Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PENGAWASAN MUTU PANGAN

SURVEY LABEL & ANALISIS KEMASAN DAN LABEL PANGAN

(Sumber Hewani dan Olahannya)

Kelompok : 3
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika 4A
Adinda Sophia Ramadhania P21331119001
Afif Zhafir Zidane P21331119002
Amalia Nurul Izzah P21331119008
Fadhia Rahma Fitria P21331119026

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Marudut, MPS
Dara A Humaira, S.Gz

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 2

JAKARTA

2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pangan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi bersumber dari
sumber daya hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang ditujukan sebagai makanan
atau minuman bagi manusia Pengertian pangan menurut Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 18 tahun 2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, perternakan, perairan, dan air baik yang
diolahmaupun tidak dioleh yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk nahan tangan pangan, bahan baku pangan, bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas ke dalam wilayah
Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam, dan atau di kemasan
pangan (Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999). Peran label pada produk pangan sangat
penting. Label yang baik akan memudahkan konsumen dalam pemilihan produk yang
diperlukannya. Selain itu, label juga berperan sebagai sarana pendidikan masyarakat dan dapat
memberikan nilai tambah pada produk.

Label pangan salah satu sarana informasi mengenai pangan yang bersangkutan. Oleh karena
itu label selayaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyampaikan informasi yang perlu
diketahui oleh konsumen (Badan POM, 2004). Dalam kaitannya tentang masalah label, masyarakat
perlu memperoleh informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai label pangan, baik dengan
kuantitas, isi, kualitas, maupun hal-hal lain yang diperlukan dalam peredaran dipasar.

Oleh karena itu, pada makalah ini kami ingin membahas apakah produk-produk pangan
yang beredar di masyarakat sudah memenuhi syarat dalam pembuatan label pangannuya, sehingga
konsumen bisa lebih berhati – hati dan dapat memastikan produk – produk yang akan digunakan
aman dan telah sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah.

BAB II
LANDASAN TEORI
Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan yang pada
umumnya dimakan sebagai bahan makanan yang banyak mengandung protein tinggi yang sangat
dibutuhkan oleh manusia dan juga sangat disenangi oleh bakteri. Bahan makanan ini tergolong
bahan makanan yang cepat rusak, dengan demikian bahan makanan hewani ini memerlukan
penanganan yang seksama mulai saat pembelian, pasca olah sampai pengolahan. Bahan makanan
hewani dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Unggas (poultry)
Unggas termasuk keluarga burung yang dipelihara khusus untuk mendapatkan dagingnya
untuk di konsumsi.
2. Ikan (fish)
Ikan adalah binatang laut yang mempunyai lapisan lendir pada kulitnya dan sebagian
mempunyai sisik dan mempunyai karakter daging yang lembut.
3. Daging (meat)
Daging adalah serat-serat otot tubuh hewan potong berkaki empat yang dapat dimakan,
seperti; daging anak sapi, daging sapi, daging domba, dan daging babi untuk sebagian orang.
4. Telur (eggs)
Telur adalah sumber protein hewani yang berasal dari unggas dan umumnya dapat
dikonsumsi oleh mausia, seperti; telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh.

Bahan makanan hasil olahan :


1. Sosis (sausages)
Sosis adalah bahan makanan yang berbentuk bulat panjang terbuat dari daging sapi,
daging anak sapi, daging ayam dan daging babi.
2. Daging asap (smoke beef)
3. Ikan asap (smoke fish).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Survey Label
Hasil Pengamatan
No. Gambar Nama Produk Ket. label
Berat Bersih : 700g
Diproduksi Oleh : PT.
Sumber Prima Anugrah
Abadi, Tangerang
No. Pendaftaran : BPOM
Bakso daging sapi RI MD 239531037093
Takaran Saji : 70g
No. Foto Produk Merk Produk Sumber Selera
Keterangan Produk
Jumlah Sajian Per
1. Vinisi (SB) 1. Nama Produk: Tuna dengan Bumbu
Kemasan : 10
Nasi Goreng
Jumlah Per Sajian : Energi
1. 2. Komposisi = Tuna (70%), Minyak
totalKedele,
Kacang 120kkal,
CabeEnergi
Merah,dari
Kecap,
lemak 60kkal
Saus tomat, Bawang merah, Garam,
Komposisi,
Bawang putih. Kode
Produksi,
3. Bobot bersih =Tanggal
120 gr
Bobot tuntas =Tanggal
Produksi, 100 gr
4. Nama dan alamatCara
Kadaluarsa, produsen = PT.
Penyimpanan,
MEDAN Cara
TROPICAL CANNING AND
Penyajian,
FROZEN Nilai Medan
INDUSTRIES Gizi, 20242 –
Logo Halal, No. Layanan
Indonesia
5. LogoKonsumen
halal = Ada: Tercantum
Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan
6. Tanggal Badan POMproduksi
dan kode No. 31 tahun
= 06 – 05
2018 tentang Label Pangan Olahan yang–dimana
2020 T1002039-2 yang
9 keterangan
Penjelasan
wajib di cantumkan pada label pangan 7. sudah tertera pada
Kedaluwarsa = 06 –label produk
05 2023
tersebut. 8. Nomor izin edar = BPOM RI MD
Berat Bersih : 200g
543902014049
9. AsalDiproduksi Oleh : PT.
usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi CANNING
Peraturan INDONESIA
Badan POM No. 31
PRODUCT
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada labelNo. Pendaftaran
pangan : BPOM
sudah tertera pada label
Pronas
produk tersebut. Rendangkomposisi
Berdasarkan RI MD 539522026004
tidak ada dicantumkan jenis
DagingProduk
BTP yang digunakan. Sapi ini memiliki
Takaran bobot
Saji : 100g
tuntas 70% yang
dimana telah memenuhi syaratJumlah minimialSajian
60%Persesuai dengan
persyaratan mutu dan keamananKemasan pangan :tuna 2 dalam kemasan
2. kaleng. Berdasarkan nomor izin edarJumlah
produkPeriniSajian : Energi
tergolong kedalam
total 150kkal,
produk dalam negeri. Namun, kekurangan dariEnergi
produkdariini tidak
mencantumkan nutrition facts danlemak
tidak adanya
90kkal keterangan tentang
alergen karena ikan ini tergolong kedalam kategori
Komposisi, Kode alergen.
2. Vinisi 1. Nama Produk: Tanggal
Produksi, Rajungan dengan
Bumbu Nasi Goreng
Kadaluarsa, Cara
2. Komposisi = Rajungan
Penyimpanan, Cara(60%), Minyak
Kacang
Penyajian, Nilai Gizi, Kecap,
Kedele, Cabe Merah,
SausLogo
tomat (Mengandung
Halal, pengawet
No. Layanan
Natrium Benzoat),
Konsumen Bawang merah,
: Tercantum
Garam, Bawang putih.
Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31 tahun
2018 tentang Label Pangan Olahan yang3. Bobot
dimanabersih = 120 gr yang
9 keterangan
Penjelasan Bobottertera
Tuntaspada= 90 label
gr produk
wajib di cantumkan pada label pangan sudah
tersebut. 4. Nama dan alamat produsen = PT.
MEDAN TROPICAL CANNING AND
Berat Bersih : 225g
FROZEN INDUSTRIES Medan 20242 –
Diproduksi Oleh : PT.
Indonesia
Sorin Maharasa Sentul
5. Logo halal = Ada
No. Pendaftaran : BPOM
6. Tanggal dan kode produksi = 06 – 05
RI MD 239528007041
– 2020 T1002039-2
Takaran Saji : 25g
7. Kedaluwarsa = 06 – 05 2023
Jumlah
8. Nomor Sajian
izin edar Per Kema
= BPOM RI MD
Irene Rolade Sapi543902018049
Komposisi, Kode
Produksi, Cra
3.
Penyimpanan, Cara
Penyajian, Logo Halal :
Tercantum
9. Asal usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi jenis BTP yang digunakan
Pengawet Natrium Benzoat yang terdapat dalam saus tomat.
Menurut PerkaBPOM No. 36 Tahun 2013 Natrium Benzoat memiliki
ADI sebesar 0 – 5 mg/kg berat badan. Jenis pengawet ini umum
digunakan pada saus tomat dalam bentuk garamnya (natrium
benzoat) karena lebih mudah larut dibanding asamnya. Produk ini
memiliki bobot tuntas 60% yang dimana tidak memenuhi syarat
minimial 90% sesuai dengan persyaratan mutu dan keamanan
pangan rajungan dalam kemasan kaleng. Berdasarkan nomor izin
edar produk ini tergolong kedalam produk dalam negri. Namun,
kekurangan dari produk ini tidak mencantumkan nutrition facts dan
tidak adanya keterangan tentang alergen karena rajungan termasuk
golongan krustsea yang juga termasuk kedalam kategori alergen.
3. King Fisher 1. Nama produk = Sarden goreng dalam
sambal
2. Komposisi = Sardine (64,52%), Air,
Cabe Merah (7,10%), Bumbu-bumbu
(mengandung monosodium
glutamate), Minyak nabati, Pasta
tomat, Cabe merah kecil (2,10%)
3. Berat bersih = 425 gr
Bobot Tuntas = 280 gr
4. Nama dan alamat produsen = PT. Bali
Maya Permai Food Canning Industry,
Negara, Jembrana, Bali-82251,
Indonesia
5. Logo halal = Ada
6. Tanggal dan kode produksi = 18 – 12
– 2019 / BMN SD 1
7. Kedaluwarsa = 18 – 12 – 2022
8. Nomor izin edar = BPOM RI MD
53922013034
9. Asal usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi jenis BTP yang digunakan
Penguat Rasa Monosodium Glutamat. Produk ini memiliki bobot
tuntas 64,5% yang dimana memenuhi syarat minimial 50% sesuai
dengan persyaratan SNI 2712:2013. Berdasarkan nomor izin edar
produk ini tergolong kedalam produk dalam negeri. Produk ini telah
memenuhi syarat Peraturan BPOM No. 22 tahun 2019 Informasi Nilai
Gizi Pada Label Pangan Olahan karena mencantumkan ING
(Informasi Nilai Gizi) pada label pangan. Namun, produk ini tidak
diberikan keterangan tentang alergen karena ikan termasuk kedalam
kategori alergen.

4. Maya 1. Nama produk = Sarden


2. Komposisi = Ikan Sarden (58%), Air,
Cabe (3,9%), Gula Pasir,Pasta Tomat
(2,8%), Bawang Merah, Minyak
Kelapa Sawit, Penstabil Nabati,
Garam halus, Penguat Rasa
Monosodium L-Glutamat, Bawang
Putih, Minyak Cabai.
3. Bobot bersih = 155 gr
Bobot Tuntas = 90 gr
4. Nama dan alamat produsen = PT.
MAYA MUNCAR Banyuwangi 68472 -
Indonesia
5. Logo halal = Ada
6. Tanggal dan kode produksi = 10 – 06
– 20 / 6A 8162
7. Kedaluwarsa = 10 – 06 – 2023
8. Nomor izin edar = BPOM RI MD
543913007464
9. Asal usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi jenis BTP yang digunakan
Penstabil Nabati yang befungsi untuk untuk menstabilkan sistem
dispersi (campuran bahan dalam adonan) menjadi homogen pada
produk pangan dan Penguat Rasa Monosodium L-Glutamat. Produk
ini memiliki bobot tuntas 58% yang dimana memenuhi syarat
minimial 50% sesuai dengan persyaratan SNI 2712:2013.
Berdasarkan nomor izin edar produk ini tergolong kedalam produk
dalam negeri. Produk ini telah memenuhi syarat Peraturan BPOM
No. 22 tahun 2019 Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan
karena mencantumkan ING (Informasi Nilai Gizi) pada label pangan.
Namun, produk ini tidak diberikan keterangan tentang alergen
karena ikan termasuk kedalam kategori alergen.

5. Pronas 1. Nama produk = Sarden


2. Komposisi = Ikan Sarden (56%), Air,
Pasta Tomat (5,5%), Cabe Merah
(2,6%), Pati Termodifikasi, Gula,
Bawang Putih, Bawang Merah,
Garam, Penguat Rasa Monosodium
Glutamat
3. Bobot bersih = 155 gr
Bobot Tuntas = 85 gr
4. Nama dan alamat produsen = PT.
GEMA ISTA RAYA, Pasuruan 67172 -
Indonesia
5. Logo halal = Ada
6. Tanggal dan kode produksi = 14 – 04
- 2020 / SSC 155
7. Kedaluwarsa = 14 – 04 - 2023
8. Nomor izin edar = BPOM RI MD
543913068272
9. Asal usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi jenis BTP yang digunakan
Penguat Rasa Monosodium Glutamat. Produk ini memiliki bobot
tuntas 58% yang dimana memenuhi syarat minimial 50% sesuai
dengan persyaratan SNI 2712:2013. Berdasarkan nomor izin edar
produk ini tergolong kedalam produk dalam negeri. Produk ini telah
memenuhi syarat Peraturan BPOM No. 22 tahun 2019 Informasi Nilai
Gizi Pada Label Pangan Olahan karena mencantumkan ING
(Informasi Nilai Gizi) pada label pangan. Namun, produk ini tidak
diberikan keterangan tentang alergen karena ikan termasuk kedalam
kategori alergen.
6. ABC 1. Nama produk = Sarden dalam saus
tomat
2. Komposisi = Ikan Sarden (51%), Saus
Tomat (45%), Gula, Garam, Bawang
Putih (0,7%), Bawang Merah.
3. Bobot bersih = 155 gr
Bobot Tuntas = 80 gr
4. Nama dan alamat produsen = CV.
Indo Jaya Pratama, Banyuwangi –
68472, Indonesia.
5. Logo halal = Ada
6. Tanggal dan kode produksi = 09 – 06
– 2020 / EI3J
7. Kedaluwarsa = 09 – 06 – 2022
8. Nomor izin edar = BPOM RI MD
543909114013
9. Asal usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi tidak ada pencantuman
jenis BTP yang digunakan. Produk ini memiliki bobot tuntas 51%
yang dimana memenuhi syarat minimial 50% sesuai dengan
persyaratan SNI 2712:2013. Berdasarkan nomor izin edar produk ini
tergolong kedalam produk dalam negeri. Produk ini telah memenuhi
syarat Peraturan BPOM No. 22 tahun 2019 Informasi Nilai Gizi Pada
Label Pangan Olahan karena mencantumkan ING (Informasi Nilai
Gizi) pada label pangan dan juga memberikan keterangan bahwa
produk ini mengandung alergen pada komposisi dengan tulisan
bercetak tebal.
7. Del Monte 1. Nama produk = Sarden
2. Komposisi = Ikan Sarden (50%), Air,
Pasta Tomat (14%), Gula, Garam,
Bawang Merah, Pengental Nabati,
Bawang Putih.
3. Bobot bersih = 155 gr
Bobot Tuntas = 80 gr
4. Nama dan alamat produsen = PT.
Indohamafish, Negara, Jembrana –
82251, Indonesia.
5. Logo halal = Ada
6. Tanggal dan kode produksi = -
7. Kedaluwarsa = 03 – 05 – 2023
8. Nomor izin edar = BPOM RI MD
543928001437
9. Asal usul bahan pangan tertentu =
Pembahasan Produk pangan ini belum memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan karena tidak ada tanggal produksi.
Berdasarkan komposisi jenis BTP yang digunakan adalah pengental
nabati yang fungsinya untuk meningkatkan viskositas Pangan.
Produk ini memiliki bobot tuntas 50% yang dimana memenuhi syarat
minimial 50% sesuai dengan persyaratan SNI 2712:2013.
Berdasarkan nomor izin edar produk ini tergolong kedalam produk
dalam negeri. Produk ini telah memenuhi syarat Peraturan BPOM
No. 22 tahun 2019 Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan
karena mencantumkan ING (Informasi Nilai Gizi) pada label pangan.
Namun, produk ini tidak adanya keterangan tentang alergen karena
ikan termasuk kedalam kategori alergen.

