Judul :
oleh :
16111015
Universitas Trilogi
20
SURAT PERNYTAAN KEASLIAN SKRIPSI
I
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Disetujui Oleh:
Pembimbing
Mengetahui:
Ketua Program Studi S-1 Manajemen
Tanggal: ………………
II
ABSTRAK
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas anugerah ilmu tafakur, hidayah
limpahkan kekuatan dan kemudahanya serta salawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah merisalahkan kesuritauladan
di dunia.
Berbekal keterbatasan kemampuan, pemahaman, waktu, tenaga, dengan
niat dan tekad kesabaran serta ketekunan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini, sekaligus menyelesaikan masa perkuliahan guna melengkapi
syarat untuk memperoleh Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen pada Universitas
Trilogi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa syukur ucapan
hormat dan terimakasih, serta penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang
telah meluangkan waktu atas bantuanya. Sehingga, skripsi ini dapat terselesaikan.
Terimakasih kepada :
1. Both of my dear loved parents Ayahanda Yayan Sopyandi, Ibunda Euis
Hikmawati. Doa yang tidak pernah terputus, dengan dukungan yang luar
biasa baik moril maupun materil. Tiada kata yang bisa menggambarkan
betapa bangganya memiliki kedua orang tua seperti Bapak dan Mama,
dengan harapan tidak mengecewakan atas segala pengorbanan yang
diberikan, meskipun hasil yang dicapai tidak selalu dapat dibanggakan.
2. Bapak Asep Imam sebagai dosen pembimbing yang selalu memberi
semangat, kedisiplinan waktu, dan masukan agar skripsi ini dapat
terselesaikan.
3. Adinda Ega Rizkullah dan Fania Zahra Saputri yang memberikan
dukungan, dan membantu selama saya mengerjakan tugas akhir ini.
4. Ibunda Emi Herawati yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan
dukungan serta doanya, sehingga saya selalu semangat dan termotivasi
5. Erinne Dwi Nanda sebagai inspirasi dalam perubahan hidup saya untuk
menjadi pribadi yang lebih baik
IV
6. Pak Zed Abdullah selaku dosen penguji sidang dengan ketegasan bapak.
7. Atas dukungan rekan – rekan seperjuangan Moch Yuuki Abdul Malik,
Fadzila Muqoddas, Hafidz Aulia Rahman.
8. Ketum Haidhar Wurjanto, Ketum Muzzakir dan seluruh pengurus
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.
Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang telah banyak
membantu dan memberikan saran.
Penulis
V
DAFTAR ISI
SURAT PERNYTAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................I
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................II
ABSTRAK............................................................................................................III
KATA PENGANTAR.........................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR........................................................................................VIII
DAFTAR TABEL................................................................................................IX
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................X
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Pengertian Pemasaran..............................................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................7
3.1 Teknik Penelitian.....................................................................................................7
3.2 Kerangka Kerja (framework)...................................................................................8
3.2 Lokasi dan waktu penelitian....................................................................................8
3.3 Teknik pengumpulan data Metode...........................................................................8
3.4 Metode Pengambilan Sample...................................................................................9
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data.....................................................................9
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..............................................13
4.1 Sejarah Restoran Foresthree..................................................................................13
4.2 Visi dan Misi Restoran Foresthree.........................................................................13
4.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan.........................................................14
4.4 Deskripsi Perusahaan Restoran Foresthree.............................................................16
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................21
5.1 Sekilas Gambaran umum Objek Penelitian............................................................21
5.2 Pembahasan Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................21
5.3 Analisis Deskriptif..................................................................................................23
VI
5.4 Analisis Faktor.......................................................................................................27
5.5 Nilai KMO- Bartlett’s Keseluruhan........................................................................27
5.6 Nilai MSA Masing-Masing Item............................................................................28
5.7 Rotated Component Matrix....................................................................................31
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................................38
6.1 Kesimpulan............................................................................................................38
6.2 Saran......................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………....42
VII
DAFTAR GAMBAR
VIII
DAFTAR TABEL
IX
DAFTAR LAMPIRAN
X
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bogor menjadikan para wisatawan memperoleh berbagai alternatif makanan dan
minuman yang akan dikonsumsi dapat dilihat pada tabel 1.
Pada tabel 1 terlihat jumlah UKM di bidang minuman dari tahun 2014
hingga 2016 terus mengalami peningkatan. Jumlah usaha makanan dan minuman
ini terus mengalami peningkatan sebesar dari tahun 2013 hingga 2015.
Peningkatan ini mengindikasikan bahwa trend usaha makanan dan minuman terus
diminati oleh para pelaku usaha. Hal tersebut terjadi dikarenakan jumlah
permintaan masyarakat terhadap produk makanan dan minuman terus meningkat.
Salah satu pelaku usaha yang melihat peluang usaha ini adalah
Foresthtree. Foresthtree berdiri sejak 17 Februari 2017 di Jalan Panduraya,
Bantarjati, Kota Bogor merupakan sebuah usaha yang ikut masuk dan bersaing di
UKM bidang restoran Kota Bogor. Untuk dapat bertahan di persaingan usaha
restoran di Kota Bogor, maka Foresthtree perlu membuat produk yang berbeda
sehingga diminati oleh konsumennya. Menyadari hal tersebut, menghadapi
pesaingnnya di pasar restotan dengan menawarkan varian menu dan konsep yang
menarik olahan buah segar yang sebelumnya belum tersedia di kota Bogor yaitu
Juice Bowl, Foresthtree menjadi restoran pertama di kota Bogor dengan konsep
nuansa hutan yang menawarkan banyak varian olahan yang dapat dipilih oleh
konsumennya. Hal ini disambut baik oleh para konsumennya terbukti dengan
pertumbuhan omset Foresthtree yang konsisten terus meningkat diatas 11% setiap
bulan.
2
Seiring dengan berkembangnya usaha dan bertambahnya omzet
Foresthtree, Cara Foresthtree bertahan di pasar minuman dengan menawarkan
produk makanan dan minuman yang memiliki varian olahan ternyata berhasil,
terbukti dengan omzet Foresthtree yang bisa mencapai Rp 450.000 setiap
bulannya. Pesaing Foresthtree tidak hanya dari produk sejenis, tetapi juga dari
produk lain yang juga bergerak di di bidang restoran dan caffe di kota Bogor,
seperti rumah makan Bumi Aki, Warunk Upnormal, 2 Stories, Lemongrass, dan
jenis lainnya. Semakin ketatnya persaingan membuat kebutuhan Foresthtree untuk
mengetahui perilaku konsumennya semakin urgent.
Mengetahui perilaku konsumennya melalui analisis faktor penentu
keputusan pembelian makanan dan minuman di Foresthree perlu dilakukan agar
mendapatkan informasi yang akurat tentang konsumennya dan karakteristiknya.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan acuan ketika pihak
Foresthtree merumuskan strateginya, sehingga strategi yang dirumuskan dapat
sesuai dengan kebutuhan konsumennya dan dapat membantu Foresthtree terus
bertahan di pasar Kota Bogor.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu:
Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakuakan
keputusan pembelian produk di Foresthree?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, secara umum penelitian ini
bermaksud untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk makanan dan minuman di
Foreshtre
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku Purna
Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian Pembelian
Umpan Balik
Pada Gambar 1 dapat dilihat alur proses keputusan pembelian. Model ini
menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh
setelah pembelian (Simamora, 2005).
