Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Operasi

Supply Chain Management Starbucks

KP : A

Anggota:

Heny Ratna Dewi (4) 130216270

Grace Ignacia Lukito (5) 130217017

Vincencia Viviane V T (6) 130217137

Erinne Natasha (22) 130218069

Tessa Marcelina (23) 130218084

Grace Geofanny Leonita (24) 130218096

Penny Christina M (27) 130218121

Lely Puspitasari A (28) 130218124

Sarahvi (43) 130218277

Edwin Johanes (57) 130218370

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

1
DAFTAR ISI

DAFTAR
ISI...................................................................................................................2

KATA PENGANTAR………………………………………………………..3

BAB 1
PENDAHULUAN..........................................................................................4

1.1 Latar
Belakang............................................................................................ 5

1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................. 5

BAB 2

Landasan Teori…………………………………………………….…………6

2.1 Inbound Logistic………………………………..…..…….………6

2.2Marketing……………………………………………...………….6.

2.3 Outbound Logistic…………………………...…………...………6

2.4 Services……………………...…………...…………....…………7

2.5 saluran distribusi………………………………….….…..………8

2.6 sistem persediaan………………………………..……………….9

BAB 3......................................................................................................... 10

3.1 Inbound Logistic……………………………………...…………10

3.2 Marketing……………………………………………...……......11

3.3 Outbound Logistic………………………………………...…….11

3.4 Services……………..………………………………………...…13

BAB IV........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….………15

2
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatNya sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Operasi. Makalah ini membahas tentang Supply Chain
Management perusahaan Starbucks.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen Manajemen Operasi


yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan yang sesuai. Semoga ke depannya makalah ini dapat bermanfaat
kepada semua kalangan agar dapat menjadi pengetahuan di masa yang akan datang.
Karena Keterbatasan dan kekurangan kami, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik apabila ada kesalahan dari pihak kami agar makalah ini dapat sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu kami dalam
kesempurnaan makalah ini.

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Starbucks merupakan perusahaan kopi dari Amerika Serikat yang namanya
telah mendunia dengan lebih dari 17 ribu gerai diseluruh dunia. Awal mulanya
Starbucks pertama kali didirikan oleh 3 rekanan yang terdiri dari seorang guru
Bahasa Inggris bernama Jerry Baldwin, guru Sejarah yang bernama Zev Siegl,
dan seorang penulis yang bernama Gordon Bowker pada tanggal 30 Maret
1971. Pada Tahun 1982 Howard Schultz bergabung sebagai direktur operasi
ritel dan pemasaran. Starbucks mulai menyediakan kopi untuk kebutuhan
restoran dan Bar-Bar yang menjual espresso. Pada tahun 1983 Howard Schultz
pergi ke Italia yang kemudian ia sangat terkesan dengan popularitas bar
espresso di Milan. Howard melihat ada sebuat potensi untuk mengembangkan
budaya “cofee house” diSeattle. Sehingga memunculkan niatnya untuk
mendirikan sebuah kedai kopi kecil di Pike Place Market di Seattle, Washington
yang diberi nama Starbucks.
Akhirnya Starbucks berhasil membuka 6 kedai kopi pada tahun itu. Pada
Tahun 1987 para pemilik asli menjual Starbucks kepada karyawannya yaitu
Howard Schultz yang kemudian mengakuisi asset Starbucks dengan dukungan
investor lokal. Sehingga ia mengubah nama gerainya menjadi Starbucks
Corporation kedai kopi ini kemudian membuka cabang di Chicago dan
Vancouver, Kanada. Starbucks terus berkembang hingga menjadi perusahaan
multinasional dalam kurang dari 40 tahun.
Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasok yang dilakukan
oleh Perusahaan Starbucks dilakukan untuk mengetahui serangkaian kegiatan
yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan,
produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada
pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan pengolahan
informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

4
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana perusahaan Starbucks dalam menerapkan Supply Chain
Management ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui perusahaan Starbucks dalam menerapkan Suplly Chain
Management.

