Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REPORT

Untuk mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi


Dosen Pengampu: Drs. Kamarlin Pinem, M.Si

OLEH:

EZRA JANSHUA NUARY MARPAUNG

3193131013

KELAS B-2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan sebagai penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat waktu.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi.

Selama penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami berbagai rintangan dan
kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorangan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Report ini masih jauh dari
kata sempurna, maka saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
berguna untuk kedepannya. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca,
semoga tugas ini bermanfaat bagi saya dan juga pembaca.

Medan, 15 Oktober 2019

Ezra Janshua Nuary Marpaung

NIM:3193131013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Informasi buku........................................................................................................


1.2 Tujuan penulisan.....................................................................................................
1.3 Permasalahan yang dikaji.......................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Ringkasan buku/intisari..........................................................................................


2.2 Kelebihan dan kelemahan buku..............................................................................
2.3 Analisis criticl book report ....................................................................................
BAB III : PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
3.2 Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Informasi Buku


a) Identitas Buku Utama
Judul : Pokok-Pokok Klimatologi
Penulis : Daldjoeni
ISBN : 978-602-7544
Penerbit : Ombak
Tahun Terbit : 2014
Tebal Buku : 193 halaman

b) Identitas Buku Pembanding


Judul : Klimatologi Dasar; Unsur Iklim dan Proses
Pembentukan Iklim
Penulis : Tumiar Katarina Manik
ISBN : 978-602-262-227-7
Penebit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2014
Tebal Buku : 143 halaman
1.2Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan critical book report ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas dari 6 bentuk penugasan yang diberikan pada mata kuliah Meteorologi dan Klimarologi
yang di ampu oleh Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si juga sebagai bekal penulis untuk lebih
memahami dan mendalami mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi. Dalam setiap
perkuliahan. Terkhususnya pada mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi yang mana
membaca buku adalah kegiatan yang wajib bagi setiap mahasiswa. Dan dalam satu penugasan
yaitu critical book report mahasiswa diajak untuk mengkritisi buku dari sudut pandang yang
akan dibangun oleh setiap mahasiswa yang berdasarkan dengan pengetahuan dan pengalaman
sendiri.

1.3 Permasalahan Yang Dikaji


Didalam sebuah buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena
itu diperlukan akan adanya intisari ataupun ringkasan buku yang akan digunakan untuk
mengambarkan secara singkat isi buku. Buku yang dikritisi atapun diriview adalah buku Geologi
Dasar yang ditulis oleh Ir. Soetoto, S.U, dan buku pembanding yang berjudul Geologi dan
Geomorfologi Indonesia yang ditulis oleh Drs. Sriyono, M.Si.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Buku/Intisari

INTISARI BUKU I
Klasifikasi Iklim

Iklim merupakan konsep yang sangat geografis karena bumi menunjukkan pola iklim yang
sangat jelas.

Dalam geografi iklim dipelajari melalui klimatologi. Kajian gografi sangat penting untuk
berbagai bidang diluar geografi termasuk pertanian, arsitektur, ekologi, kehutanan, dan ekonomi
karena iklim merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dan proses alam melalui
berbagai macam cara.

Ada 2 klasifikasi iklim:

1. Yang menunjukkan relasi genetis, misalnya semua iklim musim (monsoon climate) tidak
sama-sama bersebab pada angin musim 2. Klasifikasi berdasarkan efek-efek yang mirip,
misalnya semua iklim gurun akan menunjukkan gejala yang sama yaitu kekeringan

Seluk-beluk Meteorologi; Cuaca dan Iklim

Dalam mempelajari klimatologi terlebih dahulu perlu diketahui defenisi dari cuaca dan
iklim.Cuaca adalah keadaan atmosfer di tempat dan saat tertentu, lain tempat lain juga cuacanya.
Iklim adalah jalannya keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejala-gejala cuaca di daerah tertentu
sepanjang tahun dari tahun ke tahun.

Dasar Klasifikasi Iklim

Pembagian iklim dapat didasarkan atas gejala-gejala iklim. Misalnya dapat digunakan data curah
hujan. Klasifikasi juga dapat menambahkan angin sehingga terdapat gurun angin sehingga
terdapat gurun angin pasat dan gurun intermontan. Ragam iklim pada berbagai tempat
dipermukaan bumi di tentukan oleh beberapa gabungan proses atmosfer yang berbeda.
Pemahaman yang lebih baru tentang klasifikasi iklim adalah dengan melihat hubungan sistematik
antara unsur iklim dan pola tanaman dunia. Dengan demikian indeks suhu atau air digunakan
sebagai kriteria untuk menentukan jenis iklim Klasifikasi iklim berdasarkan pola tanaman
biasanya dikaitkan dengan hutan, hujan, gurun, padang rumput, atau tundra.

klasifikasi Iklim Berdasarkan Koppen koppen membagi iklim permukaan bumi atas 5 bagian
besar yang dinamai dengan hurufhuruf besar dari A sampai E. Umumnya tiap-tiap golongan
iklim mempunyai nama terdiri dari 3 huruf.

• Huruf pertama: huruf besar menandai type iklim • Huruf kedua: huruf kecil menandai
karakteristik kelembapan/curah hujan. • Huruf ketiga: huruf kecil menandai karakteristik
temperatur

Adapun penggolongan iklim koppen tersebut adalah Iklim A: iklim


hujan tropis yang terdiri dari:
Af: iklim hujan tropis

Am: iklim hutan tropis

Aw: iklim taranra

Iklim B: iklim kering terdiri dari:

Bs: iklim stepps

Bw: iklim gurun pasir

Iklim C: iklim sedang penghujan agak panas

Cf: iklim sedang yang basah sepanjang tahun

Cw: iklim sedang yang kering di musim dingin

Cs: iklim sedang yang kering di musim panas

Iklim D: iklim sedang penghujan agak dingin-dingin

Df: iklim dingin yang basah sepanjang tahun

Dw: iklim dingin yang kering di musim dingin

Iklim E: iklim kutub

Et: iklim tundra

Ef: iklim hujan tropis

Permusiman, Suhu dan Curah Hujan


a. Seluk-beluk permusiman Mekanismenya berjalan melalui sudut datang sinar matahari
yang berubah dalam perjalanan tahun.

b. Kemiringan sinar dan efisiensi penyinaran Kemiringan sinar dengan sendirinya


berpengaruh kepada intensitas insolasi karena sudut datang sinar matahari di tentukan olehnya.

c. Angin darat dan angin laut Akibat dari perbedaan cepatnya pemanasan di lautan dan di
daratan muncullah gejala angin darat dan angin laut. Suhu pada siang hari di darat lebih panas
daripada di laut, angin bertiup dari laut ke darat. Adapun malam harinya situasi menjadi terbalik
karena lautan umumnya lebih hangat daripada darat.

d. Suhu dan curah hujan Suhu harian rata-rata adalah suhu yang dihitung berdasarkan
pengamatan suhu dengan jarak antar waktu satu jam. Suhu bulanan rata-rata adalah jumlah dari
suhu harian ratarata dari sepanjang bulan dibagi jumlah hari dari bulan tersebut. Selain suhu,
faktor penting dari iklim adalah curah hujan yang disebut pula prespitasi sebenarnya sebutan ini
lebih luas cakupannya, karena meliputi endapan air, salju, salju keras, butiran es sampai batu es
sampai endapan kabut dan embun.

INTISARI BUKU II

BAB I Ruang Lingkup Iklim


1.1Bagaimana iklim dibentuk?

Atmosfer adalah bagian terpenting dari unsur pembentuk bumi yang selalu bergerak.Skala
gerakan atmosfer dapat berukuran molekuler sampai global.Pada semua skala gerakan ini
menyebabkan perubahan struktur dan komposisi atmosfer.contoh dari perubahan karena
pergerakan atmosfer adalah siklus air dan uap air yang menyebabkan pembentukan awan dan
presipitasi. Sumber utama kegiatan atmosfer adalah matahari,sehingga dapat dikatakan bahwa
permukaan bumi adalah sumber utama pemanasan atmosfer.

Tipe dan kondisi permukaan bumi akan menentukan iklim disuatu tempat,karena
permukaan bumi akan mempengaruhi jumlah dan keragaman pemanasan yang dihasilkan.

Karena iklim juga sangat berganntung pada kondisi permukaan bumi maka setiap
perubahan kondisi permukaan bumi akan terus mengalami perbahan iklim.
1.2Perkembangan Klimatologi
-Klimatologi Deskriptif

Cara deskriptif berlangsung selama beberapa adab.Semua ini bergantung pada pengamatan
yang tersedia terutama pengamatan presipitasi dan suhu.Dua unsur ini memang yang terutama di
iklim,hal ini karena alat pengukurannnya lebih tersedia dan kedua unsur tersebut penting dalam
pertanian.

Pembagian iklim sesuai kegunaannya memang akan menolong dalam mengetahui


penyebab keragaman iklim suatu tempat.

Perkembangan Meteorologi
Pada waktu bersamaan suatu pendekatan yang benar benar berbeda dilakukan oleh para ahli
dalam bidang yang lebih baru yaitu
Meteorologi.Perkembangan ilmu baru ini memungkinkan pengamatan cuaca dan analisa cuaca
dimasa yang akan datang.

