CBR
CBR
“Psikologi Pendidikan”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Penerbit / Thn Terbit / Jlh hal : IAIN Tulungagung / 2014 / 226 hlm
JURUSAN MATEMATIKA
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga saya masih diberi kesempatan untuk dapat
menyelesaikan critical book report ini, untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
psikologi pendidikan.
Dalam penyelesaian critical book report ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Kepada orang tua yang selalu mendoakan serta memberi dukungan dan
semangat.
2. Kepada dosen pengampu, Ibu Nani Barorah Nasution, S.Psi., M.A., P.h.D.
Saya menyadari bahwa critical book report ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharap kritik serta saran yang membangun perbaikan serta
penyempurnaan kedepannya.
Saya berharap semoga critical book report ini memberikan manfaat dan
dapat menambah wawasan bagi pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Penghantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
4.1 Kesimpulan 10
4.2 Saran 10
Daftar Pustaka 11
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
ISI BUKU
ISBN : 978-602-1090-09-1
Kota : Tulungagung
1. William Stern
Berpendapat bahwa intelegensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat
menyesuaikan diri dengan cepat dan tepatdalam suatu situasi yang baru dengan
menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya.
Meskipun demikian, dari sekian banyak definisi yang di kemukakan oleh para
ahli, secara umum dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari 3 klasifikasi;
1. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, beradaptasi dengan
situasi-situasi baru atau menghadapi situasi-situasi yang sangat beragam
2. Kemampuan untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan
3. Kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan konsep-konsep
abstrak dan menggunakan secara luas simbol-simbol dan konsep-konsep.
B. Teori-teori Intelegensi
Berikut ini teori-teori yang berkaitan dengan intelegensi, yaitu ;
1. Teori Uni Faktor
Pada tahun 1911, Welhelm Strem memperkenalkan suatu teori tentang
intelegensi yang disebut Uni faktor theory atau teori kapasitas umum.
Kapasitas umum timbul akibat pertumbuhan fisiologis ataupun akibat
belajar yang diberi dengan kode “G”
2. Teori Two Faktor
Pada tahun 1904, Charles Spearman mengajukan teori tentang intelegensi
dengan sebutan Two kind of factors theory. Spearman mengembangkan
teori intelegensi berpasarkan suatu faktor mental umum yang diberi kode
“G” serta faktor-faktor spesifik diberi kode “S” menentukan tindakan-
tindakan mental untuk mengatasi permasalahan.
3. Teori Multi Faktor
Teori ini dikembangkan oleh E.L.Thorndike dengan konsep geneal ability
atau faktor “G”. Menurut teori ini, intelegensi terdiri dari bentuk
hubungan-hubungan neural antara stimulus dan respon.
4. Teori Primari Mental Ability
Teori ini dikembangkan oleh L.I.Thurstone dengan membagi intelegensi
menjadi 5 kemampuan primer yang abstrak;
5
a. Kemampuan numerial/matematis
b. Kemampuaan Verbal, atau bahasa
c. Kemampuan abstraksi berupa visualisasi atau berpikir
d. Kemampuan untuk menghubungkan kata-kata
e. Kemampuan membuat keputusan, baik induktif maupun deduktif
5. Teori Sampling
Pada tahun 1916, Godfrey R Tomson mengajukan teori sampling yang
disempurnakan dari berbagai kemampuan sampel.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelegensi sehingga terdapat
perbadaan intelegensi seseorang dengan yang lain, yaitu;
1. Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap organ (fisik atau psikis) dapat dikatakan telah matang
jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-
masing. Kematangan hubungan erat dengan umur.
2. Minat dan Pembawaan Khas
Minat mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan dorongan
bagi perbuatan itu.
3. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode. Dengan
adanya kebebasan ini berarti bahwa minat tidak selamanya menjadi isyarat
dalam perubahan intelegensi
D. Pengukuran Intelegensi
Dalam psikologi, pengukuran intelegensi dilakukan dengan menggunakan
alat-alat psikodiagnostik atau yang dikenal dengan istilah psikotest. Hasil
pengukuran ini disebut dengan IQ (Intellegence Quotioent). Intelegensi
pada setiap anak tidak sama dan untuk mengukur perbedaan-perbedaan
dilakukan dengan tes IQ.
6
Bab V Belajar
Kita hidup di dunia tidak ada yang secara tiba-tiba menjadi pandai atau cerdas.
Untuk memperoleh pandai atau cerdas, maka diperlukan proses. Proses menuju
pandai tersebut biasa kita kenal dengan istilahbelajar. Dalam belajar kita juga harus
berpikir. Belajar dan berpikir juga tidak bisa terlepas.
A. Seputar belajar
1. Pengertian belajar
Dilihat dari sudut pandang ilmu mendidik, belajar berarti perbaikan tingkah
laku dan kecakapan-kecakapan (manusia), atau memperoleh kecakapan-
kecakapan dan tingkah laku yang baru.
2. Teori-Teori Belajar
3. Jenis-Jenis Belajar
adalah gagne yang mencatat ada delapan tipe belajar yaitu : (a) belajar isyarat
(digunakan learning), (b) belajar stimulasi respon, (c) belajar merantaikan
(Channing), (d) belajar asosiasi verbal (verbal association), (e) belajar
membedakan (discrimination), (f) belajar konsep (consept learning), (g) belajar
dalil (rule learning), (h) belajar memecahkan masalah (problem solving).
