MAKALAH
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen Pengajar :Mariaty A. Sangkai, S.Pd., M.Kes.
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Erna Sari ( 2017.C09a.0886 )
2. Sapto Widiantoro ( 2017.C09a.0908 )
3. Tirta Taruna ( 2017.C09a.0911 )
4. Veronika ( 2017.C09a.0912 )
5. Yulia Tikai ( 2017.C09a.0920 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini
memaparkan beberapa hal terkait “Proses Keperawatan Keluarga”.Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah
memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.
Penyusun
i
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Proses Keperawatan Keluarga 3
2.2 Definisi Keluarga 4
2.3 Struktur Keluarga 4
2.4 Ciri-Ciri Struktur Keluarga 5
2.5 Ciri-Ciri Keluarga Indonesia 5
2.6 Pengkajian Keluarga 5
2.6.1 Definisi Pengkajian Keluarga 5
2.6.2 Langkah-Langkah Pengkajian 6
2.6.3 Analisa Data 10
2.6.4 Perumusan Masalah 11
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
belakang atau konteks dari pasien keperawatan yang berorientasi secara individu,
seperti pada tradisional. Dalam prakteknya, kebanyakan perawat bekerja sekaligus
dengan keluarga dan anggota keluarga secara individu. Ini berarti bahwa perawat
keluarga akan menggunakan proses keperawatan pada dua lingkaran yaitu tingkat
individu dan keluarga. Dalam hali ini, pengakjian diagnosa, perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menjadi lebih luas dan rumit. Palayanan perawatan
keluarga amat khusus dan hanya bekerja pada keluarga sebagai sistem.
Dan dilain pihak, suatu pemahaman dari setiap anggota keluarga yang
tidak adekuat tidak dapat dicapai tanpa memandang anggota tersebut dalam
konteks kelompok primer-keluarga. Pendekatan kedua tingkatan ini, yang
digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga digambarkan
pada gambar berikut ini yang menggambarkan langkah-langkah dalam proses
keperawatan keluarga
2.2 Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran,
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Jadi, menurut beberapa pengertian tersebut, kelompok dapat menyimpulkan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi dalam keadaan saling ketergantungan dan mempunyai peran masing-
masing.
5
Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja
keluarga bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan memdengarkan radio juga merupakan aktivitas
rekreasi.
c. Kegiatan sehari-hari
1) Kebiasaan tidur (apakah terdapat waktu tertentu untuk tidur/istirahat
dan bangun sesuai kemampuan setiap anggota? Apakah terdapat waktu
setiap siang untuk istirahat sebentar? Apakah anggota keluarga tidur
bersama-sama?
2) Kebiasaan makan (berapa kali makan setiap hari? Siapa yang terlihat
terlalu gemuk, terlalu kurus?
3) Waktu senggang/libur (bagaimana setiap anggota keluarga memakai
waktu senggang? Apakah penggunaan waktu senggang cocok dengan
jenis kelamin dan usia individu? Apakah ada anggota keluarga yang
hiburannya sangat memakan waktunya? Bila ada, apa dampaknya
terhadap keluarga? Apakah keluarga mempunyai hiburan bersama?)
d. Faktor sosial-budaya-ekonomi
1) Penghasilan dan pengeluaran
2) Pekerjaan, tempat tinggal, dan penghasilan setiap anggota yang sudah
bekerja.
3) Sumber penghasilan.
4) Berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga yang
bekerja.
5) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makan,
pakaian, dan perumahan.
8
Tabulasi data. Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram,
gambar, dan lain-lain untuk memudahkan proses analisis.Analisis
data.Setelah ditabulasi data langsung dapat dianalisis sengingga
menghasilkan satu kesimpulan tentang permasalahan yang ada. Hsil analisis
data juga memperlihatkan penyebab, tanda-tanda, dan pengaruh masalah
pada masa yang akan datang, dan Perumusan massalah. Dari analisis data
ditemukan beberapa informasi yang berguna untuk merumuskan maslah
klien tersebut. Masalah adalah kesenjangan yang terjadi dari apa yang
“seharusnya” terjadi dan apa yang “nyata” terjadi. Kesenjangan tersebut.
2.6.3 Analisa Data
Kegiatan yang dilakukan :
1. Menetapkan masalah kesehatan keluarga
2. Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang akan dipecahkan,
dengan mempertimbangkan :
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat diatasi
c. Potensi pencegahannya
d. Persepsi keluarga terhadap masalah
3. Menetapkan diagnosis keperawatan
Di dalam menganalisis data, terdapat 2 norma yang perlu
diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga,
meliputi :
a. Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota
keluarga
b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
c. Keadaan gizi anggota keluarga
d. Status imunisasi anggota keluarga
e. Kehamilan dan keluarga berencana (KB)
2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat dimana suatu
perawat mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa.
Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu
tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan
mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian
(pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu),
identifikasi masalah keluarga dan individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan,
intervensi dan evaluasi perawatan. Perawatan keluarga yang komprehensip
merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang
logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga.
3.2 Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan di sarankan bekerja
dengan memperhatikan peran dan fungsinya tersebutDalam prakteknya, proses
keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu tingkatan ini digunakan
untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan mengikuti
langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga
13
12
DAFTAR PUSTAKA