Adapun perbedaan cuaca dan iklim adalah:Cuaca adalah keadaan fisik atmosfer pada
suatu saat (waktu tertentu) di suatu tempat,yang dalam waktu singkat dapat berubah seperti suhu
dan kelembapan udara dan arah angin.Iklim adalah: Peluang statistik dari keadaan cuaca rata-rata
atau keadaan cuaca jangka panjang pada suatu daerah meliputi rata-rata keadaan cuaca jangka
panjang pada suatu daerah,meliputi kurun waktu beberapa bulan/tahun.

Input dari Satelit Klimatologi


Informasi yang didapat dari satelit menghasilkan dimensi baru dalam
klimatologi.Sebelumnya,semua informasi didapat di stasiun-stasiun hanya meliputi lokasi dan
waktu tertentu.Satelit memungkinkan peliputan global secara bersamaan.

-Klimatologi Dinamis

Begitu kita tambahkan gerakan udara horizontal kedalam pemahaman tentang iklim,kita
merubah klimatologi fisik menjadi klimatologi dinamis,dan pengaruh skala mulai
diperkenalkan.Kita membagi klimatologi dinamis dalam 3 skala untuk menunjukkan dengan
jelas bagaimana unsur pengontrol iklim melahirkan apa yang kita anggap sebagai iklim yang
utuh.

Skala ini dimulai dari skala terbesar yaitu skala global.Kemudian terdapat skala regional
atau sinoptik yang akhirnya yang terkecil adalah skala lokal mungkin hanya mencakup ukuran
luas lahan atau kota.Sedangkan skala waktu untuk iklim dimulai dari menit,hari,musim,tahun
bahkan dekade.
Akhirnya,diharapkan dengan memahami unsur iklim kita mampu mempertimbangkan
semua unsur tersebut dan menjawab pertanyaan ‘Bagaimana kondisi iklim dimasa yang akan
datang?’.

BAB II Neraca Radiasi Dan Sistem Energi Bumi


Radiasi yang menembus atmosfer dan diserap permukaan bumidapat memanaskan permukaan
bumi,lalu menguapkan air,mencairkan salju dan memanaskan lapisan tanah dibawah permukaan
bumi.Energi yang telah diubah akhirnya kembali ke atmosfer dan ruang angkasa dalam bemntuk
radiasi balik.Keragaman dalam jumlah yang berinteraksi antara bumi dan atmosfer menciptakan
perbedaan dalam pertukaran energi seccara waktu dan tempat dan hal ini merupakan penyebab
iklim.

2.1 Aliran Energi

Beberapa proses pertukaran energi berlangsung cukup cepat sehingga tidak dapat
terlihat.Contoh yang umum adalah pembentukan tebaran awan pada siang hari padahal cuaca
pada pagi harinya cerah tidak berawan.Kejadian ini dapat diterangkan sebagai berikut:Energi
matahari digunakan memanaskan air dari permukaan bumi dan bagian dari energi yang
digunakan untuk menguapkan merupakan salah satu bentuk perpindahan energi.Dengan
pemanasan matahari udara akan naik,kekuatan dari proses ini akan meningkat sepanjang pagi
hingga menjelang tengah hari ketinggian udara yang naik sudah cukup memaksa uap air
berkondensasi dan membentuk awan.Energi yang tersimpan dalam awan disebut energi potensial
yang dilepas pada kondisi hujan jadi proes penyimpanan energi dalam jangka pendek.dari proses
pertukaran energy yang memakan waktu jutaan tahun.Energi radiasi matahari secara langsung
digunakan untuk pertumbuhan tanaman dan pembentukan jaringan pada tubuh hewan yang
diubah menjadi batubara atau minyak bumi.Akhirnya kita dapat menggunakan fosil sebagai
radiasi menciptakan panas.

Keseimbangan Energi di Bumi

Pembagian yang mendasar antara radiasi surya dan bumi didasarkan pada perbedaan
yang mendasar antara radiasi surya dan matahari didasarkan perbedaan sifat alamiah dan radiasi
elektromagnetik pada masing-masing bentuk.Pembagian ini tidak hanya merupakan penerapan
yang penting untuk sistem iklim yang ada di bumi,tetapi secara praktis untuk pengamatan bumi
dan atmosfer melalui satelit.

