Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PERPAJAKAN 2

SPTPPNDAN PPnBM

DISUSUN OLEH :

M. FAHRURRIDHO ADHI WARDANA (01031381621126)


MUHAMMAD HELDIN FAJHAR (01031381823122)
MOHAMMAD MEIZA ADEANSYAH (01031381823147)

DOSEN PEMBIMBING :ERMADIANI, SE, MM, A


ANTON INDRA BUDIMAN, SE
PATMAWATI, SE, M.SI

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pajak pertambahan nilai
(PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh semangat kerja keras kami dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Kritik dan saran yang
bersifat membangun tentu sangat berarti bagi kami.

Palembang, 01 Februari 2020

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1  Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Metode Penelitian........................................................................................................................1
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN SPT PPN dan PPnBM.....................................................................................3
2.1 SPT Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBM.............................................................................3
2.2 Mekanisme Umum Pelaporan Pajak Terutang..........................................................................3
2.3 Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT MASA PPN)................................................................6
2.4 SURAT PEMBERITAHUAN MASA PPN (SPT MASA PPN) 1111 DM.................................9
2.5 Batas jatuh tempo pelaporan SPT............................................................................................10
2.6 Sanksi Keterlambatan Menyampaikan SPT............................................................................13
2.7 Dasar Hukum...........................................................................................................................13
2.8 Form Induk dan Lampiran SPT Masa PPN.............................................................................15
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................17
3.1  Kesimpulan...............................................................................................................................17
3.2 saran..........................................................................................................................................17
3.3 Kata penutup.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
Soal dan Pembahasan..................................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
administrasi perpajakan tentang macam-macam pajak. Sudah kita ketahui bahwa bagian dari
macam-macam pajak salah satunya yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah. Dengan disusunnya makalah ini pembaca dapat mengetahui
tentang apa itu PPN dan PPnBM serta bagaimanaimplementasi atau aplikasinya di Kota
Banjar. Sehingga sedikitnya kita mendapat gambaran dan mendapatkan pengetahuan tentang
PPN dan PPnBM implementasinya di serta SPT PPN dan PPnBM.

1.2  Rumusan Masalah

a.       Apa yang dimaksud dengan SPT Masa PPN?

b.      Siapa yang menjadi subjek SPT Masa PPN?

c.       Apa yang termasuk dan tidak termasuk objek PPN?

d.      Berapa tarif SPT PPN?

e.       Apa yang dimaksud dengan SPT PPnBM?

f.       Siapa yang menjadi subjek SPT PPnBM?

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan metode wawancara langsung dan metode tidak langsung yaitu dengan cara
mencari bahan buku dan internet.

1
1.4 Tujuan Penelitian

a.       Pembaca dapat mengetahui tentang SPT PPN dan PPnBM.

b.      Pembaca dapat mengetahui subjek SPT PPN dan PPnBM.

c.       Pembaca dapat mengetahui objek SPT PPN dan PPnBM.

d.      Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara perhitungan SPT PPN dan PPnBM.

e.       Pembaca dapat mengetahui SPT PPN dan PPnBM pajak.

2
BAB II
PEMBAHASAN SPT PPN dan PPnBM

2.1 SPT Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBM

Surat Pemberitahuan (SPT) adalahsurat yang oleh


WajibPajakdigunakanuntukmelaporkanpenghitungan dan pembayaranpajak yang
terutangmenurutketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan. Sedangkan yang
dimaksuddengan Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) adalahsurat yang oleh
WajibPajakdigunakanuntukmelaporkanpenghitungan dan/ataupembayaranpajak yang
terutangdalam Masa Pajakatau pada suatusaat.

Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBMmerupakanlaporanbulanan yang


harusdisampaikan oleh PengusahaKenaPajakmeskipun Nihil,
mengenaipenghitunganPajakMasukan yang
berasaldaripembelianBarangKenaPajakataupenerimaan Jasa KenaPajak, PajakKeluaran yang
berasaldaripenyerahanBarangKenaPajakatau Jasa KenaPajak, dan
penyetoranpajakataukompensasi.

Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBMharusdisampaikanselambat-lambatnya 20


(duapuluh) harisetelahakhir Masa Pajak. Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan Masa
sertaketerangan dan dokumen yang harusdilampirkanditetapkan oleh DirekturJenderalPajak.
Apabila Surat Pemberitahuan Masa tidakatautidaksepenuhnyadilampiridenganketerangan dan
dokumen yang telahditetapkan, maka Surat Pemberitahuan Masa
tersebutdianggaptidakdisampaikan.

