Anda di halaman 1dari 19

Pengkajian keperawatan komunitas

“kelompok kerja ’’

NAMA : AMITA VANIA PAKABU’

NIM : C1714201004

TINGKAT : III-A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STELLA MARIS MAKASSAR TAHUN AJARAN

2020/2021
1. Pengkajian
A. DATA INTI
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Home Industry pembuataan tempe berada di wilayah kabupaten karawang di kecamatan
telagasari dengan luas bangunan 300 m persegi. Home industri tersebut berdiri sejak
tahun 2007
a. Profil Home Industry
a.       Nama Usaha : Pabrik
b.      Nama Pemilik : Oktovianus Pongtiku
c.       Jenis Usaha : Pembuatan tempe
d.      Alamat : Jalan Saloso Singki
e.       Jenis Perizinan : Sudah memiliki ijin
f.       Jumlah Pekerja : 4 orang
g.      Lain-lain :

N
Nama JK Tgl Lahir Pendidikan Agama Suku Keadaan Umum
o
Kriste
1 Yanti P - SMP Jawa Baik
n
Kriste
2. Meti P - SMA Toraja Baik
n
Kriste
3. Anca L - SMK Toraja Baik
n
Kriste
4. Restu L - SMA Makassar Baik
n
Data Demografi Pekerja
Status Kesehatan Pekerja

No Tanda-tanda vita Status Gizi Pola Keterangan


lain
Riwayat Analisis
Td N S P TB BB Conjungtiv penyakit Alat bantu Olahraga Tidur masalah
a kesehatan

1. 120/90 80 36,5°C 20 157 60 Anemis Tidak Tidak Sering Dari jam 9- Tidak ada
mmhg x/i x/ cm kg memilik menggunakan mengangkat 5 masalah
i i riwayat alat bantu beban kesehatan
penyakit
parah
2. 130/80 82 36,7°C 22 160 55 Anemis Tidak Tidak Olahraga Dari jam Tidak ada
mmhg x/i x/ cm kg memilik menggunakan ringan 10-6 masalah
i i riwayat alat bantu kesehatan
penyakit
parah
3. 110/80 80 37,0 22 163 60 Anemis Tidak Tidak Olahraga Dari jam Tidak ada
mmhg x/i °C x/ cm kg memilik menggunakan ringan 10-6 masalah
i i riwayat alat bantu kesehatan
penyakit
parah
4. 120/90 90 36,8°C 20 160 63 Anemis Tidak Tidak Olahraga Dari jam Tidak ada
mmhg x/i x/ kg memilik menggunakan ringan 10-6 masalah
i i riwayat alat bantu kesehatan
penyakit
parah
1.      Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia untuk Pekerja
a. Posyandu
-Tidak tersedianya posyandu untuk pekerja
b. Tenaga kesehatan yang berpraktik
-Tidak ada tenaga kesehatan yang praktik di home industry
c. Puskesmas dan jaringannya
-Terdapat puskesmas disekitar home industri yang berjarak sekitar 1 Km
d. Klinik
-Ada klinik yang tersedia di sekitar home industri tempe tersebut, namun jaraknya
lumayan jauh sekitar 3 Km
e. Rumah sakit
-Tidak terdapat rumah sakit di sekitar home industri tempe tersebut

2. Fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan oleh pekerja


a. Imunisasi dasar lengkap
-Tidak ada fasilitas imunisasi dasar lengkap yang dapat dimanfaat kan oleh para
pekerja
b. Imunisasi ibu hamil
-Tidak ada imunisasi untuk ibu hamil
c. Makanan tambahan
-Pekerja sering di berikan makanan tambahan pada pagi, siang dan sore hari
d. Vitamin tambahan
-Tidak ada vitamin tambahan yang diberikan kepada perkerja
e. Pelayanan kesehatan
-Tidak ada pelayanan kesehatan di dalam home industri tersebut yang dapat di
manfaatkan oleh pekerja

3. Fasilitas Pendidikan
a. Fasilitas pendidikan yang tersedia untuk pekerja (playgroup, TK, SD, SMP/MTs,
SMA/MA, Universitas/Sekolah Tinggi)
-Tidak ada fasilitas pendidikan yang disediakan oleh home industri tersebut untuk
para pekerja
b. Fasiltias pendidikan yang dimanfaatkan oleh pekerja untuk kegiatan penyuluhan
kesehatan, pembelajaran di tempat kerja, dll.
-Tidak ada fasilitas pendidikan yang di manfaatkan oleh pekerja untuk
pembelajaran kesehatan di home industry

4. Lingkungan tempat bekerja


a. Sumber air bersih
-Sumber air bersih yang di gunakan home industri tersebut adalah PDAM
b. Dapur umum
-Terdapat dapur umum
c. Tempat pembuangan sampah
-Sudah tersedianya tempat pembuangan sampah untuk membuang sampah padat,
sedangkan untuk limbah cair sisa produksi tempe di alirkan ke sungai
d. Sarana MCK (berapa jumlahnya)
-Terdapat sarana MCK untuk pekerja di home industri sebanyak 1 buah
e. Sarana pembuangan limbah (pemilahan dan pengemasan, pengumpulan dan
pengangkutan, penampungan dan penyimpanan, pemusnahan, pembuangan akhir)
-Tempat pembuangan sisa limbah pembuatan tempe di buang ke sungai
f. Hazard fisik
-Terdapat tungku kayu yang digunakan untuk merebus kedelai sebelum di olah
menjadi tempe
g. Hazard biologi
-Terdapat tikus di dalam home industry
h. Hazard kimia
-Tidak ditemukan hazard kimia di home industri pembuatan tempe
i. Hazard ergonomic
-Ketidaksesuaian posisi pekerja saat mengangkat barang-barang untuk membuat
tempe

j. Hazard psikologi
Pemilik dan pekerja memiliki hubungan yang baik sehingga tidak menimbulkan
tekanan dalam bekerja

5. Status ekonomi
a. Jenis pekerjaan
-Pembuat tempe
b. Rata-rata pendapatan perbulan
-Penghasilan pembuatan tempe perbulan > 2.000.000

6. Status sosial budaya spiritual


a. Sarana ibadah
-Terdapat gereja di sekitar home industri tersebut
b. Kegiatan keagamaan
-Tidak adanya kegiatan keagamaan yang di selenggarakan home industry
c. Kepercayaan yang bertentangan dengan penanggulangan masalah kesehatan
-Tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan
d. Kegiatan social (kerja bakti, arisan, dll)
-Di home indutri terdapat kegiatan sosial berupa arisan

7. Komunikasi
a. Alat komunikasi yang digunakan oleh pekerja sehari-hari (telepon, handphone,
faximile, lainnya)
-Selama bekerja karyawan menggunakan alat komunikasi handphone
b. Efektifitas proses komunikasi antar pekerja dalam kelompok
-Karyawan selama bekerja proses komunikasinya antar kelompok baik

8. Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk pekerja


-Tidak ada fasilitas rekreasi di dalam home industri tersebut.

9. Kebiasaan/perilaku dalam kelompok


a. Pemeliharaan kebersihan diri
-Dalam pembuatan tempe karyawan di biasakan mencuci tangan sebelum
memulai produksi dan pekerja memiliki kebiasaan merokok
b. Pengelolaan makanan bersih dan sehat
-Menurut karyawan selama bekerja tidak menggunakan sarung tangan saat
mengelola adonan tempe.
B. Persepsi Komunitas
1. Persepsi pekerja:
Karyawan mengatakan mengatakan bahwa masalah dalam pekerjaannya ketika
merebus kedelai merasakan panas dari api tungku bakar, tetapi karyawan sudah
terbiasa dengan hal tersebut. Karyawan mengungkapkan belum lengkapnya APD
dalam pembuatan tempe
2. Persepsi tenaga kesehatan (mahasiswa kesehatan):
Dari persepsi mahasiswa dalam pembuatan tempe kelengkapan APD belum
terpenuhi dan tidak terjaganya kebersihan lingkungan pembuatan tempe
2. Analisis Data

