Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Nama : Fadilatul Karima


NIM : 19/452131/PMU/10178

Analisis Film Outsourced Berdasarkan Teori KAB/KLB

Film Outsourced mengisahkan tentang Todd, seorang warga negara Amerika yang
ditugaskan ke India, untuk menangani permasalahan perusahaan tempatnya bekerja.
Film ini menyuguhkan culture shock yang dialami Todd dan bagaimana caranya
beradaptasi, dan mampu mengubah pandangannya selama di India. Terdapat 5 teori
yang di dalam film Outsourced, yaitu :

1. Anxiety Uncertainty Management (AUM)


Teori AUM menjelaskan mengenai proses penyesuaian diri seseorang dalam
konteks komunikasi antar budaya. Gudykunst (dalam Turnomo, 2005:68) menyatakan,
bahwa dalam pertemuan yang terjadi antara individu yang memiliki latar belakang
budaya berbeda, setidaknya ada salah satu individu yang menjadi orang asing atau
stranger yang mengalami kecemasan atau ketidak pastian pada tahap awal beinteraksi.
Dalam film ini, teori AUM terlihat sejak awal Todd sampai di India, salah satunya saat
Puro menjemput Todd dari stasiun. Di dalam mobil, Puro dan Todd saling bertukar
kartu nama. Puro terkesan dengan jabatan dalam kartu nama yang dimiliki Todd,
namun Todd menjawab “Tidak mengesankan seperti kedengarannya. Apa yang
sebenarnya saya lakukan adalah menjual kitsch ke redneck dan sekarang saya harus
melatih beberapa orang bodoh (schmuck) untuk melakukannya”, yang kemudian
dibalas oleh Puro dengan tutur kata yang sopan,“Apakah Anda dengan baik hati akan
memberi tahu saya apa itu kitsch, dan apa itu redneck, dan apa itu schmuck?”. Dalam
percakapan tersebut, baik Puro maupun Todd mengalami kecemasan dan
ketidakpastian saat awal berkomunikasi. Todd yang terbiasa menggunakan bahasa
slang dalam kesehariannya belum menyadari bahwa bahasa tersebut sulit untuk
dipahami oleh orang – orang yang memiliki budaya berbeda. Sementara Puro, yang
baru menerima bahasa baru berupaya untuk mengurangi kecemasan dan ketidakpastian
yang dimiliki dengan memberi umpan balik dengan tutur kata yang sangat baik. Dari
peristiwa terebut menggambarkan teori AUM dapat terjadi ketika individu yang
memiliki latar belakang budaya berbeda pertama kali bertemu. Lebih lanjut lagi, respon
Poru yang memberi umpan balik terhadap bahasa yang dituturkan oleh Todd, dapat
dijelaskan dengan teori AUM oleh Gundykust (dalam Morissan, 2009:133), bahwa
orang asing yang mengalami kecemasan atau ketidak pastian, akan berupaya
menguranginya dengan cara yang berbeda – beda sesuai dengan latar belakang
budayanya, high context atau low context. Adegan selanjutnya di dalam film yang dapat
menjelaskan teori AUM, diantaranya saat ibu Puro menanyakan status perkawinan
Todd diawal pertemuan, menjelaskan adab makan menggunakan tangan kanan, dan
bagaimana Puro memandang lukisan dewa yang ada di dalam kamarnya, serta saat
Todd melihat adanya ketimpangan sosial yang ada di wilayah rumah Puro.
Beberapa konsep teori yang sejalan dengan teori AUM juga digambarkan dalam
film ini. Uncertainty tolerance dan uncertainty avoid, dapat terlihat saat Asha
menjelaskan mengenai kondisinya yang sulit untuk memperoleh kepercayaan dalam
melakukan sesuatu yang dihendaki, dimana hidupnya seakan telah diatur sedemikan
