Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫ِبس ِْم هللا‬

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “alat pendidikan dan alat bantu pendidikan”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “alat pendidikan dan alat bantu
pendidikan” ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Ambon, 04 Desember 2019

Penulis

Indah
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pendidikan ................................................................ 2
B. Pentingnya Alat Pendidikan ............................................................... 3
C. Jenis-Jenis Alat Pendidikan................................................................ 3
D. Pengertian Alat Bantu Pendidikan ..................................................... 5
E. Jenis-Jenis Alat Bantu Pendidikan ..................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Alat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan
dan pencapaian tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, pemerintah dan tenaga
pendidik hendaknya tidak meremehkan masalah alat. Kelengkapan dari alat-alat
pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar pada berhasilnya pendidikan
dan pengajaran. Alat pelajaran yang lengkap akan membuka kesempatan bagi
peserta didik untuk pembentukan formal, pengetahuan, sikap belajar dan pola
berfikir siswa didik kearah yang lebih baik.
Pemilihan alat pendidikan hendaknya dapat dipergunakan langsung oleh
peserta didik dalam penyampaian materi dan lebih banyak melibatkan indra
mereka. Penggunaan alat pendidikan yang menggunakan indra, seperti alat peraga
dengan slide, film, eksperimen, dan lain lain akan lebih berhasil jika dibanding
dengan hanya menggunakan metode ceramah saja.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari alat pendidikan dan alat bantu pendidikan?
2. seberapah pentingkah alat pendidikan untuk digunakan ?
3. apa saja jenis-jenis alat pendidikan dan alat bantu pendidikan ?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Menjelaskan pengertian dari alat pendidikan dan alat bantu pendidikan
2. Menjelaskan seberapah pentingkah alat pendidikan untuk digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis alat pendidikan dan alat bantu pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat-alat pendidikan


Alat-alat pendidikan adalah hal yang tidak hanya memuat kondisi-
kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat
pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi, dicita-
citakan dengan tegas dan untuk mencapai tujuan yang jelas. Pendidikan dalam
menggunakan alat pendidikan, sudah ditentukannya adanya cita-cita, yang ingin di
capai, dan sudah pula ada tujuan tertentu untuk mempengaruhi tujuan anak didik.
Misalnya madrasah, merupakan alat pendidikan untuk pendidikan keagamaan.
Karena dalam kemadrasahan secara formil diberikan pendidikan agama. [1]
Secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Amir Dien Indrakusuma membedakan faktor dan
alat pendidikan. Faktor adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan
berhasil tidaknya pendidikan. Sedangkan alat adalah langkah-langkah yang
diambil demi kelancaran proses pendidikan.Sementara itu, Ahmad D. Marimba
memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni ; alat sebagai
perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan
(untuk mencapai tujuan selanjutnya). Dalam praktek pendidikan, istilah alat
pendidikan sering diidentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya
pengertian alat lebih luas dari pada media. Media pendidikan adalah ”alat, metode
dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi
dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah.
Adapun pembagian alat pendidikan menurut Drs Suwarno dapat di bedakan
menjadi bermacam-macam sebagai berikut.
a) Alat pendidikan positif dan negatif.
1. Positif yaitu ditunjukan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya
: contoh pembiasaan, perintah, pujian.
2. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan
sesuatu yang buruk, misalnya larangan, peringatan, hukuman.
b) Alat pendidikan preventif dan korektif.
1. Preventif, jika maksudnya, mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang
tidak baik, misalnya contoh : pembiasaan perintah dan pujian.
2. Korektif, jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar
ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk, misalnya: celaan, ancaman, hukuman.

1. Drs.H.Abu ahmad. Ilmu pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2007. Hlm


140
c) Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
1. Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak,
2. Yang tidak menyenangkan yaitu, sesuatu yang tidak menimbulkan sikap
tidak senang pada anak.
Drs. Madyo Ekosusilo membagi alat pendidikan menjadi dua jenis yaitu,
a) Alat pendidikan yang bersifat materil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa
benda-benda nyata.
b) Alat pendidikan yang bersifat non materil, yaitu alat yang tidak bersifat
kebendaan, melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan
perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam
melaksanakan pendidikan.
Menurut Drs, Amir Daien Indrakusuma, membagi alat pendidikan menjadi 2
golongan,
a) Alat pendidikan preventif
b) Alat pendidikan represif.[2]

B. Pentingnya alat pendidikan


Penggunaan alat pendidikan itu dipengaruhi oleh pribadi si pemakainya,
oleh karena itu pribadi si pemakainya harus menyesuaikan diri dengan tujuan
yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat mempunyai hubungan yang erat
dengan hubungan sifat si pemakai,
Dalam memilih alat-alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingat atau
diperhatikan hal-hal sebagai berikut,
a) Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu.
b) Siapakah yang akan menggunakan alat itu.
c) Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.
d) Terhadap siapakah alat itu digunakan.
Dapat diketahui bahwa alat-alat dalam pendidikan berupa alat yang digunakan
sebagai penunjang pembelajaran seperti alat pendidikan berupa perangkat keras
yang berupa sekolah dan alat labolatorium, dan perangkat lunak yang terdiri dari
kurikulum metode dan administrasi pendidikan. Yang kesemuanya itu sangatlah
berpengaruh dan penting bagi dunia pendidikan.[3]

C. Jenis-Jenis Alat Pendidikan


1) Alat pendidikan pendahuluan
Adalah alat pendidikan yang diterapkan pada anak didik yang telah mengerti akan
arti kewibawaan yang terdiri dari,

2. H.Abu ahmad. Ilmu pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2007. Hlm 144
3. Dr.Ahmad Tafsir. Ilmu pendidikan dalam prespektif islam. PT REMAJA
ROSDAKARYA. Bandung 2010. Hal 90.
· Keteraturan.
· Kebersihan.
· Ketenangan.
· Pembiasaan.[4]
2) Alat pendidikan yang sebenarnya.
Dapat dibedakan menjadi 5 yaitu :
· Memberi pelindungan, orang dewasa mempunyai tugas melindungi anak
didik, dengan maksud memberikan perlindungan terhadap anak.
· Verstandhouding, agar mengerti yang dimaksudkan adalah agar anak dapat
mengerti tingkah laku orang tuanya.
· Kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir, tidak jauh beda dengan
Verstandhouding hanya saja disertai penjelasan dialog.
· Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan, terjadinya hubungan batin
antara guru dan murid.
· Pembentukan kemauan, agar anak didik mempunyai kesanggupan untuk
berbuat bijaksana atas keputusan kemauannya sendiri.
Pada masa permulaan islam, alat-alat yang digunakan dalam mengajar amat
sederhana, pengajaran diberikan di rumah-rumah, di masjid, atau halaman masjid,
bahkan di rumah Rosul SAW pernah digunakan sebagai tempat belajar.
Dari kegiatan dan usaha yang dilakukan oleh umat islam selama ini terutama di
dalam pendidikan islam, ternyata mereka telah melaksanakan berbagai pendidikan
antara lain,
a) Mendidik anak dengan cara memberikan kebebasan pada anak didik sesuai
dengan kebutuhan anak.
b) Mendidik anak dengan pendekatan perasaan dan akal pikiran.
c) Mendidik anak secara informal.
d) Mendidik anak secara formal

1. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang sangat penting sekali, terutama
bagi anak-anak yang masih kecil. mereka sudah mempunyai hak seperti hak
dipelihara, hak mendapatkan perlindungan, hak mendapatkan pendidikan. Anak
kecil belum kuat ingatannya, ia cepat melupakan apa yang sudah dan baru terjadi.
Menanamkan kebiasaan-kebiasaan pada anak adalah sukar dan kadang-kadang
memakan waktu yang lama. Supaya pembiasaan itu dapat lekas tercapai dan baik
hasilnya, harus memenuhi beberapa syarat tertentu antara lain:
a. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu
mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.

4. Drs.H.Abu ahmad. Ilmu pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2007. Hal


148.
b. Pembiasaan itu hendaklah terus-menerus (berulang-ulang) dijalankan secara
teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis. Untuk itu
dibutuhkan pengawasan.
c. Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap
pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan memberi kesempatan kepada anak
untuk melanggar pembiasaan yang telah ditetapkan itu.

2. Pengawasan
Diatas telah dikatakan bahwa pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan
demikian begitu aturan-aturan dan larangan-larangan dapat berjalan dan ditaati
dengan baik jika disertai dengan pengawasan yang terus-menerus. Pengawasan itu
penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa pengwasan berati membiarkan
anak berbuat sekehendaknya, anak tidak dapat membedakan yang baik dan yang
buruk, tidak mengetahui mana yang harus dihindari atau tidak senonoh, dan mana
yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang
tidak. Anak yang dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, akan menjadi
manusia yang hidup menurut nafsunya saja.
Jadi, dalam hal ini harus ada perbandingan antara pengawasan dan kebebasan.
Tujuan mendidik adalah membentuk anak supaya akhirnya dapat berdiri sendiri
dan bertanggung jawab sendiri atas perbuatannya,

3. Perintah
Perintah bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan
oleh orang lain, melainkan dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum
yang harus ditaati oleh anak-anak, tiap-tiap perintah dan peraturan dalam
pendidikan mengandung norma-norma
perintah-perintah tersebut memiliki syarat-syarat tertentu:
a. Perintah hendaknya terang dan singkat, jangan terlalu banyak komentar,
sehingga mudah dimengerti oleh anak.
b. Perintah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan umur anak sehingga
jangan sampai memberi perintah yang tidak mungkin dikerjakan oleh anak itu.
c. Kadang-kadang perlu juga kita mengubah perintah itu menjadi suatu perintah
yang bersifat permintaan sehingga tidak terlalu keras kedengarannya. Jangalah
terlalu banyak dan berlebih-lebihan memberi perintah, sebab dapat mengakibatkan
anak itu menjadi tidak patuh, tetapi menentang.
4. Larangan
Disamping memberi perintah sering juga kita harus melarang perbuatan anak-
anak. Larangan itu biasanya kita keeluarkan jika anak melakukan sesuatu yang
tidak baik, yang merugikan atau yang dapat membahayakan dirinya. Kalau kita
perhatikan benar-benar, umumnya didalam rumah tangga larangan itu merupakan
alat mendidik satu-satunya yang banyak dipakai oleh para ibu dan bapak terhadap
anaknya.
Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam memberi larangan:
a. Sama halnya dengan perintah, larangan itu harus diberikan dengan singkat,
supaya dimengerti maksud larangan itu.
b. Jika mungkin larangan itu dapat memberi penjelasan singkat. Jika tidak
mungkin, anak harus menerima saja larangan itu
c. Jangan terlalu sering melarang, akibatnya tidak baik
d. Bagi anak-anak yang masih kecil, larangan dapat dicegah dengan membelokan
perhatian anak kepada sesuatu yang lain, yang menarik minatnya.

5. Ganjaran
Ganjaran adalah suatu alat pendidikan. ganjaran ialah sebagai alat untuk mendidik
anak-anak supaya merasa senang karena perbuatan atau pekerjaaannya
mendapatkan penghargaan.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam memberikan
ganjaran:
a. Untuk memeberi ganjaran yang pendagogis perlu sekali guru mengenal betul
betul muridnya dan tahu menghargai dengan tepat.
b. Ganjaran yang diberikan kepada seorang anak janganlah hendaknya
menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak yang lain yang merasa
pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat ganjaran.
c. memberi ganjaran dengan menjanjikan terlebih dahulu sebelum anak-anak
menunjukan prestasi kerjanya apalagi ganjaran yang diberikan kepada seluruh
kelas. Pendidik juga harus berhati-hati dalam memberikan ganjaran

