SPTPPNDAN PPnBM
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pajak pertambahan nilai
(PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh semangat kerja keras kami dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Kritik dan saran yang
bersifat membangun tentu sangat berarti bagi kami.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Metode Penelitian........................................................................................................................1
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN SPT PPN dan PPnBM.....................................................................................3
2.1 SPT Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBM.............................................................................3
2.2 Mekanisme Umum Pelaporan Pajak Terutang..........................................................................3
2.3 Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT MASA PPN)................................................................6
2.4 SURAT PEMBERITAHUAN MASA PPN (SPT MASA PPN) 1111 DM.................................9
2.5 Batas jatuh tempo pelaporan SPT............................................................................................10
2.6 Sanksi Keterlambatan Menyampaikan SPT............................................................................13
2.7 Dasar Hukum...........................................................................................................................13
2.8 Form Induk dan Lampiran SPT Masa PPN.............................................................................15
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................17
3.2 saran..........................................................................................................................................17
3.3 Kata penutup.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
Soal dan Pembahasan..................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
administrasi perpajakan tentang macam-macam pajak. Sudah kita ketahui bahwa bagian dari
macam-macam pajak salah satunya yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah. Dengan disusunnya makalah ini pembaca dapat mengetahui
tentang apa itu PPN dan PPnBM serta bagaimanaimplementasi atau aplikasinya di Kota
Banjar. Sehingga sedikitnya kita mendapat gambaran dan mendapatkan pengetahuan tentang
PPN dan PPnBM implementasinya di serta SPT PPN dan PPnBM.
Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan metode wawancara langsung dan metode tidak langsung yaitu dengan cara
mencari bahan buku dan internet.
1
1.4 Tujuan Penelitian
d. Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara perhitungan SPT PPN dan PPnBM.
2
BAB II
PEMBAHASAN SPT PPN dan PPnBM
2.2 MekanismeUmumPelaporanPajakTerutang
3
DalammemoripenjelasanPasal 3 UU KUP digariskanbahwabagiPengusahaKenaPajakfungsi
Surat Pemberitahuanadalahsebagaisaranauntukmelaporkan dan
mempertanggungjawabkanpenghitunganjumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnyaterutang
dan untukmelaporkantentang :
a. PengkreditanPajakMasukanterhadapPajakKeluaran
b. Pembayaranataupelunasanpajak yang telahdilaksanakansendiri oleh
PengusahaKenaPajak dan/ataumelaluipihak lain dalamsatu Masa Pajak, yang
ditentukan oleh ketentuanperaturanperundang – undanganperpajakan yang berlaku
c. BagiPemotongatauPemungutanPajak, fungsi Surat
Pemberitahuanadalahsebagaisaranauntukmelaporkan dan
mempertanggungjawabkanpajakdipotongataudipungut dan disetorkannya.
DalammemoripenjelasantersebutlebihlanjutditegaskanbahwasetiapWajibPajak
(dengansendirinyatermasukPKP )wajibMengisi Surat
Pemberitahuandenganbenar,lengkap,danjelassertamenandatangisertamenyampaikanke Kantor
DirektoralJenderalPajaktempat PKP dikukuhkanatautempat lain yang ditetapkan oleh
DirekturJenderalPajak. Adapun yang dimaksuddenganmengisi Surat
Pemberitahuanadalahmengisiformulir SPT dalambentukkertas
dan/ataudalambentukelektronik, denganbenar, lengkap, dan
jelassesuaidenganpetunjukpengisian yang diberikanberdasarkanketentuanperaturanperundang
– undanganperpajakan.
Sementaraitudimaksuddengan :
Benaradalahbenardalamperhitungan,
termasukbenardalampenerapanketentuanperaturanperundang – undanganperpajakan,
dalampenulisan, dan sesuaidengankeadaan yang sebenarnya
Lengkapadalahmemuatsemuaunsur yang berkaitandenganobjekpajak dan unsur –
unsur yang harusdilaporkan SPT
Jelasadalahmelaporkanasal-usulatausumberdariobjekpajak dan unsur – unsur lain
yang harusdilaporkan
Bagi PKP yang berbentuk badan, maka yang berwenangmenandatangi SPT Masa PPN
adalahpengurusataudireksi. Dalamhal PKP
menunjukseorangkuasadengansuratkuasakhususuntukmenandatangani SPT Masa PPN,
makadalamPasal 4 UU KUP ditentukanbahwasuratkuasakhususituwajibdilampirkan SPT
Masa PPN darisatu Masa Pajak, jaditidakdiperkenankandengansatu Surat Kuasa
Khusudmenunjukseorangkuasauntukmenandatangani SPT Masa PPN Masa
PajakJanuarisampaidenganDesember, misalnyatahun 2013.
4
SPT Masa PPN wajibdisampaikanke Kantor DirektoratJenderalPajakdalamkeadaanlengkap,
artinyadisertailampiran yang sudahditetapkandalamPeraturanDirekturJenderalPajak. SPT
Masa PPN yang disampaikantidakdalamkeadaanlengkap, dianggap SPT
tidakpernahdisampaikan.
a. Secaralangsung
b. Melalui pos denganbuktipengirimansurat
c. Dengancara lain, yaitu :
Melaluiperusahaanjasaekspedisiataujasakurirdenganbuktipengirimansurat
e – Filling melaluiperusahaanPenyedia Jasa Aplikasi (Apllication Service
Provider yang seringdisingkat ASP)
5
2.3 Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT MASA PPN)
SebagaipelaksanaanPasak 3A ayat (1) UU PN 1984 yang mengaturtentangkewajiban PKP,
salah satudiantaranyaadalahmelaporkanpajak yang terutang,
diterapkanduamacamPeraturanDirekturJenderalPajaksesuaidengankriteria PKP, yaitu :
SPT Masa PPN 1111 maupun 1111 DM (untukselanjutnyadisebut SPT Masa PPN)
dapatdalambentuk :
1. Formulirkertas (hard copy)
6
2. Data elektronik, yang disampaikan
a. Data media elektronik
b. Melalui e-Filing
Formulir SPT Masa PPN dalambentukformulirkertas (hard copy) dan AplikasiPengisian SPT
(e-SPT) dapatdiperolehdengancara :
1. Diambil di KPP atau Kantor PelayananPerpajakan (KP2KP)
2. Digandakanataidiperbanyaksendiri oleh PKP
3. Diunduh di lamanDirektoratJenderalPajak, denganalamathttp://www.pajak.go.id
4. Disediakan oleh Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (application service provider)
yang disingkat ASP (khusu e-SPT).
7
1) PKP yang sudahmemenuhisyaratwajibmenyampaikan SPT Masa dalambentuk data
elektronik, tetapidisampaikantidakdalambentuk data elektronik
2) PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN dalambentuk data
elektronikmeskipunbelummemenuhisyarat, kemudianberalihkembalimenyampaikan
SPT Masa PPN dalambentukformulirkertas (hard copy)
2) Pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN untuk SPT Masa PPN secara manual
dapatdilakukandalambentukkertas (hard copy) ataudalam media elektronik
3) Dalamhal SPT Masa PPN disampaikandalambentuk media elektronikInduk SPT Masa
PPN harusdisampaikansecara manual
4) Dalamhal SPT Masa PPN disampaikansecara e-Filling, Induk SPT Masa PPN
tidakperludisampaikansecara manual dalambentukkertas (hard copy)
Tata carapenyetoranpajak yang terutang, pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN :
8
1) Batas waktupenyetoranpajak yang terutang
A. PPN atau PPN dan PPnBM yang terutangdalamsatu Masa Pajak, harusdisetor
paling lama akhirbulanberikutnyasetelahakhir Masa Pajak dan sebelum SPT Masa
PPN disampaikan
B. Dalamhaltanggaljatuh tempo
penyetoranbertepatandenganharisabtuatauhariliburnasional,
makapenyetorandapatdilakukan pada harikerjaberikutnya
2) Batas waktupelaporan SPT Masa PPN
A. SPT Masa PPN harusdisampaikan paling lama akhirbulanberikutnyasetelahakhir
Masa Pajak
B. Dalamhaltanggaljatuh tempo
pelaporanbertepatandenganharisabtuatauhariliburnasional,
makapenyetorandapatdilakukan pada harikerjaberikutnya
9
2. Lampiran SPT Masa PPN 1111 DM, yaitu :
a. Formulir 1111 ADM-Daftar PajakKeluaranatasPenyerahanDalam Negeri
denganFakturPajak
b. Formulir 1111 RDM-Daftar Pengembalian BKP dan Pembatalan JKP oleh PKP
yang MenggunakanPedomanPenghitunganPengkreditanPajakMasukan.
Dalamhal PKP melakukanpembetulan SPT Masa PPN 1111 DM untuk Masa PajakJanuari
2011 dan sesudahnya, untuk :
1) SPT Masa PPN 1111 DM yang disampaikandalambentuk data elektronik, SPT Masa
PPN Pembetulandilampiridengan Lampiran SPT
2) SPT Masa PPN 1111 DM yang disampaikandalambentukformulirkertas (hard copy),
SPT Masa PPN Pembetulancukupdilampiridengan Lampiran SPT yang dibetulkan.
10
c. untuk SPT TahunanPajakPenghasilanWajibPajak badan, paling lama 4 (empat)
bulansetelahakhirTahunPajak.
SPT Masa :
11
Dalamhalbatasakhirpelaporan bertepatandenganhariliburtermasukhariSabtuatauhariliburnasio
nal, pembayaranataupenyetoranpajakdapatdilakukan pada harikerjaberikutnya.
SPT Tahunan :
12
2.6SanksiKeterlambatanMenyampaikan SPT
a. Rp 500.000,00 (lima ratusribu rupiah) untuk SPT Masa PajakPertambahan Nilai
Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 yang tetap dinamakan Undang-
undang Pajak Pertambahan Nilai 1984.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2002 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18
Tahun 2000.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000 tentang Jenis Barang dan Jasa yang Tidak
Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 tentang Kelompok Barang Kena Pajak
yang Tergolong Mewah yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2006.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000 tentang Impor dan atau Penyerahan
Barang Kena Pajak Tertentu dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang
13
Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan atau Penyerahan Barang
Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007.
14
2.8 Form Induk dan Lampiran SPT Masa PPN
Formulir yang kini digunakan adalah SPT Masa PPN 1111, yang terdiri dari 1 form induk
dan 6 form lampiran. SPT Masa PPN tersebut bisa didapatkan di aplikasi OnlinePajak.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBMmerupakanlaporanbulanan yang
harusdisampaikan oleh PengusahaKenaPajakmeskipun Nihil,
mengenaipenghitunganPajakMasukan yang
berasaldaripembelianBarangKenaPajakataupenerimaan Jasa KenaPajak, PajakKeluaran yang
berasaldaripenyerahanBarangKenaPajakatau Jasa KenaPajak, dan
penyetoranpajakataukompensasi.
Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBMharusdisampaikanselambat-lambatnya 20
(duapuluh) harisetelahakhir Masa Pajak. Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan Masa
sertaketerangan dan dokumen yang harusdilampirkanditetapkan oleh DirekturJenderalPajak.
Apabila Surat Pemberitahuan Masa tidakatautidaksepenuhnyadilampiridenganketerangan dan
dokumen yang telahditetapkan, maka Surat Pemberitahuan Masa
tersebutdianggaptidakdisampaikan.
3.2 saran
Demikianlah, sebagai warga Negara Indonesia, kita perlu mengetahui macam macam
pajak termasuk mentaati peraturan perundang undangan perpajakan dan selalu ikut
berpartisipasi dalam perpajakan di Indonesia, misalnya dengan membayar pajak yang
terutang dengan tepat waktu.
3.3Kata penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan–kesempatanberikutnya.
