Anda di halaman 1dari 12

KAIN RANGKAP

• Kain rangkap disebut juga kain


berlapis atau tenunan rangkap
• Kain rangkap yang paling
sederhana terdiri dari dua seri
benang lusi dan dua seri benang
pakan
• satu seri (lusi dan pakan) untuk
kain atas dan satu seri lainnya
untuk anyaman bawah
• Konstruksi kain rangkap
meliputi:
üanyaman
ütetal benang
ünomor benang
üjenis benang
üsusunan benang lusi
• Gambar A menggambarkan kedudukan benang-
benang lusi ketika satu helai pakan atas
diluncurkan

• Gambar B menggambarkan kedudukan benang-


benang lusi ketika satu helai pakan bawah
diluncurkan
• Gambar C adalah kenampakan kain rangkap dimana
pakan atas akan menganyam lusi atas dan pakan
bawah akan menganyam lusi bawah

• Dari gambar tersebut maka, lusi atas selalu berjalan


diatas pakan bawah, dan pakan bawah selalu dibawah
pakan atas.
A. Susunan benang atas dan bawah

• susunan yang paling umum dan banyak


digunakan adalah:
Ø lusi 1 a 1 dan pakan 1 a 1
Ø lusi 2 a 1 dan pakan 2 a 1
• Bila kain yang diinginkan berbentuk pipa, atau tabung,
maka susunan yang biasa dipakai adalah 1 a 1
• untuk membuat kain rangkap yang terbuka pada salah satu
sisinya maka dibuat susunan benangnya 2 a 2
• penggunaan nomor benang sebaiknya disesuaikan dengan
jumlah benang yang digunakan, untuk benang dengan
susunan 1 a 1 sebaiknya digunakan nomor benang yang
sama.
• jika susunannya 2 a 1 maka benang bawah harus lebih tebal
dibandingkan dengan benang untuk kain atas
• Bila diinginkan susunan kain atas dan bawah
berbeda, untuk mesin tenun dengan satu sisi bak
teropong dapat digunakan susunan pakan seperti
berikut:
Ø lusi 1 a 1 dan pakan 2 a 2
Ø lusi 2 a 1 dan pakan 4 a 2
B. Pemilihan anyaman atas dan bawah
• Bila benang disusun dengan perbandingan yang
sama (1 a 1), maka anyaman kain atas bisanya
sama dengan kain bawah
• atau jumlah silangan anyaman kain atas sama
dengan jumlah silangan pada anyaman kain bawah
• misalnya: anyaman kain bawah 2/2 cocok dengan
anyaman kain atas 2/2, 3/2 dan 1/2
• Bila susunan 2 a 1, maka anyaman kain bawah
dibuat lebih banyak silangan dibandingkan dengan
anyaman kain atas
• misalnya: anyaman atas 2/2 kain bawah anyaman
polos.
C. Menggambar anyaman rangkap
• bedakan tanda antara lusi atas, lusi bawah, pakan
atas dan pakan bawah
• untuk mempermudah berikan tanda “a” untuk
atas dan “b” untuk bawah
a b a b a b a b a b

a b a b a b a b a b a b
D. Ikatan pada kain rangkap
• Kain rangkap dibedakan atas: kain rangkap yang
tidak terikat dan kain rangkap yang terikat
• Kain rangkap tidak terikat penyatuan hanya pada
satu atau kedua sisinya
• kain rangkap terikat, penyatuan tidak hanya pada
sisinya tetapi ditengah kain juga terdapat pengikat
• beberapa cara pengikatan yang dilakukan:
1. pengikat lusi bawah dengan pakan atas
2. pengikat lusi atas dengan pakan bawah
3. kombinasi point 1 dan 2
4. pengikat dengan lusi atau pakan tambahan
5. pengikatan dengan cara pertukaran susunan
benang

Anda mungkin juga menyukai