2.2 Sifat Alami Radiasi

Radiasi adalah bentuk energi yang dipancrkan oleh semua objek yang memiliki suhu
diatas absolut.Radiasi adalah satu satunya bentuk energy yang dapat bergerak dari ruang hampa
udara .Jadi energi yang diterima dan dilepas planet bumi pastilah dalam bentuk radiasi.
Panjang gelombang dari masing masing bagian dalam spectrum tergantung pada
suhu benda yang beradiasi.ini adalah hukum dasar yang disebut hukum planack.
Dari hukum tersebut kita dapat membagi dua perbedaan daerah radiasi yaitu radiasi
gelombang pendek dan radiasi dari matahari dan radiasi dari atmosfernya.

2.3 Radiasi dari Matahari

Radiasi ini disebut radiasi gelombang pendek,karena panjang gelombang pada puncak
pancaran memungkinkan matahari memiliki warna biruhijau.Dari matahari,radiasi akan menuju
puncak atmosfer.

Radiasi yang jatuh dari puncak atmosfer berkurang jika dibanding dengan radiasi di matahari
karena jarak atmosfer.Dari puncak atmosfer radiasi melewati atmosfer menuju ke permukaan
bumi kembali berkurang karena adanya serapan radiasi pada lapisan atmosfer.

Radiasi Surya yang Diterima

Energi yang digunakan untuk mengendalikan sistem iklim disebut konstanta surya.Yaitu
jumlah dari energi yang lewat dalam satu unit waktu melalui satu unit permukaan yang tegak
lurus terhadap arah datang sinar matahari,dibatas luar atmosfer pada jarak rata-rata antara bumi
dan matahari.

Hal lain yang mempengaruhi keragaman energy yang diterima bumi adalah hubungan
astronomis antara surya dan bumi.

-Orbit Bumi mengelilingi Matahari

-Keragaman Musiman dan Harian Dalam Radiasi Surya

2.4 Radiasi surya pada pemukaan bumi

Interaksi terakhir dari radiasi surya yang datang menembus atmosfer adalah dengan
permukaan bumi itu sendiri.Radiasi yang jatuh pada permukaan yang tidak tembus cahaya
mungkin diserap atau dipantulkan.Bagian dari radiasi yang jatuh ini dipantulkan atau albedo
permukaan,tidak begitu bergantung pada panjang gelombang dan tiap permukaan mempunyai
nilai sendiri.

2.5 Radiasi Gelombang Panjang

Pengaruh rumah kaca

Karena atmosfer hampir tembus pandang terhadap panjang gelombang surya,tetapi sangat
menyerap radiasi bumi,sebuah analogi digunakan sejak lama antara atmosfer dan rumah
kaca.Istilah rumah kaca digunakan dalam literature untuk menamakan proses di atmosfer pada
saat energy surya lewat tanpa hambatan ke permukaan dan memanaskan permukaan,lalu
memancarkan radiasi gelombang panjang yang akhirnya diserap oleh atmosfer untuk kembali
diradiasikan ke bumi.Efek netto pada proses ini digunakan untuk mempertahankan permukaan
bumi pada suhu yang tinggi daripada keadaan yang mungkin terjadi jika atmosfer tembus
pandang terhadap radiasi gelombang panjang ,seperti halnya terhadap gelombang pendek,Telah
kita pahami bahwa rumah kaca sangat mempertahankan suhu ruangan terutama karena
naungannya memungkinkan pengurangan pemindahan secara golakan (turbulensi) dari energi
yang meniggalkan permukaan.

Jadi konsep efek rumah kaca memiliki proses fisik yang sering dianalogikan sebagai
‘’ember bocor’’.Pada analogi ini setiap perubahan jumlah gas yang menyerap infra merah
disamakan sebagai penyempitan ukuran lobang pada dasar ember.Suhu permukaan digambarkan
sebagai kedalaman air di ember meningkat dengan yang menyerap di atmosfer.Salah satu
kecemasan terhadap peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer di seluruh dunia adalah
kemungkinan meningkatnya efek rumah kaca yang memungkinkan peningkatan suhu
permukaan.

2.6 Neraca Radiasi Secara Global

Perbedaan Arus Energi Secara Lintang

Pengangkatan antar lintang dicapai dengan perpindahan energi yang secara horizontal
dengan menggunakan baik sirkulasi atmosfer maupun sirkulasi laut.Seluruh proses ini bekerja
dalam cara yang demikian rupa sehingga seluruh sistem yang dikontrol oleh ketidakseimbangan
radiasi mencoba unruk mencapai keseimbangan.

2.7 Neraca Radiasi di Permukaan

Permukaan bumi adalah lokasi dari perubahan energi yang terpenting dalam aliran energi
secara global yaitu penyerapan radiasi surya dari pemancaran radiasi infra merah.Permukaan
bumi juga mengalami keseimbangan energi seperti pada rata-rata tahunan secara global,jumlah
energy yang mencapai permukaan bumi sama dengan yang meninggalkannnya.Tetapi
dipermukaan bumi tidak tepat untuk hanya bepikir dari segi arus radiasi.

Bentuk yang pertama dari persamaan menekankan bahwa radiasi netto adalah jumlah
dari semua arus,sementara bentuk yang kedua menekankan bahwa karakteristik permukaan
dalam menentukan jumlah radiasi yang terserap.

Siklus Harian Neraca Radiasi di Permukaan

Dalam skala harian,unsur gelombang pendek K adalah komponen radiasi neto Q yang
paling bervariasi dalam jumlah.Komponen ini beragam sesuai ketinggian
lintang,musim,waktu,dan hari.
Radiasi gelombang panjang yang datang lebih seragam,Jumlahnya tergantung suhu dan
kelembapan udara dibawahnya,akan berubah melalui pengaruh tertentu seperti gerakan
horizontal yang berkaitan dengan angin.

Kalau pergerakan udara relatif kecil peningkatan radiasi gelombang yang panjangnya
diharapkan terjadi pada siang hari bersamaan dengan pemanasan atmosfer oleh lapisan udara
langsung energi surya dan oleh perpindahan panas oleh lapisan dibawahnya.Permukaan itu
sendiri akan dipanaskan oleh penyerapan radiasi dan jumlah gelombang panjang yang pergi.

BAB III Suhu Udara


3.1 Hubungan Energi dan Suhu

Di atmosfer bebas ,pertukaran energi yang bersifat radiatif adalah faktor penentu terbesar
dari laju pemanasan di setiap waktu.Tetapi,pemindahan energi dalam bentuk lain dipermukaan
secara lokal dapat merupakan faktor penting juga.Di permukaan bumi perhitungan laju
pemanasan atau suhu pada saat keseimbangan tidak sesederhana yang dibayangkan kerena arus
energi yang bersifat non radiatif sama pentingnya dengan arus energi alternatif.

3.2 Neraca Energi di Permukaan

Suhu permukaan bumi adalah hasil tanggapan terhadap semua arus energi yang
memengaruhi permukaan.Dengan demikian energi yang bertanggung jawab tehadap pertukaran
suhu.Tetapi dalam kondisi yang terus berubah keseimbangan ini jarang tercapai.Sebaliknya
ketidakseimbangan menyebabkan ada kelebihan energi yang didapat atau yang hilang di
permukaan,dengan demikian terjadi perubahan suhu.

Jadi,secara umum perpindahan energi non-radiatif cenderung meminimalkan perubahan


suhu harian yang mungkin akan sangat besar jika hanya merupakan hasil pertukaran energi yang
bersifat relatif saja.

3.3 Pentingnya Arus Non-Radiatif di Permukaan

Jika kita memiliki siklus panas,bukan pemanasan satu arah,seperti siklus harian,gelombang
suhu akan menyebar kebawah secara vertikal dengan amplitudo yang makin lemah dengan
semakin jauh dari permukaan.

Perpindahan pada padatan hanya dapat terjadi melalui interaksi molekuler yang merupakan
proses konduksi yang sebenarnya,Akan tetapi,udara dan air dapat memindahkan panas melalui
gerakan yang bersifat mengaduk yaitu perpindahan secara turbulen dan konveksi

3.4 Perbedaan antara Daratan dan Lautan


Perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh pengaruh arus panas laten dan gerakan
horizontal.Pendinginan permukaan oleh pemindahan panas laten terjadi jika ada
evaporasi.Gerakan horizontal meredakan arus panas terasa karena menyebabkan perpindahan
dan percampuran udara diatas permukaan.

Semua gambaran dari sistem iklim ini adalah akibat langsung dari unsur aliran energi
global dan hal ini menolong kita menganalisa proses yang menciptakan distribusi global dari
suhu permukaan.

3.5 Suhu di Permukaan Bumi

3.5.1 Pola global dari suhu rata-rata pada ketinggian permukaan laut

Troposfer

Laju ini berfluktuasi,beragam dari hari ke hari atau musim ke musim.Bagian dari atmosfer ini
mengendung semua gejala cuaca yang kita kenal seperti kilat,petir,topan,hujan es, debu dan lain-
lain.Juga lapisan ini selalu bercampur aduk oleh karena arus udara naik dan turun.Bagian dari
udara yang bersirkulasi ini,yang meliputi permukaan bumi sampai daerah yang suhu udaranya
tidak turun lagi disebut troposfer yang berarti lapisan yang berubah-ubah

Tropopause

Tropopause biasanya ditemukan pada ketinggian yang lebih tinggi dari equator dan
ketinggian berkurang dengan semakin dekat ke kutub dan secara umum lebih tinggi di musim
panas dan lebih rendah di musim dingin pada semua lintang.Ketinggian lapisan tropopause dapat
ditentukan dengan membuat plot profil vertikal suatu udara di atas permukaan bumi,titik awal
dari daerah isothermal itulah yang menandai posisi tropopause.

Stratosfer

Lapisan ini berada pada ketinggian 20 km.Diluar dugaan suhu malah naik.kenaikan suhu
disebut inversi.Inversi ini seperti lapisan isothermal dibawahnya mencegah arus vertikal dari
troposfer menyebar ke stratosfer.Inversi mengurangi jumlah gerakan vertikal di stratosfer karena
itu lapisan ini dikenal sebagai daerah yang berlapis-lapis.

Mesosfer

Di atas ketinggian 50 km,kita jumpai suhu udara menjadi isothermal kemudian turun
kembali.kita menuju ke lapisan mesosfer atau lapisan tengah.

Eksosfer

Lapisan dimana atom-atom dan molekul lepas ke luar angkasa disebut eksosfer,ini adalah
lapisan batas teratas atmosfer,kira-kira setinggi 500 km dari permukaan bumi.
BAB IV Sirkulasi Udara
Sirkulasi penting dipelajari karena selain menghasilkan angina yang mengatur gerakan
awan ,sirkulasi juga menyebarkan kembali energi dan kelembapan,sehingga ketidakseimbangan
antara lintang dapat diatasi dan akhirnya menciptakan iklim.

Untuk memudahkan penegertian sirkulasi secara umum dibagi menjadi 2 komponen yaitu:
Pertama,Sirkulasi Primer,berskala besar dan bergerak tetap meliputi areal yang luas di bumi
dan terjadi setiap saat.Sirkulasi Skunder dengan skala waktu yang lebih pendek,dapat berupa
gerakan yang cepat(siklon)dan lambat(antisiklon),yang menyebabkan perubahan cuaca dari hari
ke hari di sebagian besar bumi ini.

Dilautan terdapat 3 sirkulasi umum masa yang mirip dengan yang terjadi di udara,yang
membantu atmosfer mendistribusikan kembali energi dan uap air.

4.1 Fungsi sirkulasi secara umum

Jadi peranan dari udara secara umum adalah mendistribusikan.

4.2 Tekanan Atmosfer

Gerakan udara horizontal terjadi sebagai akibat dari keragaman tekanan udara secara
horizontal.Tekanan tercipta karena molekul gas di atmosfer bergerak terusmenerus dan
menghasilakan gaya setiap kali molekul ini bertabrakan dengan suatu permukaan.Total gaya
yang dihasilkan perunit luasan disebut tekanan.

Tekanan udara di atas permukaan laut

Jika semua ketinggian tempat diturunkan sampai tinggi permukaan laut,hasil pengamatan dari
jaringan stasiun pengamat menunjukkan pola tekanan horizontal yang berbeda,ada daerah yang
bertekanan tinggi dan rendah,hal ini mudah dilihat melalui peta isobar.isobar adalah garis yang
menghubungkan tempat dengan tekanan atmosfer yang sama.

Gaya gradien tekanan

Gradien tekanan= Perbedaan tekanan/jarak


Sirkulasi Umum di Atmosfer

Untuk menyeimbangkan hal ini,atmosfer menyangkut udara panas menuju kutub dan udara
dingin menuju tropis.Meskipun nampaknya sederhana,arus udara dalam keadaan yang
sebenarnya agak rumit.
BAB V Siklus Hidrologi
Awan dan presipitasi,bersama-sama dengan temperatur dan angina adalah unsur yang sangat
berperan terhadap cuaca dan iklim dan merupakan unsur yang berubah dengan sangat cepat
secara waktu dan ruang.Tetapi air dalam semua bentuk dan dalam berbagai kegiatannya di
atmosfer mempertahankan iklim dalam kehidupan.

Karena pergerakan air dibicarakan secara siklus,tidak menjadi masalah dari titik mana peranan
air dalam iklim akan dimulai.

1.Evapotranspirasi

2.Transpirasi

3.Kondensasi

4.Sublimasi

5.Adveksi

6.Run off

7.Infiltrasi

Metode hidrologi atau keseimbangan air

Siklus Hidrologi intinya semua air yang jatuh pada permukaan tanah pada akhirnya
kembali ke atmosfer oleh evaporasi ,adalah penting memahami keseimbangan air pada
permukaan.Pendekatan hidrologis digunakan secara luas karena dianggap paling praktis.