6. Hukuman
Hukuman ialah memberikan atau mengadakan nestapa atau penderitaan
dengan sengaja kepada peserta didik dengan maksd agar dapat membawa peserta
didik kearah perbaikan. Berikut prinsip-prinsip dasar mengapa diadakannya
hukuman bagi peserta didik. [5] Sebagai alat pendidikan, hukuman hendaklah:
a. Senantiasa merupakan jawaban atas suatu pelanggaran.
b. Sedikit banyaknya selalu bersifat tidak menyenangkan.
c. Selalu bertujuan kearah perbaikan, hukuman itu hendaklah diberikan untuk
kepentingan anak itu sendiri.
D. Pengertian Alat Bantu Pendidikan
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

5. Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan… Hal. 27


Sedangkan Alat peraga adalah “suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih
efektif dan efisien “.(Sudjana, 2002).
Dengan alat peraga tersebut, siswa dapat melihat langsung bagaimana keteraturan
serta pola yang terdapat dalam benda yang diperhatikannya. Maka dari pendapat
di atas bahasa dalam penyampaian pengajaran melalui alat peraga, siswa
mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung yang terdapat pada benda
atau objek yang dipelajari.[6]

E. Jenis Jenis Alat Bantu Pendidikan


Untuk membantu proses pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, alat
peraga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Menurut William Burton
(dalam Gunawan dkk, 1992) Beberapa alat peraga yang dapat digunakan di
sekolah dasar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :[7]
1. Dilihat dari jenisnya, alat peraga dibagi ke dalam:
1) Alat peraga audatif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio. Med
2) Alat peraga visual; yaitu media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film
strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan.
3) Alat peraga audio-visual; yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke
dalam
(a) audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara, dan
(b) audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.

2. Dilihat dari daya liputnya, alat peraga dibagi ke dalam:


a. Alat peraga yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak.
Penggunaan alat peraga tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta menjangkau
jumlah anak didik dalam waktu yang sama. Contoh media ini ialah radio dan
televisi.
b. Alat peraga yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat, yaitu alat peraga yang dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan

7. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo:
Bandung , 2011..Hal 98
8. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo :
Bandung, 2011. Hlm 100
tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus
menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c. Alat peraga untuk pengajaran individual seperti modul berprogram dan
pengajaran melalui computer.

3. Dilihat dari bahan dan pembuatannya, alat peraga dibagi ke dalam:


a. Alat peraga yang sederhana, yaitu alat peraga yang bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya
tidak sulit.
b. Alat peraga yang kompleks, yaitu alat peraga yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Alat pendidikan adalah segala sesuatu baik tindakan, situasi atau media yang
sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu.
pentingnya alat-alat dalam pendidikan berupa alat yang digunakan sebagai
penunjang pembelajaran seperti alat pendidikan berupa perangkat keras yang
berupa sekolah dan alat labolatorium, dan perangkat lunak yang terdiri dari
kurikulum metode dan administrasi pendidikan. Yang kesemuanya itu sangatlah
berpengaruh dan penting bagi dunia pendidikan. Dengan adanya alat peraga yang
ada, siswa dapat melihat langsung bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat
dalam benda yang diperhatikannya. Maka dari pendapat di atas bahasa dalam
penyampaian pengajaran melalui alat peraga, siswa mendapat kesempatan untuk
melihat secara langsung yang terdapat pada benda atau objek yang dipelajari.

B. SARAN
1. Untuk dinas pendidikan, seyogyanya dinas pendidikan melakukan pengkajian
penggunaan alat pendidikan dan mendistribusikannya agar tercipta generasi muda
yang cerdas, dan mampu mengoptimalkan ilmu dan pengetahuannya.
2. Saran bagi pendidik, seyogyanya pendidik pandai-pandai memilih alat
pendidikan sesuai kriteria tujuan dari pembelajaran sehingga tercipta
pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Bagi peserta didik, dengan di adakannya alat pendidikan ini, seharusnya


peserta didik lebih memotivasi diri untuk lebih baik dan unggul dalam segala hal
baik IPTEK maupun IMTAQ.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 2007. Ilmu pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sadiman S. Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudiyono, M. 2009. Ilmu pendidikan islam. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo,
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu pendidikan dalam prespektif islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai