Taufiq el-Hakim lahir pada tahun 1898 di ibu Kota Mesir pertama, Alexandria. Ia
keturunan keluarga Arab-Turki dari keluarga petani kaya. Ayahnya bekerja sebagai Hakim.
Pada usia 7 tahun, Taufiq el-Hakim dimasukkan ayahnya ke sekolah dasar Damanhur di
Damaskus (Fathoni, 2007:145). Ayahnya bekerja sebagai Hakim di provinsi El-Beheira.
Sementara Ibunya merupakan (aristokrat) putri perwira Turki yang sudah pensiun.
Pada usia 7 tahun, Taufiq dimasukkan oleh ayahnya ke sekolah dasar di Damanhur.
Taufiq el-Hakim berusaha membebaskan diri dari kekangan ibunya yang memencilkan dari
kehidupan luar rumah. Akan tetapi, ia tidak bisa berbuat banyak untuk itu. Setamat sekolah
dasar ia dikirim ke Kairo untuk melanjutkan sekolah menengah Muhammad Ali dan tinggal
bersama dua orang pamannya, yang menjadi guru sekolah dasar dan dosen pada Fakultas
Teknik. Di Kairo inilah ia mulai mendapat kebebasan dari otoritas ibunya. Disela-sela kegiatan
menyelesaikan sekolah menengahnya, ia mendalami seni suara dan musik yang
mengantarkannya kepada seni teater (Fathoni, 2007:145).
Ketika terjadi pergolakan nasional di Mesir tahun 1919, Taufiq sempat dijebloskan ke
penjara, turut terlibat di dalamnya bersama pamannya, yaitu Hasan. Taufiq terlibat dalam
pergolakan itu dibawah pimpinan Sa’d Zaglul. Penjara rupa-rupanya menjadi guru terbaik
Taufiq dalam mengembangkan pola pikir dan imaji-kreativitasnya. Namun, ia segera
dibebaskan oleh ayahnya. Sehingga selepas keluar dari penjara, ia pun bersungguh-sungguh
mengembangkan bakat menulisnya.
Lulus dari sekolah menengah, Taufiq el-Hakim melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi
Hukum. Sementara bakat seni dan sastranya mulai tumbuh dalam hati dan pikirannya. Ia pun
kemudian bergabung dengan para seniman muda sebayanya, diantaranya dengan Mahmud
Taimur. Pada tahun 1922, ia sudah mulai menyusun beberapa naskah drama yang dipentaskan
oleh grup teater Ukasyah di gedung teater Al-Azbekiyah (Fathoni, 2007:145). Pementasan
naskah dramanya berjudul ahlul kahfi (penghuni gua) yang terilhami dari al-Qur’am surat al-
Kahfi pada tahun 1932, begitu menggemparkan Mesir karena dianggap sebagai pelopor drama
1
kontemporer Mesir. Drama itu mengkisahkan tentang ‘penghuni gua’. Drama tersebut menjadi
perhatian utama dengan beberapa topik budayanya. Tak kurang pengamat sastra Thaha Husein
dalam harian “al-Wadi’”, menyejajarkan karya tersebut dengan karya para sastrawan barat.
Sementara harian “al-balag”, menyejajarkan karya itu dengan karya sastrawan besar Belgia
yang memperoleh nobel sastra pada 1911, Maurice Masterlinck. Sejak itulah nama Taufiq
dikenal luas oleh publik Mesir.
Pada tahun 1924, Taufiq el-Hakim meyelesaikan studi pada Sekolah Tinggi Hukum. Ia
meminta kepada ayahnya agar diizinkan pergi ke Paris dengan alasan untuk melanjutkan studi
hukum. Ayahnya sangat senang dan menyetujui keinginannya. Akan tetapi selama empat tahun
di Paris ia tak sedikitpun menyentuh masalah-masalah hukum. Selama itu ia gunakan untuk
membaca novel sebanyak-banyaknya, mendalami sastra dan teater, baik di Perancis maupun
diluar Perancis. Ia juga suka dengan musik Barat. Seluruh waktunya dihabiskan di gedung-
gedung opera, konser-konser musik dan mendalami teater. Selain itu, juga dihabiskan
membaca sebanyak-banyaknya budaya dan intelektualitas dari masa klasik dan masa modern
(Fathoni, 2007:146)
Pada tahun 1935, ia mengundurkan diri dari tempat kerjanya di Departemen Kehakiman
, dan beralih ke Departemen Pendidikan karena ia merasa lebih cocok di dalam bidang ini
selama tiga tahun. Kemudian ia pindah ke Departemen Sosial pada tahun 1939, yang hanya
bertahan selama empat tahun. Pada tahun 1943, ia mengundurkan diri dan bertekad
mengabdikan dirinya hanya di bidang sastra yang begitu dicintainya, juga yang telah
membesarkan namanya.
2
Ia menikah selama bekerja di Akhbar al-Yawm pada tahun 1946, istrinya melahirkan
dua anak, Ismail dan Zainab, dan ia tidak memberi tahu siapa pun tentang pernikahannya.
Pada tahun 1950, Taufiq diangkat sebagai Direktur Pustaka Nasional Mesir. Lima tahun
kemudian, ia diangkat menjadi anggota dewan redaksi harian paling terkemuka di Mesir, Al-
Ahram, bersama Najuib Mahfouz, Dr. Lois Us, dan Dr. Aisha Abdurrahman. Kemudian ia oleh
rekan-rekannya diminta untuk bergabung di Jamiyyatul Udaba Mesir, bersama sastrawan
terkemuka lainnya, seperti, Dr. Thaha Husain, Dr. Husain Fauzi, Mahmoud Taimur, Yahya
Haqqi, Kamil El Sanawi, Yusuf El Sibai, Najib Mahfouz, Ihsan Abdul Quddus, Abdurrahman
El Sharqawi, dan Ahmad Bahauddin.
Pada tahun 1956, ia diangkat menjadi anggota Majelis Tinggi Sastra dan Seni,
kemudian ia menjadi wakil Mesir di UNESCO pada tahun 1959.
Karya-Karyanya
Karyanya terinspirasi oleh warisan Mesir dalam berbagai bentuk dan perkembangan
sosial dan politik di Mesir sejak zaman revolusi 1919.
Cerita Pendek :
Novel
3
Naskah Drama
Tahap pertama : Dalam tulisan tahap ini kata-katanya masih sedikit, jadi dia
memilih untuk mengutip banyak ungkapan untuk kinerja makna dalam pikirannya. Pada
tahap ini ia menulis lakon al-Kahfi, Usfur min al-syarqi, dan ‘audatu ruh.
Tahap kedua : Pada tahap ini untuk lebih pada kompatibilitas kata-kata untuk makna,
menemukan kesesuaian antara makna dan kata-kata yang diungkapkan pada bahasa.
Penulisannya semakin berkembang dengan memahami prinsip-prinsip ekspresi yang baik.
Tahap ini diwakili oleh drama Sheherazade, al-Khuruj min al-Jannah, Rishashatu fi al-Qalbi,
dan al-Zimar.
Seni Teater
1. Teater Biografis
4
Drama ini lebih artistik karena didasarkan pada pendapat pribadi al-Hakim dalam mengkritik
kehidupan sosial.
2. Teater Intelektual
Drama yang menghasilkan lakon untuk dibaca dan bukan untuk dimainkan.
3. Teater Objektif
Drama ini adalah drama untuk berkontribusi pada masyarakat Mesir dengan
memperbaiki beberapa nilai masyarakat, mengungkap realitas kehidupan Mesir.
Penghargaan
Taufik Al-Hakim adalah salah satu tokoh pelopor utama dalam sastra Arab modern. Ia
berperan penting dalam bidang teater/drama sastra. Perjuangan hidupnya atas nama drama
sastra Arab, dalam bidang genre sastra, teknik-tekniknya, dam bahasanya, juga penuh dalam
kehidupan politik dan sosial Mesir kontemporer. Kemudian ia meninggal dalam usia 88 tahun
pada 26 Juli 1987 di Kairo, Mesir.