rupa oleh budaya yang ada. "Asha, kamu tidak bisa masuk universitas" atau "Asha,
kamu tidak bisa bekerja di call center, apa yang akan dikatakan orang?" Ungkapan
tersebut menunjukan praktik dari uncertainty avoid di India, yang dimana masih sulit
untuk menerima perubahan, sulit untuk toleransi dan masih menghargai budaya yang
dianut. Dalam adegan yang sama, Asha merasa ungkapan Todd saat mempromosikan
jabatan miliknya dengan mengatakan kepada Asha “Asha dapat melakukan segala
hal”, telah mengubah pandangan dirinya, sehingga ini dapat dikatakan sebagai wujud
dari uncertaint tolerance. Adler dan Elmhorst (2008:50), menyatakan bahwa budaya
yang dapat menerima ketidakpastian (uncertainty tolerance) cenderung relatif toleran
terhadap perilaku yang berbeda dengan norma yang berlaku, sedang budaya yang
menolak ketidakpastian (uncertainty avoid), cenderung bertahan pada norma yang
dimiliki dan sulit untuk menerima perubahan yang bertolak dengan norma yang
berlaku.
2. Communication Accomodation Theory (CAT)
Teori akomodasi menekankan pada proses adaptasi seseorang dalam menerima
budaya baru, dimana dalam proses adaptasi seseorang memiliki pilihan konvergensi,
divergensi, atau akomodasi berlebihan. Konvergensi menurut Giles, Nikolas Coupland,
dan Justin Coupland (1991) strategi individu untuk beradaptasi terhadap perilaku
individu lain. Apabila antar individu tersebut memiliki ketertarikan, persamaan
perilaku dan beliefs maka memungkinkan antar individu mengalami konvergensi.
Sedang, divergensi merupakan strategi individu untuk mempertahankan jati dirinya
dengan menunjukan perbedaan yang ada. Akomodasi berlebihan menunjukan perilaku
berlebihan seorang indvidu atas perilaku individu lain yang memiliki budaya berbeda,
semata–mata untuk mempersepsikan diri mereka tidak setara.
Sejak awal film ini, diperlihatkan kesulitan Todd untuk menerima perbedaan
budaya yang ada dan cenderung memaksakan budaya Amerika hidup di dalam budaya
India (divergensi). Hingga pada akhirnya dirinya menyadari pada saat di kelas
menyinggung mengenai sapi, dimana Todd belum memahami betul mengenai budaya
di India dan secara tidak sadar menyinggung sesuatu yang dianggap sakral. Dalam
adegan selanjutnya (Holy-day), Todd mulai menyadari perbedaan yang ada dan mulai
beradaptasi. Tidak lagi menarik diri dari masyarakat, tetapi mulai mencoba memahami
dan melebur dengan keadaan disekitarnya. Hal ini ditunjukan, sejak dirinya mulai
menikmati perayaan Holy, berbincang dengan Poru, bersentuhan dengan anak – anak,
bahkan makan bersama dengan orang India yang memiliki kelas sosial berbeda.
Peristiwa tersebut menunjukan proses konvergensi dalam diri Todd seiring dengan
berjalannya.
Dalam film ini, tidak begitu terlihan bagaimana akomodasi berlebihan berlangsung.
Hal ini disebabkan, adegan dalam film menunjukan adanya proses adaptasi baik dari
masyarakat sekitar dan karyawan perusahaan serta Todd untuk menerima perbedaan
budaya yang ada seiring berjalannya waktu. Namun, terdapat dugaan terhadap perilaku
Bapak Poru yang kemungkinan menunjukan sikap akomodasi berlebihan terhadap
Todd, jika dilihat dari raut muka serta penolakan untuk berbicara langsung kepada
Todd. Tetapi, hal ini belum dapat dipastikan karena adegan dalam film yang
menunjukan hal tersebut sangat sedikit