2.2 MekanismeUmumPelaporanPajakTerutang

3
DalammemoripenjelasanPasal 3 UU KUP digariskanbahwabagiPengusahaKenaPajakfungsi
Surat Pemberitahuanadalahsebagaisaranauntukmelaporkan dan
mempertanggungjawabkanpenghitunganjumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnyaterutang
dan untukmelaporkantentang :

a. PengkreditanPajakMasukanterhadapPajakKeluaran
b. Pembayaranataupelunasanpajak yang telahdilaksanakansendiri oleh
PengusahaKenaPajak dan/ataumelaluipihak lain dalamsatu Masa Pajak, yang
ditentukan oleh ketentuanperaturanperundang – undanganperpajakan yang berlaku
c. BagiPemotongatauPemungutanPajak, fungsi Surat
Pemberitahuanadalahsebagaisaranauntukmelaporkan dan
mempertanggungjawabkanpajakdipotongataudipungut dan disetorkannya.

DalammemoripenjelasantersebutlebihlanjutditegaskanbahwasetiapWajibPajak
(dengansendirinyatermasukPKP )wajibMengisi Surat
Pemberitahuandenganbenar,lengkap,danjelassertamenandatangisertamenyampaikanke Kantor
DirektoralJenderalPajaktempat PKP dikukuhkanatautempat lain yang ditetapkan oleh
DirekturJenderalPajak. Adapun yang dimaksuddenganmengisi Surat
Pemberitahuanadalahmengisiformulir SPT dalambentukkertas
dan/ataudalambentukelektronik, denganbenar, lengkap, dan
jelassesuaidenganpetunjukpengisian yang diberikanberdasarkanketentuanperaturanperundang
– undanganperpajakan.

Sementaraitudimaksuddengan :

 Benaradalahbenardalamperhitungan,
termasukbenardalampenerapanketentuanperaturanperundang – undanganperpajakan,
dalampenulisan, dan sesuaidengankeadaan yang sebenarnya
 Lengkapadalahmemuatsemuaunsur yang berkaitandenganobjekpajak dan unsur –
unsur yang harusdilaporkan SPT
 Jelasadalahmelaporkanasal-usulatausumberdariobjekpajak dan unsur – unsur lain
yang harusdilaporkan

KemudiandalamPasal 3 ayat (1A) UU KUP lebihlanjutditentukanbahwapenandatangan SPT


dapatdilakukansecarabiasa, dengantandatanganstempel,
atautandatanganelektronikataudigital , yang semuanyamempunyaikekuatanhukum yang sama.

Bagi PKP yang berbentuk badan, maka yang berwenangmenandatangi SPT Masa PPN
adalahpengurusataudireksi. Dalamhal PKP
menunjukseorangkuasadengansuratkuasakhususuntukmenandatangani SPT Masa PPN,
makadalamPasal 4 UU KUP ditentukanbahwasuratkuasakhususituwajibdilampirkan SPT
Masa PPN darisatu Masa Pajak, jaditidakdiperkenankandengansatu Surat Kuasa
Khusudmenunjukseorangkuasauntukmenandatangani SPT Masa PPN Masa
PajakJanuarisampaidenganDesember, misalnyatahun 2013.

4
SPT Masa PPN wajibdisampaikanke Kantor DirektoratJenderalPajakdalamkeadaanlengkap,
artinyadisertailampiran yang sudahditetapkandalamPeraturanDirekturJenderalPajak. SPT
Masa PPN yang disampaikantidakdalamkeadaanlengkap, dianggap SPT
tidakpernahdisampaikan.

BerdasarkanPasal 8 PeraturanMenteri KeuanganNomor 181/PMK.03/2007 tanggal 28


Desember 2007, penyampaian SPT dapatdilakukandengancara :

a. Secaralangsung
b. Melalui pos denganbuktipengirimansurat
c. Dengancara lain, yaitu :
 Melaluiperusahaanjasaekspedisiataujasakurirdenganbuktipengirimansurat
 e – Filling melaluiperusahaanPenyedia Jasa Aplikasi (Apllication Service
Provider yang seringdisingkat ASP)

Dalamhal SPT disampaikansecaralangsungke Kantor DirektoratJenderalPajak yang terkait,


makakepada PKP akandiberikantandabuktipenerimaan SPT Masa PPN. Demikian pula
apabiladisampaikanmelaluikantor pos, perusahaanjasakurirataujasaekspedisi, oleh petugas
yang terkaitakandiberikanbuktipengirimansurat, sedangkanpenyampaianSPT
yangmenggunakandengancara e-filling akandiberikanbuktiPenerimaanElektronik.
Baikbuktipengirimansuratmaupun Bukti PenerimaanElektronik, menjadibuktipenerimaan
SPT.

Secaralebihspesifik, Pasal 4 PeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-44/PJ./2010 tanggal


6 Oktober 2010 sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-
11/PJ./2013 tanggal 12 April 2013 menetapkanbahwapenyampaian SPT Masa PPN
dapatdisampaikandengancara :

a. Manual, yaitu SPT Indukdisampaikandalambentukformulirkertas (hard


copy),sedangkanlampiranbolehdisampaikandalambentukformulirkertasatau media
elektronik, yang pelaksanaannyaadalah :
 Disampaikanlangsungke KPP tempat PKP dikukuhkanatau KP4 (Kantor
Penyuluhan dan PengamatanPotensiPerpajakan) setempat, atau
 Disampaikanmelalui Kantor Pos
secaratercatatataumelaluiperusahaanjasaekspedisiataumelaluiperusahaanjasak
urir, ke KPP tempat PKP dikukuhkanatau KP4 setempat

b. Elekronik, yaitu e-filling melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi

SPT Masa PPN wajibdisampaikanke Kantor DirektoratJenderalPajak paling


lambatbulanberikutnyasetelah Masa Pajakberakhir.

5
2.3 Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT MASA PPN)
SebagaipelaksanaanPasak 3A ayat (1) UU PN 1984 yang mengaturtentangkewajiban PKP,
salah satudiantaranyaadalahmelaporkanpajak yang terutang,
diterapkanduamacamPeraturanDirekturJenderalPajaksesuaidengankriteria PKP, yaitu :

A. PeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-44/PJ./2010 tanggal 6 Oktober 2010


sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-11/PJ./
2013 tanggal 12 April 2013, tentangBentuk,Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta
Penyampaian SPT Masa PPN
B. PeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-45/PJ./2010 tanggal 6 Oktober 2010.
TentangBentuk,Isi, dan Tata Cara Pengisian, sertaPenyampaian SPT Masa PPN bagi
PKP yang MenggunakanPedomanPenghitunganPengkreditanPajakMasukan.

PelaksanaankewajibanPemungut PPN berdasarkanPasal 16A UU PPM 1984,


pelaporankewajibannyamenggunakan SPT Masa PPN 1107 PUT yang tata
caranyadiaturdalamPeraturanDirektoratJenderalPajakJanuari 2007. Karena tata
carapengisiannyasangatsederhana, makadalambukuinitidakdibahasmengenai tata
carapengisian SPT Masa PPN 1107 PUT.
Orientasipembahasanditujukan pada SPT Masa PPN yang
diaturdalamPeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-44/PJ./2010
sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-11/PJ./2013, dan
PeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-45/PJ./2010 tersebut, yang mengelompokkan
SPT Masa PPN menjadiduabentukberdasarkanklasifikasi PKP yang terkait, yaitu :
1) SPT Masa PPN 1111 DM diperuntukkanbagi PKP yang
menggunakanPedomanPenghitunganPengkreditanPajakMasukan
2) SPT Masa PPN 1111 diperuntukkanbagi PKP lainnya

SPT Masa PPN 1111 maupun 1111 DM (untukselanjutnyadisebut SPT Masa PPN)
dapatdalambentuk :
1. Formulirkertas (hard copy)

6
2. Data elektronik, yang disampaikan
a. Data media elektronik
b. Melalui e-Filing

Formulir SPT Masa PPN dalambentukformulirkertas (hard copy) dan AplikasiPengisian SPT
(e-SPT) dapatdiperolehdengancara :
1. Diambil di KPP atau Kantor PelayananPerpajakan (KP2KP)
2. Digandakanataidiperbanyaksendiri oleh PKP
3. Diunduh di lamanDirektoratJenderalPajak, denganalamathttp://www.pajak.go.id
4. Disediakan oleh Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (application service provider)
yang disingkat ASP (khusu e-SPT).

SPT Masa PPN baikdalambentukformulirkertasmaupundalambentuk data


elektronikdapatdigunakan oleh PKP yang :
1) MembuatFakturPajakselainFakturPajak yang
menurutketentuandiperkenankantidakmencantumkanidentitaspembelisertanama dan
tandatanganpenjual, dan/ataumenerima Nota Retur/ Nota Pembatalan
2) Membuat Nota Retur/Nota Pembatalan

Denganjumlahtidaklebihdari 25 (duapuluh lima) dokumendalam 1 (satu) Masa Pajak, Bagi


PKP yang mengelolatidaklebihdari 25 (duapuluhlima )dokumendalamsatu Masa Pajak yang
menyampaikan SPT Masa PPN dalambentuk data elektronik, tidakdiperbolehkanberalih
Kembali menyampaikan SPT Masa PPN dalambentukformulirkertas (hardcopy).
SPT Masa PPN dalambentuk data elektronikwajibdigunakan oleh PKP yang :
1) MembuatFakturPajakselainFakturPajak yang
menurutketentuandiperkenankantidakmencantumkanidentitaspembelisertanama dan
tandatanganpenjual, dan/ataumenerima Nota Retur/Nota Pembatalan
2) Membuat Nota Retur/Nota Pembatalan
Berjumlahlebihdari 25 (duapuluh lima) dokumendalam 1 (satu) Masa Pajak. Adapun yang
dimaksuddengan “data elektronik” adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkandari e-SPT.
SPT Masa PPN yang disampaikandalambentuk data elektronikdengan media elektronik, PKP
harusmenggunakanaplikasi e-SPT yang disediakan oleh DirektoratJenderalPajak, dan Induk
SPT Masa PPN tetapdisampaikandalambentukformulirkertas (hardcopy). PKP
dianggaptidakmenyampaikan SPT Masa PPN, dalamhal :

7
1) PKP yang sudahmemenuhisyaratwajibmenyampaikan SPT Masa dalambentuk data
elektronik, tetapidisampaikantidakdalambentuk data elektronik
2) PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN dalambentuk data
elektronikmeskipunbelummemenuhisyarat, kemudianberalihkembalimenyampaikan
SPT Masa PPN dalambentukformulirkertas (hard copy)

Angka 0 (nol) dicantumkan pada kolom “Dasar PengenaanPajak”.”PPN”, dan/atau “PPnBM”


dalamhaldilakukanpembatalanFakturPajak yang belumdilaporkandala SPT Masa PPN.
Cara pelaporan dan penyampaiandapatdisampaikan SPT Masa PPN :
1) SPT Masa PPN dapatdisampaikan oleh PKP :
 Dengancara manual, yaitu :
1. Disampaikanlangsungke KPP, KP2KP, atautempat lain yang
ditetapkandenganPeraturanDirekturJenderalPajak, dan PKP
akanmenerimatandabuktipenerimaan
2. Disampaikanmelalui pos, perusahaanjasaekspedisiataujasakurir,
denganbuktipengiriman Surat, yang diperlakukansebagaitandabukti dan
tanggalpenerimaan SPT sepanjang SPT tersebutlengkap

 Dengancaraelektronik (e-Filling), yaitumelalui system online yang real time


melaluisatuataubeberapaperusahaanPenyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang
ditujukan oleh DirekturJenderalPajak, yang tata
carapenyampaiannyatelahdiaturdalamPeraturanDirekturJenderalPajakNomor
PER-47/PJ/2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat
PemberitahuanTahunansecaraElektronik (e-Filling) melalui Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dan perubahan/pengantiannya.

2) Pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN untuk SPT Masa PPN secara manual
dapatdilakukandalambentukkertas (hard copy) ataudalam media elektronik
3) Dalamhal SPT Masa PPN disampaikandalambentuk media elektronikInduk SPT Masa
PPN harusdisampaikansecara manual
4) Dalamhal SPT Masa PPN disampaikansecara e-Filling, Induk SPT Masa PPN
tidakperludisampaikansecara manual dalambentukkertas (hard copy)

Tata carapenyetoranpajak yang terutang, pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN :

8
1) Batas waktupenyetoranpajak yang terutang
A. PPN atau PPN dan PPnBM yang terutangdalamsatu Masa Pajak, harusdisetor
paling lama akhirbulanberikutnyasetelahakhir Masa Pajak dan sebelum SPT Masa
PPN disampaikan
B. Dalamhaltanggaljatuh tempo
penyetoranbertepatandenganharisabtuatauhariliburnasional,
makapenyetorandapatdilakukan pada harikerjaberikutnya
2) Batas waktupelaporan SPT Masa PPN
A. SPT Masa PPN harusdisampaikan paling lama akhirbulanberikutnyasetelahakhir
Masa Pajak
B. Dalamhaltanggaljatuh tempo
pelaporanbertepatandenganharisabtuatauhariliburnasional,
makapenyetorandapatdilakukan pada harikerjaberikutnya

Berdasarkanpertimbangantingkatkompleksitaspengisiannya, pembahasanmengenai SPT Masa


PPN 1111 DM sebagaimanadiaturdalamPeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-
45/PJ./2010 dilakukanlebihduludaripada SPT Masa PPN 1111 yang
ditetapkanlebihkemudiandenganPeraturanDirekturJenderalPajakNomor PER-44/PJ./2010.

2.4 SURAT PEMBERITAHUAN MASA PPN (SPT MASA PPN) 1111 DM


KetentuanUmum
PKP yang menghitungjumlah PPN yang wajibdisetorke kas negara
menggunakanPedomanPenghitunganPengkreditanPajakMasukan, adalah PKP yang:
1. Jumlahperedaran/penerimaanusahadalamsatutahunbukutidaklebihdari Rp.
1.800.000.000,00 (satumiliardelapanratusjuta rupiah).
2. Melakukankegiatanusahatertentu, yaitu :
a. Menyerahkankendaraanbermotorbekassecaraeceran.
b. Menyerahkanemasperhiasansecaraeceran.

Pelaporanpelaksanaankewajiban PPN-nyawajibmenggunakan SPT Masa PPN 1111 DM,


yang terdiriatas :
1. Induk SPT PPN 1111 DM-Formulir 1111 DM

9
2. Lampiran SPT Masa PPN 1111 DM, yaitu :
a. Formulir 1111 ADM-Daftar PajakKeluaranatasPenyerahanDalam Negeri
denganFakturPajak
b. Formulir 1111 RDM-Daftar Pengembalian BKP dan Pembatalan JKP oleh PKP
yang MenggunakanPedomanPenghitunganPengkreditanPajakMasukan.

Penelitianterhadap SPT Masa PPN 1111 DM yang disampaikandengancara manual dan


dalambentukformulirkertas (hard copy) dilakukan oleh KPP atau KP2KP setiap kali pada
saat SPT Masa 1111 DM diterima.
Penelitian dan pengujian data terhadap SPT Masa PPN 1111 DM yang disampaikandalam
media elektronikdilakukan oleh KPP setiap kali pada saat SPT Masa PPN 1111 DM
diterima.SPT Masa PPN 1111 DM tidakperludilampiridengan :
1) Formulir 1111 A DM dalamhal PKP tidakmenerbitkanFakturPajakselainFakturPajak
yang menurutketentuandiperkenankanuntuktidakmencantumkanidentitaspembeli,
sertanama dan tandatanganpenjual dan/atautidakmenerima Nota Retur/Nota
Pembatalan yang wajibdilaporkandalamFormulir 1111 A DM
2) Formulir 1111 R DM dalamhal PKP tidakmenerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan
yang wajibdilaporkandalamFormulir 1111 R DM, dalamsuatu Masa Pajak, dan SPT
Masa PPN 1111 DM tersebut, dianggaplengkap.

Dalamhal PKP melakukanpembetulan SPT Masa PPN 1111 DM untuk Masa PajakJanuari
2011 dan sesudahnya, untuk :
1) SPT Masa PPN 1111 DM yang disampaikandalambentuk data elektronik, SPT Masa
PPN Pembetulandilampiridengan Lampiran SPT
2) SPT Masa PPN 1111 DM yang disampaikandalambentukformulirkertas (hard copy),
SPT Masa PPN Pembetulancukupdilampiridengan Lampiran SPT yang dibetulkan.

2.5  Batasjatuh tempo pelaporan SPT

Batas waktupenyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secaraumumadalah :

a.    untuk SPT Masa, paling lama 20 (duapuluh) harisetelahakhir Masa Pajak;

b.    untuk SPT TahunanPajakPenghasilanWajibPajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga)


bulansetelahakhirTahunPajak; atau

10
c.    untuk SPT TahunanPajakPenghasilanWajibPajak badan, paling lama 4 (empat)
bulansetelahakhirTahunPajak.

Berikutadalahrincianbataswaktupenyampaian SPT untukmasing-masingjenispajak :

SPT Masa :

11
Dalamhalbatasakhirpelaporan bertepatandenganhariliburtermasukhariSabtuatauhariliburnasio
nal, pembayaranataupenyetoranpajakdapatdilakukan pada harikerjaberikutnya.

Hari liburnasionalsebagaimanadimaksud di atastermasukhari yang


diliburkanuntukpenyelenggaraanPemilihanUmum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan
cutibersamasecaranasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

SPT Tahunan : 

12
2.6SanksiKeterlambatanMenyampaikan SPT

Apabila Surat Pemberitahuan (SPT)


tidakdisampaikandalamjangkawaktupelaporanataubataswaktuperpanjanganpenyampaian
SPT, dikenaisanksiadministrasiberupadendasebesar :

a.   Rp 500.000,00 (lima ratusribu rupiah) untuk SPT Masa PajakPertambahan Nilai

b.  Rp 100.000,00 (seratusribu rupiah) untuk SPT Masa lainnya

c.   Rp 1.000.000,00 (satujuta rupiah) untuk SPT TahunanPajakPenghasilanWajibPajak badan

d.  Rp 100.000,00 (seratusribu rupiah) untuk SPT TahunanPajakPenghasilanWajibPajak


orang pribadi

2.7 Dasar Hukum

Dasar Hukum

a.       Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 yang tetap dinamakan Undang-
undang Pajak Pertambahan Nilai 1984.
b.      Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2002 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18
Tahun 2000.
c.       Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000 tentang Jenis Barang dan Jasa yang Tidak
Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.
d.      Peraturan Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 tentang Kelompok Barang Kena Pajak
yang Tergolong Mewah yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2006.
e.       Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000 tentang Impor dan atau Penyerahan
Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang

13
Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003.
f.       Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan atau Penyerahan Barang
Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007.

