Anda di halaman 1dari 42

Pengenalan Air sebagai Dasar bagi Siswa

Belajar Renang

Pengenalan Air sebagai Dasar bagi Siswa Belajar Renang


Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Pengenalan air dibutuhkan oleh siswa yang belum pernah sama sekali belajar berenang,
karena kemungkinan siswa ada yang masih takut masuk ke dalam kolam renang. Untuk itu,
guru hendaknya memahami benar bentuk-bentuk pengenalan air.
Pengenalan air adalah suatu bentuk latihan dasar sebelum siswa diajarkan gaya renang.
Tujuan pembelajaran pengenalan air adalah untuk membentuk sikap, kemampuan, dan
keterampilan mengambang atau mengapung dan meluncur pada permukaan air. Melalui
kemampuan mengapung dan meluncur akan mempermudah siswa melakukan bentuk gerakan
yang akan dipelajari.
Secara khusus bagi siswa yang belum bisa berenang, pembelajaran pengenalan air
bertujuan untuk:
1. Agar mengetahui dan dapat merasakan adanya perbedaan bergerak di darat dengan di dalam
air.
2. Agar siswa dapat mengetahui dan merasakan adanya pengaruh air terhadap gerakan yang
dilakukan.
3. Agar siswa dapat mengetahui dan merasakan adanya pengaruh dan rangsangan terhadap
pernapasan.
4. Agar siswa dapat mengetahui dan merasakan pengaruh air terhadap keseimbangan tubuh dan
gerak.
5. Memupuk rasa keberanian siswa, menghilangkan rasa takut terhadap air, dan memupuk rasa
percaya diri.
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang makin lama makin senang terhadap pembelajaran
dalam air.
Adapun bentuk pembelajaran pengenalan air dirancang sedemikian rupa dalam bentuk
yang paling mudah, kemudian ditingkatkan pada bentuk pembelajaran yang agak sukar.
Bentuk pembelajaran tersebut, antara lain:
1. Duduk berjuntai di pinggir kolam dengan mengayun-ayunkan kedua kaki bergantian ke depan
ke belakang pada permukaan air;
2. Berdiri kangkang di kolam yang dangkal, badan dibungkukkan ke depan, kemudian
masukkan bagian muka ke dalam permukaan air dan kedua mata dibuka;
3. Dilanjutkan dengan memasukkan seluruh bagian kepala sampai terbenam di bawah
permukaan air; dan
4. Duduk jongkok di dasar kolam dengan memegang kedua lutut dengan kedua tangan.
Berikut sejumlah latihan untuk bergerak di air, di antaranya:

1. Masuk ke dalam air

a. Rendam tubuh sebatas leher, kemudian basahi muka dengan kedua tangan berulang-ulang;
b. Duduk di dasar kolam, kepala tetap di atas permukaan air, kedua telapak tangan letakkan di
samping kiri dan kanan paha; dan
c. Melompat dengan mempergunakan kedua kaki dirapatkan, gerakannya pendek, lakukan
berulang-ulang di tempat.

2. Berjalan di dalam air

a. Berjalan dengan lutut ditekuk dan tangan diayun di dalam air, lakukan ke arah depan
berulang-ulang;
b. Berjalan biasa ke arah depan dan belakang, lakukan berulang-ulang;
c. Berjalan dengan step panjang dan pendek ke arah depan dan belakang, lakukan berulang-
ulang; dan
d. Berjalan ke arah depan dengan menendangkan kaki, lakukan secara berulang-ulang.
3. Bernapas

Bagi siswa yang belum bisa berenang, untuk mengambil udara pernapasan di atas
permukaan air, kemudian masuk ke dalam air dan membuang udara pernapasan atau sisa-sisa
pembakaran melalui mulut dan hidung di bawah permukaan memang tidak mudah. Namun,
bila siswa diberikan latihan-latihan secara teratur, dalam tempo yang relatif tidak lama, hal
ini mudah untuk dikuasai dengan baik.
Sejumlah bentuk latihan pernapasan di dalam air, sebagai berikut:
a. Sebelum masuk air, cobalah terlebih dahulu di darat dengan melatih irama mengambil udara
pernapasan melalui mulut dan mengeluarkan sisa pembakaran melalui hidung dan mulut
sampai irama pengambilan dan mengeluarkan udara pernapasan dapat bekerja secara
otomatis.
b. Setelah itu, baru dicobakan di kolam dangkal dengan posisi mulut berada di atas permukaan
air. Hirup udara pernapasan dan masukkan kepala ke dalam air, keluarkan udara pernapasan
di dalam air melalui hidung dan mulut, baru muncul kembali ke permukaan air sampai mulut
berada di atas permukaan air, dan kerjakan berulang-ulang.
Bentuk lainnya dapat diberikan dengan cara, sebagai berikut:
a. Badan dibungkukkan ke depan, dagu di bawah permukaan air, tiupkan udara dari mulut
sehingga nampak ada riakan air;
b. Tiupkan bola pingpong di permukaan air, lakukan terus menerus sambil berjalan
membungkuk;
c. Tarik napas sedalam-dalamnya dengan mulut dibuka ¾, masukkan muka ke bawah
permukaan air, tiupkan udara ke dalam air dengan membuka mulut setengah, lakukan
berulang kali;
d. Bernapas naik turun di atas dan di bawah permukaan air sebanyak 5-10 kali dengan matas
setengah dibuka;
e. Tarik napas sedalam-dalamnya, kemudian keluarkan melalui mulut dan hidung sedikit demi
sedikit sambil menyelam, lakukan selama lima detik sambil menyelam. Lakukan selama lima
detik setiap kalinya. Cara mengeluarkan udara di dalam air ada dua cara, yakni secara sedikit
demi sedikit (trickle) dan sekaligus (eksplosif);
f. Saling berhadapan dengan teman, berpegangan tangan bergerak naik turun ke dalam air secara
bergantian; dan
g. Menyelam secara bergantian dan mencoba menghitung jumlah jari-jemari teman di dalam air.

