Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
Adelia Dwi Artini H0916001
Aulia Ghina N. H0916013
Ferrari Julian M. H0916034
Harifa Alfiatu R H0916043
Nabila Ayuningtyas H0916061
Nur Istiqomah H0916066
Zenita Mulya A. H0916088
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Rekayasa Proses Pangan Acara III “Destilasi” ini
adalah :
1. Mahasiswa mampu memisahkan suatu senyawa dalam suatu sampel dengan
metode destilasi sederhana
2. Mahasiswa mampu memahami proses yang berlangsung pada saat destilasi
B. TINJAUAN PUSTAKA
Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan
perbedaan titik didih. Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses
kesetimbangan fasa uap-cair; kesetimbangan ini tergantung pada tekanan uap
larutan. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi
pada proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi, menjelaskan bahwa
tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan
uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam
larutan pada suhu yang sama (Armid, 2009).
Proses distilasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan komponen
dalam larutan yang berbentuk cair atau gas dengan mendasarkan pada perbedaan
titik didih komponen yang ada di dalamnya. Dasar dari pemisahan dengan
distilasi adalah jika suatu campuran komponen diuapkan maka komposisi pada
fase uap akan berbeda dengan fase cairnya. Untuk komponen yang memiliki titik
didih lebih rendah maka akan didapatkan komposisi yang cenderung lebih besar
pada fase uapnya, uap ini diembunkan dan dididihkan kembali secara
bertingkat–tingkat maka akan diperoleh komposisi yang semakin murni pada
salah satu komponen. Pada beberapa campuran komponen, untuk komposisi,
suhu dan tekanan tertentu tidak memenuhi kecenderungan tersebut, artinya jika
campuran tersebut dididihkan maka komposisi fase uapnya akan memiliki
komposisi yang sama dengan fase cairnya, keadaan ini disebut kondisi azeotrop,
sehingga campuran pada kondisi ini tidak dapat dipisahkan dengan cara distilasi
biasa (Abassato, 2007).
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana
tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan
kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik
didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari
zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada
destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih
normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang
ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik
didih destilat (Sahidin, 2008).
Maksud dan proses destilasi adalah untuk memisahkan etanol dari
campuran etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang
berbeda nyata suhu didihnya, destilasi merupakan cara yang paling mudah
dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah
efisien. Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 100ºC dan etanol mendidih
pada sekitar 77ºC. Perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan
pemisahan campuran etanol air. Prinsip: jika larutan campuran etanol air
dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika
uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan
yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya
(Harahap, 2003).
Destilasi air merupakan salah satu cara untuk memisahkan minyak atsiri
dari dalam bahan. Pada metode ini, bahan yang didestilasi akan kontak langsung
dengan air mendidih. Sebelum rimpang jeringau didestilasi, rimpang terlebih
dahulu diubah dalam bentuk chipsuntuk mempermudah dalam proses destilasi.
Permintaan akan minyak jeringau ini sangat luas yaitu dari bidang industri
makanan, farmasi, kecantikan maupun industri parfum (Prisca, 2014).
Destilasi merupakan metode yang paling populer, digunakan secara luas,
dan cost-effective untuk memproduksi minyak esensial di seluruh dunia.
Destilasi tanaman aromatik secara sederhana menggunakan penguapan atau
membebaskan minyak dari membran sel tanaman dengan adanya kelembaban,
dengan menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian mendinginkan campuran
uap untuk memisahkan minyak dari air berdasarkan ketidakbercampuran dan
densitas minyak esensial dengan air (Caroline, 2011).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan
menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare, 2013).
Metode destilasi yang umum digunakan dalam produksi minyak atsiri
adalah destilasi air dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut merupakan
metode yang sederhana dan membutuhkan biaya yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan destilasi uap. Namun belum ada penelitian tentang
pengaruh kedua metode destilasi tersebut terhadap minyak atsiri yang
dihasilkan. Minyak atsiri dalam tanaman aromatik diselubungi oleh kelenjar
minyak, pembuluh–pembuluh, kantung minyak atau rambut granular. Sebelum
diproses, sebaiknya bahan tanaman dirajang (dikecilkan ukurannya) terlebih
dahulu. Namun dalam proses destilasi tradisional pada umumnya ukuran bahan
yang digunakan tidak seragam, karena proses pengecilan ukurannya hanya
melalui proses penghancuran sederhana (Tri, 2012).
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Erlenmeyer
b. Hot Plate
c. Klem holder
d. Kondensor
e. Labu dasar bulat
f. Labu leher tiga
g. Statif
h. Termometer
2. Bahan
a. Air atau Es Batu
b. Air
c. Batu Didih
3. Cara Kerja
Pemasangan alat destilasi dengan benar
Pemanasan
Abassato, Tony Irwanto & Eko Aris Budiarto. 2007. Efisiensi Kolom Sieve Tray
pada Destilasi yang Mengandung Tiga Komponen (Aceton-Alkohol-Air).
Jurnal Nasional. 978-979.
Arman, Muhammad., Agus Prasetya, dan Sihana. 2014. Desain Sistem
Instrumentasi Proses Distilasi Fraksinasi Batch Berbasis Kendali Suhu.
ASEAN Journal of Systems Engineering. 2(2).
Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Unhalu. Kendari.
Caroline. 2011. Pembuatan Minyak Esensial dengan Cara Destilasi. Makalah
Konsep Herbal Indonesia. Depok.
Chin, Fui Seung.., Khim Phin Chong., Atong Markus., dan Nyet Kui Wong. 2013.
The Plyphenols and Alkaloids Content Using Soxhlet and Direct Extation
Methods. World Journal of Agriculture Sciences 9 (3) : 266-270
Christiyanti, Kezia. 2012. Destilasi. Universitas Pasundan. Bandung.
Fahmi, Doni., Bambang Susilo., dan Wahyunanto Agung Nugroho. 2014.
Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus
L.Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem 2 (2): 131-137
Fatimura, Muhrinsyah. 2014. Tinjauan Teoritis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Operasi pada Kolom Destilasi. Jurnal Media Teknik, 11(1): 23-31.
Harahap. 2003. Karya Ilmiah Produksi Alkohol. 6
Ibrahim, Sanusi dan Marham Sitorus. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Miskiyah. 2011. Kajian Standar Nasional Indonesia Susu Cair di Indonesia. Jurnal
Standarisasi 13(1): 1-7.
Mujiburohman, Muhammad. 2004. Model Matematis Distalasi Larutan Azeotrop
Metode Fixed Adsorptive Distillation. Jurnal Teknik Gelegar 15 : 34-41.
Navratilova, Pavlina., Bohumira Janstova., Petra Glossova., dan Lenka Vorlova.
2006. Freezing Point of Heat-treated Drinking Milk in the Czech Republic.
Czech J. Food Sci. 24(4): 156-163.
Prisca, Violetta Effendi & Simon Bambang Widjanarko. 2014. Distilasi dan
Karakterisasi Minyak Atsiri Rimpang Jeringau. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. 2(2) : 1-8.
Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Unhalu. Kendari.
Saleh, Eniza. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Sumatera:
USU Digital library.
Tri, Fuki Yuliarto, Lia Umi Khasanah, &R. Baskara Katri Anandito. 2012.
Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi
Uap-Air) terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis. Jurnal
Teknosains Pangan. 1 (1).
Wakhidah, Nur., Godras Jati M., dan Rohula Utami. 2017. Yoghurt Susu Sapi Segar
dengan Penambahan Ekstrak Ampas Jahe dari Destilasi Minyak Atsiri.
Proceeding Biology Education Conference. 14(1):278-284.
Walangare, K.B.A., A.S.M. Lumenta, J.O. Wuwung, dan B.A. Sugiarso. 2013.
Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut menjadi Air Minum dengan Proses
Destilasi Sederhana menggunakan Pemanas Elektrik. Jurnal Teknik Elektro
dan Komputer Unsrat 2(2): 1-11.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Gambar 2.3 Pengukuran sampel Gambar 2.4 Penetapan suhu dan waktu
100 ml dengan gelas ukur kondensat pertama
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Rumus :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑒𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑠𝑖
Rendemen : 𝑥 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Perhitungan :
1. Sampel Susu Putih
74 𝑚𝑙
Rendemen : 100 𝑚𝑙 𝑥 100%
: 74%
2. Sampel Madu
80 𝑚𝑙
Rendemen : 100 𝑚𝑙 𝑥 100%
: 80%