Pendekatan hidrologis digunakan untuk mengumpulkan data tujuan perencanaan


air,ketepatan metoda ini tergantung pada ketepatan pengukuran curah hujan dan kadar air tanah.

Keuntungan pendekatan tanah-air adalah pemprosesan data reletif mudah tapi


kerugiannnya nilai ketepatannya rendah.

Metoda Klimatologi

1.Metoda Thornthwaite

2.Metoda Blaney-Criddle

Kelembapan di Atmosfer

Kelembapan atmosfer juga penting secara hidrologis karena kelembapan udara mempengaruhi
potensi air dalam tanaman dan laju transpirasi air ke atmosfer.Kondisi kelembapan ,terutama
embun,mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan beberapa pathogen terutama jamur
(fungi).Pendinginansecara eveporasi dipenegruhi kelembapan atmosfer.Kelembapan mengacu
pada salah satu cara khusus membicarakan jumlah uap air di udara. Pengukuran Kelembapan
a.Kelembapan Absolut

Kelembapan Absolut = masa uap air/volume udara

b.Kelembapan spesifik dan Mixing Ratio

Kelembapan Spesifik = masa uap air/masa total paket udara

Mixing Ratio = masa uap air/masa udara kering

Suatu fakta penting adalah bahwa udara yang panas memiliki kapasitas yang lebih besar
dalam menampung uap air dibandingakan udara dingin.Alasan untuk gejala ini adalah sesuai
dengan pengertian bahwa suhu adalah ukuran rata-rata energi kinetic pada molekulnya.Suhu
lebih tinggi menunjukkan kecepatan rata-rata yang lebih tinngi.karena itu suhu yang
tinggi,proses kondensasi,yaitu menyatunya beberapa juta molekul uap air mempunyai peluang
kecil karena hampir semua molekul memiliki kecepatan yang cukup untuk bertahan sebagai uap.

Tekanan Uap

Kelembapan udara juga dapat digambarkan dengan pengukuran tekanan yang dihasilkan
oleh uap air udara.

Kelembapan Relatif

Adalah metoda yang paling umum digunakan,jumlah uap air sebenarnya yang ada diudara
terhadap maksimal uap air yang bertahan pada udara pada suhu tertentu.

Titik Embun

Adalah ukuran yang penting untuk menduga pembentukan embun,front,kabut,dan suhu


minimum suatu tempat.Titik embun merupakan indikator kandungan uap air yang
naik.Perbedaan antara suhu udara dan titik embun dapat menunjukkan kelembapan reltif uadra.

Awan dan Proses Pembentukannya

Klasifikasi Tipe Awan

Keragaman dari individu awan dibagi menjadi 4 kelompok utama yaitu awan
rendah,menegah,tinggi,dan awan yang tumbuh vertikal yang kemudian membentuk sub-
kelompok yaitu:Cumulus yang mewakili vertikal dari yang menggumpal kecil bewarna putih
sampai yang menara berwarna hitam gelap cumulonimbus.

Proses Pembentukan Awan


Mekanisme pendinginan lain yang menghasilkan kabut berhubungan dengan gerakan
udara horizontal (adveksi),Jika arus udara panas mulai bertiup di atas permukaan yang lebih
dingin,udara akan menyesuaikan dengan suhu baru.

Udara Yang Stabil

Udara yang stabil mutlak sangat menolak gerakan vertiakal ke atas,karena itu jika udara
ini dipaksa naik akan cenderung menyebar secara horizontal.Jika awan terbentuk pada kondisi
udara ini,awan akan menyebar horizontal dan lapisannya relative tipis dengan puncak dan dasar
awan yang datar.Kondisi yang memungkinkan udar stabil:

1.Waktu udara naik panas,sementara udara permukaan dingin

2.Terjadi adveksi panas

3.Waktu lapisan bawah dingin akibat radiasi bumi saat malam

4.Bertiupnya udara dingin suatu tempat atau udara bergerak di atas permukaan dingin.

Udara Tidak Stabil

Ketidakstabilan udara ditentukan dengan membandingkan ELR terhadap SALR atau


DALR.Tentu saja dalam keadaan jenuh yang didinginkan secara SALR yang lebih renadah akan
jauh lebih panas daripada udara sekitarnya.

BAB VI Presipitasi
Tumbukan dan Gabungan

Dalam awan yang seluruhnya terdiri dari Kristal es terdapat pertumbuhan Kristal melalui
proses analog dengan kondensasi dan tumbukan gabungan pada awan hangat,tetapi jarang awan
tipe sirus menghasilkan presipitasi yang mencapai permukaan.Dalam awan campuran fase
pertumbuhan awal bergantung pada kehadiran bersama dari es dan air.

Kristal es akan tumbuh dan bergabung membentuk kepingan salju yang bentuknya
bergantung pada suhu saat terjadi kondensasi.Kristal es yang bertumbuh juga dapat bersentuhan
dengan butiran air,kemudian butiran air ini akan membeku di permukaan Kristal es,proses ini
menghasilkan bola-bola salju.

Proses Pembentukan Presipitasi


Peranan awan secara klimatalogis adalah untuk menghasilkan presipitasi.Inti kondensasi
umumnya adalah debu,liat atau partikel organic yang berasal dari permukaan tanah,Kristal garam
dari lautan.

Ukuran partikel sangat mempengaruhi peluangnya bertumbuh.Faktor kedua adalah lengkung


permukaan butiran.Waktu awan terbentuk,udara selalu dalam posisi bergerak,khususnya terjadi
pengangkatan udara yang melawan gerakan kebawah,sampai terjadi laju akhir.Percepatan
terminal adalah laju kecepatan partikel saat jatuh bebas melewati udara yang tenang.

Intensitas dan durasi presipitasi

Ditentukan sebagian besar oleh tipe dari awan.Hal ini berarti berkaitan dengan proses
pembentukan awan.Secara umum awan tipe cumulus memiliki gerakan vertikal yang kuat
sehingga menghasilkan presipitasi hebat,Sebaliknya stratus dan altocumulus meliputi daerah luas
sehingga intensitas curah hujan rendah.

Curah hujan adalah salah satu bentuk presipitasi yang berbentuk cairan.bukan hanya
intensitas dan durasi dari curah hujan penting,tetapi juga musim.Curah hujan juga merupakan
dasar klasifikasi iklim.

Faktor Penentu Iklim di Indonesia

Beberapa fenomena global yang mempengaruhi iklim di Indonesia adalah ElNino,La-


Nina,Dipole Mode,dan Madden Julian Oscilaton,disamping pengaruh regional seperti sirkulasi
monsoon Asia-Australia,daerah pertemuan angin antar tropis merupakan daerah pertumbuhan
awan,serta kondisi suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia.

Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung berlembah,serta banyaknya


pantai,merupakan fenomena lokal yang menambah keberagaman kondisi iklim di wilayah
Indonesia,baik ruang maupun waktu.

Distribusi Curah hujan Tahunan di Beberapa Wilayah di Indonesia

1.Pola Hujan Monsoon

2.Pola Hujan Equatorial

3.Pola Hujan Lokal

2.2 Kelebihan & kelemahan buku


Kelebihan Buku I
1) Pembelajaran mengenai klimatologi dijelaskan secara detail.
2) Di dalam buku ini dilengkapi rangkuman untuk memudahkan pembaca memahami materi
di dalam buku ini.
3) Dalam buku ini terdapat latihan untuk menguji pemahaman pembaca.

Kelebihan Buku II
1) Dalam buku ini terdapat identitas biografi.
2) Sampul buku ini cukup menarik.
3) Setiap kata dalam buku ini mudah dipahami pembaca.

Kelemahan Buku I
1) Sampul buku ini kurang menarik.
2) Materi yang dijelaskan hanya membahas klimatologi secara umum.
3) Ada beberapa kalimat bahasa asing yang sulit dimengerti.

Kelemahan Buku II
1) Gambar yang ditampilkan kurang menarik.
2) Penulis kurang menjelaskan sumber kutipan pernyataan para ahli.

2.3 Analisis Critical Book Report


Adapun tujuan penulisan kedua buku ini adalah sebagai pengantar dan bahan ajaran bagi
mahasiswa yang ingin mempelajari tentang Meteorologi dan Klimatologi.

Secara umum isi kedua buku ini mencakup mengenai pengetahuan serta konsep dasar
mengenai Meteorologi dan Klimatologi dan kedua buku ini sangat disarankan untuk orang yang
ingin mempelajari Meteorologi dan Klimatologi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku pengantar mata kuliah
Meteorologi dan Klimatologi.

3.2 Saran
Kedua buku ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, jadi ada baiknya jika penulis
kembali membenahi kekurangan yang ada di dalam buku mereka masing-masing, supaya para
pembaca semakin suka dengan buku yang mereka tulis.

DAFTAR PUSTAKA
Daldjoelani, 2014, Pokok-Pokok Klimatologi Dasar, OMBAK

Tumiar Katarina Manik, 2014, Klimatologi Dasar,Graha Ilmu

LAMPIRAN BUKU

A. BUKU UTAMA
B. BUKU PEMBANDING

Anda mungkin juga menyukai