Anda di halaman 1dari 13

Critical Book Report (CBR)

MK. Taksonomi Spermatophyta


Prodi Pendidikan Biologi

Skor Nilai:

“Critical Book Report“

Nama Tim Penyusun : Fidyah Anggiana (4171141019)

Frans Dikky A. J. M. (4173141026)

Fransiska Oktaviani (4171141021)

Ribka Florensia D. (4173341062)

Kelompok : 8 (Delapan)

Kelas : Pendidikan Biologi C 2017

Mata Kuliah : Taksonomi Spermatophyta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya, makalah
Critical Book Report pada mata kuliah Taksonomi Spermaophyta dapat diselesaikan. Kami
sangat berterima kasih kepada Ibu dosen yang bersangkutan karena telah memberikan
bimbingan kepada kami dalam melaksanakan pengerjaan tugas ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan perbandingan,
tanggapan dan saran terhadap dua buah buku. Memang masih banyak kelemahan dan
kekurangan pada isi makalah ini. Dan untuk itu, kami berharap adanya kritikan dan saran
yang membangun demi kesempurnaan tugas kedepannya untuk lebih baik lagi.

Akhir kata yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Medan, 29 April 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENGANTAR
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2. Tujuan...........................................................................................................................1
1.3. Manfaat.........................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN BUKU
2.1. Identitas Buku I............................................................................................................2
2.2. Identitas Buku II .........................................................................................................2
2.3. Ringkasan Buku I ........................................................................................................2
2.4. Ringkasan Buku II........................................................................................................4
BAB III KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU
3.1. Kunggulan Buku...........................................................................................................7
3.2. Kelemahan Buku..........................................................................................................7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan...................................................................................................................8
4.2. Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENGANTAR

1.1. Latar Belakang

Tingkat daya baca yang rendah di Indonesia merupakan hal yang cukup
memperihatinkan, sehingga salah satu kegiatan untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan kegiatan literasi. Terkait hal tersebut UNIMED dalam kurikulum KKNI telah
memberikan 6 tugas kepada mahasiswa/i UNIMED, salah satunya yaitu Critical Book Report
(CBR). Terkait hal tersebut pada matakuliah Taksonomi Spermatophyta, mahasiswa/i pada
tugas CBR, ditugaskan untuk membahas mengenai tumbuhan dari famili Arecaceae dan
Myrtaceae.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari Critical Book Report ini ialah:

1. Agar mahasiswa mampu meringkas isi buku dan mengkritisinya


2. Agar mahasiswa mampu membandingkan satu buku dengan buku – buku lain
3. Agar mahasiswa mampu memahami isi buku.

1.3. Manfaat

Dengan melakukan Critical Book ini mahasiswa mampu menguasai materi yang
terdapat di dalam buku yang menjadi bahan dalam Critical Book Report dan meningkatkan
kemampuan literasinya.

1
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1. Identitas Buku I


Judul buku : Taksonomi Tumbuhan Berbiji
Penulis : Ashar Hasairin
Penerbit : Ciptapustaka Media Perintis
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-8826-47-1

2.2. Identitas Buku II


Judul buku : Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)
Penulis : Gembong Tjirosoepomo
Penerbit : Gajah Mada University Press
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2018
ISBN : 979-420-084-0

2.3. Ringkasan Buku I


A. Arecaceae (Pinang-pinangan)

Pengantar Arecaceae

Arecaceae merupakan nama suku untuk pinang-pinangan yang di ambil dari nama
Areca cathecu (pinang). Arecaceae kadang disebut palmae, merupakan tanaman atau
tumbuhan serba guna karena banyak dimanfaatkan dalam kehidupan. Cocos nucifera
(kelapa), Elais guinensis (kelapa sawit), Phoexixdactylifera (kurma), Metroxylon sago
(rumbia), Nypa fructicans (nipah), Arenga pinnata (aren), Salaca sumaterana (salak
sidimpuan), Calamus caesius (rotan) merupakan jenis-jenis yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelompok tumbuhan ini ditandai dengan bunganya yang
terbungkus oleh semacam seludang. Perbungaannya disebut manggar, susunanya

2
bermacam-macam, monoceous dan dioceous. Pada Metroxylon sago (rumbia) apabila
sudah berbunga dan berbuah, biasanya pohon akan segera mati.

Deskripsi suku Arecaceae

Pohon atau tanaman memanjat, dengan batang yang kerapkali tidak bercabang dan
mempunyai bekas daun berbentuk cincin. Kadang-kadang dari batang yang terletak di
atas tanah atau akar rimpang dapat keluar dari beberapa batang membentuk rumpun.
Daun menyirip (palem menyirip) atau bentuk kipas (palem kipas) dengan pelepah daun
atau tangkai daun yang melebar. Karangan bunga (tongkol bunga) kerap kali pada
ketiak daun, kadang-kadang terminal, yang muda kerap kali keseluruhannya dikelilingi
oleh 1 seludang daun atau lebih. Tangkai dan cabang samping mempunyai seludang
kecil. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal atau kerapkali tenggelam
didalamnya, berkelamin 1, jarang berkelamin 2 dan banyak menghasilkan madu. Tenda
bunga dalam 2 lingkaran dengan jumlah masing-masing 3, bebas atau bersatu dengan
yang lain, kerapkali tebal dan kaku. Benang sari 6,9 atau lebih, daun buah 3 bebas atau
bersatu, bakal buah beruang 1-3, tiap ruang satu bakal biji. Buah buni atau batu,
kadang-kadang tiap daun buah tumbuh berpisah menjadi sebuah bakal biji yang berbiji
satu. Biji kebanyakan dengan putik lembaga seperti tanduk, pada buah batu besar
melekat lapisan dinding terdalam dari dinding buah.

Suku ini memiliki sekitar 200 marga meliputi 4000 jenis, sebagian besar tersebar di
daerah tropis, diantaranya :

 Cocos Nucifera L. (kelapa) sebagai tanaman pangan, rempah


 Areca cathecu L. (pinang), sebagai tanaman obat tradisional
 Arenga pinnata (Wurmb) Merr. (aren), sebagai tanaman pangan, rempah
 Chrysalidocarpus lutescens Wendl. (palem kuning), sebagai tanaman hias
pekarangan
 Cyrtostachys lakka Becc. (pinang merah), sebagai tanaman hias perkarangan

B. Suku Myrtaceae

Pengantar Myrtaceae

Myrtaceae merupakan nama suku untuk keluarga jambu-jambuan, yang di tandai


dengan jumlah benang sarinya sangat banyak, kelopak dan putik tidak gugur sampai
3
pementukan buah. Jenis-jenis dalam suku Myrtaceae merupakan tumbuhan pnting
dalam kehidupan. Sizygium aromaticum (Cengkeh), Sizygium malaccense (jambu bol),
Sizygium polyanthum (daun salam), Sizygium aqueum (jambu air), Malaleuca
leucodendron (kayu putih), Eucalyphtus alba (kayu puih), Psidium guajava (jambu
biji), dan Radomyrthus tomentosa (harimunting), merupakan jenis-jenis tanaman yang
diperlukan sebagai bahan makanan dan rempah. Daun muda dari jambu biji digunakan
sebagai obat diare karena mengandung tannin.

Deskripsi suku Myrtaceae

Pohon atau perdu tegak. Daun berhadapan , berseling atau tersebar, tepi rata,
mempunyai kelenjar minyak yang dapat dilihat). Daun penumpu tidak ada. Bunga
beraturan, kerapkali berkelamin 2, berjumlah 4-5. Daun pelindung kecil, kelopak
baerdaun lekat, tabung kerapkali di atas bakal buah, tepi kelopak seperti tudung,
kadang-kadang lepas sebelum mekar, tajuk 305. Daun mahkota dapat lepas atau
melekat, seperti cawan , kadang-kadang lepas sebelum mekar. Benang sari umumnya
banyak. Tonjolan dasar bunga bentuk cincin atau cawan, menutupi tabung kelopak .
bakal buah (setengah) tenggelam, beruang satu sampai banyak. Tangkai putik satu.
Buah buni, buah batu, buah kota atau buah keras, biji satu sampai banyak.

Suku myrtaceae meliputi hamper 3000 jenis terbagi dalam 80 marga sebagai besar
penghuninya terdapat di daerah tropis dan Australia, di antaranya.

 Eucalypthus globulus Labill. (kayu putih), sebagai tanaman industri obat.


 Psidium guajava L. (jambu biji), sebagai tanaman buah.
 Sizygium aromaticum (L.) Merr. & Perry (Cengkeh), sebagai tanaman obat, bumbu
dan rempah masakan.
 Sizygium aqueum (Burm. F.) Alst. (jambu air), sebagai tanaman buah.
 Sizygium malaccense (L.) Merr & Perry (Jambu bol), sebagai tanaman buah.

2.4. Ringkasan Buku II


A. Aracaceae (Pinang-pinangan)

Aracaceae berbentuk semak, pohon atau liana, batang amat pendek hampir tidak
ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak
bercabang, seringkali penuh dengan sisa-sisa tungkai daun yang lebar berbentuk uppih

4
yang tidak gugur. Akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti
dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang. Daun tunggal,
bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip,
biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter tersusun sebagai rozet
batang atau rozet akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar. Dalam kuncup, daun
terlipat, bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri.
Tangkai daun ke pangkal melebat menjadi upih yang membalut batang atau setidak-
tidaknya menyerupai upih dan kadang-kadang lama tidak mau lepas dari batang. Bunga
kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin
tunggal, berumah 1 atau berumah 2, kadang kadang poligam, tersusun dalam bunga
majemuk yang bersigat sepetri malai, biasanya dengan ibu tangka bunga yang menebal,
yang keseluruhannya membentuk yang juga disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu
jarang terdapat pada ujung batag, biasanya di ketiak-ketiak daun atau pada batang di
bawah rozet daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang
bunga. Seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran.

Contoh-contoh:

Areca: A. catechu (pinang), untuk makan sirih, penghasil zat semak; A. pumila, A.
triandra.

Arenga: A. saccharifera (A. pinnata) (aren/enau) menghasilkan gula aren buahnya


(kolang-kaling) dapat dimakan.

Elaesis: E. guineensis (kelapa sawit), penghasil minyak lemak; E. melanococca.

Caryota: C. urens, C. rumphiana, C. mitis, tanaman hias, penghasil tuak.

Borassus: B. flabellifer, (siwalan), buahnya dapat dimakan, nira untuk gula dan
minuman alkoholik.

B. Myrtaceae

Myrtaceae merupahan tumbuhan berbentuk pohon atau perdu daunnya tunggal,


bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2
baris pada 1 bidang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci,
karena adanya abosri kadang-kadang poligam, aktinomorf. Kelopak dan mahkota
masing-masing terdiri atas 4-5 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama

5
yang kadang-kadang berlekatan.benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok
berhadapan dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna cerah,
yang kadang-kadang menjadi bagian bunga yang paling menarik. Bakal buah
tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak dengan 1-8 bakal biji
tiap ruang. Buah bermacam-macam, pada ujing masih jelas tampak kelopak yang tidak
gugur, sisa tangkai putik dan sis-sisa benang sari yang tertinggal di dalam kelopak. Biji
dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok, atau melingkar, ada juga
yang terpuntil seperti spiral.

Suku ini tergolong suku yang besar, meliputi hampir 3.000 jenis terbagi dalam
kurang lebih 80 marga, sebagian besar merupakan penghuni daerah tropika dan benua
Ausrtalia. Banyak dari anggota-anggotanya yang merupakan penghasil minyak atsiri
yang berkhasiat obat, banyak pula yang merupahan pohon atau buah-buahan.

Contoh-contoh:

Pimenta: P. officinalis, buahnya “fructus pimentae” berguna sebagai obat-obatan.

Myrtus: M. communis, penghasil mirtol, M. bullata.

E. aromatic (cengkeh), E. cumini (duwet, jamblang), selain buahnya dapat


dimakan, biji dan kulit batangnya berguna dalam obat-obatan (semen dan cortex
syzigii).

Psidium: Ps. guajava (jambu biji).

E. polycephala (gowok), E. jambos (jambu klampok), E. malaccensis (jambu


dersana, jambo bol), E. javanica (jambu kaget), E. aquea (jambu air), pohon atau buah-
buahan, E. polyantha (daun salam).

Melaleuca: M. leucadendron, penghasil minyak kayu putih.

6
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU
3.1 keunggulan buku
1. Pada buku pertama cukup jelas di jelaskan myrtaceae dan aracaceae dengan sangat
jelas, di berikan juga pengertian awal tentang topik yang akan di bahas, deskripsi,
pengantar dan contoh contoh yang jelas untuk memudahkan pembaca mengerti apa
yang di maksud topik tersebut.
2. Pada buku ke dua juga banyak di bahas tentang aracaceae dan myrtaceae, jenis jenis
aracaceae dan myrtaceae serta di jelaskan juga tentang pembagian suku sukunya.
3. Contoh contoh yang diberikan juga sangat dekat dengan kehidupan sehari hari
sehingga pembaca lebih mudah dalam mengenali mana tumbuhan yang aracaceae
atau myrtaceae.
3.2 kelemahan buku
1. Pada buku pertama deskripsi tentang aracaceae dan myrtaceae kurang lengkap. Tidak
di berikan tentang perbedaan ang lebih spesifik tentang suku suku yang ada pada
myrtaceae ataupun aracaceae sehingga informasi yang didapat dari buku tersebut
kurang akurat.
2. Pada buku kedua kata pengantar dan deskripsi tentang aracaceae dan myrtaceae juga
kurang lengkap, tidak di beritahu nya asal mula kata aracaceae dan myrtaceae serta
pembagian suku yang kurang detail.

7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kedua buku tersebut, memilik kelebihan dan kekurangannya masing – masing, buku I
(satu) memiliki kelengkapan materi yang lebih baik dibandingkan yang lainnya namun
memiliki kekurangan dalam segi bahasa. Sedangkan buku II (dua) memiliki kekurangan
dalam kelengkapan materi dan penomoran antar sub bab namun, memiliki tampilan yang
lebih menarik pembaca.

4.2. Saran

Secara garis besar sebaiknya pembaca menggunakan buku I (satu) sebagai sumber
belajar karena memiliki kualitas yang lebih baik, dari kelengkapan materi atau segi isi dan
penomoran antar sub bab. Akan lebih baik lagi jika pembaca, memanfaatkan kelebihan dari
setiap kedua buku tersebut atau mencari referensi lain yang lebih baik lagi yang dapat
mendukung belajar atau memperoleh informasi terkait tumbuhan dari famili Arecaceae dan
Myrtaceae.

8
9
DAFTAR PUSTAKA
Ashar Hasairin.(2018). Taksonomi Tumbuhan Berbiji.Bandung:Ciptapustaka Media
Perintis.ISBN: 978-602-8826-47-1
Gembong Tjirosoepomo.(2018).Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.ISBN: 979-420-084-0

Anda mungkin juga menyukai