Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI

KELUARGA BERENCANA METODE MOP

Dosen Pembimbing:
Ariu Dewi Y. SST.,M.Kes

Nama Kelompoak :
1. Dellavia Okta T (201802004)
2. Vinka Ayu Rahayu (201802021)
3. Nurul Aini (201802034)

STIKes BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERT


DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
Jln. Raya Jabon KM 6 Mojokerto
LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Kontrasepsi Metode Operasi Pria adalah cara KB permanen bagi pria yang sudah
memutuskan tidak ingin mempunyai anak lagi (Meilani, et al 2010. Hal 161).
MOP adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan okulasi vasdeferensia sehingga jalur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi (Arum & Sujiati. 2009, hal. 170).
MOP adalah pemotongan vas deferens yang merupakan saluran yang mengangkut sperma
dari epididimis di dalam testis di dalam testis ke vesikula seminalis. Dengan memotong
vas deferens sperma tidak mampu di ejakulasikan dan pria akan menjadi tidak subur
setelah vas deferens bersih dari sperma (Everett, 2007, hal.70)
Pada pelaksanaan vasektomi ini saluran sel mani yang berfungsi menyalurkan sperma (sel
mani) keluar, diikat atau di potong sehingga sperma tidak di keluarkan dan tidak bisa
bertemu dengan sel telur. Dengan demikian bila suami istri melakukan hubungan seksual
tidak akan terjadi kehamilan, yang di sebabkan karena tidak terjadinya pertemuan antara
sperma dan sel telur istri (BKKBN, 2008).
B. KEUNTUNGAN KONTAP-MOP
1. Efektif
2. Aman, morbiditas rendah rendah dan hampir tidak ada mortalitas
3. Sederhana
4. Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit

C. KERUGIAN KONTAP-MOP
1. Di perlukan suatu tindakan operatif
2. Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
3. Kontap-pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang
sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deverens di
keluarkan.
4. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin bertambah
parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria.

D. KONTRA-INDIKASI KONTAP-MOP
1. Infeksi kulit lokal, misalya scabies
2. Infeksi traktus genetalia
3. Kelainan skrotum dan sekitarnya :
a. Varicocele
b. Hydrocele besar
c. Filariasis
d. Hernia inguinalis
e. Orchiopexy
f. Luka parut bekas operasi hernia
g. Skrotum yang sangat tebal
KASUS :

ASUHAN KEBIDANAN PADA Tn’’S’’


PADA AKSEPTOR KB VASEKTOMI

Tanggal pengkajian : 25 april 2009


Pukul : 10.00 wib

A. DATA SUBJEKTIF
BIODATA
Nama pasien : Tn’’S’’ Nama istri : Ny. A
Umur : 40 tahun Umur : 32 tahun
Agama : islam Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS

Alasan Datang
Pada Tanggal 25 April Pukul 10.00 Wib , Tn’’S’’ Datang Ke BPS Untuk Menjadi
Akseptor KB Vasektomi

Status Perkawinan
Kawin : 1x
Usia waktu kawin : 25 tahun
Lamanya perkawinan : 10 tahun
Jumlah anak : 3 orang
Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB : tidak pernah
Pernah menjadi akseptor KB : tidak pernah
Jenis kontrasepsi yang digunakan : tidak ada
Lama menjadi akseptor KB : belum pernah
Alasan berhenti menjadi akseptor : belum pernah

Data kesehatan
Riwayat penyakit yang diderita / pernah diderita
TBC : tidak ada
Peny. Ginjal : tidak ada
Malaria : tidak ada
DM : tidak ada
Hypertensi : tidak ada
Peny. Kelamin : tidak ada
Peny. Jantung : tidak ada

Data psikososial
Keadaan psikis pasien : baik
Kondisi sosial ekonomi pasien : baik
Hubungan dengan istri dan keluarga : baik

Latar belakang sosial budaya


Kebiasaan yang dilakukan : tidak ada

Pola kehidupan sehari-hari


Pola nutrisi : makan 3x sehari , minum 7-8 gelas sehari
Pola istirahat : tidar malam 8 jam , tidur siang 2 jam
Pola eliminasi : BAK 7-8 x sehari , BAB 1 x sehari
Pola hygiene : mandi 2x sehari , gosok gigi 3x sehari
Pola seksual : 3x seminggu

B. DATA OBJEKTIF
1. pemeriksaan umum
kesadaran : compos mentis
KU : baik
TB / BB : 170 cm / 60 kg
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
Temp : 37 oC

2. pemeriksaanfisik
a. inspeksi
kepala
rambut : bersih , tidak rontok
mata : conjungtiva merah muda , sclera putih bersih
muka : tidak ada cloasma gravidarum
hidung : tidak ada polip
mulut : tidak ada caries gigi

leher
kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
vena jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis

dada
axial : tidak ada benjolan

abdomen
bentuk : simestris
luka bekas operasi : tidak ada
pembesaran : tidak ada

genetalia
penis : tidak ada kelainan
testis : tidak ada kelainan
skrotum : tidak ada kelainan

Ekstremitas bawah
Tungkai simestris / tidak : simestris
Varises : tidak ada
Kelainan : tidak ada

b. palpasi
leher
kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
vena jugularis : tidak ada pembesaran

axial
kelenjar limfe : tidak ada pembesaran

abdomen
benjolan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada

3. pemeriksaan penunjang
laboratorium
a.Darah
HB : 12 gr/dl
Golongan darah :O

b.Urine
protein :-
glukosa :-

C. ANALISA DATA/ ASSASSMENT


Diagnosa : Tn’’ S’’ umur 35 tahun dengan akseptor KB vasektomi
Masalah :-
Kebutuhan : - KIE tentang KB vasektomi
- dilakukan vasektomi

D. PLANNING
- Mengobservasi vital sign
TD : 120/80 , Nadi : 80x/mnt , T : 37 oC , RR : 20x/mnt

- Memberikan KIE tentang KB vasektomi


Pasien mengerti tentang KB vasektomi

- Memberikan KIE tentang indikasi dan kontra indikasi KB vasektomi


Pasien mengerti indikasi dan kontra indikasi KB vasektomi

- Memberikan KIE tentang keuntungan dan kerugian KB vasektomi


Pasien mengerti keuntungan dan kerugian KB vasektomi

- Memberikan KIE tentang komplikasi dan efek samping KB vasektomi


Pasien mengerti komplikasi dan efek samping KB vasektomi

- Menganjurkan pasien untuk kembali ke klinik 1 minggu setelah dilakukan vasektomi


Pasien mengerti anjuran yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai