Makalah Kondensor
Makalah Kondensor
PERALATAN PABRIK
KONDENSOR
Oleh:
Renhard Niptro G.
Muhammad Faizal S.
Hendra Listiono
Fajar Tri Cahyono
Franky Adi Candra
Irwandi Hidayat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................1
1.3 MANFAAT................................................................................................1
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................17
ii
DAFTAR GAMBAR
gambar 2. 1 Kondensor............................................................................................2
Gambar 2. 2 Kondensor pada Sistem Kompresi Uap..............................................2
Gambar 2. 3 Lay-Out pada Tube.............................................................................5
Gambar 2. 4 Jenis – Jenis Buffle yang Ada pada Tube............................................6
Gambar 2. 5 Air Cooled Condenser.......................................................................7
Gambar 2. 6 Shell And Tube Condenser..................................................................8
Gambar 2. 7 Shell And Coil Condenser...................................................................9
Gambar 2. 8 Tube And Tubes Condenser...............................................................10
Gambar 2. 9 Evaporatif Condenser.......................................................................11
Gambar 2. 10 Kondensor Berbelit-Belit................................................................11
Gambar 2. 11 Kondensor Arus Pararel..................................................................12
Gambar 2. 12 Condenser Electric Fan..................................................................13
Gambar 2. 13 Horizontal Condenser.....................................................................14
Gambar 2. 14 Vertical Condenser..........................................................................15
Gambar 2. 15 Jet Condenser..................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem AC(Air
Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya
AC yang digunakan adalah cooler. Masing-masing komponen mempunyai
fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.
Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system
AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas
mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk
pendingin ruangan dan kendaraan.
Kondensor berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan untuk
merubah fase refrigerant dari uap bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan
tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses kondensasi.
Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke
evaporator melalui pompa.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui tentang kondensor.
2. Memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Memahami macam-macam tipe kondensor.
4. Mengetahui aplikasi kondensor.
1.3 MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui tentang kondensor.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip dan cara kerja kondensor.
3. Mahasiswa dapat memahami macam-macam tipe kondensor.
4. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi kondensor.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI DASAR
2.1.1 Pengertian Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Kondensor banyak digunakan
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari baik itu dalam industri rumah tangga,
industri otomotif, maupun dalam industri farmasi dan obat-obatan. Di
Indonesia sendiri, kondensor bukanlah hal yang asing. Kondensor banyak kita
jumpai dalam perangkat pendingin pada mobil, maupun Air Conditioner yang
terpasang pada gedung-gedung, instalasi perkantoran atau fasilitas umum
seperti mall dan supermarket.
Gambar 2. 1 Kondensor
Didalam sistem kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah
suatu komponen yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap
bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi. Refrigerant yang telah berubah
menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke evaporator melalui pompa.
2
2.1.2 Pengertian Kondensasi
Kondensasi berasal dari bahasa latin yaitu condensare yang berarti
membuat tertutup. Kondensasi merupakan perubahan wujud zat dari gas
atau uap menjadi zat cair.
Kondensasi terjadi pada pemampatan atau pendinginan jika tercapai
tekanan maksimum dan suhu di bawah suhu kritis. Kondensasi terjadi ketika
uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap
dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
Contoh bentuk kondensasi dilingkungan sekitar adalah uap air
diudara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin
dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan
ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya atau uap air telah
mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.
Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai
terjadi kondensasi diudara. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara.
Akibatnya temperatur air akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah
yang menyebabkan terjadinya awan.
Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena
pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut
siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk
kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air,
contohnya salju.
Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah
alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut
kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas
yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi,
dan banyak ukurannya dari yang dapat di genggam sampai yang sangat
besar. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi)
dan merupakan proses eksothermik (melepas panas).
3
2.1.3 Cara Kerja Kondensor
Uap panas yang masuk ke kondensor dengan temperatur yang tinggi
dan bertekanan yang merupakan hasil proses dari turbin. Kemudian uap panas
masuk ke dalam Suction Pipe dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube,
uap panas didinginkan dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi
luar tube, kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang
sudah turun.
Prinsip kondensasi di kondensor adalah menjaga tekanan uap
Superheat
Refrigerant yang masuk ke kondensor pada tekanan tertentu kemudian suhu
Refrigerantnya diturunkan dengan membuang sebagian kalornya ke medium
pendingin yang digunakan di kondensor. Sebagai medium pendingin digunakan
udara dan air atau gabungan keduanya. Dalam perancangan ini akan digunakan
air sebagai media pendingin.
Pada proses pendinginan (cooling) cairan refrigerant yang menguap di
dalam pipa-pipa Cooling Coil (evaporator) telah menyerap panas sehingga
berubah wujudnya menjadi gas dingin dengan kondisi superheat pada saat
meninggalkan Cooling Coil. Panas yang telah diserap oleh refrigerant ini harus
dibuang atau dipindahkan ke suatu medium lain sebelum ia dapat kembali
diubah wujudnya menjadi cair untuk dapat mengulang siklusnya kembali.
4
b. Discharge Pipe
Discharge pipe adalah pipa saluran keluar Refrigerant dari
kompresor melalui tube ke tangki receiver.
2. Tube ( Pipa dalam Kondensor )
Tube adalah pipa aliran yang dilalui Refrigerant yang
bertekanan dan panas yang merupakan hasil dari turbin melalui suction
pipe dan akan disalurkan ke discharge pipe dan kemudian diterima oleh
tangki receiver. Umumnya terdapat empat susunan tube yaitu,
Triangular (30o), Rotate square (60o), Square (90o), Rotate square (45o).
5
3. Buffle
Buffle merupakan jarak bagi antar tube.
6
Gambar 2. 5 Air Cooled Condenser
7
Gambar 2. 6 Shell and Tube Condenser
Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian
keluar melalui pipa bagian atas. Jumlah saluran maksimum
yang dapat digunakan sebanyak 12, semakin banyak jumlah
saluran yang digunakan maka semakin besar tahanan aliran air
pendingin. Pipa pendingin ammonia biasa terbuat dari baja
sedangkan untuk freon biasa terbuat dari pipa tembaga.
Jika menginginkan pipa yang tahan tehadap korosi bias
menggunakan pipa kuningan datau pipa cupro nikel. Ciri-ciri
kondensor Tabung dan Pipa adalah :
Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga
ukurannya relatif lebih kecil dan ringan.
Pipa dapat dibuat dengan mudah.
Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya.
Pipa pendingin mudah dibersihkan.
8
tembaga, berbentuk tanpa sirip maupun dengan sirip. Pipa tersebut
mudah dibuat dan murah harganya.
Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di
dalam koil pipa pendingin. Disini, endapan dan kerak yang
terbentuk di dalam pipa harus dibersihkan menggunakan zat kimia
(detergent).
9
ganda, dalam bentuk koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip atau
tanpa sirip.
10
Kombinasi dari kondensor berpendingin air dan kondensor
berpendingin udara, menggunakan prinsip penolakan panas oleh
penguapan air menjadi aliran udara menjadi kumparan kondensasi.
11
b. Arus Pararel
Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih
bepergian refrigeran melalui satu bagian (seperti tipe
serpentine) sekarang dapat melakukan perjalanan di berbagai
bagian. Ini akan memberi luas permukaan yang lebih besar untuk
udara ambien dingin untuk kontak.
12
Gambar 2. 12 Condenser Electric Fan
13
ejectors yang berfungsi untuk mempertahankan vacuum di
kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat
akibat adanya udara di kondensor, dilakukan deaeration. De-aeration
dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan
steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan menguap. Udara
kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan
tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector
kemudian akan memindahkan udara dari sistem.
Surface Condenser dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :
a) Horizontal Condenser
Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah,
kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan
keluar pada bagian atas sedangkan arus panas masuk
lewat bagian tengah kondensor dan keluar sebagai
kondensat pada bagian bawah kondensor.
b) Vertical Condenser
Air pendingin masuk konddensor melalui bagian
bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan
14
keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat
bagian atas kondensor dan keluar sebagai kondensat pada
bagian bawah kondensor.
b. Direct-Contact Condenser
Direct-contact Condenser mengkondensasikan steam dengan
mencampurnya langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau
open Condenser digunakan pada beberapa kasus khusus, seperti :
1. Geothermal power plant.
15
2. Pada power plant yang menggunakan perbedaan temperatur di
air laut (OTEC)
Direct-contact Condenser dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu :
a) Spray Condenser
Pada Spray Condenser, pencampuran steam dengan air
pendingin dilakukan dengan jalan menyemprotkan air ke steam.
Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin pada bagian
bawah bercampur dengan air pendingin pada bagian tengah
menghasilkan kondensat yang mendekati fase saturated.
Kemudian dipompakan kembali ke cooling tower.
Sebagian dari kondensat dikembalikan ke boiler sebagai
feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya di dalam dry-
(closed) cooling tower. Air yang didinginkan pada Cooling
tower disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.
b) Barometric dan Jet Condenser
Ini merupakan jenis awal dari kondensor. Jenis ini
beroperasi dengan prinsip yang sama dengan spray condenser
kecuali tidak dibutuhkannya pompa pada jenis ini. Vacuum
dalam kondensor diperoleh dengan menggunakan prinsip head
statis seperti pada barometric Condenser, atau menggunakan
diffuser seperti pada jet Condenser.
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Didalam sistem
kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen
yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap bertekanan
tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi.
2. Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor
dengan temperatur yang tinggi dan bertekanan yang merupakan hasil
proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk ke dalam Suction Pipe
dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan
dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,
kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang sudah
turun.
3. Macam- macam kondensor ada beberapa klasifikasi kondensor, antara
lain :
1. Menurut Jenis Cooling Medium
a. Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condenser);
b. Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condenser);dan
c. Kondensor Berpendingin Campuran Udara dan Air
(Evaporating Condenser).
2. Berdasarkan jenis desain
a. Berbelit – belit;
b. Arus parallel; dan
c. Condenser electric fan.
3. Berdasarkan klasifikasi umum
• Surface condenser
a. Horizontal condenser;dan
b. Vertical condenser.
17
• Direct-contact condenser
a. Spray Condenser;dan
b. Barometric dan Jet Condenser.
4. Aplikasi kondensor antara lain:
a. Pada AC mobil atau AC ruangan;
b. Pada kulkas;
c. Pada PLTU;dan
d. Dan sebagainya.
18