8. Sunbell 1. Nama produk = Tuna potongan


dalam minyak sayur
2. Komposisi = Tuna (70%), Minyak
Kedelai, Air, Garam, Kaldu Sayur
3. Bobot bersih = 185 gr
4. Bobot Tuntas = 130 gr
5. Nama dan alamat produsen = PT.
Aneka Tuna Indonesia, Pasuruan –
67155, Indonesia.
6. Logo halal = Ada
7. Tanggal dan kode produksi = 16 – 03
– 2019 / AY SJ20 1325 Indian Oceana
8. Kedaluwarsa = 16 – 03 – 2022
9. Nomor izin edar = BPOM RI MD
543913034135
10. Asal usul bahan pangan tertentu = -
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi Peraturan Badan POM No. 31
tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi tidak ada dicantumkan jenis
BTP yang digunakan. Produk ini memiliki bobot tuntas 70% yang
dimana telah memenuhi syarat minimial 60% sesuai dengan
persyaratan mutu dan keamanan pangan tuna dalam kemasan
kaleng. Berdasarkan nomor izin edar produk ini tergolong kedalam
produk dalam negeri. Produk ini telah memenuhi syarat Peraturan
BPOM No. 22 tahun 2019 Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
Olahan karena mencantumkan ING (Informasi Nilai Gizi) pada label
pangan, lalu produk ini memberikan keterangan bahwa mengandung
alergen pada komposisi dengan tulisan bercetak tebal.

No. Foto Produk Merk Keterangan Produk


Produk
1. Gaga 1. Nama produk: Gaga “Sardines Chili
“Sardines Balado”
Chili Balado” 2. Komposisi: Ikan sarden (52.55%), Cabe
(15.6%), Air, Minyak Nabati, Rempah-
rempah, Bawang merah, Gula, Garam,
Pengental Nabati, Penguat rasa
(Mononatrium Glutamat dan Dinatrium 5-
ribonukleotida), Pasta tomat, Bawang putih
(0.26%), Minyak cabe, Minyak Atsiri Daun
Jeruk Purut, Mengandung alrgen (yg di
bold).
3. Berat bersih: 155 gr (netto)
Berat tuntas: 117 gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
CV. Pacific Harvest – Banyuwangi 68472 –
Indonesia
Untuk PT. Jakarana Tama – Bogor 16720 -
Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: PH 02 M3 11-
11-20
7. Expaired date: 11-11-2023
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
543910009083
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Ikan
Sarden
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi di cantumkan jenis BTP
yang digunakan. Produk ini memiliki bobot tuntas 75% yang dimana
terlah memenuhi syarat minimal 60% sesuai dengan persyaratan
mutu dan keamanan pangan dalam kemasan kaleng. Berdasarkan
nomor izin edar, produk ini tergolong kedalam produk dalam negeri.
BTP yang digunakan sudah sesuai dan tercantum dalam Peraturan
Badan POM No. 32 Tahun 2019, sudah mencantumkan alergen, dan
sudah mencantumkan nutrition facts.
2. Pronas 1. Nama produk: Pronas “Tuna dalam Sambal
“Tuna dalam Goreng”
Sambal 2. Komposisi: Tuna (70%), Air, Mintak sayur,
Goreng” Gula, Cabe (3,5%), Bawang merah (2,5%),
Bawang putih (2.0%), Acetylated distarch
adipote, Garam, Monosodium Glutamat.
3. Berat bersih: 185 gr (netto)
Berat tuntas: 165 gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
PT. Gema Ista Raya Pasuruan 67172 –
Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: PH 02 M3 11-
11-20
7. Expaired date: 11-11-2023
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
543910009083
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Ikan
Sarden
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi di cantumkan jenis BTP
yang digunakan yaitu Monosodium Glutamat. Produk ini memiliki
bobot tuntas 89% yang dimana terlah memenuhi syarat minimal 60%
sesuai dengan persyaratan mutu dan keamanan pangan dalam
kemasan kaleng. Berdasarkan nomor izin edar, produk ini tergolong
kedalam produk dalam negeri. BTP yang digunakan sudah sesuai dan
tercantum dalam Peraturan Badan POM No. 32 Tahun 2019, namun
kekurangan dalam kemasan tidak adanya keterangan alergen karena
ikan ini tergolong ke dalam kategori alergen.
3. Pronas 1. Nama produk: Pronas “Kornetku”
“Kornetku” 2. Komposisi: Protein kedelai, air, daging
sapi, terigu, minyak kelapa sawit, garam,
bumbu-bumbu ( Mengandung penguat rasa
Mononatrium Glutamat, antioksidan asam
askorbat), gula, bubuk lada putih, Penstabil
Natrium Tripolifosfat, Pengawet Natrium
Nitrit. Mengandung alergen
3. Berat bersih: 200 gr (netto)
Berat tuntas: -
4. Nama dan alamat produsen:
PT. Canning Indonseia Products Denpasar
80113 – Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: CBK 100. 1.5
7. Expaired date: 11-11-2022
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
539522006004
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Daging,
Protein kedelai
Pembahasan Produk pangan ini belum memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan ada beberapa belum
tertera pada label produk tersebut. Berdasarkan komposisi di
cantumkan jenis BTP yang digunakan yaitu mengandung penguat
rasa Mononatrium Glutamat, antioksidan asam askorbat. Dimana
BTP yang digunakan sudah sesuai dengan Peraturan Badan POM No.
32 Tahun 2019. Berdasarkan nomor izin edar, produk ini tergolong
kedalam produk dalam negeri. BTP yang digunakan sudah sesuai dan
tercantum dalam Peraturan Badan POM No. 32 Tahun 2019 yaitu
menggunakan penguat rasa Mononatrium Glutamat, antioksidan
asam askorbat, Penstabil Natrium Tripolifosfat, Pengawet Natrium
Nitrit. Kekurangan dari produk ini adalah tidak mencantumkan bonot
tuntas, hanya mencantumkan berat bersih, dimana kita tidak
mengetahui apakah sudah mencapai batas minimal sesuai persyaratan
mutu dan keamanan dalam kemasan kaleng atau belum. Selain itu, di
kemasan tidak mencantumkan tanggal produksi hanya
mencantumkan kode produksi, dan tidak mencantumkan nutrition
facts.
4. Asahi
“Sarden Saus 1. Nama produk: Asahi “Sarden Saus Tomat”
Tomat” 2. Komposisi: Ikan sarden (50%), air, pasta
tomat, gula, Pengental Nabati, Garam,
Penguat rasa Monosodium L-Glutamat,
Mengandung Alergen
3. Berat bersih: 155 gr (netto)
Berat tuntas: 90 gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
CV. Pacific Harvest – Banyuwangi 68472 –
Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: PH 05 A1
20187 23- 07- 2020
7. Expaired date: 23-07-2023
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
543913004743
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Ikan
Sarden
Pembahasan Produk pangan ini telah memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan sudah tertera pada label
produk tersebut. Berdasarkan komposisi di cantumkan jenis BTP
yang digunakan. Produk ini memiliki bobot tuntas 58% yang dimana
belum memenuhi syarat minimal 60% sesuai dengan persyaratan
mutu dan keamanan pangan dalam kemasan kaleng. Berdasarkan
nomor izin edar, produk ini tergolong kedalam produk dalam negeri.
BTP yang digunakan sudah sesuai dan tercantum dalam Peraturan
Badan POM No. 32 Tahun 2019 yaitu Penguat rasa Monosodium L-
Glutamat, sudah mencantumkan alergen, dan mencantumkan
nutrition facts.
5. Bernardi 1. Nama produk: Bernardi “ Corned Beef”
“ Corned 2. Komposisi: Daging sapi, Air, Garam, Gula,
Beef” Penguat rasa Mononatrium Glutamat,
Pengental Karagenan, Pengawet Natrium
Nitrit.
3. Berat bersih: 190 gr (netto)
Berat tuntas: - gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
PT. Eloda Mitra, Komp. Industri dan
Pergudangan “Sinar Buburan” Blok BI-B6.
Jl. Raya Lingkar Timur. Sidoarjo 61252.
Jawa Timur – Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: - B4
7. Expaired date: 14- 06 -2024
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
543910009083
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Daging
Sapi
Pembahasan Produk pangan ini belum memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan ada beberapa belum
tertera pada label produk tersebut. Berdasarkan komposisi di
cantumkan jenis BTP yang digunakan yaitu mengandung Penguat
rasa Mononatrium Glutamat, Pengental Karagenan, Pengawet
Natrium Nitrit Dimana BTP yang digunakan sudah sesuai dengan
Peraturan Badan POM No. 32 Tahun 2019. Berdasarkan nomor izin
edar, produk ini tergolong kedalam produk dalam negeri.
Kekurangan dari produk ini adalah tidak mencantumkan bobot
tuntas, hanya mencantumkan berat bersih, dimana kita tidak
mengetahui apakah sudah mencapai batas minimal sesuai persyaratan
mutu dan keamanan dalam kemasan kaleng atau belum. Selain itu, di
kemasan tidak mencantumkan tanggal produksi hanya
mencantumkan kode produksi dan tidak dicantumkan bahwa produk
mengandung alergen yaitu daign sapi.
6. Super Indo 1. Nama produk: Super Indo 365 “Spicy
365 “Spicy Wings”
Wings” 2. Komposisi: Sayap ayam, Air es, Bumbu
ayam pedas, (Penguat rasa Mononatrium
glutamate, inosinate, dan Guanilat), gula,
bumbu rasa ayam bakar (mengandung
penguat rasa mononatrium glutamat),
pemanis alami glikosida steviol) cabe
bubuk, ekstrak paprika.
3. Berat bersih: 200 gr (netto)
Berat tuntas: - gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
PT. Wonokoto Jaya Corporindo. Pasuruan
67154 – Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: 070121 -
3430004
7. Expaired date: 01-2022
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
239713012129
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Daging
Sapi
Pembahasan Produk pangan ini belum memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan ada beberapa belum
tertera pada label produk tersebut. Berdasarkan komposisi di
cantumkan jenis BTP yang digunakan yaitu mengandung Penguat
rasa Mononatrium glutamate, inosinate, dan Guanilat, pemanis alami
glikosida steviol. Dimana BTP yang digunakan sudah sesuai dengan
Peraturan Badan POM No. 32 Tahun 2019. Berdasarkan nomor izin
edar, produk ini tergolong kedalam produk dalam negeri.
Kekurangan dari produk ini adalah tidak mencantumkan bobot
tuntas, hanya mencantumkan berat bersih, dimana kita tidak
mengetahui apakah sudah mencapai batas minimal sesuai persyaratan
mutu dan keamanan dalam kemasan kaleng atau belum. Selain itu, di
kemasan tidak mencantumkan bulan kadaluarsa hanya
mencantumkan tanggal dan tahun kadaluarsa.
7. Pronas
“ Classic 1. Nama produk: Pronas “ Classic Chunky
Chunky corned beef”
corned beef” 2. Komposisi: Daging sapi (50%), Air, Bumbu
rasa daging sapi, minyak kelapa sawit,
protein kedelai, bumbu-bumbu, Pengental
karagen, Penstabil Natrium Tripolifosfat,
Antioksidan Natrium Eritrobat, Pengawet
Natrium Nitrit, Pewarna Eritrosin C145430.
3. Berat bersih: 198 gr (netto)
Berat tuntas: - gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
PT. Canning Indonseia Products Denpasar
80113 – Indonesia
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: CBS 198 5.4
7. Expaired date: 04-09-2022
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
539522013004
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Daging
Sapi
Pembahasan Produk pangan ini belum memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan ada beberapa belum
tertera pada label produk tersebut. Berdasarkan komposisi di
cantumkan jenis BTP yang digunakan yaitu mengandung Pengental
karagen, Penstabil Natrium Tripolifosfat, Antioksidan Natrium
Eritrobat, Pengawet Natrium Nitrit, Pewarna Eritrosin C145430.
Dimana BTP yang digunakan sudah sesuai dengan Peraturan Badan
POM No. 32 Tahun 2019. Berdasarkan nomor izin edar, produk ini
tergolong kedalam produk dalam negeri. Kekurangan dari produk ini
adalah tidak mencantumkan bobot tuntas, hanya mencantumkan berat
bersih, dimana kita tidak mengetahui apakah sudah mencapai batas
minimal sesuai persyaratan mutu dan keamanan dalam kemasan
kaleng atau belum. Selain itu, di kemasan tidak mencantumkan
tanggal produksi hanya mencantumkan kode produksi dan tidak
dicantumkan bahwa produk mengandung alergen yaitu daging sapi.
8. Sopini 1. Nama produk: Sopini ”Sosis Daging Sapi”
”Sosis Daging 2. Komposisi: Daging sapi (42.7%), Es batu,
Sapi” protein kedelai, Penstabil nabati, lemak
sapi, Garam, Minyak goreng, susu skim,
Rempah, gula, Penguat rasa mononatrium
Glutamat, Antioksidan Asam Askorbat,
Pewarna Eritrosin CI No 45430.
3. Berat bersih: 325 gr (netto)
Berat tuntas: 205 gr (drained weight)
4. Nama dan alamat produsen:
PT. Suryajaya Abadiperkasa Probolinggo
67251 – Jawa Timur
5. Logo halal: ada
6. Tanggal dan kode produksi: SS7 R35T
7. Expaired date: 12-11-2022
8. Nomor izin edar: BPOM RI MD
539513008158
9. Asal usul bahan pangan tertentu: Daging
Sapi
Pembahasan Produk pangan ini belum memenuhi peraturan Badan POM No. 32
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dimana 9 keterangan
yang wajib di cantumkan pada label pangan ada beberapa belum
tertera pada label produk tersebut. Berdasarkan komposisi di
cantumkan jenis BTP yang digunakan yaitu mengandung Penguat
rasa mononatrium Glutamat, Antioksidan Asam Askorbat, Pewarna
Eritrosin CI No 45430. Dimana BTP yang digunakan sudah sesuai
dengan Peraturan Badan POM No. 32 Tahun 2019. Berdasarkan
komposisi di cantumkan jenis BTP yang digunakan. Produk ini
memiliki bobot tuntas 63% yang dimana terlah memenuhi syarat
minimal 60% sesuai dengan persyaratan mutu dan keamanan pangan
dalam kemasan kaleng. Berdasarkan nomor izin edar, produk ini
tergolong kedalam produk dalam negeri. Kekurangan dari produk ini
adalah tidak mencantumkan tanggal produksi hanya mencantumkan
kode produksi dan tidak dicantumkan bahwa produk mengandung
alergen yaitu daging sapi.

