MODUL
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL
PENULIS:
Edy Santoso
Slamet Yuswanto
2|Page
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. I
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang............................................................ 2
B. Deskripsi Singkat ……………………………………….. 2
C. Hasil Belajar ……..............………………......………… 6
D. Indikator Hasil Belajar................................................. 7
E. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan ……………. 7
F. Manfaat........................................................................ 8
G. Petunjuk Belajar........................................................... 8
3|Page
G. DesainTata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST)………….. 31
H. Latihan.......................................................................... 33
I. Rangkuman.................................................................. 33
J. Evaluasi ....................................................................... 33
K. Umpan Balik................................................................. 33
BAB VI PENUTUP............................................................................ 45
A. Rangkuman.................................................................. 45
B. Tindak Lanjut Pengembangan .................................... 46
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
4|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan demikian pada saat ini permasalahan KI tidak dapat dilepaskan dari
dunia perdagangan dan investasi. Pentingnya KI dalam pembangunan
ekonomi dan perdagangan telah memacu dimulainya era baru
pembangunan ekonomi yang berdasar ilmu pengetahuan. Secara eksplisit,
pentingnya perlindungan terhadap KI telah diatur dalam UU No.7 Tahun
1994 tentang pendirian Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade
Organization (WTO).
1
Saat ini, istilah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) telah diubah menjadi Kekayaan Intelektual (KI)
sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) No.44 Tahun 2015 Tentang Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia pada tanggal 22 April 2015. www.bphn.go.id, Diakses tanggal 28 April 2016. Dalam
penulisan ini, penulis mengganti istilah HKI dengan KI.
5|Page
Hasil karya seseorang menjadi aset yang sangat berharga bagi para
pencipta, karena melalui hak eksklusif ini mereka memiliki hak untuk
mengkomersialkan hasil ciptaannya. Maka tidak heran, kalau negara-negara
maju seperti Amerika dan Eropa memperkirakan bahwa di abad 21 ini,
mereka tidak lagi akan mengekspor barang, akan tetapi mengekspor
teknologi, ilmu pengetahuan dan desain (Sunaryati Hartono, 2006:18),
sebagai bagian dari perlindungan hak kekayaan intelektual (KI). Dengan
demikian, karya-karya KI menjadi sangat penting untuk dilindungi.
B. DESKRIPSI SINGKAT
C. Hasil Belajar
6|Page
D. Indikator Hasil Belajar
F. Manfaat
G. Petunjuk Belajar
8|Page
BAB II
Jika seorang pergi ke sebuah toko buku apakah ada kewajiban moral untuk
tidak mencuri buku yang ada di toko tersebut? Bagaimana dengan menjiplak
sebuah buku? Apakah ada perbedaan yang mendasar antara mencuri dan
menjiplak? Begitu juga, bagaimana kalau menciptakan motif batik, kemudian
motif hasil ciptaan saudara ditiru dan dicetak menggunakan mesin cetak
tanpa seijin saudara? Tentu Saudara merasa dirugikan, bukan?
Kekayaan Intelektual merupakan hak yang sifatnya eksklusif yaitu hak yang
timbul bagi hasil pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses
yang berguna untuk manusia. Dalam hal ini, Keith E. Maskus berpendapat
bahwa perbedaan atas benda berwujud dan tidak berwujud adalah terletak
pada aspek eksklusivitasnya.
Hal ini yang menimbulkan hak dan hak itu tidak lain merupakan kompensasi
atas semua upaya yang telah dikeluarkan atau dikorbankan oleh para
pemilik karya intelektual tersebut, seperti biaya, waktu dan pengorbanan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Grotius bahwa hak milik pribadi sebagai
hak eksklusif mengandung makna bahwa pemilik barang itu mempunyai hak
sedemikian rupa sehingga ia mempunyai kekuasaan untuk
mempertahankan dan menggunakannya secara eksklusif dengan tidak
memberi kemungkinan bagi orang lain untuk menuntut hak yang sama atas
barang tersebut.
KI adalah hak, dan sebagai hak dia merupakan harta atau asset berupa
benda yang tidak berwujud (intangible asset). Dengan hak yang didapat dari
otoritas publik, timbuhlah eksklusivitas atau kepemilikan sehingga si pemilik
dapat melarang pihak lain menggunakan hak tersebut tanpa ijinnya.
10 | P a g e
digunakan tidak hanya bagi benefit and advantage dari pemiliknya, tetapi
juga untuk masyarakat.
Objek yang diatur dalam KI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena
kemampuan intelektual manusia. Hak milik intelektual ini baru ada bila
kemampuan intelektual manusia itu telah membentuk sesuatu yang bisa
dilihat, didengar, dibaca, maupun digunakan secara praktis.
KI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektual. Dengan demikian, KI pada umumnya berhubungan dengan
perlindungan penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai komersial.
Dalam hal ini, KI adalah kekayaan pribadi yang dapat dimiliki dan
diperlakukan sama dengan bentuk-bentuk kekayaan lainnya.
Oleh karena itu, sudah barang tentu diperlukan suatu perlindungan hukum.
Perlindungan hukum atas kekayaan intelektual itu sangat penting bagi
pencipta dan penemu untuk melindungi hasil karyanya. Pencipta atau
penemu dapat melakukan perbuatan-perbuatan tertentu atas hak miliknya,
dan pihak lain yang mempunyai kewajiban untuk tidak melakukan
pelanggaran terhadap pemegang hak tersebut. Maka pada
perkembangannya KI telah diakui sebagai hak milik intelektual yang perlu
untuk dilindungi.
11 | P a g e
Gambar 1 :
Bagan KI Bagian Dari Kebendaan
Objek
BENDA
Benda Benda
Materiil Inmateriil
Hak Milik
Hak Absolut
Hak-hak Lainnya KI
C. LATIHAN
1. Berdasarkan pengertian umum terkait dengan KI di atas, diskusikan
dalam kelompok Saudara (5) orang, tentang perbedaan mendasar terkait
dengan asset yang tampak (tangible) dan asset yang tidak tampak
(intangible) dalam kehidupan sehari-hari. Jelaskan perbedaannya!
2. Dikaitkan dengan Hak milik, diskusikan bagaimana sebuah perusahaan
dapat mengambil manfaat KI ini dalam perdagangan. Jelaskan!.
D. RANGKUMAN
Secara umum KI adalah merupakan hak kepemilikan yang dapat dimiliki dan
diperlakukan sama dengan bentuk-bentuk kekayaan lainnya. Pada intinya,
KI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektual. Objek yang diatur dalam KI adalah karya-karya yang timbul atau
lahir karena kemampuan intelektual manusia. Dengan demikian, KI akan
12 | P a g e
selalu berhubungan dengan penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai
komersial.
E. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian umum terkait dengan KI!
2. Jelaskan perbedaan mendasar antara asset yang Nampak (tangible) dan
asset yang tidak Nampak (intangible)!
F. Umpan Balik
1. Apakah bahan modul ini tidak terlalu berat bagi peserta pelatihan?
2. Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu belajar yang cukup?
3. Apakah waktu yang digunakan cukup untuk pembelajaran bagi peserta
pelatihan?
4. Apakah materi dalam modul ini mudah dibaca dan dipahami oleh peserta
pelatihan?
13 | P a g e
BAB III
Hal ini berkenaan dengan penggunaan akal yang dimiliki secara alami oleh
manusia. Dengan kata lain, teori di atas mengakui bahwa hasil karya
seseorang baik itu yang berbentuk wujud maupun tidak wujud sebagai
14 | P a g e
kekayaan intelektual orang yang menciptakannya harus mendapatkan
pengakuan.
Lebih lanjut, John Locke, seorang filsuf Inggris terkemuka abad ke-18
berargumentasi bahwa hasil kerja keras dari para indvidu akan menambah
nilai pada sebuah produk dan memberikan kemanfaan sosial pada
umumnya. Argumentasi inilah yang kemudian menjadi titik awal dari
justifikasi utilitarian sebagaimana Bentham juga menjelaskan “The great
happiness for the greates number”. Tujuan hukum pada dasarnya adalah
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dengan pengorbanan yang begitu besar dari para pencipta (creator) atau
penemu (inventor), maka sangat tidak adilapabila hasil karya ciptanya atau
penemuannya begitu saja ditiru dan dikomersialkan oleh orang lain yang
tidak bertanggung jawab. Sementara pihak yang menggunakan tanpa hak
dengan mudah mendapat keuntungan yang lebih besar dari penciptanya
atau penemunya sendiri, karena barang hasil ilegal tersebut mampu dijual
dengan harga yang jauh di bawah harga produk asli.
Para pencipta atau peneliti akan kehilangan gairah untuk mencipta kembali
karena tidak ada insentif yang dapat membantu mengembangkan ide-ide
kreasi barunya. Maka dari itu sudah barang tentu diperlukan suatu
perlindungan hukum yang layak atas KI dimaksud.
Hak milik berdasarkan sistem civil law yang merupakan sistem hukum Eropa
Kontinental adalah mengakui adanya hak mutlak (absolut). Walaupun di
dalam hak cipta itu sendiri, bukan merupakan hak yang absolut, mengingat
adanya pembatasan-pembatasan waktu perlindungan (limited monopoly).
Locke berpendapat bahwa hak milik merupakan imbalan yang adil untuk
orang-orang yang rajin.
John Locke bereaksi atas hegenomi feodalisme yang menguasai hak milik,
yang sebenarnya bukan milik kaum feodal. Ia mengkritik sistem feodalisme
yang berlaku, dimana pada waktu itu semua akses hak milik dibatasi kepada
kaum bangsawan. KI sebagai hak yang bersifat pribadi, sehingga timbul
gagasan untuk melindunginya. Setiap karya manusia harus dihargai dan
mendapat hak, sehingga kekayaan intelektualmendapat basisnya pada hak
milikdalam arti umum, yakni hak milik sebagai hak asasi.
Ketika John Locke menulis tentang milik (property), pada saat itu mungkin
beliau belum mempunyai ide tentang arti intellectual property seperti yang
dimaksud sekarang ini. Milik yang menjadi perhatiannya adalah yang
bersifat fisik dan bukan objek non fisik. Posisi Lock adalah sangat penting
sebagai teoritikus intellectual property. Locke berhasil menunjukan adanya
determinasi kerja sebagai basis untuk sebuah teori tentang hak milik.
16 | P a g e
perlindungan atas KI adalah bahwa kekayaan intelektual tersebut tidak boleh
digunakan tanpa ijin pencipta.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Nico Kansil menjelaskan teori yang
mendasari perlindungan hukum terhadap hak milik intelektual, yaitu:
17 | P a g e
Dari paparan teori-teori tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 2
(dua) alasan yang mendasar tentang perlu diberikannya perlindungan KI
adalah yaitu alasan yang bersifat non eknomis dan bersifat ekonomis. Non
eknomis akan memacu mereka untuk kreatif dan ekonomis akan
memberikan keuntungan secara materiil atas karya-karyanya.
18 | P a g e
B. Aspek Monopoli
Sistim KI ini merupakan hak privat (private rights) yang merupakan ciri khas
KI. Seseorang dapat dengan bebas untuk mengajukan permohonan untuk
mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak. Hak eksklusif yang diberikan
Negara kepada individu pelaku KI (inventor, pencipta, pendesain dan
sebagainya) tiada lain dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya
kreativitasnya.
Penghargaan ini bertujuan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih
lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistim KI tersebut
kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar. Keuntungan
lain sitem KI dapat menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik
atas segala bentuk kreativitas manusia, sehingga kemungkinan
dihasilkannya teknologi atau hasil karya lainnya yang sama dapat dihindari.
19 | P a g e
D. Pengalihan Hak
Gambar 2
Bagan Hak Kekayaan Intelektual
KI
E. Latihan
1. Diskusikan dalam kelompok Saudara (5) orang, apabila Saudara
mempunyai hak kekayaan intelektual cara bagaimana yang akan Saudara
lakukan dalam pengalihak hak? Jalaskan!
20 | P a g e
2. Berikan satu contoh kasus masalah dalam sengketa KI, analisislah, cari
penyebabnya? Jalaskan!
G. Rangkuman
Saat ini dunia perdagangan menghargai hasil pengorbanan yang begitu
besar dari para pencipta (creator) atau penemu (inventor), maka sangat
tidak adil apabila hasil karya ciptanya atau penemuannya begitu saja ditiru
dan dikomersialkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.
Sementara pihak yang menggunakan tanpa hak dengan mudah mendapat
keuntungan yang lebih besar dari penciptanya atau penemunya sendiri,
karena barang hasil ilegal tersebut mampu dijual dengan harga yang jauh di
bawah harga produk asli. Dari sini, pemilik hak diakui memiliki hak eklusif,
yang dapat mengalihkan haknya seperti hak milik pada umumnya. Selain
dari itu, pemilik hak mempunyai hak monopoli yang terbatas terkait dengan
hak ekonomi atas peniptaan atau penemuannya.
H. Evaluasi
1. Sebutkan minimal 2 teori apa saja yag mendukung perlindungan KI!
2. Sebutkan pengalihak hak dalam rejim KI.
I. Umpan Balik
1. Apakah bahan modul ini tidak terlalu berat bagi peserta pelatihan?
2. Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu belajar yang cukup?
3. Apakah waktu yang digunakan cukup untuk pembelajaran bagi peserta
pelatihan?
4. Apakah materi dalam modul ini mudah dibaca dan dipahami oleh peserta
pelatihan?
21 | P a g e
BAB IV
B. HakCipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin, untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
22 | P a g e
UU yang berlaku. misalnya: buku, lagu,program komputer, pamflet dan
semua karya tulis lain. Sedangkan pencipta mempunyai arti sebagai
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,
imajinasi, kecekatan, ketrampilan, atau keahlian yang dituangkan kedalam
bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
1. Hak Eksklusif
Di dalam perlindungan hak cipta, terkandung hak eksklusif, yang terdiri dari:
a. Hak Moral
Hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat
dihilangkan atau dihapus dengan alas an apapun, walaupun hakcipta atau
hak terkait telah dialihkan.
b. Hak Ekonomi
Hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak
terkait.
Jangka waktu perlindungan hak ekonomi untuk hak cipta sepanjang hidup
pencipta ditambah 70 tahun setelah meninggalnya Pencipta. Sedangkan
yang dimiliki atau di pegang oleh Badan Hukum berlaku selama 50 (lima
puluh) tahun sejak pertama kali dilakukan Pengumuman (Pasal 58).
Atas ciptaan : buku, famlet, dan semua karya tulis lainnya; drama atau
drama musikal, tari, koreografi, segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis,
seni patung, seni pahat ;seni batik, lagu atau musik dengan atau tanpa teks,
arsitektur, ceramah, kuliah pidato, dan ciptaan sejenisnya, Alat peraga, Peta,
Terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai, serta 70 Tahun sejak
23 | P a g e
pertama kali di umumkan atas ciptaan: program komputer, sinematografi,
fotografi, database, karya hasil pengalihwujudan.
a. Suatu karya harus merupakan karya asli. Karya tersebut tidak boleh di
kopi atau direproduksi dari karya lain.
b. Bagi pencipta maupun pemegang hak cipta yang mendaftarkan
ciptaannya, dapat menjadikan surat pendaftaran ciptaannya sebagai bukti
awal di Pengadilan bila dikemudian hari timbul sengketa mengenai
ciptaan tersebut.
c. Hak Cipta dilanggar jika materi hak cipta tersebut digunakan tanpa ijin dari
pencipta yang mempunyai hak eksklusif atas ciptaannya.
4. Katagori bukan melanggar:
Secara umum, kategori bukan melanggar Hak Cipta adalah, sebagi berikut:
a. Untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta;
b. Guna keperluan pembelaan di dalam atau diluar pengadilan;
c. Ceramah utk tujuan pendidikan & ilmu pengetahuan;
d. Pertunjukan/pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta.
e. Guna keperluan tunanetra, kecuali bersifat komersial;
f. Perbanyakan ciptaan selain program komputer secara terbatas oleh
Perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan dan pendidikan & pusat
dokumentasi non komersial;
g. Perubahan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis (mis
arsitektur).
h. Salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program
komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
24 | P a g e
C. Paten
Hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya
di bidang teknologi untuk lama waktu tertentu melaksanakan sendiri
penemuannya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada orang lain
untuk melaksanakannya misalnya. klip, mesin.
Paten adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Pemegang paten adalah inventor sebagai pemilik paten atau pihak yang
menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang menerima
lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten. Untuk
memperoleh paten, inventor harus mengungkapkan seluruh rahasia
ivensinya (termasuk contoh bagaimana sebaiknya menjalankan invensi
tersebut yang tertuang dalam spesifikasi paten yang diajukan.
25 | P a g e
b. Suatu Invensi mengandung langkah inventif jika invensi tersebut bagi
seseorang yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik
merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.
c. Penilaian bahwa suatu invensi merupakan hal yang tidak dapat diduga
sebelumnya harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada
pada saat permohonan diajukan atau yang telah ada pada saat diajukan
permohonan pertama dalam hal permohonan itu diajukan dengan hak
prioritas.
2. Invensi yang tidak dapat diberi paten
26 | P a g e
d. Pemegang paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri
setempat, kepada siapapun, yang dengan sengaja dan tampa hak
melakukkan perbuatan.
e. Pemegang paten berhak menuntut orang yang dengan sengaja dan tanpa
hak, melanggar hak Pemegang Paten dengan melakukan salah satu
tindakan.
4. Kewajiban Pemegang Paten
a. Pemegang Paten wajib membayar biaya pemeliharaan yang disebut biaya
tahunan.
b. Pemegang Paten wajib melaksanakan Patennya di wilayah Negara
Republik Indonesia, kecuali apabila pelaksanaan Paten tersebut secara
ekonomi hanya layak bila di buat dengan skala regional dan ada
pengajuan permohonan tertulis dari pemegang Paten dengan disertai
alasan dan bukti-bukti yang diberikan oleh instansi yang berwenang dan
disetujui oleh Dirjen KI.
5. Jangka waktu Perlindungan PATEN:
a. 20 tahun utk Paten Biasa dan
b. 10 tahun utk Paten Sederhana
D. Merek
Merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan di gunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
27 | P a g e
b. Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/ atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa
orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang dan /atau jasa sejenisnya.
c. Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka
waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau
memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
28 | P a g e
3. Badan Usaha
b. Permohonan Merek diajukan secara tertulis yang diajukan kepada
Direktorat Jenderal KI ;
c. Lamanya proses pendaftaran hingga terbitnya sertifikat paling cepat 14
bulan sejak di terimanya berkas permohonan.
5. Beberapa Hal Tentang Merek
a. Jangka waktu perlindungan merek adl 10 tahun dari tanggal penerimaan.
Jangka waktu ini dapat diperpanjang untuk masa yang tidak ditentukan
selama 10 tahun. Namun pemilik harus mengajukan perpanjangan 12
bulan sebelum merek tersebut berakhir.
b. Merek dapat dialihkan dengan cara : pewarisan, wasiat, hibah,perjanjian,
atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleg perundang-undangan.
Pengalihan ini harus dicatatkan didlm daftar umum merek, diarsipkan oleh
kantor KI dan diumumkan dlm berita resmi merek.
c. Pemilik merek dapat memberikan lisensi kepada orang lain utk
menggunakan merek tersebut dalam perdagangan merek dan jasa.
Perjanjian lisensi harus didaftarkan dan diumumkan dalamberita resmi
merek.
6. Pembatalan Merek Terdaftar
a. Atas prakarsa Direktur Jenderal KI
b. Atas permohonan dari pemilik merek terdaftar yang bersangkutan
c. Atas putusan pengadilan berdasarkan gugatan penghapusan
d. Tidak diperpanjang jangka waktu pendaftaran mereknya.
e. Pembatalan oleh Lembaga Perundang-undangan
7. Berakhirnya Proses Hukum atas Merek
a. Tidak diperpanjang jangka waktu pendaftaran mereknya.
b. Dibatalkan atau dihapus oleh lembaga peradilan
E. Rahasia Dagang
F. Desain Industri
Suatu kreasi tentang bentuk , konfigurasi atau komposisi garis atau warna,
atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi
yang memberikan kesan ektetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi
garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dari padanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajian tangan.
30 | P a g e
Pendesain adalah seseorang atau beberapa orang yang menghasilkan desain
industri. Sedangkan hak desain industri adalah hak ekseklusif yang di berikan
oleh negara RI. kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak
lain untuk melaksanakan hak tersebut.
a. Hak Desain Industri tidak dapat di berikan apabila desain industri tersebut
bertentangan dengan perturan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku, ketertiban umum, agama, kesusilaan.
b. Yang berhak memperoleh hak desain industri adalah pendesain atau
yang menerima hak dari pendesain.
c. Jangka waktu perlindungan Hak desain Industri adalah 10 tahun.
d. Pemegang Hak Desain Industri memiliki hak ekseklusif untuk
melaksanakan hak desain industri yang dimilikinya dan untuk melarang
orang lain tanpa persetujuannyamembuat, memakai, menjual,
mengimport, mengeksport, dan atau mengedarkan barang yang diberi hak
desain industri.
2. Pengalihan Hak Desain Industri dan lisensi melalui :
a. Pewarisan ;
b. Hibah ;
c. wasiat ;
d. Perjanjian tertulis
e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oler peraturan perundang-undangan.
f. Pemberian lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian.
Suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang didalamnya terdapat
berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk
secara terpadu didalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
31 | P a g e
Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi,
yang didalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari
elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta dibentuk secara terpadu didalam sebuah semikonduktor yang
dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari
berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam satu sirkuit
terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan
pemuatan sirkuit terpadu.
a. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah : hak eksekulif yang di
berikan oleh negara RI kepada pendesain atas hasil kreasinya, untuk
waktu tertentu melaksanakan sendri, atau memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.
b. Pemegang Hak adalah: Pemegang Hak Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu, yaitu pendesain atau penerima hak pendesain yang terdaftar
dalam daftar umum desain tata letak sirkuit terpadu
c. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu di berikan untuk desain tata letak
sirkuit terpadu yang orisinil, merupakan hasil karya mandiri pendesain,
dan pada saat DTLST di buat tidak merupakan sesuatu umum bagi para
pendesain
d. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tidak dapat di berikan jika desain
tata letak sirkuit terpadu tersebut bertentang dengan Perturan
perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau
kesusilaan.
a. Pewarisan ;
32 | P a g e
b. Hibah ;
c. wasiat ;
d. Perjanjian tertulis
e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oler Peraturan Perundang-undangan.
Pemberian Lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian.
H. Latihan
I. Rangkuman
J. Evaluasi
1. Sebutkan minimal 2 (dua) jenis KI dan dasar hukumnya.
2. Apa yang dimaksud perlindungan paten, dan apa saja persyaratannya!
K. Umpan Balik
1. Apakah bahan modul ini tidak terlalu berat bagi peserta pelatihan?
2. Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu belajar yang cukup?
3. Apakah waktu yang digunakan cukup untuk pembelajaran bagi peserta
pelatihan?
4. Apakah materi dalam modul ini mudah dibaca dan dipahami oleh peserta
pelatihan?
33 | P a g e
BAB V
Pada pembelajaran ini akan disampaikan materi tugas pokok dan fungsi
Derektorat Jenderal Kekayaan Intelektual yang meliputi pengertian,
perkembangan Dirjen KI, perubahan nomenklatur dan penjelasan tugas pokok
dan fungsi Derektorat Jenderal KI .
34 | P a g e
Pada masa pemerintahan RIS Kantor Milik Perindustrian pindah ke Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 60 tahun 1948 tentang lapangan
pekerjaan, susunan, pimpinan dan tugas kewajiban Kementerian Kehakiman
yang meliputi pula Kantor Milik Perindustrian, Kantor Milik Perindustrian terdiri
atas:
Pada tahun 1969 melalui Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1969 dibentuk
Direktorat Jenderal Pembinaan Badan-badan Peradilan. Dengan dibentuknya
Direktorat Jenderal yang baru tersebut, Direktorat Jenderal Pembinaan Badan
35 | P a g e
badan Peradilan dan Perundang-undangan dipecah menjadi Direktorat
Jenderal.
2
Lihat Pasal 4 Perpres No.44 Tahun 2015
36 | P a g e
kerja sama, promosi kekayaan intelektual, serta teknologi informasi di bidang
kekayaan intelektual;
37 | P a g e
Gambar 3:
DIREKTORAT
JENDERAL
SEKRETARI
AT
2. pelaksanaan kebijakan di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak
sirkuit terpadu dan rahasia dagang, paten, merek, kerja sama dan
pengembangan serta teknologi informasi;
38 | P a g e
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan
2. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
dan RahasiaDagang;
Untuk melaksanakan tugas Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang menyelenggarakan fungsi:
3. Direktorat Paten;
Direktorat Paten mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat
Jenderal di bidang paten berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 709,
Direktorat Paten menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan Rancangan Kebijakan Teknis Di Bidang Paten;
b. Pembinaan Dan Pemberian Bimbingan Teknis Di Bidang Paten;
c. Pelaksanaan Penerimaan Permohonan Paten Dan Permohonan
Pemeriksaan Substantif, Pengadministrasian Permohonan Paten Dan
Dokumen Pemeriksaan Substantif, Publikasi Permohonan Paten, Dan
Penyiapan Bahan Pembuatan Sertifikat Pemberian Paten, Pendaftaran
Lisensi, Pengalihan Paten, Pemantauan Pemeliharaan Paten,
PenerimaanPermohonan Pelaksanaan Pembuatan Dokumen Prioritas;
d. Pelaksanaan Pemeriksaan Administratif Dan Substantif, Pengklasifikasian,
Penelusuran, Permohonan Paten Dan Pengambilan Keputusan Pemberian
Atau Penolakan Paten Dalam Bidang Keahlian Elektro/Fisika,
Mekanik/Teknologi Umum Dan Kimia/Farmasi/Biologi;
e. Pemberian Pertimbangan, Pendapat Dan Penegakan Serta Pelayanan
Hukum, Litigasi, Penyidikan Dan Administrasi Komisi Banding Paten; Dan
f. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Dan Rumah Tangga Direktorat Paten.
40 | P a g e
4. Direktorat Merek;
41 | P a g e
a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang kerja sama dan
pengembangan sistem hak kekayaan intelektual berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. penyiapan bahan koordinasi kegiatan kerja sama dengan berbagai institusi,
pelatihan teknis di bidang hak kekayaan intelektual;
c. pembinaan teknis pelayanan informasi hak kekayaan intelektual;
d. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama pengembangan sistem
hak kekayaan intelektual; dan
e. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama
dan Pengembangan.
G. Latihan
Kelompok dibagi menjadi 4 kelompok (Paten, Merek, Hak Cipta, dan Desain
Industri dan . Masing-masing kelompok membahas mekanisme pendaftaran
sesuai dengan Direktorat yang dipilih, dan mendiskusikannya.
42 | P a g e
H. Rangkuman
Tugas dan Fungsi Direktorat kekayaan intelektual memiliki sejarah panjang
dalam upaya memberikan perlindungan KI di Indonesia. Seiring dengan
perubahan nomenklatur, maka Direktorat kekayaan intelektual mengalami
banyak perubahan terkait dengan tugas dan fungsinya, seiring dengan
perkembangan dunia usaha baik di Indonesia maupun di luar negeri.
I. Evaluasi
1. Apa tugas dan fungsi Direktorat Merek dalam memberikan perlindungan
merek di Indonesia?
J. Umpan Balik
1. Apakah bahan modul ini tidak terlalu berat bagi peserta pelatihan?
2. Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu belajar yang cukup?
3. Apakah waktu yang digunakan cukup untuk pembelajaran bagi peserta
pelatihan?
4. Apakah materi dalam modul ini mudah dibaca dan dipahami oleh peserta
pelatihan?
43 | P a g e
BAB VI
PENUTUP
Secara garis besar, modul ini memberikan pengetahuan dasar terkait dengan
Kekayaan Intelektual, serta pemahaman terkait jenis-jenis perlindungan yang
yang menjadi tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Setelah selesai pembelajaran dalam modul ini diharapkan peserta mendapat
gambaran yang utuh terkait penjelasan hal-ikhwal kekayaan intelektual mulai
dari pengetahuan dasar terkait dengan KI, sampai dengan upaya perlindungan,
serta mengetahui siapa yang memiliki tugas dan fungsi dalam menjalankan
tugas tersebut.
Tentunya, dalam penulisan modul ini ini, disadari masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan sangat
bermanfaat bagi kami dalam menyempurnakan dan mengembangkan bahan
ajar ini lebih lanjut. Besar harapan kami, modul yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi bagi peserta diklat baik klasikal maupun e-learning.
A. Rangkuman
44 | P a g e
guna memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi perkembangan
ilmu pengatahuan KI di Indonesia.
B. Saran
45 | P a g e
DAFTAR PUSAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Republik Indonesia. 1994. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994
tentang Pendirian World Trade Organisation.
2. Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta.
3. Republik Indonesia. 2016. Undang-Undang Nomor 03 Tahun 2016
tentang Paten.
4. Republik Indonesia. 2016. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
tentang Merek + Indikasi Geografis.
5. Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000
tentang Rahasia Dagang.
6. Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2010
tentang Desain Industri.
7. Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000
tentang Tata LetakSirkuitTerpadu.
8. Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 1/Munas
VII/MUI/5/2005 Tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (KI)
B. Buku Referensi
47 | P a g e
Daftar Gambar
48 | P a g e
Glosarium
49 | P a g e
Kunci Jawaban
Bab II:
Aset terbagi 2 (dua), aset yang nampak (tangible) itu terkait dengan objek
yang terlihat seperti Rumah, tanah, mobil dll, sedangkan Kekayaan
Intelektual adalah aset yang tidak tampak (intangible). Ini adalah berupa
hak, untuk menikmati hasil karya-nya.
Bab III:
No. 1: Sebutkan minimal 2 teori apa saja yag mendukung perlindungan KI!
50 | P a g e
Bab IV:
No. 2: Apa yang dimaksud perlindungan paten, dan apa saja persyaratannya!
Paten adalah Hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas
hasil penemuannya di bidang teknologi
Bab V:
No. 1: Apa tugas dan fungsi Direktorat Merek dalam memberikan perlindungan
merek di Indonesia?
51 | P a g e
pemberian kode unsur konfiguratif,perpanjangan, pengalihan hak,
lisensi, pembatalan, penghapusan dan perubahan;
c. pengendalian dan pelaksanaan pemeriksaan kelengkapan persyaratan
aplikasi, pengolahan dan pendaftaran merek terkenal serta
pemeriksaan substantif;
d. pelaksanaan pendaftaran, sertifikasi, pencatatan lisensi, pengalihan
hak, perubahan namadan atau alamat, penghapusan dan pembatalan;
e. pelaksanaan pengumuman dan publikasi merek;
f. pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, penegakan,
pemantauan,pengawasan,penyidikan, litigasi dan administrasi komisi
banding; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Merek
52 | P a g e