Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

KEPERAWATAN ANAK

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak dengan dosen pengajar
Ns. Ira Rahmawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.An )

Oleh:

Rizky Dewanda 172310101160

KELAS C 2017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit Kronis

Penyakit kronis merupakan permasalahan kesehatan serius dan penyebab


kematian terbesar di dunia. Pada tahun 2008, penyakit kronis menyebabkan kematian
pada 36 juta orang di seluruh dunia atau setara dengan 36 % jumlah kematian di dunia
(WHO, 2013). Berdasarkan hasil temuan Riskesdas pada tahun 2013, penyakit kronis
merupakan sepuluh penyebab utama kematian di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI,
2013).

masalah kesehatan yg berlangsung 3 bulan atau lebih yg dapat mempengaruhi


aktivitas normal anak dimana seorang anak sering membutuhkan rawat inap, perawatan
kesehatan dirumah dan atau perawatan medis yg bersifat ekstensif (luas)

Dampak penyakit kronis terhadap anak pada awalnya anak tidak akan
memahami kompleksitas diagnosa dan pengobatannya, serta timbul kebingungan ketika
mereka mencoba untuk mengatasi penyakit dan intensitas pengobatannya. Anak dengan
penyakit kronis tidak bisa selalu mengikuti pengobatan dengan mudah. Mereka merasa
bahwa sakit yg mereka alami adalah hukuman atau dosa masa lalu dari orangtuanya.

Contoh penyakit kronis pada anak :Diabetes Mellitus,Hipertensi,Penyakit jantung non-


kongenital,HIV/AIDS,Melanoma dan Kanker

Terdapat lima tahap kesedihan yang dialami pasien dengan penyakit kronis yang
mematikan yaitu:

1) Denial¸ yaitu menolak kondisinya dengan menyangkal diagnosa yang diberikan


padanya, mencari kebenaran kepada banyak dokter, dan ingin segera meninggalkan
rumah sakit;

2) Anger, pada tahap ini penolakan pada kondisi berubah menjadi perasaan marah, iri
hati, cemburu pada orang lain yang sehat, atau marah kepada tuhan yang biasanya muncul
dalam pertanyaan “mengapa harus aku?”;

3) Bargaining, yaitu tahap pasien telah memiliki pemikiran yang logis bahwa penyakitnya
tidak dapat disembuhkan sehingga pasien hanya berharap untuk ditunda kematiannya
dengan mulai mengubah pola hidup menjadi lebih baik;
4) Depression, tahap ini muncul ketika pasien menyadari bahwa usahanya tidak
sepenuhnya menyembuhkan penyakitnya dan kembali teringat akan kematian yang
ditandai dengan perasaan cemas, tertekan, putus asa, tidak berdaya, pendiam, dan
bersedih;

5) Acceptance, ketika pasien telah mampu melewati masa kesedihannya, pada tahap ini,
pasien telah mampu berdamai dan menyadari kondisi kesehatannya sehingga muncul
pikiran yang positif pada dirinya.

Persepsi akan kematian anak dengan penyakit kronis :

- Bayi : Kematian pada bayi tidak memiliki dampak yang signifikan.


- Toddler : Pada usia toddler masih belum memahami apa itu kematian.
- Preschool : Kematian dianggap sebagai keberangkatan seperti tidur.
- Sekolah : Usia ini menganggap bahwa kematian adalah setan/monster.
- Remaja : Usia ini beranggapan bahwa seharusnya kematian tidak terjadi dan
marah dengan ketidakberdayaan dan ketidakadilan.
Daftar pustaka :

Riyadi S. Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Rizal GL. Upaya Penurunan Kecemasan Pasien Penyakit Jantung. Yogyakarta.


Repository

Anda mungkin juga menyukai