Makalah Askep Mrsa
Makalah Askep Mrsa
KELOMPOK 5
Disusun Oleh :
1. Desy Nur Annisa (108116059)
2. Nurul Abibah (108116048)
3. Dita Rizki Baerawati (108116043)
4. Putri Utami (108116058)
5. Sugiarto Arif Budiman (108116038)
6. Arizal Setyawan (108116057)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Laporan Pendahluan dan Asuhan Keperawatan Kritis
MRSA” ini, meskipun masih jauh dari kesempurnaan.
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas
pada mata kuliah Keperawatan Kritis. Dalam kesempatan ini tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Atas bantuan dan dorongannya, semoga mendapat balasan dari Allah SWT,
dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta bagi
pembaca pada umumnya.
Karena sifat keterbatasan yang dimiliki, maka saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan, dan semoga makalah ini dapat menjadi titik
sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan .
Penyusun
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
A. Pengertian....................................................................................................................3
B. Klasifikasi MRSA........................................................................................................4
C. Manifestasi Klinis........................................................................................................5
D. Penyebaran Infeksi.......................................................................................................6
E. Pemeriksaan penunjang................................................................................................7
F. Komplikasi...................................................................................................................8
G. Penatalaksanaan medis dan Keperawatan...................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MRSA........................................................................11
1. Pengkajian Keperawatan............................................................................................11
2. Diagnosa Keperawatan...............................................................................................11
3. INTERVENSI............................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
SIMPULAN.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
A. Latar Belakang
Salah satu kuman patogen yang sering menjadi penyebab infeksi
adalah Staphylococcus aureus dengan manifestasi infeksi yang ringan hingga
berat. Meskipun mortalitas yang ditimbulkan menurun sejak 50 tahun
terakhir, namun tidak demikian dengan kejadian resistensi terhadap preparat
antimikroba. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu enzim yang dihasilkan
S.aureus terhadap penicillin, yaitu penicillinase -laktamase).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
Mahasiswa keperawatan mampu memahami MRSA dan asuhan
keperawatan yang berkaitan dengan MRSA dengan baik.
2. Tujuan Khusus :
a. Mahasiswa mampu menjelasakan pengertian MRSA
b. Mahasiswa mampu menjelasakan klasifikasi MRSA
c. Mahasiswa mampu menjelasakan manifestasi klinis MRSA
d. Mahasiswa mampu menjelasakan penyebaran infeksi MRSA
e. Mahasiswa mampu menjelasakan pemeriksaan penunjang
MRSA
f. Mahasiswa mampu menjelasakan komplikasi MRSA
g. Mahasiswa mampu menjelasakan penatalaksanaan MRSA
h. Mahasiswa mampu menjelasakan pengkajian keperawatan pada
klien dengan MRSA
i. Mahasiswa mampu menjelasakan diagnosa keperawatan pada
klien dengan MRSA
j. Mahasiswa mampu menjelasakan rencana keperawatan pada
klien dengan MRSA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian.
MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) adalah jenis
bakteri Staph ditemukan pada kulit dan dalam hidung ataupun pada lipatan
kulit lainnya yang resisten terhadap antibiotik yaitu kemampuan untuk
menolak antibiotik.
B. Klasifikasi MRSA
a. Healthcare-associated MRSA (HA-MRSA) oleh Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) didefinisikan sebagai infeksi MRSA
yang terdapat pada individu yang pernah dirawat di rumah sakit atau
menjalani tindakan operasi dalam 1 tahun terakhir, memiliki alat bantu
medis permanen dalam tubuhnya, bertempat tinggal di fasilitas
perawatan jangka panjang, atau individu yang menjalani dialisis
(Anderson et al., 2007).
HA-MRSA secara tipikal dihubungkan dengan seseorang yang
memiliki faktor risiko perawatan di rumah sakit atau panti, dialisis,
mendapat terapi antibiotik, atau terpapar oleh alat atau prosedur yang
invasif. HA-MRSA memiliki resistensi yang sangat tinggi dan
merupakan penyakit nosokomial yang penting (Borloug et al., 2005).