Masalah
No Hasil Pengkajian
Keperawatan
1. DS : Ketidakefektifan
Karyawan mengatakan mengatakan pemeliharaan
bahwa masalah dalam pekerjaannya kesehatan (00099)
ketika merebus kedelai merasakan
panas dari api tungku bakar, tetapi
karyawan sudah terbiasa dengan hal
tersebut.
Karyawan mengungkapkan belum
lengkapnya APD dalam pembuatan
tempe
DO :
Dalam pembuatan tempe kelengkapan
APD belum terpenuhi dan tidak
terjaganya kebersihan lingkungan
pembuatan tempe
2. DS : Perilaku kesehatan
Karyawan mengungkapkan belum cenderung
lengkapnya APD dalam pembuatan berisiko (00188)
tempe
DO :
Hazard ergonomic: Ketidaksesuaian
posisi pekerja saat mengangkat
barang-barang untuk membuat tempe
Terdapat karyawan yang merokok
3. DS : Risiko
kontaminasi
DO : (00180)
Hazard biologi: Terdapat tikus di
dalam home industry
Tidak terjaganya kebersihan
lingkungan pembuatan tempe
Terdapat karyawan yang merokok
4. DS : Ketidakefektifan
manajemen
DO : kesehatan (00078)
Tidak ada fasilitas pendidikan yang di
manfaatkan oleh pekerja untuk
pembelajaran kesehatan di home
industri
Tidak ada tenaga kesehatan yang
praktik di home industry

3. Penampisan masalah
Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan perioritas masalah, adapun penapisan masalah
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

No Masalah kesehatan Kriteria Score Keterangan


1 2 3 4 5 6
1. Ketidakefektifan 4 4 5 3 3 2 21 1. Kesadaran
pemeliharaan pekerja dan
kesehatan (00099) pemilik usaha
2. Perilaku cenderung 4 2 4 4 3 5 22
2. Motivasi
berisiko (00188)
pekerja dan
3. Risiko kontaminasi 4 3 3 4 4 2 20
pemilik usaha
(00180)
4. Ketidakefektifan 2 3 4 2 2 5 18 3. Kemampuan
manajemen perawat
kesehatan (00078) mempengaruhi
menyelesaikan
masalah
4. Ketersediaan
ahli/pihak
terkait
5. Beratnya
konsekuensi
jika masalah
tidak diatasi
6. Waktu
penyelesaian
masalah
dengan
resosulis yang
dapat dicapai

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah

No
Diagnosa Keperawatan Score
.
1. Perilaku cenderung berisiko (00188) 22
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099) 21
3. Risiko kontaminasi (00180) 20
4. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (00078) 18

4. Intervensi Keperawatan
Diagnosis
Data NOC NIC
Keperawatan
Data Subjektif: Perilaku kesehatan Prevensi Prevensi primer
cenderung berisiko primer:
 Karyawan Domain 3 :
(00188)
mengungkapkan Domain IV : Perilaku
belum Pengetahuan
Kelas S :
lengkapnya APD tentang
Pendidikan
dalam pembuatan Kesehatan &
Pasien
tempe Perilaku
Intervensi :
Data Objektif: Kelas Q :
Pendidikan
Perilaku Sehat
 Hazard kesehatan
ergonomic: Luraran : (5510)
Ketidaksesuaian Perilaku
Prevensi
posisi pekerja promosi
sekunder:
saat mengangkat kesehatan
(1602) Domain 4 :
barang-barang
Keamanan
untuk membuat
Prevensi
tempe Kelas V :
sekunder:
 Terdapat Manajemen
Domain IV :
karyawan yang risiko
Pengetahuan
merokok
tentang Intervensi :

Kesehatan & Identifikasi

Perilaku risiko (6610)

Kelas T : Prevensi tersier

Kontrol Risiko Domain 3 :


da Keamanan Perilaku

Luaran : Kelas O :
Kontrol risiko Terapi perilaku
(1902) Intervensi

Modifikasi
perilaku (4360)
Prevensi
tersier:

Domain IV :
Pengetahuan
tentang
Kesehatan &
Perilaku

Kelas Q :
Perilaku sehat

Luaran :
Perilaku Patuh :
Aktivitas yang
disarankan
(1632)
Data Subjektif: Ketidakefektifan Prevensi Prevensi primer
pemeliharaan primer:
 Karyawan Domain 3 :
kesehatan
mengatakan Domain 4: Perilaku
(00099)
mengatakan pengetahuan
Kelas S :
bahwa masalah tentang
Pendidikan
dalam kesehatan dan
Pasien
pekerjaannya perilaku
ketika merebus Intervensi :
Kelas S :
kedelai Pendidikan
pengetahuan
merasakan panas kesehatan
tentang
dari api tungku (5510)
kesehatan
bakar, tetapi
Luaran: Prevensi
karyawan sudah
terbiasa dengan Pengetahuan: sekunder:
hal tersebut. promosi
Domain 3 :
 Karyawan kesehatan
Perilaku
mengungkapkan (1823)
belum Kelas S :
Prevensi
lengkapnya APD Pendidikan
sekunder:
dalam pembuatan pasien

tempe Domain 4:
Intervensi
pengetahuan
Data Objektif: Peningkatan
tentang
kesehatan dan kesadaran
 Dalam
perilaku kesehatan
pembuatan tempe
(5515)
kelengkapan
Kelas Q :
APD belum Prevensi
Perilaku sehat
terpenuhi dan tersier:
Luaran:
tidak terjaganya
Domain 4 :
kebersihan Perilaku patuh:
Keamanan
lingkungan aktivitas yang
pembuatan tempe disarankan Kelas V :

(1632) Manajemen
risiko
Prevensi
tersier: Intervensi

Domain VII : Manajemen

Kesehatan lingkungan:

Komunitas keselamatan
kerja (6489)
Kelas CC :
Perlindungan
Kesehatan
Komunitas
Luaran :
Keefektifan
skrining
kesehatan
komunitas
(2807)
Data Subjektif: Risiko Prevensi primer Prevensi
kontaminasi primer:
Data Objektif: Domain IV :
(00180)
Pengetahuan Domain 3 :
 Hazard biologi:
tentang Perilaku
Terdapat tikus di
Kesehatan &
dalam home Kelas S :
Perilaku
industry Pendidikan
 Tidak terjaganya Kelas T : Pasien
kebersihan Kontrol resiko
Intervensi :
lingkungan dan Keamanan
Pendidikan
pembuatan tempe
Luaran :
kesehatan
 Terdapat Keamanan
(5510)
karyawan yang lingkungan
merokok rumah (1910) Prevensi
sekunder:
Prevensi
sekunder: Domain 7 :
Komunitas
Domain 4:
Pengetahuan Kelas d :

tentang Manjemen

kesehatan dan risiko

perilaku komunitas

Kelas T : Intervensi

kontrol risiko Skrining


dan keamanan kesehatan
Luaran : (6520)

Deteksi risiko Prevensi


(1908) tersier:

Prevensi tersier Domain VI :


Sistem
Domain VII :
Kesehatan
Kesehatan
Komunitas Kelas B :
Manajemen
Kelas CC :
informasi
Perlindungan
Kesehatan Intervensi :
Komunitas
Pelaporan
Luaran : kejadian (7980)
Keefektifan
skrining
kesehatan
komunitas
(2807)
Data Subjektif: Ketikdakefektia Prevensi Prevensi
n manajemen primer: primer:
Data Objektif:
kesehatan
Domain 4: Domain 3 :
 Tidak ada (00078)
Pengetahuan Perilaku
fasilitas
tentang
pendidikan yang Kelas S :
kesehatan dan
di manfaatkan Pendidikan
perilaku
oleh pekerja Pasien
untuk Kelas S :
Intervensi :
pembelajaran Pengetahuan
Fasilitas
kesehatan di tentang
pembelajaran
home industry kesehatan
(5520)
 Tidak ada tenaga Luaran : Prevensi
kesehatan yang sekunder:
Pengetahuan:
praktik di home
promosi Domain 3 :
industri
kesehatan Perilaku
(1823)
Kelas R :
Bantuan koping

Prevensi Intervensi
sekunder:
Peningkatan
Domain 4: kesadaran diri
pengetahuan (5390)
tentang
Prevensi
kesehatan dan
tersier:
perilaku
Domain 3 :
Kelas Q :
Perilaku
Perilaku sehat
Kelas O :
Luaran:
Terapi perilaku
Perilaku patuh
Intervensi
(1600)
Modifikasi
Prevensi tersier
perilaku (4360)
Domain IV :
Pengetahuan
tentang
Kesehatan &
Perilaku

Kelas Q :
Perilaku sehat
Luaran :
Perilaku Patuh :
Aktivitas yang
disarankan
(1632)

Anda mungkin juga menyukai