5
3. Faktor psikologis meliputi pengolahan informasi, pembelajaran, dan
perubahan sikap atau perilaku disajikan pada Gambar 2.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
3.2 Kerangka Kerja (framework)
8
Berikut adalah kerangka kerja dari peniliti. Peneliti melakukan riset eksploratori
kepada 30 responden terlebih dahulu. Hasil dari riset eksplolatori tersebut dijadikan
sebagai variabel yang akan diteliti. Kemudian variabel – variabel tersebut dirancang
sebagai kuesioner penelitian. Butir butir pertanyaan di dalam kuesioner tersebut diuji
terlebih dahulu kesalihan dan kehandalanya. Setelah didapatkan bahwa pernyataan
tersebut sahih dan handal, makan dilanjutkan dengan pengumpulan data atau survei
100 responden lainya. Hasil dari survei tersebut dianalisis dengan analisis faktor yang
menggunakan SPSS 22, lalu penelitian melakukan interprestasi terhadap hasil akhir.
3.2 Lokasi dan waktu penelitian
Proses pengambilan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuisioner
di tempat Foresthree berada yaitu di Restoran Foresthree yang terletak di Jl.
Panduraya, Bantarjati, Bogor Utara.
3.3 Teknik pengumpulan data Metode
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan
penyebaran kuisioner. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dalam dua tahapan, pertama wawancara dengan
pihak manajemen Foresthree dan pengamatan konsumen Foresthree. Yang kedua,
dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden.
Pada tahap ini digunakan instrumen kuisioner dalam memperoleh data yang
dibutuhkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur berbagai buku,
artikel, dan jurnal. Data sekunder diperoleh dari berbagai pihak seperti Badan Pusat
Statistik (BPS) Kota Bogor, Kementerian Pertanian, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Bogor dan berbagai sumber lainnya.
3.4 Metode Pengambilan Sample
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu tenik pengambilan sampel dengan tidak berdasarkan
random, daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang
berfokus pada tujuan tertentu. (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini populasi yang
digunakan adalah jumlah konsumen Foresthree selama satu bulan terakhir di Restoran
Foresthree sebelum penelitian. Pada Bulan Desember 2017 terdapat 3580 Konsumen ,
apabila dihitung menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10% rumus
9
sebagai diperoleh jumlah sampel sebanyak 98 orang, dengan perhitungan sebagai
berikut:
π=N/(1+N(e)x^2 ) = 3580/1+3580.0,12 =972826 ≈ 98
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Uji Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk menghitung ke validitasan dari
kuisioner dapat digunakan teknik product moment Pearson (Umar, 2005):
Keterangan:
= korelasi antar X dan Y
= skor masing-masing pertanyaan
= skor total pertanyaan
Uji validitas dilakukan pada 30 responden dimana nilai yang dihitung
dinyatakan valid jika nilai r melebihi nilai r tabel yaitu 0,361. Pengujian akan
menggunakan SPSS 16 for windows dan terdapat 8 faktor, 11 variabel kepercayaan,
dan 11 variabel kepentingan yang dinyatakan valid.
3.5.2 Uji Realibilitas
Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka selanjutnya dilakukan uji realibitas.
Realibilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2010). Teknik pengukuran realibitas yang
digunakan adalah Croanchbach’s Alpha yaitu:
Keterangan:
r11 = realibilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
∑αb2 = ragam total
αt2 = ragam butir
10
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for windows.
Kuisioner dikatakan reliabel jika hasil uji reliabilitas yang dilakukan diatas nilai
Cronbach’s Alpha yaitu 0,7. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil untuk uji
reliabilitas faktor, tingkat kepentingan, dan tingkat kepercayaan berturut-turut 0.798,
0.860, dan 0.895 dan dapat dikatakan reliabel.
3.6.3 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi
data yang lebih mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis
deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen
olahan buah segar Foresthree dan proses keputusan pembelian olahan buah segar
Foresthree yang diperoleh dari penyebaran kuisioner yang dilakukan.
3.6.4 Analisis Faktor
Analisis faktor adalah sebuah model, dimana tidak terdapat variabel bebas dan
tergantung. Analisis faktor tidak mengklasifikasi variabel ke dalam kategori variabel
bebas dan tergantung melainkan mencari hubungan interdependensi antar variabel
agar dapat mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunya.
Analisis faktor pertama kali dilakukan oleh Charles Spearman, dengan tujuan utama
analisis faktor adalah menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk
beberapa faktor, faktor-faktor tersebut merupakan besaran acak (random quantities)
yang dapat diamati atau diukur secara langsung.
Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau
dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel yang akan menjadi kecil
jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdepedensi beberapa variabel
yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor. Sehingga ditemukan variabel-variabel
atau faktor-faktor yang dominan atau penting untuk dianalisis lebih lanjut
(Jonathan Sarwono, 2006:202).
Persamaan atau rumus analisis faktor adalah sebagai berikut: X1 = Ai1 F1 + Ai2F2 +
A13F3 + Ai4 F4 + ......... + ViUi
Dimana:
Fi = variabel terstandar ke-I
Ail = koefisien regresi dari variabel ke I pada common faktor I
11
Vi = koefisien regresi terstandar dari variabel I pada faktor unik ke
IF = Common faktor
Ui = variabel unik untuk variabel ke I M = jumlah common faktor
Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut: Fi = WiX1 +
Wi2X2 + Wi3 X3 + …..+ Wik Xk
Dimana: Fi = faktor ke I estimasi, WI = bobot faktor atau skor koefisien
faktor X K = jumlah variabel
Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi yang terkait dengan
metode statistik korelasi:
1. Besar korelasi atau korelasi antar independen variabel harus cukup kuat.
2. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap
variabel yang lain.
3. Pengujian sebuah matriks korelasi diukur dengan besaran Barlett Test Of
Spericity atau dengan Measure Sampling Adequacy (MSA).
Setelah sampel didapat dan uji asumsi terpenuhi, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan proses analisis faktor. Proses tersebut meliputi:
1. Menguji variabel apa saja yang akan dianalisis.
2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, menggunakan Bartlett
Test of Sphericity dan MSA.
3. Melakukan proses inti analisis faktor, yakni factoring, atau menurunkan satu
atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel
sebelumnya.
4. Melakukan proses factor rotation atau rotasi terhadap faktor yang terbentuk.
5. tujuan rotasi untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor
tertentu.
6. Interpretasi atau faktor yang telah terbentuk, yang dianggap bisa mewakili
variabel variabel anggota faktor tersebut.
7. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk telah
valid.
Tahap pertama dalam analisis faktor adalah dengan menilai mana saja variabel
yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Pengujian ini
12
dilakukan dengan memasukkan semua variabel yang ada, dan kemudian pada
variabel-variabel tersebut dikenakan sejumlah pengujian.
Logika pengujian adalah jika sebuah variabel memang mempunyai
kecenderungan mengelompok dan membentuk sebuah faktor, variabel tersebut akan
mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan variabel lain. Sebaliknya, variabel
dengan korelasi yang lemah dengan variabel yang lain, akan cenderung tidak akan
mengelompok dalam faktor tertentu.
Uji KMO dan Bartlett Test, memiliki beberapa hal yaitu angka KMO haruslah
berada diatas 0,5 dan signifikan harus berada dibawah 0,05. sedangkan pada uji MSA
angkanya haruslah berada pada 0 sampai 1, dengan kriteria:
1. MSA= 1, Variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.
2. MSA > 0,5, Variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
3. MSA < 0,5, Variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih
lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
Setelah satu atau lebih faktor terbentuk, dengan sebuah faktor berisi sejumlah
variabel, mungkin saja sebuah faktor berisi sejumlah variabel yang split ditentukan
akan masuk ke dalam faktor mans, maka proses selanjutnya adalah dengan melakukan
proses rotasi yang akan memperjelas kedudukan sebuah variabel di dalam sebuah
faktor.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Restoran Foresthree
Foresthree merupakan sebuah unit bisnis dari Simha Group berkonsep
hutan yang didirikan oleh Haidhar Wurjanto pada tanggal 17 Februari 2017. Tujuan
usaha ini adalah untuk ikut membantu pemerintah Indonesia khususnya
pemerintah Kota Bogor untuk memenuhi demand masyarakat akan olahan pangan
dan menambah lapangan pekerjaan sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
13
Gambar 4.1 Haidhar Wurjanto Pemilik Usaha Restoran Foresthree
Pelaku usaha restoran sudah cukup banyak ketika pertama kali Foresthree ikut
masuk, seperti Warunk Upnormal, Two Stories, dan Lemongrass. Tetapi hampir
seluruh restoran tersebut memiliki konsep tempat yang sejenis. Foresthree
melakukan inovasi dan membuat konsep hutan sebelumnya belum ada di Kota
Bogor.
4.2 Visi dan Misi Restoran Foresthree
Sama seperti restoran lainnya, Restoran Foresthree juga memiliki visi dan
misi dalam menjalankan usahanya. Visi restoran ini yaitu menjadi grup usaha
dalam bidang pariwisata yang memberikan pengalaman tidak terlupakan bagi
konsumen. Visi tersebut didukung dengan misi yaitu selalu mengonsepkan segala
sesuatunya secara matang sebelum membuat suatu unit bisnis serta memberikan
hidangan yang kreatif dan pelayanan yang luar biasa. Berbagai ide kreatif
dilakukan pengelola untuk menumbuhkan loyalitas dan kenyamanan konsumen
terhadap Restoran Foresthree.
Konsep hutan yang disesuaikan dengan produk andalan restoran ini menjadi
ciri khas Restoran Foresthree yang akan melekat dibenak konsumen. Untuk
menghindari kejenuhan konsumen, pihak manajemen melakukan berbagai
promosi unik serta menawarkan produk-produk yang umumnya sudah dikenal
oleh konsumen namun disajikan dengan tampilan yang berbeda dari yang lain.
14
Pelayanan yang ramah juga menjadi salah satu kunci pihak manajemen untuk
menumbuhkan citra restoran yang baik dimata konsumennya.
Tidak hanya loyalitas ditingkat konsumen saja, pihak manajemen
melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan loyalitas ditingkat pegawai.
Rasa kekeluargaan baik antara pemilik dengan para pegawai maupun antar
pegawai menjadi budaya kerja yang ditanamkan di restoran ini. Para pegawai juga
dituntut untuk bekerja profesional sehingga tidak mengecewakan konsumen yang
berkunjung.
Pihak manajemen memberikan reward berupa bonus dalam bentuk uang
bagi pegawai yang mampu menunjukkan kinerja yang baik. Sedangkan bagi
pegawai yang melakukan kesalahan dalam pekerjaannya akan diberikan hukuman
(punishment) berupa teguran maupun surat peringatan (SP).
4.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi Restoran
Foresthree menjadi bagian penting, dengan adanya struktur organisasi maka tugas,
wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan dapat dilihat
dengan jelas. Struktur organisasi Restoran Foresthree dapat dilihat pada Gambar
8.
15
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Restoran Foresthree
Kebijakan dan keputusan besar dipegang oleh pemilik restoran (owner).
Owner hanya bertindak sebagai evaluator dan pemegang kontrol serta pengambil
keputusan dengan melakukan rapat atau musyawarah dengan tim manajemen.
Owner tidak turun tangan langsung dalam kegiatan operasional namun akan
mendapatkan laporan operasional setiap bulan dari manajer operasional.
Manajer operasional bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional
di restoran termasuk mengawasi kinerja pelayan, barista, serta bagian dapur
produksi. Selain itu manajer operasional juga membawahi graphic designer yang
bertugas untuk mengatur dekorasi restoran, membuat desain daftar menu, serta
mempromosikan restoran melalui media sosial.
Manajer operasional bertanggung jawab atas bagian pelayanan, barista,
dan dapur produksi. Para pelayan (waiter) dikepalai oleh seorang kepala pelayan.
Para pelayan bertugas melayani para konsumen, mulai dari pemesanan menu
sampai penyajiannya serta memastikan kerapian dan kebersihan meja dan kursi.
Selain itu, pelayan juga berkewajiban menyampaikan informasi mengenai menu
spesial dan merekomendasikan menu favorit di restoran. Sedangkan bagian barista
16
bertugas untuk membuat minuman sesuai pesanan juga berkewajiban untuk
menjaga kebersihan dan umur pakai dari bar.
Bagian dapur produksi dikepalai oleh seorang kepala koki. Bagian ini
bertugas untuk membuat makanan sesuai dengan pesanan konsumen serta
menjaga kualitas dan kehigienisan makanan. Didalam bagian dapur produksi juga
terdapat pegawai yang bertugas untuk membersihkan peralatan makan dan dapur
(steward). Manajer keuangan bertugas untuk mengatur, memeriksa, dan
bertanggung jawab atas alur kas baik penerimaan maupun pengeluaran.
Manajer keuangan juga bertanggung jawab atas kinerja kasir serta bagian
pembelian bahan baku. Kasir bertugas dalam menerima transaksi pembayaran dari
konsumen. Sedangkan bagian pembelian bahan baku (storeman) bertugas untuk
mencatat persediaan bahan baku yang diperlukan dan membeli bahan baku yang
diperlukan untuk kegiatan operasional. Untuk bagian keamanan, petugas
keamanan berasal dari masyarakat sekitar namun tidak tergabung kedalam
manajemen restoran.
4.4 Deskripsi Perusahaan Restoran Foresthree
Foresthree memiliki konsep tempat yang unik dan menarik dengan konsep
nuansa hutan memliki desain tempat seperti hutan dengan atribut hijau-hijauan
dan kayu, dan buah-buahan terdapat pohon besar ditenga-tengah restoran ini,
mobil combi hutan gambar sungai yang mengalir, kursi yang beralaskan
rerumputan menjadi suatu hal yang menarik dan unik untuk dikunjungi.
Selain nuansa dan atribut tersebut Foresthree juga menawarkan banyak
konsep menu healthy food. Foreshtrr memiliki banyak varian dari mulai menu
masakan asia sampai eropa, sehingga konsumen tidak bosan untuk menikmati
makanan dan suasana di
Saat ini, omzet Foresthree mencapai lebih dari Rp 450.000 dan terus
meningkat setiap bulannya. Harga produk di Foresthree memiliki harga yang
berbeda untuk setiap. Informasi harga dari tiap produk Foresthree disajikan pada
lampiran.
17
Gambar 4.3 Restoran Foresthree Pertama di Kota Bogor
Selain itu fasilitas yang tersedia di Foresthree juga lengkap dari mulai
lahan parkir yang luas, mushola tempat beribadah, taman bermain anak, ruang
meeting dan ruang khusus bagi smoking dan non smoking area, fasilitas yang
lengkap ini menjadi salah satu daya tarik sehingga konsumen menggambil
keputusan untuk menikmati waktu senggangnya di Foreshtre.
18
Tempat Foresthree memiliki dua cabang tempat usaha di daerah Bogor dan
Jakarta. Tempat pertama berada Jl H.Achmad Adnawijaya (Jalan Panduraya)
Bantarjati Bogor Utara, cabang kedua berada di Jl.Panglima Polim Jakarta. Saat
penelitian ini dilakukan, di restoran pertama Foresthree di kota Bogor, lokasi
Foresthree dapat dilihat pada peta dibawah ini.
19
Gambar 4.6 Instagram Foresthree Bogor
Foresthree juga menggunakan promosi event seperti senam Zumba salah
satu olahraga yang sedang trend saat ini, hal ini karena foreshtre memiliki varian
menu healthy food menjadi daya tarik bagi konsumen untuk mengikuti senam
Zumba lalu menikmati jus segar dari foreshtree.
Kegiatan seminar kewirausahaan yang bekerjasama dengan pemerintah
setempat mengundang praktisi bisnis dari segala golongan sehingga menarik
konsumen untuk hadir meramaikan tempat tersebut, selain dua hal tersebut
Foresthree juga mengadakan hiburan seperti penampilan sulap, atau live music
Foresthree, juga memberikan diskon bagi pelajar dan hari – hari tertentu.
Para pekerja di Foresthree memiliki kemampuan untuk melayani konsumen
dengan baik. Mereka semua menggunakan seragam dengan logo Foresthree
sehingga memudahkan para konsumen membedakan para pelayan di Foresthree
dengan konsumen disana. Mereka juga sangat ramah dan sigap dalam membantu
para konsumennya dalam memesan dan menjelaskan dengan ramah ketika ada
konsumen yang menanyakan seputar menu Foresthree.
20
Gambar 4.7 Event Senam Zumba di Restoran Foresthree
Proses untuk menikmati produk di Foresthree, konsumen memesan dahulu
rasa yang didiinginkan, produk dikemas sesuai dengan varian rasa yang dipilih
oleh konsumennya. Foresthree selalu mengusung tema open kitchen sehinnga
konsumen bisa melihat secara langsung proses pembuatan pesanan mereka. Salah
satu foto produk restoran Foresthree disajikan pada Gambar 7 dibawah ini.
21
BAB VI
PEMBAHASAN
22
Tabel 4 .1 Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh 20 item memiliki nilai r hitung yang
lebih besar dari 0,361 sehingga item-item tersebut valid digunakan dan dapat
dianalisis selanjutnya. Item-item tersebut dapat diartikan memiliki kelayakan untuk
mengukur variabel yaitu layak digunakan untuk mengukur keputusan pembelian
produk makanan dan minuman di Foresthree. Terdapat 2 item yaitu H1 (Harga produk
yang ditawarkan untuk dikonsumsi, dapat anda beli dengan harga terjangkau ) dan
PL3 (standar waktu penyajian makanan yang diterapkan, tidak membuat anda
menunggu lama) memiliki r hitung lebih kecil dari 0,361 sehingga kedua item tersebut
tidak valid. Oleh karena itu, kedua item tersebut tidak digunakan dalam analisis
selanjutnya.
23
5.2.4 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2010). Variabel dikatakan
reliabel jika hasil uji reliabilitas yang dilakukan diatas nilai Cronbach’s Alpha
yaitu 0,70.
Tabel 4 .2 Hasil Uji Reliabilitas
Reliabel
0,882 0,70
Sumber : Data Primer Olah 2017
Hasil diatas diperoleh nilai cronbach’s alpha yaitu 0,882 sehingga nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70 dan dapat diartikan bahwa variabel reliabel.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki konsistensi sebagai alat ukur artinya dapat digunakan
untuk mengukur keputusan pembelian pada responden yang satu dan lainnya.
5.3 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran data hasil penelitian
berdasarkan nilai minimum, maksimum, dan rata-rata. Analisis deskriptif berikut ini
dianalisis pada item-item yang sudah dinyatakan valid pada analisis sebelumnya.
Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif mengenai keputusan pembelian.
24
Mean
No Item Pernyataan Min Max Mean
Dimensi
Makanan Foresthree memiliki rasa yang
1 P1 2,00 5,00 3,73
enak, membuat anda ketagihan
Minuman Foresthree memiliki rasa yang
2 P2 2,00 5,00 4,19
enak, membuat anda ketagihan
Varian menu yang banyak, menjadi daya
4,12
3 P3 tarik untuk datang, mencoba semua 3,00 5,00 4,26
varian rasa
Tampilan produk yang unik di
4 P4 Foresthree menjadi daya tarik anda 3,00 5,00 4,29
untuk mencobanya,
Produk Foresthree yang anda beli
dengan tingkat harga tertentu, telah
5 H2 2,00 5,00 3,99
sesuai dengan manfaat yang anda
peroleh 4,04
Produk di Foresthree memiliki harga
6 H3 yang bersaing dengan produk di restoran 3,00 5,00 4,09
lainya
Iklan tentang restoran Foresthree di
PRO
7 Instagram menjadi daya tarik anda untuk 2,00 5,00 4,19
1
berkunjung ke restoran Foresthree
Adanya promo diskon pada hari tertentu
PRO
8 di restoran Foresthree membuat anda 2,00 5,00 4,07
2
ingin berkunjung ke Foresthree
Melihat postingan orang di media sosial
4,24
(Facebook, Instagram, Path) menjadi
PRO
9 daya tarik anda untuk anda untuk 2,00 5,00 4,29
3
berkunjung menikmati makanan,
minuman dan suasana di Foresthree
Rekomendasi dari orang secara langsung
PRO
10 menjadi daya tarik amda untuk 2,00 5,00 4,40
4
berkunjung ke Foresthree,
11 PL1 Pelayan yang ramah dalam melayani 2,00 5,00 4,16 4,11
25
Mean
No Item Pernyataan Min Max Mean
Dimensi
konsumen
Pelayanan yang sigap dalam melayani
12 PL2 2,00 5,00 4,05
konsumen
FAS Taman bermain anak menjadi salah satu
13 3,00 5,00 4,20
1 fasilitas penting
FAS Ruangan Smoking – Non Smoking Area
14 3,00 5,00 4,28
2 menjadi salah satu fasilitas penting
FAS Ruang Meeting khusus menjadi salah
15 3,00 5,00 4,31
3 satu fasilitas penting, 4,35
Mushola (Tempat Beribadah umat
FAS
16 muslim) menjadi salah satu fasilitas 3,00 5,00 4,51
4
penting
FAS Lahan parkir yang luas menjadi salah
17 3,00 5,00 4,46
5 satu fasilitas penting,
Saat mengunjungi restoran Foresthree
suasana yang nyaman dirasa seperti
18 NS1 3,00 5,00 4,42
berada di sebuah hutan, sesuai dengan
konsep yang diterapkan
Atribut yang tersedia sudah sesuai
4,51
19 NS2 dengan konsep hutan yang diterapkan 3,00 5,00 4,50
oleh restoran Foresthree
Dekorasi sudah sesuai dengan konsep
20 NS3 hutan yang di terapkan oleh restoran 3,00 5,00 4,60
Foresthree
Sumber : Data Primer Olah 2017
26
menunjukkan bahwa tampilan produk yang unik di Foresthree menjadi daya tarik
untuk mencobanya.
Item lainnya mengenai makanan yang disajikan memiliki rasa yang enak juga
menujukkan rata-rata cukup baik yaitu 3,73 dan begitu pula penilaian minuman yang
disajikan yaitu 4,19 yang menunjukkan adaya penilaian yang baik dari konsumen.
Pada item varian menu menunjukkan rata-rata yaitu 4,26 yang mengartikan bahwa
varian menu yang banyak, menjadi daya tarik untuk datang, mencoba semua varian
rasa.
Pada dimensi harga memiliki nilai rata-rata 4,04 yang mengartikan adanya
penilaian yang cukup baik mengenai harga yang ditawarkan. Nilai rata-rata tersebut
mengartikan adanya rata-rata jawaban yang lebih mengarah pada jawaban setuju. Item
mengenai kelayakan harga diperoleh rata-rata 3,99 sehingga dapat dikatakan
konsumen menilai adanya kelayakan harga sehingga dapat diartikan bahwa produk
Foresthree yang dibeli dengan tingkat harga tertentu, telah sesuai dengan manfaat
yang anda peroleh.
Rata-rata item harga yang bersaing memiliki rata-rata 4,09 sehingga dapat
dikatakan adanya penilaian mengenai hal ini yang cukup baik dan dapat dikatakan
produk di Foresthree memiliki harga yang bersaing dengan produk di restoran lainnya.
Pada dimensi promosi diperoleh rata-rata 4,24 yang menunjukkan adanya penilaian
yang cukup baik dari konsumen mengenai promosi yang diberikan. Item keempat
memiliki rata-rata yang paling tinggi yaitu 4,40.
Hal ini mengartikan pada umumnya konsumen mendapat rekomedasi dari
orang secara langsung sehingga konsumen berkunjung ke Foresthree. Promosi melalui
Instagram juga menujukkan rata-rata yang cukup tinggi yaitu 4,19. Adanya pemberian
promo-promo pada hari-hari tertetu juga menarik bagi konsumen dengan rata-rata
4,07. Item ketiga juga menunjukkan rata-rata yang cukup tinggi yaitu 4,29. Hal ini
mengartikan bahwa melihat postingan orang di media sosial (Facebook, Instagram,
Path) menjadi daya tarik untuk berkunjung menikmati makanan, minuman dan
suasana di Foresthree.
Pada dimensi pelayanan diperoleh rata-rata 4,11 yang dapat diartikan
konsumen menilai pelayanan yang diberikan sudah cukup baik. Item pertama
27
menunjukkan rata-rata 4,16 sehingga konsumen menilai bahwa pelayanan ramah
dalam melayani konsumen. Item kedua memiliki rata-rata 4,05 sehingga dapat
dikatakan pelayanan yang sigap dalam melayani konsumen.
Pada hasi deskriptif dimensi fasilitas diperoleh rata-rata 4,35 yang dapat
diartikan konsumen menilai fasilitas di Foresthree sudah baik. Fasilitas-fasilitas
tersebut diantaranya yaitu taman bermain anak dengan rata-rata 4,20, adaya ruangan
smoking dan nonsmoking area dengan rata-rata 4,28, adanya ruangan meeting khusus
dengan rata-rata 4,31, adanya fasilitas mushola dengan rata-rata 4,51, dan lahan parkir
yang luas dengan rata-rata 4,46. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya fasilitas
yng disediakan oleh rumah makan Foresthree sudah layak dan baik.
Pada dimensi nuansa diperoleh rata-rata 4,51 yang menunjukan bahwa nuansa
yang diberikan Foresthree dinilai baik. Pada item pertama diperoleh rata-rata 4,42
sehingga adanya penilain yang baik mengenai suasana yang nyaman dirasa seperti
berada di sebuah hutan, sesuai dengan konsep yang diterapkan restoran Foresthree.
Item kedua memiliki rata-rata 4,50 yang dapat diartikan atribut yang tersedia sudah
sesuai dengan konsep hutan yang diterapkan oleh restoran Foresthree. Item ketiga
memiliki rata-rata 4,60 sehingga dapat dikatakan adanya penilaian yang baik
mengenai dekorasi sudah sesuai dengan konsep hutan yang di terapkan oleh restoran
Foresthree.
5.4 Analisis Faktor
Analisis faktor adalah sebuah model, dimana tidak terdapat variabel bebas dan
tergantung. Analisis faktor tidak mengklasifikasi variabel ke dalam kategori variabel
bebas dan tergantung melainkan mencari hubungan interdependensi antarvariabel agar
dapat mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunya.
5.5 Nilai KMO- Bartlett’s Keseluruhan
Uji KMO digunakan untuk mengukur kecukupan sampling (sampling
adequacy). Nilai ini membandingkan besarnya koefisien korelasi terobservasi
dengan koefisien korelasi parsial. Nilai KMO yang kecil menunjukkan
bahwa korelasi antar pasangan variabel tidak bisa diterangkan oleh variabel
lainnya dan analisis faktor mungkin tidak tepat. Uji Bartlett’s digunakan untuk
melihat apakah matriks korelasi bukan merupakan matriks identitas.
28
Tujuan dari melihat apakah matriks korelasi merupakan matriks identitas
atau bukan adalah agar penyusutan dimensi peubah menjadi lebih sederhana dan
bermanfaat tanpa banyak kehilangan informasi sebelumnya. Apabila dari uji
Bartlett hasilnya signifikan, maka matriks korelasi bukan matriks identitas. Maka
penyusutan dimensi peubah tersebut bermakna untuk dilakukan analisis
komponen utama. Dengan kata lain, pengurangan peubah akan mempunyai arti
dan kegunaan.
Nilai KMO yaitu 0,731 dan signifikansi Bartlett’s yaitu 0,000 sehingga
nilai KMO lebih besar dari 0,500 dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan adanya korelasi antar item yang tinggi dan layak untuk digunakan
serta analisis selanjutnya dapat dilakukan. Berdasarkan hasil uji KMO dapat
dikatakan adanya korelasi antar variabel yang cukup kuat dan hasil uji bartlett’s
test menunjukkan adanya matriks korelasi sehingga analisis faktor layak
digunakan.
5.6 Nilai MSA Masing-Masing Item
MSA masing-masing item yang bertujuan untuk menilai kelayakan setiap
variabel untuk dianalisis faktor digunakan kriteria Measure of Sampling
Adequacy .MSA merupakan ukuran lain yang digunakan untuk mengukur
interkorelasi antar variabel dan kesesuaian dari analisis faktor.
29
P1 0,827 > 0,50 Baik
P2 0,666 > 0,50 Baik
P3 0,832 > 0,50 Baik
P4 0,749 > 0,50 Baik
H2 0,728 > 0,50 Baik
H3 0,757 > 0,50 Baik
PRO1 0,864 > 0,50 Baik
PRO2 0,677 > 0,50 Baik
PRO3 0,753 > 0,50 Baik
PRO4 0,810 > 0,50 Baik
PL1 0,749 > 0,50 Baik
PL2 0,704 > 0,50 Baik
FAS1 0,695 > 0,50 Baik
FAS2 0,633 > 0,50 Baik
FAS3 0,657 > 0,50 Baik
FAS4 0,743 > 0,50 Baik
FAS5 0,707 > 0,50 Baik
NS1 0,707 > 0,50 Baik
NS2 0,754 > 0,50 Baik
NS3 0,715 > 0,50 Baik
Sumber : Data Primer Olah 2017
Nilai MSA diperoleh dari hasil anti image correlation dimana masing-masing
item memiliki nilai MSA lebih besar dari 0,50. Hal ini mengartikan bahwa item-item
tersebut dapat dianalisis lebih lanjut menjadi faktor-faktor.
5.5 Total Variance Explained
Total Variance Explained bertujuan untuk menentukan berapakah faktor yang
mungkin dapat dibentuk. Jumlah faktor yang baik dibentuk jika nilai total dari initial
eigenvalues lebih besar dari 1
Tabel 4. 6 Nilai Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings
Total % of Cumulative Total % of Cumulative
Variance % Variance %
1 10,894 54,472 54,472 10,894 54,472 54,472
2 1,832 9,159 63,631 1,832 9,159 63,631
3 1,683 8,414 72,045 1,683 8,414 72,045
4 1,224 6,119 78,164 1,224 6,119 78,164
5 0,968 4,839 83,004
6 0,771 3,855 86,859
30
7 0,644 3,220 90,079
8 0,528 2,640 92,718
9 0,327 1,633 94,352
10 0,233 1,165 95,517
11 0,229 1,145 96,662
12 0,180 0,899 97,561
13 0,155 0,775 98,336
14 0,111 0,557 98,893
15 0,071 0,354 99,247
16 0,054 0,268 99,515
17 0,043 0,213 99,728
18 0,031 0,153 99,882
19 0,015 0,074 99,956
20 0,009 0,044 100,000
Sumber : Data Primer Olah 2017
31
PL2 0,624
NS1 0,860
NS2 0,862
NS3 0,768
P1 0,813
P2 0,845
P3 0,764
P4 0,698
PRO1 0,802
PRO2 0,671
PRO3 0,766
PRO4 0,512
Sumber : Data Primer Olah 2017
Berdasarkan hasil diatas diperoleh faktor penyusun yaitu terdiri dari 4 faktor
dengan rincian sebagai berikut :
1. Faktor Harga dan Fasilitas
Produk Foresthree yang anda beli dengan tingkat harga tertentu, telah sesuai
dengan manfaat yang anda peroleh. Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat
produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya dinyatakan dalam
satuan moneter. Harga terbentuk dari kompetensi produk untuk memenuhi tujuan
dua pihak : produsen dan konsumen.
Produsen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu
memberikan manfaat keuntungan diatas biaya produksinya. Konsumen
memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat
atas pemenuhan kebutuhannya dan keninginannya. Produk di Foresthree memiliki
harga yang bersaing dengan produk di restoran lainya berikut harga produk yang
ditawarkan Foresthree, rincian harga dapat dilihat di halaman lampiran.
Persaingan harga adalah suatu bentuk persaingan antar usaha yang bertujuan
menarik para langganan dengan menawarkan uatu produk pada tingkat yang lebih
rendah daripada harga pesaing.
Persaingan harga terurama bagi para konsumen sejauh hal tersebut
menghasilkan pengembangan harga yang konsisten dengan biaya rill dari
penawaran produk tersebut dan berusaha untuk meningkatkan efisensisi alokasi
sumber daya dari oasa dengan menghilangkan biaya biaya para pesaing yang
32
tinggi yang tidak efisien. Taman bermain anak menjadi salah satu fasilitas
penting, sehingga cocok untuk rekreasi bukan hanya bagi anak muda namun bagi
keluarga, ini menjadi hal yang menarik bagi sebagian konsumen, karena jarang
sebuah restoran yang menyediakan fasilitas ini, bahkan di Kota Bogor hanya dua
Restoran yang menyediakan taman bermain untuk anak, yakni di Momo Milk
Barn dan Restoran Foresthree
Ruangan Smoking – Non Smoking Area menjadi salah satu fasilitas
penting, dengan tersedianya fasilitas ini sehingga smoker dan non smoker dapat
menikmati restoran tanpa merasa terganggu satu sama lain, karena telah diberikan
ruangan khusus. Ruang Meeting khusus menjadi salah satu fasilitas penting,
karena di era zaman sekarang meeting di sebuah restoran menjadi gaya hidup bagi
sebagian pengusaha untuk membahas sebuah permasalahan sambal menyantap
hidangan yang disediakan oleh restoran, dengan tersedianya fasilitas ini membuat
para eksekutif datang dan melakukan pertemuan di restoran ini.
Mushola (Tempat Beribadah umat muslim) menjadi salah satu fasilitas
penting, mushola menjadi hal penting untuk umat muslim, mayoritas di Kota
Bogor adalah muslim sehingga penting menyediakan tempat beribadah,
memudahkan konsumen untuk beribadah lima waktu.
Lahan parkir yang luas menjadi salah satu fasilitas penting , lahan parkir
yang luas membuat konsumen merasa nyaman memakirkan kendaraanya, apalagi
sebagian besar konsumen Foresthree ini menggunakan kendaraan roda empat..
Pengunjung biasanya sangat malas. Mereka tidak akan mau mampir jika mereka
harus berjalan jauh menuju restoran Anda, dan lebih memilih mencari tempat lain
yang “lebih nyaman”. Jika Anda tinggal di daerah perkotaan, di mana setiap orang
berjalan dan transportasi umum tersedia,
2.Faktor Pelayanan dan Nuansa
Pelayan yang ramah dalam melayani konsumen, dengan pelayanan yang
ramah membuat konsumen merasa dihargai, sehingga mendapatkan suasana hati
yang nyaman saat menikmati produk dan nuansa hutan di restoran Foresthree.
Pelayanan yang sigap dalam melayani konsumen, hal ini penting karena
kesigapan pelayanan membuat konsumen merasa puas.
33
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Philip Kotler (1993) dalam
Saraswati (2008) yang menyatakan kunci untuk mempertahankan pelanggan
adalah kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan :
(1) Melakukan pembelian ulang (2) Mengatakan hal yang baik tentang perusahaan
kepada orang lain (rekomendasi) (3) Kurang memperhatikan merek dan iklan
produk pesaing. (4) Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
Saat mengunjungi restoran Foresthree suasana yang nyaman dirasa seperti
berada di sebuah hutan, sudah sesuai dengan konsep yang diterapkan. Foresthree
berhasil menerapkan konsep yang direncanakan sehingga konsumen dapat
merasakan nuansa hutan ketika datang dan menikmati makanan dan minuman
yang berada di restoran Foresthree
Atribut yang tersedia sudah sesuai dengan konsep hutan yang diterapkan
oleh restoran Foresthree, dari mulai pajangan, seragam pelayan, kursi, perlatan
dan fasilitas di Foresthree sudah sesuai dengan konsep yang diterapkan. Dekorasi
sudah sesuai dengan konsep hutan yang di terapkan oleh restoran Foresthree
tersedia di Foresthree dimulai pohon besar megah ditengah restoran ini. Mural
yang menghiasi restoran ini berwarna hijau, pajangan buah-buahan, pepohonan,
kayu – kayu, mobil klasik berwarna hijau, sampai tempat duduk yang beralaskan
rumput membuat konsumen merasakan nuansa di hutan.
3. Faktor Produk
Makanan Foresthree memiliki rasa yang enak, membuat anda ketagihan.
Setiap orang memiliki selera makan yang berlainan. Berdasarkan penelitian,
diketahui bahwa karakter rasa sebuah makanan mempengaruhi selera seseorang.
Adanya hubungan antara selera makan seseorang dengan karakter rasa sebuah
makanan ini dapat dimanfaatkan sebagai faktor penentu rekomendasi restoran.
Makanan olahan di Foresthree ini memiliki rasa yang khas yang tidak dimiliki
restoran-restoran lain, menu makanan paling laris adalah omurice black pepper.
