KELOMPOK 3 Makalah NKRI
KELOMPOK 3 Makalah NKRI
Oleh :
Kelompok 3
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyusun makalah yang berjudul “Kerajaan Sriwijaya”
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa dan
pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan
pembelajaran serta mengetahui kedudukannya.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas
segala keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi
peningkatan kualitas makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................... 3
A. Pengertian dan Sistem Pemerintahan NKRI................................ 3
B. Proses Penentuan Bentuk Negara................................................ 6
C. Fungsi dan Tujuan NKRI............................................................. 11
D. Menjaga Keutuhan NKRI............................................................ 11
BAB 3 PENUTUP.................................................................................. 14
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 15
ii
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengalami masa-masa sulit untuk menentukan jati dirinya. Untuk itulah
kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus pandai betul menjaga apa
yang telah diperjuangkan oleh nenek moyang kita pada masa penjajahan
dulu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian NKRI dan bagaimanakah sistem pemerintahan
NKRI?
2. Bagaimanakah proses penentuan bentuk negara Indonesia?
3. Apakah fungsi dan tujuan NKRI?
4. Bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian NKRI dan sistem pemerintahan
NKRI.
2. Untuk mengetahui proses penentuan bentuk negara Indonesia.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan NKRI.
4. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Di dunia ini terdapat banyak bentuk negara antara lain Negara Kesatuan,
Negara Serikat, Perserikatan Negara (Konfederasi) , UNI (dibagi menjadi 2 yaitu
Uni Riil dan Uni Personil), Dominion, Koloni, Protektorat, Mandat, dan Trust.
Setiap negara memiliki bentuk negara yang berbeda-beda karena disesuaikan
dengan keadaan negara tersebut masing-masing. Untuk menentukan bentuk
negara apa yang akan dipakaipun tidak semudah membalikan telapak tangan,
perlu proses yang panjang dan rumit sampai benar-benar tersepakati suatu bentuk
negara yang ideal. Hal itu juga terjadi di Indonesia. Bangsa ini mengalami
beberapa kali pergantian bentuk negara hingga akhirnya memutuskan untuk
menggunakan bentuk Negara Kesatuan, dibawah ini merupakan penjelasannya.
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur
dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
3
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara
demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
4
undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban untuk mengurus urusan rumah tangga
sendiri inilah yang disebut dengan otonomi.
Untuk menyelenggarakan otonomi pemerintah pusat menyerahkan
sejumlah urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangga daerah otonom baik
pada daerah provinsi maupun daerah kabupaten dan kota, berdasarkan kondisi
politik, ekonomi, social, dan budaya, pertahanan dan keamanan, serta syarat-
syarat keadaan dan kemampuan daerah otonom yang bersangkutan. Dalam politik
desentralisasi terkandung juga masalah pengaturan sumber-sumber pembiayaan
bagi daerah otonom (keuangan daerah). Oleh sebab itu sumber-sumber keuangan
bagi daerah otonom dipandang essensial untuk mengembangkan potensi daerah
yang bersangkutan. Perhatian yang mendasar terhadap keuangan daerah semakin
dibutuhkan, mengingat daerah-daerah otonom di Indonesia juga dibebani
kewajiban untuk melaksanakn berbagai kepentingan daerah pusat yang terdapat
didaerah-daerah. (Muhammad Nishom, 2012)
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai kelebihan
dan kekurangan NKRI, antara lain:
5
Sedangkan jika negara menggunakan sistem desentralisasi, daerah
memiliki kewenangan (otonomi) mengatur rumah tangga daerah untuk membuat
kebijakan dan membuat peraturan ( selain 6 kewenangan pemerintah pusat di atas)
namun tetap harus selaras dengan pemerintah pusat.
6
besar negara bagian yang tergabung dalam RIS mendukung untuk
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
7
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kurang dari delapan bulan masa
berlakunya, RIS berhasil dikalahkan oleh semangat persatuan bangsa
Indonesia.
8
9. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia
kembali ke bentuk negara kesatuan.
9
tindakan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya konstitusi
Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu meyakinkan
kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik dan menghilangkan
keraguan akan pecahnya negara Indonesia. Dalam Pasal 1 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip
bahwa ”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.” dan
Pasal 37 ayat (5) "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak dapat dilakukan perubahan".
UUD RI tahun 1945 secara nyata memiliki spirit agar Indonesia terus
bersatu, baik yang terdapat dalam Pembukaan ataupun dalam pasal-pasal Undang-
Undang Dasar yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan RI dalam 5
Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan
pasal 37 ayat (5) UUD RI tahun 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam upaya membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan menyadari seutuhnya bahwa dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
10
adalah dasar berdirinya bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan, Pembukaan
tersebut tetap dipertahankan & dijadikan pedoman. (Echo, 2015)
Dalam kaitan dengan negara, tujuan adalah apa yang secara ideal akan
dicapai oleh negara, sedangkan fungsi merupakan pelaksanaan tujuan yang
hendak dicapai. Jadi, negara adalah alat dan bukan sebagai tujuan itu sendiri.
11
tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara
kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa kita merasa
terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara. Berikut beberapa sikap
dan perilaku mempertahankan NKRI:
12
6. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan
dengan tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi
kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan. (Pusaka Indonesia,
2014)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi di
mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di
luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat. Bangsa Indonesia pernah
mengalami masa-masa sulit untuk mencari jati dirinya. Hal ini
dibuktikan dengan berganti-gantinya bentuk negara Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 secara lebih lengkap menyebutkan tujuan
nasional negara Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
B. Saran
14
DAFTAR RUJUKAN
15