Faktor risiko independen untuk memprediksi infeksi HA-MRSA
adalah pada pasien dengan luka operasi, ulkus dekubitus, dan kateter
intravena yang sebelumnya telah terkolonisasi. Pasien yang dirawat di
ICU (intesive care unit) memiliki risiko lebih tinggi untuk timbulnya
MRSA dibanding dengan pasien yang dirawat di ruangan biasa
(Duckworth et al., 1998).
b. Pada awal 1990-an telah muncul MRSA yang didapatkan pada
individu yang sebelumnya tidak memiliki faktor risiko yang
berhubungan dengan MRSA. Keadaan ini disebut sebagai community-
associated MRSA (CA-MRSA) (Borloug et al., 2005; Anderson et al.,
2007).
C. Manifestasi Klinis.
Infeksi kulit Staphylococcus menyebabkan area merah, bengkak, dan nyeri
pada kulit. Mungkin ada drainase nanah atau cairan lain dari situs. Gejala
lebih mungkin terjadi di mana kulit telah dipotong atau digosok, atau di
daerah di mana ada rambut tubuh lebih. Ketika pasien mendapatkan MRSA di
fasilitas perawatan kesehatan, infeksi cenderung menjadi parah. Infeksi ini
dapat Staph dalam aliran darah, jantung atau paru-paru, urin, atau di lokasi
operasi terakhir.
Gejala infeksi ini parah termasuk :
1. Nyeri dada
2. Demam atau menggigil
3. Batuk
4. Kelelahan
5. Malaise
6. Sakit kepala
7. Nyeri otot
8. Ruam
9. Sesak nafas.
Faktor resiko yang meningkatkan kecurigaan seseorang atau pasien
terinfeksi MRSA :
1. Tingginya prevalensi MRSA dalam institusi atau asal komunitas
2. Adanya riwayat infeksi MRSA sebelumnya
D. Penyebaran Infeksi.
Ada dua cara utama orang menjadi terinfeksi dengan MRSA. Yang
pertama adalah kontak fisik dengan seseorang yang baik terinfeksi atau
pembawa (orang-orang yang tidak terinfeksi tetapi terjajah dengan bakteri di
tubuh mereka) dari MRSA. Cara kedua adalah bagi orang untuk fisik
menghubungi MRSA pada setiap benda-benda seperti pegangan pintu, lantai,
sink, atau handuk yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi atau carrier
MRSA. Jaringan kulit normal pada orang biasanya tidak memungkinkan
berkembangnya infeksi MRSA , namun, jika ada luka, lecet, atau cacat kulit
lainnya seperti psoriasis(penyakit kulit inflamasi kronis dengan tambalan
kering, kemerahan, dan bersisik kulit), MRSA dapat berkembang biak
.Banyak orang sehat, terutama anak-anak dan dewasa muda, tidak melihat
adanya luka kecil pada kulit atau goresan dan mungkin lengah dalam
mengambil tindakan pencegahan tentang kontak kulit. . Ini adalah alasan
kemungkinan wabah MRSA terjadi dalam beragam jenis orang-orang seperti
pemain tim sekolah (seperti pemain sepak bola atau pegulat), warga asrama,
dan tentara dalam kontak dekat yang konstan.
E. Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan mikrobiologi adalah satu pemeriksaan yang sangat
penting dalam menunjang penegakkan diagnosis serta terapi penyakit infeksi
terutama dalam penanganan infeksi nosokomial. Salah satu penyebab infeksi
nosokomial adalah MethicillinResistent Staphylococcus aureus (MRSA)
Prosedur yang tepat pada pengambilan spesimen yang aseptis, penanganan
pemeriksaan laboratorium mikrobiologi untuk menegakkan diagnosis infeksi
MRSA dan prosedur standar uji bioaktivitas obat antimikroba berguna dalam
diagnosis dan terapi infeksi MRSA.
F. Komplikasi.
Komplikasi yang bisa terjadi pada MRSA yaitu :
1. Impetigo
Impetigo merupakan infeksi kulit yang paling menular yang
kebanyakan menyerang bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya
ditandai dengan munculnya luka borok warna merah pada wajah,
terutama di sekitar hidung, mulut anak-anak. Meski infeksi ini
1. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat kesehatan dahulu.
a) Kaji riwayat pribadi atau kelurga tentang penyakit MRSA
sebelumnya
b) Kaji riwayat pekerjaan pasien.
b. Kaji pernafasan klien
Gejala : sesak napas dan batuk.
c. Aktivitas atau istirahat
Gejala : merasa sakit umum (Malaise) dan kelelahan
d. Keamanan
Gejala : Demam, sakit kepala, ruam dan kedinginan
e. Nyeri atau kenyamanan.