B. Analisis Kemasan dan Label (Tiap anak 3-5 produk yang serupa)
a. Hasil Pengamatan
1) Nugget
1) Uji Fisik

Aspek
No Keadaan Akses
Merk Produk Jenis Bentuk Keadaan fisik
. fisik membuka
kemasan kemasan produk
kemasan kemasan
1. Naget Ayam Tora sekali pakai Plastik Baik Plastik Padat
Duo (Disposable bagian
) atas
bergerigi
dan
mudah
untuk
dibuka
Champ Plastik
Combination bagian
Chicken Nugget atas
sekali pakai
bergerigi
2. (Disposable Plastik Baik Padat
dan
)
mudah
untuk
dibuka
Ciki Wiki Chicken Plastik
Nugget bagian
atas
sekali pakai
bergerigi
3. (Disposable Plastik Baik Padat
dan
)
mudah
untuk
dibuka

2) Analisis Label

Aspek
Merk
No. Berat Berat
Produk pH BTP yang digunakan
bersih kotor
1. Naget Ayam 250g 260g 1) Kalsium propionat, zat aditif yang
Tora Duo dicampurkan untuk mengawetkan makanan.
Zat aditif ini merupakan garam organik alami
yang terbentuk dari reaksi kalsium hidroksida
dan asam propionat.Kalsium propionat bekerja
dengan mengganggu pertumbuhan dan
reproduksi mikroba agar tak merusak makanan.
2) Sodium erythorbate, zat aditif makanan yang
digunakan terutama pada daging, unggas, dan
minuman ringan. Secara kimia, ini adalah
garam natrium dari asam eritorbat.
3) Kalium sorbat atau potasium sorbat, salah satu
jenis pengawet populer dalam produk
makanan, minuman, serta perawatan kulit dan
kosmetik. Kalium sorbat diolah secara sintetis
dari asam sorbat dan kalium hidroksida.
Pengawet ini memiliki karakteristik tidak
berbau serta tidak berasa.Sebagai pengawet
dalam produk olahan, kalium sorbat membantu
memperpanjang umur simpan produk dengan
menghentikan pertumbuhan jamur.
4) Tartazine, Tartrazin merupakan pewarna
makanan sistesis yang berwarna kuning.
Menurut Retno Lestari (2012), yang dimaksud
tartrazin merupakan pewarna kuning lemon
sintetis yang umum digunakan sebagai
pewarna makanan.
5) Monosodium glutamat (MSG) adalah bentuk
garam dari asam glutamat. MSG telah lama
digunakan sebagai penyedap makanan yang
dapat mengadirkan rasa gurih (umami) dan
berperan dalam menguatkan rasa.
Asam glutamat (glutamat) sendiri adalah salah
satu jenis di antara 20 asam amino yang
menyusun protein dalam tubuh.
Champ 250g 261g 1) Sodium erythorbate, zat aditif makanan yang
Combination digunakan terutama pada daging, unggas, dan
Chicken minuman ringan. Secara kimia, ini adalah
Nugget garam natrium dari asam eritorbat.
2) Kalium sorbat atau potasium sorbat, salah satu
jenis pengawet populer dalam produk
makanan, minuman, serta perawatan kulit dan
kosmetik. Kalium sorbat diolah secara sintetis
dari asam sorbat dan kalium hidroksida.
Pengawet ini memiliki karakteristik tidak
berbau serta tidak berasa.Sebagai pengawet
dalam produk olahan, kalium sorbat membantu
memperpanjang umur simpan produk dengan
menghentikan pertumbuhan jamur.
3) Dinatrium ribonukleotida merupakan zat yang
baiasa ditemukan dalam makanan yang kita
makan. Zat ini merupakan zat aditif (zat
2.
tambahan) yang dimasukkan dalam makanan
dengan tujuan sebagai penyedap rasa.
4) Natrium tripolifosfat merupakan bahan
tambahan makanan, penambahan natrium
tripolifosfat untuk memperbaiki daya ikat air,
meningkatkan pH, memberikan sifat pasta
yang lebih lembut pada produk-produk olahan,
mencegah denaturasi protein, sebagai
pengawet serta mempertahankan sifat gel.
5) Monosodium glutamat (MSG) adalah bentuk
garam dari asam glutamat. MSG telah lama
digunakan sebagai penyedap makanan yang
dapat mengadirkan rasa gurih (umami) dan
berperan dalam menguatkan rasa.
Asam glutamat (glutamat) sendiri adalah salah
satu jenis di antara 20 asam amino yang
menyusun protein dalam tubuh.
3 Ciki Wiki 250g 255g 1) Tartazine, Tartrazin merupakan pewarna
Chicken makanan sistesis yang berwarna kuning.
Nugget Menurut Retno Lestari (2012), yang dimaksud
tartrazin merupakan pewarna kuning lemon
sintetis yang umum digunakan sebagai
pewarna makanan.
2) Natrium tripolifosfat merupakan bahan
tambahan makanan, penambahan natrium
tripolifosfat untuk memperbaiki daya ikat air,
meningkatkan pH, memberikan sifat pasta
yang lebih lembut pada produk-produk olahan,
mencegah denaturasi protein, sebagai
pengawet serta mempertahankan sifat gel.
3) Kalsium propionat, zat aditif yang
dicampurkan untuk mengawetkan makanan.
Zat aditif ini merupakan garam organik alami
yang terbentuk dari reaksi kalsium hidroksida
dan asam propionat.Kalsium propionat bekerja
dengan mengganggu pertumbuhan dan
reproduksi mikroba agar tak merusak makanan.
4) Monosodium glutamat (MSG) adalah bentuk
garam dari asam glutamat. MSG telah lama
digunakan sebagai penyedap makanan yang
dapat mengadirkan rasa gurih (umami) dan
berperan dalam menguatkan rasa.
Asam glutamat (glutamat) sendiri adalah salah
satu jenis di antara 20 asam amino yang
menyusun protein dalam tubuh.

3) Uji Organoleptik
Jenis Produk : Nugget

Tora Ciki
Hasil Champ Hasil Hasil Merk 4 Hasil Merk 5 Hasil
Kriteria Duo Wiki
A B C A B C A B C A B C A B C
(1)Keras - - -
(2)Agak keras I I - 100% I I - 100% -
Tekstur
(3)Lunak - - I I - 100%
(4)Sangat lunak - - -
(1)Cokelat I - 50% I I - 100% I - 50%
(2)Cokelat gelap I - 50% - -
Warna
(3)Cokelat keemasan - - I - 50%
(4)Oranye - - -
(1)Kuat - - -
(2)Agak kuat I I - 100% I I - 100% -
Aroma
(3)Lemah - - I I - 100%
(4)Tidak beraroma - - -
(1)Sangat enak asin - - -
Rasa
(2)Enak asin I I - 100% I I 100% I - 50%
(3)Agak enak - - I - 50%
(4)Tidak enak - - -
Pembahasan
Berdasarkan uji yang dilakukan terhadap 3 produk naget diatas, pada uji fisik ke tiga produk
menggunakan jenis kemasan plastic. Bentuk keemasan yaitu persegi Panjang dan keadaan fisik
ketiga produk ini tidak ada robek dan tidak ada goresan. Keadaan fisik ketiga produk sama-sama
memiliki ukuran yang sama di setiap produknya tidak ada yang bolong, dan semua potongan rapih.
Uji organoleptic yang dilakukan mencakup 4 kriteria yaitu teskstur, warna, aroma dan
rasa. Penilaian kriteria tekstur, tekstur produk akan dipengaruhi oleh proses pemanasan. Suhu yang
terlalu tinggi saat proses pemanasan dapat merusak tekstur produk (Herliani, 2008). Tekstur yang
paling lunak dari ke-3 produk tsb adalah tekstur Ciki Wiki Chicken Nugget, Dalam produk
CHAMP Combination Chicken Nuggets semua panelis memilih warna naget cokelat sedangkan
kedua merk lainnya mempunyai presentase 50% untuk warna naget mereka. Pada penilaian kriteria
aroma naget merk Tora |Duo dan CHAMP mempunyai presentase aroma agak kuat 100%
sedangkan naget Ciki Wiki mempunyai presentase 100% aroma lemah. Penilaian kriteria rasa pada
merk Tora Duo dan CHAMP memiliki presentase rasa 100% enak asin sedangkan naget merk Ciki
Wiki memiliki presentase rasa enak asin 50% dan agak enak 50%

2) Sarden dalam Saus Cabai


1) Uji Fisik

Aspek
No Merk
. Produk Jenis Bentuk Keadaan fisik Akses membuka Keadaan fisik
kemasan kemasan kemasan kemasan produk
ABC Tidak Utuh, potogan
Mudah, adanya
penyok/gembung, rapi, ukuran
1. Kaleng Tabung klip pembuka
sedikit goresan sedang dan
dibagian atas
pada label sedikit serpihan
Maya Tidak Utuh, potongan
Mudah, adanya
penyok/gembung, rapi, ukuran
2. Kaleng Tabung klip pembuka
sedikit goresan sedang dan
dibagian atas
pada label sedikit serpihan
3. Pronas Kaleng Tabung Tidak Mudah, adanya Sedikit hancur,
penyok/gembung, klip pembuka potongan kurang
rapi dan ukuran
sedikit goresan
dibagian atas kecil, sedikit
pada label
serpihan

2) Analisis Label

Aspek
No Merk
. Produk Berat Berat
pH BTP yang digunakan
bersih kotor
ABC 155 gr 203 gr - 6) -

1.

Maya 155 gr 196 gr - 1) Penstabil Nabati


berfungsi untuk menstabilkan sistem
dispersi (campuran bahan dalam adonan)
menjadi homogen pada produk pangan.
2) Mononatrium L-glutamat
untuk memperkuat atau memodifikasi rasa
2.
dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan
Pangan tersebut tanpa memberikan rasa
dan/atau aroma tertentu (PerBPOM No. 11
Tahun 2019). Tidak memiliki ADI
(acceptable daily intake) menurut peraturan
PerBPOM No. 23 Tahun 2013
Pronas 155 gr 205 gr - a. Pati Termodifikasi
Banyak digunakan untuk thickener (untuk
meningkatkan viskositas Pangan), emulsifier
(untuk membantu terbentuknya campuran
yang homogen dari dua atau lebih fase yang
tidak tercampur seperti minyak dan air),
stabilizer (untuk menstabilkan sistem
dispersi yang homogen pada Pangan.)
terdapat pada PerBPOM No. 11 Tahun
3. 2019. Berdasarkan PerBPOM No. 15 Tahun
2013
b. Monosodium Glutamat
untuk memperkuat atau memodifikasi rasa
dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan
Pangan tersebut tanpa memberikan rasa
dan/atau aroma tertentu (PerBPOM No. 11
Tahun 2019). Tidak memiliki ADI
(acceptable daily intake) menurut peraturan
PerBPOM No. 23 Tahun 2013.
3) Uji Organoleptik
Sarden dalam Saus Cabai

ABC Hasil MAYA Hasil PRONAS Hasil


Kriteria
A B C A B C A B C
(1) Agak padat,
(2) Lunak    100%    100 %
Tekstur
(3) Sangat lunak    100 %
(4) Hancur
(1) Coklat
Warna (2) Agak kecoklatan   100 %       100 %
daging 100%
ikan (3) Sedikit cerah
(4) Cerah
(1) Harum    100%  33%
(2) Sedikit harum   67%   67%
Aroma
(3) Netral  33%
(4) Sedikit asam
(1) Saus cabai kuat,
  67%
gurih
(2) Saus cabai
 33%    100 %
kurang kuat, gurih
Rasa
(3)Saus cabai kurang
   100%
kuat, agak gurih
(4)Saus cabai kurang
kuat, tidak gurih

Pembahasan:
Berdasarkan uji yang dilakukan terhadap 3 produk sarden diatas, pada uji fisik ke tiga
produk menggunakan jenis kemasan kaleng karena kemasannya hermetis (tahan uap dan gas) yaitu
kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama
masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu dan juga
kemasannya tahan suhu tinggi karena produk ini melalui proses pemanasan yaitu sterilisasi. Bentuk
keemasan yaitu tabung dan keadaan fisik ketiga produk ini tidak ada penyok/gembung hanya sedikit
goresan pada label. Keadaan fisik produk untuk merk ABC memiliki potongan ikan yang kecil,
sedikit hancur dan ada sedikit serpihan pada sausnya lalu untuk 2 merk lainnya memiliki potongan
ikan ukuran sedang dan tidak ada serpihan pada sausnya. Perbedaan potongan pada setiap merek
kemungkinan terjadi pada tahap proses pemotongan ikan dalam proses pembuatan ikan sarden
kaleng.
Uji organoleptic yang dilakukan mencakup 4 kriteria yaitu teskstur, warna, aroma dan
rasa. Penilaian kriteria tekstur, tekstur produk akan dipengaruhi oleh proses pemanasan. Suhu yang
terlalu tinggi saat proses pemanasan dapat merusak tekstur produk (Herliani, 2008). Tekstur yang
paling diminati konsumen yaitu tekstur produk yang lunak serta renyah pada sarden merk ABC
semua panelis memilih sangat lunak, lalu pada sarden merk maya dan pronas semua panelis
memilih tekstur lunak dengan presentasi masing masing 100%. Penilaian kriteria warna, Perubahan
warna yang terjadi pada ikan sarden dapat terjadi karena adanya reaksi Maillard dan karamelisasi.
Reaksi Maillard terjadi karena adanya reaksi antara asam amino dengan gula pereduksi. Adanya
reaksi tersebut akan menghasilkan warna coklat pada produk pada merk ABC, maya, dan pronas
semua panelis memilih warna daging ikan agak kecoklatan dengan masing masing presentase
sebesar 100%. Penilaian kriteria aroma pada sarden merk ABC dua panelis memilih sedikit harum
dan satu panelis memilih netral dengan masing masing presentase sebesar 67% dan 33%, pada
sarden merk maya semua panelis memilih harum dengan presentase sebesar 100%, pada sarden
merk pronas dua panelis memilih sedikit harum dan satu panelis memilih harum dengan masing
masing presentase sebesar 67% dan 33%. Penilaian kriteria rasa pada merk ABC semua panelis
memilih saus cabai kurang kuat, agak gurih dan pada merk pronas semua panelis memilih saus
cabai kurang kuat, gurih dengan presentasi masing masing 100%, pada merk maya dua penelis
memilih saus cabai kuat, gurih dan satu panelis memilih Saus cabai kurang kuat, gurih dengan
masing masing presentasi 67% dan 33%. Proses pemasakan akan berpengaruh pada aroma dan rasa
apabila proses pemasakannya overcook maka aromanya kurang diminati dan rasa dari ikan tersebut
akan terasa pahit.
4) Sosis siap makan
a. Uji Fisik

Aspek
No Merk Akses
. Produk Jenis Bentuk Keadaan fisik Keadaan fisik
membuka
kemasan kemasan kemasan produk
kemasan
Primer: jenis Cukup sulit
Polyvinylidene Tidak robek dan karena tidak
Kanzle
chloride tidak ada ada klip Utuh, ukuran
Singles Persegi
1. (PVdC) goresan di label, pembuka dan setiap sosis
Keju panjang
(kemasan di dan dalam harus sama
vakum) kondisi di vakum menggunakan
gunting
2. So Nice Plastik Persegi Tidak robek dan Cukup Utuh, ukuran
Soziz panjang tidak ada mudah, ada setiap sosis
goresan di label bagian yang sama
bergerigi dan
kemasan
primer cukup
mudah di
buka tinggak
di Tarik.
Cukup
mudah, ada
bagian yang
Tidak robek dan bergerigi dan Utuh, ukuran
Kimbo Persegi
3. Plastik tidak ada kemasan setiap sosis
sosis panjang
goresan di label primer cukup sama
mudah di
buka tinggak
di Tarik.

b. Analisis Label

Aspek
No Merk
. Produk Berat Berat p
BTP yang digunakan
bersih kotor H
1. Kanzl 65 gr 65 gr - 1) Penstabil (Hidroksipropil Pati, Fosfat)
e BTP yang dapat membantu terbentuknya dan
Single memantapkan sistem dipersi yang homogen pada
s Keju pangan.
2) Karagenan
Karagenan adalah polimer yang larut dalam air dari
rantai linear sebagian galaktan sulfat yang memiliki
potensi tinggi sebagai pembentuk edible film
(Skurtys et al., 2010), Karaginan merupakan
hidrokoloid yang potensial untuk dibuat edible
film, karena sifatnya dapat membentuk gel, stabil,
yang kaku dan elastis, dapat dimakan dan dapat
diperbaharui. H
3) Pengatur keasaaman (Natrium Asetat)
Pengatur keasaman, atau Agen pengendali pH,
adalah aditif makanan ditambahkan untuk mengubah
ataumempertahankan pH (keasaman atau kebasaan).
Zat tersebut dapat
berupa asam organik atau mineral, basa,
agen penetralisir, atau agen penyangga.
4) Penguat rasa (Monosodium Glutamat)
untuk memperkuat atau memodifikasi rasa
dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan
Pangan tersebut tanpa memberikan rasa
dan/atau aroma tertentu (PerBPOM No. 11
Tahun 2019). Tidak memiliki ADI (acceptable
daily intake) menurut peraturan PerBPOM No.
23 Tahun 2013.
5) Pewarna alami Karamel III Amonia Proses
6) Pengawet (Kalium Sorbat dan Natrium Nitrit)
kalium sorbat membantu memperpanjang umur
simpan produk dengan menghentikan pertumbuhan
jamur. Kalium sorbat menjadi jenis pengawet yang
populer karena efektivitasnya. Zat aditif ini tidak
mengubah kualitas produk, termasuk rasa, aroma,
dan tampilan. Kalium sorbat juga larut dalam air
dan tetap efektif pada suhu ruang.
Tujuan penambahan natrium nitrit dalam
pengolahan daging adalah untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum,
mempertahan kan warna pada daging agar menarik,
dan juga sebagai pemberi cita rasa pada
daging(Cahyadi, 2008).
7) Pewarna sintetik (Ponceau 4R CI. No.16255)
8) Antioksidan (Natrium Eritorbat)
Atioksida, yaitu BTP yang dapat mencegah atau
menghambat proses oksidasi lemak sehingga
mencegah terjadinya ketengikan. Natrium
erythorbate, zat aditif makanan yang digunakan
terutama pada daging, unggas, dan minuman
ringan. Secara kimia, ini adalah garam natrium
dari asam eritorbat.

So 75 g 75 gr - 1). Penstabil Nabati


Nice r berfungsi untuk menstabilkan sistem dispersi
Soziz (campuran bahan dalam adonan) menjadi
homogen pada produk pangan.
2). Pengatur Keasaman (Natrium Laktat)
BTP yang dapat mengasamkan, menetralkan dan
mempertahankan derajat keasaman pangan.
3). Penguat rasa (Monosodium Glutamat)
untuk memperkuat atau memodifikasi rasa
dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan
Pangan tersebut tanpa memberikan rasa
dan/atau aroma tertentu (PerBPOM No. 11
Tahun 2019). Tidak memiliki ADI (acceptable
daily intake) menurut peraturan PerBPOM No.
23 Tahun 2013.
4). Antioksidan (Asam Askorbat)
2.  Fungsi asam askorbatdan asam dehidroakrobat
merupakan bagian penting dari reaksi oksidasi dan
reduksi di dalam sel hidup. Asam askorbat mudah
teroksidasi dan terbentuk oksidanya yang berfungsi
sebagai reduktor. Di samping itu asam askorbat
dibutuhkan agar oksidasi tirosin dan metabolisme
kollagen dapat berjalan normal dan pembentukan.
(Kamal, 1999).
5). Penstabil Fosfat (Natrium polifospat Anhidrat)
BTP yang dapat membantu terbentuknya dan
memantapkan sistem dipersi yang homogen pada
pangan.
6). Antioksidan (Natrium Eritrorbat)
Natrium erythorbate, zat aditif makanan yang
digunakan terutama pada daging, unggas, dan
minuman ringan. Secara kimia, ini adalah
garam natrium dari asam eritorbat.

Kimbo 69 gr 69 g - 1). Monosodium Glutamat


3. sosis r untuk memperkuat atau memodifikasi rasa
dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan
Pangan tersebut tanpa memberikan rasa
dan/atau aroma tertentu (PerBPOM No. 11
Tahun 2019). Tidak memiliki ADI (acceptable
daily intake) menurut peraturan PerBPOM No.
23 Tahun 2013.
2). Penstabil (Karagen dan Natrium Tripolifosfat)
Karagenan adalah polimer yang larut dalam air dari
rantai linear sebagian galaktan sulfat yang memiliki
potensi tinggi sebagai pembentuk edible film
(Skurtys et al., 2010), Karaginan merupakan
hidrokoloid yang potensial untuk dibuat edible
film, karena sifatnya dapat membentuk gel, stabil,
yang kaku dan elastis, dapat dimakan dan dapat
diperbaharui. H
3). Antioksidan (Natrium Eritorbat dan Natrium
Askorbat)
Natrium erythorbate, zat aditif makanan yang
digunakan terutama pada daging, unggas, dan
minuman ringan. Secara kimia, ini adalah
garam natrium dari asam eritorbat.
4). Pengawet (Natrium Nitrit)
Tujuan penambahan natrium nitrit dalam
pengolahan daging adalah untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum,
mempertahan kan warna pada daging agar menarik,
dan juga sebagai pemberi cita rasa pada
daging(Cahyadi, 2008).

C. Uji Organoleptik
Sosis siap makan
Kriteria Hasil Hasil
Sosis So Nice Kimbo sosis

A B C A B C
(1) Padat kasar
   100%
(2) Padat agak kasar
Tekstur
(3) Padat lembut
(4) Padat agak lembut    100%
(1) Coklat
(2) Agak kecoklatan    100%
Warna
daging    100%
ayam (3) Sedikit cerah

(4) Cerah
(1) aroma ayam kuat  33%
(2) Aroma ayam agak   67%
kuat
Aroma (3) Aroma ayam lemah  33%
(4) Aroma ayam agak   67%
lemah
Rasa (1) Rasa daging ayam
kuat dan sangat gurih
(2) Rasa daging ayam   67%
agak kuat dan gurih
(3) Rasa daging ayam  33%    100%
agak lemah dan agak
gurih
(4) Rasa daging ayam
lemah dan tidak gurih

Kriteria Kanzle Singles Keju Hasil


A B C
(1) Padat kasar
(2) Padat agak kasar
Tekstur
(3) Padat lembut    100%
(4) Padat agak lembut
(1) Merah terang
Warna (2) Merah agak terang
daging
sapi (3) Merah pucat    100%
(4) Merah agak pucat
(1) aroma sapi kuat    100%
(2) Aroma agak kuat
Aroma (3) Aroma sapi agak
lemah
(4) Aroma sapi lemah
(1) Rasa daging sapi    100%
kuat dan sangat gurih
(2) Rasa daging sapi
agak kuat dan gurih
Rasa
(3) Rasa daging sapi
agak lemah dan gurih
(4) Rasa daging sapi
lemah dan tidak gurih

Pembahasan:

Berdasarkan uji yang dilakukan terhadap 3 produk sarden diatas, pada uji fisik ke tiga produk
menggunakan jenis kemasan plastic. Bentuk keemasan yaitu persegi Panjang dan keadaan fisik
ketiga produk ini tidak ada robek dan tidak ada goresan. Keadaan fisik ketiga produk sama-sama
memiliki ukuran yang sama di setiap produknya tidak ada yang bolong, dan semua potongan rapih.
Uji organoleptic yang dilakukan mencakup 4 kriteria yaitu teskstur, warna, aroma dan
rasa. Penilaian kriteria tekstur, tekstur produk akan dipengaruhi oleh proses pemanasan. Suhu yang
terlalu tinggi saat proses pemanasan dapat merusak tekstur produk (Herliani, 2008). Tekstur yang
paling disukai adalah tekstur sosis daging sapi merk Kanzle Singles Keju, yaitu bertekstur padat
tetapi lembut. Lalu pada sosis merk Soziz So Nice panelis memilih padat agak lembut dan pada
merk Kimbo Sosis panelis memilih tekturs Padat agak kasar dengan presentasi masing-masing
100%. Penilaian kriteria warna, Perubahan warna dalam pembuatan sosis terjadi karena terjadi
denaturasi protein karena pemanasan. Lawrie (1995), warna produk daging olahan dapat
dipengaruhi oleh temperatur dan lama pemasakan. Dalam produk Soziz So nice semua panelis
memilih warna sosis agak kecoklatan sedangkan merk Kimbo Sosis semua panelis memilih warna
sedikit cerah dengan presentasi amsing-masing 100%, lalu pada merk sosis Kanzle Singles Keju
semua panelis memilih merah pucat dengan presentasi 100%. Penilaian kriteria aroma pada merk
Soziz So Nice dua panelis memilih agak kuat dan satu panelis memilih agak kuat dengan masing
masing presentase sebesar 67% dan 33%, pada sosis merk Kimbo Sosis dua panelis emmilih aroma
agak lemah dan satu panelis memilih aroma lemah dengan presentase masing-masing 67% dan
33%. Selanjutnya pada merk Kanzle Singles Keju semua panelis memilih aroma kuat dengan
presentase sebesar 100%. Penilaian kriteria rasa pada merk Soziz So Nice dua panelis memilih rasa
daging ayam agak kuat dan gurih dan satu panelis emmilih daging ayam agak lemah dan agak gurih
dengan presentase masing-masing 67% dan 33%. Selanjutnya pada merk Kimbo Sosis semua
panelis memilih Rasa daging ayam agak lemah dan agak gurih dengan presentase 100%. Dan
untuk merk Kanzel Singles Keju semua panelis memilih rasa sapi sangat kuat dan sangat gurih
dengan presentase 100%. Proses pemasakan akan berpengaruh pada aroma dan rasa apabila proses
pemasakannya overcook maka aromanya kurang diminati dan rasa dari ikan tersebut akan terasa
pahit.

