Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

B
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES
MILITUS DI LAPAS KELAS IIA KEROBOKAN

OLEH :
NI MADE SUSANTI, Amd.Kep

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN


HUKUM DAN HAM BALI
2022
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Tn. B DENGAN DIABETES MILITUS
PADA TANGGAL 2-4 OKTOBER 2022
DI LAPAS KELAS IIA KEROBOKAN

Nama Mahasiswa : Ni Made Susanti


NIM :-
Ruang : Lapas Kelas IIA Kerobokan
Tanggal Pengkajian : 2 Oktober 2022 Pukul : 09.00 wita
Tanggal Praktik : 2 Oktober 2022
Paraf :

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Klien
Nama klien : Tn. B
No. Rekam Medis : 303212
Tempat/ tanggal lahir : Denpasar, 12-06-1956
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Banjarangkan
Tgl. Masuk : 3 Oktober 2022
Diagnosa medis : Diabetes Militus
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. W
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Banjarangkan

2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri pada bagian sendi.

3. GENOGRAM

KETERANGAN:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

: Meninggal

4. RIWAYAT KESEHATAN
Pasien mengatakan lima tahun yang lalu baru terdiagnosa diabetes melitus tipe 2. Paisen
mengatakan gejala atau keluhan awal saat terdiagnosa diabetes melitus adalah pasien selalu
merasa lemas dan cepat terasa lelah saat melakukan aktivitas berkebun di beranggang. Biasanya
pasien pergi pukul 09.00 pagi sampai 12.00 siang, tetapi saat itu baru pukul 10.00 pasien sudah
merasa lelah dan lemas. Pasien juga mengatakan kakinya selalu merasa kesemutan, dan lebih
cepat merasa lapar. Pasien mengatakan lebih sering buang air kecil dan merasa berat badannya
menurun. Pada siang hari pasien memeriksakan kondisinya ke Klinik Lapas, dokter meminta
pasien untuk puasa dari pukul 10.00 malam sampai pukul 08.00 besok pagi. Keesokannya
harinya pasien pergi ke klinik untuk mengecek gula darah puasa sesuai anjuran yang disarankan
oleh dokter, dan ternyata hasil gula darah puasa pasien saat itu 248 mg/dL, kemudian Dokter
menyuruh pasien untuk makan terlebih dahulu, setelah itu 2 jam kemudian pasien diminta
kembali untuk mengecek ulang gula darahnya. Pasien mengatakan 2 jam setelah makan, pasien
kembali ke klinik untuk mengecek ulang gula darah dan hasil gula darah pasien 2 jam setelah
makan saat itu adalah 368 mg/dL. Semenjak saat itulah pasien di diagnosa diabetes melitus tipe
2, dan disarankan untuk mengonsumsi obat gula metformin 2x500 mg.
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan kedua orang tuanya telah meninggal sejak pasien masih kecil dan pasien
tidak mengetahui penyebab kedua orang tuanya meninggal karena pasien tidak pernah
menanyakannya. Pasien adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Pasien mengatakan tidak
mengetahui apakah dikeluarganya ada yang menderita penyakit yang sama seperti pasien yaitu
diabetes melitus.

6. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP

Klien mengatakan tinggal dirumah tipe permanen 6 kamar, penerangan yang cukup, lingkungan
yang bersih, tinggal dengan anak dan cucunya, dengan luas tanah 4 are.

7. RIWAYAT REKREASI

Klien mengatakan ada rekreasi dengan jalan-jalan di sekitar lapangan lapas Kerobokan

8. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN

Klien mengatakan sering berobat ke klinik lapas Kerobokan .

9. DESKRIPSI HARI KHUSUS

Klien mengatakan menganut Agama Hindu, biasanya klien berdoa di padmasana lapas setiap
hari dan saat hari besar keagamaan.

10. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

Pasien mengatakan lima tahun yang lalu baru terdiagnosa diabetes melitus tipe 2. Paisen
mengatakan gejala atau keluhan awal saat terdiagnosa diabetes melitus adalah pasien selalu
merasa lemas dan cepat terasa lelah saat melakukan aktivitas bertani disawah. tetapi klien
hanya menggunakan obat tradisional seperti boreh tetapi tidak kunjung sembuh.
11. TINJAUAN SISTEM

a. Keadaan umum:

- Keadaan umum klien baik

b. Kesadaran:

- Compos mentis

c. TTV:

- Suhu : 37oC

- Nadi : 90 x/menit

- Respirasi : 20 x/menit

- Tekanan darah : 120/80 mmHg

d. IMT:

- Berat badan : 55 kg

- Tinggi badan : 156 cm

- IMT : 22,57 (Normal)

e. Integumen

S : klien mengatakan kulitnya kering, keriput dan ada kemerahan pada kulit lutut .

O : kulit klien tampak kering dan kasar, terdapat kemerahan pada lutut klien

I : warna kulit klien sawo mateng, tidak ada lesi, terdapat kulit bergelambir, tampak
keriput kulit klien terlihat kering.

P : tekstur kulit kasar, tidak elastis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
f. Kepala

S : klien mengatkan kepalanya tidak ada luka

O : klien tampak tenang

I : bentuk kepala pasien messocephal, warna rambut hitam diselingi uban. Distribusi rambut
merata, kepala tampak bersih, tidak ada lesi, tidak ada kutu.

P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembengkan, tidak ada
perdarahan
g. Mata
S : klien mengatakan matanya mulai kabur tidak dapat melihat benda jauh.

O : klien tampak tenang

I : klien menggunakan kaca mata, bentuk bola mata bulat, konjungtiva berwana merah
muda, sclera ankterik, kornea berwarna hitam, gerakan bola mata simetris.

P : tidak ada nyeri tekan.

h. Telinga
S : klien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran.

O : klien tampak mendengar arahan dari perawat.

I : bentuk dan ukuran daun telinga simetris kanan dan kiri, warna telinga merata dengan
wajah, tidak ada lesi, tidak ada penumpukan serumen.

P : tidak ada nyeri tekan pada kartilago, tidak ada benjolan.

i. Hidung dan Sinus


S : klien mengatakan tidak ada gangguan pada hidung

O : klien tampak tenang

I : bentuk tulang hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada luka, distribusi rambut hidung
normal, warna hidung sama dengan area kulit wajah, tidak ada secret dan pendarahan.

P : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.

j. Mulut dan tenggorokan


S : klien mengatakan tidak ada ganggguan menelan

O : klien tampak koperatif

I : bentuk bibir klien normal, warna bibir klien merah muda disertai kecoklatan, tidak
terdapat lesi, tidak ada massa, membrane mukosa bibir sedikit kering, warna gigi
putih kekuningan, tidak ada peradangan di tongsil dan faring.
P : tidak ada nyeri tekan pada daerah pipi kanan dan kiri, langit-langit dan di lidah.

k. Leher
S : klien mengatakan tidak ada gangguan pada leher

O : klien tampak tenang

I : bentuk leher simetris, warna kulit leher sawo matang, tidak ada pembengkaan kelenjar
tiroid, tidak tampak parut, tidak ada massa.

P : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, pada saat menelan terasa pergerakan, tidak ada
nyeri tekan.

l. Payudara
S : klien mengatakan tidak ada ganguan pada payudara.

O : klien tampak memegang payudaranya.

I :bentuk payudara kanan dan kiri simetris, warna kulit merata, tidak ada lesi.

P : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan di daerah payudara.

m. Pernapasan
S : klien mengatakan tidak ada gangguan pada system pernafasan.

O : klien tampak koperatif

I : bentuk thorax kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada nafas cuping
hidung, tidak ada jejas.

P : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa


P : suara paru resonan
A: suara nafas klien terdengar vesikuler pada kedua lapang paru

n. Kardiovaskuler
S : klien mengatakan mengatakan bahwa tidak ada gangguan pada jantung.
O : klien tampak tenang.
I : ictus cordis sama sekali tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di ICS 5 mid klavikularis yang terletak digaris sinistra.
P : batas jantung kiri atas klien terletak di ICS 2 parasternal line sinistra terdengar suara
pekak, batas jantung kiri bawah klien terletak di ragion ictus cordis, terdengar suara sonor
di batas jantung kanan atas terletak di ICS 2 parasternal dextra, terdengar suara pekak di
batas jantung kanan terletak di ICS 3-4 parasternal line sinistra.
A: terdengar bunyi seperti “lub-dub” atau S1,S2 tidak ada bunyi lainnya yang terdengar.

o. Gastrointestinal
S : klien mengatakan BAB 1 kali sehari, dengan bau khas feses, tidak ada lendir atau darah

O : klien tampak tenang dan mau menjawab

I : warna kulit abdomen sawo matang, bentuk abdomen simetris, kulit abdomen elastis, tidak
ada lesi, umbilicus tidak menonjol.

A: terdengar bising di usus, peristaltic 20x/menit.


P : hepar tidak teraba, terdengar suara timpani, dan tidak ada nyeri tekan di seluruh
lapang abdomen.
P: tidak ada nyeri tekan.

p. Perkemihan
S : klien mengatkan BAK 5-6 kali dalam sehari dengan warna kencing kuning dan bau
kencing khas.

O : klien tampak koperatif.

I : klien tidak menggunakan alat bantu berkemih

P: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada benjol.


q. Muskuloskeletal
S : klien mengatakan nyeri pada sendi lutut dan tampak kemerahan dibagian lutut kaki

O : klien tampak meringis

I : terdapat warna kemerahan pada lutut pasien, bengkak pada lutut, tidak ada lesi dan
bekas luka

P : terdapat nyeri tekan pada lutut, dan terdapat bengkak pada lutut.

r. Sistem saraf pusat


S : klien mengatakan tidak ada gangguan di saraf pusat

O : klien tampak tenang

I : klien masih mampu menggerakan lidah, dapat membedakan bau, dapat membedakan rasa,
mampu menggerakan mata, mengangkat kelopak mata, klien masih mampu mengunyah
makanan, menggerakan rahang, menelan, mampu mengangkat bahu dan menolehkan
kepala dengan normal.

P : tidak ada nyeri tekan

s. Reproduksi
S : klien mengatakan tidak ada gangguan reproduksi, klien mengatakan sudah menopause

O : klien tampak koperatif

I : jenis kelamin klien perempuan, tidak ada lesi, tidak menggunakan alat bantu reprodusi

P : tidak ada nyeri tekan didak ada benjolan.

12. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


a. Psikososial
Klien mengatakan hubungan dengan keluarganya sangat baik, klien sering berkumpul dan
bercerita dengan cucunya. Klien selain hubungan baik dengan keluarganya, klien juga suka
bergaul dengan tetangga dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar rumah klien.

b. Identifikasi masalah emosional


Pertanyaan tahap 1
 Apakah klien mengalami kesulitan tidur? Ya
 Apakah klien sering merasa gelisah? Ya
 Apakah klien sering merasa murung dan menangis sendiri? Tidak
 Apakah klien sering was-was dan khawatir? Ya
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ya”
Pernyataan tahap 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Ya
 Ada atau banyak pikiran? Ya
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain? Tidak
 Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter? Tidak
 Cenderung mengurung diri? Tidak
Bila lebih dari atau sama 1 jawaban “ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+) / NEGATIF (-)
Kesimpulan :
Dari identifikasi masalah emosional diatas maka Tn. B mengalami susah tidur,merasa
gelisah, merasa was-was dan khawatir, keluhan 3 bulan, banyak pikiran.

c. Spiritual

Klien mengatakan beragama hindu , klien percaya adanya ida sang hyang widhi wasa, ketika
hari raya klien akan pergi ke pura untuk melakukan persembhyangan bersama dengan
keluarga, klien sering melakukan sembahyang 2 kali sehari di sanggah, jika klien merasa
banyak pikiran klien akan mendengarkan gayatri mantra agar rasa ketakutannya hilang.
13. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
Modifikasi Indeks Barthel

Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan Frekuensi: 3 kali
5 10 Jumlah: 1 porsi
Jenis: nasi, daging,
sayur, tahu, tempe
2 Minum Frekuensi: 8 gelas
5 10 Jumlah:1600 cc
Jenis:air mineral dan kopi
3 Berpindah dari kursi roda ke Klien tidak menggunakan
5 10 kursi roda tetapi jika
tempat tidur/ sebaliknya
beraktifitas dibantu oleh
keluarga
4 Personal toilet (cuci muka, Frekuensi:2 kali
menyisir rambut, menggosok 0 5
gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci Klien dibantu oleh keluarga
ketika ingin ke toilet.
pakaian, menyeka tubuh, 5 15
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi: 2 kali
7 Jalan di permukaan datar 0 5 Klien masih bisa berjalan
tetapi dibantu oleh keluarga
8 Naik turun tangga 5 10 Klien dibantu oleh anak
dikarenakan lutut kaki klien
merasa nyeri
9 Menggunakan pakaian 5 10 Klien masih bisa
menggunakan pakaian
sendiri
10 Kontrol bowel (BAB) Frekuensi: 1 kali
5 10
Konsistensi: lembek,
berwarna kecoklatan, tidak
ada lender dan perdarahan
11 Kontrol bladder (BAK) Frekuensi: 6 kali
5 10
Warna: kuning
12 Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi: 1 kali seminggu
Jenis: senam lansia
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu Frekuensi: 1 kali seminggu
5 10
Luang Jenis: berlibur dengan anak

Keterangan :
130 : mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
≤ 60 : Ketergantungan total
Kesimpulan:
Dari indentifikasi Indeks Barthel klien memiliki nilai 95 yang berarti ketergantungan sebagian.

14. PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK


Mini Mental Status Examination (MMSE)
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maks Klien
1 ORIENTASI 5 5 Menyebutkan dengan benar:
a. Tahun : 2020
b. Musim : Hujan
c. Bulan : Desember
d. Tanggal : 8
e. Hari : Selasa
2 ORIENTASI 5 5 Dimana kita sekarang?
a. Negara : Indonesia
b. Provinsi : Bali
c. Kota : Klungkung
d. Tempat Sekarang: rutan
e. Nama Tempat : rutan klungkung
3 REGISTRASI 3 3 Pemeriksa menyebutkan 3 objek yang
berbeda kelompoknya selang 1 detik
(misal apel, uang, meja), kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)
a. Objek : Dompet
b. Objek : Tas
c. Objek : Buku
4 ATENSI DAN 5 2 Minta klien untuk memulai dari angka 100
KALKULASI kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali
a. 93 : Benar
b. 86 : Benar
c. 79 : Salah
d. 72 : Salah
e. 65 : Salah
5 MENGINGAT 3 2 Minta klien untuk mengulangi ketiga objek
pada nomor 2 (registrasi) tadi, bila benar 1
poin untuk 1 objek
a. Dompet : Benar
b. Pulpen : Salah
c. Tas : Benar
6 BAHASA 2 2 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien (misal jam
tangan atau pensil)
Botol Minum : Benar

1 0 Minta kepada klien untuk mengulangi kata


berikut “tanpa kalau dan atau tetapi”

3 3 Minta klien untuk mengikuti perintah


berikut yang terdiri dari 3 langkah : “ambil
kertas ditangan anda, lipat dua dan letakkan
di lantai”
a. Ambil kertas : Bisa
b. Lipat dua : Bisa
c. Letakkan di lantai : Bisa

1 Minta klien membaca dan melakukan yang


1
dibacanya:
“Pejamkanlah mata anda”

1 Minta klien untuk menulis satu kalimat


1
secara spontan
“Buku”
1 0 Minta klien menyalin gambar

Nilai Total 24

Interpretasi hasil :
0-10 : fungsi kognitif global buruk
11-20 : fungsi kognitif global sedang
21-30 : fungsi kognitif global masih relative baik
Kesimpulan:
Dari identifikasi pengkajian Mini Mental Status Examination (MMSE) klien mendapatkan nilai
24 yang berarti fungsi kognitif global masih relative baik.

c. Status Psikologis (skala depresi pada lansia)


Pilih jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan dalam seminggu terakhir
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Pada dasarnya puaskah anda dengan hidup 0
YA TIDAK*
anda saat ini?
2 Apakah anda membatalkan banyak dari 1
rencana kegiatan/minat anda? YA* TIDAK
3 Apakah anda merasa hidup anda ini hampa? YA* TIDAK 0
4 Seringkah anda merasa kebosanan? YA* TIDAK 1
5 Apakah anda memiliki suatu harapan dimasa 0
YA TIDAK*
depan?
6 Apakah anda terganggu dengan memikirkan 1
YA* TIDAK
kesulitan anda tanpa jalan keluar?
7 Apakah anda sering kali merasa bersemangat? YA TIDAK* 0
8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal 1
YA* TIDAK
buruk bakal menimpa anda?
9 Apakah anda sering kali merasa gembira? YA TIDAK* 0
10 Apakah anda sering kali merasa tak 1
YA* TIDAK
terbantukan?
11 Apakah anda sering kali merasa gelisah dan 1
YA* TIDAK
resah?
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah 1
daripada keluar rumah dan melakukan sesuatu YA* TIDAK
hal baru?
13 Apakah anda sering kali mengkhawatirkan 1
YA* TIDAK
masa depan anda?
14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya 1
YA* TIDAK
ingat anda?
15 Apakah anda berpikir/ bersyukur masih hidup 0
saat ini? YA TIDAK*
16 Apakah anda sering kali merasa sedih dan 0
YA* TIDAK
putus asa?
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? YA* TIDAK 1
18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu 0
YA* TIDAK
anda?
19 Apakah menurut anda kehidupan ini penuh 0
YA TIDAK*
tantangan yang menyenangkan?
20 Apakah anda merasa kesulitan untuk 0
YA* TIDAK
mengawali suatu kegiatan tertentu
21 Apakah anda merasa diri anda penuh energi? YA TIDAK* 1
22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi 1
YA* TIDAK
tanpa harapan?
23 Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih 0
baik dari anda? YA* TIDAK
24 Apakah anda seringkali merasa marah hanya 1
YA* TIDAK
karena alasan sepele?
25 Apakah anda sering merasakan bagaikan 1
menangis? YA* TIDAK
26 Apakah anda kesulitan berkonsentrasi? YA* TIDAK 1
27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan 0
YA TIDAK*
menyenangkan?
28 Apakah anda lebih suka menghindari 0
YA* TIDAK
acara/sosialisasi?
29 Apakah mudah bagi anda dalam mengambil 1
YA TIDAK*
suatu keputusan?
30 Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana 1
YA TIDAK*
biasanya?
TOTAL 17
*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 poin
Interpretasi hasil:
0-9 : normal
10-19 : depresi ringan
20-30 : depresi berat
Kesimpulan:
Dari hasil indentifikasi pengkajian Status Psikologis (skala depresi pada lansia) klien
memperoleh nilai 17 yang berarti depresi ringan
15. Pemeriksaan Laboratorium/Lainnya

- Pemeriksaan GDS : 298 mg/dL


16. Terapi Medis
No Nama Obat Frekuensi x Fungsi Cara
Dosis
1 Metformin 2x500 mg Untuk menurunkan Pemberian
kadar gula darah pada melalui oral
penderita diabetes
tipe 2
ANALISA DATA
Nama : Tn. B Ruang : Lapas Kelas IIA Kerobokan
Usia : 64 tahun Tanggal : 3 Oktober 2022

NO DATA INTERPRETASI MASALAH


(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (PROBLEM)
1. DS : Proses Kelelahan/keletihan
1. Pasien mengatakan dari lima menua/kemunduran
tahun yang saat ia
terdiagnosa diabetes melitus, Fungsi pengecap
pasien mengeluh cepat menurun
merasa lelah saat
beraktivitas. Konsumsi gula berlebih
2. Pasien mengatakan dulu
sebelum sakit ia selalu ikut Hiperglikemia (DM)
bertani bersama suaminya
dari pukul 07.00 sampai
Glukosa intra sel menurun
dengan 11.00, tetapi
sekarang ia mulai jarang
bisa ikut membantu Proses pembuatan

suaminya di sawah karena ATP/energi terganggu

merasa kondisinya yang


cepat merasa lelah dan Kelelahan/keletihan
lemas.
DO :
Pasien tampak lemas dan hanya
duduk saja. RR : 20x/mnt
TD : 120/80 mmHg
S : 370C
Nadi : 90 x/mnt
GDS : 298 mg/dL

2. DS : Proses Risiko Cedera


1. Pasien mengatakan fungsi menua/kemunduran
penglihatannya sudah
berkurang, ia merasa
Fungsi pengecap
penglihatannya sudah mulai menurun
kabur, tidak mampu lagi
melihat jarak jauh dengan Konsumsi gula berlebih
jelas dan tampak seperti
berbayang. Hiperglikemi (DM)
2. Pasien mengeluh kakinya
terasa kesemutan tetapi tidak Komplikasi vaskuler
mati rasa.
3. Pasien mengatakan saat ia Retinopati dibetik
membantu suaminya disawah
ia tidak menggunakan alas
Risiko Cedera
kaki
DO :
1. Pasien tampak memenuhi
kebutuhan sehari-harinya
dengan tertatih dan
memegang dinding sekitar.
2. Pada telapak kaki pasien
tampak kulitnya yang pecah-
pecah dan mulai mengelupas
RR : 20x/mnt
TD : 120/80 mmHg
S : 370C
Nadi : 90 x/mnt
GDS : 298 mg/dL
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
Nama : Tn. B Ruang : Klinik Lapas
Usia : 64 tahun Tanggal : 3 Oktober 2022
Tanggal
No Tanggal/Jam Diagona Keperawatan Paraf
Teratasi

1 3 Oktober 2022 Kelelahan/keletihan berhubungan dengan kondisi 3 oktober Susanti


(12.00) wita fisiologis yang menurun yang ditandai dengan pasien
2022
mengatakan dari lima tahun yang saat ia terdiagnosa
diabetes melitus, pasien mengeluh cepat merasa lelah
saat beraktivitas. Pasien mengatakan dulu sebelum
sakit ia selalu ikut berkebun dari pukul 09.00 sampai
dengan 12.00, tetapi sekarang ia mulai jarang bisa
ikut membantu karena merasa kondisinya yang cepat
merasa lelah dan lemas. Pasien tampak lemas dan
hanya duduk saja. RR : 18x/mnt, TD : 120/80 mmHg,
S : 36,50C, Nadi : 72 x/mnt, GDS : 298 mg/dL.
2 3 Oktober 2022 Risiko cedera berhubungan dengan fungsi penglihatan 3 Oktober Susanti
(13.00) wita yang berkurang ditandai dengan pasien mengatakan 2022
fungsi penglihatannya sudah berkurang, ia merasa
penglihatannya sudah mulai kabur, tidak mampu lagi
melihat jarak jauh dengan jelas dan tampak seperti
berbayang, pasien mengeluh kakinya terasa
kesemutan tetapi tidak mati rasa. Pada telapak kaki
pasien tampak kulitnya yang pecah-pecah dan mulai
mengelupas. RR : 18x/mnt, TD : 120/80 mmHg, S :
36,50C, Nadi : 72 x/mnt, GDS : 298 mg/dL.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. B Ruang : Lapas Kelas IIA
Kerobokan
Usia : 64 tahun Tanggal : 3 Oktober 2022
Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi Rasional

1. Kelelahan/keletihan Setelah di berikan asuhan Edukasi Aktivitas/Istirahat 1. Informasi yang tepat dapat
berhubungan dengan keperawatan selama 3 hari, 1. Identifikasi kesiapan dan memberikan motivasi untuk
kondisi fisiologis yang setiap pertemuannya 1x60 kemampuan dalam menerima meningkatkan tingkat aktivitas
menurun
menit, diharapkan masalah informasi. meskipun klien sangat lemah.
kelelahan/keletihan pasien 2. Identifikasi aktivitas yang 2. Dengan mengetahui penyebab
dapat menurun, dengan kriteria dapat menimbulkan keletihan, dapat menyusun jadwal
hasil : kelelahan/keletihan. aktivitas.
1. Verbalisasi kepulihan 3. Jadwalkan pemberian 3. Pendidikan kesehatan dapat
tenaga cukup meningkat pendidikan kesehatan sesuai memberikan motivasi untuk
2. Kemampuan melakukan kesepakatan bersama klien meningkatkan tingkat aktivitas
aktivitas rutin cukup dan salah satu anggota meskipun klien sangat lemah.
meningkat keluarga. 4. Menggali antusias pasien dan
3. Verbalisasi lelah dan lesu 4. Berikan kesempatan kepada keluarga dalam menerima informasi
cukup menurun dan pendidikan
pasien dan keluarga untuk
4. Gelisah menurun Bertanya 5. kesehatan yang diberikan.
5. Frekuensi nafas cukup 5. Jelaskan pentingnya Aktivitas fisik/olahraga secara rutin
menurun melakukan aktivitas dapat meingkatkan kemampuan
fisik /olahraga secara
6. Pola istirahat membaik 6. rutin.
tulang, otot, dan peredaran darah
sehingga dapat meminimalkan rasa
Anjurkan dan bantu klien serta
lelah yang berlebih.
keluarga dalam menyusun
Aktivitas yang sudah terjadwal dan
jadwal aktivitas dan istirahat 6.
istirahat yang maksimal dapat
yang maksimal.
mencegah kelelahan/keletihan yang
Ajarkan cara mengidentifikasi
7.
berlebih.
kebutuhan istirahat (mis.
Meningkatkan kebutuhan istirahat
kelelahan, sesak nafas saat
7. klien untuk mencegah
beraktivitas).
kelelahan/keletihan.
Ukur/pantau nadi, frekuensi
Mengindikasikan tingkat aktivitas
nafas, dan tekanan darah
yang dapat ditoleransi secara
8. sebelum dan sesudah 8.
fisiologis.
melakukan aktivitas.