3. Low context culture dan High context culture


Budaya konteks rendah dan budaya konteks tinggi menurut Edward T. Hall
merupakan bentuk dari pengelompokan budaya di dunia yang didasari oleh teori
individual dan kolekftif. Film Outsourced menunjukkan perbedaan nilai – nilai yang
dimiliki Todd (budaya konteks rendah), dengan masyarakat di India yang memilki
budaya konteks tinggi. Adegan yang menunjukkan budaya konteks rendah diantaranya
saat Todd pertama kali tiba di kantor dengan kondisi bangunan yang belum selesai.
Todd langsung mngatakan "Puro, tempat ini adalah bencana". Todd mengatakannya
secara langsung tanpa basa basi atas ketidakpuasan terhadap gedung yang menjadi
tempat kerjanya selama di India. Pernyataan Todd tersebut menunjukan gaya
komunikasi konteks rendah yang bersifat dramatis, dominan, terbuka, namun dapat
meninggalkan pesan (Park dan Kim, 2008:47). Sebaliknya, Puro menunjukan gaya
komunikasi konteks tinggi. Misalnya pada saat Puro ditanya kesediaannya untuk
melakukan perjalanan untuk mengatasi permasalah pengiriman barang. Dalam adegan
tersebut, Puro menolak dengan bahasa yang tersirat, dengan mengatakan “Tidak
masalah, namun aku harus tidur dahulu selama 2 jam, agar aku bisa wawancara
dengan agen yang baru, setelah itu aku harus memastikan ibuku sampai di rumah
sakit”.
Teori individual dan kolektivitas yang mendasari gaya komunikasi budaya konteks
rendah dan budaya konteks tinggi, dapat ditemukan di dalam film ini. Misalnya, pada
saat Todd menjelaskan kepada Puro, meskipun jarak antara rumah orang tuanya hanya
2 jam, Todd memilih tinggal di apartemen miliknya seorang diri dan sangat jarang
menemui orang tuanya. Hal tersebut mengejutkan Puro, yang sulit memahami pilihan
Todd untuk bekerja keras dan hidup sendiri. Adegan lainnya, terlihat jelas pada saat
Asha mengatakan akan merindukan kedua orang tuanya, dan akan sulit untuk dirinya
tinggal di Amerika, atau pada saat Todd mengatakan kepada Asha bahwa dirinya
adalah wanita yang bebas memilih haknya. Dari contoh tersebut, dapat dikatakan
bahwa budaya individualis mengedapankan kebebasan aktualisme diri, sedang budaya
kolektivitas mengedepankan hubungan atau ikatan yang terjalin dalam kehidupan
sosial. Hal ini sejala dengan pendapat Adler dan Elmhorst (2008:48), bahwa budaya
indiviualis “menawarkan kebebasan yang besar kepada anggotanya, dengan keyakinan
bahwa kebebasan ini memungkinkan setiap orang untuk mencapai kesuksesan
pribadi”, sedang budaya kolektivitas “memiliki kerangka kerja sosial yang ketat di
mana anggota suatu kelompok memiliki kesetiaan terhadap satu sama lain dan
kelompok di mana mereka berada”.

4. Standpoint Theory dan Muted Group Theory


Standpoint theory merupakan teori yang menjelaskan adanya perspektif yang
berbeda antara perempuan dan laki laki. Dalam Griffin (2003) dijelaskan bahwa antara
laki – laki dan perempuan memiliki pandangan yang tidak setara, kedudukan yang
berbeda dalam hirarkhi sosial dan beranggapan bahwa perempuan sebagai minoritas
memiliki persepsi dunia yang berbeda dari pada kelompok yang berkuasa atau
mayoritas laki-laki. Dalam film outsiurced hal ini ditunjukan pada saat Asha bercerita
mengenai kesulitannya untuk memperoleh kepercayaan dalam melakukan sesuatu yang
dihendaki, dimana hidupnya seakan telah diatur sedemikan rupa karena dia perempuan
dengan latar belakang ayahnya seorang pekerja keras, dan ibunya yang berasal dari
desa. Kalimat seperti "Asha, kamu tidak bisa masuk universitas" atau "Asha, kamu
tidak bisa bekerja di call center, apa yang akan dikatakan orang?", selain menunjukan
uncertainty avoid, kalimat tersebut juga menunjukan adanya perbedaan pandangan
terhadap kemampuannya untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja.
Film outsorced juga menggambarkan bagaiman budaya di India, masih
menempatkan perempuan dalam kondisi yang tidak bisa memilih pilihan yang ada di
dalam hidupnya. Pernyataan Asha kepada Todd, bahwa mereka tidak bisa melakukan
hal – hal yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, karena Asha sudah dijodohkan
sejak umur 4 tahun, dan ia harus menerima meskipun tidak mencintai pria yang akan
dinikahinya. Adegan tersebut menunjukan teori muted group yang masih terjadi di
dalam kehidupan masyarakat di India. Teori muted group, disebut sebagai teori
bungkam yang disebabkan oleh adanya tekanan dari kelompok dominan dan adanya
perbedaan persepsi. Dalam hal ini, masyarakat India yang masih kental menganut
budaya kognitivitas, menjadi kelompok dominan yang mampu membuat suatu aturan
terhadap kelompok minoritas yang dianggapnya baik bagi kaum minoritas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai