Anda di halaman 1dari 49

TUGAS MEREVIEW MATERI PERKULIAHAN

MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Disusun oleh :

Nama : Yeni Oktaria

NIM : 06101381823045

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Fuad A. Rachman, M.Pd.

Dr. Hartono, M.A.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


kemampuan, kekuatan serta keberkahan waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan menyelesaikan tugas mereview materi mata
kuliah Media Pembelajaran Kimia ini tepat pada waktunya.Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr.
H. Fuad A. Rachman, M.Pd. selaku Dosen Media Pembelajaran Kimia
Universitas Sriwijaya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Kimia
kampus Palembang, teman-teman yang telah mendukung dan keluarga yang telah
mendoakan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan tugas


reveiw ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga tugas review ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Palembang, 27 November 2019

Yeni Oktaria

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................... ii

Pertemuan Ke – 1 Hakikat Media Pembelajaran ................................................. 1

Pertemuan Ke – 2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ............................. 3

Pertemuan Ke – 3 Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran ......................... 5

Pertemuan Ke – 4 Jenis – jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran .............. 6

Pertemuan Ke – 5 Pemilihan Media Pembelajaran .............................................. 11

Pertemuan Ke – 6 Perancangan dan Pengembangan Media Pembelajaran ......... 14

Pertemuan Ke – 7 Evaluasi Media Pembelajaran ................................................ 15

Pertemuan Ke – 8 Pemanfaatan media dalam konteks perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran (RPP) ......................................................................... 17

Pertemuan Ke – 10 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas X ............................ 19

Pertemuan Ke – 11 Materi Pembelajaran Semester 2 Kelas X ............................ 22

Pertemuan Ke – 12 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas XI........................... 24

Pertemuan Ke – 1 3 Materi Pembelajaran Semester 2 Kelas XI.......................... 26

Pertemuan Ke – 14 Materi Pembelajaran Semester 1 Kelas XII ........................ 28

Pertemuan Ke – 15 Materi Pembelajaran Semester 2 Kelas XII ......................... 32

II
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 40

III
MATERI PERKULIAHAN KE- 1

PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kata media merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah
tengah, pengantar, atau perantara. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan dari pengirim pesan (Azhar Arsyad, 2002:3).
Sedangkan dalam kepustakaan asing yang ada sementra para ahli menggunakan
istilah Audio Visual Aids (AVA), untuk pengertian yang sama. Banyak pula para
ahli menggunakan istilah Teaching Material atau Instruksional Material yang
artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasl dari kata “raga” artinya
suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamanati melalui panca
indera kita (Hamalik , 1994:11).

Dan sebelum diambil sebuah kesimpulan mengenai arti dari media pembelajaran
ada baiknya penulis memaparkan tentang pengertian media yang telah dirumuskan
oleh para ahli pendidikan diantaranya :

1. Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and


Technology). Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan
dalam proses penyampaian informasi (Azhar Arsyad, 2002:3)

2. Menurut NEA ( National Educational Assosiation). Media adalah bentuk-


bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan di baca
(Arif Sadiman , 2003:6 )

3. Menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach. Media memiliki dua pengertian


yaitu arti luas dan sempit. Menurut arti luas yaitu kegiatan yang dapat
menciptakan kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru. Dan menurut
arti sempit media berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang

1
digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi.
(Ahmad Rohani , 1997:2-3)

4. Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya mendefinisikan media


adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran dan kemauan audiens

(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan (Asnawir,


Basyiruddin, 2002:11)

 Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar


mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini
cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

2
MATERI PERKULIAHAN KE- 2

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran sendiri adalah suatu alat pembelajaran yang berfungsi


untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Metode pembelajaran tidak akan
berjalan dengan maksimal tanpa adanya media pembelajaran. Adapun fungsi
media pembelajaran :

 Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.

 Mengatasi batas-batas ruang kelas.

 Mengatasi kesulitan jika suatu benda secara langsung tidak bisa diamati
karena terlalu kecil, misalnya sel, bakteri, atom, dapat digunakan media
gambar, slide, film dan sebagainya.

 Mengatasi gerak benda yang terlalu cepat atau terlalu lambat, sedangkan
proses gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa.

 Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi


bagian untuk diamati secara terpisah

 Mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung.

 Menjelaskan tentang peristiwa – peristiwa alam. Misalnya terjadinya gempa


bumi, banjir banding, gerhana matahari, pembiakan hewan,

 Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan


keadaan alam sekitar.

 Memberikan kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang


pada awal pengamatan siswa berbeda-beda.

3
 Membangkitkan minat dan motivasi belajar aiawa

 Memberikan kejelasan materi pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa jika
hanya menggunakan ucapan secara verbal saja.

 Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan dengan guru,


siswa dengan siswa lainnya, dan siswa dengan lingkungannya.

 Mencegah terjadinya verbalisme pada siswa.

Manfaar Media Pembelajaran diantaranya :

 Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

 Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik; proses pembelajaran


menjadi lebih interaktif

 Efisiensi dalam waktu dan tenaga

 Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

 Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja

 Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar

 Merubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif

 Membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.

 Media dapat mengatsi kendala keterbatasan ruang dan waktu

 Media membantu mengatasi keterbatasan indera manusia

 Media dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda dan peristiwa langka
dan berbahaya kedalam kelas

4
 informasi pelajaran yang disajikan dengan media, memberikan kesan
mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa

MATERI PERKULIAHAN KE-3

SEJARAH MEDIA PEMBELAJARAN

Selama ini media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching
aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model,
objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar, serta mempertinggi daya serap belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh
teknologi audio pada pertengahan abad 20, alat visual untuk mengkonkretkan
materi pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio sehingga dikenal menjadi
alat audio-visual atau audio visual aids (AVA). Berbagai peralatan digunakan
oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa melalui penglihatan dan
pendengaran dengan maksud menghindari verbalisme yang masih mungkin

5
terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950
teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio-visual,
sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan
atau informasibelajar. Sejak saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang
sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau
media.

Sebagai pembawa pesan media tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang
lebih penting semestinya dapat digunakan oleh siswa secara mandiri. Sebagai
pembawa dan penyaji pesan, maka media dalam hal tertentu dapat menggantikan
peran guru untukmenyampaikan informasi secara teliti dan menarik. Fungsi
tersebut dapat diterapkan tanpa kehadiran guru secara fisik, dengan demikian
pandangan tentang guru sebagai satu-satunya sumber informasi tidak berlaku lagi.

MATERI PERKULIAHAN KE 4

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

Jenis Media Pembelajaran

Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara,
visual dan gerak):
1. Media audio

6
2. Media cetak

3. Media visual diam

4. Media visual gerak

5. Media audio semi gerak

6. Media visual semi gerak

7. Media audio visual diam

8. Media audio visual gerak

Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:

1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar

3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)

5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara

6. visual gerak : film bisu

7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi

8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen

9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran

10. komputer : CAI

Henrich, dkk menggolongkan:

1. media yang tidak diproyeksikan

2. media yang diproyeksikan

3. media audio

4. media video

5. media berbasis komputer

7
6. multi media kit.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari masing-masing-masing media :


1. Media cetak
Kelebihan :

 Murah

 Dapat diakses oleh kalangan luas

 Tidak memerlukan peralatan

 Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana

 Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran

 Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu

Kelemahan :

 Membutuhkan reading habits

 Membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge)

 Kurang bisa membantu daya ingat

 Apabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat


membosankan

2.Media Transparansi

Kelebihan :

 penggunaannya praktis

 tidak memerlukan ruang gelap. Karena itu siswa atau peserta didik dapat
melihatnya sambil mencatat

 mudah dioperasikan, sehingga tidak memerlukan operator khusus

 guru dalam menyajikannya dapat bertatap muka dengan siswa/peserta didik.

8
Kelemahan :

 memerlukan peralatan khusus untuk penampilan, yaitu Overhead Projector


(OHP)

 memerlukan penataan yang khusus

 memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatannya

 menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau.

3. Media Audio
Kelebihan :

 Imajinatif

 Individual

 Relatif lebih murah

 Mobile

 Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya

 Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa

 Mengatasi batas waktu dan ruang

 Radio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat
diulang

 Kaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang

Kelemahan :

 Komunikasi satu arah

 Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dll

 Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan

9
 Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau
tidak menarik pendengar beralih stasiun lain

 Kaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama

4. Media Suara

Kelebihan :

 Dapat digunakan dalam kelompok besar (kelas)

 Dapat memusatkan perhatian

 Di bawah kontrol guru

 Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran

 Tahan lama (awet)

 Penyimpanannya mudah

Kekurangan :

 Gambar yang lepas menjadikannya mudah hilang

 Hanya menyajikan gambar diam

 Memerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lain

 Biaya pembuatannya mahal

 Memerlukan peralatan Proyektor Slide dan Kaset player

 Harga peralatan mahal

 Suku cadang semakin susah didapatkan

5. Video

Kelebihan
 Interaktif

10
 Individual
 Fleksibel
 Cost effectiveness
 Motivasi
 Umpan balik
 Record keeping
 Kontrol ada pada pengguna
Kekurangan
 Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
 Memerlukan peralatan (komputer) multimedia
 Perlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitor
 Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk
pemanfaatan
 Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional
 Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama
 Tidak punya sentuhan manusiawi

6. E-learning

Kelebihan
 Cukup waktu
 Harga relative murah
 Ceppat
 Konsisten
 Interaktif dan kolaboratif
 Mudah digunakan
Kekurangan
 bergantung pada teknologi
 kadang-kadang tidak sesuai dengan sistem dan bahan lain
 tidak cocok untuk beberapa jenis pelatihan dan peserta didik
 agak kurang interaktif
 mahal untuk mengatur baik dalam hal penyediaan infrastruktur dan konten
yang berkembang

11
 masih bergantung pada dukungan manusia

Klasifikasi media pembelajaran :

MATERI PERKULIAHAN KE-5

DASAR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN, KRITERIA


PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PROSEDUR PEMILIHAN
MEDIA PEMBELAJARAN

Dasar Pemilihan Media Pembelajaran


Dasar pertimbangan pemilihan media secara Alasan nteoritis : Pembelajaran
sbg sistem, dimana media sebagai salah satu komponen. Salah satunya adalah
Sistem pembelajaran Menurut Gerlach dan Elly (berdasarkan pendekatan sistem)

12
Dasar pertimbangan media secara Alasan praktis berkaitan dengan
pertimbangan-pertimbangan sipengguna seperti guru, dosen, instruktur.Terdapat
beberapa penyebab orang memilih media, antara lain dijelaskan oleh Arif
Sadiman (1996:84) sebagai berikut :

A. Demonstration.
Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan
sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dan lain - lain.
Contohnya:
seorang guru kimia akan menjelaskan proses perubahan-perubahan zat dengan
menggunakan gelas ukur, sebelum dilakukan praktikum, terlebih dahulu guru
tersebut memperagakan bagaimana cara menggunakan gelas ukur dengan baik.
B. Familiarity.
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia
menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut.
C. Clarity
Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih
memperjela pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit.
D. Active Learning.
Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu
aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa
harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional.
Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa aktif hanya
dengan cara ceramah, tanya jawab dan lain-lain namun
diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Kriteria Umum

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran


2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3. Kesesuaian dengan karakteristik siswa
4. Kesesuaian dengan teori

13
5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan,
7. fasilitas pendukung, waktu yang tersedia

Kriteria Khusus :
 ACCSES, kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
pemilihan media.
 COST, biaya juga harus dipertimbangkan .
 TECHNOLOGY, apakah ada listrik atau voltage listrik.
 INTERACTIVITY, media yang baik adalah yang mampu menghasilkan
hubungan timbal balik.
 ORGANIZATION
 NOVELTY, kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi
pertimbangan.

Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran


1. Model ASSURE

A. Analisis Learner Characteristics


Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadap karakteristik
siswa.Secaragaris besar karakteristik siswa terbagi dua, yaitu karakteristik umum
dan khusus.

B. State Objectives
Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan tercapai. Pengkajian terhadap tujuan atau kompetensi ini akan di
jadikan pijakan untuk prosedur selanjutnya.
C. Select, Modify or Design materials.
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang
sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan.Langkah ini dilakukan sesuai
dengan langkah dua di atas yaitu penentuan tujuan/kompetensi.
D. Utilitize Materialas
Setelah media tersebut dipilih mana yang sesuai dengan karakteristik siswa,
sesuai dengan tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya digunakan dalam

14
pembelajaran menggunakan media dalam pembelajaran perlu diperhatikan
langkah-langkah menggunakannya.
E. Require Learner respose
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan
media tersebut.
F. Evaluate
Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE adalah melakukan
evaluasi. Evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat suatu
keputusan tentang nilai suatu objek.

2. Model Anderson
1. Menentukan karakteristik pesan yg akan disampaikan

2. Menenentukan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik pesan

3. Analisis pesan pembelajaran secara operasional, kaitannya dengan


karakteristik tujuan

4. Penentuan media yang cocok/sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa

5. Evaluasi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media tsb.

6. Perencanaan untuk pengembangan dan produksi media

MATERI PERKULIAHAN KE-6

PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

15
Ada beberapa pakar yang menyampaikan tentang langkah-langkah
pembuatan media pembelajaran, dengan berbagai spesifikasinya masing-masing.
menurut Drs. Rahmat, Ph.D, 2010 dalam bukunya Media Pembelajaran Suatu
Pengantar, beliau memaparkan langkah-langkah pembuatan/perencanaan media
pembelajaran sebagai berikut:
membuat idea atau gagasan
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2. Merumuskan tujuan
3. Merumuskan materi
4. Merumuskan alat ukur keberhasilan
5. Menentukan gbpm
6. Membuat sket atau story board (scene)
7. Tes/uji coba
8. Revisi
9. Melaksanakan kegiatan dan evaluasi
10. Siap untuk diproduksi
Adapun 10 prinsip – prinsip yang harus diterapkan dalam merancang multimedia
pembelajaran adalah :

1. Prinsip Multimedia
2. Prinsip Kesinambungan Spasial
3. Prinsip Kesinambungan Waktu
4. Prinsip Koherensi
5. Prinsip Modalitas
6. Prinsip Redudansi
7. Prinsip Personalisasi
8. Prinsip Interaktifitas
9. Prinsip Sinyal : cue – highlight – penekanan
10. Prinsip Perbedaan Individual

MATERI PERKULIAHAN KE-7

16
EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran

Secara terminologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk


menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan dan usaha untuk mencari umpan balik bagi penyempurnaan
pendidikan. Edwind Wandt dan Gerald w. Brown (1977) mengatakan bahwa
evaluasi pendidikan adalah : evaluation refer to the act or process to determining
the value of something. Sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown
yang memberikan definisi tentang Evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan
itu sendiri dapat diartikan suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan
maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan
nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan atau yang terjadi dilapangan pendidikan). Sedangkan
evaluasi media pengajaran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui apakah
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan.

Adapun Kriteria Evaluasi Pendidikan diantaranya sebagi berikut :

1. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran

2. Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas


pendidik

3. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan,

4. Menarik perhatian peserta didik

5. Maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik

6. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan

7. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan


dalam syllabus

17
8. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman)

9. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan

10. Skala dan ukuran

11. bebas dari bias ras, suku, gender

18
MATERI PERKULIAHAN KE-9

PEMANFAATAN MEDIA DALAM KONTEKS PERENCANAAN DAN


PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta


didik dalam upaya mencapai KD.

2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara


lengkap dan sistematis.

3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih.

4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan


dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP ( Standar Proses No 65 Th 2013 )

1. Identitas Sekolah

2. Identitas mata pelajaran

3. Kelas/ semester

4. Materi Pokok

5. Alokasi Waktu

6. Tujuan pembelajaran

7. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

8. Materi Pembelajaran

9. Alokasi waktu

10. Metode pembelajaran

11. Media Pembelajaran

19
12. Sumber belajar

13. Langkah-langkah Pembelajaran

14. Penilaian hasil Pembelajaran

Selanjutnya Prinsip - prinsip Penyusunan RPP sebagai berikut :

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.


2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan dan
keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Kriteria Pendekatan Scientific

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat


dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas


dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan


tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.

20
1. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
2. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
3. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.

MATERI PERKULIAHAN KE-10


MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 1 KELAS X

1. Teori Atom
a) Model Atom Dalton
atom merupakan kesatuan terkecil yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur
kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda
pula. Berbentuk seperti bola pejal.
b) Model Atom Thompson
Model atom Thompson berbentuk seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan
atom merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negatif
(elektron) yang tersebar didalamnya. Selain itu, muatan positif dan negatif
pada atom tersebut jumlahnya sama.
c) Model Atom Rutherford
Setiap atom mengandung inti atom yang bermuatan positif dengan
elektron yang mengelilingi dalam lintasannya
d) Model Atom Bohr
Dalam model atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom
yang mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron yang

21
berputar dalam orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dikenal sebagai
kulit atom
e) Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum merupakan model atom yang paling
modern. Atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan awan-awan
elektron yang mengelilinginya. Daerah kebolehjadian ditemukannya elektron
dinamakan orbital. Menurut teori ini, ada empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f
 Nomor Atom dan Massa

X
Z
X : Lambang unsur
Z : Nomor atom ( jumlah proton)
A : Nomor Massa ( jumlah proton + neutron)
 Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun
inti atom suatu unsur.
 Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah
elektron dalam atom tersebut.
 Bilangan Kuantum
bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang
diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis.
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
2. Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l)
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
4. Bilangan kuantum spin (s),
 Konfigurasi electron
Konfigurasi elektron dalah konfigurasi yang menggambarkan susunan
elektron dalam orbital-orbital atom.

 Sistem periodik unsur


adalah susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan
kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana

22
terdapat pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem periodik
unsur (tabel periodik) modern yang saat ini digunakan didasarkan pada tabel
yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869.
Periode adalah lajur horizontal dalam sistem periodik unsur.
Golongan adalah kolom lajur vertikal dalam sistem periodik

 Sifat – sifat Keperiodikan Unsur :

1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.

2. Energi Ionisasi

Adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron paling luar


dari atom atau ion dalam fase gas.

A. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin


berkurang.

B. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung


bertambah.

3. Afinitas Elektron

Adalah energi yang dilepaskan jika atom netral menerima elektron


dan membentuk ion negatif.

A. Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin


kecil.

B. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.

23
Semakin negatif semakin mudah atom menerima elektron dan
membentuk ion negatif.

4. Keelektronegatifan ( KE )

Adalah kecenderungan atom untuk menarik elektron dalam suatu


ikatan kimia.

A. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin


berkurang.
B. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin
bertambah.

MATERI PERKULIAHAN KE-11

MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS X

 Larutan elektrolit dan non elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,


memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebabnya karena larutan tidak dapat
menghasilkan ion-ion.

