Anda di halaman 1dari 33

BAB I

1.1.Pengertian Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa adalah setiap
tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Kotler, 1994).

Sebenernya pembedaan secara tegtas antar barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini
dikarenakan pembelian suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa tertetu dan sebaliknya
pembelian suatu jasa seringkali juga melengkapinya. Pelayanan yang baik dari penyedia jasa (people)
akan membentuk suatu physical evidence pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan
sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah
pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola Mutu Jasa Terdapat suatu
strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara
menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi
daripada harapan pelanggan. Untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan
kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut :

1. Kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Contoh, manajemen
rumah sakit menganggap pasien menginginkan menu makanan yang disajikan enak, padahal pasien
menginginkan pelayanan perawat yang baik

2. Kesenjangan terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa.

3. Kesenjangan terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa

4. Kesenjangan terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal.

5. Kesenjangan yang terjadi antara jasa yng dialami dengan jasa yang diharapkan (persepsi
konsumen).

Selain kesenjangan ternyata perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan sektor
jasa. antara lain adalah: konsumen, pesaing, teknologi-inovasi, globalisasi, ekonomi, pemerintah dan
sosial budaya. Diantara faktor lingkungan tersebut, maka perkembangan teknologi (informasi dan
komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan sebagai faktor lingkungan yang paling banyak
mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu sektor jasa untuk mengelola bisnisnya
secara efisien sesuai dengan semangat cost cutting. Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu
beberapa faktor pendorong yaitu: meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan
biaya, pelayanan jasa, konsumen internal, peningkatan produksi dan berkembangnya organisasi Nirlaba.
1.2.Pengertian Pemasaran Jasa

Jasa yang berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan
berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran. Seperti yang dikemukakan oleh
Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa yaitu:

a. Intangibility (tidak nampak),

b. Perishability (tidak dapat disimpan),

c. Heteroginity (bervariasi),

d. Inseparability (tidak dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi),

e. People based (sangat tergantung pada kinerja karyawan) dan

f. Contact customer (hubungan dengan konsumen secara langsung).

Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan secara
langsung karyawan dalam delivery process, sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa.
Tetapi dengan perkembangan teknologi ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct
customer contact yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya: bisnis perbankan pada saat ini
menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk membantu konsumen melakukan self service
berbagai keperluan yang berkaitan dengan keuangan mereka.

BAB 2

PEMASARAN RELATIONAL

Kotler dan Keller (2006:17-18) mengartikan pemasaran relasional dalam artian lebih luas yang memiliki
tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak inti
pelanggan, pemasok, distributor, masyarakat sekitar dan rekan pemasaran lainya guna mengembangkan
dan mempertahankan bisnis.
1. Hubungan Pelanggan ( Customer Relationship )

Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar hal ini
sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam janka panjang. Perusahaan yang ingin
membentukikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam.
Diantaranya:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan

b. Mendengarkan keluhan pelanggan dengan baik dan segera memperbaikinya

c. Mengirimkan artikel atau tawaran yang menarik ke pelanggan yang mungkin berguna bagi
pelanggan.

d. Mengucapkan selamat kepada pelanggan ketika mendapat berita yang baik tentang pelanggan

e. Menawarkan kepada pelanggan suatu kesempatan untuk mendapatkan produk atau layanan baru
secara gratis dan tawarkan secara intensif produk atau layanan lain yang mungkin akan mereka
gunakan.

f. Selalu “siap” saat diperlukan pelanggan.

g. Ketika sedang tidak bisa membantu pelanggan, arahkan pelanggan kepada seseorang yang mampu
membantu dalam menyelesaikan masalah pelanggan.

h. Jujur

2. Kemitraan dengan Pemasok ( supplier Partnership )

Pemasok merupakan mitra yang penting dalam menunjang strategi bisnis. Untuk menjaga hubungan
yang kuat dan erat dengan pemasok harus dilakukan dengan jujur dan tidak melanggar peraturan yang
telah disepakati pada awal perjanjian. Menjaga hubungan yang baik dengan pemasok juga sangat
menguntungkan, diantara keuntungannya adalah :

a. Tingkat persediaan yang lebih efisien.


b.Kualitas yang telah terjamin.

c. Mengurangi biaya yang berhubungan dengan persediaan

d. Meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Kemitraan antar perusahaan ( Lateral Partnership )

Kemitraan antar perusahaan ini akan dilakukan dalam rangka membuka cabang baru cookycake catering
dengan membuka program kemitraan yang berbasis kepercayaan dan saling menguntungkan.

4. Kemitraan Internal ( Internal Partnership )

Untuk mencapai tujuan perusahaan, perlu adanya kerjasama yang baik antara owner dengan karyawan
oleh sebab itu owner mengajak karyawan untuk menjalankan:

a. Suasana kerja yang nyaman.

b. Saling menghormati satu sama lain.

c. Perbedaan adalah hal yang penting dalam mencapai kesuksesan kita semua.

d. Mencapai standart mutu yang tinggi dalam hal pembelian, pembuatan dan pelayanan semua
produk kita.

e. Membuat pelanggan puas setiap saat.

f. Profit adalah hal yang penting untuk kelangsungan dan perkembangan bisnis kita.

g. Melakukan kontribusi kearah yang positif di sekitar lingkungan kita berusaha.

h. Meningkatkan kesejahteraan mitra kerja dan karyawan.

BAB 3

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN JASA


3.1. VISI

Melestarikan dan menumbuhkan tradisi tenun ndek dan kain tenun songket Gelgel, sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Gelgel dan sekitarnya pada khususnya dan
masyarakat Kabupaten Klungkung pada umumnya dan menumbuhkan industri kerajinan tenun ndek dan
tenun songket Gelgel dengan menjadi perusahaan penghasil serta pengolah tenun ndek dan kain
songket Gelgel yang dapat bersaing secara sehat serta dikenal oleh masyarakat dalam negeri dan luar
negeri.

3.2. MISI

Meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap kain tenun ndek dan kain songket
Gelgel.

Mendorong potensi dan partisipasi masyarakat menjadi lebih kreatif dengan memanfaatkan kain
ndek dan kain songket .

Menempatkan produk-produk kain ndek dan kain songket sebagai produk yang dekat dengan
keseharian masyarakat.

Memperkaya motif kain ndek dan kain tenun songket dengan menambah mengembangkan
perbendaharaan motif-motif tradisional yang sudah ada.

Melakukan inovasi desain produk dengan mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat dengan
memanfaatkan tehnologi komputer.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara melakukan pendidikan dan pelatihan untuk
menciptakan tenaga-tenaga terampil dan produktif.

Meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui lingkungan tempat kerja yang bersih dan sehat,
pemberian upah yang wajar sesuai dengan keahlian dan prestasi kerja yang diberikan kepada
perusahaan.

Meningkatkan kualitas dan daya saing yang berpotensi untuk memasuki pasar global.

Memperluas jaringan kerja dan pemasaran dengan pusat-pusat kerajinan tenun ndek dan tenun
songket melalui pertukaran informasi desain dan proses produksi, dengan memanfaatkan jaringan
internet.

Berbagi ilmu dan informasi kepada masyarakat beserta seluruh karyawan mengenai kain ndek dan
tenun songket.

3.3. Unsur-Unsur Dalam Mission Statement


a. Karakteristik

Kain Songket Bali mempunyai ciri khas yang unik terutama tampilan motif dan warnanya, sehingga kain
Songketini dijadikan ciri khas produk pulau bali. kain yang ditenun dengan menggunakan benang emas
atau benang perak. Selain benang emas atau perak, ada jenis benang sutera yang berwarna, ada yang
menggunakan benang sulam, ada yang menggunakan benang katun berwarna dan sebagainya. Tetapi
semua jenis benang tersebut dipergunakan untuk menghias permukaan kain tenun, bentuknya seperti
sulaman dan dibuat pada waktu yang bersamaan dengan menenun dasar kain tenunnya.

b. Target Marketing

Adapun target marketing dari pabrik kain songket bali yaitu: para wisatawan mancannegara maupun
wisatawan domestic selain itu masyarakat sekitar pulau Bali.

c. Tujuan

Untuk melestarikan budaya kain songket agar di era modern ini tetap terjaga, sealin itu sebagai oleh-
oleh atau cendramata khas pulau Bali.

d. Filsafah perusahaan

Sejarah Rumah Tenun UD. Dian dimulai pada tahun 1996, Dian Agustini salah satu pemilik rumah tenun
di Gelgel. Ia memulai keahliannya dalam menenun saat masih berusia 17thn. Dian sendiri merupakan
pendatang dari Tabanan.

Dian mengawali bisnis rumah tenunnya dengan memproduksi sendiri kain songket, endek, dan produk
kain tenun lain. Kini usahanya sudah besar, selain punya workshop dan menjadi pengepul kain songket,
Dian juga mengelola Gallery milik pribadi. UD. Dians yang merupakan penampung dari kerajinan tenun
dan songket Klungkung yang tersohor dan peminatnya pun sudah sampai di luar Indonesia. Seiring
berkembangnya waktu UD. Dian mencoba mengkolaborasikan kain tenunnya dengan beragam peroduk
lainnya seperti mencoba Membuat Baju dari kain tenun songket, hingga mengkolaborasikannya menjadi
mukenah songket. Harga produk yang dijual pun beragam dibedakan berdasarkan motif, dan kualitas
bahan. Satu helai kain songket Bali hasil tenunan bisa dijual seharga Rp300.000 – 2 juta. Sementara
produk kain endek dan lainnya dihargai Rp 200.000 hingga Rp 500.000 dan yang paling murah yaitu
mukenah songket yang dihargai Rp 190.000. Hingga kini bisnis tenun songket ini semakin maju pesat dan
sudah terkenal di mancannegara.
BAB 4

SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING PEMASARAN JASA

1. Segmentasi

a. Geografis

Negara : Indonesia

Pulau : Bali

saya memilih segmentasi pasar dalam bidang geografis di pulau Bali tepatnya negara Indonesia karena
Pulau Bali merupakan salah satu pulau terkenal di Indonesia yang masyarakatnya memiliki sifat
konsumtif dan berdaya beli yang besar dikarenakan oleh kebutuhan dan keinginan dari diri sendiri untuk
melestarikan budaya dan tampil menarik. Kemudian pulau Bali juga merupakan Pulau yang terkenal
dengan budayanya.

b. Demografis

Usia : 20 thn

Kelamin : Pria dan wanita

Alasan saya memilih segmentasi pasar dalam bidang demografis pada usia 20 tahun ke atas adalah
karena pada umur diatas 20 tahun masyarakat rata-rata sudah mempunyai penghasilan sendiri dan
khususnya kaum wanita merupakan kaum yang sangat berdaya beli demi mempercantik diri sendiri
dengan pakaian-pakaian yang terbuat dari tenun songket. Selain itu pria dan wanita diwajib kan
menggunakan kain saat sembahyang dipura. Oleh karena itu kita menawarkan produk tenun songket
yang modern dan unik tanpa mengurangi nilai kebudayaan dari tenun songkettersebut. Sehingga produk
kain songket akan laku di pasaran karena sesuai dengan permintaan pasar.
c. Psikografis :

Kelas Sosial : Menengah keatas

Alasan saya memilih segmentasi pasar dalam bidang psikografis pada kelas sosial menengah atas karena
dalam kelas sosia ini memiliki sifat konsumtif dan menyukai hal-hal untuk memuaskan keinginannya apa
lagi yang berbau kebudayaan dan digunakan saat acara sacral. Kemudian dengan desain yang menarik
dan bahan baku yang berkualitas dari produk Rumah Tenun Songket telah membuat produk Rumah
Tenun Songket bernilai lebih dan harganya termasuk sedikit diatas pasaran. Oleh karena itu target pasar
Rumah Tenun Songket adalah kelas sosial menengah keatas.

2. Targetting

Setelah mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen
tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target pasar. Oleh karena itu kami
menentukan target pasar dari produk kami yaitu di tempat usaha kami sendiri, pasar-pasar dan pusat
oleh-oleh.

3. Positioning

Keindahan berbusana& Tenun Songket dengan nuansa modern dan unik

Kain tenun songket yang pada umumnya monotone dan biasa saja akan membuat para pengguna
merasa bosan dengan design yang seperti itu saja. Tenun songker yang pada umunya kuno dan begitu-
begitu saja tentu saja membuat para peggunanya enggan dan malas memakai tenun songket. Oleh
karena itu Rumah Tenun Songket satu memberikan nuansa baru dengan perpaduan motif modern
tanpa merubah nilai kebudayaan dan mengaplikasikan kain tenun songket kedalam pakain seperti baju
dll. Selain modern, Rumah Tenun Songket Satu juga menawarkan keunikan dalam design dalam setiap
pakaiannya, sehingga penggunanya akan lebih percaya diri dan tetap trendy dengan busana tradisiona.
Pengguna akan tampil lebih celegan dan menawan dengan busana kain tenun songket modern tanpa
mengurangi nilai budaya bali dan cirri khasnya. Dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Rumah
Tenun Songket tentu saja akan banyak konsumen yang tertarik dengan produk dari Rumah Tenun
Songket. Kelebihan-kelebihan tersebut tentunya untuk memuaskan para konsumen yang membeli.

BAB 5

STRATEGI PRODUK JASA

a. Produk Inti

Koin songket khas bali ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat terutama umat hindu
yang biasanya digunakan saat upacara tertentu.

b. Produk Aktual.

Disini kain songket dapat juga dijadikan beberapa produk seperti baju, mukenah songket, kemben.
c. Produk Tambahan.

Selain memasarkan dipusat oleh-oleh dan pasar Rumah Tenun Dian juga membuka order lewat online
agar para konsumen lebih mudah untuk membeli produknya terutama bagi yang berada diluar daerah.

Klasifikasi barang konsumen ada empat yaitu :

1. Convenience Goods

Produk Rumah Tenun Songket yang paling laris dipasaran yaitu kemben, dan mukenah songket karena
produk tersebut yang paling penting dibutuhkan.

2. Shopping Goods

Produk kemben dan produk baju berbahan kain songket itu kualitasnya sama namun disini harga antara
produk kemben dan baju itu sangat jauh berbeda karena dari segi ukuran yang membuat haraga produk
tersebut berbeda.

3. Specially Goods

Rumah Tenun Dian ini ada beberapa produk yang amat dikagumi oleh para konsumen tentunya harga
yang ditawarkan pula lebih mengagumkan yaitu kain songket berbenang emas dengan motif yang
elegan kain songket ini dibandrol seharga 1 juta hingga 2juta.

4. Unsought Goods

Produk-produk dari Rumah Tenun Dian ini banyak diketahuin konsumen dan tidak ada satu produk yang
jarang diminati oleh konsumen.

BAB 6

STRATEGI DISTRIBUSI JASA

Produsen harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan
saluran distribusinya. Pemilihan saluran distribusi yang efektif akan mampu mendorong peningkatan
penjualan yang diharapkan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Konsep saluran
distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga
menghadapi masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan
konsumen. Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan faedah waktu dan tempat menjadi jelas. Jasa
harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh pemakainya.

Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat
dihantarkan. Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi. Disini selaku
usaha tenun songket Rumah Tenun Dian’s untuk menyampaikan produknya ke kosnumen atau pasar,
Rumah Tenun ini menerapkan beberapa kombinasi distribusi.
Saluran disitribusi yang kami terapkan sebagai berikut :

1. Saluran Langsung

Rumah Tenun menjual barang yang dijual melalui tempat usaha atau toko usaha. Pembeli dapat
melakukan transaksi langsung, mendatangi dan membeli produk yang ada. Jadi dimana Rumah Tenun
Songket ini menjul barangnya langsung ditoko maupun pasar sehingga pembeli langsung bisa membeli
dan memilih barang yang diinginkan tanpa harus memesan terlebih dahulu karena rumah tenun ini
telah menyediakan berbagai macam produknya.

2. Saluran satu tingkat (one level channel)

Rumah Tenun Songket juga memiliki beberapa perantara pemasaran dalam menjajakan produknya
seperti reseller online maupun offline yang dijual di berbagai pasar dan pusat oleh-oleh dimana para
reseller dapat membeli dengan jumlah yang besar dengan batasan yang tertentu. Berdasarkan harga
yang berbeda dengan konsumen langsung harga yang lebih murah serta adanya potongan pembelian.

BAB 7

STRATEGI PENETAPAN HARGA

Harga Adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan jasa.

Ø Tahapan Penetapan Harga:

1. Menentukan tujuan penetapan harga

2. Menentukan permintaan

3. Memperkirakan biaya

4. Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing

5. Memilih metode penetapan harga

6. Menentukan harga produk

Ø Tujuan Penetapan Harga:

1. Survival

2. Profit Maximization

3. Sales Maximization

4. Prestige
5. ROI

Ø Metode Penetapan

1. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan, ada 6 :

a. Skimming price : kain tenun endek, kain tenun songket biasa, mukenah songket, baju endek, kain
songket benang emas.

b. Penetration price : baju endek, mukenah songket, kain endek, kain tenun songket biasa, dan
kaintenun benang emas.

c. Prestige pricing : kain tenun benang emas, kain songket biasa.

d. Odd pricing : harga mukenah songket 190.000 /pcs dimana diubah mejadi Rp 189.990 /pcs dimana
harga tersebut akan terlihat lebih murah oleh kinsmen.

e. Bundle pricing : rumah tenun ini juga menwarkan paket dalam produknya yang terdiri paket
couple seperti mukenah songket couple ibu dan anak dibandrol dengan harga Rp 315.000, bila
dibandingkan dengan harga eceran, akan jatuh lebih mahal seperti harga muken songket untuk ibu Rp
190.000 /pcs dan harga mukenah songket untuk anak Rp 150.000 jika ditotal harganya mencapai Rp
340.000 dan selisih dengan harga paket Rp 315.000.

2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

a. Standard Markup Pricing : Rumah Tenun Songket memasarkan produknya tidak di rmah tenun dan
dipasar saja melainkan di pusat oleh-oleh seperti Airlangga dan Krisna tentunya dar beberapa produk
yang dipasarkan harus dipasangkan markup yang berbeda sesuai jenis, dan eceran seperti kain tenun
benang emas dikenai 25%, kain songket biasa dan endek 15%, mukenah dan Baju 5%.

b. Cost Plus Percentage of Cost Pricing

Rumah Tenun Songket menghitung bahwa untuk mnghasilkan dan menjual 6 produk diperlukan biaya
dengan rincian sebagai berikut :

Biaya Material : Rp 70.000.000

Biaya TK : Rp 5.000.000

Biaya Lain- lain : Rp 2.000.000

Total Biaya : Rp 77.000.000

Apabila dia menghendaki laba sebesar 35% dari biaya total maka :

Harga Jual total = Biaya Total + Laba

= Rp 77.000.000 + (35% / Rp 77.000.000)


= 103.950.000

Dengan demikian dari masing-masing produk dijual selama sebulan 20.790.000 (103.950.000/ 5).
Dengan laba sebesar 5.390.000 (26.950.000 / 5 ) per produk.. jika produk tidak laku maka ada
penurunan laba.

