Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D/ Yani Trisyani SKp, MN., PhD
Capaian Pembelajaran
Program Studi Pengetahuan:
1. Menguasai kaidah, prinsip dan teknik komunikasi dan koordinasi baik pada level individu ataupun organisasi,
lintas fungsi, dengan memperhatikan aspek peka budaya
2. Menguasai bahasa lisan dan tulisan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan baik untuk kegiatan
akademik maupun non akademik
3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Sikap:
1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Keterampilan Umum:
1. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan
desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajian berdasarkan
kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam bentuk thesis atau bentuk lain yang setara, dan diunggah dalam
laman perguruan tinggi, serta makalah yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di
jurnal internasional;
2. mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah
di masyarakat atau industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya;
3. mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan
etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat
luas;
Keterampilan Khusus:
1. Menggunakan hasil riset untuk mengembangkan dan melaksanakan standar praktik dan model patient care
baik ditatanan klinik maupun komunitas
Capaian Pembelajaran Setelah mengikuti berbagai variasi metode perkuliahan selama satu semester diharapkan mahasiswa mampu
Mata Kuliah melakukan penelusuran literatur, membaca artikel dengan cepat serta menyimpulkannya dengan benar, menulis
paragraph dengan benar dan menggunakan serta menuliskan referensi dengan benar dan melakukan literatur review
dengan benar
Bahan Kajian:
Pengertian dan tujuan Literature Review, kesalahan-Kesalahan dalam Menulis Literature Review, hal-hal yang harus
dilakukan dalam penelusuran literatur, langkah-Langkah dalam Literature Review, searching literatur, hal-hal yang
tidak boleh dilakukan dalam penelusuran literatur, reading skill, referencing system, menulis literatur review, hal-hal
yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam menulis literature review
Pokok Bahasan:
1. Pengertian dan tujuan Literature Review
2. Kesalahan-Kesalahan dalam Menulis Literature Review
3. Langkah-langkah dalam Literature Review
4. Hal-hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam menulis literature review
Pustaka UTAMA:
3. Boote, D. N., & Beile, P. (2005). Scholars before researchers: On the centrality of the dissertation literature
review in research preparation. Educational Researcher, 34(6), 3-15
4. Pierson, D. J. (2004). The Top 10 Reasons Why Manuscripts Are Not Accepted for Publication. Respiratory
Care, 49(10), 1246-1252
6. Randolp, J J (2009). A Guide to Writing the Dissertation Literature Review. Practical Assessment, Research
& Evaluation, 14 (13), 1-13
7. Tappen, R M (2010). Advance Nursing research : From theory to practice. Ontario, Canada: Jones and Bartlett
Publisher
Pendukung:
1. Scultz, S.M., Dell, E.Y. & Bodan, C.L. (2009). Are we there yet? When is a literature review complete?AJN,
109(9), 78 – 79
2. Thompson J.C. (2001). Getting started. In: Souba WW, Wilmore DW, editors.Surgical Research. San Diego:
Academic Press; 2001. p. 2.
3. Boote, D. N., & Beile, P. (2005). Scholars before researchers: On the centrality of the dissertation literature
review in research preparation. Educational Researcher, 34(6), 3-15
4. González, Aguilar, Berenguer,Leal and Sanjuan (2006). Persistent auditory hallucination. Psychopathology
Journal ,39, 120 – 125.
5. Language center, Asian Institute of Technology (2005). Writing a literature review. From
web.pdx.edu/~bertini/pdf/literature_review.pdf
6. Lucy RH (2011). Final adulth learning reflection from http://s2lrhuds.edublogs.org/
7. Scultz, S.M., Dell, E.Y. & Bodan, C.L. (2009). Are we there yet? When is a literature review complete?AJN,
109(9), 78 – 79
Online reading:
Tim Pengajar:
2. Suryani SKp., MHSc., PhD (Sy)
3. Neti Juniarti PhD (NJ)
4. Desy Indrayani Skep., Ners MNS (DI)
Mata Kuliah Syarat
Komponen Presentasi 30% dan makalah Kelompok 30 %
evaluasi/penilaian
Ujian tulis 40%
Mgg 1 Mahasiswa Ketepatan: 1. Penjelasan RPKPS; Diskusi Sy
mampu - menjelaskan Background, ( 1 x 50’)
Selasa menjelaskan deskripsi singkat deskripsi singkat,
4 Sept deskripsi singkat mata kuliah, pokok tujuan
2019 mata kuliah, pokok & sub-pokok pembelajaran,
& sub-pokok bahasan pokok dan
bahasan, metode - menyepakati subpokok bahasan,
pembelajaran metode jadwal, referensi,
yang digunakan pembelajaran serta metode
serta metode yang digunakan pembelajaran dan
evaluasi yang serta metode evaluasi yang
ditetapkan (C2A3) evaluasi digunakan.
2. Kontrak dan
penjelasan proses
pembelajaran
PENGESAHAN
Wadek I
1. Jelaskan teori-teori yang bisa digunakan untuk menganalisa kecemasan dan kehilangan, minimal 2 teori
3. Dalam menjalankan perannya sebagai perawat jiwa, seorang perawat jiwa dituntut untuk mampu
membantu pasien menemukan cara hidupnya dan koping yang sesuai. Mengembangkan sikap positif
dan hubungan yang terapeutik dalam upaya membantu pasien agar punya keyakinan untuk sembuh
dari penyakitnya dan bisa bangkit dari kelemahannya serta menemukan kekuatan yang dapat
digunakan untuk bisa mempunyai hidup yang lebih berarti.
Jelaskan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan) yang harus dimiliki oleh seorang perawat
jiwa agar mampu menjalankan perannya tersebut.
4. Kasus:
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ dengan alasan memukul ibunya, gelisah dan
keluyuran setiap malam. Pada saat dikaji pasien tampak tertawa dan berbicara sendiri, tidak
konsentrasi, mondar-mandir, ketika perawat bertanya tetang apa yang membuat pasien berbicara dan
tertawa sendiri, pasien mengatakan kalau ada teman pasien yang mengajaknya berbicara.
Berdasarkan kasus di atas jelaskan tentang NCP (pengkajian-intervensi) berdasarkan teori stress
adaptasi dari stuart. Jelaskan juga data yang perlu dikaji lebih lanjut dari kasus di atas
UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA LANJUT
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA
TAHUN 2017
Hari/Tanggal :
Waktu : 100 menit
Kasus 1:
Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar keluarga keruang UGD RS Jiwa. Keluarga
mengeluh bahwa sejak enam bulan yang lalu pasien cepat tersinggung dan tidak
memperhatikan penampilan. Hasil pengkajian diperoleh data: penampilan pasien kotor, afek
tidak sesuai, bicara tidak relevan, tampak bicara dan tertawa sendiri. Menurut keluarga pasien
sudah tiga kali menikah dan gagal.
1. core problem dari kasus diatas, kenapa core problemnya itu? Beri alasan secara teori
dan konsep yang sudah dipelajari, dan nyatakan sumber yg anda pakai.
2. Apa lagi yang perlu dikaji ? kenapa itu perlu dikaji ? beri alasan secara teoritisnya
berdasarkan sumber
3. Apa rencana tindakan keperawatan anda ? kenapa anda membuat rencana tindakan itu ?
Apa sumbernya (buku atau artikel nya ?)
4. Apa terapi modalitas yang mungkin dilakukan pada pasien diatas ? kenapa
menggunakan terapi tersebut ?
Kasus II:
Seorang pasien, laki-laki berusia 27 tahun dirawat diruang akut RS Jiwa selama 3 hari.
Selama dirawat pasien sangat depresi, tidak berkata sepatah katapun dan tidak mau makan.
Bila diberi makan, pasien menutup bibirnya kuat-kuat. Menurut laporan di status dari perawat
dinas malam, pasien tadi malam melakukan percobaan bunuh diri.
1. Apakah yang tepat dilakukan perawat untuk mengevaluasi kondisi pasien tersebut ?
2. Apa rencana tindakan yang bisa dilakukan untuk pasien tersebut ?
Mengapa anda membuat rencana tindakan itu ?
Apa sumbernya (buku atau artikel nya ?)
Kasus III:
Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat diruang rawat RS Jiwa dengan diagnosis depresi sangat
berat. Pasien direncanakan untuk dilakukan tindakan terapi electroconvulsive (ECT) dan telah
memberikan persetujuannya. Namun pasien terus mengungkapkan kecemasan tentang prosedur
tersebut. Pasien tampak gelisah, mondar mandir, sambil meremas tangannya. Ini merupakan
pengalaman pertama pasien menjalani ECT.
Melalui FGD diskusikan :
1. Apakah yang tepat dilakukan perawat terhadap respon pasien tersebut ?
Jelaskan jawaban anda berdasarkan teori dan konsep
2. Apa tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan pasien tersebut ?
Jelaskan secara teoritis.
3. Terapi apa yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pasien diatas ?