Gejala : nyeri otot, nyeri
2. Diagnosa Keperawatan.
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
c. Hipertermi berhubungan dengan penyakit atau trauma
d. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan medikasi
1. Kerusakan lapisan kulit Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawtan Pressure Management
(dermis) berhubungan dengan diharapkan masalah keperawatan teratasi
1. Anjurkan pasien untuk
2. Gangguan permukaan kulit medikasi NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous
menggunakan pakaian yang
(epidermis) Membranes
longgar
3. Invasi struktur tubuh
Hasil IR ER 2. Hindari kerutan pada tempat tidur
4. Ruam kuklit
3. Jaga kebersihan kulit agar tetap
1. Suhu kulit
bersih dan kering
2. Sensasi
4. Mobilisasi pasien (ubah posisi
3. Elastis
pasien) setiap dua jam sekali
4. Jaringan parut
5. Monitor kulit akan adanya
5. Lesi pada kulit
kemerahan
6. Oleskan lotion atau minyak/baby
oil pada daerah yang tertekan
7. Monitor aktivitas dan mobilisasi
1.
PENUTUP
SIMPULAN
Infeksi MRSA telah menjadi problem dalam dunia kesehatan di seluruh dunia
selama beberapa dekade. Beberapa faktor dapat menyebabkan timbulnya resistensi ini,
diantaranya adalah salah pemilihan dan penggunaan dari agen antibiotik.
Ada 2 macam infeksi MRSA, yaitu HA-MRSA dan CA-MRSA. HA-MRSA
didefinisikan sebagai infeksi MRSA yang terdapat pada individu yang pernah dirawat di
rumah sakit atau menjalani tindakan operasi dalam 1 tahun terakhir, memiliki alat bantu
medis permanen dalam tubuhnya, bertempat tinggal di fasilitas perawatan jangka
panjang, atau individu yang menjalani dialisis. Sedangkan infeksi MRSA yang terdapat
pada individu yang sebelumnya tidak ada hubungan dengan infeksi rumah sakit dikenal
sebagai CA-MRSA.
Berbagai institusi kesehatan di luar negeri telah banyak yang menerbitkan
pedoman dalam pencegahan, kontrol, dan penanganan MRSA yang disesuaikan dengan
keadaan dan strain MRSA yang ada.
Penularan utama MRSA adalah melalui kontak langsung antar orang per orang, biasanya
dari tangan orang yang terinfeksi atau terkolonisasi. MRSA juga dapat menyebar melalui
pemakaian handuk bersama-sama, alat-alat mandi, alat-alat olahraga, baju, alat-alat
pengobatan, olahraga dengan kontak langsung, atau ketika adanya wabah yang berasal
dari makanan.
Setiap dokter atau penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan infeksi
MRSA pada diagnosis bandingnya pada semua pasien dengan adanya gambaran infeksi
kulit dan jaringan lunak atau manifestasi gejala lainnya dari infeksi staphylococcus
disertai adanya faktor risiko untuk terjadinya MRSA.
Manajemen penanganan infeksi MRSA harus menyeluruh dan melibatkan pihak pasien
sebagai orang yang terinfeksi atau terkolonisasi, petugas kesehatan dan staf rumah sakit
http://www.nfid.org/publications/id_archive/antimicrobial.html.
Alston, W.K., Elliott, D.A., Epstein, M.E., Hatcher, V.B., Tang, M., Lowy, F.D. 1997.
Anonim. 2005 [cited: December 15, 2007]. Staphylococcus. Kenneth Todar University of
http://www.visualunlimited.com/.
Banerjee, S.N., Emori, T.G., Culver, D.H. 1991. Secular trends in nosocomial primary
89S.
BC Centre for Disease Control. 2001. British Columbia Guidelines for Control of Antibiotic
Borlaug, G., Davis, J.P., Fox, B.C. 2005. Community Associated Methicillin-resistant
Transmission. http://www.unc.edu/depts/spice/WisconsinCAMRSAGuide.pdf/.
Brown, D.F.J., Edwards, D.I., Hawkey, P.M., Morrison, D., Ridgway, G.L., Towner, K.J., Wren,
Carter, A., Heffernan, H., Holand, D., Ikram R., Morris A., et al. 2002. Guidelines for the
http://www.moh.govt.nz/cd/mrsa.
Casewell, M.W., Hill, R.L.R. 1986. The carrier state: Methicillin-resistant Staphylococcus
Cheung, A.L., Eberhardt, K.J., Chung, E. 1994. Diminished virulence of a sar-agr- mutant of
Dellit, T., Duchin, J., Hofmann, J., Olson, E.G. 2004. Interim Guidelines for Evaluation &
http://www.metrokc.gov/health/providers/epidemiology/MRSA-guidelines.pdf.
Drake, T.A., Pang, M. 1988. Staphylococcus aureus induces tissue factor expression in cultured
Drugs. 2007 [cited December 17, 2007]. Drug Information Online [44 screens].
http://www.drugs.com/pro.
Duckworth, G., Cookson, B., Humphreys, H., Heathcock, R. 1998. Revised Methicillin-resistan
Staphylococcus aureus Infection Control Guideline for Hospitals, Report of a combined working
party of the British Society for Antimicrobial Chemotherapy, the Hospital Infection Society and
http://www.hcupus.ahrq.gov/reports/statbriefs/sb35.pdf.
Emori, T.G., Gaynes, R.P. 1993. An overview of nosocomial infections, including the role of the
Enright, M.C., Robinson, D.A., Randle, G., Feil, E.J., Grundmann, H., Spratt, B.G. 2002. The
99(11):7687–7692.
EPIC. 2006. Apakah organisme multi-resistan itu dan bagaimana timbulnya? in Essential
Gemmell, C.G., Edwards, D.I., Fraise, A.P., Gould, F.K., Ridgway, G.L., Warren, R.E. 2006.
Gorwitz, R.J., Jernigan, D.B., Powers, J.H., Jernigan, J.A. 2006. Strategies for Clinical
http://www.cdc.gov/ncidod/dhqp/pdf/ar/CAMRSA_ExpMtgStrategies.pdf.
Grathwaite, T.L., Fielding, J.E. 2003 [cited December 17, 2007]. FACT SHEET FOR HEALTH
Holden, M.T.G., Feil, E.J., Lindsay, J.A., Peacock, S.J., Day, N.J.P., Enright, M.C. 2004.
Complete genomes of two clinical Staphylococcus aureus strains: Evidence for the rapid
80(9):1201-1208.
Naimi, T.S, LeDell, K.H, Boxrud, D.J. 2001. Epidemiology and clonality of communityacquired
Navy Environmental Health Center. 2005. Guidelines for the Management of Community
http://www-nehc.med.navy.mil/Downloads/prevmed/CPG_MRSA_20050516_final.pdf.
Noble, W.C., Valkenburg, H.A., Wolters, C.H.L. 1967. Carriage of Staphylococcus aureus in
Schramm, G.E, Johnson, J.A, Doherty, J.A. 2006. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus
sterile-site infection: The importance of appropriate initial antimicrobial treatment. Crit Care
Med, 34:20-69.
Steinberg, J.P., Clark, C.C., Hackman, B.O. 1996. Nosocomial and community acquired
Staphylococcus aureus bacteremias from 1980 to 1993: impact of intravascular devices and
The Federal Bureau of Prisons (BOP). 2005 [cited: December 17, 2007]. Management of
http://www.bop.gov/news/PDFs/mrsa.pdf.
Wijisaksono, D.P. 2007. Terapi optional “baru” untuk infeksi gram (+): peran vancomycin.
lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan IX Ilmu Penyakit Dalam FK UGM. Hal. 1324. Yogyakarta.
PGTKI Press.
Wikipedia. 2007 [cited: December 17, 2007]. Antibiotic Resistance. Wikipedia Organization:
[3screens]. http://en.wikipedia.org/wiki/Antibiotic_resistance.
Yim, G. 2007 [cited: December 17, 2007]. Attack of the Superbug: Antibiotik Resistance.
[8screens]. http://www.scq.ubc.ca.