Anda di halaman 1dari 13

KEGAWATDARURATAN BEDAH ANAK

Anak-anak bukan dewasa mini :


Beberapa point perbedaan ;
 Rasio luas permukaan dg massa tubuh
 Sub cutan fat <<
 Komposisi cairan tubuh lebih besar
 Laju metabolik lebih tinggi
 Perbedaan anatomi

1. Akut Abdomen
Gejala klinis yang terbanyak ;
a. Nyeri perut à suatu gejala klinik yang timbul akibat adanya : Obstruksi,
Perforasi, Perdarahan, Lain-lain ( penekanan massa tumor, ischemia à karena
suatu proses strangulasi, trombosis,dll)
- Onset à akut/sub akut
- Terus menerus dg intensitas tinggi à ischemic pain (biasanya muncul
mendadak) à akibat proses strangulasi organ intra abdomen
- Hilang timbul sesuai peristaltik usus à nyeri kolik
- Seluruh perut dg intensitas sedang s/d tinggi

Nyeri perut bermakna bedah :


- Muntah
- Distensi abdomen
- Gangguan BAB
- Perdarahan saluran cerna
- Gejala Sistemik (panas,
Lekositosis,dll)
Nyeri perut dengan gejala sistemik
à biasanya jika sudah terjadi ifs
b. Muntah à biasanya berhubungan dengan obstruksi à
berasal dari :
- GI Tract
- Non – GI Tract (Psikologi, Uremic Syndrome, akibat terapi kemoterapi)
Warna :
- Billious (hijau) à ada kandungan empedu
- Non – Billious à 1. Bercampur makanan
2. Fecal
3. Bercampur darah
Waktu : Menentukan level obstruksi pada muntah akibat kasus obstruksi
- Setelah segera makan
- Beberapa saat
- Waktu tertentu / menetap

c. Gangguan defekasi / Kelainan Mekonium


- Mekonium terlambat (neonatus)
- Warna mekonium tidak normal (pucat, kering, berbulir, bau busuk) à
neonatus
- Feses disertai darah à perdarahan saluran cerna
- Warna feses pucat/seperti dempul
- Konsistensi feses keras, frekwensi jarang
- Diare
- Tidak bisa bab (kronik/progresif, mendadak)
(Mekonium adalah BAB yang muncul pertama kali (berwarna hijau tua lengket) à
normal mekonium keluar <24 jam à jika >24 jam disebut mekonium terlambat)
MEKONIUM NORMAL

d. Distensi abdomen (kembung) à Suatu tanda gangguan pasase usus


Gambaran klinis :
- Terbatas pada bagian atas abdomen à distensi perut pada bagian atas
umbilikus à sumbatan sal cerna atas (obstruksi setinggi duodenum, gastric
outlet obstruction)
- Menyeluruh + gambaran usus (darm contour) à sumbatan di distal ileum
terminal
- Menyeluruh disertai tanda peradangan dinding abdomen à peritonitis
- Pekak hati hilang, defans à perforasi organ berongga
Akibat :
- Ada mass (misal, tumor)
- Berisi cairan (ascites)
- Berisi udara à di dalam usus à misal akibat obstruksi
à di luar usus à akibat perforasi à mungkin sudah terjadi
peritonitis
(Distensi semakin kecil, jika obstruksi semakin proksimal begitupun sebaliknya)

Pada kasus obstruksi usus à


bisa terlihat dan teraba kontour
usus (bentukan seperti sosis)
pada awal fase : gerakan
peristaltik juga meningkat (bisa
terlihat)
e. Perdarahan Saluran Cerna à pertama kali yang dievaluasi : shock / tidak shock
à jika shock à lakukan resusitasi, rehidrasi à baru berfikir sumber perdarahan
berasal dari saluran cerna atas / bawah
o Untuk mempermudah diagnosis harus diperhatikan :
- Sumber lokasi :
1. Saluran cerna atas à duodenum (ulkus), gaster (ulkus), esophagus distal
(varises) à melena (berak hitam seperti petis), hematemesis
( Perdarahan dari saluran cerna atas bisa berwarna merah jika sangat masif
à belum sempat semuanya bercampur dengan HCL lambung )
2. Saluran cerna bawah à hematochezia (berak merah segar), current jelly
(berak merah gelap), dark red stool

- Gejala yang menyertai


- Umur penderita
- Fungsi mekanisme pembekuan darah
o Jika ragu mengidentifikasi melena, ragu berasal dari saluran cerna atas / bawah
à pasang orogastric tube à jika keluar cairan hitam berarti berasal dari saluran
cerna atas)
o Metode diagnostik perdarahan saluran cerna :
1. Endoskopi (dari saluran cerna atas)
2. Colonoscopy (dari saluran cerna bawah)
o Occult bleeding à perdarahan
Yang tidak terlihat tapi anak
Terlihat pucat / anemia
(bisa akibat kecacingan
Atau penyebab lainnya)
HAFALKAN !!!!

2. Neonatal Emergency

o Gejala Klinis dapat berupa :


- Distress napas
- Muntah billious
- Distensi abdomen
- Mekonium terlambat
- Mekonium tidak normal
o Gejala Umum
- Distres nafas
1. Pendesakan paru karena kelainan kongential à hernia diafragmatika,
eventerasio diafragma
2. Aspirasi à muntah pada kasus obstruksi, atresia esophagus
Sumber : (1) Pulmonal à hipoplasia pulmonal, aspirasi paru (umumnya
akibat TEF – atresia esophagus) ; (2) Ektrapulmonal à hernia
diafragmatika
- Muntah billous à obstruksi saluran cerna atas / setinggi duodenum (atresia
duodenum, pancreas annulare, malrotasi)
- Distensi abdomen à kasus obstruksi saluran cerna , peritonitis (NEC,
perforasi usus)
- Mekonium terlambat / tidak keluar à hirschsprung’s disease, malformasi
anorektal
- Mekonium tidak normal à pucat (atresia jejenoileal), bercampur darah
(NEC)

3.Trauma

o Kondisi unik pada penderita anak perbedaan anatomi dan fisiologi


o Ukuran dan bentuk à rentan cedera multipel
o Tulang à lebih lunak dan fleksibel (green stick fracture)
o Luas permukaan tubuh à rentan hipotermia
o Trauma Toraks
- Fraktur costa à energi besar
- Compliant chest wall
- Mobilitas mediastinum >>
- Thoracotomy à jarang
o Trauma Abdomen
- Assesment seringkali sulit
- Distensi gaster à NG/OG tube
- Distensi bladder à urinary catheter
- Diagnostik à USG, CT Scan, DPL (jarang)
- Management à sebagian besar non operative, tetapi membutuhkan observasi
ketat
- Ruptur pada lien, hepar dan ginjal pada umumnya nonoperative
management
- Duodenal hematoma
- Pancreatic injury
- Seat belt injury :
 Hollow viscous injury
 Seat belt sign
 Chance fracture
o Kondisi Anatomi dan fisiologis
a. Airway
- Ukuran kepala dan lidah lebih besar
- Ukuran epiglotis (larger u shaped)
- Larynx lebih proksimal (setinggi C3, dewasa C5-6)
- Penyempitan di cricoid
- < 6 bulan saluran nafas utama dari hidung (obligate nasal breathers)
- Trachea lebih pendek
- C –spine à SCIWORA (spinal cord injury w/o radiology abnormality)
Pada kondisi terlentang, airway anak cenderung melengkung, lidah lebih
besar, kepala anak lebih besar à sehingga upaya membebaskan jalan nafas
dengan menaruh ganjal bantal di bahu supaya hiperekstensi.
Anak rentan terhadap hipoventilasi à mudah terjadi bradikardia.
b. Breathing
- Frekwensi nafas bervariasi sesuai umur
- Tidal volume 7-10 ml/kg
- Hipoventilasi à penyebab utama henti jantung pada anak
- Pemasangan tube thoracostomi à ukuran dan indikasi

c. Circulation
- Kompensasi pada anak lebih besar
- Hipotensi à tampak belakangan
- Resusitasi cairan ;
1. 20 cc/kg kristaloida à bisa diulang 3x diberikan bolus dalam 10-15
menit (tidak boleh terlalu cepat)
2. 10 cc/kg PRC tipe spesifik atau O negatif
3. Bila hipotensi / 2x pemberian kristaloid tidak respon à langsung
diberikan PRC
- Akses vena
1. Vena perifer à 2x usaha atau dalam 5 menit
2. Intraosseus à tibia atau distal femur
3. Venous cutdown / vena sectie à v. Saphena magna
4. Percutaneous central à femoral, subclavia, jugular
- Urine output à 1-2cc / kg / jam
- Thermoregulasi
4. Child Abuse
o Lokasi trauma yg tidak wajar
o Perbedaan keterangan/anamnesa dg derajat trauma fisik
o Riwayat trauma berulang
o Waktu pemeriksaan dan kejadian trauma (selang waktu lama)
o Pemeriksaan fisik :
 Multiple subdural hematoma
 Perdarahan retina
 Trauma perioral
 Ruptur organ dalam tanpa tanda trauma tumpul mayor
 Trauma regio anogenital
 Multiple healing fraktur
 Luka gigitan, luka bakar, bekas tali
 Patah tulang panjan pada anak usia < 3 th

5. Akut Scrotum dan Inguinal


o Kondisi kegawatan pada organ daerah inguinal/scrotum
o Kondisi akut/subakut
o Gejala klinis utama ;
- Benjolan
- Nyeri
- Tanda inflamasi / radang
a. Hernia Incarserata / Strangulata
- Riwayat benjolan keluar masuk sebelumnya
- Sering disertai gejala GI Tract à mual, muntah, distensi abdomen
- Lokasi mass bisa dari annulus s/d scrotum
- Terapi awal harus dicoba reposisi menggunakan sedasi à kontra indikasi
bila didapatkan komplikasi/penyulit
b. Torsio testis àfuniculus spermatikus terpelintir akibat perputaran testis à
sehingga suplay darah menuju scrotum terhambat
- Pada dewasa muda
- Mendadak à pencetus : perubahan suhu
- Pada bayi dan anak à kasus
undenscensus testis / kriptokrismus :
tidak adanya testis dalam skrotum
- Pemeriksaan fisik :
 Phren’s test
Phren’s test positif à nyeri akan hilang ketika scrotum diangkat ke atas
à karena pengangkatan tersebut dapat mengurangi regangan pada testis
(pemeriksaan kurang spesifik)
 Posisi testis horisontal dan elevasi
 Cremaster reflex
c. Proses Radang / Inflamasi
- Orchioepididimitis à Nyeri pada testis, bedakan dg torsio testis
- Abses inguinal :
 Mass fluktuatif
 febris
- Lymphadenitis
 Mass berasal dari kelenjar getah bening inguinal
 Bisa multiple

6. Genitourinary
o Balanoposthitis
- Inflamasi pada preputium dan glans
- Pada penderita yg belum dilakukan circumsisi
- Menyebabkan phymosis patologis
o Paraphymosis
- Preputium yg retracted tidak bisa kembali ke ujung glans penis à
preputium menjerat glans penis akibat preputium ditarik ke belakang à
Menyebabkan strangulasi à Segera lakukan manual reposisi
Fisiologis : lubang preputium pada bayi memang sangat kecil
Patologis : lubang preputium mengecil akibat radang (misal akibat
balanitis)

7. Corpus Alineum Saluran Cerna


o Peak incidence usia 1-2 tahun
o 80% dapat melewati saluran cerna a dlm wkt 1 mgg
o 20% memerlukan ekstraksi endoskopik, 1% surgical
o Objek corpal
- Makanan
- Barang tajam dan berbahaya (pin, paku, jarum dll), tidak berbahaya (coin)
- Bahan toksik (baterai, bahan mengandung racun/obat dll)
o Barang tidak berharga à ditunggu turun ke bawah, jika tidak turun à operasi
o Barang berbahaya à harus segera operasi

HAFALKAN !!
8. Malformasi Anorectal (MAR)
o Insidens 1 : 4000-5000 bayi baru lahir
o Laki > perempuan
o Asssociated anomalies à VACTERL (Vertebrae, Anorectal, Cardiac,
TracheoEsophageal, Renal, Limb), Syndrome
o MAR à +/- fistula
- Male defect > rectourethral fistula
- Female defect > vestibular fistula
o Gejala klinis :
- Lahir tanpa anus
- Keterlambatan pasase meconeum /meconeum tidak adekuat
- Lanjut à gejala obstruksi + komplikasi
- Bila diketahui usia lebih dewasa à sekunder megakolon
o Tatalaksana
- Deteksi dini dan diagnostik sesuai algoritma
- Atasi komplikasi
- Dekompresi (bila tjd obstruksi) à psg ogt, puasa
- Rehidrasi à psg infus
- Colostomi (sigmoid proksimal)
- PSARP (postero sagittal anorecto plasty)

Anda mungkin juga menyukai