Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT

KESENANGAN MENURUT EPICURUS

Dosen Pembimbing

Kholid Musyaddad, M. Ag.

Disusun Oleh

Sonia Parten Nesha Nelanda (207190023)

PRODI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya berupa kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Kesenangan menurut Epicurus dengan tepat waktu
yang telah disesuaikan. Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas
pemikiran islam dan filsafat. Dan kami harap makalah ini dapat memberikan
sedikit pengalaman dan pengetahuan untuk para pembacanya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Kholid Musyaddad
M.Ag. selaku dosen pemikiran islam dan filsafat yang telah memberikan kami
tugas sehingga mampu menambah pengetahuan kami.
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman atau pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini tugas ini sehingga tugas ini mampu
terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, kesalahan tentu ada di mana-mana,
oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar besarnya kepada pembaca yang
merasakan ketidaknyamanan dengan kesalahan kami. Oleh karena itu
membutuhkan kritik dan sarannya dari pembaca agar di kemudian hari kami
mampu membuat tulisan makalah yang lebih baik lagi.

Wassalam Wr.Wb

Jambi, 11 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Islam dan kesenangan..........................................................................................2


B. Epicurus dan pemikiran-pemikirannya tentang kesenangan...............................4
C. Kelemahan konsep Epicurus tentang kesenangan menurut pandangan islam.....6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Epicurus adalah orang yang berasal dari Yunani, ia banyak
mengemukakan pandangan filosofi alam Milesia, yang bersifat ateis. Titik berat
dari ajaran terletak pada etik soal tertib sopan dalam penghidupan, soal moral.

Epicurus dilahirkan pada tahun 341 SM, di daerah samos dan meninggal di
Athena pada tahun 270 SM. Ayahnya bernama Neocles yang berkebangsaan
Athena. Epicurus datang ke negara Athena pada tahun 323 SM.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil rumusan


masalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian Islam dan kesenangan?


b. Apa saja pemikiran-pemikiran Epicurus tentang kesenangan?
c. Bagaimana kelemahan konsep Epicurus tentang kesenangan menurut
pandangan islam?

C. TUJUAN

a) Mengetahui pengertian islam dan kesenangan


b) Mengetahui pemikiran-pemikiran Epicurus tentang kesenangan
c) Mengetahui kelemahan konsep Epicurus tentang kesenangan menurut
pandangan islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ISLAM DAN KESENANGAN


1. Pengertian Agama Islam
Menurut bahasa (etimologi) bahwa agama berarti A=tidak, Gama=kacau
(berarti tidak kacau) kata agama itu berasal dari kata Sansakerta yang berarti tidak
kacau. Hal ini mempunyai pengertian bahwa agama akan membuat manusia hidup
sejahtera, aman dan tentram.
(Rohadi Abdul Fatah.dkk,1990:5).
Dalam agama islam kata agama disebut ad-din artinya seperti
hukum,kerajaan,kekuasaan,tuntutan,pembalasan,kemenangan,secara istilah kata
ad-din dimaknakan dengan tuntutan tuhan allah yang diwahyukan melalui
malaikat kepada rasulullah (muhammad) guna keselamatan manusia di dunia dan
di akhirat. (Syamsul Arifin,1989:3).
Agama memang mempunyai sifat yang demikian, ada lagi yang
mengatakan agama berarti teks atau kitab suci dan agama memang kitab suci.
Selanjutnya dikatakan lagi Gam berarti tuntutan. Memang agama mengandung
ajaran-ajaran yang menjadi tuntutan hidup bagi penganutnya.
(Harun Nasution,1984:9).
2. Garis besar ajaran islam
Pada garis besarnya, ajaran agama islam itu terdiri dari 3 ajaran antara lain
Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.
a. Aqidah
Aqidah atau kepercayaan merupakan suatu kewajiban yang di tuntun
pertamakali oleh manusia untuk diyakini secara imani dan akali, yang tidak boleh
dicampuradukkan dengan keragu-raguan dan duga-dugaan. Aqidah memang
merupakan langkah pertama yang diserukan oleh seluruh utusan tuhan kepada
manusia, sebab ia merupakan tempat berpijak dari landasan utama dari segala
gerak maupun aktivitasnya. (Jamaluddin Kafie,1981:101).
2
Terutama sekali yang termasuk bidang Aqidah ialah rukun iman yaitu:
1. Iman kepada allah
2. Iman kepada malaikatnya allah
3. Iman kepada kitabnya allah
4. Iman kepada rasulnya allah
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada qodho’ dan qodhar.

b. Syari’ah
Menurut istilah syari’ah adalah nama bagi hukum-hukum yang telah
ditetapkan oleh allah untuk hamba-hambanya agar supaya mereka percaya,
mengamalkan dan berbuat baik dalam kehidupan, baik yang berkaitan dengan
amal perbuatan, aqidah kepercayaan maupun akhlaq.

c. Akhlak
Menurut etimologi kata akhlaq berasal dari bahasa arab, jama’ dari kata
mufrod “khuluq” yang artinya gambaran batin,perangai,tabi’at atau karakter.
(Syamsul Hadi Umar,1989:1).
Dalam pengertian sehari-hari “Akhlaq” diartikan dengan kesusilaan atau
sopan santun dan budi pekerti. Didalam bahasa Inggris disebut “Moral” atau
“morality”. (Artani Hasbi,1989:4).

3
B. EPICURUS DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRANNYA TENTANG
KESENANGAN
1. Riwayat hidup Epicurus
Epicurus adalah orang yang berasal dari Yunani, ia banyak

mengemukakan pandangan filosofi alam Milesia, yang bersifat ateis. Titik berat
dari ajaran terletak pada etik soal tertib sopan dalam penghidupan, soal moral.

(Mohammad Hatta,1986:143).

Epicurus dilahirkan pada tahun 341 SM, di daerah samos dan meninggal di
Athena pada tahun 270 SM. Ayahnya bernama Neocles yang berkebangsaan
Athena. Epicurus datang ke negara Athena pada tahun 323 SM. Pada akhirnya
Epicurus bekerja sama dengan ayahnya di Colophon, kemudian dia mengajar pada
suatu sekolah di Mytilen dan Lampsakos. Sebelum ia kembali ke Athena pada
tahun 306 SM. Di athena dia mendirikan sebuah rumah permanen untuknya dan
membangun sebuah sekolah filosofi dengan nama “taman kaum epicurus”.

Ayahnya adalah seorang guru dan ibunya seorang dukun yang menye
mbuhkan penyakit dengan sihir dan dengan mantra-mantra. Sejak kecil Epicurus
sudah tertarik pada filsafat dan bercita-cita mendirikan akademi filsafat yang
terbuka untuk umum, wanita, pria bahkan juga budak-budak karena pandangannya
yang tidak membedakan manusia dalam hal belajar.

4
2. Pemikiran-pemikiran Epicurus
Pemikiran-pemikiran Epicurus terdiri dari 3 ajaran antara lain:
a. Logika

Logika disebut oleh Epicurus dengan istilah “kanonika”. Logika harus


melahirkan norma untuk pengetahuan dan kriteria untuk kebenaran. Norma dan
kriteria diperoleh dari pemandangan. Semua yang kita pandang itu adalah benar
dan pandangan menurut Epicurus bukan hanya yang kita lihat dengan mata,
melainkan juga fantasi dan gambaran dalam angan-angan. Segala macam
pandangan itu adalah benar, benar dalam jiwa orang yang memandang.
(Mohammad Hatta,1986:144).

b. Fisika

Menurut Epicurus tidak ada kenyataan lain daripada kenyataan yang


dibangun atas dasar atom-atom, yang dapat dinamakan nyata hanya yang bersifat
kebendaan. Atom-atom bergerak dengan tiada hentinya, sejajar dan dengan
kecepatan yang sama, didalam ruang yang tidak terbatas. Jiwa tidak lain adalah
atom yaitu atom yang bulat dan licin. Oleh karena itu pada hakikatnya jiwa adalah
tubuh halus yang berada di dalam tubuh. (Harun Hadiwijono,1992:55).

c. Etika

Didalam etikanya Epicurus hendak memberi kesenangan yang berupa


ketenangan (Ataraxia) kepada manusia. Manusia hidupnya tidak tenang, karena
terganggu oleh takut tiga hal yaitu takut akan marah dewa, takut akan mati, serta
takut akan nasib. Segala nafsu dan cenderung manusia itu terarahkan pada
kesenangan. Itu tidak berarti bahwa segala nafsu di ikuti saja, sebab nafsulah yang
mengakibatkan kesengsaraan maka dari itu haruslah nafsu itu diatur.
(Poerdjawijatna,1980:410).

5
C. KELEMAHAN KONSEP EPICURUS TENTANG KESENANGAN
MENURUT PANDANGAN ISLAM

Manusia berbuat karena tujuan, sebab manusia itu mempunyai kekuatan dan
dianugrahkan akal pikiran. Manusia berbuat tidak hanya karena akal pikiran saja,
melainkan juga ada pendorong batin yaitu perasaannya. Sebab manusia tidak
hanya dianugrahkan akal pikiran, tetapi juga manusia dianugrahi perasaan.
Perasaan ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap jalannya pikiran. Dan
karena itu perasaan juga mempunyai pengaruh besar terhadap perbuatan manusia.
(Rachmat Djatnika,1992:69).
Kesenangan menurut islam adalah kesenangan yang menyeluruh antara
jasmani dan rohani untuk masa kini dan masa nanti atau masa di dunia dan di
akhirat. Karena itulah allah menurunkan tuntunannya yang berupa shiraathal
mustaqiem, jalan yang lurus menuju kepada kesenangan yang universal sebagai
tujuan akhir. Dan dalam menjalani garis ini adalah kebaikan-kebaikan yang
menuju kepada kebaikan yang tertinggi. Jalan yang lurus itu adalah agama yang
diwahyukan allah kepada rasulnya untuk umat manusia. Karena itulah manusia
sangat memerlukan jalan untuk mencapai kesenangan masa kini dan masa nanti
atau masa didunia dan di akhirat.(Rachmat Djatnika,1992:69).
Tujuan akhir menurut Epicurus adalah kesenangan, kelezatan, kenikmatan
yang sifatnya tidak menimbulkan penderitaan. Maksud mereka mengartikan
kesenangan adalah keenakan (kelezatan) dan terhindar dari penderitaan.
(Sahlun a nasir,1980:72).