5
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Supply Chain Management


Supply Chain Management adalah sebuah rangkaian kegiatan yang
diperlukan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan suatu arus
produk. Hal ini meliputi proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga
distribusi produk ke konsumen akhir, dengan menggunakan cara yang paling efisien
dan hemat biaya.
Manajemen rantai pasokan merupakan usaha yang luas dan kompleks yang
bergantung pada setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya –
supaya dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari SCM sendiri adalah untuk
memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.
Untuk mencapainya, dibutuhkan berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat
lunak khusus.

2.2. Logistik
Logistik merupakan integrasi dari pengadaan, transportasi, manajemen
persediaan, dan aktifitas pergudangan dalam menyediakan alat atau cara yang
berbiaya efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, baik internal maupun
eksternal.

2.3. Inbound Logistic


Logistik yang mengangkut muatan bahan baku untuk manufacturing itu
disebut inbound logistic. Jadi, semua barang kiriman dari berbagai pihak yang
masuk ke perusahaanyang disebut sebagai inbound.Inbound logistics terdiri
dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahanmasukan yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa
yangdijualnya.Inbound Logisticsmengacu pada transportasi, penyimpanan dan
pengiriman barang yangm a s u k k e b i s n i s .

6
Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
proses inbound di dalam gudang:
1. Mengenali jenis barang
Penting bagi operator gudang untuk mengetahui barang-barang jenis apa
saja yang ingin dimasukan ke dalam gudang. Apakah barang tersebut
bernilai tinggi (high value) atau bahkan tidak sama sekali. Penting juga
untuk mengetahui apakah barang tersebut cocok atau tidak untuk disimpan
didalam gudang.

2. Waktu pengiriman barang


Seorang operator juga harus mengetahui kapan barang-barang tersebut akan
dikirimkan dan akan tiba didalam gudang. Mengetahui kapan waktu
pengiriman seperti ini sangat penting agar sebelum barang tiba, gudang
sudah benar-benar dikondisikan untuk melakukan inbound. Sehingga saat
barang tersebut sudah datang dengan, tidak ada kendala yang berarti untuk
segera menurunkan dan memasukkan barang dengan baik kedalam gudang.

3. Menentukan lokasi penyimpanan barang.


Pergudangan biasanya memiliki dua jenis gudang yang akan disewakan,
yaitu dedicated dan sharing. Gudang dedicated merupakan satu gudang
yang khusus untuk menyimpan barang dari satu klien saja. Sementara
gudang sharing adalah satu gudang yang bisa menampung barang-barang
dari beberapa klien. Maka dari itu, sebelum proses inbound barang terjadi,
sangat penting artinya untuk mengetahui jenis gudang seperti apakah yang
akan disewa oleh klien.

4. Tujuan barang tersebut disimpan.


Terdapat berbagai macam jenis cara untuk menyewa gudang. Ada yang
karena memang tidak memiliki tempat untuk menyimpan barang, tidak
memiliki sistem untuk melacak inventory mereka sampai harus
menggunakan gudang sebagai tempat untuk cross docking. Sangat penting
untuk mengetahui hal ini agar dapat mempermudah alur dari pergerakan
barang. Misalnya saja barang dari gudang akan langsung dikirimkan lagi

7
kepada customer, maka penyusunan barang dalam gudang akan
menggunakan metode fi-fo atau first in, first out.

5. Proses Inbound (Memasukkan barang)


Selanjutnya, klien harus memberikan informasi lengkap tentang keempat
hal diatas melalui purchasing order, serta packing list. Setelah packing list
diterima oleh admin atau operator gudang, maka selanjutnya packing list
tersebut akan diinput ke dalam sistem yang dimiliki oleh gudang

2.4. Outbound Logistic


Outbound logisticadalah aktivitas yang melibatkan distribusi produk
jadi ke para pelanggan.Jadi, semua barang dari perusahaan yang dikirim ke
lokasi tertentu disebut sebagaioutbound.
Proses outbound logistic dimulai dengan departemen penjualan menerima
orderdari konsumen. Lalu departemen penjualan mengecek ketersediaan barang
untuk memastikan bahwa permintaan konsumen dapat dipenuhi. Setelah itu,
departemen penjualan mengirimkan ”sinyal” ke gudang untuk mengambil serta
mengirim barang yang dipesan oleh konsumen. Ketika barang dikirim, gudang
melakukan konfirmasi adanya barang yang keluar dari perusahaan.

2.5. Saluran Distribusi


Saluran distribusi memegang peranan dalam kegiatan perdagangan karena
menjadi perantara antara produsen dengan konsumen. Artinya, apabila tidak ada
saluran distribusi yang terjadi maka produk yang dihasilkan oleh produsen tidak
bisa sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi ini sendiri memiliki sasaran
penting untuk menjamin ketersediaan produk di pasar dan bisa membangun
hubungan dengan konsumen. Saluran distribusi merupakan pergerakan produk
mulai dari pemasok hingga sampai ke konsumen akhir. Dalam lingkup yang luas,
saluran distribusi produk tidak hanya sebatas saluran distribusi fisik produk,
melainkan juga saluran informasi, pembayaran, dan juga promosi.

8
2.6. Sistem Persediaan
Menyimpan persediaan berarti muncul biaya dalam bentuk adanya biaya
angkut, perlunya biaya gudang, biaya penyimpanan, biaya kerusakan selama masa
simpan, biaya akibat kehilangan produk, dan sebagainya. Di lain pihak, menyimpan
inventori juga berarti memfasilitasi layanan yang mengaitkan suatu proses yang
memadukan produksi dengan permintaan pelanggan tanpa penundaan akibat waktu
proses produksi. Perusahaan bisa menggunakan data masa lalu sebagai
pertimbangan untuk menentukan berapa banyak persediaan yang dibutuhkan.

9
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Inbound Logistic
Starbucks yang merupakan retailer Speciality coffee terbesar didunia
tentunya akan selalu menjaga kualitas dari setiap produk yang akan ditawarkan ke
konsumennya yang ada disebagian besar dunia ini. Untuk pemilihan bahan baku
utamanya yaitu biji kopi, starbucks menggunakan program C A F E (Coffee and
Farmer Equity) yang merupakan rantai pasok kopi biji hijau hasil kolaborasi
dengan Conservation International (CI) dan SCS Global Services.

Dengan program C A F E starbucks dapat menilai, mengenali dan


menghargai produsen atau supplier kopi atas kopi yang mereka budidayakan
dengan cara yang bertanggung jawab dan secara berkelanjutan, serta dapat
memberikan jaminan bahwa sumber kopi yang dipasok ke starucks merupakan kopi
yang berkualitas baik dan ramah lingkungan dengan dinilai sesuai kriteria atau
standard yang ada pada program C A F E.

Program C A F E memfasilitasi starbucks guna membangun hubungan yang


saling menguntungkan dengan para petani biji kopi, starbucks ikut serta membantu
dengan memberikan modal dan melakukan pembinaan kepada petani kopi untuk
menanam kopi yang ramah lingkungan dan membantu petani dalam menstandarkan
kualitas biji kopi yang mereka hasilkan dengan cara memberikan penilaian atau
kriteria tertentu yang harus dipenuhi petani jikalau ingin menjadi supplier
Starbucks.

Suppliers kopi starbucks terdapat diberbagai negara yaitu Amerika, Eropa,


Brazil dan ada juga dari Indonesia ( Sumatera, Aceh, Papua, Bali). Untuk di
Indonesia sendiri ada juga yang terdapat di daerah Lintong yaitu PT. Olam
Indonesia sebagai supplier kopi terbesar Starbucks. Untuk supplier makanan berupa
kue dan sejenisnya serta susu yang digunakan untuk bahan campuran pembuatan

10
minuman untuk Store starbucks di Indonesia diperoleh dari PT. Inti Prima Rasa
dan PT. Austasia.

Setelah biji kopi diterima dari para pemasok, Starbucks Coffe Company,
Seatle akan memprosesnya menjadi biji kopi yang berkualitas melalui proses
pemanggangan khusus yang disebut Starbucks Roast, dimana dalam proses tersebut
starbucks bahkan harus kehilangan 18-25 persen dari berat total kopi yang
dimasukkan ke tempat pemanggangan karena hasil yang keluar dari tempat
pemanggangan tersebut haruslah hasil kopi yang terbaik.

Hasil dari proses pemanggangan tersebut akan langsung dikemas melalui


pengemasan yang dapat menjaga kualitas biji kopi didalamnya agar tetap segar,
pengemasan tersebut disebut dengan flavorlock. Setelah semua sudah dikemas
dengan rapi, baru kemudian akan didistribusikan ke seluruh outlet atau store
starbucks yang ada di seluruh dunia, termasuk juga Indonesia.

3.2 Marketing

Tentunya dalam memasarkan produknya starbucks juga menggunakan


sistem marketing. Dimana marketing Starbucks ini dilalukan oleh para pegawainya
dengan membagikan free sample kepada konsumen. Tujuannya untuk
memperkenalkan produk baru yang akan dijual kepasaran. Tak hanya melalui
pegawainya saja Starbucks juga menggunakan media sosial untuk menposting
unggahan produk apa saja yang sedang promo, menu baru, dan event-event. Selain
itu Starbucks juga bekerja sama dengan perusahaan e-money. Dimana dengan
menggunakan e-money tertentu pelanggan bisa mendapatkan promo atau potongan
jika membeli produk Starbucks.

3.3 Outbound logistics

Outbound logistic merupakan proses pendistribusian produk jadi ke tangan


pelanggan. Kalau dalam perusahaan Starbucks proses pendistribusian dilakukan

11
oleh gerai-gerai yang tersebar diseluruh dunia. Namun pada bahasan kali ini kami
akan membahas mengenai gerai yang berada di indonesia.

Starbucks Indonesia pertama kali beroperasi di Plaza Indonesia pada tahun


2002. Menurut sumber resmi pada tahun 2018 kedai Starbucks di Indonesia saat ini
terdapat 326 gerai di 22 kota. Para gerai tersebut merupakan saluran untuk
mendistribusikan produk ke tangan end user.

Gerai Starbucks antara lain :

A. Starbucks east coast center, pakuwon city

B. Starbucks coffe galaxy mall

C. Starbucks Grand City

D. Starbucks Gubeng

E. Starbucks Manyar

F. Starbucks Manyar Kertoarjo

G. Starbucks Plaza Surabaya

H. Starbucks Tunjungan Plaza 4

I. Starbucks Tunjungan Plaza 6

J. Starbucks BG Junction

L. Dll

Selain menjual kopi Starbucks juga menjual berbagai minuman yang non-
coffee loh tak hanya itu Starbucks juga menjual berbagai jenis cake dan cookies.
Untuk proses pendistribusian produk Starbucks juga bekerja sama dengan Go-Food
dan Grab-food dimana produk tidak langsung sampai ke end user tapi melalui pihak
ketiga terlebih dahulu.

12
3.4 Services

Starbucks card merupakan sebuah kartu yang memberikan keuntungan bagi


pemiliknya. Dimana para pemilik kartu ini bisa menukarkan poin atau yang disebut
star dengan makanan atau minuman gratis. Dimana setiap satu bintang hanya
diperlukan melakukan transaksi sebesar Rp25.000 untuk pembelian makanan,
pembelian minuman, whole bean kemasan atau Via ready brew pack. Untuk
mendapatkannya pelanggan hanya perlu melakukan top up sebesar 100.000 rupiah.
Selain itu saldo didalam kartu juga bisa diakses secara online. Sedangkan bagi para
pelanggan yang butuh bantuan dari customer service Starbucks dapat menghubungi
customer.service@starbucks.co.id

13
BAB 4

KESIMPULAN

Starbucks menggunakan program C A F E. Di mana setelah menggunakan


program ini Starbucks menjadi salah satu tempat favorit terutama anak muda untuk
minum kopi sambil nongkrong. Starbucks juga bisa menjamin ke masyarakat
bahwa kopi yang mereka pakai adalah kopi yang berkualitas baik sehingga tidak
perlu di ragukan lagi. Selain itu Starbucks juga menyediakan tempat yang mana
dapat membuat konsumen menjadi lebih nyaman serta starbucks juga memberikan
pelayanan yang terbaik bagi konsumennya sehingga itulah yang membuat
kebanyakkan masyarakat ketagihan untuk bersantai sambil minum kopi di
starbucks.

14
Sumber :
Haryono, Bambang. 2018. Supply Chain : Manajemen, Ilmu Pengetahuan,
Strategi dan Praktik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Zaroni. 2017. Mengelola Distribusi dan Logistik. diakses dari


https://supplychainindonesia.com/new/mengelola-distribusi-dan-logistik/

Anindita, Kanya. 2019. Pengertian Supply Chain Management (Manajemen


Rantai Pasokan). diakses dari
https://www.google.co.id/amp/s/www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-
supply-chain-management-manajemen-rantai-pasokan/

Gunardi, Leony. 2018. Pengantar Sistem Logistik. diakses


darihttps://slideplayer.info/slide/12509017/

Christopher, Martin. 2011. Logistics and Supply Chain Management. Fourth


Edition, Financial Times, Printice Hall. diakses dari
http://www.icesi.edu.co/blogs/supplychain0714/files/2014/07/Martin_Christopher
_Logistics_and_Supply_Chain_Management_4th_Edition____2011-1.pdf

Debbie, Marchella. 2019. Inbound Logistics. diakses dari


https://b-log.co.id/inbound-logistics/

Usaha, Konsultan Manajemen. 2017.Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan


Dalam Proses Inbound (Memasukkan Barang) Dalam Gudang. diakses dari
https://konsultanmanajemenusaha.com/2017/11/22/beberapa-hal-yang-harus-
diperhatikan-dalam-proses-inbound-memasukkan-barang-dalam-gudang/

Kemashsn. Inbound Logistics terdiri dari Penerimaan Penyimpanan dan


Distribusi Bahan. diakses dari
https://www.coursehero.com/file/p55jc1q/Inbound-logistics-terdiri-dari-
penerimaan-penyimpanan-dan-distribusi-bahan/

Sidik, Muhamad Pajar. 2017. Perbedaan Inbound dan Outbound Dalam


Logistik. diakses dari
https://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/11/perbedaan-inbound-dan-
outbound-dalam-logistik.html

15
Kho, Budi. 2017. Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasokan). diakses dari
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-supply-chain-management-
manajemen-rantai-pasokan/

Gabriel, Wahyu. 2016. Analisa Strategi Pemasaran International di Starbucks


Indonesia. diakses dari
https://medihan.files.wordpress.com/2016/05/makalah-manajemen-bisnis-
internasional-7p-starbucks.pdf

Masdakaty, Yulin. 2015. Mengintip Sejarah Singkat Starbucks. diakses dari


https://majalah.ottencoffee.co.id/mengintip-sejarah-singkat-starbucks/

Widyawati, Puji. 2016. PT Sari Coffee Indonesia. diakses dari


https://www.slideshare.net/PujiWidyawati/pt-sari-coffee-indonesia

Echi. Tanpa Tahun. Mana Negara yang Paling Banyak Memasok Kopi
Starbucks? Ini jawabannya. diakses dari
https://phinemo.com/pemasok-utama-kopi-starbucks/

Hartanto, Ali Yudhi. 2014. Makalah Starbuck. diakses dari


https://www.slideshare.net/aliyudhi_h/makalah-starbuck

Arntuwaidan. 2017. Hubungan Jangka Panjang Starbucks Berusaha Untuk


Mengembangkan Hubungan. diakses dari
https://www.coursehero.com/file/p2covp8/Hubungan-jangka-panjang-Starbucks-
berusaha-untuk-mengembangkan-hubungan/

Limiarto, Cynthia Puspitasari. Tanpa Tahun. Supply Chain Starbucks. diakses


dari https://www.scribd.com/doc/152371612/Supply-Chain-Starbucks

http://sdsindonesia.com/in/c-a-f-e-practices-starbucks

16

Anda mungkin juga menyukai