14
2.8 Form Induk dan Lampiran SPT Masa PPN
Formulir yang kini digunakan adalah SPT Masa PPN 1111, yang terdiri dari 1 form induk
dan 6 form lampiran. SPT Masa PPN tersebut bisa didapatkan di aplikasi OnlinePajak.

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBMmerupakanlaporanbulanan yang
harusdisampaikan oleh PengusahaKenaPajakmeskipun Nihil,
mengenaipenghitunganPajakMasukan yang
berasaldaripembelianBarangKenaPajakataupenerimaan Jasa KenaPajak, PajakKeluaran yang
berasaldaripenyerahanBarangKenaPajakatau Jasa KenaPajak, dan
penyetoranpajakataukompensasi.
Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBMharusdisampaikanselambat-lambatnya 20
(duapuluh) harisetelahakhir Masa Pajak. Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan Masa
sertaketerangan dan dokumen yang harusdilampirkanditetapkan oleh DirekturJenderalPajak.
Apabila Surat Pemberitahuan Masa tidakatautidaksepenuhnyadilampiridenganketerangan dan
dokumen yang telahditetapkan, maka Surat Pemberitahuan Masa
tersebutdianggaptidakdisampaikan.

3.2 saran

Demikianlah, sebagai warga Negara Indonesia, kita perlu mengetahui macam macam
pajak termasuk mentaati peraturan perundang undangan perpajakan dan selalu ikut
berpartisipasi dalam perpajakan di Indonesia, misalnya dengan membayar pajak yang
terutang dengan tepat waktu.

3.3Kata penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan–kesempatanberikutnya.

17
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pajak.go.id/content/sistem-penomoran-baru-dalam-pembuatan-faktur-pajak
http://www.pajak.go.id/blog-entry/kp2kpbanjar/selayang-pandang
http://www.pajak.go.id/content/seri-ppn-dan-ppnbm-tata-cara-pembayaran-dan-penyetoran-
ppn-dan-ppnbm
http://www.tarif.depkeu.go.id/Bidang/?bid=pajak&cat=ppn
https://www.online-pajak.com/spt-masa-ppn

https://www.online-pajak.com/contoh-ppn

https://www.online-pajak.com/perhitungan-ppnbm

Soal dan Pembahasan

Kasus 1

PT nasional selaku importir mengimpor 1000 unit AC senilai USD 500.000


(1USD=Rp.2000). atas kegiatan impor ini terutang bea masuk 50%, PPN 10% dan PPnBM
20%.
a.       Berapa nilai impor?
b.      Berapa PPnBM yangdibayar ke pemerintah?
c.       Berapa PPnBM yang harus dibayar?
d.      Berapa total biaya yang harus dibayar PT.Nasional?
18
e.       Berapa modal 1 unit AC?

Penyelesaian:
Nilai impor = harga impor + bea masuk
Nilai impor = (500.000 x 2000) + (50% x 1.000.000.000)
Nilai impor = 1.000.000.000 + 500.000.000
Nilai impor = 1.500.000.000
PPN 10% = 1.500.000.000 x 10 % = 150.000.000
PPnBM 20% = 20% x 1.500.000.000 = 300.000.000
Total yang harus dibayar = 1.500 juta + 150 juta + 300 juta =1.950 juta.
Modal 1 unit AC = 1.950.000

Kasus 2

Bapak Ahmad merupakanseorangpengusaha di bidangproduksi film, pada


suatusaatbeliaumembelisebuahmobilsportmewahdenganharga Rp900.000.000. Berdasarkan
DPP, mobiltersebutterkenatarifPPnBMsebesar 40%. Lalu, berapakahnilaiuang yang
harusdibayarkan Bapak Ahmad untukmembawamasukmobilnyake Indonesia?

PPN = Tarif PPN x (Harga Barang – PPnBM)


PPN = 10% x (Rp900.000.000 – (Rp900.000.000 x 40%))
PPN = 10% x (Rp900.000.000 – 360.000.000)
PPN = 10% x Rp540.000.000 =Rp54.000.0000

Berarti total hargamobil yang harusdibayarkan Bapak Ahmad adalah:

Harga Mobil + PPN + PPnBM = Rp1.314.000.000

Kasus 3

PT Irsyadin Jaya merupakansebuahperusahaan yang


memproduksiberbagaimacambarangelektronikmewahseperti AC dan lemaripendingin.
Barang yang diproduksi di
sinitermasukdalamkategoribarangmewahdengantarifPPnBMsebesar 20%.

Pada bulanDesembertahun 2017, PT Irsyadin Jaya menjuallemaripendinginkeToko Ahmad


dengansebanyak30 unitdenganhargajual per barangsekitar Rp6.000.000. Lalu, berapakahnilai
PPN dan PPnBm yang harusdipungut dan dibayarkan PT Irsyadin Jaya kepemerintah?

19
PPN = Tarif PPN x (hargabarang – PPNBM)
PPN = 10% x ((30 x Rp6.000.000) – (hargabarang total x 40%))
PPN = 10 % x (Rp180.000.000 – (Rp180.000.000 x 40%))
PPN = 10% x 108.000.000 = Rp10.800.000

Artinya, total pajak yang harusdibayar PT Irsyadin Jaya adalah Rp10.800.000.

Kasus 4

Toko Samson menjualkulkassebanyak 20 kulkasdenganhargasatuannyasebesar Rp6.000.000.


Lalu, berapakah PPN terutangtoko Samson yang wajibdisetorkan?

Jawab:

Total DPP ataspenjualan 20 kulkas: 20 x Rp6.000.000 = Rp120.000.000

PPN = 10% x Rp120.000.000 = Rp12.000.000

Jadi, PPN terutang yang wajibdisetorkanToko Samson adalahsebesar Rp12.000.000.

Kasus 5

PengusahaKenaPajak “D” mengimporBarangKenaPajak yang tergolongMewahdengan Nilai


Imporsebesar Rp5.000.000,00 BarangKenaPajak yang tergolongmewahtersebutselaindikenai
PPN juga dikenaiPPnBMmisalnyadengantarif 20%.
Penghitungan PPN dan PPnBM yang terutangatasimporBarangKenaPajak yang
tergolongmewahtersebutadalah:

Jawab :

a. Dasar PengenaanPajak = Rp 5.000.000,00


b. PPN = 10% x Rp5.000.000,00
= Rp500.000,00
c. PPn BM = 20% x Rp5.000.000,00
= Rp1.000.000,00

20
PILIHAN GANDA

1. PajakPenjualanatasBarang Merah (PPnBM) adalah…


A. Pajak yang dikenakanatastransaksiBarangKenaPajak
(BKP)yang tergolongmewah, baik yang diproduksi di dalam
negeri maupunimpor.
B. Kontribusiwajibkepada negara yang terutang oleh orang
pribadiatau badan yang bersifatmemaksaberdasarkanundang
– undang, dengantidakmendapatkanimbalansecaralangsung
dan digunakanuntukkeperluan negara bagisebesar-
besarnyakemakmuranrakyat.
C. Orang pribadiatau badan, meliputipembayarpajak, dan
pemungutpajak, mempunyaihak dan
kewajibanperpajakansesuaidenganketentuanperaturanperund
ang-undanganperpajakan.
D. Iurankepada negara (yang dapatdipaksakan) terutang oleh
wajibmembayarnyamenurutperaturan-peraturan.

2. PPnBMmerupakan salah satujenispajak yang bersifat…


A. Langsung
B. Tidaklangsung
C. Pusat
D. Daerah

3. AtaseksporBarangKenaPajak yang
tergolongmewahdikenakanpajakdengantarif…

A. 20% (duapuluhpersen)
B. 15% (lima belaspersen)
C. 10% (sepuluhpersen)
D. 0% (nolpersen)

21
4. UntukmembuatlaporanPPnBMharusmenggunakanformulir…

A. SPT masa 1108


B. SPT 1107
C. SPT masa PPN IIII
D. SPT 1770

5. Surat pemberitahuan PPN dan PPnBMdigunakan oleh


pengusahakenapajak (PKP) untuk…

A. Melaporkan dan
mempertanggungjawabkanperhitunganjumlahpajakpertamba
hannilai dan pajakpenjualanatasbarangmewah
B. Melaporkanperhitungan ,pemotongan,danpembayaran PPH
pasal 21
C. Melaporkan data objekpajakmenurutketentuanundang-undang
D. Memberitahukanbesarnya PBB yang
terutangkepadawajibpajak

6. Jenisbarang yang dikenakanPPnBMditetapkan oleh…


A. Dirjenpajak
B. BPK
C. Menteri keuangan
D. KPP

7. Kelompokbarangkenapajak yang
tergolongmewahselainkendaraanbermotor yang
dikenakanpajaksebesar 40% adalah…

A. Minuman alcohol, peralatankantor, dan kelompokjenis alas kaki

22
B. Kapalpesiar, batumulia, dan bangunan
C. Minuman alcohol, rokok, dan senjataapi
D. Kelompokwangi-wangian, pesawatdingin, dan alatolahraga

8. Denganadanyaperaturanbaru, beberapajenisbarangmewah yang


bebasdaripengenaanPPnBMadalah…

A. Playstation, handphone, dan Proyektor


B. Piano, kulkas, dan AC
C. Kamera, sound system, dan kulkas
D. Microwave, computer, dan sepeda motor

9. BerikutadalahtarifpengenaanpajakuntukPPnBM…
A. 15%-80%
B. 10%-70%
C. 50%
D. 40%-50%

10. Batas pelaporanbarangPPnBMadalah…


A. Paling lama pada
akhirbulanberikutnyasetelahtanggalfakturdibuat
B. Paling lama pada
duabulanberikutnyasetelahtanggalfakturdibuat
C. Paling lama pada
awalbulanberikutnyasetelahtanggalfakturdibuat
D. Paling lama pada
akhirbulanberikutnyasebelumtanggalfakturdibuat

Kuncijawaban :

23
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
6. C
7. A
8. B
9. B
10. A

Soal ESSAY

1. Apa yang dimaksuddenganBarangkenapajak yang


tergolongmewah ?
2. JelaskankarakteristikPPnBM ?
3. JelaskanPrinsip dan pertimbanganpemungutanPPnBM ?
4. Jelaskan Tarif pajakpenjualanatasbarangmewahmenurutpasal 8
undang-undang No. 24 tahun2009 ?
5. Seseorang mengimpor Barang Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dengan Nilai
Impor sebesar Rp15.000.000,00. PPN yang dipungut melalui Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai.
6. Seorang PKP bernama Gaby  menjual tunai Barang Kena Pajak dengan Harga Jual
Rp25.000.000.
7. Jelaskanpengertiandarinilaiimpor dan eksporsebagaidasarpengenaanpajakPPN ?
8. Sebutkankategoriperhitungannilai lain sebagaidasarpengenaanpajakPPN ?
9. Sebutkan 3 perlakuanPPnBMataskendaraanmotor ?
10. Sebutkanimporataupenyerahan BKP mewah yang tidakdikenakanPPnBM ?

Jawaban :

1. Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah: Barang tersebut bukan merupakan
barang kebutuhan pokok; atauBarang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
atauPada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan

24
tinggi; atauBarang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atauApabila
dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu
ketertiban masyarakat.

2. Merupakan pungutan tambahan di samping PPN.

Dikenakan satu kali pada saat impor (masuk daerah pabean) atau penyerahan BKP
tergolong mewah oleh pabrikan yang memproduksi BKP tergolong mewah.

PPn BM tidak dapat dikreditkan, meskipun PPn BM tidak dapat dikreditkan apabila
eksportir mengekspor BKP yang tergolong mewah maka PPn BM yang dibayar dapat
diminta kembali (Pasal 10 Ayat (3) UU PPN1984

3. Penyerahan oleh pabrikanatauprodusenBarangKenaPajak yang tergolongmewah

ImporBarangKenaPajak yang tergolongmewah

4. Menurut Pasal 8 Undang-Undang No. 42 Tahun 2009, tarif pajak penjualan atas
barang mewah ditetapkan paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi
sebesar 200% (dua ratus persen). Jika pengusaha melakukan ekspor Barang Kena
Pajak yang tergolong mewah maka akan dikenai pajak dengan tarif sebesar 0% (nol
persen).

5. = 10% x Rp15.000.000,00
= Rp 1.500.000,00

6. PajakPertambahan Nilai yang terutang = 10% x Rp25.000.000 =


Rp2.500.000
 
PPN sebesar Rp2.500.000 tersebutmerupakanPajakKeluaran yang dipungut oleh
PengusahaKenaPajak Gaby.

7. Pengeritannilaiimpordalam UU PPN dan PPnBmPasal 1 Ayat (20) adalah,


nilaiberupauang yang
menjadidasarpenghitunganbeamasukditambahpungutanberdasarkanketentuandalampe
raturanperundang-undangan.

Peraturanperundang-undangan yang dimaksudadalahperaturan yang


mengaturmengenaikepabeanan dan cukaiuntukimpor BKP, tidaktermasuk PPN dan
PPnBM yang dipungutmenurut UU PPN dan PPnBM.

Sementara, nilaieksporadalahnilaiberupauang, termasuksemuabiaya yang


dimintaatauseharusnyadiminta oleh eksportir.

25
8. 1. Untukpemakaiansendiri,
menggunakanhargajualataupenggantiansetelahdikurangilabakotor.

2. Untukpenyerahan film ceritamenggunaanperkiraanhasil rata-rata per judul film.

3. Untukpenyerahanprodukhasiltembakausebesarhargajualeceran.

9. 1. dikenakanPPn BM

2. TidakdikenakanPPn BM

3. DibebaskandariPPn BM

10. Kendaraan CKD;


Kendaraansasis;
Kendaraanpengangkutanbarang
Kendaraanbermotorroda 2 (dua) dengankapasitasisisilindersampaidengan 250 CC
Kendaraanbermotoruntukpengangkutan 16 (enambelas) orang
ataulebihtermasukpengemudi.

26
27

Anda mungkin juga menyukai