4. Mengapung
Posisi terapung sebenarnya tidak hanya dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak
posisi yang dilakukan agar tubuh dapat mengapung di atas permukaan air. Sikap ini tiada lain
adalah merupakan perpindahan pusat titik berat (center of gravity) dan pusat titik apung
(center of buoyancy). Baik di darat maupun di udara seseorang dapat membalik atau memutar
dengan menggunakan pusat titik berat.
Di air, bagian dada adalah merupakan titik apung bagi seseorang. Bila seseorang pada
sikap telentang secara horisontal dengan kedua tangan di samping tubuh, merupakan pusat
dari seluruh titik berat berada di lokasi pinggul, maka titik berat cenderung bergerak di atas
segmen tubuh dan secara individu menarik ke arah bawah. Rata-rata orang mempunyai
sejumlah lokasi berat tubuh yaitu pada paha, kaki, kepala, dan bahu.
Berikut ini langkah belajar mengapung:
a. Saling berhadapan dengan teman, condongkan badan ke depan secara perlahan-lahan, buka
kedua tungkai kaki dan lengan, sehingga mengapung seperti bentuk bintang. Temannya
memberi bantuan dengan menyambut telapak tangannya bilamana mengalami kesulitan,
kemudian lakukan latihan tersebut secara sendiri-sendiri;
b. Saling berhadapan dengan teman, melakukan latihan seperti tadi hanya sekarang posisi badan
telentang, temannya menahan bagian belakang kepala, jika temannya mengalami kesulitan
pada saat latihan, atau pada saat sulit bangun pada posisi berdiri kembali. Latihan diulang-
ulang sampai dikuasai; dan
c. Latihan mengapung dengan mengubah sikap telentang ke sikap telengkup. Gerakan kepala ke
atas atau tekuk lutut dan tarik tumit ke belakang.

5. Meluncur

Langkah berikutnya setelah menguasai cara pengambilan napas, dapat dilanjutkan


dengan latihan meluncur. Latihan ini sangat diperlukan karena sangat bermanfaat untuk
melatih keseimbangan tubuh di air. Bila orang tidak dapat menjaga keseimbangannya di air,
dan bila dia tenggelam atau terjatuh di kolam yang dangkal saja tidak mampu untuk berdiri.
Latihan meluncur dapat dilakukan, sebagai berikut:
a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas dirapatkan. Berdiri di tepi kolam dengan sikap
membelakangi dinding kolam dan seluruh tubuh merapat ke dinding kolam. Salah satu
kaki/telapak kaki menempel pada dinding untuk siap menolak. Luruskan kedua lengan ke
atas di samping kepala dengan ibu jari tangan berkaitan satu sama lain. Tundukkan tubuh ke
depan sampai di permukaan air lalu dorongkan kaki yang menempel di dinding kolam ke
depan guna bertolak untuk meluncur. Biarkan luncuran tubuh sampai titik akhir luncuran
baru kedua kaki diturunkan untuk berdiri;
b. Bungkukkan tubuh ke depan, dada sampai mengenai permukaan air. Tolakkan salah satu kaki
ke dinding tembok, pertahankan sikap meluncur sampai berhenti. Ulangi latihan tersebut
berulang kali;
c. Cara yang sama dapat dilakukan dari tengah-tengah kolam dengan dorongan kedua kaki dari
dasar kolam, setelah luncuran habis kemudian berdiri dan lakukan berulang-ulang sampai ke
pinggir kolam; dan
d. Latihan meluncur dari dinding kolam dapat dikembangkan dengan dorongan kedua
kaki/telapak kaki yang sudah menempel di dinding kolam. Pada saat meluncur, tubuh
dikatakan seimbang jika titik gaya berat dan titik gaya apung terletak pada satu garis verikal.
Kesalahan umum yang sering dilakukan saat meluncur, di antaranya:
a. Tolakan kaki lemah.
b. Sebelum kaki ditolakkan panggul sudah jauh dari dinding tembok.
c. Luncuran belum berakhir sudah dihentikan.
d. Otot-otot bagian tangan, leher, badan, dan tungkai kaki tidak rileks.

6. Melompat

Bentuk latihan melompat, diberikan jika latihan mengapung di tempat sudah dikuasai
dengan baik. Pada saat akan melompat, posisi berdiri condongkan badan ke belakang
kemudian melompat dengan mempertahankan sikap mengapung. Lakukan latihan ini sampai
rasa takut hilang, dan dapat mengatasi air tidak masuk ke hidung.
MAKALAH
RENANG DAN SAR (Search And
Rescue)

Disusun oleh:

{ MUHAMMAD ALI FARHAN }

Halo Sobat ,Disini Saya Akan Share Ilmu Yang Moga” Bisa Bermanfaat Dunia Akhirat
Ya Sobat,
Jangan Lupa Like And Koment Ya Sobat Karna Koment Sobat Akan Berharga Untuk Saya
Sebagai Motivasi For Saya
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT,bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata
pelajaran kewirausahaan dengan membahas susunan- susunan dalam bentuk proposal yang
berjudul “Makalah Teknik Dasar Renang Dan Macam-macam Gaya Renang”.

Dalam penyusunan tugas ini,tak sedikit hambatan yang kami hadapi,namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan proposal ini tidak lain berkat bantuan
dorongan dan bimbingan orangtua sehingga kendala kendala yang kami hadapi teratasi oleh
karena itu kami mengucap terima kasih kepada.

 Bpk guru bidang Penjaskes yang telah memberikan tugas,petunjuk kepada kami
sehingga kami bermotifasi dan menyelesaikan tugas ini.
 Orang tua yang telah turut membantu,membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.

Dalam penulisan tugas proposal ini kami masih merasa banyak kekurangan baik pada
teknis maupun materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan proposal ini.

Harapan kami semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan fikiran
bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.

Malang, 19,april,2017
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang………………………………………………………………………….

1.2. Rumusan masalah………………………………………………………………………

1.2.1. Bagaimana Sejarah Renang ?.................................................................

1.2.2. Bagaimana sejarah renang di Indonesia………………………………………...

1.2.3. Apa itu yang dimaksud renang ?..........................................................................

1.2.3. Risiko apa yang ditimbulkan ?.............................................................................

1.2.4. Perlengkapan apa yang harus tersedia ?..............................................................

1.2.5. Apa manfaat renang bagi kesehatan ?................................................................

1.2.6. Apa manfaat Renang bagi Tubuh ?....................................................................

1.3. Tujuan………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Renang…………………………………………………………………...........

2.2. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia…………………………………………….

2.3. Pengertian renang………………………………………………………………...........

2.4. Risiko…………………………………………………………………………………..
2.5. Perlengkapan…………………………………………………………………………..

2.6. Manfaat renang bagi kesehatan………………………………………………………..

2.7. Manfaat Renang bagi Tubuh…………………………………………………………..

3.1. Pengenalan Air…………………………………………………………………...........

3.2. Mengapung…………………………………………………………………………….

3.3. Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung………………………................

3.4. Meluncur…………………………………………………………………………........

3.5. Latihan Pernafasan…………………………………………………………………….

3.5.1. Teknik gerakan pernafasan…………………………………………….............

3.5.1.1.Sikap Permulaan………………………………………………………........

3.5.1.2.Gerakan……………………………………………………………………..

3.5.2. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas……………………………...

3.6. Meloncat (Diving)……………………………………………………………………..

4.1. Renang Gaya Bebas (Craw)…………………………………………………………….

4.1.1. Gerakan Kaki…………………………………………………………………….

4.1.2. Gerakan Lengan……………………………………………………………………..

4.1.3. Gerakan Mengambil Napas………………………………………………............

4.2. Renang Gaya Punggung (Back Stroke)………………………………………………...

4.2.1. Gerakan Kaki…………………………………………………………………….

4.2.2. Gerakan Lengan………………………………………………………….............

4.2.3. Gerakan Mengambil Napas………………………………………………………

4.3. Renang Gaya Dada (Breast Stroke)……………………………………………………

4.3.1. Gerakan Kaki………………………………………………………….................

4.3.2. Gerakan Lengan………………………………………………………………….


4.3.3. Gerakan Mengambil Napas………………………………………………………

4.4. Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)……………………………………………...

4.4.1. Gerakan Kaki……………………………………………………………….........

4.4.2. Gerakan Lengan………………………………………………………….............

4.4.3. Gerakan Mengambil Napas………………………………………………………

5.1. Kolam renang………………………………………………………………………

5.2. Lintasan………………………………………………………………………….....

5.3. Pengukur waktu…………………………………………………………………....

5.4. Balok start……………………………………………………………………….....

BAB III PENUTUP

6.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………….

6.2. Kritik dan Saran………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………

Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan


tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari
ikan,mandi,atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, danau, dan, laut sebagai bentuk rekreasi.

Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai
sewaktu berenang.

1.2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

1.2.1. Bagaimana Sejarah Renang ?

1.2.2. Apa itu yang dimaksud renang ?

1.3.3. Risiko apa yang ditimbulkan ?

1.3.4. Perlengkapan apa yang harus tersedia ?

1.3.5. Apa manfaat renang bagi kesehatan ?

1.3.6. Apa manfaat Renang bagi Tubuh ?

1.4. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya :

a. Memenuhi salah satu tugas saka bahari

b. Mengetahui seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan olah raga renang.

c. Sebagai tambahan pengetahuan tentang renang.


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Renang

Berenang telah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno. Hal ini terbukti
berdasarkan legenda-legenda tentang orang-orang yang telah melakukan renang dengan
tujuan tertentu, seperti halnya Leander pada masa pacarannya dengan Hero. Ia berenang
karena kekasihnya berada jauh di seberang Sungai Hellespont (Dardenelles) di Asia Minor
(Turki). Kemudian, seorang kapten perang tentara Romawi, yaitu Horatius yang terluka saat
berperang seorang diri. Horatius melarikan diri dari musuhnya dengan berenang
menyeberangi Sungai Tibet.

Olahraga renang dengan gaya seperti sekarang ini kali pertama diperkenalkan di
Jepang melalui kejuaraan renang yang diselenggarakan di negara itu. Pada tahun 1603,
sekolah-sekolah di Jepang memasukkan olahraga renang sebagai pelajaran wajib. Oleh
karena itu, tidak heran jika banyak kejuaraan renang tingkat internasional selalu didominasi
oleh perenang-perenang dari Jepang. Sejalan dengan perjalanan sejarahnya, olahraga renang
ini salalu mengambil jarak tempuh yang relative jauh.

Di daratan Eropa, olahraga renang masuk melalui Inggris. Pada tahun 1896, renang
mulai dipertandingkn di Olimpiade, saat itu masih diikuti perenang-perenang putra. Pada
tahun 1912, pertandingan renang mulai diikuti oleh perenang-perenang putri.

Organisasi renang dunia dikenal dengan nama Internationale de Swimming


Association (ISA). Di Indonesia, induk organisasi olahraga renang adalah Persatuan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI).

2.2. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia


Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang
indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk
belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun
hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.

Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan
tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa
membayar tiket masuk untuk berenang.

Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah
kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat
kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia
dapat dikatakan mulai dari Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau


Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7
perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti
halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan


berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java
Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost
Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota
seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai
diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya
juga menjadi rekor di negeri Belanda.

2.3. Pengertian renang

Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan,
dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir seluruh otot tubuh bergerak sehingga
semua otot dapat berkembang dengan pesat dan kekuatan terus meningkat. Dalam olahraga
renang ada empat macam gaya yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Gaya bebas (craw)


2. Gaya punggung (back craw)

3. Gaya dada (breast stroke)

4. Gaya kupu-kupu (butterfly)

Renang merupakan olahraga air yang murah dan bagus bagi kesehatan dan
pembentukan tubuh. Agar dapat mencapai prestasi yang baik, perlu latihan yang baik, benar,
teratur dan sungguh-sungguh. Sebelum berenang sebaiknya diawali dengan pemanasan dan
pengenalan air sehingga terhindar dari resiko cidera. Pengenalan air :

Maksud dan tujuan pengenalan air adalah :

1. Mengetahui keadaaan di dalam air;

2. Mengetahui tekanan di dalam air;

3. Penyesuaian diri dengan air, baik pernapasan maupun rasanya di dalam air.

2.4. Risiko

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak
sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam.
Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam
renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.

Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau
ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan
dilarang untuk berenang.

2.5. Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus.


Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang
ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan
khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia
bergerak di air.

Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk
menghindari masuknya udara kedalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk
mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan
berenang untuk kompetisi.

Selain pakaian yang dirancang khusus,dalam berenang terkadang membutuhkan


perlengkapan khusus seperti kacamata renang, ban renang, penutup telinga dan hidung dan
penutup kepala.

2.6. Manfaat renang bagi kesehatan

Berenang adala salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan
seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan
ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling
dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita
gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat
dirasakan apabila kita melakukannya secara rutin, manfaat tersebut antara lain adalah :

 Membentuk otot.

 Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru.

 Menambah tinggi badan.

 Melatih pernafasan.

 Membakar kalori lebih banyak saat berenang.

 Self safety.

 Menghilangkan stress.
2.7. Manfaat Renang bagi Tubuh

1. Meningkatkan kualitas jantung dan peredaraan darah. Jantung merupakan organ tubuh
yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan darah tersebut mengangkut
sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran sertamenghasilkan
energi yang diperlukan untuk bergerak.

2. Meningkatkan kapasitas vital paru-paru. Paru-paru berfungsi untuk mengambil


oksigen yang sangatdiperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran). Renang akan
melatihkerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru untuk mengambil
oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh
menjadi lancar sehingga energi yangdiperlukan dapat terpenuhi

3. Mempengaruhi otot. Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan
otoakan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan
bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatanlebih berisi / padat

TEKNIK DASAR RENANG

3.1. Pengenalan Air

Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat-sifat air
seperti basah, dingin, dan sebagainya.

Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain
misalnya

 Berkejar-kejaran di kolam yang dangkal.

 Saling mencipratkan air ke muka taman.

 Memasukkan kepala dan badan ke dalam air.


 Menyelam melalui rintangan yang di buat teman.

 Main tebak-tebakkan di dalam air.

 Berjalan mengelilingi kolam.

 Bermain kereta keretaan di air.

3.2. Mengapung

Ambil napas dalam-dalam masukkan kepala ke dalam air dengan cara sedikit
merebahkan tubuh ke depan. Mata tetap di buka. Tetap rileks jangan tegang, biarkan kaki
terangkat dari dasar kolam. Lutut diangkat keatas dan menyentuh dada. Ambil posisi
merangkak dan melayang di dalam air. Tahan sikap tersebut di dalam air hingga tidak dapat
menahan napas lagi. Lakukan latihan ini berulang-ulang.

3.3. Bergerak Naik Turun Dengan Kedua Kaki Terapung

Kedua kaki terapung. Ambil napas, masukkan kepala ke dalam air dengan cara
menekukkan siku. Mata tetap dibuka. Tetap rileks jangan tegang, biarkan kaki terangkat lurus
ke atas permukaan air. Setelah satu atau dua detik, keluarlah dari dalam air dengan
meluruskan lengan, keluarkan napas. Ambil napas kembali, masuk ke dalam air, keluar lagi
dan buang napas. Begitu seterusnya, lakukan kembali latihan ini berulang-ulang.

3.4. Meluncur

Berdiri dengan posisi punggung membelakangi dan rapat pada dinding kolam. Turunkan
bahu hingga hanya kepala yang berada di atas permukaan air. Kaki yang terkuat diangkat dan
ditempelkan pada dinding kolam untuk menumpu.

Ambil napas dalam-dalam, masukkan kepala ke dalam air. Sementara itu, tekan kaki
tumpu dan angkat kaki lainnya hingga tubuh meluncur jauh dari pinggir kolam.
3.5. Latihan Pernafasan

3.5.1. Teknik gerakan pernafasan

3.5.1.1. Sikap Permulaan

 Berdiri kongkang di kolam dasar.

 Membungkuk tubuh rata dengan air.

 Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dijulurkan ke depan.

3.5.1.2. Gerakan

 Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kanan, Sehingga mulut
mengambil nafas.

 Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di belakang
samping tubuh.

 Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat mengatur irama
pengambilan nafas.

 Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut dengan menghembuskan didalam air.

3.5.2. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas

 Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tangan memegang dinding kolam.

 Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke depan
sedikit.

 Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala ke samping
kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas permukaan air.

7
 Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka ke dalam air
dan buang nafas di dalam air.

3.6. Meloncat (Diving)

Berdiri di pinggir kolam dengan jari-jari kaki mencengkeram tepi dinding kolam.
Tekuk kedua lutut hingga posisi badan membungkuk ke depan dan pantat sedikit terangkat.
Kedua lengan diluruskan ke depan bawah dan kedua tangan saling bersentuhan. Kepala
direndahkan hingga sejajar dengan kedua lengan, pandangan tertuju pada titik masuk ke
dalam air. Lengan juga dipastikan mengarah pada garis titik tersebut. Atur keseimbangan,
lalu secara sengaja kacaukan keseimbangan tersebut dengan menjatuhkan diri ke dalam air.
Kedua kaki diluruskan dan pastikan saat meluncur ke dalam air posisi tubuh dari ujung jari
tangan hingga ujung jari kaki berada pada garis lurus. Saat luncuran terjadi, masukkan kepala
di antara kedua lengan. Bagian tubuh yang pertama masuk ke dalam air adalah jari-jari
lengan

GAYA-GAYA RENANG

4.1. Renang Gaya Bebas (Craw)

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh,
sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.
Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan
dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke
kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang yang lainnya, gaya bebas merupakan salah
satu gaya berenang yang dapat membuat tubuh perenang melaju lebih cepat di dalam air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat
perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh
beberapa banyak orang, baik yang sudah terlatih maupun bagi para pemula yang mau belajar
renang.

4.1.1. Gerakan Kaki

 Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke kiri bawah terus menerus
secara bergantian.

 Untuk memperoleh cambukan yang kuat, saat mencambuk ke bawah lutut sedikit
dibengkokkan serta otot paha diregangkan.

 Pada saat mencambuk ke atas, otot-otot di daerah pantat berkontraksi hingga kaki bergerak ke
atas permukaan air.

 Setiap cambukan dibantu dengan melecutkan pergelangan kaki untuk menambah daya dorong
tubuh ke depan.

4.1.2. Gerakan Lengan

 Entry : tangan diliruskan jauh ke depan, lalu ujung jari tangan masuk ke dalam air secara
rileks.

 Catch : tangan digerakkan “menangkap” ke samping luar, lalu diputar lagi ke dalam air untuk
persiapan melakukan gerak selanjutnya.

 Pull : diawali dengan gerakan akhir pada catch. Posisi siku 90˚di bawah bahu, ujung-ujung
jari tangan menghadap ke bawah.

 Release : lengan diluruskan kembali di samping paha, lakukan gerakan menekan melalui
lecutan oleh pergelangan tangan ke atas.

 Recovery : diawali dengan gerakan akhir release, lakukan gerakan “menjangkau”, lengan
tangan lurus ke depan dengan rileks.

4.1.3. Gerakan Mengambil Napas

 Ambil udara melalui mulut, lalu dikeluarkan melalui mulut dan hidung secara bersamaan.
 Bernapaslah ketika tangan menjangkau jauh ke depan.

 Gerakan mengambil udara di lakukan ke satu arah, yaitu samping kiri atau ke samping kanan.

4.2. Renang Gaya Punggung (Back Stroke)

Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung


menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah
mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke
depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung
jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun
dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air
sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya
kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan
start dari dalam kolam.

4.2.1. Gerakan Kaki

 Kaki kanan dan kaki kiri digerakkan mencambuk ke atas dan ke bawah terus menerussecara
bergantian.

 Saat mencambuk, lutut dibengkokkan serta otot quadriceps dan otot psoas diregangkan.

 Lutut dicambukan dengan kuat sehingga punggung agak keluar dari permukaan air.

 Saat kaki mencambuk ke bawah, kaki diluruskan dan pergelangan tangan kaki ditahan.

 Kemudian, lutut ditekuk 45˚.

4.2.2. Gerakan Lengan

 Entry : tangan dijangkaukan jauh ke belakang. Ujung jari tangan masuk ke dalam air secara
rileks dan segaris dengan bahu. Panggul diangkat ke permukaan air.
 Pull : diawali dengan sikap lengan yang lurus. Saat menekan air, siku ditekuk 90˚ ke samping.
Telapak tangan diangkat beberapa sentimeter ke atas permukaan air.

 Push : ketika siku berada tepat dekat pinggang, tangan bergerak ke bawah. Tangan membentuk
huruf “S” disamping badan pada saat melakukan pull dan push.

 Recovery : lengan diangkat dari dalam air dengan ibu jari keluar lebih dahulu. Lengan
menyamping dan pergelangan tangan diputar ke luar saat berada pada sudut 90˚.

4.2.3. Gerakan Mengambil Napas

 Udara diambil ketika lengan melakukan recovery.

 Udara dikeluarkan pada saat melakukan pull-push.

 Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut serta hidung secara bersama-sama.

4.3. Renang Gaya Dada (Breast Stroke)

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi
tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya
katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya
dada adalah perenang yang paling lambat.

4.3.1. Gerakan Kaki

 Kedua kaki digerakkan terus menerus menirukan gerakan kaki katak ketika berenang.

 Kaki digerakkan memutar ke luar, ke bawah, ke dalam, meluncur, dan recovery.

4.3.2. Gerakan Lengan


 Mengayun keluar : kayuhan ke luar dilakukan secara serentak dengan berpusat pada bahu.
Lakukan gerakan catch saat tangan ke luar dari garis bahu.

 Mengayuh ke dalam : telapak tangan di gerakkan menarik air ke bawah (gerakan pull), ke
dalam, dan berakhir di bawah kepala.

 Recovery : lengan diluruskan secara serentak ke depan.

4.3.3. Gerakan Mengambil Napas

 Pengambilan udara dilakukan pada saat lengan melakukan gerakan tarikan air ke luar sampai
belakang.

 Udara dikeluarkan pada saat lengan berada pada posisi menjulur ke depan.

 Udara dihirup melalui serta dibuang melalui mulut dan lubang secara bersamaan.

4.4. Renang Gaya Kupu-kupu (Butterfly)

Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-
lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari
dalam air, dan udara juga dihirup lewat mulut ketika kepala kita berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda
dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih
lama untuk dapat mempelajari koordinasi gerakan - gerakan tangan dan gerakan - gerakan
kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang.
Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan.
Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
12
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi
teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
4.4.1. Gerakan Kaki

 Pinggang diturunkan ke bawah dan kaki bergerak untuk melakukan cambukan.

 Dengan memanfaatkan ruang gerak sendi pergelangan kaki dan punggung kaki, cambukan
dilakukan untuk menekan air ke bawah secara cepat dan kuat.

 Kaki ke atas pada saat gerakan recovery.

 Gerakkan pinggang ke atas sehingga kaki terangkat ke atas saat pinggang bergerak ke bawah.

4.4.2. Gerakan Lengan

 Entry : tangan masuk ke dalam air, lengan lurus pada posisi miring dan jari-jari lebih rendah
dari siku. Tangan masuk ke dalam air sebelum melewati daerah samping bahu.

 Mengayun ke luar : lengan bergerak ke luar secara berkesinambungan. Akhiri dengan gerakan
catch yang dilakukan setelah kedua lengan berada tepat di luar bahu bersamaan dengan
cambukan pertama ke bawah.

 Mengayun : tangan bergerak ke bawah dan ke luar dari lingkaran gerak.

 Mengayun ke dalam : posisi tangan berada tepat di bawah siku.

 Tangan ditarik ke dalam, ke atas, dan ke belakang dalam lingkaran kecil di bawah kepala
dekat badan. Mengayun ke atas depan, siku diangkat ke atas permukaan air membentuk 30˚-
40˚.

 Recovery : lengan diangkat ke atas permukaan air secara rileks, pangkal lengan diputar ke
dalam dan mengayun ke depan.

4.4.3. Gerakan Mengambil Napas

 Udara diambil pada saat tangan mulai ditarik kearah bahu dan kepala ke luar dari dalam air.

 Udara dikeluarkan pada saat kepala akan ke luar melalui gerakan dagu, lalu udara ditarik lagi
dengan cepat.

 Udara dihirup melalui mulut dan dibuang melalui mulut dan hidung secara bersamaan.
5.1. Kolam renang

Kolam renang ukuran olimpiade panjang kolam renang panjang adalah 50 m


sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional
untuk kolam olimpiade ditatapkan panjang kolam 50 m dan lebar 25 m. Kedalaman kolam
minimum 1,35 m,dimulai dari1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung
dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya
adalah 1,0 m.

5.2. Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan
pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang
sama panjang dengan panjang lintasan.

5.3. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh


pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya
1 cm.

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finish.


Papan sentuh pengukur waktu produksi omega mulai dipakai di Pan-Amerika Games 1967 di
Winnipeg, Kanada.

5.4. Balok start

Di setiap balok start terdapat peneras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start
dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok
start.

Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah
0,5x0,5 m,dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10º.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Camp Creft

Camp Creft adalah suatu seni atau cara tempat berkemah atau perlindungan, dalam
bahasa Inggris disebut Shelter, berfungsi sebagai tempat perlindungan dari angin,panas,dan
hujan pada saat melakukan perjalanan atau pendakian. Digunakan untuk tempat beristirahat
atau tidur. Shelter harus memenuhi kriteria: kuat, aman, nyaman, dan kreatif.

Syarat-syarat mendirikan shelter/bivak:

1. Tanah tempat mendirikan shelter/bivak datar (kemiringan tidak boleh >30 derajat)

2. Dekat dengan sungai, namun jangan dekat dengan aliran sungai

3. Jangan dekat dengan tebing atau bawah pohon yang rapuh

4. Perhatikan arah angin terlebih dahulu

Tipe-tipe shelter:

· Shelter sheet (atap buatan)

· Stone barries (gundukan batu)

· Natural hollow (lubang di tanah)

· Fallen trunks (rubuhan pohon)

· Cave (gua)

2.2 Survival

Survival adalah tindakan paling awal bagi makhluk hidup untuk mempertahankan
hidupnya pada berbagai situasi dan kondisi atau lingkungan saat terancam. Survivor adalah
orang yang sedang dalam kondisi survival.

Pengertian survival dapat ditinjau dari masing-masing huruf depannya:


S - Sadarilah secara benar situasimu

U - Untung malang tergantung ketenanganmu

R - Rasa takut dan panik harus kamu kuasai

V -Vakum, isilah segera

I - Ingatlah di mana kau berada

V - Viva hargailah mereka

A - Adat istiadat setempat patuhilah

L - Latihan dan belajarlah selalu

Dalam situasi survival, yang perlu diingat adalah STOP, yaitu:

S - sit down (duduk)

T - think (berpikir)

O - observ (amati sekitar)

P - plan (perencanaan)

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan survival adalah:

1. Kehabisan perlengkapan atau bekal dalam perjalanan atau pendakian

2. Kecelakaan dalam perjalanan atau pendakian

3. Tersesat di suatu daerha yang asing atau rawan

4. Hal-hal tak terduga

Survival Kit ( Hal-hal yang perlu di perlu di bawa ketika survival )· Korek api

· Lilin. Sangat baik untuk mulai menghidupkan api untuk perlindungan dan penerangan

· Jarum dan benang

· Wadah untuk mengambil air


· Kawat untuk membuat jerat dan lain-lain

· Peniti

· Senter

· Pluit badai

· Kompor kecil (emergency) berbahan bakar parafin

· Parafin

2.3 Botani dan Zoologi

Botani yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, namun pada materi ini yang
dibahas hanya yang berhubungan dengan kegiatan alam terbuka, yaitu bagaimana kita dapat
memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, terutama pada keadaan survival.

Tumbuhan yang dapat di konsumsi

- Umbi Talas (Colocasia sp.), Rumput Teki (Cyperus rotondus)


- Arbei hutan (Rubus sp). Markisa (Passiplora guandrangularis), Bune (Antidesma bunius (L)
Spreng).
- Biji muda Sengon (Albizia lophata) dan Kaliandra (Caliandra Cahartica).
- Daun muda Paku Tiang (alsophila glauca), selada air (Nasturtium officinale).
- Daun Begonia (Begonia sp.), Rebung Bambu (Bambusa sp.).
- Bunga Honje atau Kecombrang (Nicolara sp.) dan Bunga Turi (Sesbania glandiflora).
- Pisang Hutan muda (Musa sp.) yang dapat dimakan yaitu : buah, jantung, batang bagian
dalam dan bongkol pisang muda.
- Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu Jamur Tiram
(Pleutotus ostratus) dan Jamur Kuping (Auricularia jadae).

Tumbuhan yang berbahaya

Racun tumbuhan terdapat dalam akar, umbi, batang, ranting, daun, biji, dan bulu-bulu
(trikoma). Racun tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, dapat menyebabkan
kebutaan jika terkena mata, bila masuk dalam peredaran darah dapat menyebabkan
keracunan, atau dapat menyebabkan kita keracunan makanan melalui saluran pencernaan.

Adapun ciri-ciri tumbuhan yang beracun antara lain :


- Warna Buahnya sangat mencolok ( terang )
-Daunnya berbulu tebal.

- Terdapat banyak duri di permukaan daunnya

- Banyak mengeluarkan getah putih.-

- Berbau tidak sedap

- Tidak terasa keasaman.

Selain ilmu Botani,ilmu Zoologi juga penting bagi para penggiat alam bebas. Dimana hewan
dapat dimanfaatkan dalam usaha untuk menambah bahan makanan dan dapat dijadikan
penanda ke sumber air. Oleh karena itu maka perlu juga diketahui mengenai perihal hewan-
hewan dan kehidupan mereka. Cabang biologi yang mempelajari tentang hewan disebut
Zoologi. Namun dalam materi ini hanya membahas mengenai peranan hewan bagi penggiat
alam bebas.

Hewan yang dapat dimakan antara lain :


- Mollusca (kerang-kerangan)
- Annelida (cacing)
- Insecta (serangga)
- Crustacea (udang-udangan)
- Pisces (ikan)
- Amfibia (katak)
- Reptilia (hewan melata)
- Mamalia (hewan menyusui)
- Aves (bangsa murung)

Penanda ke sumber air


- Hewan bertulang belakang (Vertebrata), jejaknya yang menuruni lembah biasanya menuju
ke sumber air.
- Burung, jika terbang rendah secara langsung biasanya menuju ke sumber air dan jika
terbangnya singgah-singgah biasanya berasal dari sumber air.
- Serangga, biasanya hidup tidak jauh dari sumber air.

HEWAN YANG BERBAHAYA DAN BERBISA

Hewan dapat pula menimbulkan bahaya bagi manusia. Hal ini dapat disebabkan jika ia
merasa terganggu dan dengan alat pembela dirinya maka hewan tersebut menyerang. Adapun
jenis hewan yang berbahaya dan berbisa yang bisa kita jumpai di alam terbuka adalah sebagai
berikut :

- Nyamuk Malaria (Anopheles sp.)


- Agas
- Semut Api
- Tawon atau lebah (Apis sp.)
- Kelabang (Centripoda)
- Kalajengking (Heterometrus cyaneus)
- Pacet (Haemadipsa zeylanica) dan Lintah (Hirudineae sp.)
- Harimau (Panthera tigris) dan Macan Kumbang (Panthera pardus)
- Buaya (Crocodilla pororsus)
- Ular (Ophidia)

Ada pun ciri-ciri hewan berbisa di antaranya :

1. Ular atau yang sejenis nya berkepala segi tiga.

2. Binatang yang mempunyai cepit bisa atau jarum.

14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya seperti gaya bebas,
gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun seperti pada olahraga yang lainnya,
olahraga berenang juga mempunyai resiko yang mampu menyebabkan kematian, oleh karena
itu perlunya mempehatikan dengan detail mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam
renang agar anda bisa berenang dengan nyaman dan selamat pada saat anda mau berenang.
DAFTAR PUSTAKA

http://zaenalmuttaqin96.blogspot.co.id/2013/11/makalah.html

https://artgus16.blogspot.co.id/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
LAMPIRAN
Diposting oleh Farhan Stecno di 19.47
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

6 komentar:

1.

farhan alfin21 Februari 2018 22.35

keren bro .....tapi itu makalah renag tapi kok tugas kewirausahaan....

Balas

Balasan

1.

farhan comel21 Februari 2018 22.41

oh ya thanks .....lupa

Balas

2.

farhan comel21 Februari 2018 22.43

semoga blog ini bermanfaat ya .....maaf apabila ini kurang nyaman dan kurang keren
karna ini baru buat dan mohon bimbinganya apabila ada salah kata dan maksud yang
kurang sesuai..................

Balas

Balasan

1.

farhan alfin21 Februari 2018 22.45

amin....

Balas
3.

farhan alfin21 Februari 2018 22.45

sama- sama

Balas

4.

farhan comel21 Februari 2018 22.47

bentuk proposal yang berjudul “Makalah Teknik Dasar Renang Dan Macam-macam
Gaya Renang”.

Balas

Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya
Farhan Stecno
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼ 2017 (2)
o ▼ September (2)
 Contoh makalah teknik renang dan sar
 Materi Makalah Teknik Renang dan Sar

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “RENANG “
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Renang
B. Dasar Belajar Renang
1. Pengenalan Air
2. Meluncur
3. Latihan Pernafasan
C. Macam – Macam Gaya Olahraga Renang
1. Renang Gaya Bebas
2. Renang Gaya Dada
3. Renang Gaya Punggung
4. Renang Gaya Kupu – Kupu
D. Perbedaan Setiap Gaya Renang
1. Membedakan Renang Gaya Bebas
Dengan Gaya Punggung
2. Membedakan Renang Gaya Bebas
Dengan Gaya Kupu-Kupu
3. Membedakan Renang Gaya Bebas
Dengan Gaya Dada
E. Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang
1. Hal – Hal Yang Harus Dilakukan
Sebelum Berenang
2. Hal – Hal Yang Harus Dilakukan
Sesudah Berenang
F. Manfaat Renang Bagi Tubuh
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilandasi atas dasar hobi saya berenang, dan untuk memenuhi tugas dari bapak guru,
itu sebabnya saya selaku penyusun mengangkat olahraga renang ini sebagai makalah.
Semua rang didunia ini, pasti sudah tidak asing lagi tentang apa itu olahraga renang.
Namun sebagian orang tidak mengatahui seluk beluk renang itu sendiri. Disini, saya
mengemukakan tentang sejarah renang, macam – macam gara renang, manfaat renang,
dan masih banyak lagi uraian yang saya paparkan dalam makalah ini.

B. Pembahasan
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari
ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia
juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang
adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua
perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan
tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua
yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab
(Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan
hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari
Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai
Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-
kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873,
John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen
dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya
bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga
dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai
nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de
Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan
salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.

B. Dasar Belajar Renang


Pengenalan Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat –
sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.
Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain,
misalnya :
· Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal
· Saling mencipratkan air ke muka teman
· Memasukkan kepala dan badan ke dalam air
· Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman
· Main tebak – tebakan di dalam air
· Berjalan mengelilingi kolam
· Bermain kereta keretaan di air.

Meluncur
Setelah mengetahu sifat – sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan
mengapun, caranya adalah :
· Berdiri dengan kedua tanganlurus, bungkukkan badan ke depan.
· Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam
sikap mengembang dan meluncur.
Atau bisa juga dilakukan dengan cara :
· Berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satu yang lain ditekuk dengan telapak
kaki menempel pada dinding kolam.
· Kedua tangan lurus dan bungkukkan badan ke depan, kemudian tolakkan kaki
yang menempel pada dinding sehingga badan terdorong ke dalam sikap mengapung dan
meluncur.
Bagi orang yang masih takut, sebelum berlatih meluncur mereka terlebih dahulu
menggerakkan kaki sambil duduk di pinggir kolam atau dengan memegang parit kolam
dan menggerak – gerakkan kaki.
Latihan Pernafasan
a. Teknik Gerakan Pernafasan
1) Sikap Permulaan
· Berdiri kongkang di kolam dasar
· Membungkukkan tubuh rata dengan air
· Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dilurukjan ke depan.
2) Gerakan
· Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kokan, sehingga
mulut mengambil nafas.
· Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di
belakang samping tubuh.
· Latihan pernafasan ini dikombinasikan dengan gerakan lengan agar dapat
mengatur irama pengambilan nafas.
· Pada prinsipnya mengambil udara lewat mulut dengan menghembuskan di dalam
air.
b. Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas
· Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tanmgan memegang
dinding kolam.
· Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke
depan sedikit.
· Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala
ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas permukaan
air.
· Buka mulut lalu ambil nafas melalui mulut dengan cepat, lalu masukkan muka ke
dalam air dan buang nafas di dalam air.

C. Macam – Macam Gaya Dalam Olahraga Renang


1. Renang Gaya Bebas
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada
menghadap
ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan
dengan
gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik
turun ke atas dan ke bawah.Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke
permukaan air.Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh
menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang
bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang
lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih
cepat di air.Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu,
Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam
lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja,
kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih
ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan
hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya
krol identik dengan gaya bebas.

a. Posisi Badan Gaya Bebas

Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :
· Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
· Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
· Otot – otot perut dan leher rilek.
b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh.
Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
· Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
· Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
· Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan
air.
· Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
· Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain :
· Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir
kolam.
· Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain
membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun secara
bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha.
· Latihan gerakan kaki sambil meluncur.
Demulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong dinding, kemudian
sambil meluncur kedua kaki digerakkan naik turun dengan sumber gerakan pada
pangkal paha.
c. Gerakan Lengan
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
· Gerakan menarik (pull)
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku
dibengkokkan.
· Gerakan mendorong (push)
Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai
lengan lurus ke belakang.
· Istirahat (Recovery)
Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan
mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser
ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.

2. Renang Gaya Dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan
diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah
air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di
permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran
berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor
renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.
a. Gerakan Kaki
· Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)
· Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri
dan kaki kanan saling berjauhan)
· Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri
dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
b. Gerakan Tangan
· Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling
bertemu & menempel)
· Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke
samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
· Luruskan tangan kembali.
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
· Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.
· Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan,
kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.

3. Renang Gaya Punggung

Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang
di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang
seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah
mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. Sewaktu berenanggaya
punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan
tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi
kolam dengan menghitung jumlah gerakan. Berbeda dari sikap start perenang gaya
bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang
gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang
menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan.
Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki
bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama
kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang
tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
a. Gerakan Kaki
· Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang
sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
· Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok
b. Gerakan Tangan
· Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
· Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
· Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
· Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya.

c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas


Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada
masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum,
karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi
dengan menghitung gerakan tangan

4. Renang Gaya Kupu – Kupu

Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang


dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan
ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara
kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti
gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan
hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala
berada di luar air. Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu
memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu
dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu
didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah
gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali
ikut dalam lomba renang pada tahun 1933. Berbeda dari gaya bebas, gaya dada, dan
gaya punggung yang umumnya dapat mudah dikuasai, pemula perlu waktu lebih lama
untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu.
Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk
dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk
dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan
perenang.

a. Gerakan Kaki
· Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
· Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
· Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga
memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
b. Gerakan Tangan
· Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan,
tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
· Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.
· Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali depan.
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan
bergantian.

D. Perbedaan Setiap Gaya Renang


1. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Punggung
Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya
punggung. Perbedaan antara lain :
a. Posisi Badan
Seperti yang tercantum dimuka bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus
horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang
gaya pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut,
adabeberapa hal yang perlu diperhatikan :
· Dada, bahu, dan panggul berada di dalam air
· Wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasauntuk
mengambil nafas
· Kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.
b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada
gaya bebas, hanya dalam posisi terbalik.
Bentuk-bentuk latihan gerakan kai :
· Duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan
gerakan kaki
· Dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
· Dengan posisi terlentang menggunakan pelampung
c. Pernafasan
Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas. Pengambilan
nafas gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan
air, tinggal mengatur waktunya saja.
2. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Kupu-Kupu
Pola renang gaya bebas mempunyai persamaan dan perbedaan dengan pola gaya renang
kupu-kupu. Persamaan terletak pada teknik meluncurnya. Sedangkan perbedaannya
terletak pada gerakan lengan. Gerakan lengan :
· Pada renang gaya bebas terdapat 3 macam gerakan lengan, yaitu gerakan menarik
(pull), mendorong (push), dan istirahat (recovery).
· Pada saat renang gaya kupu-kupu, terdapat dua macam gerakan renang, yaitu saat
lengan diatas air dan dibawah air.

3. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Dada


Yang membedakan gaya bebas dengan gaya dada adalah dari teknik gerakan kaki.
Adapun cara untuk melakukan gerakan kaki pada renang gaya dada adalah :
· Tarik kedua kaki mendekati pinggul, kedua paha agak terbuka, putar pergelangan
kaki menghadap kaluar dan siap mendorong
· Dorongkan kedua kaki secara bersamaan ke belakang agak menyamping hingga
membentuk ½ lingkaran di bawah permukaan air.

E. Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang


Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang
· Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat
berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan badan
(senam kecil) atau dengan berlari – lari kecil.
· Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh dapat
menyesuaikan dengan suhu air.
· Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan lainnya.
· Ukurlah kemampuan diri atau disesuaikan dengan kemampuannya.
· Memakai pakaian renang yang berwarna (tidak putih) karena air kolam dapat
menyebabkan pakaian berwarna putih berubah menjadi kekuning – kuningan (mangkak)
· Berjalan – jalan terlebih dahulu di dalam kolam dengan kedalaman yang cocok
merupakan kesenangan yang menarik.
· Jangan berenang dalam keaddan perut kosong atau terlalu kenyang. Karena dalam
berenang diperlukan banyak tenaga dan apabila perut terlalu kenyang maka beban tubuh
menjadi lebih berat.
Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang
· Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di
dalam kolam renang biasanya kotor.
· Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat –
loncat atau dengan cara yang lain.
· Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)
· Istirahat cukup
· Makan cukup
F. Manfaat Renang Bagi Tubuh
Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah
Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh,
sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi
proses pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru
Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses
oksidasi (pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan
kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen
yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh
menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi.
Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi
Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus
menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat.
Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi / padat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Renang merupajan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak
tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai
berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di
"gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya.
Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Berenang mempunyai
beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan
gaya kupu-kupu.
Gaya berenang tersebut mempunyai cirri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda
untuk dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal. Berenang dapat
membugarkan tubuh dan untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari tingkat
nasional maupun internasional.
Namun sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek
buruk dari berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah
meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan kapasitas vital paru
– paru dan mempengaruhi otot mejadi berisi

B. Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi
diharapkan untuk dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang
mengahalanginya seperti sakit. Diharapkan ada penjelasan tentang gaya berenang dan
apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berenang.

Sekian..

Anda mungkin juga menyukai