Minuman Foresthree memiliki rasa yang enak, olahan minuman jus yang
segar tersedia di Foresthree, selain jus Foresthree juga menyediakan kopi, tersedia
dari mulai cappuccino, caramel macchiato dan yang paling khas adalah lemon
coffe.Varian menu yang banyak, menjadi daya tarik untuk datang, mencoba
34
semua varian rasa. Foresthree memiliki menu varian yang banyak sehingga
membuat konsumen dapat memilih segala produk dan bagi food lover membuat
penasaran, tidak bosan datang ke Foresthree untuk merasakan semua produk yang
tersedia.
Tampilan produk yang unik di Foresthree menjadi daya tarik anda untuk
mencobanya, hal ini juga menjadi daya tarik paling menarik bagi kalangan remaja
karena tampilan menarik membuat yang melihatnya di media sosial untuk datang
mencoba rasa produknya.
Dalam dunia Food and Beverages sadar atau tidak penampilan atau
dekorasi makanan sudah menjadi sarana utama dalam menarik minat pelanggan,
dan hal ini telah diterapkan oleh mayoritas outlet cafe maupun restoran pada saat
ini. Hal ini dilakukan bukanlah tanpa tujuan. Terdapat beberapa alasan mengapa
penampilan makanan yang unik menjadi penting bagi usaha cafe dan restoran
Penampilan membuat makanan menjadi terlihat ‘istimewa’. Yang
dimaksud istimewa adalah makanan tersebut disajikan dengan cara tertentu yang
unik, sehingga kita sebagai konsumen merasa dihargai. Ciri khas cafe/outlet
penampilan makanan juga dapat dijadikan ciri khas outlet itu sendiri, contohnya
adalah cafe yang bertemakan tentang Hello Kitty, mempunyai menu-menu yang
memiliki tema Hello Kitty. Memudahkan untuk dimakan selain membuatnya
menarik, dekorasi makanan pun dapat sekaligus memudahkan dalam memakan.
Terutama untuk menu-menu yang memang memiliki cara khusus untuk dimakan.
4. Faktor Promosi
Iklan tentang restoran Foresthree di Instagram menjadi daya tarik anda
untuk berkunjung ke restoran Foresthree, saat ini media sosial adalah media
sarana untuk mempromosikan sebuah produk paling potensial karena hampir
semua kalangan menggunakan media sosial setiap hari. Selain sebagai sarana
komunikasi media sosial juga saat ini sebagai sarana informasi dan sarana untuk
memasarkan produk dengan biaya yang lebih murah apabila dibandingkan dengan
media iklan di televisi.
Adanya promo diskon pada hari tertentu di restoran Foresthree membuat
anda ingin berkunjung ke Foresthree, dengan diskon produk adalah salah satu
35
strategi untuk menarik pelanggan baru mencoba produk – produk yang tersedia di
restoran ini.Melihat postingan orang di media sosial (Facebook, Instagram, Path)
menjadi daya tarik anda untuk anda untuk berkunjung menikmati makanan,
minuman dan suasana di Foresthree.
Foresthree menyediakan tempat – tempat yang menarik untuk
mengabadikan moment pribadi bagi konsumenya, dan mengunggahnya ke media
sosial, selain mengunggah biasanya para konsumen ini sekaligus
merkomendasikan kepada teman-temanya.Rekomendasi dari orang secara
langsung menjadi daya tarik anda untuk berkunjung ke Foresthree, atau biasa
disebut WOM (Word of Mouth) hal ini juga menjadi pemasaran paling baik untuk
bidang usaha sejenis restoran, apabila makananya enak pelayananya baik,
konsumen akan cenderung menceritakan dan merekomendasikan tempat tersebut.
5.6 Pembahasan
Faktor–faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian produk makanan dan minuman di Foresthree yaitu faktor harga
dan fasilitas, faktor pelayanan dan nuansa, faktor produk, dan faktor promosi. Faktor
harga dan fasilitas terdiri dari kesesuaian produk dengan harga, harga yang bersaing,
adanya taman bermain anak, ruangan smoking–non smoking Area, ruang meeting
khusus, adanya mushola, dan adanya lahan parkir yang luas menjadi salah satu
fasilitas penting.
Pada umumnya konsumen, cenderung akan memilih perusahaan yang
menawarkan produknya yang relative murah. Harga merupakan salah satu
pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk membeli produk pada suatu
perusahaan. Fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memberikan kemudahan
kepada para tamu dalam melaksanakan kegiata atau aktivitasnya pada restoran
Foresthree. Adanya fasilitas yang lengkap akan memberika kemudahan dan
kenyamanan bagi konsumen sehingga hal ini akan mempengaruhi seseorang untuk
menggunakan dan menjadi konsumen di restoran ini.
Faktor kedua yaitu faktor pelayanan dan nuansa yang terdiri dari keramahan,
kesigapan, suasana yang nyaman, atribut yang tersedia sudah sesuai, dan dekorasi
sudah sesuai dengan konsep hutan yang di terapkan oleh restoran Foresthree. Kualitas
36
layanan adalah suatu modal yang dapat menggambarkan kondisi pelanggan dengan
membandingkan pelayanan yang mereka harapkan dengan apa yang mereka terima
dalam mengevaluasi kualitas.
Kualitas layanan yang baik merupakan salah satu faktor penting untuk
menentukan keputusan pembelian. Kualitas layanan dapat dikatakan baik apabila
layanan yang diberikan suatu perusahaan dapat memuaskan pelanggannya. Kualitas
pelayanan berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan
penyampaian untuk mengimbangi harapan konsumen.
Faktor ketiga yaitu faktor produk yang teridir dari makanan Foresthree
memiliki rasa yang enak, minuman Foresthree memiliki rasa yang enak, adanya
varian menu yang banyak, dan tampilan produk yang unik. Produk merupakan hal
utama yang ditawarkan pada restoran kepada pelanggan. Produk yang berupa
makanan dan minuman yang disukai oleh pelanggan tentunya akan memberikan rasa
senang bagi konsumen sehingga akan memuaskan konsumen.
Faktor produk ini tidak hanya pada rasa melainkan cara penyajian menjadi
salah satu faktor penting dalam keputusan pembelian, sebagai contoh produk nasi
goreng secara produk sama dengan tempat lainnya namun cara penyajian yang
menarik akan menjadi penilaian lebih bagi konsumen.
Faktor keempat yaitu faktor promosi yang terdiri dari iklan tentang restoran
Foresthree di Instagram, adanya promo diskon pada hari tertentu, melihat postingan
orang di media sosial (Facebook, Instagram, Path) menjadi daya tarik, dan
rekomendasi dari orang secara langsung menjadi daya tarik untuk berkunjung ke
Foresthree.
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang menginformasikan,
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang dijual perusahaan. Sukses
tidaknya perusahaan tergantung seberapa besar promosi yang dilakukan oleh
manajamen perusahaan itu sendiri. Apabila perusahaan tersebut melakukan promosi
dengan baik, maka akan meningkatkan keputusan pembelian sehungga dapat
meningkatkan volume penjualan perusahaan tersebut.
37
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai keputusan pembelian produk
makanan dan minuman di Foresthree, dapat diberikan kesimpulan bahwa terdapat
empat faktor yang menjadi pertimbangan konsumen yaitu:
1. Faktor harga dan fasilitas terdiri dari kesesuaian produk dengan harga,
harga yang bersaing, adanya taman bermain anak, ruangan smoking–non
smoking Area, ruang meeting khusus, adanya mushola, dan adanya lahan
parkir yang luas menjadi salah satu fasilitas penting.
2. Faktor pelayanan dan nuansa yang terdiri dari keramahan, kesigapan,
suasana yang nyaman, atribut yang tersedia sudah sesuai, dan dekorasi
sudah sesuai dengan konsep hutan yang di terapkan oleh restoran
Foresthree.
3. Faktor produk yang terdiri dari makanan Foresthree memiliki rasa yang
enak, minuman Foresthree memiliki rasa yang enak, adanya varian menu
yang banyak, dan tampilan produk yang unik.
4. Faktor promosi yang terdiri dari iklan tentang restoran Foresthree di
Instagram, adanya promo diskon pada hari tertentu, melihat postingan
orang di media sosial (Facebook, Instagram, Path) menjadi daya tarik, dan
rekomendasi dari orang secara langsung menjadi daya tarik untuk
berkunjung ke Foresthree
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai keputusan pembelian produk
makanan dan minuman di Foresthree, dapat diberikan saran sebagai berikut: Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor harga dan fasilitas, pelayanan dan
nuansa, produk, dan faktor promosi merupakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, sehingga pihak restoran dapat
terus memaksimalkan faktor-faktor tersebut untuk meningkatkan konsumen.
38
1. Faktor harga dan fasilitas sudah baik bagi sebagian besar konsumen,
karena restoran Foresthree dapat bersaing harga dan restoran yang
memiliki fasilitas terlengkap di Kota Bogor, agar terus berkembang
Foresthree harus tetap memantau perkembangan harga dan fasilitas di
tempat lain, atau restoran-restoran yang baru.
2. Faktor pelayanan dan nuansa hutan sudah baik, alangkah lebih menarik
apabila pelayanya berganti-ganti seragam pada hari – hari tertentu
contohnya seperti menggunakan seragam pada hari minggu.
3. Faktor produk sudah baik, Foresthree harus terus berinovasi dalam
mengembangkan produk dan menciptakan menu-menu baru sesuai tren
yang sedang berkembang.
4. Faktor promosi menjadi ujung tombak bagi konsumen untuk melakukan
pembelian keputusan produk Foresthree, maka dari itu Foresthree harus
terus mencari strategi-strategi yang kreatif dan unik agar dapat menjadi
daya tarik bagi keputusan pembelian konsumen.
39
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2015. Kota Bogor Dalam Angka. Bogor
(ID): BPS Kota Bogor
Engel et al. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Cetakan pertama. Jilid II.
Jakarta (ID): Binapura Aksara.
Kotler P, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta (ID): Erlangga.
Setiadi JN. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
40
LAMPIRAN
41
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
DATA RESPONDEN :
1. Nama : ...................................................................................
2. Alamat :....................................................................................
:....................................................................................
3. No.Kontak :
4. Usia : ...............Tahun
42
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Petunjuk :
NO PERTANYAAN SS S R TS STS
PRODUK
Makanan Foresthree memiliki rasa yang
1. `
enak, membuat anda ketagihan
Minuman Foresthree memiliki rasa yang
2.
enak, membuat anda ketagihan
Varian menu yang banyak, menjadi
3. daya tarik untuk datang, mencoba
semua varian rasa
Tampilan produk yang unik di
4. Foresthree menjadi daya tarik anda
untuk mencobanya.
HARGA
Produk Foresthree yang anda beli
dengan tingkat harga tertentu, telah
5.
sesuai dengan manfaat yang anda
peroleh.
Produk di Foresthree memiliki harga
6. yang bersaing dengan produk di restoran
lainya
PROMOSI
Iklan tentang restoran Foresthree di
7. Instagram menjadi daya tarik anda
untuk berkunjung ke restoran Foresthree
Adanya promo diskon pada hari tertentu
8. di restoran Foresthree membuat anda
ingin berkunjung ke Foresthree.
43
Melihat postingan orang di media sosial
(Facebook, Instagram, Path) menjadi
9. daya tarik anda untuk anda untuk
berkunjung menikmati makanan,
minuman dan suasana di Foresthree
Rekomendasi dari orang secara
10. langsung menjadi daya tarik amda untuk
berkunjung ke Foresthree.
PELAYANAN
Pelayan yang ramah dalam melayani
11.
konsumen
Pelayanan yang sigap dalam melayani
12.
konsumen
standar waktu penyajian makanan yang
13. diterapkan, tidak membuat anda
menunggu lama.
FASILITAS
Ruangan Smoking – Non Smoking Area
14.
menjadi salah satu fasilitas penting
Ruang Meeting khusus menjadi salah
15.
satu fasilitas penting.
Mushola (Tempat Beribadah umat
16. muslim) menjadi salah satu fasilitas
penting .
Lahan parkir yang luas menjadi salah
17.
satu fasilitas penting.
NUANSA RESTORAN
Saat mengunjungi restoran Foresthree
suasana yang nyaman dirasa seperti
18.
berada di sebuah hutan, sesuai dengan
konsep yang diterapkan.
Atribut yang tersedia sudah sesuai
19. dengan konsep hutan yang diterapkan
oleh restoran Foresthree
Dekorasi sudah sesuai dengan konsep
20. hutan yang di terapkan oleh restoran
Foresthree
44
No. P1 P2 P3 P4 H1 H2 H3 PRO1 PRO2 PRO3 PRO4 PL1 PL2 PL3 FAS1 FAS2 FAS3 FAS4 FAS5 NS1 NS2 NS3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4
7 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5
8 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
11 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5
12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5
15 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4
17 3 4 4 4 3 5 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5
19 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
20 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
21 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5
22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
23 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5
24 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
25 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
26 3 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
27 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4
28 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 3 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5
30 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
45
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Valid 30 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
P1 91.9333 46.064 .372 .881
P2 91.6333 45.826 .550 .875
P3 91.5333 45.568 .617 .873
P4 91.5000 45.914 .560 .875
H1 91.9333 47.995 .250 .884
H2 91.7333 46.685 .384 .880
H3 91.7333 46.133 .500 .876
PRO1 91.6333 46.309 .435 .878
PRO2 91.7000 46.493 .394 .880
PRO3 91.4333 46.116 .524 .876
PRO4 91.2333 46.875 .518 .876
PL1 91.5000 47.017 .364 .880
PL2 91.5333 47.361 .371 .880
PL3 91.8333 46.213 .345 .883
FAS1 91.6667 46.713 .398 .879
FAS2 91.5000 45.914 .560 .875
FAS3 91.5000 45.914 .560 .875
FAS4 91.3000 44.976 .617 .873
FAS5 91.3333 45.126 .593 .873
NS1 91.3000 45.597 .604 .873
NS2 91.2333 47.151 .475 .877
NS3 91.2000 46.166 .651 .873
Item dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel ( r tabel dengan n
30 dan alpha 0,05 yaitu 0,361). Hasil diatas diperoleh seluruh item yaitu 20 item
valid (misal P1 memiliki r hitung 0,372 (r hitung lebih besar dari 0,361).
Variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha diatas 0,70. Hasil diatas
diperoleh nilai cronbach’s alpha yaitu 0,882 sehingga nilai cronbach’s alpha lebih
besar dari 0,70 dan dapat diartikan bahwa variabel reliabel.
46
Lampiran 3 Atribut Restoran Foresthree
47
Lampiran 56 Menu
Lampiran Minuman
Makanan
4 Gambar Forestree
Foresthree
makanan dan minuman restoran Foresthree
Lampiran 7 Menu Makanan Foresthree
48
49
50
51
52