 Konsep Mol

24
1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel dan Bilangan Avogadro
Bilangan Avogadro menghubungkan mol dengan jumlah atom, molekul, atau
ion. Hubungan antara mol dengan jumlah partikel dan bilangan Avogadro adalah
sebagai berikut:

n = p/l

Ket : keterangan,
n = jumlah mol (mol)
p = jumlah partikel (atom, molekul, atau ion)

2. Hubungan mol dengan massa

merupakan bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu molekul


suatu senyawa terhadap 1/12 massa atom12C. Massa molekul realtif (Mr)
sama dengan jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunnya.

n = M/Mr

3. Hubungan mol dengan Volume gas


Hubungan antara mol dengan volume gas dibagi menjadi dua, yaitu dalam
keadaan STP (Standar Temperature and Pressure) (00C.1atm) dan dalam
keadaan selain STP.
4. Hubungan mol dengan molaritas
Molaritas diartikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam 1 L larutan.
Hubungan antara mol dengan molaritas adalah sebagai berikut:
n=MXV

 Hukum-hukum Dasar Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

25
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa

3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) menyatakan bahwa .

4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac) menyatakan bahwa

MATERI PERKULIAHAN KE-12

MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 1 KELAS XI

 Hidrokarbon

Senyawa Karbon adalah senyawa yang mengandung atom karbon dan unsur
lain. Senyawa Hidrokarbon di bagi menjadi dua yaitu :

 Hidrokarbon Organik adalah ciri - ciri di dalam strukturnya terdapat rantai


Atom Karbon.

26
 Hidrokarbon AnOrganik adalah ciri - ciri di dalam strukturnya tidak
terdapat rantai Atom Karbon

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, Hidrokarbon


dibedakan menjadi :

1. Hidrokarbon Jenuh adalah hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua


berikatan tunggal.
Hidrokarbon ini disebut juga sebagai Alkana.

2. Hidrokarbon tak jenuh adalah hidrokarbon yang pada rantai karbonnya


terdapat ikatan rangkap dua atau tiga.

3. Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut Alkena .


Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkat tiga disebut Alkuna.

 Kedudukan Atom Karbon dalam Rantai Karbon


Berdasarkan jumlah atom C yang dapat diikat oleh atom C yang lain pada
rantai karbon, dapat dibedakan menjadi 4 :

1. Atom C Primer, yaitu atom C mengikat satu atom C lain.

2. Atom C Sekunder, yaitu atom C mengikat dua atom C lain.

3. Atom C tersier, yaitu atom C mengikat tiga atom C lain.

4. Atom C Kuartener, yaitu atom C mengikat empat atom C lain.

 Termokimia

Hukum Termokimia
Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0
sedangkan jika sistem membebaskan kalor, maka E < 0. Hubungan antara
energi dalam. kalor dan keda diumuskan dalam hukum termodinamika.

- ΔE = q + W

27
Keterangan:
ΔE = perubahan energi dalam
q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas sistem
w = jumlah kalor yang diterima/dRakukan sistem

 Sistem dan Lingkungan

Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang di pelajari sifat-sifat dan
perilakunya (bagian dari alam semesta yang sedang jadi pusat perhatian).
Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.

Rekasi endoterm : terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke siistem


( sistem menyerap kalor dari lingkungan )

Reaksi eksoterm : terjadi perpindahan kalor dari ssitem ke lingkungan ( sistem


melepas kalor ke lingkungan )

 Entalpi Reaksi

Perubahan entalpi (ΔH) diukur pada keadaan standar yaitu perubahan


entalpi diukur pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm yang disebut dengan
perubahan entalpi standar (Ho).

Persamaan reaksi yang mengikutsertakan H reaksi disebut persamaan


termokimia, contohnya: Jenis-jenis Perubahan Entalpi Standar

Bernama lain kalor pembentukan standar yang merupakan perubahan entalpi


ketika 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya pada kondisi standar.

Persamaan termokimianya adalah:

28
Merupakan perubahan entalpi jika 1 mol suatu zat terbakar sempurna pada
kondisi standar.

Persamaan termokimianya adalah:

Dikenal dengan atomisasi unsur yang merupakan perubahan entalpi jika 1


mol berbentuk gas terbentuk dari unsur dalam bentuk fisik pada kondisi standar.
Reaksi pengatoman akan memiliki ⧋H positif (endoterm). Hal ini dikarenakan
reaksi memerlukan energi untuk memisahkan atom-atom.

Contohnya, pengatoman unsur hidrogen. Persamaan termokimianya adalah:

Merupakan perubahan entalpi jika 1 mol senyawa diubah menjadi atom-atom


dalam bentuk gas dalam keadaan standar.

Misalnya pengatoman metana (CH4), persamaan termokimianya sebagai berikut:

Perubahan entalpi apabila 1 mol senyawa diubah menjadi larutannya pada


keadaan standar.

29
NaOH(s) → NaOH(aq) ⧋H = +50 kJ

Merupakan perubahan entalpi pada peleburan 1 mol zat padat menjadi zat cair
pada titik leburnya dan tekanan standar. Misalnya peleburan es.

Perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi gas pada titik
didihnya dan tekanan standar. Misal penguapan air dan persamaan termokimianya
sebagai berikut:

30
MATERI PERKULIAHAN KE-13

MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS XI

 Teori Asam basa


Terdapat tiga teori tentang cara membedakan senyawa asam dan senyawa
basa. Teori tersebut adalah teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Teori Arrhenius dikemukakan oleh ilmuwan Swedia, Svante Arrhenius pada tahun
1807. Teori ini menyatakan bahwa:

 Asam: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memberikan atau
memperbesar konsentrasi ion H+.
 Basa: suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat memperbesar
konsentrasi OH-.

Teori Bronsted-Lowry dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M.


Lowry pada tahun 1923. Teori ini menyatakan bahwa:

 Asam: senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain


(donor proton)
 Basa: senyawa yang dapat menerima proton dari senyawa lain (akseptor
proton)

Teori Lewis dikemukakan oleh G.N. Lewis pada tahun 1923. Beliau adalah
seorang ahli kimia Amerika Serikat. Teori ini menyatakan bahwa:

31
 Asam: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan
elektron (belum oktet)
 Basa: ion/molekul yang dapat bertindak sebagai pemberi pasangan
elektron (mempunyai PE

 Ciri-ciri asam kuat:

 Golongan VIIA
 Terionisasi sempurna (α=1)
 Merupakan elektrolit kuat
 Contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4,HNO3

 Ciri-ciri asam lemah:

 Tidak terionisasi sempurna (α<1)


 Merupakan elektrolit lemah
 Contoh: CH3COOH, H2CO3, H2S, H3PO4, HCN, dll

 Ciri-ciri basa kuat:

 Golongan IA dan IIA (kecuali Be)


 Contoh: LiOH, NaOH, KOH, RbOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2,
Ba(OH)2

 Ciri-ciri basa lemah:

 Contoh: Al(OH)3, Be(OH)2, NH4OH, Cu(OH)2, Fe(OH)3

 Indikator asam dan basa:

 Kertas lakmus
 Indikator universal
 pH meter
 Larutan indikator

 Hidrolisis

32
Reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air di
sebut hidrolisis. Pada penguraian garam tersebut dapat terjadi beberapa
kemungkinan.:

1. Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ sehingga


menyebabkan [H+]Dalam air bertambah dan akibatnya [H+] > [OH–] dan
larutan bersifat asam.
2. Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH sehingga
didalam sistem [H+] < [OH], akibatnya larutan bersifat basa.
3. Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air
akan tetap sama dengan [OH–] dan air akan tetap netral (pH =7)
pH larutan Garam
- Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat

Rumus :

pOH = -log [OH-]

pH = 14 – pOH

Keterangan :

Kw = Tetapan ionisasi air ( 10–14 )

Ka = Tetapan ionisasi asam

[ M ] = Konsentrasi ion garam yang terhidrolisis

- Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

Rumus :

33
pH = -log [H+]

Keterangan :

Kw = Tetapan ionisasi air

Kb = Tetapan ionisasi basa

[M] = Konsentrasi ion garam yang terhidrolisis

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

Dari rumus harga pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah tidak tergantung pada konsentrasi ion-ion garam dalam larutan namun
tergantung pada harga ka dan kb dari asam basa pembentuknya.

 Larutan Penyangga

Larutan pentannga atau buffer adalah larutan yang PH nya relatif tetap
(tidak berubah ) pada penambahan sedikit asam atau sedikit basa.

 Sistem penyangga asam dan basa konjugsi

COOH (aq) → CH3 COO–(aq) + H+(aq)

CH3 COONa (aq) → CH3 COO–(aq) + Na+(aq)

Di dalam larutan penyangga tersebut terdapat campuran asam lemah ( CH3


CooH ) dengan basa konjugasinya ( CH3 COO–)

Rumus :

 Sistem penyangga Basa dan asam konjugasi

34
campuran NH3 atau NH4 OH dan NH4 CL terdapat ion OH– yang berasal dari
ionisasi sebagian NH4OH, ion NH4+ yang berasal dari ionisasi NH4OH dan
Ionisasi NH4CL. Dalam sistem penyangga tersebut terdapat basa lemah dan
asam konjugasi

 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan (solubility) adalah suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan


jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.

Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ¹ atau molL ˉ¹ (M)

Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion – ion dari larutan
jenuh garam yang sukar larut dalam air, dengan di pangkatkan koefisien
menurut persamaan ionisasinya. Jika senyawa AxBy terionisasi menjadi xAy+
dan yBx-, di dalam air akan mengalami reaksi kesetimbangan.

MATERI PERKULIAHAN KE-14

MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 1 KELAS XII

 Reaksi Redoks

35
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang
menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom
dalam sebuah reaksi kimia.

- Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau


ion

- Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom,


atau ion.

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi


senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau
agen oksidasi sedangkan, Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk
mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai
reduktor atau agen reduksi.

 Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah zat
terlarut, dan tidak bergantung pada jenis larutannya. Macam-macam sifat
koligatif larutan terbagi menjadi 4 sifat koligatif larutan. Yaitu:

1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)

P = XA . P0

∆P = P0 . XB

Keterangan:

P = tekanan uap jenuh larutan

P0 = tekanan uap jenuh zat terlarut

XA = fraksi mol pelarut

XB = framsi mol zat terlarut

∆P = penurunan tekanan uap jenuh larutan

36
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut murni

∆Tb = m x Kb

Keterangan:

∆Tb = kenaikan titik didih larutan

Kb = tetapan kenaikan titik didih

m = molalitas

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)

∆Tf = Tf larutan – Tf pelarut murni

∆Tf = m x Kf

Keterangan:

∆Tf = kenaikan titik beku larutan

Kf = tetapan kenaikan titik beku

m = molalitas

4. Tekanan Osmosis (∏)

∏ = MRT

Keterangan:

∏ = tekanan osmosis (atm)

M = molaritas (M)

T = suhu mutlak (K)

R = tetapan gas ideal (0,082) L.atm.mol-1.K-1

37
MATERI PERKULIAHANKE-15
MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 KELAS XII
 Benzena dan Turunannya
Benzena adalah senyawa aromatik dengan rumus kimia C6H6, memiliki
struktur berbentuk segienam dan berikatan rangkap yang selang-seling.
Benzena dapat mengalami reaksi substitusi :
1. Subtitusi dengan halogen (Halogenasi)
Benzena mengalami subtitusi dengan halogen memakai katalisator besi
(III) halida.
2. Subtitusi dengan asam nitrat (Nitrasi)
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat memakai katalisator asam
sulfat pekat membentuk nitrobenzena.
3. Subtitusi dengan asam sulfat pekat (Sulfonasi)
Sulfonasi terjadi Bila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat.
4. Subtitusi dengan alkil halida (Alkilasi)
Reaksi ini bisa memakai untuk membentuk alkil benzena menggunakan
katalisator alumunium klorida (AlCl3).
 Makromolekul
Makromolekul atau polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari
penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer.

Polimer berasal dari kata poli dan meros yang berarti banyak bagiannya.
Polimer adalah molekul raksasa yang terbentuk dari molekul – molekul kecil
yang terangkai secara berulang. Molekul – molekul kecil penyusun polimer
disebut monomer.
Contoh : CH₂ = CH₂ CH₂ = CH₂

38
Monomer monomer
— CH₂ — CH₂ — CH₂ — CH₂ —
Polimer
Molekul polimer yang terdiri dari atom – atom dalam jumlah yang banyak
membentuk molekul besar disebut makromolekul. Reaksi pembentukan polimer
disebut polimerisasi.

 Penggolongan Polimer
a) Berdasarkan asalnya
1. Polimer alam : polimer yang terbentuk secara alamiah.
2. Polimer Sintetis : polimer yang dibuat dipabrik dan tidak terdapat
dialam.Contoh :
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber
Polietilena Etana Adisi Plastik
PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa
Tali plastik, botol
Polipropilena Propena Adisi
plastik
Teflon tetrofluoroetilena Adisi Panci anti karat
b) Berdasarkan monomer pembentuknya
1. Homopolimer : polimer yang monomer pembentuknya sejenis.
Contohnya : PVC, Selulosa, Teflon, polistirena, polietilena, amilum, karet
alam
2. Kopolimer : polimer yang monomernya merupakan molekul yang
berbeda. Contohnya : nilon 66, dakron, protein, DNA, melamin
c) Berdasarkan sifatnya terhadap panas
1. Polimer termoplastis : polimer yang pada proses pemanasan melunak,
contohnya : PVC, polietilena,
2. Polimer termosetting : polimer yang jika dipanaskan akan mengeras,
contohnya : melamin, selulosa

 Polimerisasi

39
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan monomer pada polimer.
Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap
(tak jenuh) didalam reaksi tersebut tidak disertai terbentuknya molekul
kecil atau tidak ada atom yang hilang. Contoh : polistirena,
poliisoprena(karet alam), Teflon, PVC & polipropilena.

2. Polimerisasi kondensasi
Yaitu reaksi penggabungan monomer yang satu dengan monomer yang lain yang
memiliki gugus fungsi dan didalam reaksi tersebut terdapat molekul yang
hilang/lepas (H₂O atau NH₃). Contoh : bakelit, melamin, nilon & protein.

 Karbohidrat, Protein dan Lemak


A. Karbohidrat

Merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehida
dan gugus hidrosil. Karbohidrat merupakan polimer alami dan disebut juga
sakarida. Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dikelompokan menjadi 3,
yaitu :
1. Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan atau
dihidrolisis lagi. Berisomer karena memiliki rumus molekul sama yaitu C₆H₁₂O₆
a) Glukosa : diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum).
Sifat – sifatnya :
 Memutar bidang polarisasi cahaya kekanan
 Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
 Dapat difermentasi menghasilkan alkohol
 Dapat mengalami mutarotasi
b) Fruktosa/gula buah : diperoleh dari hidrolisis sukrosa. Sifat – sifatnya :
 Memutar bidang polarisasi kekiri
 Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
 Dapat difermentasi

40
c) Galaktosa : diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa). Sifat – sifatnya:
 Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
 Tidak dapat difermentasi

2. Disakarida
Merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida.
Disakarida yang penting, yaitu :
a) Sakarosa (sukrosa) : terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul
fruktosa dan mudah larut dalam air. Sifat – sifatnya:
 Tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict maupun Tollens sebab
gugus aldehidanya sudah terikat pada Fruktosa
 Jika sukrosa dipanaskan sampai mencair akan menjadi zat-zat campuran yang
berwarna cokelat yang disebut caramel
b) Laktosa (gula susu) : terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul
galaktosa. Rasanya tidak semanis gula tebu. Sifat – sifatnya:
 Dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict maupun Tollens sebab monomer
yang satunya (glukosa & galaktosa) gugus aldehidnya masih bebas
c) Maltosa : terbentuk dari 2 molekul glukosa. Terdapat pada tumbuhan
(gandum). Sifat – sifatnya:
 Dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens
 Dihidrolisis dengan katalis asam atau enzim maltase menghasilkan 2 molekul
glukosa

3. Polisakarida : merupakan polimer dari monosakarida. Semua polisakarida


sukar larut dalam air dan tidak mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan
Tollens. Polisakarida yang penting, yaitu:
a) Selulosa : polimer alam dengan glukosa sebagai monomernya. Merupakan
penyusun utama dinding sel tumbuhan, selulosa digunakan untuk
pembuatan kertas dan rayon. Sifat – sifatnya:
- Gugus OH pada molekul selulosa dapat dinitrasi.
- Contohnya seluloid (selulosa nitrat dalam kamper), dapat digunakan untuk
pembuatan film dan cat semprot.

41
b) Amilum/pati : disebut zat tepung, merupakan sumber energy bagi tumbuhan
dan hewan. Amilum terdiri dari amilosa & amilopektin. Sifat – sifatnya:
- Dengan air panas, amilosa dan amilopektin mengembang membentuk sol
dapat digunakan untuk lem atau perekat
- Dapat dihidrolisis oleh larutan asam encer (katalis) menghasilkan glukosa,
sedangkan hidrolisis dengan enzim diastase menghasilkan maltose (gula
pati)
c) Glikogen : terdapat dalam tubuh hewan terutama dalam hati. Berfungsi
sebagai bahan cadangan karbohidrat bagi hewan. Sifat – sifatnya:
- Dapat larut dalam air dingin, tapi tidak membentuk gel
- Dapat bereaksi dengan iodine dan memberikan warna cokelat, karena rantai
polimernya bercabang
B. Protein
Adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi kondensasi
asam amino yang bergabung satu sama lain melalui ikatan peptida.
1) Sifat – sifat protein
- Sukar larut dalam air karena ukuran molekul sangat besar
- Mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam
atau basa
- Bersifat amfoter karena membentuk zwitter ion
- Dapat mengalami kerusakan (denaturasi) oleh pemanasan
2) Fungsi protein
- Sebagai enzim (biokatalisator)
- Alat angkut (transport)
- Antibody (immunoglobulin)
- Penyusun jaringan (structural)
- Pengendali pertumbuhan
C. Lipid (lemak)
Merupakan substansi biologis yang tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut
organik yang kurang polar (eter & kloroform). Penggolongan lipid, yaitu :

42
1) Lemak
Adalah ester gliserol dengan asam – asam lemak. Berfungsi sebagai
cadangan makanan
Terbagi menjadi 2, yaitu: lemak jenuh dan lemak tak jenuh (minyak)
2) Fospolipid
Merupkan ester dari gliserol, salah satu contoh lemak majemuk.
 Termasuk dalam lipid yang terhidrolisis
 Contoh fosfolipid adalah membran sel dan kuning telur

3) Steroid
Senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisisMerupakan bahan dasar
pembuatan garam empedu, hormon & vitamin D, berperan sebagai perkursor dari
hormon steroid & asam empedu yaitu suatu zat pengemulsi lemak yang kemudian
mengeluarkannya melalui usus halus. Contoh steroid : kolesterol, progesteron,
estrogen

43
DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, Rajandra . 2011. Kreatif Mengembangkan Media


Pembelajaran.Jakarta : Gaung Persada Press.

Hamalik,Umar .1986.Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni.

Rachamn, F.A.2015.Media Pembelajaran Kimia. (Online).


http://elearning.unsri.ac.id.

Sari,D.R.2015. Sejarah Media Pembelajaran. (Online).


https://www.scribd.com/doc/282870195/Sejarah-Media-Pembelajaran

Styawan,A.2012. Quantum Edu Center - Ringkasan Materi Kimia Kelas XI


Semester 2. (Online). https://www.scribd.com/doc/95319366/Quantum-Edu-
Center-Ringkasan-Materi-Kimia-Kelas-XI-Semester-2

https://mfyeni.wordpress.com/kelas-x/tabel-periodik-unsur/sifat-keperiodikan-
unsur/

https://blog.ruangguru.com/memahami-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit

44

Anda mungkin juga menyukai