Anda di halaman 1dari 2

Pak wisnu

1. Asas Legalitas : Pasal 1 “ tiada satu perbuatan dapat di pidana kecuali atas kekuatan aturan
pidana dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum perbuatan dilakukan.”

Contoh kasus : Raffi Ahmad memiliki pil yang belum terdaftar sebagai narkoba di BNN, sehingga
dilepaskan dari status tersangka.

- Org tidak bisa dianggap melakukan perbuatan pidana jika blm ada peraturan hukumnya –

2. Asas Teritorial : Pasal 2 “ Aturan pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku bagi setiap
orang yang melakukan perbuatan pidana di dalam Indonesia.”

Contoh kasus : Bisa dikenakan kepada WNI maupun WNA. Spel Korbin WNA Australia karena
membawa narkoba ke Bali, sehingga Indonesia memiliki wewenang wilayah. Dikenakan Hukum
Pidana Indonesia berupa Undang – Undang Narkotika.

3. Asas Ekstrateritorial ( perluasan wilayah) : Pasal 3 “ Aturan pidana perundang undangan


Indonesia berlaku bagi setiap orang yang di luar Indonesia melakukan perbuatan pidana di dalam
kapal Indonesia. Kapal (Laut dan Udara). Setiap kapal memiliki bendera kapal yang menentukan
hukum apa yang berlaku di kapal itu.

Contoh kasus :- A naik ke atas kapal Indonesia, dan melakukan perbuatan pidana. Maka yang berlaku
adalah hukum pidana Indonesia.

-Konsulat Jenderal ( tmpt pembuatan visa ). Ketika kita masuk ke dalam pintu atau ruangan konsulat
Cina, maka kita berada di wilayah ekstrateritorial Cina. Yang berlaku adalah hukum Cina.

4. Asas Perlindungan : Pasal 4 “Aturan pidana dalam perUUan Indonesia berlaku bagi setiap orang
yang di luar Indonesia.”

Contoh kasus :-

- Veronika berada di negara A dan memberikan tweet di medsos tentang Papua dan membuat Papua
rusuh sehingga merugikan Indonesia. Maka Indonesia meminta Veronika dengan 2 cara yaitu, 1.
Sukarela ( veronika secara sukarela masuk ke dalam wilaya tertorial atau ektrateritorial di Indonesia)
dan 2. Paksa yaitu ekstradisi kepada pemerintah Indonesia agar Veronika dapat diadili dan di hukum
di Indonesia menurut hukum pidana Indonesia.

- Osama bin laden : merusak properti Amerika

5. Asas Nasional Aktif : Pasal 5 “hukum pidana Indonesia berlaku bagi warga negara Indonesia”

- Hukum Indonesia berlaku dan melekat pada diri Anda kemanapun anda pergi krn anda pergi
menggunakan passport Indonesia.

Contoh kasus : Oki Dewantoro, pembunuh berantai di Los Angeles, tetapi membunuh sesama warga
Indonesia. Perbuatan pidana nya dilakukan di Amerika, ttp langsung pergi ke Jakarta sehingga
Indonesia memakai Asas Nasional Aktif untuk melindungi warga negaranya sehingga hukum yang
berlaku adalah hukum pidana Indonesia. Di hukum mati ttp masih di penjara sampai skrg selama 26
tahun krn tidak merugikan negara lain.

- Amrozi pelaku bom bunuh diri yang menewaskan banyak turis di Bali sehingga menybabkan banyk
kerugian di negara lain turis tsb. Maka Australia yang merupakan korban turis terbanyak meminta
ekpedisi kepada Indonesia. Ttp Indonesia menolak dengan asas nasional aktif dan berjanji untuk
mengeksekusi amrozi di Indonesia. Sehingga para kepala negara sllu mendesak Presiden untuk
segera mengeksekusi Amrozi.

6. Asas Hukum Personal Pasif : memiliki kewenangan untuk mengadili karena pelaku bersangkutan
dengan warga negara, negara tersebut.

- Amrozi pelaku bom bunuh diri yang menewaskan banyak turis di Bali sehingga menybabkan banyk
kerugian di negara lain turis tsb. Maka Australia yang merupakan korban turis terbanyak meminta
ekpedisi kepada Indonesia. Ttp Indonesia menolak dengan asas nasional aktif dan berjanji untuk
mengeksekusi amrozi di Indonesia. Sehingga para kepala negara sllu mendesak Presiden untuk
segera mengeksekusi Amrozi.

- Gembong Narkoba di Mexico membunuh anak buahnya di Amerika dengan cara yang sadis.
Sehingga FBI meminta penangkapan di Mexico melalui kepolisian Mexico. Ttp Mexico menolak
dengan asas nasional aktif sehingga menolak ekspedisi Gembong ke Amerika. Maka satu satunya
cara adalah Gembong harus memasuki wilayah tertorial atau ekstrateritorial(kapal udara maupun
air) Amerika untuk bisa diadili atas pembunuhan sadis yang terjadi pada warga negaranya.

*PASAL 372, PENGGELAPAN

7. Asas Kekebalan Hukum : Pasal 9 : “Berlakunya pasal 2-5,7 dan 8 dibatasi oleh pengecualian –
pengecualian yang diakui dalam hukum internasional.

Ada 3 jenis WNA yang memiliki kekbalan hukum yaitu mereka yang dilindungi oleh Konferensi Wina
1961, KW 1963, dan KNY 1969.

KW 1961 : Orang asing yg bekerja di Kedutaan Besar

KW 1963 : WNA di Konsulat Jenderal

KNY 1969 : Misi khusus, PBB mengirimkan misi khusus misalnya dan naik mobil serta menabrak
orang, maka Indonesia tdk dpt mengadili mereka.

Jika orang – orang yang dilindungi oleh konferensi tsb melakukan tindak pidana di Indonesia, mereka
tidak dapat diadili di Indonesia. Hanya bisa diusir dr Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai