Anda di halaman 1dari 4

STEP 7

 Smart thinking
1. Apa ciri dari smart thinker ?

2. Bagaimana cara kita menjadi smart thinker ?

3. Apa dampak positif dan negatif smart thinking bagi kehidupan sehari hari ?
Positif :
 - mengaktifkan critical thinking
- dapat menemukan ide-ide baru
- dapat mudah menyelesaikan suatu masalah
- untuk mendapatkan kesuksesan
- meningkatkan kualitas seseorang
- agar tidak mudah ditipu
(http://www.slideshare.net/juliana_seputra/islam-akal-fikir-rasional-cerdas-intelek
4. Apa itu smart thinking ?
 Seseorang yang berfikir cerdas dalam menghadapi berbagai permasalahan.
5. Apa tujuan dari smart thinking ?

 Clinical judgement (diagnosis) dan penalaran klinis (clinical reasoning)


1. Mengapa seorang dokter harus memiliki penalaran klinis dan clinical judgement yang baik dan
tepat ?
 Dalam menjalankan profesinya, dokter dituntut untuk dapat memutuskan masalah
kesehatan pasiennya serta penanganan yang tepat atas masalah tersebut, dengan
mempertimbangkan berbagai data yang diperolehnya dari pasien dan pemeriksaan
fisik yang dilakukannya. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mendapatkan suatu
pemahaman, mengevaluasi dan kemudian menyelesaikan suatu permasalahan.
Endang Lestari, Telaah Ktitis Terhadap Clinical Reasoning dalam Konteks Critical
Thinking
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan dalam penalaran klinis ?
 Mengupdate ilmu dengan mempelajari atau membaca buku-buku terbaru, lebih
meningkatkan skill-skill kedokteran, belajar menyelesaikan masalah, lebih banyak
sharing dengan expert.
(repository.usu.ac.id)
3. Apakah materi yang kita dapat dalam pembelajaran dapat berpengaruh terhadap penalaran klinis ?
 Ya. Materi tersebut berpengaruh untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan
sebagai landasan ketika seseorang menjalani profesinya.
http://www.fk.undip.ac.id/artikel-lepas/clinical-reasoning-dan-berpikir-kritis-.html
4. Bagaimana melakukan penalaran klinis dengan baik ?
 Dengan menerapkan pola penalaran klinis yang ada dibawah ini :
- Forward reasoning
- Backward reasoning/ Hypothetico-deductive reasoning
- Illness script
- Scheme Inductive Reasoning
(Kulpak dr. Dian)
5. Contoh dengan kasus dari penalaran klinis yang baik ?
 Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala sebelah.
Nyeri kepala di sebelah kanan dirasakan sejak 2 hari yang lalu, nyeri berdenyut, sedikit
berkurang apabila digunakan untuk tidur dalam kamar yang gelap dan tenang.
- Langkah 1 (MENYUSUN TANDA DAN GEJALA)
Nyeri kepala sebelah (+), berdenyut (+), faktor yang memperingan adalah tidur di kamar
gelap dan tenang.
- Langkah 2 (MENCOCOKAN DENGAN PENYAKIT YANG MEMILIKI TANDA DAN
GEJALA YANG SESUAI)
Tanda dan gejala yang dialami oleh pasien sesuai dengan penyakit migrain. Diagnosa
banding adalah tension type headache, nyeri kepala cluster.
(Buku skill lab hal 10-11)
6. Bagaimana Cara menyampaikan clinical judgement kepada pasien ?

7. Apa kerugian dalam clinical judgement yang salah pada pasien ?

 Critical thinking
1. Apa saja karakteristik yang dapat mempengaruhi cara berfikir seorang dokter ?
 Open minded, berfikir secara mandiri, sadar diri, bersemangat, jujur, sederhana, terpacu pada
pandangan, dan terbuka pada kritik (Kulpak Bu Putri R.R.)
2. Bagaimana kita dapat mengatasi jika kita sulit dalam memfokuskan pikiran dalam suatu hal ?

3. Apa sajakah langkah/tahapan crtical thinking dalam kegiatan penalaran klinis ?
 Interpretasi, analisis, evaluasi, interferensi, eksplanasi, dan self regulator (Kulpak dr. Dian)
4. Apa hambatan berfikir kritis?

1. Kurangnya pengetahuan kita tentang latar belakang informasi yang
relevan dari suatumasalah atau persoalan, sehingga untuk memutuskan suatu
penyelesaian kurang tepatdan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
2. M e n y a n g k u t   s i k a p ; p r a s a n g k a , k e b o h o n g a n , r a s i o n a l i s a s , d a n  
p e n s t e r e o t i p a n (generalisasi).
3. Menyangkut keyakinan; mitos,tahayul,agama,dan  adat istiadat.
4. P a r a d i g m a   y a n g d i a n u t ,   s e p e r t i   :
- Egosentrisme,
Manusia akan cenderung berpikir untuk dirinya sendiri ata
u   d i s e b u t sebagai egosentris. Dalam proses berpikir, egosentris
menjadi hal utama yang harus kita hindari.
- Sosiosentrisme,
Seorang berpikir lebih berpusat untuk keuntungan kelompoknya. 
I n s t i n g kelompok adalah kecenderungan untuk mengikuti pendapat
atau gagasan dari oranglain yang bersifat mayoritas, tanpa
menilai baik dan buruknya dari sebuah keputusanyang dianutnya.
Sumber :
Abrori C.

  Berpikir  kritis  dalam  profesi  dokter 

Fakultas  Kedokteran  Universitas Jember .Jember;2008 Kurniawan E.

  Pembudayaan keterampilan berpikir kritis

5. Apa solusi dari hambatan critical thinking tersebut?


 - Mengevaluasi semua bukti sebelum membuat penilaian
- Mencari tahu berdasarkan sumber daya yang ada
- Belajar mengenali dan membedakan isi bahasa yang memiliki makna emosional
- Cari bukti penelitian
- Melihat logika dalam argumen yang dikemukakan dan bagaimana para ahli lainnya juga
sering berbeda pendapat.
(Buku skill lab hal 30)
- Lebih bersosialisasi
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Aktif Dallam berorganisasi
- Rajin mencari wawasan baru
(medicaleducation.fk.ugm.ac.id)
6. Apa hubungan critical thinking – clinical judgement – clinical reasoning ?

7. Apa ciri dari critical thinker ?
 - Memahami pendapat orang lain
- Siap dalam menghadapi kemungkinan
- Fleksibel dalam mempertimbangkan alternative
- Dapat membuat kesimpulan yang logis disertai dengan bukti yang kuat
- Dapat memecahkan masalah berdasarkan analisis dan pengetahuan yang
dimilikinya
- Mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting serta merumuskan
dengan jelas dan teliti
- Memunculkan ide-ide baru yang berguna untuk melakukan tugas
- Bersifat terbuka
(repository.unand.ac.id/.../BERFIKIR_KRITIS_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf)
8. Bagaimana cara kita menjadi critical thinker ?
 Harus dapat berpikir secaraopen minded, berfikir secara mandiri, sadar diri, bersemangat,
jujur, sederhana, terpacu pada pandangan, dan terbuka pada kritik (Kulpak Bu Putri R.R.)

 Smart doctor
1. Apa ciri dari smart doctor ?

2. Apa tujuan dari smart doctor ?

3. Bagaimana cara kita untuk menjadi smart doctor ?

4. Apa dampak positif dari smart doctor ?

Anda mungkin juga menyukai