26
2. Risiko cedera Setelah di berikan asuhan Manajemen 1. Mengidentifikasi kebutuhan
berhubungan keperawatan selama 5 hari, Keselamatan Lingkungan keselamatan pasien dapat
dengan fungsi
penglihatan yang berkurang setiap pertemuannya 1x60 1. Identifikasi kebutuhan mempermudah dalam menentukan
menit, diharapkan risiko keselamatan klien (mis. intervensi.
cedera yang dapat terjadi pada kondisi fisik, fungsi kognitif, 2. Menghindarkan klien dari
pasien menurun, dengan dan riwayat perilaku). kemungkinan bahaya yang dapat
kriteria hasil : 2. Hilangkan bahaya membuatnya cedera.
1. Toleransi aktivitas yang keselamatan lingkungan Lansia sudah mengalami penurunan
3.
dapat dilakukan pasien (mis. fisik, kimia, biologi). dalam fisik, sehingga dalam
meningkat melakukan aktivitas sehari diperlukan
3. Anjurkan keluarga untuk
2. Pemeliharaan bantuan dari orang lainsesuai dengan
membantu klien dalam
lingkungan rumah yang dapat ditoleransi.
melakukan aktivitas
meningkat Menganjurkan klien menggunakan
seharihari.
alas kaki dan memberi informasi
3. Terjadinya 4. Anjurkan klien untuk tentang komplikasi gangren yang
luka/lecet menurun menggunakan alas kaki saat 4. dapat terjadi pada penderita diabetes
melakukan segala aktivitas melitus dapat mencegah terjadinya
dan berikan informasi kepada cedera luka pada kaki.
klien komplikasi

27
gangren yang dapat terjadi 5. Memberikan informasi kepada klien,
pada penderita diabetes 6. sehingga pasien dapat menghindari

melitus jika kakinya terluka. hal-hal yang dapat memperburuk


kondisinya.
5. Berikan informasi
Senam kaki diabetik dapat
mengenai hal-hal yang perlu
memperbaiki sirkulasi darah dan
dikontrol dan harus dilakukan meningkatkan otot betis dan paha.
terutama pada hal jika
penglihatan klien semakin
memburuk dan kakinya mulai
mati rasa.

6. Ajarkan senam kaki


diabetik kepada klien.

28
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. B Ruang : Lapas Kelas IIA
Kerobokan
Usia : 64 tahun Tanggal : 3-4 Oktober 2022

No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi TTD


1. 3 Oktober 2022 1.Menanyakan dan meminta DS :
konfirmasi atas kesiapan pasien dan
Pukul 16.00 Wita 1. Pasien mengatakan siap menerima informasi yang akan
anggota keluarga untuk menerima
informasi yang akan diberikan diberikan oleh perawat.
perawat 2. Anggota keluarga pasien (suami dan menantu) juga
mengatakan siap dan mau menerima informasi yang
akan diberikan oleh perawat.
DO :
1. Pasien dan keluarga tampak antusias dan siap untuk
menerima informasi yang akan diberikan oleh perawat.

29
3 Oktober 2022 1.Mengidentifikasi aktivitas yang dapat DS :
menimbulkan kelelahan dan yang
Pukul 16.10 Wita 1. Pasien mengatakan semenjak terdiagnosa diabetes
bisa menyebabkan klien cedera.
melitus ia merasa cepat lelah dan lemas saat beraktivitas
terutama ketika pasien membantu suaminya di sawah.
2. Pasien mengatakan sudah jarang ikut bertani ke sawah
bersama suaminya, hanya saja sesekali ia

ikut ke sawah karena merasa bosan di rumah. Pasien


juga mengatakan saat bertani di sawah, ia tidak
menggunakan alas kaki.
3. Pasien mengatakan aktivitas lain yang dilakukan pasien
adalah mejaitan saat menantunya ada dirumah untuk
dijual.
DO :
1. Pasien tampak duduk dan menjelaskan mengenai
kondisi yang dirasakannya.
2. Keadaan lingkungan rumah pasien cukup bersih.
Terdapat 3 undagan/tangga pada teras rumah menuju
halaman.
3. Dihalaman rumah pasien tampak terdapat beberapa pot
besar yang sedikit menghalangi jalan menuju dapur dan
kamar mandi.

30
3 Oktober 2022 1.Mengajarkan pasien untuk DS :
Pukul 16.30 Wita mengidentifikasi kebutuhan istirahat. 1.Suami pasien mengatakan saat istrinya ikut membantunya
2.Menganjurkan dan membantu disawah, ketika istrinya sudah terlihat lelah dan lemas, ia
akan meminta istrinya selesai

klien serta keluarga dalam menyusun bekerja dan beristirahat digubug sembari menunggu
jadwal aktivitas dan istirahat yang suaminya menyelesaikan pekerjaannya.
maksimal.
2.Menantu pasien mengatakan akan mulai mengingatkan
pasien untuk lebih memperhatikan kondisinya saat merasa
lelah, ia mengatakan akan mulai meminta pasien untuk
selalu dapat beristirahat tidur siang.

3 Oktober 2022 1.Membuat janji dengan pasien dan Pasien dan keluarga sepakat akan mengikuti pendidikan
keluarga untuk memberikan kesehatan yang diberikan oleh perawat pada keesokan
Pukul 17.00 Wita
pendidikan kesehatan dan informasi harinya yaitu pada hari Minggu, 8 Maret 2020 pukul 16.00
khusus seputar penyakit diabetes Wita.
melitus serta senam kaki diabetik.

31
2. 4 Oktober 2022 1.Memberikan pendidikan kesehatan DS :
Pukul 16.00 Wita tentang diabetes melitus, pentingnya
1.Pasien dan keluarga mengatakan cukup paham dan
aktivitas fisik yang teratur, serta
pentingnya menggunakan alas kaki mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan
saat melakukan aktivitas untuk oleh perawat mengenai diabetes melitus.
menghindari komplikasi gangren.
2.Anak pasien mengatakan akan mengajak ibunya untuk
rutin mengecek gula darah di Rutan Kelas IIB
Klungkungserta mengikuti kegiatan prolanis setiap
minggunya agar

2.Menganjurkan pasien untuk dapat melakukan aktivitas olahraga.


memodifikasi lingkungan untuk 3.Pasien mengatakan akan selalu ingat untuk minum obat
menghindari bahaya keselamatan gulanya walaupun saat sedang ada kegiatan di banjar atau
lingkungan (mis. fisik, kimia, di tetangga.
biologi). 4.Suami pasien mengatakan akan mengingatkan istrinya
3.Menganjurkan keluarga untuk untuk menggunakan alas kaki saat bertani di sawah.
membantu klien dalam melakukan DO :
aktivitas sehari-hari. 1.Pasien dan keluarga tampak antusias mendengarkan saat
4.Memberi kesempatan keluarga untuk perawat memberikan pendidikan kesehatan.
bertanya hal yang kurang paham dan
2.Menantu pasien bertanya komplikasi apa saja yang dapat
kurang dimengerti.
terjadi jika tidak rutin minum obat.

32
3. 4 Oktober 2022 1.Mengajarkan pasien dan keluarga 1.Pasien dan keluarga tampak antusias menyaksikan
Pukul 16.40 Wita senam kaki diabetik. perawat mengajarkan senam kaki diabetik kepada NY.B
2.Melakukan kontrak waktu bersama dan juga keluarga tampak ikut mempraktekkannya supaya
pasien dan keluarga jika perawat diterapkan sehari-hari di rumah.
akan datang besok pagi pukul 07.00
untuk mengecek tekanan darah 2.Pasien dan keluarga sepakat dan memberikan ijin untuk
Ny.Bsebelum datang besok pagi dan ke sawah untuk

pergi ke sawah dan akan datang ke mengecek tekanan darah Tn .NS


sawah NY.Bpada pukul 09.00 untuk
mengecek ulang tekanan darah
pasien.

4. 4 Oktober 2022 1.Mengecek TTV pasien sebelum Tekanan darah : 110/80 mmHg
Pukul 07.00 Wita melakukan aktivitas bertani di sawah
Nadi : 80 x/menit
bersama suaminya.
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,5 °C

33
4 Oktober 2022 2.Mengecek TTV pasien setelah Tekanan darah : 130/90 mmHg
Pukul 09.00 Wita melakukan aktivitas bertani di sawah Nadi : 92 x/menit
bersama suaminya. Respirasi : 24 x/menit
3.Melakukan kontrak waktu bersama Suhu : 36,9 °C
pasien jika perawat akan datang Pasien sepakat dan memberi ijin untuk melakukan evaluasi
kembali ke rumah besok sore pada bersama perawat besok sore.
hari Selasa, 10 Maret
2020 pukul 16.00 untuk melakukan
evaluasi.

34
35
EVALUASI

Nama : Tn. B Ruang : Klinik Lapas


Usia : 64 tahun Tanggal : 4 Oktober 2022

No Hari/tanggal/ Diagnosa Evaluasi TTD


jam Keperawatan
1. 4 Oktober 2022 Kelelahan/keletihan S : Pasien Tn. B mengatakan
Pukul 16.00 Wita berhubungan dengan hari ini tidak ikut suaminya
kondisi fisiologis yang bertani ke sawah agar tidak
menurun yang ditandai kelelahan/keletihan, ia
dengan pasien mengatakan ingin beristirahat di rumah
dari lima tahun yang saat ia karena pada siang hari ia
terdiagnosa diabetes akan mejaitan bersama
melitus, pasien mengeluh menantunya untuk
cepat merasa lelah saat memenuhi pesanan warung
beraktivitas. Pasien didekat rumahnya. Pasien
mengatakan dulu sebelum mengatakan saat mejaitan
sakit ia selalu ikut bertani bersama menantunya tadi
bersama suaminya dari siang, ia tidak merasa lelah
pukul 07.00 sampai dengan karena sudah cukup
11.00, tetapi sekarang ia beristirahat,
mulai jarang bisa ikut Ny.Bmengatakan dapat
membantu suaminya di tidur siang dari pukul
sawah karena merasa 12.30 – 13.00 sambil
kondisinya yang cepat menunggu menantunya
merasa lelah dan lemas. pulang kerja, dan saat
Pasien tampak lemas dan bangun ia merasa cukup
hanya duduk saja. RR : bertenaga untuk
18x/mnt, TD : 120/80 beraktivitas.
mmHg, S : 36,50C, Nadi : O : Pasien Ny.Btampak
antusias saat bercerita
72 x/mnt, GDS : 298
tentang aktivitas yang ia
mg/dL.
lakukan bersama
menantunya tadi siang.
Tidak tampak raut
kegelisahan pada Ny.Bsaat
menceritakan

aktivitasnya hari ini.


Tekanan darah : 120/80
mmHg

36
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,5 °C
A : Masalah
kelelahan/keletihan pasien
teratasi, tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien
dan ingatkan kembali
keluarga untuk
mempertahankan pola
istirahat yang maksimal
untuk pasien dan membatasi
aktivitas yang dapat
menimbulkan keletihan
berlebih.
2. 4 Oktober 2. Risiko cedera S : Pasien Ny.Bmengatakan saat
2022 berhubungan dengan ikut suaminya bertani ke
Pukul 16.00 fungsi penglihatan yang sawah kemarin (Senin, 9
Wita berkurang ditandai dengan Maret 2020) ia bisa ikut
pasien mengatakan fungsi membantu suaminya
penglihatannya sudah menanam padi, tetapi pukul
berkurang, ia merasa 09.00 suaminya
penglihatannya sudah mengingatkan untuk
mulai kabur, tidak mampu berhenti bekerja dan
lagi melihat jarak jauh beristirahat digubug sambil
dengan jelas dan tampak menunggu suaminya
seperti menyelesaikan
pekerjaannya.

berbayang, pasien Sebelum berangkat bertani


mengeluh kakinya terasa pasien Ny.Bmengatakan sudah
kesemutan tetapi tidak
mati rasa, pasien meminum obatnya terlebih
mengatakan saat ia dahulu. Dan hari ini pasien
membantu suaminya
mengatakan bisa
disawah ia tidak
menggunakan alas kaki. menyelesaikan jaitan pesanan
Pada telapak kaki pasien warung tepat waktu.
tampak kulitnya yang
O : Pasien tampak melakukan
pecah-pecah dan mulai
mengelupas. RR : aktivitasnya seperti biasa
18x/mnt, TD : 130/80 dengan baik. Di halaman
mmHg, S : 36,50C, Nadi :
72 x/mnt, GDS : 298 rumah pasien kini lebih rapi,
mg/dL. kandang ayam yang
sebelumnya terdapat di depan
halaman sudah dipindahkan
oleh suaminya ke belakan

37
rumah didekat kamar mandi.
Pot-pot bunga besar yang
sebelumnya juga terdapat
dihalaman rumah juga sudah
ditata dengan baik dan rapi,
sehingga akses jalan dari teras
rumah ke dapur dan kamar
mandi dapat dilalui
Ny.Bdengan baik. Pada telapak
kaki Ny.Bmasih terdapat
pecah-pecah yang mengelupas.
A : Masalah risiko cedera pada
pasien belum teratasi, tujuan no.1
dan 2 tercapai namun tujuan

no.3 tidak tercapai.


P : Pertahankan kondisi pasien dan
lanjutkan intervensi untuk
memberikan senam kaki diabetik
secara teratur, serta ingatkan
kembali kepada Ny.Bagar selalu
menggunakan alas kaki saat
melakukan aktivitas untuk
menghindari terjadinya luka/lecet.

38

Anda mungkin juga menyukai