OLEH :
HASRAWATI
19.04.010
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
X
59 X
33
Keterangan :
X : Meninggal : Pasien
Komentar:
Generasi I : Kakek dan nenek Ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena faktor
yang tidak diketahui.
Generasi II :
- Ayah pasien masih hidup
- Ibu pasien meninggal karena factor yang tidak di ketahui
- Saudara-saudara dari ayah dan ibu pasien masih hidup dan sudah
meninggal karena faktor yang tidak diketahui.
Generasi III :
- Pasien anak ke 2 dari 7 bersaudara. Pasien saat ini berumur 33 tahun
dirawat di ruangan Lontara 2 ongkologidengan diagnosa kanker
mammae
- Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit kanker
mammae
E. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
1. Pengkajian Persepsi Kesehatan – Pemeliharan Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu : klien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama yaitu
kanker mammae
Riwayat Kesehatan Sekarang :
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan kesahatannya baik sebelum
mengalami penyakit ini
b. Keadaan saat sakit : Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal
10 februari 2020, klien mengatakan nyeri pada payudara kiri seperti tertusuk-
tusuk, klien nampak meringis terdapat luka pada bagian payudara kiri tampak
ulkus dengan jaringan nekrosis ukuran 10x15x5 cm dengan batas tepi tegas dan
permukaan yang tidak rata yang tertutup verban. Klien mengeluh sesak nafas
terpasang oksigen 3 liter klien mengeluh kurang nafsu makan, porsi makan di
habiskan hanya 3 sendok makan. Klien mengatakan riwayat penurunan berat
badan terutama di rasakan 3 bulan terakhir. Terpasang infuse NaCL 0,9 %.
c. Data objektif
1) Kebersihan Rambut : Rambut pasien Nampak kotor
2) Kebersihan Kulit : Kulit klien agak kotor.
2. Pola Nutrisi Metabolik
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari
menghabiskan 3 porsi dalam sehari dengan menu bervariasi. Pasien juga
mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan.
2) Keadaan saat sakit : Pasien mengeluh kurang nafsu makan, porsi
makan di habiskan hanya 3 sendok makan. Klien mengatakan riwayat
penurunan berat badan terutama di rasakan 3 bulan terakhir.
3) Data Objektif
1) Observasi : Pada saat dilakukan pengkajian tampak klien lemah
a) Pemeriksaan Fisik
Kepala dan rambut
Inspeksi : rambut Nampak kotor, tidak ada benjolan, tidak mudah
tercabut,tidak terdapat luka, Rambut pasien pertumbuhan merata dan
berwarna putih
Palpasi: tidak ada nyeri tekan yang di rasakan
Telinga
Inspeksi: Bersih, tidak kotor, tidak ada secret, tidak terdapat bau,
pendengaran normal tanpa alat bantu, tidak berdengung, tidak terdapat
kehilangan pendengaran.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga
Mata
Inspeksi : tidak ada secret, tidak terdapat lensa kontak, tidak memakai
kaca mata, sklera tidak ikterik, cekung kanan kiri, konjungtiva
anemis,tidak ada diplopia, tidak ada rabun jauh dan rabun dekat pupil
isokor, ukuran pupil 2,5 mm/2,5 mm, tidak terdapat glaucoma, tidak ada
katarak, tidak ada nyeri pada mata, tidak ada edema.
Reflex kornea OS : positif
Reflex kornea OD : positif
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada kedua mata
Hidung
Inspeksi :Tidak ada masalah, tidak ada epistaksis, simetris.
Palpasi: Tidak teraba massa, tidak ada pembengkakan dan area sinus
pasien tidak teraba pembengkakansertarasa nyeri
Mulut
Inspeksi: mulut Nampak kotor, terdapat bau, tidak terdapat stomatitis,
tidak sakit saat menelan, tidak terdaapt luka.
Labio: mukosa kering, dan tidak terdapat stomatitis.
Lidah : bersih tidak kotor dan tidak terdapat luka
Gigi: Nampak kotor, terdapat caries , tidak terdapat gigi palsu, tidak sakit
gigi, gusi tidak berdarah
Faring : tidak terdapat pembengkakan tongsil, tidak ada hyperemesis.
Mukosa bibir Nampak kering
Leher
Inspeksi :Tidak ada kelainan, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada
stoma, tidak ada benjolan, tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid,tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada sulit menelan.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada leher
Dada
Tidak ada keluhan, tidak ada nyeri pada dada, tidak berdebar-debar,tidak
ada batuk, tidak ada sputum.
Bentuk dada : simetris
Ekspansi dada ; simetris, kedalaman 28x/m
Retraksi dada ;
Payudara :inspeksi : Nampak ulkus dengan jaringan nekrosis ada keluhan,
terdapat luka pada payudara kiri yang tertutup verban, palpasi : teraba
massa padat dengan ukuran 10x15x5 cm dengan batas tepi tegas dan
permukaan yang tidak rata.
Pola napas: klien mengeluh sesak nafas
Bunyi nafas : vesikuler, bronkovesikuler tidak, ronchi tidak, wheezing
tidak, stridor tidak,
Jantung : ictus cordis,
Bunyi jantung : S1 dan S2 murni regular, irregular tidak, murmur tidak
gallop tidak.
Abdomen
Inspeksi: abdomen Datar, ascites tidak, tidak cekung dan cembung, defan
muscular tidak, soepel tidak, distensi abdomen tidak tidak terdapat
hepatomegaly
Palapsi: tidak ada massatidak terdapat nyeri tekan, timpani tidak ada, tidak
terdapat bercak merah pada andomen
Turgor kulit : baik
Bising usus: normal hipereaktif tidak ada, frekuensi 12x/m
Stoma : terdapat stoma
Vesikaurinary tidak teraba.
Genetalia
Bersih, urin tidak bercampur darah
Uretra : hipospedia tidak, tidak terdapat secret
Alat antu berkemih :tidak terpasang kateter
Lengan dan tungkai
- Tidak Terdapat atropi otot
- Tidak Terjadi kekakuan sendi pada ekstremitas atas dan bawah
- Uji kekuatan otot
5 5
4 4
Keterangan :
(1) 5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak
penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tahan penuh.
(2) 4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang.
(3) 3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
(4) 2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (grerakan pasif)
(5) 1 : Tidak ada kontraksi otot
3. Pola Eliminasi
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit:
a) klien mengatakan BAK lancar ±5-6 kali sehari warna kuning dan bau
khas amoniak.
b) klien mengatakan pola eliminasi BAB lancar dengan frekuensi 1 kali
sehari, konsistensi lunak dengan warna kuning bau khas amoniak.
2) Keadaan saat sakit:
a) BAK ± 4-5 kali sehari
b) BAB1x sehari
b. Data Objektif
1) Observasi : tidka terpasang kateter
2) Pemeriksaan fisik
Peristaltic usus 12 x/menit
Palpasi Suprapubik : Tidak ada distensi dan vesica urinaria tidak teraba.
Nyeri ketok ginjal : Tidak ada nyeri ketok pada ginjal kiri dan ginjal kanan
Mulut Uretra : Tidak ada peradangan.
Anus : Terdapat luka post op yang tertutup verban.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan melakukan aktivitas mulai jam 06.00-17.00
2) Keadaan saat sakit
klien mengatakan klien lemas dan tidak dapat melakukan aktivitas mandiri
hanya di bantu oleh suami dan orang tua nya
b. Data Objektif
1) Observasi
a) Klien lebih banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidur. Semua
kebutuhan klien dibantu oleh perawat dan keluarga.
1) Aktivitas harian:
Makan : Bantuan Orang
Mandi : Bantuan Orang
Berpakaian : Bantuan Orang
Kerapian : Bantuan Orang
Buang Air Besar: Bantuan orang dan alat
Buang Air Kecil: Bantuan orang dan alat
Mobilisasi ditempat tidur: Bantuan Orang
Ambulasi : Pasien menggunakan tempat tidur
Postur Tubuh : Pasien tampak kurus
Anggota gerak yang cacat : Klien tidak memilik kecacatan anggota gerak
5. Pola Tidur dan Istirahat
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
a) Keluarga klien mengatakan pola tidur baik dengan lama tidur waktusiang
tidak menentu sedangkan pola tidur malam sekitar jam 21.00 wita –
06.00 wita.
b) Keluarga klien mengatakan tidak ada kebiasan sebelumnya
2) Keadaan saat sakit
a) Klien sering tertidur
b. Data Objektif
Observasi
1) Palpebra inferior berwarna terang
2) Ekspresi wajah
3) Pasien tidak menguap
b. Data Objektif
Observasi
a) Hubungan klien dengan anaknya dan keluarga yang merawatnya sangat baik.
b) Hubungan klien dengan perawat sangat baik.
8. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
c) klien mengatakan setiap ada masalah pasien dapat menyelesaikan dengan
objektif.
d) klien mengatakan setiap ada masalah klien selalu berbagi ke anak-
anaknya.
2) Keadaan saat sakit :
klien menerima kondisi sakitnya dengan iklas.
b. Data Objektif
1) Observasi
Klien tampak tenang dan menerima kondisi sakitnya
9. Pola Nilai Kepercayaan
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit
klien mengatakan pasien rutin dalam shalat 5 waktu.
2) Keadaan saat sakit :
klien mengatakan hanya dapat berdoa dalam hati untuk kesembuhannya.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal : 06 februari 2020
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
WBC 16,4 4.00-10.0 103/UL
RBC 1,37 4.00-6.00 106/UL
HGB 3,8 12.0-16.0 g/dL
HCT 13,1 37.0-48.0 %
MCV 96 80.0-97.0 fL
MCH 27,6 26.5-33.5 Pg
MCHC 28,9 31.5-35.0 Gr/dl
PLT 306 150-400 103/UL
RDW-SD 67 37.0-54.0 fL
RDW-CV 19,6 10.0-15.0 %
PDW 9,3 10.0-18.0 fL
MPV 6,5 6.50-11.0 fL
P-LCR 24,6 13.0-43.0 %
PCT 9,3 0.15-0.50 %
Kesan: leukositosis, anemia.
Tanggal : 06 februari 2020
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 13,6 10-14 Detik
INR 1,35 - -
APTT 19,7 22,0-30,0 Detik
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 106 140 mg/dl
Fungsi ginjal
Ureum 29 10-50 mg/dl
Kreatinin 0,47 L (<1,3 , P: (<1,1) mg/dl
Fungsi hati
SGOT 77 <38 U/L
SGPT 15 <41 U/L
a. Terapi
1) Terapi cairan dan Oksigen
Jenis cairan Kegunaan
1. NaCL 0,9 % Sebagai penambah cairan dan elektrolit
tubuh untuk mengembalikan
keseimbangannya.
2. Oksigen nasal kanul Pemberian oksigen stabil dengan volume
tidal dan laju pernafasan teratur, dalam
pemasangan sangat mudah jika
dibandingkan dengan pemasangan kateter,
murah, disposibel, pasien bebas makan,
minum, bergerak, berbicara, lebih mudah
ditolerir pasien dan terasa nyaman dan
dapat digunakan pada pasien dengan
pernafasan mulut
2) Obat-obatan
N NAMA DOSIS INDIKASI
O
1 omefrazole 40 mg/12 jam/ Mengatasi masalah perut dan kerongkongan
IV yang di akibatkan oleh asam lambung dapat
meringangkan masalah gejala panas perut
kesulitan menelan dan batuk yang tak
kunjung hilang
2. ketorolac 30 mg/8 jam/IV Ketorolac adalah salah satu jenis obat
antiinflamasi nonsteroid untuk meredakan
nyeri
A. PENGELOMPOKKAN DATA
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA
NamaPasien : Ny.R
kamar : 8 bed 2
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
1 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen jalan nafas
3x24 jam, pasien akan : 1. Evaluasi kecepatan, irama, kedalaman
Kriteria Hasil: dan kesulitan bernapas.
1. Menunjukkan pola napas yang efektif 2. Monitor pergerakan dada,
(irama pernapasan, frekuensi pernapasan ketidaksimetrisan, penggunaan otot
dalam rentang normal) bantu pernapasan, dan retraksi pada
2. Menunjukkan tidak ada retraksi otot dada otot supraclaviculas dan interkosta..
dan penggunaan alat bantu pernapasan 3. Berikan posisi semifowler untuk
3. Tanda – tanda vital dalam rentang normal mengurangi takipneu.
(tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu) 4. Mobilisasi pasien miring kiri dan
kanan dan sokong bagian tubuh yang
ada luka.
5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
pasien
6. Monitor aliran oksigen
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Managemen nyeri
dengan agen cedera fisik 3x24 jam, tingkat nyeri klien berkurang 1. Observasi adanya petunjuk non
Kriteria Hasil: verbal mengenai ketidaknyamanab
1. Klien dapat melaporka nyeri yang di 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
alami komprehensif, yang meliputi lokasi,
2. Ekspresi wajah klien Nampak rileks karakteristik, onset/durasi,
3. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman frekuensi, kualitas, intensitas dan
bertanya nyeri
3. Ajarkan penggunaan tehnik non
farmakologi
4. Berikan pendidikan kesehatan pada
pasien tentang nyeri berapa lama
nyeri di rasakan
5. Kolaborasi pemberian obat
analgetik
3. Deficit nutrisi berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam Manajemen nutrisi
dengan kurang asupan diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, 1. Kaji status nutrisi tercukupi
nutrisi nafsu makan meningkat dendan kriteria hasil: 2. Monitor hasil pemeriksaan
1. Asupan makanan dan minum tercukupi laboratorium
2. Pasien mengalami peningkatan BB 3. Kaji kebersihan mulut, anjurkan
untuk selalu melakukan oral
ghygiene
4. Beri informasi yang tepat terhadap
pasien tentang kebutuhan nutrisi yang
tepat dan sesuai
5. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
6. Anjurkan kepada pasien makan
sedikit tapi sering
4. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama Mobilitas sendi
b/d pembatasan 3 x 24 jam pasien akan menunjukkan: 1. Kaji kemampuan pasien dalam
pergerakan a. Mobilitas mobilisasi
b. Status neurologis : Pengendalian pusat 2. Jelaskan pada pasien dan keluarga
motorik tentang manfaat serta tujuan latihan
Dengan kriteria hasil : sendi
a. Menunjukkan gerakan sendi (indikator 3. Bantu dan ajarkan keluarga pasien
sangat terganggu menjadi tidak terganggu) untuk mendapatkan posisi optimal
b. Menunjukkan gerakan otot (indikator sangat untuk pergerakan
terganggu menjadi tidak terganggu) 4. Ajarkan dan dukung pasien untuk
c. Menunjukkan gerakan bertujuan pada latihan ROM aktif dan pasif
perintah (indikator dari banyak terganggu 5. Ajarkan tehnik ambulasi dan berpindah
menjadi sedikit terganggu) yang aman
5. Defisit perawat diri Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama Bantuan perawatan diri : ADL
3 x 24 jam pasien akan menunjukkan: 1. Kaji kebutuhan pasien yang
1. Perawatan diri : mandi memerlukan bantuan
2. Perawatan diri : higiene 2. Kaji membran mukosa oral dan
Dengan kriteria hasil : kebersihan tubuh.
1. Menunjukkan kemampuan 3. Bantu pasien untuk memenuhi
mempertahankan kebersihan mulut kebutuhan kebersihan dirinya
(dengan indikator dari sangat terganggu 4. Ajarkan pasien dan keluarga
menjadi tidak terganggu) penggunaan metode alternatif untuk
2. menunjukkan kemampuan mandi dan oral higiene
mempertahankan kebersihan diri 5. Ajarkan pasien dan kelurga tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri
6. Kolaborasi terapi okupasi fisioterapi
sebagai sumber-sumber dalam
merencanakan tindakan perawatan
pasien