1.1.Pengertian Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa adalah setiap
tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Kotler, 1994).
Sebenernya pembedaan secara tegtas antar barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini
dikarenakan pembelian suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa tertetu dan sebaliknya
pembelian suatu jasa seringkali juga melengkapinya. Pelayanan yang baik dari penyedia jasa (people)
akan membentuk suatu physical evidence pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan
sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah
pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola Mutu Jasa Terdapat suatu
strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara
menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi
daripada harapan pelanggan. Untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan
kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut :
1. Kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Contoh, manajemen
rumah sakit menganggap pasien menginginkan menu makanan yang disajikan enak, padahal pasien
menginginkan pelayanan perawat yang baik
5. Kesenjangan yang terjadi antara jasa yng dialami dengan jasa yang diharapkan (persepsi
konsumen).
Selain kesenjangan ternyata perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan sektor
jasa. antara lain adalah: konsumen, pesaing, teknologi-inovasi, globalisasi, ekonomi, pemerintah dan
sosial budaya. Diantara faktor lingkungan tersebut, maka perkembangan teknologi (informasi dan
komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan sebagai faktor lingkungan yang paling banyak
mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu sektor jasa untuk mengelola bisnisnya
secara efisien sesuai dengan semangat cost cutting. Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu
beberapa faktor pendorong yaitu: meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan
biaya, pelayanan jasa, konsumen internal, peningkatan produksi dan berkembangnya organisasi Nirlaba.
1.2.Pengertian Pemasaran Jasa
Jasa yang berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan
berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran. Seperti yang dikemukakan oleh
Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa yaitu:
c. Heteroginity (bervariasi),
Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan secara
langsung karyawan dalam delivery process, sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa.
Tetapi dengan perkembangan teknologi ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct
customer contact yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya: bisnis perbankan pada saat ini
menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk membantu konsumen melakukan self service
berbagai keperluan yang berkaitan dengan keuangan mereka.
BAB 2
PEMASARAN RELATIONAL
Kotler dan Keller (2006:17-18) mengartikan pemasaran relasional dalam artian lebih luas yang memiliki
tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak inti
pelanggan, pemasok, distributor, masyarakat sekitar dan rekan pemasaran lainya guna mengembangkan
dan mempertahankan bisnis.
1. Hubungan Pelanggan ( Customer Relationship )
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar hal ini
sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam janka panjang. Perusahaan yang ingin
membentukikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam.
Diantaranya:
c. Mengirimkan artikel atau tawaran yang menarik ke pelanggan yang mungkin berguna bagi
pelanggan.
d. Mengucapkan selamat kepada pelanggan ketika mendapat berita yang baik tentang pelanggan
e. Menawarkan kepada pelanggan suatu kesempatan untuk mendapatkan produk atau layanan baru
secara gratis dan tawarkan secara intensif produk atau layanan lain yang mungkin akan mereka
gunakan.
g. Ketika sedang tidak bisa membantu pelanggan, arahkan pelanggan kepada seseorang yang mampu
membantu dalam menyelesaikan masalah pelanggan.
h. Jujur
Pemasok merupakan mitra yang penting dalam menunjang strategi bisnis. Untuk menjaga hubungan
yang kuat dan erat dengan pemasok harus dilakukan dengan jujur dan tidak melanggar peraturan yang
telah disepakati pada awal perjanjian. Menjaga hubungan yang baik dengan pemasok juga sangat
menguntungkan, diantara keuntungannya adalah :
Kemitraan antar perusahaan ini akan dilakukan dalam rangka membuka cabang baru cookycake catering
dengan membuka program kemitraan yang berbasis kepercayaan dan saling menguntungkan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, perlu adanya kerjasama yang baik antara owner dengan karyawan
oleh sebab itu owner mengajak karyawan untuk menjalankan:
c. Perbedaan adalah hal yang penting dalam mencapai kesuksesan kita semua.
d. Mencapai standart mutu yang tinggi dalam hal pembelian, pembuatan dan pelayanan semua
produk kita.
f. Profit adalah hal yang penting untuk kelangsungan dan perkembangan bisnis kita.