BAB 8

STRATEGI PROMOSI JASA

Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:

Rumah Tenun Dian’s ini menggunakan strategi jasa dengan pemasaran langsung ke konsumen dimana
strategi ini dimulai dari menyerahkan kepedagang dipasar maupun ditoko, lewat telepon hingga
sekarang menggunakan brosur.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.

rofil Perusahaan Sunaka Jewelry


Sunaka Jewelry adalah sebuah brand kerajinan perak yang berasal dari Desa

Celuk, Bali. Sunaka Jewelry memproduksi perhiasan perak berkualitas baik, halus, indah,

detail, dan nyaman dipakai dengan

desain

contemporary

menggunakan tren mode terbaru,

namun dengan tetap menampilkan ciri khas Bali.

Semua produk yang dihasilkan Sunaka Jewelry melalui proses pembuatan dengan

teknik dan teknologi modern untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik yang

menampilkan fitur etnik, modern, serta desain kontemporer, termasuk perhiasan berharga

yang terbuat dari batu, perak, tembaga, emas, dan kuningan.

a.

Sejarah

Sunaka Jewelry awalnya dimulai pada tahun 1979 dengan nama Ketut Sunaka

Silversmith yang didirikan

oleh I Ketut Sunaka. Dimulai dari sebidang kamar yang diubah

menjadi sebuah toko untuk memajang perhiasan hasil karya I Ketut Sunaka, seiring

waktu, pesanan dari berbagai negara terus berdatangan hingga di akhir tahun 1990, Ketut
Sunaka Silversmith mempek

erjakan hingga lebih dari 50 pengrajin perak di desa Celuk.

Kini Sunaka Jewelry dikelola oleh generasi ke 2 yakni Bapak Kadek Ganda Ismawan

selaku owner sekaligus menjabat sebagai general manager.

b.

Penerapan

Segmenting, Targeting, dan Positioning

pada Sunaka Jewelry

1.

Segmenting

Demografi, penjualan produk Sunaka Jewelry ditujukan untuk para penduduk

kelas menengah atas di Negara maju maupun berkembang yang mulai

memberikan perhatian lebih terhadap estetika produk perak kontemporari

khas bali.

2.

Tar

geting

Sunaka Jewelry membidik kelompok konsumen wanita yang berusia 20 tahun

keatas yang memiliki

selera estetika eksklusive

yang senantiasa

mengedepankan kualitas yang terbaik,

alus, indah, detail, dan nyaman.


3.

Positioning

Sunaka jewelery memposisikan

dirinya sebagai perusahaan yang

menyediakan perhiasan perak berkualitas tinggi, dengan kadar perak sesuai

standar internasional, menggunakan permata semiprecious stone pilihan,

detail pengerjaan yang rapi

dengan

desain

contemporary sesuai

tren mode

terba

ru, namun dengan tetap menampilkan ciri khas Bali dengan tag line

Fine Comtemporary Bali Jewelry”

c.

Product (produk)

Semua produk yang dihasilkan Sunaka Jewelry melalui proses pembuatan

dengan teknik dan teknologi modern untuk menghasilkan produk dengan

kualitas

terbaik yang menampilkan fitur etnik, modern, serta desain kontemporer, termasuk

perhiasan berharga yang terbuat dari batu, perak, tembaga, emas, dan kuningan.

Perhiasan tersebut meliputi kalung, gelang, cincin, liontin, bros, aksesoris rambut, da

n
lain lain. Dalam proses pengerjaan, Sunaka Jewelry dengan menggunakan Teknik Bun

& Teknik Jawan sebagai ciri khas utama.

d.

Place (tempat)

Hingga tahun 2017, Sunaka Jewelry telah memiliki 3 outlet dalam memasarkan dan

menjual produknya.

Outlet Celuk yang

beralamat di

Jalan Jagaraga 28B, Des

a Celuk, Sukawati

Bali

80582.

Telp. 0361 298254

10

Outlet Ubud

yang terletak di

Sri Ratih Cottage, Jl. Campuhan 1, Penestanan

Kelod, Ubud, Sayan, Ubud, Bali, 80572.

Telp. 0361 975638

Outlet Beach Walk berlokasi di

Lantai 3 Beachwalk, Jalan Pantai


Kuta, Kuta

Bali 80361.

Telp. 085 737 475 695

e.

Price (harga)

Dengan mempertimbangkan unsur seni yang senantiasa mengedepankan kualitas

premium, harga dari perhiasan Sunaka Jewelry dipatok dari kisaran Rp.200.000

Rp.6.000.000. Harga tersebut tergantung beberapa hal yaitu ukuran, tingkat kerumitan

desain & pengerjaa

n, dan permata.

f.

Promotion

Terjadi beberapa perubahaan dalam pemasaran produk Sunaka Jewelry dari

1979 hingga saat ini. Dahulu, perusahaan ini hanya berpaku pada Tour Guide & Travel

agent yang kebetulan

mampir di toko

. Namun seiring berjalanya waktu, per

ak menjadi

salah satu trend dikalangin masyarakat, sehingga retail domestic pun mulai

berkembang. Sejak Desember 2016, Sunaka Jewelry sudah mulai membenah diri

dalam segi pemasaran. Terdapat inovasi baru untuk memasarkan produknya seperti :

Direct marketin
g.

Penerapan ini hanya mencakup website, dan social media

seperti facebook fanpage dan instagram.

Event. Beberapa pameran turut diikuti oleh Sunaka jwelry dalam rangka

memasarkan produknya mencakup Pesta ke

senian bali, Denpasar Festifal, dan

Denpasar Expo,

Sponsorship. Sunaka Jewelry telah mensupport

hadiah untuk pegeant (duta) yang

ada dibali yaitu Put

ra Putri Kampus Ajeg Bali 2016

Sales promotion.

Penerapan promo setiap bulan dilakukan pula untuk mengaet

minat konsumen. Adapun promo tersebut antara lain

< Rp.1000.000 akan mendapat discount 20%

> Rp.1000.000

Rp. 3.000.000 akan mendapat discount 30% + free 1 gift


> Rp.3000.000 akan mendapat discount 40% + free 1 gift

11

3.2.

Kendala yang dihadapi dalam melakukan strategi pemasaran dalam

membangun brand equity di Sunaka Jewelry

Mengingat belum lamanya Sunaka Jewelry memulai melakukan kegiatan

pemasaran, tentu banyak kerikil kerikil tajam yang menjadi kendala dalamnya meliputi

a.

Kompetitor

Dalam persaingan bisnis tentu sosok competitor merupakan hal yang sungguh

mengancam keberadaanya. Sunaka Jewelry masih dapat dikatakan brand baru yang

masih kalah pamor dengan brand kuat seperti John Hardy, UC Silver dll. Terlebih

walau sama

sama memproduksi perhiasan dengan kualitas premium, brand yang

kuat dari competitor turut memberikan sumbangsih pada keterhambatan Sunaka

Jewelry dalam memasarkan produknya.

Terdapat pula competitor nakal yang menggunakan stamp 925 untuk produk yang

bukan

silver namun menyerupai (biasa disebut alpaka). Dengan stamp tersebut dan

menjual nya lebih murah sungguh sangat menggiurkan bagi konsumen.

b.

Kepercayaan Konsumen

Dengan mengusung produk yang berkualitas premium, membuat Sunaka Jewelry

sedikit terkendala u
ntuk mendapatkan konsumen. Hal ini dikarenakan oleh

konsumen

yang acapkali

belum mengetahui

keberadaan Sunaka Jewelry serta

kurang

percaya akan kualitas produk yang membandrol harga yang relative sedikit

lebih mahal.

c.

Kendala Internal

Masyarakat Ekonomi Asean menuntut kualitas smberdaya yang memiliki

kemampuan handal dan mampu bersaing di era global. Kemampuan yang belum

mumpuni antaralain kemampuan berbahasa inggris, management digital markerting

hingga membaca trend saat ini juga menj

adi kendala untuk Sunaka Jewelry dari

segi sumber daya manusia. Walau telah melakkan kegiatan pemasaran dengan

gencar namun belum kerjakan dengan optimal. Seperti website yang hanya

menampilakan sejarah dan outlet saja. Hal ini justru membuat keberadaan we

bsite

menjadi sia sia.

12

3.3.

Model

Penerapan

Integrated Marketing Communication Strategy


guna

meningkatkan

Brand Equity

Di Sunaka Jewelry

Model penerapan ini menerapkan konsep

Pull Strategy,

yang m

erupakan strategi

promosi yang menggunakan banyak biaya untuk

periklanan dan promosi konsumen demi

memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari

produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar

akan mencari dari produsen.

Meliputi kegiatan pemasa

ran (terutama iklan dan promosi

untuk konsumen) yang diarahkan pada end users untuk membujuk mereka agar meminta

produk tersebut pada perantara sehingga perantara kemudian memesan produk tersebut

ke perusahaan.

(Kottler:2008

13

a.

Advertising

Social media
seperti Facebook, Instagram, Line, dll

Pada era global, social media tidka hanya menjadi media mengaktualisasi diri

tetapi juga turut enjadi media untuk memasarkan produk. Contohnya saja social

media Instagram dapat dijadikan sebagai katalog online untuk m

emamerkan

produk dengan kualifikasi harga dan keunggulan produk. Tidak menutup

kemungkinan pada Instagram akan terjadi komunikasi personal hingga

pembelian antara konsumen dan perusahaan. Contoh berikutnya adalah

facebook, kini facebook telah meluncurkan

fitur baru yakni Facebook shop.

Dimana dengan fitur terbaru ini memungkinkan perusahaan untuk

menyediakan profi perusahaan, produk & harga, outlet cabang perusahaan dan

pemesanan barang langsung melalui fitur ini.

Radio, TV, surat kabar

Disamping digital

online, periklanan online juga penting dilakukan guna

memperkenalkan brand diseluruh pelosok dunia. Mengingat tidak semua

konsumen tersebut aktif didunia maya (online). Sehingga pemasaran

komunikasi offline seperti iklan radio, televisi maupun surat kabar

masih harus

dilakkan demi memperkuat branding Sunaka Jewelry

Billboard / Baliho

Penekan branding dapat tunjang melalu billboard atau baliho yang dapat
mengingatkan keberadaan Sunaka Jewelry kepada calon konsumen yang

sedang melintas dijalan atau persimpa

ngan dijalan protocol.

b.

Publisitas / public relation

Seminar tentang tajuk “Perak Berkualitas Asal Bali” untuk pasar domestic

dan “Art on Balinese Silve” untuk pasar international.

Melalui seminar, disamping dapat digunakan ajangpromosi namun juga dapat

dijadikan sebagai ajang edukasi masyarakat mengenai keberadaan industry

perak dibali, mencakup eksistensi, masalah yang tengah dilanda, hingga kiat

kiat dalam membeli perak.

Ambassador

14

Brand ambassador sangat penitng keberadaan dalam mengokohkan brand

image. Hal ini dikarenakan brand ambassador akan lebih memudahkan

konsumen untuk mengingta produk hanya dengan melihat ambassador.

Misalnya saja Sunaka Brand Ambassador adalah Anggun C. Sasmi penyanyi

Indonesia yang sudah terkenal hingga kancah internation

al dengan kualitas

suara emas. Tidak hanya mendoplang nama Anggun C Sasmi, serta untuk

lebih memaksimalkan brand ambassador dapat dilakukan pembuatan jingle

atau lagu tentang Sunaka Jewelry dengan versi 2 bahasa yakni Bahasa inggris

dan Bahasa indonesia .


Sehigga lagu tersebut dapat di putar di radio atau

backsound website.

c.

Online marketing

Website

Efisiensi merupakan kebtuhan harafiah pada era Masyarakat Ekonomi Asean

yang melibat berbagai negara. Sehingga pemasaran dan penjualan dapat

terjadi di website

sangat mebantu konsumen yang akan melakukan pembelian

atau hanya sekedar melihat produk secara online.

Social media

Dunia dalam genggaman merpakan slogan yang pas untuk mendeskripsikan

era ini. Social media pun turut mengambil andil dalam pemasaran dan

penjualan sepeti ; facebook, Instagram, official line, whats app, pinterest dll

Market place

Dewasa ini telah banyak market place yang menyediakan lapak online untuk

menjajakan produk. Seperti halnya ebay, amazon, Qlapa, Toko Pedia, Buka

Lapak, Lazada, Z

alora, Etsy, dll

d.

Sales promotion
Give away

Promosi ini dapat dilakukan ketika terdapat event penting seperti; dalam

rangka Anniversarry Sunaka Jewelry mengadakan selfie competition bagi

pelanggan untuk melakkan selfie dengan menggunakan produk Sunaka

15

Jewelry beserta kata kata promotif dan menunjukan kualitas premium dari

Sunaka Jewelry

Buy 5 times get discount upto 10% + free 1 gift

Buy 10 times get discount up to 20% + free 1 gift

Fasilitas tukar tambah dengan syarat barang yang ditukar merupakan ba

rang

asli buatan Sunaka Jewelry

e.

Personal selling

Sales Promotion Girl / Sales Man di Outlet dan Event

Keberadaan SPG/ Sales Man sendiri penting adanya guna menmperkenalkan,

menjelaskan produk secara langsung dan personal kepada pembeli. Hal ini

juga

memudahkan konsumen untuk mengetahui, melakukan negosiasi /

diskusi, bahkan mencoba produk

f.
Direct marketing

Pemberian katalog online atau offline

Dengan media katalog dapat memudahkan marketer untuk memasarkan

produk Sunaka Jewelry secara langsung kepada

konsumen.

Email pemasaran direct ke customer

Email ini didapatkan melalui record pelanggan yang sudah pernah membeli

atau mengakses website official Sunaka Jewelry.

Layanan belanja via online (website, market place, social media)

Layanan belanja via telp

/ sms

g.

Event & sponsor

Turut serta dalam event

nasional & internasional

seperti Inacraft, dan Surabaya

Jewelry Fair, dan pameran lainya

Sponsorship juga penitng untuk meningkatkan eksistensi Sunaka Jewelry

diberbagai event besar seperti Jegeg Bagus Bali,


Putri Bali, dll

. Serta menjalin

kerjasama dengan conference international di bali seperti Apec dalma hal

menyediakan cinderamata khas bali.

h.

Word of Mouth

16

Endorsement

Dewasa ini, pemasaran dari mulut ke mulut lebih trend disebut dengan

endorsement. Yang di

mana dapat dipilih orang orang tertentu baik itu

penggun

a Instagram / youtuber dengan >10.

000 followers (pengikut),

at

au

Artis Internasional dan

orang tersebut kemudian diberikan produk gratis, dan

orang tersebut berkewajiban untuk melakan promosi diakun

Instagram/

youtube milik pengguna tersebut. Melalui mereka Sunaka Jewelry dapat

mengkomunikasinya produknya secara lebih gencar mengingat julah

followers yang terbilang banyak.

3.4.
Elemen Integrated Marketing Communication yang telah di implementasikan

oleg Sunaka Jewelry :

a.

Advertising

Mendesign guna publikasi sunaka jewelry

yang sudah disebar di berbagai

social media.

b.

Online marketing

Memaksimalkan fungsi website tidak hanya media publikasi tetapi media

utk melakukan pemasaran & transaksi jual beli online.

Tidak hanya itu,

SUnaka Jewelry sdah mempergunakan fitur “facebookshop” di facebook

fanpage. Dan mulai merambah pemasaran di pintere

st (salah satu social

media)

c.

Sales promotion

Setiap bulan

sunaka jewelry sudah menerapkan sales promotion yang

berbeda agar lebih menarik konsumen. Dan pada bulan april juga

memberikan discount khusus dalma rangka menyambut hari kartini & hari

paskah.

d.

Eve
nt & sponsor

Event yang baru diikuti ialah Jakarta International Jewelry Fair 2017 dan

turut andil sebagai sponsor pada event “Bali Mode 2017”. Tidak hanya itu

Sunak Jewelry juga mensponsori Mahkota untuk ajang Miss Internet

Indonesia 2017.

17

e.

SPG

Sunaka Je

welry mulai membuka lowongan untuk SPG yang nantiny akan

di berikan pelatihan agar memiliki skill yang berkualitas.

3.5.

Manfaat

Integrated Marketing Communication Strategy

guna meningkatkan

Brand Equity

Di Sunaka Jewelry pada Era Masyarakat Ekonomi Asean

Be

rdasarkan rancaran Integrated Marketing Communication Strategy diatas,

terdapat beberapa pengaruh dan manfaat positif bagi Brand Equity dari Sunaka Jewelry

antara lain;

1.

Kesadaran merek (brand awareness)

Menggunakan IMC

berarti memberikan konsistensi pesan yang disampaikan pada


konsumen meskipun menggunakan media yang berbeda.

Konsistensi tersebut

secara tidak langsung akan menjadi retensi (pengulangan) ketika konsumen

melihat iklan yang sama pada media yang berbeda, ke

mudian pesan akan melekat

dalam benak konsumen.

Melalui IMC dapat meningkatkan

kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek

merupakan bagian

dari kategori produk tertentu. Hal ini terjadi karena pemasaran

yang

gencar baik offline maupun online hingga pengadaan seminar, sponsorship

hingga ambassador.

2.

Aso

siasi merek (brand association)

Pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan

kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geogra

fis, harga, selebriti

s juga

dapat terbentuk dengan mudah dan secara terpadu. Brand image dan brand trst

semakin mudah dibentuk dengan brand association yang telah mumpuni.

3.

Persep
si kualitas (perceived quality)

Melalui review dari endorsement serta sponsors

hip dapat m

encerminkan persepsi

pelanggan terhadap keseluruhan

kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa

layanan berkenaan

dengan maksud yang diharapkan.

4.

Loyalitas merek (brand loyalty)

Melalui sales promotion yang dilakukan dapat meningkatkan ketertarika

n dan

keterikatan konsumen dengan suatu merek produk

Sunaka Jewelry.

18

Manfaat dari penerapan Integrated Marketing Communication turut dibuktikan oleh

peningkatan data penjalan di Sunaka Jewelry pada periode Maret

April 2017.

Berikut

merupakan grafik

penjualan

19

BAB IV
PENUTUP

4.1.

Kesimpulan

Desa celuk merupaka tambang kerajinan perak di Pulau dewata, salah satu

pengrajin di desa ini adalah

Sunaka Jewelry.

Berbagai kendala muncul dalan proses

pemasaran pada perusahaan ini baik dari segi competitor, kepercayaan konsumen, hingga

kendala internal perusahan yang menghambat pemasaran perusahan.

Salah satu strategi yang dapat dig

unakan

dalam menghadapi perubahan pasar

adalah strategi merek (branding strategy) melalui kekuatan yang bisa diciptakan oleh

mereka perusahaan akan

memperoleh berbagai manfaat. Guna mengokohkan Brand

Equity, t

erdapat beberapa elemen penting didalamnya meliputi a

dvertising, direct

marketing, interactive/internet marketing, sales promotion, publicity / public relation,

event/sponsorship, word of mouth

dan personal

selling yang kemudian bauran 8

elemem

kemudia disebut dengan “Integrated Marketing Communication” ata

u strategi pemasaran
komunikasi terpadu.

Berdasarkan tinjauan dari data penjualan Sunaka Jewelry pada periode December

April 2017 terpantau terjadi peningkatan setelah menerapkan beberapa elemen dari

Integrated Marketing Communication.

Daftar pustaka

https://studylibid.com/doc/106182/karya-tulis-ilmiah-mahasiswa-
berprestasihttps://studylibid.com/doc/106182/karya-tulis-ilmiah-mahasiswa-berprestasi

Anda mungkin juga menyukai