Anda di halaman 1dari 18

Kelompok Tak - Seksi Z

Panti Asuhan “BERIKU HATI”

PROPOSAL RANCANGAN HUMANITY IN ACTION


PDU 107 - Aktualisasi Diri

SEKSI Z

Agnes Vereen Santoso 2017-0751-0056 Commented [TACA21]: Tidak perlu menggunakan tabel
anak2ku wkwk
Brenda Elizabeth 2017-0751-0051
Caecilia Maureen Budihardja 2017-0751-0009
Gregorius 2017-0751-0032
Jane Gabriela 2017-0751-0043
Kristianti Widiastri 2017-0751-0026
Maria Ananda Putri 2017-0751-0042

Oktober 2017
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

DAFTAR ISI

COVER 1
DAFTAR ISI 2
BAB I – LATAR BELAKANG 3
BAB II – LANDASAN TEORI 5
BAB III – TUJUAN KEGIATAN 7
BAB IV – PERENCANAAN KEGIATAN
BAB IV.A. DETAIL KEGIATAN 10
BAB IV.B. TARGET DAN SASARAN KEGIATAN 12
BAB IV.C. METODE PELAKSANAAN 12
BAB V PERENCANAAN ANGGARAN 13
BAB VI PENUTUP 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN I INFORMED CONSENT 16
LAMPIRAN II DOKUMENTASI 17

2
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB I
LATAR BELAKANG Commented [TACA22]: Jadi di latar belakang ini, kalian
harus menjabarkan kebutuhan atau masalah apa yang
Panti Sosial Asuhan menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (2004:4) adalah terdapat di komunitas, lalu silakan kaitkan kegiatan kalian
dengan kebutuhan komunitas tersebut. Tolong jangan
suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan berupa asumsi atau dibuat2 ya misalnya, “komunitas kami
banyak anak nakal” taunya ga. Kecuali saat kalian
pelayanan kesejahteraan sosial pada anak telantar dengan melaksanakan penyantunan dan wawancara, narasumber mengatakan demikian.
Contoh yang benar: “berdasarkan informasi narasumber,
pengentasan anak telantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam komunitas ini sudah sangat jarang dikunjungi oleh
masyarakat sehingga penghuni komunitas merasa bosan
memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh karena tidak adanya kegiatan, maka dari itu kami membuat
kegiatan yang terdiri dari blablabla (gambaran besar
kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya sesuai dengan kegiatan)”
yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita- cita bangsa dan sebagai insan yang
akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan nasional.
Panti Asuhan “BERIKU HATI” adalah salah satu lembaga usaha kesejahteraan sosial
yang sudah berdiri sejak tahun 1991 oleh pasangan Johanes Pangemanan dan Ibu Maritje
Katulis. Panti Asuhan ini berdiri pertama kali di Manado di bawah naungan Yayasan Goshen
Care dan dimulai dengan 4 orang anak yang berasal dari suku Dayak Pedalaman Kalimantan
Barat. Sejak berdirinya hingga saat ini, Panti Asuhan “BERIKU HATI” telah mendidik dan
mengasuh lebih dari 100 orang anak yang berasal dari berbagai macam suku yang ada di
Indonesia. Sebagai bentuk nyata dari keberhasilan pelayanan sosial ini adalah banyaknya anak-
anak yang dibina di panti asuhan ini telah menjadi orang-orang yang berhasil dan ikut
memberikan keahlian mereka untuk bangsa ini karena ada yang bekerja di rumah sakit, klinik,
sekolah musik, perusahaan, dan lain-lain. Semua anak-anak yang berada di Panti Asuhan
“BERIKU HATI” merupakan anak-anak yang merupakan anak yatim piatu dan anak dari
keluarga sangat miskin yang tidak dapat merawat anak-anaknya.
Anak-anak yang ada di panti asuhan “BERIKU HATI” berusia 3-18 tahun. Kebanyakan
dari mereka bersekolah di Ciledug, tetapi beberapa ada yang sudah menjadi mahasiswa di
Sekolah Tinggi Teologi di panti asuhan tersebut. Setiap pagi, sebelum jam 4 subuh, mereka
harus bersiap-siap seperti mandi dan sarapan. Sesudah itu, mereka berangkat bersama-sama
menggunakan mobil ke Ciledug untuk bersekolah. Setiap hari, mereka baru sampai kembali ke
panti asuhan sekitar jam 5 sore. Setelah itu mereka diberi waktu untuk mandi, mengerjakan
PR, dan berdoa bersama. Setelah jam 7.30 malam, mereka semua kemudian masuk ke kamar
masing-masing untuk istirahat. Aktivitas yang penuh ini membuat anak-anak panti asuhan
“BERIKU HATI” menjadi lebih disiplin waktu dan bertanggung jawab. Mengingat bahwa
mereka mempunyai jadwal yang padat, mereka tetap punya semangat untuk menjalani hari-

3
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

harinya. Anak-anak di panti asuhan “BERIKU HATI” juga diberikan pendidikan agama yakni
Pendidikan Kristiani. Akan tetapi, kekhasan Kristiani mereka tidak menutup kemungkinan
adanya interaksi dengan orang atau kelompok yang menganut agama lain. Mereka sangat
terbuka dengan keberagaman agama namun mereka juga mengerti bahwa mereka beragamakan
Kristen.
Panti Asuhan “BERIKU HATI” sering mendapatkan kunjungan dari organisasi-
organisasi lain dan biasanya di akhir pekan. Biasanya mereka mengadakan acara-acara bakti
sosial. Setelah kami melakukan survei tempat, kami hanya diberikan kesempatan mengunjungi
hanya pada hari kerja. Waktu yang minim ini membuat kami harus membangun rapport dengan
cara menemani mereka belajar, menjadi teman berbicara, dan bermain atau ice breaking agar
mereka tidak jenuh.
Sarana dan prasarana yang ada di Panti Asuhan “BERIKU HATI” sudah cukup
memprihatinkan. Ketika kami berkunjung ke sana, kami diberi tahu bahwa mereka
membutuhkan pondasi selasar dan kamar mandi baru agar anak-anak di sana dapat merasa
lebih nyaman. Mendengar hal ini, kami mencoba mengumpulkan dana. Masing-masing
anggota kelompok akan mengumpulkan uang sebesar Rp100.000,-. Selain itu, kami juga akan
berjualan agar dapat memenuhi target uang sumbangan kami.
Kami akan melaksanakan project ini sebagai bentuk “Humanity in Action” dari kami
sebagai mahasiswa-mahasiswi Fakultas Psikologi Unika Indonesia Atma Jaya yang sedang
mempelajari positive psychology. Kami sebagai mahasiswa menyadari bahwa kami diharapkan
untuk tidak hanya mengerti secara teori apa yang kami pelajari di universitas, namun juga dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari bahwa positive psychology
ini sangatlah penting, tidak hanya bagi seorang mahasiswa, namun juga sebagai manusia yang
hidup di lingkungan sosialnya.
Kami juga menyadari betapa pentingnya peran keluarga dalam perkembangan diri
seseorang setelah mempelajari “the bioecological theory of human development”
(Bronfenbrenner; 2005). Anak-anak yang hidup di panti asuhan memiliki “keluarga” yang
memiliki anggota yang banyak, yaitu dapat mencapai puluhan anggota dalam sebuah panti
asuhan. Intensitas perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak di panti asuhan tentunya
berbeda dengan mereka yang dibesarkan oleh orangtua kandung mereka. Anak-anak berusia 6
hingga 12 tahun memerlukan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, kami akan
mendampingi anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun dalam project kami ini.

4
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Positive psychology atau psikologi positif
Positive psychology atau psikologi positif adalah studi mengenai kondisi dan
proses yang berkontribusi pada pengembangan optimal seseorang, kelompok, atau
institusi. Psikologi positif bukan berarti cabang psikologi yang lain merupakan
psikologi negatif, namun psikologi positif muncul karena adanya ketidakseimbangan
dalam psikologi klinis yang hanya berfokus pada masalah-masalah kesehatan mental.
Psikologi positif muncul karena diperlukannya juga perhatian pada apa hal-hal yang
dapat membantu seseorang berkembang, tidak hanya pada apa yang dapat menghambat
seseorang berkembang.
Positif psikologi tidak menolak fakta bahwa penderitaan, stres, atau hal negatif
dalam kehidupan kita sehari-hari tidak ada. Namun psikologi positif berusaha untuk
melihat “sisi lain dari sebuah koin”. Bahwa terdapat juga kebahagiaan dan kesenangan
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan mempelajari keduanya, maka kita dapat
mengerti keseluruhan spektrum dari kehidupan.
Psikologi Positif memiliki 6 virtues dan 24 strengths. Keenam virtues tersebut
adalah kebijaksanaan dan pengetahuan, keberanian, kemanusiaan, keadilan,
penguasaan diri, dan transendensi. Dari keenam virtues tersebut, masing-masing
memiliki kekuatan yang harus dimiliki agar virtue tersebut dapat dimiliki oleh
seseorang. Dalam kegiatan ini, kami berfokus pada virtue kemanusiaan atau humanity.
Virtue humanity berfokus pada kemampuan untuk perhatian dan membentuk relasi
dengan orang lain. Virtue humanity mengandung 3 strength, yaitu love (cinta kasih),
kindness (kebaikan), dan social intelligence (kecerdasan sosial).
Cinta kasih menghargai kedekatan relasi antar orang, dimana ada kepedulian
dan keterbukaan dalam relasi tersebut. Strength ini membuka kesempatan bagi orang
untuk percaya dalam orang lain dan juga menjadikan orang tersebut sebuah prioritas
dalam menentukan sebuah pilihan. Dan dari devosi terhadap orang lain inilah, maka
seseorang akan merasakan sebuah kepuasaan atas apa yang telah ia lakukan.
Kebaikan terdiri dari melakukan sesuatu yang kepada orang lain tanpa
mengharapkan adanya balasan atau hadiah bagi dirinya. Kebaikan menuntut
penghargaan bagi orang lain dan juga emosi. Orang yang baik menemukan kebahagiaan
melalui aksi memberi dan membantu orang lain.

5
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

Seseorang yang memiliki kecerdasan sosial mengetahui dan peka bahwa orang
lain memiliki perasaan dan juga menyadari apa dampak dari aksinya terhadap
lingkungan sosialnya. Seseorang yang memiliki kecerdasan sosial berusaha untuk
membuat semua orang nyaman dan berperan dalam lingkungan sosial tersebut.

6
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB III
TUJUAN KEGIATAN
Pada setiap kunjungan kami ke Panti Asuhan Beriku Hati, kami akan menemani anak-
anak belajar pada malam hari, dua kali dalam seminggu. Selain itu, di sela-sela kegiatan belajar,
kami juga akan mengadakan beberapa ice breaking. Kegiatan ini tidak hanya kami lakukan
semata-mata demi memenuhi tugas kami dalam mata kuliah Aktualisasi Diri. Ada tujuan yang
lebih besar, yaitu menerapkan semua pelajaran yang telah kami dapatkan selama kami
mengikuti mata kuliah Aktualisasi Diri.
Berikut beberapa pelajaran yang ingin kami terapkan dari kegiatan ini:
 Dari kegiatan ini, kami ingin menerapkan Positive Psychology. Positive
Psychology atau Psikologi Positif adalah salah satu dari cabang-cabang
psikologi terapan yang paling baru dan menarik. Fokus dari psikologi positif
bukan pada pemahaman dan penanganan permasalahan, luka batin, dan
psikopatologi (seperti depresi), melainkan pada pemahaman dan peningkatan
kebahagiaan (dan kondisi-kondisi positif lain yang juga menjadi bagian dari
kesehatan dan kesejahteraan) dalam diri setiap orang di kehidupan sehari-hari.
(Sharp, Timothy J. 2007. Happiness is Now: Strategies for a Happy Life.
Australia: Finch Publishing.) Penerapan Psikologi Positif dalam kegiatan ini
adalah dengan menghargai setiap perbuatan anak serta melihatnya sebagai suatu
kelebihan. Kami akan menghargai anak-anak di Panti Asuhan Beriku Hati
dengan mendengarkan mereka bercerita tentang kesehariannya (yang akan
terlaksanakan dalam kegiatan sharing sebagai bentuk ice breaking). Kami
melihat bahwa anak-anak di Panti Asuhan merasa jenuh dengan kegiatan
belajarnya sehari-hari dikarenakan mereka tidak dapat menceritakan apa yang
menjadi permasalahan dalam hidup mereka, dan juga tidak mendapatkan solusi
yang baik akan permasalahan tersebut. Sehingga mereka merasa tertekan dan
sendirian. Melalui kegiatan ini kami berharap bahwa kami dapat membantu
mereka dalam menghadapi apapun permasalahan yang ada di hidup mereka.
Kami memang belum sepenuhnya mengerti bagaimana kami dapat membantu
orang-orang dalam menghadapi permasalahan di kehidupan sehari-harinya,
mengingat bahwa kami merupakan mahasiswa Psikologi di semester pertama.
Namun kami merasa bahwa sebagai mahasiswa Psikologi di semester pertama,

7
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

kami dapat setidaknya menjadi teman bercerita yang pengertian dan sabar bagi
mereka, dimana menceritakan permasalahan yang dihadapi oleh diri seseorang
merupakan sebuah langkah pertama dalam penyelesaian masalah tersebut.
Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak di Panti Asuhan Beriku Hati
akan merasa dihargai dan kejenuhan terhadap kegiatan belajar dapat berkurang.
 Psikologi Positif memiliki 6 virtues dan 24 strengths dan salah satunya adalah
virtue Humanity atau kemanusiaan. Humanity merupakan tema dari kegiatan
Pra-Masa Bimbingan dan Masa Bimbingan pada tahun ini. Dengan kegiatan
yang kami lakukan di Panti Asuhan Beriku Hati, kami ingin menerapkan nilai
kemanusiaan tersebut. Kami juga bisa menerapkan semua strengths yang
terdapat dalam virtue Humanity. Strength yang pertama adalah Love atau cinta
kasih. Dalam kegiatan ini, kami ingin memberikan cinta kasih dengan cara
membagikan kebahagiaan lewat beberapa ice breaking yang akan kami Commented [TACA23]: Kaitan antara love dengan ice
breaking apa ya?
lakukan. Ice breaking yang kami maksud adalah ice breaking dengan bentuk
sharing dan games. Sharing dapat menjadi sebuah sarana bagi anak-anak di
Panti Asuhan Beriku Hati untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain
(dalam kegiatan ini, kami sebagai “kakak” bagi mereka), dan games merupakan
sebuah sarana bagi anak-anak di Panti Asuhan Beriku Hati untuk tertawa dan
bermain. Menurut kami, cinta kasih bukanlah sesuatu yang extravagant atau
berlebihan, namun lebih ke tindakan-tindakan sederhana yang konstan dan
tulus. Strength yang kedua adalah kindness atau kebaikan. Hal ini kami terapkan
dengan cara membantu anak-anak di situ belajar dan mengerjakan PR. Strength
yang ketiga adalah social intelligence atau kecerdasan sosial. Hal ini kami
terapkan dengan cara memperlakukan semua anak di panti asuhan tersebut
sebaik mungkin tanpa menyinggung perasaannya dan tidak membahas
statusnya sebagai anak yatim piatu atau anak yang berkekurangan.
 Etika yang kami pelajari di salah satu kegiatan dalam Masa Bimbingan juga
akan kami terapkan dalam kegiatan ini. Etika, menurut KBBI, adalah ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
Dengan etika yang telah kami pelajari, kami berusaha menghargai hasil kerja
dan usaha para staff dalam membangun dan membina Panti Asuhan Beriku Hati
dengan menghargai anak-anak maupun staff Panti Asuhan Beriku Hati. Kami

8
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

juga akan memberikan diri usaha kami yang terbaik untuk membantu mereka
dalam hal apapun sesuai dengan kemampuan kami.

9
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB IV
PERENCANAAN KEGIATAN
IV.A. DETAIL KEGIATAN Commented [TACA24]: Di break down per hari ya.
Silakan bikin rundown serta penjelasan masing2 kegiatan.
Dalam kegiatan kami ini, kami akan mengunjungi Panti Asuhan Beriku Hati di Misalnya ice breaking apa yang akan dibawakan gt2.

Kecamatan Cisauk, Kampung Baru. Dalam kunjungan-kunjungan kami nantinya, kami


akan mendampingi anak-anak berusia 6 sampai dengan usia 12 tahun dalam belajar dan
mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka. Kegiatan mendampingi anak-anak di Panti
Asuhan Beriku Hati dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka kami
anggap merupakan kegiatan yang paling bermanfaat bagi mereka karena mereka sering Commented [TACA25]: Tapi apakah mereka
membutuhkan kegiatan ini?
merasa jenuh saat belajar dan kami berusaha untuk belajar menjadi sedikit lebih
menyenangkan dan mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar. Sehingga
kunjungan kami bukan sebuah acara permainan, namun merupakan sebuah acara
belajar bersama. Panti Asuhan Beriku Hati memiliki 21 anak berusia 6-12 tahun.
Sedangkan kelompok kami beranggotakan 7 orang, sehingga tiap anggota kelompok
kami akan mendampingi 3 anak dalam proses kegiatan kami. Commented [TACA26]: Sudah deal dengan pihak
pantinya mengenai proses belajar seperti ini??
Kami juga menyadari tentang pentingnya kegiatan sharing dalam masa tumbuh
kembang anak. Sehingga kami akan menyempatkan waktu untuk melakukan sharing
dan mendengarkan cerita tentang keseharian mereka setelah kegiatan belajar mengajar
selesai. Berikut rundown kegiatan yang akan kami laksanakan di Panti Asuhan Beriku
Hati:
RUNDOWN KEGIATAN
KUNJUNGAN PANTI ASUHAN BERIKU HATI
Hari dan tanggal Waktu Kegiatan
pelaksanaan
Rabu, 11 Oktober 17:00 – 17:10 Perkenalan
2017 17:10 – 18:15 Pendampingan belajar dan
mengerjakan PR
18:15 – 18:30 Ice breaking atau sharing
18:30 – 19:00 Doa malam sebelum tidur
Jumat, 13 Oktober 17:00 – 18:15 Pendampingan belajar dan
2017 mengerjakan PR
18:15 - 18:30 Ice breaking atau sharing

10
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

18:30 - 19:00 Doa malam sebelum tidur


Rabu, 18 Oktober 17:00 – 18:15 Pendampingan belajar dan
2017 mengerjakan PR
18:15 - 18:30 Ice breaking atau sharing
18:30 - 19:00 Doa malam sebelum tidur
Jumat, 20 Oktober 17:00 – 18:15 Pendampingan belajar dan
2017 mengerjakan PR
18:15 - 18:30 Ice breaking atau sharing
18:30 - 19:00 Doa malam sebelum tidur
Rabu, 25 Oktober 17:00 – 18:15 Pendampingan belajar dan
2017 mengerjakan PR
18:15 - 18:30 Ice breaking atau sharing
18:30 - 19:00 Doa malam sebelum tidur
Jumat, 27 Oktober 17:00 – 18:00 Pendampingan belajar dan
2017 mengerjakan PR
18:00 - 18:30 Penutupan (pesan dan kesan dari
anak panti asuhan beriku hati,
penyerahan bingkisan dan ucapan
terima kasih, foto bersama)
18:30 - 19:00 Doa malam sebelum tidur
Selain kegiatan yang akan berlangsung di Panti Asuhan Beriku Hati, kami juga
akan mengumpulkan dana yang nantinya akan kami berikan kepada panti asuhan Commented [TACA27]: Luv this idea! Mangat gengs!:)