BAB 3
Melestarikan dan menumbuhkan tradisi tenun ndek dan kain tenun songket Gelgel, sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Gelgel dan sekitarnya pada khususnya dan
masyarakat Kabupaten Klungkung pada umumnya dan menumbuhkan industri kerajinan tenun ndek dan
tenun songket Gelgel dengan menjadi perusahaan penghasil serta pengolah tenun ndek dan kain
songket Gelgel yang dapat bersaing secara sehat serta dikenal oleh masyarakat dalam negeri dan luar
negeri.
3.2. MISI
Meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap kain tenun ndek dan kain songket
Gelgel.
Mendorong potensi dan partisipasi masyarakat menjadi lebih kreatif dengan memanfaatkan kain
ndek dan kain songket .
Menempatkan produk-produk kain ndek dan kain songket sebagai produk yang dekat dengan
keseharian masyarakat.
Memperkaya motif kain ndek dan kain tenun songket dengan menambah mengembangkan
perbendaharaan motif-motif tradisional yang sudah ada.
Melakukan inovasi desain produk dengan mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat dengan
memanfaatkan tehnologi komputer.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara melakukan pendidikan dan pelatihan untuk
menciptakan tenaga-tenaga terampil dan produktif.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui lingkungan tempat kerja yang bersih dan sehat,
pemberian upah yang wajar sesuai dengan keahlian dan prestasi kerja yang diberikan kepada
perusahaan.
Meningkatkan kualitas dan daya saing yang berpotensi untuk memasuki pasar global.
Memperluas jaringan kerja dan pemasaran dengan pusat-pusat kerajinan tenun ndek dan tenun
songket melalui pertukaran informasi desain dan proses produksi, dengan memanfaatkan jaringan
internet.
Berbagi ilmu dan informasi kepada masyarakat beserta seluruh karyawan mengenai kain ndek dan
tenun songket.
Kain Songket Bali mempunyai ciri khas yang unik terutama tampilan motif dan warnanya, sehingga kain
Songketini dijadikan ciri khas produk pulau bali. kain yang ditenun dengan menggunakan benang emas
atau benang perak. Selain benang emas atau perak, ada jenis benang sutera yang berwarna, ada yang
menggunakan benang sulam, ada yang menggunakan benang katun berwarna dan sebagainya. Tetapi
semua jenis benang tersebut dipergunakan untuk menghias permukaan kain tenun, bentuknya seperti
sulaman dan dibuat pada waktu yang bersamaan dengan menenun dasar kain tenunnya.
b. Target Marketing
Adapun target marketing dari pabrik kain songket bali yaitu: para wisatawan mancannegara maupun
wisatawan domestic selain itu masyarakat sekitar pulau Bali.
c. Tujuan
Untuk melestarikan budaya kain songket agar di era modern ini tetap terjaga, sealin itu sebagai oleh-
oleh atau cendramata khas pulau Bali.
d. Filsafah perusahaan
Sejarah Rumah Tenun UD. Dian dimulai pada tahun 1996, Dian Agustini salah satu pemilik rumah tenun
di Gelgel. Ia memulai keahliannya dalam menenun saat masih berusia 17thn. Dian sendiri merupakan
pendatang dari Tabanan.
Dian mengawali bisnis rumah tenunnya dengan memproduksi sendiri kain songket, endek, dan produk
kain tenun lain. Kini usahanya sudah besar, selain punya workshop dan menjadi pengepul kain songket,
Dian juga mengelola Gallery milik pribadi. UD. Dians yang merupakan penampung dari kerajinan tenun
dan songket Klungkung yang tersohor dan peminatnya pun sudah sampai di luar Indonesia. Seiring
berkembangnya waktu UD. Dian mencoba mengkolaborasikan kain tenunnya dengan beragam peroduk
lainnya seperti mencoba Membuat Baju dari kain tenun songket, hingga mengkolaborasikannya menjadi
mukenah songket. Harga produk yang dijual pun beragam dibedakan berdasarkan motif, dan kualitas
bahan. Satu helai kain songket Bali hasil tenunan bisa dijual seharga Rp300.000 – 2 juta. Sementara
produk kain endek dan lainnya dihargai Rp 200.000 hingga Rp 500.000 dan yang paling murah yaitu
mukenah songket yang dihargai Rp 190.000. Hingga kini bisnis tenun songket ini semakin maju pesat dan
sudah terkenal di mancannegara.
BAB 4
1. Segmentasi
a. Geografis
Negara : Indonesia
Pulau : Bali
saya memilih segmentasi pasar dalam bidang geografis di pulau Bali tepatnya negara Indonesia karena
Pulau Bali merupakan salah satu pulau terkenal di Indonesia yang masyarakatnya memiliki sifat
konsumtif dan berdaya beli yang besar dikarenakan oleh kebutuhan dan keinginan dari diri sendiri untuk
melestarikan budaya dan tampil menarik. Kemudian pulau Bali juga merupakan Pulau yang terkenal
dengan budayanya.
b. Demografis
Usia : 20 thn
Alasan saya memilih segmentasi pasar dalam bidang demografis pada usia 20 tahun ke atas adalah
karena pada umur diatas 20 tahun masyarakat rata-rata sudah mempunyai penghasilan sendiri dan
khususnya kaum wanita merupakan kaum yang sangat berdaya beli demi mempercantik diri sendiri
dengan pakaian-pakaian yang terbuat dari tenun songket. Selain itu pria dan wanita diwajib kan
menggunakan kain saat sembahyang dipura. Oleh karena itu kita menawarkan produk tenun songket
yang modern dan unik tanpa mengurangi nilai kebudayaan dari tenun songkettersebut. Sehingga produk
kain songket akan laku di pasaran karena sesuai dengan permintaan pasar.
c. Psikografis :
Alasan saya memilih segmentasi pasar dalam bidang psikografis pada kelas sosial menengah atas karena
dalam kelas sosia ini memiliki sifat konsumtif dan menyukai hal-hal untuk memuaskan keinginannya apa
lagi yang berbau kebudayaan dan digunakan saat acara sacral. Kemudian dengan desain yang menarik
dan bahan baku yang berkualitas dari produk Rumah Tenun Songket telah membuat produk Rumah
Tenun Songket bernilai lebih dan harganya termasuk sedikit diatas pasaran. Oleh karena itu target pasar
Rumah Tenun Songket adalah kelas sosial menengah keatas.
2. Targetting
Setelah mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen
tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target pasar. Oleh karena itu kami
menentukan target pasar dari produk kami yaitu di tempat usaha kami sendiri, pasar-pasar dan pusat
oleh-oleh.
3. Positioning
Kain tenun songket yang pada umumnya monotone dan biasa saja akan membuat para pengguna
merasa bosan dengan design yang seperti itu saja. Tenun songker yang pada umunya kuno dan begitu-
begitu saja tentu saja membuat para peggunanya enggan dan malas memakai tenun songket. Oleh
karena itu Rumah Tenun Songket satu memberikan nuansa baru dengan perpaduan motif modern
tanpa merubah nilai kebudayaan dan mengaplikasikan kain tenun songket kedalam pakain seperti baju
dll. Selain modern, Rumah Tenun Songket Satu juga menawarkan keunikan dalam design dalam setiap
pakaiannya, sehingga penggunanya akan lebih percaya diri dan tetap trendy dengan busana tradisiona.
Pengguna akan tampil lebih celegan dan menawan dengan busana kain tenun songket modern tanpa
mengurangi nilai budaya bali dan cirri khasnya. Dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Rumah
Tenun Songket tentu saja akan banyak konsumen yang tertarik dengan produk dari Rumah Tenun
Songket. Kelebihan-kelebihan tersebut tentunya untuk memuaskan para konsumen yang membeli.
BAB 5
a. Produk Inti
Koin songket khas bali ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat terutama umat hindu
yang biasanya digunakan saat upacara tertentu.
b. Produk Aktual.
Disini kain songket dapat juga dijadikan beberapa produk seperti baju, mukenah songket, kemben.
c. Produk Tambahan.
Selain memasarkan dipusat oleh-oleh dan pasar Rumah Tenun Dian juga membuka order lewat online
agar para konsumen lebih mudah untuk membeli produknya terutama bagi yang berada diluar daerah.
1. Convenience Goods
Produk Rumah Tenun Songket yang paling laris dipasaran yaitu kemben, dan mukenah songket karena
produk tersebut yang paling penting dibutuhkan.
2. Shopping Goods
Produk kemben dan produk baju berbahan kain songket itu kualitasnya sama namun disini harga antara
produk kemben dan baju itu sangat jauh berbeda karena dari segi ukuran yang membuat haraga produk
tersebut berbeda.
3. Specially Goods
Rumah Tenun Dian ini ada beberapa produk yang amat dikagumi oleh para konsumen tentunya harga
yang ditawarkan pula lebih mengagumkan yaitu kain songket berbenang emas dengan motif yang
elegan kain songket ini dibandrol seharga 1 juta hingga 2juta.
4. Unsought Goods
Produk-produk dari Rumah Tenun Dian ini banyak diketahuin konsumen dan tidak ada satu produk yang
jarang diminati oleh konsumen.
BAB 6
Produsen harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan
saluran distribusinya. Pemilihan saluran distribusi yang efektif akan mampu mendorong peningkatan
penjualan yang diharapkan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Konsep saluran
distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga
menghadapi masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan
konsumen. Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan faedah waktu dan tempat menjadi jelas. Jasa
harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh pemakainya.
Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat
dihantarkan. Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi. Disini selaku
usaha tenun songket Rumah Tenun Dian’s untuk menyampaikan produknya ke kosnumen atau pasar,
Rumah Tenun ini menerapkan beberapa kombinasi distribusi.
Saluran disitribusi yang kami terapkan sebagai berikut :
1. Saluran Langsung
Rumah Tenun menjual barang yang dijual melalui tempat usaha atau toko usaha. Pembeli dapat
melakukan transaksi langsung, mendatangi dan membeli produk yang ada. Jadi dimana Rumah Tenun
Songket ini menjul barangnya langsung ditoko maupun pasar sehingga pembeli langsung bisa membeli
dan memilih barang yang diinginkan tanpa harus memesan terlebih dahulu karena rumah tenun ini
telah menyediakan berbagai macam produknya.
Rumah Tenun Songket juga memiliki beberapa perantara pemasaran dalam menjajakan produknya
seperti reseller online maupun offline yang dijual di berbagai pasar dan pusat oleh-oleh dimana para
reseller dapat membeli dengan jumlah yang besar dengan batasan yang tertentu. Berdasarkan harga
yang berbeda dengan konsumen langsung harga yang lebih murah serta adanya potongan pembelian.
BAB 7
Harga Adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan jasa.
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan biaya
1. Survival
2. Profit Maximization
3. Sales Maximization
4. Prestige
5. ROI
Ø Metode Penetapan
a. Skimming price : kain tenun endek, kain tenun songket biasa, mukenah songket, baju endek, kain
songket benang emas.
b. Penetration price : baju endek, mukenah songket, kain endek, kain tenun songket biasa, dan
kaintenun benang emas.
d. Odd pricing : harga mukenah songket 190.000 /pcs dimana diubah mejadi Rp 189.990 /pcs dimana
harga tersebut akan terlihat lebih murah oleh kinsmen.
e. Bundle pricing : rumah tenun ini juga menwarkan paket dalam produknya yang terdiri paket
couple seperti mukenah songket couple ibu dan anak dibandrol dengan harga Rp 315.000, bila
dibandingkan dengan harga eceran, akan jatuh lebih mahal seperti harga muken songket untuk ibu Rp
190.000 /pcs dan harga mukenah songket untuk anak Rp 150.000 jika ditotal harganya mencapai Rp
340.000 dan selisih dengan harga paket Rp 315.000.
a. Standard Markup Pricing : Rumah Tenun Songket memasarkan produknya tidak di rmah tenun dan
dipasar saja melainkan di pusat oleh-oleh seperti Airlangga dan Krisna tentunya dar beberapa produk
yang dipasarkan harus dipasangkan markup yang berbeda sesuai jenis, dan eceran seperti kain tenun
benang emas dikenai 25%, kain songket biasa dan endek 15%, mukenah dan Baju 5%.
Rumah Tenun Songket menghitung bahwa untuk mnghasilkan dan menjual 6 produk diperlukan biaya
dengan rincian sebagai berikut :
Biaya TK : Rp 5.000.000
Apabila dia menghendaki laba sebesar 35% dari biaya total maka :
Dengan demikian dari masing-masing produk dijual selama sebulan 20.790.000 (103.950.000/ 5).
Dengan laba sebesar 5.390.000 (26.950.000 / 5 ) per produk.. jika produk tidak laku maka ada
penurunan laba.
BAB 8
Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:
Rumah Tenun Dian’s ini menggunakan strategi jasa dengan pemasaran langsung ke konsumen dimana
strategi ini dimulai dari menyerahkan kepedagang dipasar maupun ditoko, lewat telepon hingga
sekarang menggunakan brosur.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Celuk, Bali. Sunaka Jewelry memproduksi perhiasan perak berkualitas baik, halus, indah,
desain
contemporary
Semua produk yang dihasilkan Sunaka Jewelry melalui proses pembuatan dengan
teknik dan teknologi modern untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik yang
menampilkan fitur etnik, modern, serta desain kontemporer, termasuk perhiasan berharga
a.
Sejarah
Sunaka Jewelry awalnya dimulai pada tahun 1979 dengan nama Ketut Sunaka
menjadi sebuah toko untuk memajang perhiasan hasil karya I Ketut Sunaka, seiring
waktu, pesanan dari berbagai negara terus berdatangan hingga di akhir tahun 1990, Ketut
Sunaka Silversmith mempek
Kini Sunaka Jewelry dikelola oleh generasi ke 2 yakni Bapak Kadek Ganda Ismawan
b.
Penerapan
1.
Segmenting
khas bali.
2.
Tar
geting
yang senantiasa
Positioning
dengan
desain
contemporary sesuai
tren mode
terba
ru, namun dengan tetap menampilkan ciri khas Bali dengan tag line
c.
Product (produk)
kualitas
terbaik yang menampilkan fitur etnik, modern, serta desain kontemporer, termasuk
perhiasan berharga yang terbuat dari batu, perak, tembaga, emas, dan kuningan.
Perhiasan tersebut meliputi kalung, gelang, cincin, liontin, bros, aksesoris rambut, da
n
lain lain. Dalam proses pengerjaan, Sunaka Jewelry dengan menggunakan Teknik Bun
d.
Place (tempat)
Hingga tahun 2017, Sunaka Jewelry telah memiliki 3 outlet dalam memasarkan dan
menjual produknya.
beralamat di
a Celuk, Sukawati
Bali
80582.
10
Outlet Ubud
yang terletak di
Bali 80361.
e.
Price (harga)
premium, harga dari perhiasan Sunaka Jewelry dipatok dari kisaran Rp.200.000
Rp.6.000.000. Harga tersebut tergantung beberapa hal yaitu ukuran, tingkat kerumitan
n, dan permata.
f.
Promotion
1979 hingga saat ini. Dahulu, perusahaan ini hanya berpaku pada Tour Guide & Travel
mampir di toko
ak menjadi
salah satu trend dikalangin masyarakat, sehingga retail domestic pun mulai
berkembang. Sejak Desember 2016, Sunaka Jewelry sudah mulai membenah diri
dalam segi pemasaran. Terdapat inovasi baru untuk memasarkan produknya seperti :
Direct marketin
g.
Event. Beberapa pameran turut diikuti oleh Sunaka jwelry dalam rangka
Denpasar Expo,
Sales promotion.
> Rp.1000.000
11
3.2.
pemasaran, tentu banyak kerikil kerikil tajam yang menjadi kendala dalamnya meliputi
a.
Kompetitor
Dalam persaingan bisnis tentu sosok competitor merupakan hal yang sungguh
mengancam keberadaanya. Sunaka Jewelry masih dapat dikatakan brand baru yang
masih kalah pamor dengan brand kuat seperti John Hardy, UC Silver dll. Terlebih
walau sama
Terdapat pula competitor nakal yang menggunakan stamp 925 untuk produk yang
bukan
silver namun menyerupai (biasa disebut alpaka). Dengan stamp tersebut dan
b.
Kepercayaan Konsumen
sedikit terkendala u
ntuk mendapatkan konsumen. Hal ini dikarenakan oleh
konsumen
yang acapkali
belum mengetahui
kurang
percaya akan kualitas produk yang membandrol harga yang relative sedikit
lebih mahal.
c.
Kendala Internal
kemampuan handal dan mampu bersaing di era global. Kemampuan yang belum
segi sumber daya manusia. Walau telah melakkan kegiatan pemasaran dengan
gencar namun belum kerjakan dengan optimal. Seperti website yang hanya
menampilakan sejarah dan outlet saja. Hal ini justru membuat keberadaan we
bsite
12
3.3.
Model
Penerapan
meningkatkan
Brand Equity
Di Sunaka Jewelry
Pull Strategy,
yang m
erupakan strategi
memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari
produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar
untuk konsumen) yang diarahkan pada end users untuk membujuk mereka agar meminta
produk tersebut pada perantara sehingga perantara kemudian memesan produk tersebut
ke perusahaan.
(Kottler:2008
13
a.
Advertising
Social media
seperti Facebook, Instagram, Line, dll
Pada era global, social media tidka hanya menjadi media mengaktualisasi diri
tetapi juga turut enjadi media untuk memasarkan produk. Contohnya saja social
emamerkan
menyediakan profi perusahaan, produk & harga, outlet cabang perusahaan dan
Disamping digital
masih harus
Billboard / Baliho
Penekan branding dapat tunjang melalu billboard atau baliho yang dapat
mengingatkan keberadaan Sunaka Jewelry kepada calon konsumen yang
b.
Seminar tentang tajuk “Perak Berkualitas Asal Bali” untuk pasar domestic
perak dibali, mencakup eksistensi, masalah yang tengah dilanda, hingga kiat
Ambassador
14
al dengan kualitas
suara emas. Tidak hanya mendoplang nama Anggun C Sasmi, serta untuk
atau lagu tentang Sunaka Jewelry dengan versi 2 bahasa yakni Bahasa inggris
backsound website.
c.
Online marketing
Website
terjadi di website
Social media
era ini. Social media pun turut mengambil andil dalam pemasaran dan
penjualan sepeti ; facebook, Instagram, official line, whats app, pinterest dll
Market place
Dewasa ini telah banyak market place yang menyediakan lapak online untuk
menjajakan produk. Seperti halnya ebay, amazon, Qlapa, Toko Pedia, Buka
Lapak, Lazada, Z
d.
Sales promotion
Give away
Promosi ini dapat dilakukan ketika terdapat event penting seperti; dalam
15
Jewelry beserta kata kata promotif dan menunjukan kualitas premium dari
Sunaka Jewelry
rang
e.
Personal selling
menjelaskan produk secara langsung dan personal kepada pembeli. Hal ini
juga
f.
Direct marketing
konsumen.
Email ini didapatkan melalui record pelanggan yang sudah pernah membeli
/ sms
g.
. Serta menjalin
h.
Word of Mouth
16
Endorsement
Dewasa ini, pemasaran dari mulut ke mulut lebih trend disebut dengan
endorsement. Yang di
penggun
at
au
Instagram/
3.4.
Elemen Integrated Marketing Communication yang telah di implementasikan
a.
Advertising
social media.
b.
Online marketing
media)
c.
Sales promotion
Setiap bulan
berbeda agar lebih menarik konsumen. Dan pada bulan april juga
memberikan discount khusus dalma rangka menyambut hari kartini & hari
paskah.
d.
Eve
nt & sponsor
Event yang baru diikuti ialah Jakarta International Jewelry Fair 2017 dan
turut andil sebagai sponsor pada event “Bali Mode 2017”. Tidak hanya itu
Indonesia 2017.
17
e.
SPG
Sunaka Je
3.5.
Manfaat
guna meningkatkan
Brand Equity
Be
terdapat beberapa pengaruh dan manfaat positif bagi Brand Equity dari Sunaka Jewelry
antara lain;
1.
Menggunakan IMC
Konsistensi tersebut
kesanggupan seorang
calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian
yang
hingga ambassador.
2.
Aso
Pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan
s juga
dapat terbentuk dengan mudah dan secara terpadu. Brand image dan brand trst
3.
Persep
si kualitas (perceived quality)
hip dapat m
encerminkan persepsi
layanan berkenaan
4.
n dan
Sunaka Jewelry.
18
April 2017.
Berikut
merupakan grafik
penjualan
19
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Desa celuk merupaka tambang kerajinan perak di Pulau dewata, salah satu
Sunaka Jewelry.
pemasaran pada perusahaan ini baik dari segi competitor, kepercayaan konsumen, hingga
unakan
adalah strategi merek (branding strategy) melalui kekuatan yang bisa diciptakan oleh
Equity, t
dvertising, direct
dan personal
elemem
u strategi pemasaran
komunikasi terpadu.
Berdasarkan tinjauan dari data penjualan Sunaka Jewelry pada periode December
April 2017 terpantau terjadi peningkatan setelah menerapkan beberapa elemen dari
Daftar pustaka
https://studylibid.com/doc/106182/karya-tulis-ilmiah-mahasiswa-
berprestasihttps://studylibid.com/doc/106182/karya-tulis-ilmiah-mahasiswa-berprestasi