Mengenai jenis-jenis belajar yang lain adalah sebagai berikut : (a) belajar
bagian (part learning, frctioned learning), (b) belajar dengan wawasan ( learning
by insight ), (c) belajar diskriminatif (discriminatif learning), (d) belajar
global/keseluruhan (global learning), (e) belajar insidental (incidental learning),
(f) belajar instrumental (instrumental learning), (g) belajar intensional (intentional
learning), (h) belajar latin (latint learning), (i) belajar mental (mental learning), (j)
belajar produktif (produktive learning), (k) belajar verbal (verbal learning).
B. Seputar berpikir
1. Pengertian berpikir
Bab IV Motivasi
A. Pengertian Motivasi
B. Teori-Teori Motivasi
Teori-teori motivasi menurut para ahli dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
pertama, teori kebutuhan tentang motivasi. Kedua, teori humanistik. Dan ketiga,
teori behaviolistik. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa ada enam teori
motivasi, yaitu : pertama, teori kognitif. Kedua, teori hedonisting. Ketiga, teori
insting. Keempat, teori psikis alutista. Kelima, teori keseimbangan. Dan keenam,
8
teori dorongan. Dan masih banyak lagi teori-teori motivasi yang dikemukakan
para ahli.
Sedangkan fungsi motivasi menurut surdiman A.M, ada tiga yaitu yang pertama,
mendorong manusia untuk berbuat. Kedua, menentukan arah perbuatan. Dan
ketiga, menyeleksi perbuatan.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Di dalam buku ini sudah banyak menjekaskan berbagai banyak materi tentang
psikologi pendidikan dimana buku menjelaskan secara detail mulai dari seputar
psikologi yaitu mulai dari sejarahnya. Buku ini juga membahas tentang seputar
pembawaan psikologi dalam kehidupan yang terdiri dari pembawaan, keturunan dan
lingkungannya, pada pembahsan tentang isi materi tentang sangat dijelaskan dengan
mudah bagi para pendidik bagaimana cara mengetahui seorang anak dari segi dia
berperilaku. Buku ini menurut saya sangatlah bagus untuk dijadikan sumber
referensi bagi para pendidik karena dimana buku sangat menjelaskan dengan detail
mulai dari bagaimana kita melihat perilaku seorang anak dari pembawaannya dan
melihat kesehariannya dan buku ini juga menyinggung tentang bagaimana seorang
pendidik dalam memotivasi sisiwa dan memberikan contoh kepribadian yang baik,
karena dalam buku ini dijelaskan tentang kepribadian untuk para pendidik dan
sisiwa.
Buku ini juga terlihat seperti buku biasa yang bisa orang semua membacanya
dan tidak mengetahui bahwa buku ini diterbitkan untuk mempermudah para
pendidik dalam melakukan tuganya sebagai pendidik. Buku ini juga sangat banyak
membuat referensi dari buku yang menjadikan buku sangatlah kuat dalam
pembuatan buku yang berdasarkan referensi yang telah ada.
Dalam buku hanya sedikit terdapat kesalahan dan kelemahan yang di alami
buku ini menurut saya yang perlu diperbaharui oleh penulisnya seperti dalam salah
dalam pengetikan. Dan pada kelemahan yang lainnya yaitu terdapat pada sub bab
belajar yang hanya sedikit sekali mengulas tentang belajar tetapi walaupun sedikit
mengulas tentang belajar penulis tetap membuat para pembaca mudah dalam
memahami isi materi ini dan memberikan kita untuk berpikir dan mengembangkan
dari penjelasan buku ini.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari buku ini kita melihat bagaimana penulis dalam membuat mudah para
pembaca kuhusunya para pendidik dalam mempelajari dan memahmi isi buku ini
dengan melihat keseharian siswa dan juga keluarga dan lingkungannya dan faktor
dalam pergaulan dan cara berpikir siswa yang berbeda-beda.
Dari kelebihan dan kelemahan dari buku kita dapat melihat bahwasanya kita
harus dapat membuat dan menjadikan sebuah buku menjadikannya layak untuk
dipublikasikan dan sebagai salah satu sumber referensi dalam pembelajaran untuk
mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi belajar dalam mata kuliah
psikologi pendidikan.
Buku ini memiliki tampilan yang bagus dan menarik dari luar serta isi buku
yang diberikan oleh penulis sangatlah rapih dengan terstruktur dan terperinci
sehingga para pembaca dapat dengan mudah memahami topik atau materi yang
dibahas dan juga terdapat sedikit kesalahan.
4.2 Saran
Dari beberapa kelemahan buku yang diutarakan, maka alangkah baiknya
penulis memperbaharui bukunya, agar buku tersebut lebih sempurna dan lebih laik
lagi dijadikan sebagai sumber referensi dalam pembelajaran psikologi pendidikan.
Saran saya sebagai penulis dari makalah ini, saya meyadari masih banyaknya
kekurangan baik dalam penyampaiann atau format pada pembuatan makalah
Critical Book Report ini. Maka dari itu saya mengharapkan sarandan kritikan yang
dapat membangun dan memperbaiki makalah ini kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA