TINJAUAN PUSTAKA
Saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi listrik dan
terjadi perubahan pada anode, katode, dan larutan elektrolitnya. Pada anode
yang semula timbal dioksida (PbO₂)menjadi timbal sulfat (PbSO₄). Pada
katode yang semula timbale murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO₄). Pada
larutan elektrolitnya, asam sulfat (H₄SO₄) akan menjadi encer karena
terbentuk air. Pada mulanya terdapat air aki yang sudah tercampur dengan
asam sulfat dengan kepekatan 30% saja, maka asam sulfat akan mudah
terurai didalam air dan pada saat sebelum digunakan menjadi H₂SO₄ →2H+
+ SO₄² . Karena aki merupakan elemen sekunder, maka tentunya
aki juga dapat diisi kembali. Proses tersebut dikenal sebagai Setrum Aki.
Pada saat penyetruman aki, terjadi perubahan energy listrik menjadi kimia,
katode yang semula timbal sulfat (PbSO₄) menjadi timbal murni (Pb), yang
semula anode timbal sulfat menjadi timbal dioksida (PbO₂), dan larutan
yang semula encer menjadi lebih pekat.
2.5. Pengimplementasian stoikiometri pada proses pembuatan garam
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui manfaat dari
disiplin ilmu stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari maupun pemanfaatan
dalam dunia industri. makalah ini menjelaskan tentang proses pengisian aki dan
proses pembuatan garam. Kedua proses tersebut menggunakan konsep
stoikiometri. Dengan menggunakan konsep stoikiometri proses pengisian aki dan
proses pembuatan garam lebih efektif serta efisien.
Aki merupakan elemen sekunder, maka tentunya aki juga dapat diisi
kembali. Proses tersebut dikenal sebagai Setrum Aki. Pada saat penyetruman aki,
terjadi perubahan energy listrik menjadi kimia, katode yang semula timbal sulfat
(PbSO₄) menjadi timbal murni (Pb), yang semula anode timbal sulfat menjadi
timbal dioksida (PbO₂), dan larutan yang semula encer menjadi lebih pekat.
Biasanya para petani garam membuat garam dengan metode petakan selain
itu, ada juga metode lain yaitu Proses pembuatan garam dengan cara penguapan
sinar matahari disebut kristalisasi (penguapan).
3.1. Kesimpulan
Setelah melihat pemaparan materi tentang pengaplikasian disiplin
ilmu stoikiometri terhadap proses pengisian aki dan proses pembuatan
garam. Penulis mengetahui dan memahami dasar-dasar stoikiometri dari
pengertiannya hingga pengaplikasiannya dikehidupan sehari-hari maupun
dibidang industri. Dengan demikian, penulis membuat beberapa poin inti
yang isinya sebagai berikut;
1. Memahami tentang stoikiometri secara lebih detil.
2. Memahami jenis-jenis stoikiometri.
3. Memahami hukum-hukum yang terjadi dalam proses stoikiometri.
4. Memahami proses pengisian aki dengan menggunakan konsep
stoikiometri.
5. Memahami proses pembuatan garam dengan menggunakan konsep
stoikiometri.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Dengan demikian, penulis memberikan beberapa saran baik bagi pembaca
maupun penulis. Adapun poin-poin saran yang penulis buat adalah sebagai
berikut;
1. Memperbanyak literasi tentang stoikiometri secara lebih detil.
2. Memperbanyak lietrasi jenis-jenis stoikiometri.
3. Memperbanyak literasi hukum-hukum yang terjadi dalam proses
stoikiometri.
4. Memperbanyak literasi proses pengisian aki dengan menggunakan
konsep stoikiometri.
5. Memperbanyak literasi pembuatan garam dengan menggunakan konsep
stoikiometri.
DAFTAR PUSTAKA
http://arga41615110005mercubuana.blogspot.com/2015/10/stokiometri-dlm-
keseharian.html