Anda di halaman 1dari 18

Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan keluar masuk 

pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang terhadap 
pengaruh gelombang dan arus.

Penentuan dimensi (lebar dan kedalaman) alur pelayaran terutama dipengaruhi 
P t di i (l b d k d l ) l l t t di hi
oleh :
1. Karakteristik kapal yang menggunakan pelabuhan (biasanya ditentukan oleh
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan).
pelabuhan)
2. Kondisi meteorologi (angin, pasang surut, dan gelombang yang terjadi).
3. Kondisi oseanografi (bathimetri laut berupa peta kedalaman perairan).
Contoh : Layout Alur Pelayaran
Gambar Tampang Alur Pelayaran

Dimana :

1. h adalah kedalaman pengerukan.


2. H adalah kedalaman alur.
Dikarenakan letak alur pelayaran yang berada di bawah permukaan air sehingga 
Dikarenakan letak alur pelayaran yang berada di bawah permukaan air sehingga
tidak dapat terlihat oleh nahkoda kapal, maka digunakan pelampung dengan warna 
berbeda untuk menunjukkan posisi alur pelayaran di sebelah kanan dan kirinya.
Karakteristik Alur Pelayaran :
Alur masuk ke pelabuhan biasanya sempit dan dangkal. Alur‐alur tersebut 
merupakan tempat terjadinya arus, terutama yang disebabkan oleh pasang surut.

Faktor‐faktor yang mempengaruhi pemilihan karakteristik alur masuk ke pelabuhan


adalah :

• Keadaan trafik kapal.


kapal
• Keadaan geografi dan meteorologi di daerah alur.
• Sifat‐sifat fisik dan variasi dasar saluran.
• Fasilitas fasilitas atau bantuan‐bantuan
Fasilitas‐fasilitas bantuan bantuan yang diberikan pada pelayaran.
pelayaran
• Karakteristik maksimum kapal‐kapal yang menggunakan pelabuhan.
• Kondisi pasang surut, arus, dan gelombang.
Karakteristik Alur Pelayaran
Lanjutan….
j

Alur masuk ke pelabuhan yang lebar dan dalam akan memberikan keuntungan‐
keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti :

• Jumlah kapal yang dapat bergerak tanpa tergantung pada pasang surut akan
lebih besar.
• Berkurangnya batasan gerak dari kapal‐kapal yang memiliki draft besar.
• Dapat menerima kapal berukuran besar ke pelabuhan.
• Mengurangi
g g waktu tunggu gg kapal‐kapal
p p yyangg hanya
y dapatp masuk ke
pelabuhan ketika air pasang.
• Mengurangi waktu transito barang‐barang.
Gambar Gerak Kapal Masuk 
p
dan Keluar Pelabuhan
Kedalaman Alur Pelayaran :
Dasar perairan di pelabuhan harus cukup dalamnya agar kapal dapat masuk dan 
keluar dengan lancar pada saat muka air rendah (LWL/Low Water Level). Kondisi 
ideal yang diharapkan adalah kedalaman air di alur masuk harus cukup besar untuk 
memungkinkan pelayaran pada muka air terendah dengan kapal bermuatan penuh.

Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan kedalaman alur ideal adalah :

Dimana :
• d = draft
d f kapal
k l (meter).
( )
• H = Kedalaman alur pelayaran.
• G = gerakan vertikal kapal karena gelombang dan squat.
• R = ruang kebebasan bersih (dapat diambil 0,2d).
• P = ketelitian pengukuran.
• S = pengendapan sedimen antara dua pengerukan.
• K = toleransi pengerukan.
Gambar Kedalaman Alur Pelayaran
Kedalaman Alur Pelayaran
Lanjutan….
j

• d = draft kapal (meter).


Ditentukan oleh karakteristik kapal terbesar yang menggunakan pelabuhan.

• G = gerakan vertikal kapal karena gelombang dan squat.


Besarannya dapat dihitung dengan (G=0,5*B*sin α0), dimana α adalah sudut
kemiringan kapal.
Gerak vertikal kapal digunakan untuk menentukan kedalaman alur, sedang
gerak horizontal terhadap sumbu alur yang ditetapkan adalah penting untuk
menent kan lebar alur.
menentukan al r
Pengaruh Gelombang pada Gerak Kapal
Kedalaman Alur Pelayaran
Lanjutan….
j

• Squat
Merupakan pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh
kecepatan kapal.

