Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI
RW 05 KELURAHAN MULYAHARJA

OLEH :

MAHASISWA PROFESI NERS


KELOMPOK RW 05

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENYULUHAN HIPERTENSI
Topik : Hipertensi
Sasaran : Warga RW 05 Mulyaharja
Hari / tanggal :
Waktu : 45 Menit
Tempat :

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi diharapkan peserta
penyuluhan paham tentang Hipertensi, dan mampu merawat anggota keluarga yang
Hipertensi di RW 01 Kelurahan Mulyaharja.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga mampu :
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
d. Menyebutkan minimal 2 dari bahaya hipertensi
e. Menyebutkan minimal 1 pencegahan hipertensi
f. Menyebutkan 1 dari cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi
g. Menyebutkan contoh terapi herbal hipertensi
h. Menyebutkan manfaat dari terapi herbal hipertensi
i. Menyebutkan cara membuat 1 contoh dari terapi herbal hipertensi
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Bahaya hipertensi
5. Pencegahan hipertensi
6. Cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi
7. Contoh terapi herbal hipertensi
8. Manfaat terapi herbal hipertensi
9. Cara membuat terapi herbal hipertensi

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab

D. Media
1. Materi Penyuluhan
2. Leaflet
3. Tensimeter
4. Stetoskop
F. Pengorganisasian Tugas
1. Penanggung Jawab
Uraian tugas:
a. Bertanggung jawab mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dari

seluruh kegiatan dalam pertemuan kedua.


b. Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas dan peran masing-
masing anggota.
c. Memimpin pertemuan pendahuluan (technical meeting) untuk mempersiapkan

pelaksanaan kegiatan.
2. Moderator :
Uraian tugas:
a. Membuat susunan acara.
b. Membuka dan menutup acara.
c. Bertanggung jawab sebagai time keeper.
d. Memandu jalannya diskusi dan tanya jawab.
e. Menyimpulkan hasil diskusi.
f. Menetapkan rencana tindak lanjut/kegiatan selanjutnya.
3. Pemateri :
Uraian tugas :
a. Menyampaikan materi penyuluhan Hipertensi
4. Fasilitator :
Uraian tugas :
a. Memotivasi peserta untuk mengikuti penyuluhan
b. Memfokuskan peserta penyuluhan ketika dilakukan penyampaian materi
c. Memfasilitasi peserta penyuluhan ketika dilakukan demonstrasi
5. Observer :
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal kegiatan sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Pendokumentasian :
Uraian tugas:
a. Bertanggung jawab dalam pendokumentasian (kamera,
HP) selama acara berlangsung.
b. Bertanggung jawab dalam publikasi hasil acara.
c. Menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
7. Perlengkapan :
Uraian tugas:
a. Bertanggung jawab pada ketersediaan alat dan media
yang digunakan selama acara berlangsung.
b. Mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan ketersediaan alat dan media yang digunakan.
c. Memastikan semua alat dan media siap digunakan
dalam proses diskusi dan berfungsi dengan baik.

G. Pengorganisasian Tempat

Keterangan:
: moderator
: pembicara/penyuluh
: fasilitator
: observer
: peserta

H. Kegiatan Penyuluhan
PESERTA
NO. WAKTU KEGIATAN
(RESPON)
1 05 Menit Pembukaan
 Memberi salam Menjawab salam
 Apresiasi
 Menjelaskan tujuan Mengerti tujuan
 Kontrak waktu Menyetujui kontrak
2 15 menit Pelaksanaan
 Menjelaskan definisi hipertensi Mendengarkan
 Menjelaskan penyebab hipertensi
 Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
 Menjelaskan bahaya hipertensi
 Menjelaskan cara merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
 Menjelaskan contoh terapi herbal hipertensi
 Menjelaskan manfaat terapi herbal hipertensi
 Menjelaskan cara membuat terapi herbal
hipertensi
 Demonstrasi cara membuat satu contoh terapi
herbal hipertensi Memperhatikan