17
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pajak.go.id/content/sistem-penomoran-baru-dalam-pembuatan-faktur-pajak
http://www.pajak.go.id/blog-entry/kp2kpbanjar/selayang-pandang
http://www.pajak.go.id/content/seri-ppn-dan-ppnbm-tata-cara-pembayaran-dan-penyetoran-
ppn-dan-ppnbm
http://www.tarif.depkeu.go.id/Bidang/?bid=pajak&cat=ppn
https://www.online-pajak.com/spt-masa-ppn
https://www.online-pajak.com/contoh-ppn
https://www.online-pajak.com/perhitungan-ppnbm
Kasus 1
Penyelesaian:
Nilai impor = harga impor + bea masuk
Nilai impor = (500.000 x 2000) + (50% x 1.000.000.000)
Nilai impor = 1.000.000.000 + 500.000.000
Nilai impor = 1.500.000.000
PPN 10% = 1.500.000.000 x 10 % = 150.000.000
PPnBM 20% = 20% x 1.500.000.000 = 300.000.000
Total yang harus dibayar = 1.500 juta + 150 juta + 300 juta =1.950 juta.
Modal 1 unit AC = 1.950.000
Kasus 2
Kasus 3
19
PPN = Tarif PPN x (hargabarang – PPNBM)
PPN = 10% x ((30 x Rp6.000.000) – (hargabarang total x 40%))
PPN = 10 % x (Rp180.000.000 – (Rp180.000.000 x 40%))
PPN = 10% x 108.000.000 = Rp10.800.000
Kasus 4
Jawab:
Kasus 5
Jawab :
20
PILIHAN GANDA
3. AtaseksporBarangKenaPajak yang
tergolongmewahdikenakanpajakdengantarif…
A. 20% (duapuluhpersen)
B. 15% (lima belaspersen)
C. 10% (sepuluhpersen)
D. 0% (nolpersen)
21
4. UntukmembuatlaporanPPnBMharusmenggunakanformulir…
A. Melaporkan dan
mempertanggungjawabkanperhitunganjumlahpajakpertamba
hannilai dan pajakpenjualanatasbarangmewah
B. Melaporkanperhitungan ,pemotongan,danpembayaran PPH
pasal 21
C. Melaporkan data objekpajakmenurutketentuanundang-undang
D. Memberitahukanbesarnya PBB yang
terutangkepadawajibpajak
7. Kelompokbarangkenapajak yang
tergolongmewahselainkendaraanbermotor yang
dikenakanpajaksebesar 40% adalah…
22
B. Kapalpesiar, batumulia, dan bangunan
C. Minuman alcohol, rokok, dan senjataapi
D. Kelompokwangi-wangian, pesawatdingin, dan alatolahraga
9. BerikutadalahtarifpengenaanpajakuntukPPnBM…
A. 15%-80%
B. 10%-70%
C. 50%
D. 40%-50%
Kuncijawaban :
23
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
6. C
7. A
8. B
9. B
10. A
Soal ESSAY
Jawaban :
1. Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah: Barang tersebut bukan merupakan
barang kebutuhan pokok; atauBarang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
atauPada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan
24
tinggi; atauBarang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atauApabila
dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu
ketertiban masyarakat.
Dikenakan satu kali pada saat impor (masuk daerah pabean) atau penyerahan BKP
tergolong mewah oleh pabrikan yang memproduksi BKP tergolong mewah.
PPn BM tidak dapat dikreditkan, meskipun PPn BM tidak dapat dikreditkan apabila
eksportir mengekspor BKP yang tergolong mewah maka PPn BM yang dibayar dapat
diminta kembali (Pasal 10 Ayat (3) UU PPN1984
4. Menurut Pasal 8 Undang-Undang No. 42 Tahun 2009, tarif pajak penjualan atas
barang mewah ditetapkan paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi
sebesar 200% (dua ratus persen). Jika pengusaha melakukan ekspor Barang Kena
Pajak yang tergolong mewah maka akan dikenai pajak dengan tarif sebesar 0% (nol
persen).
5. = 10% x Rp15.000.000,00
= Rp 1.500.000,00
25
8. 1. Untukpemakaiansendiri,
menggunakanhargajualataupenggantiansetelahdikurangilabakotor.
3. Untukpenyerahanprodukhasiltembakausebesarhargajualeceran.
9. 1. dikenakanPPn BM
2. TidakdikenakanPPn BM
3. DibebaskandariPPn BM
26
27