tersebut. Hal ini kami lakukan melihat kondisi Panti Asuhan Beriku Hati yang masih
berkekurangan banyak hal, terutama dalam hal fasilitas umum seperti kamar mandi.
Perlu diketahui bahwa Panti Asuhan Beriku Hati hanya memiliki 2 buah kamar mandi,
yang digunakan untuk semua anak-anak dan staff di Panti Asuhan Beriku Hati. Namun
kami juga menyadari bahwa kami tidak dapat memberikan dana untuk membangun
fasilitas tersebut mengingat bahwa sumber daya yang kami miliki terbatas dan waktu
yang terbatas, sehingga kami memutuskan untuk memberikan sumbangan dalam
bentuk kipas angin dan bingkisan untuk setiap anak. Kami melihat bahwa kipas angin
yang dimiliki oleh Panti Asuhan Beriku Hati sudah jelek dan juga tidak banyak
jumlahnya.

11
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

Kegiatan pengumpulan dana akan kami lakukan pada tanggal 8 Oktober 2017
hingga 24 Oktober 2017. Kami akan berjualan makanan dan/atau minuman kepada
mahasiswa/i di Kampus BSD Unika Indonesia Atma Jaya. Kami akan menawarkan
makanan dan/atau minuman melalui media sosial, dan juga akan menawarkan secara
langsung kepada mahasiswa/i di Kampus BSD Unika Indonesia Atma Jaya. Detail
mengenai pemasukkan dan pengeluaran akan dilampirkan di Laporan Anggaran pada
Bab IV. Setiap anggota kelompok kami akan terlibat langsung dalam pembuatan
makanan dan/atau minuman dan juga dalam penjualan.
Modal awal merupakan sumbangan dari tiap anggota sebesar seratus ribu
rupiah, sehingga modal awal kami adalah tujuh ratus ribu rupiah. Uang tersebut tidak
akan dikembalikan kepada anggota, namun juga menjadi dana untuk pembelian
sumbangan.
Dari dana yang telah terkumpul dari penjualan dan juga sumbangan dari tiap
anggota, kami akan membeli kipas angin dan bingkisan pada tanggal 25 Oktober 2017,
dan kemudian akan kami berikan kepada Panti Asuhan Beriku Hati pada kunjungan
terakhir kami sebagai kelompok ‘Tak’ yaitu pada tanggal 26 Oktober 2017.
IV.B. TARGET DAN SASARAN KEGIATAN Commented [TACA28]: Ini maksudnya subjek kegiatan
kalian. Misalnya target dan sasarannya adalah opa dan oma
Target dan sasaran dari kegiatan mendampingi anak-anak dalam belajar dan berusia blablabla yang tinggal di panti blabla

mengerjakan tugas adalah anak-anak berusia 6 sampai 12 tahun di Panti Asuhan Beriku
Hati yang berjumlah 21 anak.
IV.C. METODE PELAKSANAAN Commented [TACA29]: Ini maksudnya metode yang
kalian gunakan untuk berkegiatan. Misalnya lecturing,
Kegiatan mendampingi anak-anak dalam belajar dan mengerjakan tugas akan sharing, games, dll

kami laksanakan di Panti Asuhan Beriku Hati, Cisauk. Kegiatan ini akan kami lakukan
2 kali seminggu, dan tiap kunjungan akan berdurasi kurang lebih 120 menit. Dalam
kunjungan-kunjungan kami nantinya, kami akan mendampingi anak-anak berusia 6
sampai dengan usia 12 tahun dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah
mereka.
Metode yang kami gunakan adalah games dan sharing sebagai ice breaking,
dan juga kami akan mendampingi anak-anak dalam belajar dan mengerjakan tugas
dengan sistem satu anggota kelompok kami akan mendampingi 3 orang anak Panti
Asuhan Beriku Hati. Dalam kegiatan ini, kami akan bekerja berdampingan dengan staff
dari Panti Asuhan Beriku Hati.

12
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB V
PERENCANAAN ANGGARAN

PEMASUKKAN
Sumbangan dari tiap anggota Rp 700.000,00
Keuntungan bersih dari penjualan Rp 1.000.000,00
+
Total pemasukkan Rp 1.700.000,00

PENGELUARAN
Biaya transportasi Rp 150.000,00
+
Total pengeluaran Rp 150.000,00
+
Total keuntungan Rp 1.550.000,00

Keterangan:
 Seluruh hasil keuntungan kemudian akan digunakan untuk pembelian kipas angin
(dengan kisaran harga Rp 300.000,00) dan bingkisan yang kemudian akan diberikan
kepada Panti Asuhan Beriku Hati.
 Tiap anggota menyumbangkan dana sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah)
sebagai modal awal, dan uang tidak akan dikembalikan kepada maisng-masing
anggota, namun juga digunakan dalam pembelian sumbangan.
 Biaya transportasi dihitung dengan asumsi sekali perjalanan pulang-pergi dari Kampus
BSD ke Panti Asuhan Beriku Hati adalah sebesar Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu
rupiah).
 Keuntungan bersih merupakan target yang ingin kami capai.

13
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB VI
PENUTUP

Demikian proposal rancangan “Humanity in Action” ini kami buat. Kegiatan yang
berlatarbelakangkan positive psychology ini bertujuan untuk menerapkan positive psychology
ke kehidupan sehari-hari. Kegiatan akan dilaksanakan di Panti Asuhan Beriku Hati, Cisauk.
Ada 2 bentuk kegiatan yang akan kami lakukan, yaitu mendampingi anak-anak dalam belajar
dan mengerjakan tugas, dan mengumpulkan dana untuk pembelian sembako yang kemudian
akan diberikan kepada Panti Asuhan Beriku Hati.
Kami berharap setelah terlaksanakannya kegiatan ini, anak-anak di Panti Asuhan
Beriku Hati belajar bahwa berusaha untuk menjadi lebih baik tidak harus melalui tindakan
besar. Cukup dengan memberi perhatian dan terbuka dapat memberikan kehangatan bagi
orang lain. Kami juga berharap agar anak-anak di Panti Asuhan Beriku Hati merasakan yang
namanya memiliki “kakak” yang membantunya dalam mengerjakan sesuatu dan juga menjadi
teman bercerita bagi mereka. Kami juga berharap bahwa kami, sebagai manusia yang masih
memiliki banyak kekurangan, dapat berkembang dan belajar dari anak-anak maupun staff di
Panti Asuhan Beriku Hati.

14
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

Taher, Rahem Al. 2016. What is the Classification of Character Strengths and Virtues?
Diambil dari https://positivepsychologyprogram.com/classification-character-strengths-
virtues/ (30 Agustus 2016)
2012. Pengertian Panti Sosial Asuhan Anak. Diambil dari
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/10/pengertian-panti-sosial-asuhan-anak.html
2015. Tentang Kami. Diambil dari http://berikuhati.org/tentang-kami/
Sharp, Timothy J. 2007. Happiness is Now: Strategies for a Happy Life. Australia: Finch
Publishing.
Bronfenbrenner, Urie. 2005. Making Human Beings Human: Bioecological Perspectives on
Human Development. United States of America: Sage Publications, Inc.
https://kbbi.web.id/etika.html
Gable, Shelly L. dan Jonathan Haidt. 2005. What (and Why) Is Positive Psychology? Los
Angeles: Review of General Psychology. Vol. 9, No. 2:103-110.
Soots, Lynn. Developing Humanity. Diambil dari
http://www.thepositivepsychologypeople.com/developing-humanity/

15
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

Lampiran
Informed Consent

16
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

Lampiran
Dokumentasi

Lapangan Bermain Panti Asuhan Beriku Hati

Bagian dari rumah Panti Asuhan Beriku Hati

17
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI

Dapur

Meja makan

18

Anda mungkin juga menyukai