OLEH :
KELOMPOK III
NURHAEDI
WA ODE FIRDA SASMITA DARWIN
NURUL YAOMIL ANGREINY
INTAN PERMATASARI RACHMAN
KELAS C
JURUSAN MATEMATIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul "Pendidikan dan Kebudayaan", serta sholawat
dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Tujuan penulisan Makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam menyelesaikan makalah ini kami banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, terutama Ibu
Immawati Nur Aisyah Rivai selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT berkenan mencatatnya sebagai amal shaleh.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi…………….……………………………………………………… ii
BAB I ( PENDAHULUAN )
BAB II ( PEMBAHASAN )
A. Kesimpulan …………………………………………………… 13
B. Saran …………………………………………………..… ……14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan kurangnya pendidikan di Indonesia?
2. Apa saja Pasal yang mengenai pendidikan?
3. Bagaimana hubungan pasal tersebut dengan masih kurangnya
pendidikan di Indonesia?
4. Apa pokok pernyataan yang dirumuskan dalam pasal 32 UUD 1945?
5. Bagaimana realisasi Pasal 32 UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
6. Apa upaya pemerintah dalam usaha memelihara budaya nasional
Indonesia dalam konteks kekinian?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan di Indonesia
2. Kurangnya Dukungan
Hampir 80% orang yang tidak mampu dan tidak mau sekolah karena
pesimis. Karena kurang dukungan dari orang tua
Ilmu itu bukan sekedar rumus, hafalan Ilmu itu kunci untuk hidup.
Semua itu butuh ilmu. kalau kita tidak tau caranya makan, kita akan
mati. kalau kita tidak tau caranya berjalan. Yang kita bayangkan,
untuk mendapatkan ilmu itu kita harus serius, konsentrasi. Padahal
tidak, kalau kalian bilang begitu, selama ini kalian belajar karena
terpaksa. Ilmu itu didapatkan karena ada kemauan, kemuan adanya
rasa ingin tahu. Dan ingat, gagal atau kalah itu bukan akhir dari
segalanya.
Bahasa Indonesia yang berakar mula pada bahasa Melayu dari daerah
Riau, Sumatera Timur dan semenanjung Malaya, telah terus bertumbuh, semakin
jauh dari bahasa asalnya. Bahasa Indonesia telah dan sedang sangat diperkaya
oleh bahasa-bahasa daerah dan juga oleh bahasa asing. Sedemikian sehingga
bahasa Indonesia telah menjadi bahasa wilayah lintas etnik (lingua franca
Indonesia) selain juga telah mampu berkembang menjadi bahasa ilmu
pengetahuan. Bahasa Indonesia yang berkembang seperti itu telah dan akan terus
menjadi faktor kuat perekat persatuan bangsa.