3 05 Menit Tanya jawab mengenai materi yang telah Aktif bertanya


disampaikan
4 05 Menit Terminasi:
● Menyimpulkan bersama-sama ● Menden
● Evaluasi materi yang telah disampaikan
garkan
● Kontrak kegiatan selanjutnya
● Aktif
● Mengucap salam
menjawab
● Menyet
ujui kontrak
● Menjaw
ab salam

I. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Mahasiswa :
a) Satuan Acara Pembelajaran telah dibuat, dikonsulkan, dan mendapat
persetujuan pembimbing
b) Materi telah disiapkan, dikonsulkan dan mendapat persetujuan pembimbing
c) Mahasiswa telah mempelajari dan menguasai materi
d) Mahasiswa telah memberitahukan/menyebarkan informasi tentang penyuluhan
melalui ibu – ibu kader, dan juga melalui masing – masing ketua RT kepada
warga.
2) Sasaran : Warga RW 05 Mulyaharja
3) Perlengkapan:
a) Tempat kegiatan telah mendapat izin 2 hari sebelum kegiatan
b) Alat dan media yang diperlukan telah disiapkan 1 hari sebelum kegiatan
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa
a) Mahasiswa hadir 30 menit sebelum kegiatan dimulai
b) Fasilitator bergabung dengan peserta dan memfokuskan peserta pada materi
yang disampaikan
c) Mahasiswa (penyuluhan) menyampaikan dan mendemonstrasikan materi
dengan baik dan dapat dimengerti oleh peserta
d) Mahasiswa memberikan reinforcement positif kepada peserta penyuluhan
e) Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2) Sasaran
a) Peserta penyuluhan hadir tepat waktu dan berkumpul di tempat yang telah
dipersiapkan
b) Peserta penyuluhan mendengarkan dengan aktif saat materi penyuluhan di
sampaikan
c) Peserta penyuluhan aktif bertanya tentang hal yang belum dimengerti
d) Peserta penyuluhan mengikuti acara sampai selesai
3) Perlengkapan
a) Alat dan media dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik.

c. Evaluasi hasil
1) Mahasiswa
a) 100 % mahasiswa hadir
b) Mahasiswa menyampaikan materi dengan baik
2) Sasaran
a) 80 % peserta hadir
b) Peserta penyuluhan mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan
dengan benar dari penyuluhan minimal 80 %
3) Perlengkapan
● Alat dan media berfungsi dengan baik
HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas
tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal atau
tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Bedasarkan JNC (Joint
National Comitee) VII, seorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140
mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih (Chobaniam, 2004).
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang) (Sheps, 2005).

