perusahaan yang tidak bergerak di bidang yang sama merupakan suatu
kesalahan. Tetapi merger yang terjadi pada perusahaan yang sedang bersaing
langsung (direct competitors) memberikan peluang yang besar untuk menyatukan
potensi agar menjadi lebih efektif, efisien, dan kompetitif. Salah satu contoh
pelaksanaan strategi integrasi horisontal yang dilakukan adalah ketika coca cola
membeli perusahaan air minum dalam kemasan “Ades”.

b. Intensive Strategies (Strategi Intensif)


Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena mensyaratkan
berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan
dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:
1) Market Penetration (Penetrasi Pasar)
Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk
produk atau layanan yang ada saat ini di dalam pasar yang ada saat ini melalui
upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini umum diterapkan baik
sendiri maupun sebagai kombinasi dengan strategi lainnya. Termasuk di dalam
penetrasi pasar adalah meningkatan jumlah tenaga penjualan, peningkatan
pembelanjaan iklan, penawaran barang-barang promosi secara ekstensif (besar-
besaran), atau peningkatan upaya-upaya publisitas. Aktivitas pemasaran dan
promosi yang intensif dari coca cola company ditunjukkan dari iklannya dalam
event-event yang berskala global seperti iklan dalam event piala dunia.

2) Product Development (Pengembangan Produk)

1
Pengembangan produk yang berusaha meningkatkan penjualan melalui
perbaikan atau modifikasi produk atau layanan yang ada saat ini. Biasanya strategi
pengembangan produk tercermin pada biaya penelitan dan pengembangan
(Research and Development) yang besar. Pada industri yang berbasis R&D seperti
ini, setiap keterlambatan untuk meluncurkan sesuatu yang baru akan berarti
perusahaan tersebut berpeluang kehilangan posisi kompetitifnya. Terlihat coca cola
dengan berbagai variannya dan ragam produknya.

c. Diversification Strategies (Strategi Diversifikasi)


Diversification Strategies (Strategi Diversifikasi) adalah salah satu strategi
yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa
unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan.
yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti
perusahaan.
1) Concentric Diversification (Diversifikasi Konsentris)
Diversifikasi terkonsentrasi merupakan suatu strategi yang menghasilkan
produk atau layanan baru tetapi berhubungan/terkait dengan yang telah ada.
Contoh dari strategi ini adalah coca cola mengeluarkan minuman coca cola teman
seru.
2) Horizontal Diversification ((Diversifikasi Horizontal)
Jika suatu perusahaan menerapkan strategi yang menambah produk atau
layanan baru yang tidak berhubungan/terkait dengan yang telah ada, tetapi
ditujukan kepada pasar/ konsumen yang telah ada disebut sebagai diversifikasi
horizontal.
3) Conglomerate Diversification (Diversifikasi Konglomerat)
Ketika suatu perusahaan menambah suatu produk atau layanan baru yang tidak
terkait/ berhubungan dengan yang sekarang ada, maka strategi tersebut disebut
sebagai diversifikasi konglomerat. Pada beberapa kasus terjadi bahwa strategi ini
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan melalui aktivitas
memecah perusahaan yang telah dibeli atau menjual kembali salah satu atau lebih
devisinya. Coca cola pernah melakukan akuisisi perusahaan columbia picture pada
thun 1982 yang kemudian dijual pada tahun 1987.

1
d. Defensive Strategies
Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian
eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi. Strategi
defensif sering pula dikenal sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi
dalam suasana krisis ekonomi.
1) Retrenchment (Penghematan/penciutan)
Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperkokoh keunggulan yang
membedakan (distinctive competences) yang dimiliki perusahaan. Pada masa
strategi ini dijalankan, operasi perusahaan berjalan dengan sumber daya (terutama
dana) yang terbatas dan akan berada pada kondisi penuh tekanan dari berbagai
pihak seperti pemilik saham, pegawai, dan media.
Coca-Cola Company merupakan perusahaan yang memiliki sekitar 400 buah
Merk dagang dengan jumlah produk sekitar 3.000 jenis produk. Jumlah tersebut
merupakan jumlah yang sangat besar bagi sebuah perusahaan minuman. Dengan
jumlah yang sangat besar tersebut, maka terjadi beberapa permasalahan berkaitan
dengan respon pasar terhadap produk, keadaan penjualan, serta efektifitas produksi.
Terdapat beberapa produk Coca-Cola yang memiliki respon pasar yang relatif
buruk serta permintaan pasar yang rendah. Oleh karena itu diambil langkah-
langkah pengamanan terhadap produk-produk terkait agar tidak mengalami hal
serupa, yaitu dengan membuang atau menghentikan produk yang memiliki nilai
jual yang rendah karena akan mengakibatkan kerugian apabila diteruskan. Selain
faktor-faktor tersebut, terdapat pula faktor kelangkaan bahan-bahan pembuat
produk tersebut maka kegiatan produksi menjadi sulit.

2.2.4 Analisis SWOT


a. Strength (Kekuatan)
Strength (Kekuatan) yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand
Image dan Brand Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti
hingga saat ini masih menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula
rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan
produk ini tetap memiliki keunikan tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang
telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh

1
competitor. Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi
yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola.

b. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan untuk setiap bisnis harus baik diminimalkan dan dipantau agar
dapat secara efektif mencapai produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
mereka. Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh
produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan
cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan dari
adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti.
Selain itu produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan,
sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan
lingkungan dalam kampanye produk mereka.

c. Opportunity (Peluang)
Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non soda
dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang
sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah dilakukan dengan produknya yaitu Air
mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut data masih banyak
pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan
bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola
dimasa depan.

d. Threat (Ancaman)
Kompetitor baik tingkat domestic maupun level International seperti Pepsi dan
Cadbury merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan
paradigma konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula,
packaging dan material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi
sedini mungkin.

1
BAB III
PENUTUP

Starbucks dan Coca-Cola Company merupakan perusahaan yang bergerak di bidang


industry minuman dan sudah memiliki cabang hampir diseluruh dunia. Untuk bisa sebesar
itu, kedua perusahaan tersebut membuat berbagai strategi untuk terus going concern seperti
menggunakan strategi diferensiasi dimana mereka menciptakan produk yang berbeda dari
produk pesaing, atau strategi aliansi yang mengharuskan perusahaan menjalin kerjasama
dengan berbagai pihak untuk menjual produk mereka.

1
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Iin. 2014. Model Bisnis Starbucks Corporation. Malang : Universitas Brawijaya.

Akbar, Ali. 2016. Makalah Coca-cola. [Online]. Tersedia dalam: http://blog-


makalahh.blogspot.co.id/2016/11/makalah-coca-cola.html. [10 Mei 2017].

Andar S., dkk. 2011. Pemasaran Global Starbucks. Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional
“VETERAN”.

Faroucova, Madina. 2015. Tugas Pengantar Manajemen: Strategi Perusahaan Starbucks. [Online].
Tersedia dalam: http://mentjep.blogspot.co.id/2015/01/tugas-pengantar-manajemen-
strategi.html. [10 Mei 2017].

Febyoletta, Bethania. 2015. Manajemen Strategi Pada Perusahaan Starbucks Di Indonesia. [Online].
Tersedia dalam: http://bethaniafebyolettaa.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-strategi-
pada-perusahaan.html. [10 Mei 2017].

Jati Istanto, Aditya. 2015. Analisis Internal dan Eksternal. [Online]. Tersedia dalam:
http://adityajatiistanto.blogspot.co.id/2015/08/analisis-internal-dan-eksternal.html. [15 Mei
2017].

Kurniawam, Dede. 2015. Strategi Pemasaran 4P Coca-Cola.[Online]. Tersedia dalam:


https://dkdedekurniawan.wordpress.com/2015/04/05/strategi-pemasaran-4p-coca-cola/.
[15 Mei 2017].

Latifa, Fatania, dkk. 2009. Analisis Kasus Coca-cola Company. Jakarta : Universitas Sebelas Maret.

Nasyatus, Nana. 2014. Bauran Pemasaran PT. Coca-Cola Bottling. [Online]. Tersedia dalam:
http://nananasyatus.blogspot.co.id/2014/05/bauran-pemasaran-pt-coca-cola-bottling.html.
[ 15 Mei 2017].

Neta Putri, Eka. 2015. Manajemen Strategi: Coca-cola Company. [Online]. Tersedia dalam:
http://ekanetaputri.blogspot.co.id/2015/10/mstrategi-coca-cola-company.html. [10 Mei
2017].

Anda mungkin juga menyukai