KEPUASAN PELANGGAN
Dosen Pengampu :
Iqbal Ramadhan F S.E, M.M.
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan ilmu yang bermanfat dan telah
menganugerhkan akal pikiran serta hati nurani kepada manusia. Atas ijin dan kehendak-Nya pula
laporan hasil analisis ini dapat terselesaikan.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
manfaat kepada pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad 21, lembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal harus
memiliki daya saing yang tinggi. Perkembangan dunia pendidikan umum baik negeri maupun
swasta, apalagi dengan bermunculanya lembaga pendidikan baru dengan menawarkan kualitas
program pendidikan yang transparan dan kredibel, menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga
pendidikan Islam.
Pada era yang kerap disebut dengan era globalisasi, lembaga pendidikan se dunia seakan-
akan bergerak berkumpul menjadi satu, bersaing memperebutkan fokur perhatian penduduk
dunia tanpa memperhatikan batas-batas wilayah territorial Negara, batas budaya, tradisi bahkan
menembus batas budaya berfikir. Situasi ini pasti menambah beban berat lembaga pendidikan
Islam dalam memicu perkembangan kualitas lembaganya, Jika tidak ingin tetap menjadi tujuan
utama dan membangun kepercayaan public masyarakat Indonesia. Kenyataan ini bisa dilihat,
bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan
yag terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai personal, nilai image atau citra, dan biaya total
pelanggan yang terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya pikiran.[1]
Dalam upaya menyambut tantang persaingan lembaga pendidikan pada ranah global inilah
dan atau menyambut digulirkanya MEA, wajib kiranya menerapkan menejemen strategi pada
lembaga pendidikan Islam. Disiplin ilmu yang awalnya menjadi cara ampuh bagi seorang
jenderal dalam memimpin prajuritnya dalam berperang, saat itu dengan istilah srategi, kemudian
diadopsi ke dalam kajian ekonomi bisnis menjadi manajemen strategi, dianggap sangat relefan
apabila diterapkan pada lembaga pendidikan. Walaupun bidang ekonomi bisnis tidak sepenuhnya
sama dengan persoalan yang dihadapi lembaga pendidikan.
Memang obyek lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi bisnis yang mengarah pada
kegiatan yang bersifat profit, berbeda dengan di lingkungan organisasi non profit, khususnya
bidang pendidikan. kehadiran Manajemen dan Strategi pada dasarnya merupakan suatu
paradigma baru. Sebagai paradigma baru, jika diimplementasikan pada lingkungan organisasi
pendidikan, tidak mungkin dilakukan sebagai kegiatan pengambilalihan seluruh kegiatannya
sebagaimana dilaksanakan di lingkungan organisasi profit (bisnis), karena kedua organisasi
tersebut satu dengan yang lain berbeda dalam banyak aspek, terutama dari segi filsafat yang
mendasarinya dan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan kata lain dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen
strategi dan operasi yang pada dasarnya banya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah
antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan
posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan manusia-manusia yang memiliki sumber
daya dan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dan yang tidak kalah pentingnya,
akhlaq dan pembentukan karakter output dari lembaga pendidikan Islam, hars benar-benar
tercermin dan Nampak jelas. Sehingga ciri khas pendidikan Islam sebagai garda terdepan dalam
upaya pembentukan karakter luhur anak bangsa tidak terabaikan oleh misi-misi lainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kepuasan pelanggan?
2. Bagaimana strategi untuk mencapai kepuasan pelanggan?
3. Apakah factor-faktor yang menunjang kepuasan pelanggan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian kepuasan pelanggan.
2. Untuk mengetahui strategi untuk mencapai kepuasan pelanggan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menunjang kepuasan pelanggan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kepuasan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila hasil yang
dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas,
namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi
harapan, pelanggan akan sangat puas.
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani. “Manajemen Pemasaran Jasa”. 2006. Jakarta: Salemba Empat.
Aviliani, R dan Wilfridus, L. “Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas Pelayanan”. 1997
Usahawan, No.5
Freddy Rangkuti. “Measuring Customer Satisfaction”. 2002. (cetakan ketiga). Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Rambat Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Pratek”, 2004.Jakarta: PT salemba
Empat.
Wisnalmawati. “Pengaruh Persepsi Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Niat pembelian Ulang”.
2005, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 3 Jilid 10 2005