Anda di halaman 1dari 8

Hari/Tanggal : Selasa, 21 Januari 2020

I. Judul Praktikum : Pengamatan Label Pada Produk P-IRT dan MD


II. Tujuan : Untuk Mengetahui pelabelan pada suatu produk susah sesuai
syarat atau belum
III. Dasar Teori :
Label adalah salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik gambar
maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual.
Label umumnya berisi informasi berupa nama atau merek produk, bahan baku, bahan
tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk dan keterangan
legalitas.
Ketentuan mengenai pemberian label pada produk diatur dalam Undang-
undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan. Label pangan adalah setiap keterangan
mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk
lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau
merupakan bagian Hal-hal yang seharusnya ada atau tercantum dalam label produk
makanan adalah sebagai berikut :
a) Nama produk
Nama Produk adalah nama dari makanan atau produk pangan yang terdapat di
dalam kemasan misalnya dodol nanas, keripik pisang, keripik singkong dan lain
sebagainya
b) Cap / Trade mark bila ada
Suatu usaha sebaiknya memiliki cap atau trade mark atau merek dagang. Cap
berbeda dengan nama produk dan bisa tidak berhubungan dengan produk yang
ada di dalamnya misalnya dodol nanas cap “Panda”, Kecap Ikan cap “Wallet”,
dsb.
c) Komposisi / daftar bahan yang digunakan
Komposisi atau daftar bahan merupakan keterangan yang menggambarkan tentang
semua bahan yang digunakan dalam pembuatan produk makanan tersebut. Cara
penulisan komposisi bahan penyusun dimulai dari bahan mayor atau bahan utama
atau bahan yang paling banyak digunakan sampai yang terkecil.
d) Netto atau volume bersih
Netto atau berat bersih dan volume bersih menggambarkan bobot atau volume
produk yang sesungguhnya. Apabila bobot produk berarti bobot produk yang
sesungguhnya tanpa bobot bahan pengemas.
e) Nama pihak produksi,
Nama pihak produksi adalah nama perusahaan yang membuat atau mengolah
produk makanan tersebut.
f) Distributor atau pihak yang mengedarkan bila ada.
Dalam kemasan juga harus mencantumkan pihak-pihak tertentu seperti pengepak
atau importir bila ada.
g) No Registrasi Dinas Kesehatan
Nomor registrasi ini sebagai bukti bahwa produk tersebut telah teruji dan
dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
h) Kode Produksi
Kode produksi adalah kode yang menyatakan tentang batch produksi dari produk
pada saat pembuatan yang isinya tanggal produksi dan angka atau hurup lainnya
yang mencirikan dengan jelas produk tersebut.
i) Keterangan kadaluarsa
Keterangan kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan umur produk yang
masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurminah (2006),
keterangan kadaluarsa dapat ditulis :
- Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat
dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati
- Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan
manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang
tercantum terlewati.
Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985 menegaskan bahwa tanggal, bulan
dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label, setelah
pencantuman best before / use by. Produk pangan yang memiliki umur simpan
3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang produk pangan
yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan dan
tahun. Namun demikian ada beberapa jenis produk yang tidak memerlukan
pencantuman tanggal kadaluarsa yaitu sayur dan buah segar, minuman
beralkohol, cuka, gula/sukrosa dan lainnya.
j) Logo halal
Untuk produk-produk yang telah mendapatkan sertifikasi ”halal” dari MUI harus
mencantumkan logo halal yang standard disertai dengan nomor sertifikasinya.
k) Keterangan Lainnya
IV. Alat Dan Bahan :
1. Alat : Timbangan, Gelas Ukur
2. Bahan : Teh Botol Sosro, Cemilan Kacang Malang Sari

V. Prosedur Kerja :
1. Amati label lalu tentukan apakah sudah ada syarat pelabelan pada kemasan
2. Buka produk lalu timbang untuk mengetahui apakah berat produk sudah sesuai
dengan label
3. Lakukan uji organoleptik meliputi rasa, warna tekstur dan aroma produk

VI. Hasil pengamatan :


A. P-IRT
1. PENGAMATAN LABEL
SYARAT LABEL
No PRODUK KETERANGAN
Ada Tidak
1 Nama Produk √ Kacang
2 Nama Merk Dagang √ Camilan Kacang malang Sari
3 Komposisi √ Kacang, Tepung Terigu,
Garam, Telur, Gula, Minyak
Nabati
4 Berat Isi Bersih √ 120 gram
5 Ijin Edar √ P-IRT nomor
215.3579.020.055.20
6 Keterangan Halal √ -
7 Nama Alamat Produksi √ SMR – Malang
8 Tanggal Kadaluarsa √ 25 – 06 – 20
Keterangan lain
1 Petunjuk penyimpanan √ -
2 Petunjuk penggunaan √ -
3 Nilai Gizi √ -
4 Pernyataan Khusus √ -
2. HASIL PENIMBANGAN
Berat bersih Berat Timbang Keterangan
120 gram 120 gram Sesuai label

3. UJI ORGANOLEPTIK
Cemilan Kacang Malang Sari Keterangan
Rasa Manis,
Warna Coklat Muda
Tekstur Padat renyah
Aroma Aroma Khas Kacang

B. MD
1. PENGAMATAN LABEL
SYARAT
No PRODUK LABEL KETERANGAN
Ada Tidak
1 Nama Produk √ Teh
2 Nama Merk Dagang √ Teh Botol Sosro
3 Komposisi √ Air, gula dan the melati
4 Berat Isi Bersih √ 200 gram
5 Ijin Edar √ BPOM RI MD 468310026015
6 Keterangan Halal √ Halal
7 Nama Alamat Produksi √ PT SINAR SOSRO –
CIBITUNG
8 Tanggal Kadaluarsa √ 03 – 12 – 20
Keterangan lain
1 Petunjuk penyimpanan √ Simpan ditempat sejuk dan
kering
2 Petunjuk penggunaan √ Disajikan dingin leebih nikmat
3 Nilai Gizi √ Takaran Saji 200 ml
Jumlah per sajian
Energi total 60 kkal
Energi dari lemak 0 kkal
Lemak total 0%
Protein 0%
Karbohidrat total 15g 5%
Gula 15g
Natrium 25mg 2%
4 Pernyataan Khusus √ -

2. HASIL PENIMBANGAN
Berat bersih Berat Timbang Keterangan
200 gram 200 gram Sesuai label

3. UJI ORGANOLEPTIK
Cemilan Kacang Malang Sari Keterangan
Rasa Manis, sedikit pahit
Warna Coklat kemerahan
Tekstur Cair
Aroma Aroma Khas teh melati

VII. Kesimpulan :
Dari hasil pengamata yang kami lakukan pada produk dengan kode produksi P-IRT
(cemilan kacang malang sari) belum semua memenuhi syarat pelabelan karena ada
syarat yang belum dicantumkan seperti logo halal, petunjuk penyimpanan, petunjuk
penggunaan, nilai gizi serta petunjuk khusus. Untuk berat pada kemasan sudah sama
dengan berat aslinya setelah ditimbang.
Untuk pengamatan dengan kode produksi MD (teh botol sosro) pelabelan pada
kemasan sudah memenuhi syarat karena pada kemasan sudah tertera syarat syarat
yang harus ada pada kemasan. Berat kemasan dengan berat setelah di ukur juga sudah
sesuai dengan angka yang tertera pada kemasan.
Daftar Pustaka
https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-fungsi-jenis-dan-ketentuan-
label.html
https://wanwa03.wordpress.com/2011/07/07/teknologi-pengemasan-desain-dan-
pelabelan-kemasan-produk-makanan/
(diakses pada tanggal 22 januari 2020)
DOKUMENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun dalam rangka memenhi tugas mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan
Yang dibina oleh : Ni Putu Agustini, SKM, M.Si

Disusun Oleh
Kelompok 2 (Genap)

1. SAGUNG INDAH NIRMALA (P07131018008)


2. NYOMAN RINA SAFIRA (P07131018020)
3. NI KOMANG MARIATI (P07131018040)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2020

Anda mungkin juga menyukai