B. Tipe Penyakit darah tinggi atau Hipertensi


Dikenal berbagai pengelompokan hipertensi menurut Junaidi (2010) :
1. Menurut Kausanya :
a. Hipertensi esensial (hipertensi primer), adalah hipertensi yang penyebabnya tidak
diketahui. Terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi. Hipertensi esensial
kemungkinan disebabkan oleh beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh
darah yang kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hipertensi esensial merupakan penyakit multifaktor yang dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan. Pengaruh faktor gentik ini sangat bervariasi,
dilaporkan sekitar 15% pada populasi tertentu sampai dengan 60% pada populasi
lainnya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tekanan darah antara lain obesitas,
stres, peningkatan asupan natrium, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan lain-
lain. Pada hipertensi esensial, diastolik meninggi saat berdiri, penurunan
menunjukkan hipertensi sekunder.
b. Hipertensi sekunder, adalah jika penyebabnya diketahui. Pada sekitar 5 - 10%
penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1- 2%,
penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil
KB). Hipertensi sekunder juga bisa disebabkan oleh penyakit/keadaan seperti
feokromositoma, hiperaldosteronisme primer (sindroma Conn), dan sindroma
Cushing.
2. Menurut gangguan tekanan darah yaitu : a) Hipertensi
sistolik; peninggian tekanan darah sistolik saja, b) Hipertensi diastolik; peninggian
tekanan diastolik.
3. Menurut beratnya atau tingginya peningkatan tekanan
darah yaitu : a) Hipertensi ringan : tekanan darah diastolik 90 – 110, b) Hipertensi
sedang : tekanan darah sistolik 110 – 130, c) Hipertensi berat ; >130.
C. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Klasifikasi hipertensi menurut the Joint National Committee 7
Diastole
Kategori Sistol (mmHg)
(mmHg)
Normal <120 <80
Pre hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 ≥ 100
Sumber : Kuswardhani, (2007)
D. Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah
tinggi.Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan.Ada
juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi.
Beberapa faktor tersebut antara lain:
1. Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah
tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah
tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi.Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
10. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat.Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan
darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita
tekanan darah tinggi.
E. Tanda dan Gejala
Gejala hipertensi adalah pusing atau sakit kepala, sering gelisah wajah merah,
tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa
berat ditengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan,yang bisa saja terjadi
baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal. Retina merupakan bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya
efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil).
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, maka dapat menunjukkan
gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, dan pandangan menjadi
kabur dan yang paling ditakutkan adalah pecahnya pembuluh darah otak sehingga
menyebabkan kelumpuhan (Junaidi, 2010).
F. Pencegahan
1. Jaga berat badan
2. Kurangi makan makanan berlemak dan garam
3. Berhenti merokok dan alcohol
4. Kurangi atau minum kopi
5. Cukup istirahat dan tidur
6. Hindari stress
7. Olahraga secara teratur
8. Banyak makan sayur dan buah
G. Bahaya hipertensi/ komplikasi
Hipertensi harus dicegah karena :
1. Dapat menyebabkan gangguan penglihatan
2. Stroke atau kelumpuhan
3. Serangan jantung
4. Gagal ginjal
H. Pengobatan
1. Penatalaksanaan Nonfarmakologis
Pendekatan nonfarmakologis merupakan penanganan awal sebelum penambahan
obat-obatan hipertensi, disamping perlu diperhatikan oleh seorang yang sedang dalam
terapi obat. Pada pasien hipertensi yang terkontrol, pendekatan nonfarmakologis ini
dapat membantu pengurangan dosis obat pada sebagian penderita.
Pendekatan nonfarmakologis dibedakan menjadi beberapa hal :1) menurunkan
faktor risiko yang menyebabkan atherosclerosis, 2) olahraga dan aktivitas fisik, 3)
perubahan pola makanan : a) mengurangi asupan garam, b) diet rendah lemak jenuh, c)
memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan susu rendah lemak, 4)
menghilangkan stres.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Selain cara pengobatan nonfarmakologis, penatalaksanaan utama hipertensi
primer adalah dengan obat. Keputusan untuk mulai memberikan obat antihipertensi
berdasarkan beberapa faktor seperti derajat peninggian tekanan darah, terdapatnya
kerusakan organ target, dan terdapatnya manifestasi klinis penyakit kardiovaskuler atau
faktor risiko lain (Junaidi, 2010).
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang
dianjurkan oleh JNC VII yaitu diuretika (terutama jenis Thiazide atau Aldosteron
Antagonist), beta blocker, calsium channel blocker, angiotensin converting enzyme
inhibitor, dan angiotensin II receptor blocker. Diuretika biasanya menjadi tambahan
karena meningkatkan efek obat yang lain. Jika tambahan obat kedua dapat mengontrol
tekanan darah dengan baik minimal setelah satu tahun, maka dicoba untuk
menghentikan obat pertama melalui penurunan dosis
3. Pencegahan Tersier.
Pencegahan tersier yaitu upaya mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat
atau kematian. Upaya yang dilakukan pada pencegahan tersier ini yaitu menurunkan
tekanan darah sampai batas yang aman dan mengobati penyakit yang dapat
memperberat hipertensi. Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan follow up
penderita hipertensi yang mendapat terapi dan rehabilitasi. Follow up ditujukan untuk
menentukan kemungkinan dilakukannya pengurangan atau penambahan dosis obat
(Junaidi, 2010).
4. Dengan pengobatan tradisional
a. Timun

1) Kandungan : Vitamin E (menghambat proses penuaan dan menghilangkan


keriput pada kulit), Vitamin C, Kalium, Zat Saponin, Potasium, Magnesium,
dan Serat dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

2) Cara mengolah timun:


 Ambil ½ kg atau 2 buah mentimun dicuci bersih, kemudian diparut
 Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
 Diminum2x/hari, yaitu pada waktu pagi dan sore hari
 Bisa juga dimakan langsung tanpa diparut
 Dimakan 2x/hari, yaitu pada waktu pagi dan sore hari

b. DAUN SELEDRI
1) Kandungan : Phthalides, Apigenin, Fitosterol yang mencegah penyempitan dan
merilekskan pembuluh darah sekaligus menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, Kumarin, Vitamin A, Zat Besi, Kalium dan Mineral.
2) Cara mengolah daun seledri :
 Ambil 7 tangkai daun seledri, kemudian kupas kulit bawang putih 1 siung,
lalu dua bahan tersebut sampai lembut
 Seduh bahan dengan air panas ½ gelas
 Setelah dingin, ramuan disaring
3) Aturan Pakai : Minum ramuan 2x sehari, masing-masing ½ gelas.
4) Catatan : Bila tensi sudah kembali normal, hentikan meminum ramuan ini
dan jangan lupa untuk selalu kontrol tekanan darahnya.

c. BELIMBING WULUH

1) Kandungan : Kalium, Mineral Vitamin C,Vitamin A, Fosfor, dan serat


2) Cara mengolah belimbing wuluh :
 Ambil 3 buah belimbing wuluh
 Kemudian belimbing wuluh dicuci bersih, lalu dipotong-potong
 Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas
 Setelah dingin, air rebusan disaring
3) Aturan Pakai : Minum air rebusan setelah makan pagi
4) Catatan : Bila tensi sudah kembali normal, hentikan
meminum ramuan ini dan jangan lupa untuk selalu kontrol tekanan
darahnya.

d. BAWANG PUTIH

1) Kandungan : Adenosin, Aliin, Allicin dan


senyawa belerang, Vitamin (C, B1 dan A), Kalsium, Minyak Atsiri,
Salltivine
2) Cara mengolah bawang putih :
 Dua butir bawang putih dikupas lalu dikunyah halus-halus
 Setelah itu, minum air hangat sebanyak-banyaknya
3) Aturan Pakai :Lakukan hal ini 2x sehari

e. JUS TOMAT
Bahan-bahan :
– 2 buah tomat
– 100 ml air
– 1 sdm madu
– Es batu secukupnya
Cara Membuat Jus Tomat :
 Potong tomat menjadi 2 bagian, buang bijinya. Masukkan ke dalam
blender.
 Tambahkan air. Proses sampai halus.
 Masukkan daun , dan madu, blender sekali lagi hingga halus.
 Sajikan segera selagi dingin.
 Kombinasi , saponin pada tomat, dan mineral kalium dalam seledri
menjadikan jus penurun darah tinggi ini aman dikonsumsi pria maupun
wanita.
DAFTAR PUSTAKA

Aram V. Chobanian, M.D. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Presure. U.S.
Departement Of Health And Human Services, NIH Publication No. 04-5230.
Ardiansyah, Muhammad. 2012. BukuKeperawatanMedikalBedahEdisi .Yogyakarta: DIVA
Press.
Hananta, P. Y., 2011. DeteksiDinidanPencegahanHipertensidan Stroke. Yogyakarta: Media
Presindo
Hariana,dkk.2015. KitabResep Herbal. Jakarta :PenebarSwadaya
InstalasiGiziPerjan RS Dr. CiptoMangunkusumodanAsosiasiDietisien Indonesia. “Penuntun
Diet”; EdisiBaru, Jakarta, 2004, PT GramediaPustakaUtama
Junaidi, I., 2009.Hipertensi (Pengenalan, Pencegahan, danPengobatan). Jakarta:
BhuanaIlmuPopuler.
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W. 2009.
“KapitaSelektaKedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Jakarta :Media Aesculapius
FakultasKedokteran UI
Susilo, Y., Wulandari, A. 2011. Cara JituMengatasiHipertensi. Yogyakarta: PenerbitAndi
Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta :
PT Intisari Mediatama.

Anda mungkin juga menyukai