6
Dalam hal ini, dapat kita katakan bahwa yang menjadi faktor penyebab
kelemahan daripada konsep Epicurus tentang kesenangan itu sendiri adalah karena
didasarkan pada supremasi manusia itu sendiri. Yakni mausia dengan segala
keinginannya dan perbuatannya tanpa didasarkan pada nilai-nilai moral yang
tinggi yang akan mampu mengantarkan kepada kehidupan manusia ke pintu
gerbang kebahagiaan yang hakiki. Yakni segala ajaran dan tuntunan dari
tuhannya.
Islam adalah agama universal yang telah membina umat mausia untuk
menuju kehidupan yang sempurna, maka dalam konsepnya islam didalam
mencapai kehidupan sempurna adalah bukan semata-mata didunia tetapi kepada
kehidupan yang sempurna.
Untuk mencapai kesenangan itu setiap manusia mencari jalan untuk
menuju ketempat tujuan itu yaitu kesenangan, dengan daya upaya dan sarana yang
adapada masing-masing manusia, yang dianugerahan oleh allah yang maha
rahman dan rahim. Daya dan sarana yang mencapai tujuan dalam ilmu agama
disebut hidayah. (Rachmat Djatnika,1992:17).
Sesungguhnya cara untuk mendapatkan kesenangan dengan mudah dan
murah telah lama ada, ditunjukkan langsung oleh allah swt, melalui para rasulnya.
Petunjuk hidup bahagia itu tersimpul dalam agama,dengan segaa ketentuan dan
petunjuk yang dihimpun dalam kitab suci al-qur’an dan as-sunnah, yang dapat
dijadikan pedoman dan bimbingan dalam hidup, sehingga kesenangan dapat
dicapai.
Kesenangan tidak dapat dicapai tanpa iman dan iman tidak berarti apa-apa
bila tidak ada yang diimani yaitu agama. Kesenangan itu tidak tahan lama, tidak
kekal. Kesenangan tidak mungkin dicapai bila tidak didahului denga keimanan
yang teguh dan amal perbuatan yang dikendalikan dengan agama.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut bahasa (etimologi) bahwa agama berarti A=tidak, Gama=kacau
(berarti tidak kacau) kata agama itu berasal dari kata Sansakerta yang berarti tidak
kacau. Hal ini mempunyai pengertian bahwa agama akan membuat manusia hidup
sejahtera, aman dan tentram.

Pada garis besarnya, ajaran agama islam itu terdiri dari 3 ajaran antara lain
Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.

Epicurus adalah orang yang berasal dari Yunani, ia banyak mengemukakan


pandangan filosofi alam Milesia, yang bersifat ateis. Titik berat dari ajaran
terletak pada etik soal tertib sopan dalam penghidupan, soal moral.

Pemikiran-pemikiran Epicurus terdiri dari 3 ajaran antara


lain:Logika,Fisika,Etika.

Dalam hal ini, dapat kita katakan bahwa yang menjadi faktor penyebab kelemahan
daripada konsep Epicurus tentang kesenangan itu sendiri adalah karena didasarkan
pada supremasi manusia itu sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA
Artani Hasbi.1989.Diktat Kuliah Filsafat Akhlak I.Surabaya:Fakultas Ushuluddin
IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Harun Hadiwijono.1992.Sari Sejarah Filsafat Barat I.Yogyakarta:Kanisius.

Harun Nasution.1984.Islam Di Tinjau Dari Berbagai Aspek I.Jakarta:UI Press.

Jamaluddin Kafie.1981.Tuntunan Pelaksanaan Rukun


Iman,Islam,Ihsan.Surabaya:Al Ihlas.

Mohammad Hatta.1986.Alam Pikiran Yunani.Jakarta:Tinta Mas.

Poedjawijatna.1980.Pembimbing Kearah Alam Filsafat.Jakarta:Pustaka Sarjana.

Rachmat Djatnika.1992.Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia).Jakarta:Pustaka Panji


Mas.

Rohadi Abdul Fattah, Sudarsono.1990.Ilmu Dan Tehnologi Dalam


Islam.Jakarta:Rineka Cipta.

Sahlun A Nasir.1980.Ethika Dan Problematikanya Dewasa Ini.Bandung:Al


Ma’arif.

Syamsul Arifin.1989.Mini Cyclopaedia.Surabaya:Bina Ilmu.

Syamsul Hadi Umar.1989.Diktat Ilmu Akhlak.Ponorogo:Biro Dan Pengembangan


Fakultas Syariah Ponorogo IAIN Sunan Ampel.

Anda mungkin juga menyukai