Anda di halaman 1dari 2

Nama: yogi prasetyo

Npm : 183112351550313

Mata kuliah: administrasi pembangunan

Ruang: R.03

Permasalahan administrasi pembanguan di bidang ekonomi

Kita sudah sering mendengar kata administrasi pembangunan. Administrasi pembangunan


umumnya adalah administrasi negara yang mampu mendorong ke arah proses perubahan dan
pembaruan dan penyesuaian dan juga merupakan pendukung rencana. Permasalahan
administrasi pembangunan di bidang ekonomi contohnya Eksploitasi Alam dan Bahaya Risking
Behavior

Eksploitasi sumber daya alam jika terus berlanjut, sulit dipungkiri lagi bahwa Indonesia akan
mengalami kebuntuan dalam pembangunan. Berbagai hal mungkin memang masih dalam
sebuah pandangan Kepentingan Nasional untuk meningkatkan pendapatan negara akan tetapi
apakah kelak nanti hal tersebut justru menjadi beban negara yang dampaknya jauh merugikan
dibanding pendapatan yang saat ini diterima negara? Secara sederhana konsep Kepentingan
Nasional dapat dijelaskan sebagai pemenuhan kebutuhan negara dengan kata lain adalah
mencapai Kepentingan Nasionalnya.

Teori Konsep Kepentingan Nasional menurut Jack C. Plano dan Roy Olton, adalah sebagai
berikut:

“Kepentingan Nasional adalah tujuan mendasar serta faktor paling menentukan yang memandu
para pembuat keputusan (decision making) dalam merumuskan politik luar negeri. Kepentingan
Nasional merupakan konsepsi yang sangat umum tetapi merupakan unsur yang mejadi
kebutuhan yang sangat vital bagi negara. Unsur itu mencakup kelangsungan hidup bangsa dan
negara, kemerdekaan, kemandirian, keutuhan wilayah, keamanan militer dan kesejahteraan
ekonomi”.

Teori Konsep tersebut dapat diartikan bahwa Kepentingan Nasional sebenarnya menjadi salah
satu hal yang terpenting dalam membuat kebijakan luar negeri. Kepentingan tersebut berupa
kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, kemandirian, keutuhan wilayah,
keamanan militer dan kesejahteraan ekonomi.

Dengan cadangan minyak dan gas yang masih melimpah, Indonesia justru menjadikan batubara
sebagai penghasil energi yang diandalkan dibandingkan dengan minyak dan gas, sementara,
minyak dan gas menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan batubara dan itu
membuat Indonesia menjadi penghasil emisi karbon terbesar. Lalu bagaimana dengan minyak
dan gas milik Indonesia? Jawaban yang ada sungguh ironis, karena minyak dan gas di Indonesia
justru disediakan untuk pasar dunia.

Solusi konkret dari Eksploitasi Alam dan Bahaya Risking Behavior dengan cara melakukan
pengawasan melalui uu atau dengan pihak terkait dengan sangat serius agar eksploitasi tidak
semakin merugikan Negara dan bangsa dan perlunya upaya pembaharuan sumber daya alam

Anda mungkin juga menyukai