4. Bakso Sapi
a. Uji Fisik

Aspek
No Keadaan Akses
Merk Produk Jenis Bentuk Keadaan
. fisik membuka
kemasan kemasan fisik produk
kemasan kemasan
Bakso Daging Plastik bagian
Sapi Sumber Sekali pakai atas tidak
1. Selera (SB) (Disposable Plastik Baik bergerigi dan Padat
) sulit untuk
dibuka
Hato Beef Plastik bagian
Meatball sekali pakai atas tidak
2. (Disposable Plastik Baik bergerigi dan Padat
) sulit untuk
dibuka
3. Bakso Cimanggis sekali pakai Plastik Baik Plastik bagian Padat
(Disposable atas tidak
) bergerigi dan
sulit untuk
dibuka

b. Analisi Label

Aspek
Merk
No. Berat Berat
Produk pH BTP yang digunakan
bersih kotor
Bakso 250g 250g 1.) Mononatrium glutamate, Mononatrium
Daging Sapi glutamat, monosodium glutamat, atau
Sumber natrium/sodium glutamat merupakan garam
Selera (SB) natrium dari asam glutamat yang merupakan salah
satu asam amino non-esensial paling berlimpah
yang terbentuk secara alami.
2.) Isolat Protein, suplemen makanan dan bahan
makanan dibuat dengan memisahkan komponen
dari whey. Whey adalah produk sampingan susu
dari proses pembuatan keju
1. 3.) Kalium sorbat atau potasium sorbat, salah satu
jenis pengawet populer dalam produk makanan,
minuman, serta perawatan kulit dan kosmetik.
Kalium sorbat diolah secara sintetis dari asam
sorbat dan kalium hidroksida. Pengawet ini
memiliki karakteristik tidak berbau serta tidak
berasa.Sebagai pengawet dalam produk olahan,
kalium sorbat membantu memperpanjang umur
simpan produk dengan menghentikan
pertumbuhan jamur.

Hato Beef 200g 210g 1.) Mononatrium glutamate, Mononatrium


Meatball glutamat, monosodium glutamat, atau
natrium/sodium glutamat merupakan garam
natrium dari asam glutamat yang merupakan salah
satu asam amino non-esensial paling berlimpah
yang terbentuk secara alami.
2.) Kalium sorbat atau potasium sorbat, salah satu
jenis pengawet populer dalam produk makanan,
2.
minuman, serta perawatan kulit dan kosmetik.
Kalium sorbat diolah secara sintetis dari asam
sorbat dan kalium hidroksida. Pengawet ini
memiliki karakteristik tidak berbau serta tidak
berasa.Sebagai pengawet dalam produk olahan,
kalium sorbat membantu memperpanjang umur
simpan produk dengan menghentikan
pertumbuhan jamur.
3 Bakso 250g 255g 1.) Mononatrium glutamate, Mononatrium
Cimanggis glutamat, monosodium glutamat, atau
natrium/sodium glutamat merupakan garam
natrium dari asam glutamat yang merupakan salah
satu asam amino non-esensial paling berlimpah
yang terbentuk secara alami.
2.) Isolat Protein, suplemen makanan dan bahan
makanan dibuat dengan memisahkan komponen
dari whey. Whey adalah produk sampingan susu
dari proses pembuatan keju
3.) Kalium sorbat atau potasium sorbat, salah satu
jenis pengawet populer dalam produk makanan,
minuman, serta perawatan kulit dan kosmetik.
Kalium sorbat diolah secara sintetis dari asam
sorbat dan kalium hidroksida. Pengawet ini
memiliki karakteristik tidak berbau serta tidak
berasa.Sebagai pengawet dalam produk olahan,
kalium sorbat membantu memperpanjang umur
simpan produk dengan menghentikan
pertumbuhan jamur.

c. Uji Organoleptik

Sumber
Hasil Hato Hasil Cimanggis Hasil Merk 4 Hasil Merk 5 Hasil
Kriteria Selera
A B C A B C A B C A B C A B C
(1)Keras - - -
(2)Agak keras - - -
Tekstur
(3)Kenyal   - 100% - -
(4)Sangat Kenyal -   - 100%   - 100%
(1)Abu   - 100% - -
(2)Abu Terang -   - 100%   - 100%
Warna
(3)Coklat Keabuan - - -
(4)Coklat - - -
(1)Kuat   - 100% - -
(2)Agak kuat - - 100% -
Aroma
(3)Lemah -   -   - 100%
(4)Tidak beraroma - - -
(1)Gurih, berasa
  - 100% - -
daging
(2)Gurih, terasa daging
-   50% -
Rasa sedikit
(3)Gurih, tidak terasa
- - 50%   - 100%
daging
(4)Tidak enak - - -

Pembahasan :
Berdasarkan uji yang dilakukan terhadap 3 produk bakso diatas, pada uji fisik ke tiga produk
menggunakan jenis kemasan plastic. Bentuk keemasan yaitu persegi Panjang dan keadaan fisik
ketiga produk ini tidak ada robek dan tidak ada goresan. Keadaan fisik ketiga produk sama-sama
memiliki ukuran yang berbeda. di setiap produknya tidak ada yang bolong, dan semua potongan
rapih.
Uji organoleptic yang dilakukan mencakup 4 kriteria yaitu teskstur, warna, aroma dan rasa.
Penilaian kriteria tekstur, tekstur produk akan dipengaruhi oleh proses pemanasan. Suhu yang
terlalu tinggi saat proses pemanasan dapat merusak tekstur produk (Herliani, 2008). Tekstur yang
paling disukai adalah tekstur sosis daging sapi merk Sumber Selera SB, yaitu bertekstur padat tetapi
kenyal. Lalu pada Hato Beef Meatball dan Cimanggis panelis memilih sangat kenyal dengan
presentasi masing-masing 100%. Penilaian kriteria warna, Perubahan warna dalam pembuatan
bakso terjadi karena terjadi denaturasi protein karena pemanasan. Lawrie (1995), warna produk
daging olahan dapat dipengaruhi oleh temperatur dan lama pemasakan. Dalam produk Sember
Selera SB semua panelis memilih warna sosis Abu sedangkan merk Hato Meatbaal dan Cimanggis,
semua panelis memilih warna Abu Terang dengan presentasi masing-masing 100%. Penilaian
kriteria aroma pada merk Sumber Selera SB semua panelis memilih Aroma Kuat. Pada bakso Merk
Hato dan Cimanggis semua panelis memilih aroma Lemah dengan presentase masing-masing
100%. Penilaian kriteria rasa pada merk Sumber Selera SB semua panelis memilih rasa Gurih
berasa daging sapi. Selanjutnya pada merk Hato Beef Meatball dan Cimanggis semua panelis
memilih rasa Gurih tidak berasa daging sapi dengan presentase masing-masing 100%. Proses
pemasakan akan berpengaruh pada aroma dan rasa apabila proses pemasakannya overcook maka
aromanya kurang diminati dan rasa dari daging tersebut akan terasa lunak.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan/survey label produk olahan daging yang telah kami lakukan, didapatkan
hasil yaitu hanya 26 produk atau sekitar 87% produk dari total 30 produk yang memenuhi standar
syarat kemasan pada sebuah produk pangan.

Saran
 Bagi produsen
Produsen hendaknya membuat produk pangan yang sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan agar konsumen lebih merasa yakin, aman, dan nyaman terhadap produk pangan
yang dikonsumsinya.

 Bagi konsumen
Konsumen diharap lebih teliti dalam memilih produk pangan dengan cara membaca label
kemasan sebelum membeli dan lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi produk pangan.

 Bagi pemerintah dan Lembaga konsumen


Diharap lebih tegas dan sering melakukan pengecekan terhadap produk pangan yang beredar
di masyarakat agar terjadinya sedikit kemungkinan bagi para paelaku usaha untuk membuat
produk yang tidak memberikan informasi yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Herman sulaiman, pengetahuan penanganan bahan makanan dan permasalahannya, (Jakarta:
Kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2013). Hlm. 3-47

Anda mungkin juga menyukai