Besar squat (z) dapat dihitung dengan :

Dimana :
• ∆ = vol. air yang dipindahkan (m3) → (d*Lpp*B)
• Lpp = Length Between Perpendiculars (panjang garis air) (m)
• Fr = angka Fraude (V/√gh)
• V = kecepatan kapal (m/d)
• g = percepatan grafitasi (m/d2)
• h = kedalaman air (m)
Lebar Alur :
Lebar alur biasanya diukur pada kaki sisi‐sisi miring saluran atau pada kedalaman 
yang direncanakan.

Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu :


• Lebar, kecepatan,
Lebar kecepatan dan gerak kapal
• Traffic kapal → apakah alur yang direncanakan untuk satu atau dua
jalur
• Kedalaman alur
• Merupakan alur yang sempit atau lebar
• Stabilitas tebing alur
• Angin, gelombang, arus, serta arus melintang dalam alur
Lebar Alur
Lanjutan….
j

L b  Al  S  J l  (B
Lebar Alur Satu Jalur (Bruun, P.,
 P 1981)
8)

Lebar Alur Dua Jalur (Bruun, P., 1981)
Lebar Alur
Lanjutan….
j

Lebar Alur menurut OCDI

Untukk alur
l yang berada
b d di d luar
l pemecah h gelombang,
l b l b alur
lebar l haruslah
h l h lebih
l b h besar
b
daripada yang diberikan dalam tabel tersebut, hal ini dimaksudkan agar kapal dapat
melakukan gerakan (manuver) dengan aman di bawah pengaruh gelombang, arus,
topografi,
p g , dan sebagainya.
g y
Trase Alur Pelayaran:
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam merencanakan trase alur
pelayaran :
• Sedapat mungkin trase alur harus mengikuti garis lurus
• Satu garis lengkung akan lebih baik daripada sederetan belokan kecil dengan
interval pendek
• Garis lurus yang menghubungkan dua kurva lengkung harus mempunyai
panjang minimum 10x panjang kapal terbesar
• Sedapat mungkin alur tersebut harus mengikuti arah arus dominan, untuk
memperkecil alur melintang
• Jika mungkin, pada waktu kapal terbesar masuk pada air pasang, arus
berlawanan dengan arah kapal yang datang
• Gerakan kapal akan sulit apabila dipengaruhi oleh arus atau angin melintang.
H l ini
Hal i i dapat
d terjadi
j di ketika
k ik kapalbergerak
k lb k dari
d i daerah
d h terbuka
b k kek perairan
i
terlindung, untuk itu maka lebar alur dan mulut pelabuhan harus cukup besar
• Pada setiap alur terdapat apa yang disebut sebagai “titik tidak boleh kembali”
dimana kapal tidak boleh berhenti atau berputar,
berputar dan mulai dari titik tersebut
kapal‐kapal diharuskan melanjutkan sampai ke pelabuhan
Trase Alur Pelayaran
Lanjutan….
j

Gambar Lebar Alur Pelayaran pada Belokan
Kolam Pelabuhan :
Kolam pelabuhan haruslah tenang, memiliki luas dan kedalaman yang cukup, 
sehingga memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan proses 
bongkar muat barang dan penumpang. Selain itu juga harus memiliki tanah dasar 
yang cukup baik untuk bisa menahan angker dari pelampung penambat.
• Kolam Putar
Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arah kapal minimum adalah
luasan dengan jari‐jari 1,5x panjang kapal total (Loa) dari kapal terbesar yang
menggunakannya.

• Kedalaman Kolam Pelabuhan


Dengan memperhitungkan gerak osilasi kapal, kedalaman kolam pelabuhan
adalah 1,1x draft kapal pada muatan penuh di bawah elevasi muka air rencana.

• Ketenangan Kolam Pelabuhan


Kolam pelabuhan harus cukup tenang baik dalam kondisi biasa maupun badai.
K l
Kolam di depan
d d
dermaga h
harus t
tenang untuk
t k memungkinkan
ki k penambatan
b t
selama 95%‐97,5% dari hari atau lebih dalam satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai